💦 Tavisha Mentari Aryaguna
Seorang gadis cantik yang selalu dipanggil Tata atau Mentari. Keturunan Kerinci - Jakarta yang Memiliki kecerdasan dengan IQ diatas rata-rata. Berkulit putih, bertubuh tinggi, dan memiliki impian menjadi seorang dokter yang hebat seperti sang kakek. Setelah lulus SMA ia memilih kuliah di universitas Harvard, Amerika Serikat dan jauh dari teman-temannya.
Ia adalah putri dari Herlambang dan Tasya, seorang pengusaha teh yang kaya raya di bumi sakti. Ia juga memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Arkana Aryaguna yang saat ini ikut mengelola perusahaan teh milik keluarganya.
💦 Alvarendra Kenzie Mahendra
Laki-laki keturunan Kerinci-Bandung ini memiliki wajah tampan, berkulit putih, dan bercita-cita menjadi seorang TNI AD. Ayahnya berasal dari Kerinci sedangkan ibunya Berasal dari Bandung. Sejak kecil mereka menetap di Di Kerinci mengikuti ayahnya. Ayah kenzie adalah seorang pengusaha kopi dan kulit manis terbesar di daerah bumi sakti. Ia adalah sahabat Mentari yang paling Play Boy namun care pada orang terdekatnya.
💦 Halwatuzahra Callista Ganendra
Gadis cantik pemilik mata indah yang sering dipanggil Ara ini adalah sahabat dari Mentari yang bercita-cita menjadi seorang pengacara hebat yang siap membela kebenaran. Ia memilih berkuliah di Yale University Amerika Serikat. Dia adalah anak dari asisten pribadinya ayah Mentari diperusahaannya. Memiliki tingkah manja pada orang terdekatnya tapi akan selalu berada dibarisan terdepan saat ada yang berani mengusik orang di sekelilingnya.
💦 Arabelle Jovanka
Orang terdekatnya memanggil dia dengan panggilan Abel. Si gadis dingin penghuni gunung es ini juga adalah sahabat Mentari. Gayanya yang fashionable membuatnya ingin menjadi seorang Desainer terkenal. Demi mengejar cita-cita nya itu dia harus rela berjauhan dengan sahabat rasa saudaranya itu. Dia memilih kuliah di London karena alasan tertentu. Dan iya dibalik sikap dinginnya itu ternyata dia adalah penggemar Arkana, kakaknya mentari.
💦 Gilang Ivander Handaru
Hobinya menggambar menjadi salah satu alasannya ingin menjadi Arsitek. Ia ingin membangun istana terindah untuk keluarga kecilnya kelak dengan hasil karya tangannya sendiri, itu katanya. Ia memilih jauh dari tiga sahabat perempuan dan satu sahabat laki-lakinya itu demi mimpi-mimpinya. Jerman adalah negara pilihan nya untuk melanjutkan pendidikan. Disana ia memiliki teman dekat yang bernama Haris.
💦 Arkana Aryaguna
Pria tampan kesayangannya Tavisha Mentari Aryaguna. Laki-laki terhebatnya setelah ayahnya, yaitu Tuan Herlambang.
Kakak laki-laki yang selalu memanjakan Mentari. Pria penyayang dan mudah dekat dengan siapapun. Aura ketampanan nya selalu terpancar disetiap detik hingga membuat kaum hawa meleleh saat melihatnya. Memiliki sifat pekerja keras, bertanggung jawab, penyayang dan mudah bergaul. Lulusan Magister Manajemen Bisnis di Amrik. Saat ini dia membantu mengelola perusahaan keluarganya.
Pemeran Lainnya:
💦 Herlambang Aryaguna - Ayah Mentari.
💦 Tasya Aryaguna - Ibu Mentari.
💦 Rian Mahendra - Ayah Kenzie.
💦 Desi Mahendra - Ibu Kenzie.
💦 Viola - Teman Mentari di Amrik.
💦 Adelio Chandra Ivander - Pacarnya Mentari.
💦 Dimas - Teman Kenzie di Jawa Timur (TNI AD).
💦 Haris - Teman Gilang di Jerman.
💦 Hanna - Teman Abel di London.
💦 Adiba - Teman Ara di Amrik.
💦 Azkia - Musuh bebuyutan Tripel Angel.
NP : Tripel Angel adalah sebutan dari Kenzie dan Gilang pada tiga sahabat perempuannya itu.
Ini adalah visual dari pemain Mentari Dari Bumi Sakti (MDBS). Semoga kalian suka ya ☺ Tapi kalian bebas berimajinasi sesuai dengan khayalan kalian. Author tidak akan memaksa kalian untuk menyukai apa yang ada dalam imajinasi author sendiri.
🌿🌿🌿
Bumi Sakti Alam Kerinci adalah sebuah Kabupaten yang terletak di ujung provinsi Jambi. Sebuah daerah yang konon katanya adalah sekepal tanah yang dibuang dari syurga. Yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah dan wisata yang indah.
Mereka berlima adalah sahabat yang tumbuh bersama sejak kecil. Memiliki kepribadian berbeda-beda namun justru itu yang membuat mereka terlihat sempura.
Tata atau Mentari memiliki sikap kalem, pendiam, irit dalam berbicara namun memiliki keberanian tingkat dewa diantara sahabat-sahabatnya yang lain. Ia juga sering disebut si Genius karena kecerdasan otaknya itu.
Kenzie, si play boy tingkat ulung yang selalu bergonta-ganti pacar. Namun selalu taat beribadah dan tidak pernah lupa bersedekah. Kalau sahabat nya bilang sih, play boy cap alim 😂
Zahra atau Ara, si manja yang selalu membuat sahabatnya jengkel karena tingkahnya yang selalu seperti anak ayam kehilangan induknya. wkwkwk. Tapi dia bisa berubah menjadi singa betina jika orang terdekatnya diusik.
Abel memiliki sikap dingin, sedingin gunung es di kutup utara. Kehilangan orang yang sangat ia cintai, membuatnya sangat dingin dan tertutup pada siapapun. Ia hanya bercerita jika itu perlu dan penting saja, selebihnya kalian bisa bayangkan sendiri. Tapi hal menariknya, ia adalah penggemar rahasianya Arkana Aryaguna. Saudara laki-lakinya Mentari.
Gilang, Pria si pemilik mulut cerewet dan pedas kayak cabe rawit. Cerewet nya melebihi batas kkn lagi, kagak ketulungan.
Tapi itu semua hanya berlaku pada orang yang tidak disukai saja.
Mereka berlima selalu melakukan segala hal bersama-sama dari sejak mereka kecil hingga dibangku SMA. Semua nya akan menjadi indah jika dikerjakan bersama-sama, itu kata mereka.
Hingga tiba lah saatnya mereka harus berpisah karena mimpi mereka yang berbeda. Setelah berpisah beberapa tahun, mereka memutuskan untuk kembali pulang ke tanah kelahirannya di Bumi Sakti Alam Kerinci dan bertemu kembali dengan sahabat-sahabatnya.
Namun siapa sangka, salah satu dari mereka ternyata telah dijodohkan oleh orang tuanya sejak kecil dan itupun dengan sahabatnya sendiri. Alasan nya sederhana, Orang tua mereka adalah sahabat, dan mereka telah menjodohkan anak-anaknya sejak dari dalam kandungan.
Mereka dulu selalu bilang, bahwa kelak persahabatan mereka akan berubah menjadi ikatan keluarga karena anak-anak mereka.
Tapi yang jadi masalahnya adalah, ternyata si gadis itu telah memiliki pacar. Ia adalah laki-laki asal Jakarta, teman sekampusnya saat di Amerika.
Bagaimana kah kelanjutannya ? ikutin terus ya ceritanya 😅
Happy Reading, semoga suka ☺
...Note !!!...
...Bagi yang tidak suka dengan visual yang author kasih, boleh koment dan request visual yang cocok dengan karakter pemeran menurut kalian, nanti akan author ubah ☺...
16.09.2020
Perlahan Mentari mulai naik keperedarannya. Menerangi bumi dengan sinarnya. Kicauan burung pun kian terdengar saling bersahutan.
Seorang gadis yang tak lain adalah Mentari atau yang sering dipanggil Tata mulai terbangun dari tidurnya. Meninggalkan sejuta mimpi yang sempat di singgahinya kala tertidur.
Matanya perlahan terbuka seiring dengan biasan cahaya yang masuk lewat celah tirai yang tidak tertutup sempurna. Berusaha mengumpulkan segenap kesadarannya sebelum akhirnya beranjak meninggalkan temat tidur.
"Selamat pagi, dunia." Bibirnya perlahan mulai terangkat menyambut hari yang akan ia lewati. Namun seketika senyuman itu pudar tak kala mengingat akan sesuatu hal yang akan membuatnya kesepian selama beberapa tahun kedepan.
"Huft... Hari ini akan menjadi sejarah terakhir dimasa putih abu-abu. Hari ini juga akan ada pengumuman penentuan kelulusan di sekolah. Dan itu artinya tidak lama lagi, perpisan itu akan menghampiri." Tata tertunduk setelah mengatakan itu. Dada nya mulai sesak dan matanya pun berkaca-kaca. Sungguh ia belum sanggup untuk sebuah perpisahan. Tapi, kehidupan harus terus berjalan.
Tak ingin terlalu lama larut dalam kesedihannya. Tata menghela nafas dengan berat sebelum akhirnya ia beranjak memasuki kamar mandi.
Cukup lama dengan ritual mandinya, Tata akhirnya keluar dengan seragam sekolah yang telah melekat pada tubuhnya. Seperti biasa, gadis itu memolesi wajahnya dengan make up tipis dan seadanya. Karena sebenarnya, tanpa memakai itu semua pun ia sudah kelihatan cantik.
Tata keluar dari kamarnya, lalu segera turun dan ikut bergabung dengan anggota keluarga lainnya di meja makan.
"Good morning my first love."
"Good morning my second love."
"Good morning juga bunda ku yang tersayang." Kecupan bertubi-tubi ia berikan pada wajah sang bunda.
"Kalau ayah adalah cinta pertama kamu dan abang adalah cinta keduamu. Lalu bunda apa ?" Protes sang bunda.
Tampaknya ibu dari dua anak itu, sedang memprotes ucapan sang putri barusan. Ia tidak terima karena disapa berbeda dari suami dan anak laki-lakinya.
Tata terkekeh mendengar sang bunda yang melayangkan protes padanya. "Hhehe... Kalau bunda sih pemilik seluruh cintanya, Tata," ucap gadis itu.
Bunda Tasya tersenyum tipis mendengarnya. Sebenarnya ia sama sekali tidak cemburu, hanya saja ia ingin mengisengi putri kesayangannya itu.
"Masa sih ? Kok bunda ngak percaya ya !" Seru sang bunda.
"Ih, masa bunda ngak percaya sih sama Tata," cemberutnya.
"Hhaha... Iya-iya bunda percaya kok sama kamu." Tawa sang bunda. "Udah, sekarang duduk disana, kita sarapan dulu," Titahnya kemudian.
Tata menarik kursi disamping Arkana - Abangnya, lalu mendudukkan dirinya disana. Mereka semua menikmati sarapan mereka tanpa suara sedikitpun. Karena itu sudah menjadi bagian dari peraturan sang ayah, bahwa tidak ada yang boleh bicara saat makan.
"Sayang, kamu kesekolah sama ayah atau mau bawa mobil sendiri ?" Tanya ayah Herlambang memberikan pilihan.
"Ngak deh yah. Hari ini, Tata mau diantar sama abang aja. Udah lama ngak berduaan sama orang ganteng," ucap Tata sembari mengedipkan matanya pada Arkana.
"Ihh, lihat tuh bun. Tata keganjenan, masa aku di kedipin sih," adu Arkana.
Tata, bunda Tasya dan ayah Herlambang pun tertawa mendengar ucapan Arkana. Sudah lama sekali mereka tidak tertawa bersama seperti ini.
"Mau ya bang, anterin Tata, please," ucap Tata memelas.
Melihat wajah memelas sang adik, Arkana pun menjadi tidak tega. Meskipun mereka sering berantem karena hal sepele, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa mereka saling menyayangi.
Arkana yang jahil, tidak akan tega melihat adiknya sedih. "Iya, nanti abang anterin," jawab Arkana sembari mengacak rambut Tata.
"Oh iya yah, nanti Tata izin pulang telat ya." Izin Tata pada sang ayah.
"Pulang telat ?" Beo sang ayah. "Mau kemana memangnya ?" Tanya sang ayah lagi.
Herlambang memang sangat overprotektif pada anak-anaknya terlebih pada putri semata wayangnya. Ia tidak akan mengizinkan anak-anaknya pergi apalagi pulang malam melebihi jam 8 malam. Kecuali jika alasannya tepat.
"Hari ini kan hari pengumuman kelulusan di SMA Nusa bangsa yah.. Jadi nanti kita mau jalan-jalan untuk ngerayain hari kelulusan. Apalagi setelah ini Tata ngak tau kapan akan ketemu sama empat krucil-krucil itu," jawabnya sedikit sendu mengingat sebentar lagi dia akan berpisah dengan sahabat-sahabatnya.
"Boleh ya yah, please," ujarnya semberi memelas pada laki-laki yang dia panggil ayah itu. Tangannya mengatup rapat memohon pada ayah nya.
"Okee. Ayah izinin tapi dengan syarat ngak boleh pulang lewat dari jam 8 malam," ujar Herlambang.
"Okee siap ayah," jawabnya sumringah. Ia segera berdiri dari duduknya lalu memeluk manja ayahnya. Sementara bunda dan kakaknya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah ayah dan anak itu.
☆☆☆
Arkana menginjak rem mobilnya ketika mereka telah sampai di depan gerbang SMA Nusa Bangsa.
"Gue masuk dulu ya, bang." Tata mencium punggung tangan Arkana sebelum turun dari mobil.
"Iya." Arkana melayangkan sebuah kecupan di wajah sang adik sebelum ia keluar. Itu sudah menjadi kebiasaan Arkana untuk mencium Tata sebelum berpisah.
Arkana kembali melajukan mobilnya ketika Tata sudah memasuki gerbang sekolah. Langkah Tata terhenti ketika mendengar suara orang memanggil namanya.
"Tata." Teriak seseorang yang tak lain adalah Abel - sahabatnya.
"Abel." Mereka berdua saling melemparkan senyuman setelah saling menyapa.
"Lo diantar sama siapa ?" Tanya Abel tiba-tiba.
"Sama abang." Abel mengangguk. Sebenarnya ia sudah tahu siapa barusan mengantar sahabatnya itu. Hanya saja, ia kembali menanyakan untuk sekedar basa-basi.
Fakta lainnya adalah, ternyata selama ini Abel menyimpan perasaan terhadap Arkana. Namun, ia memilih memendamnya karena tahu bahwa Arkana hanya menganggapnya sebagai seorang adik atau sahabat dari adiknya.
"Yang lain mana bel ?" Tanya Tata.
Abel mengangkat kedua bahunya sebagai jawaban. "Ngak tau gue, mereka pada kemana."
Kini, keduanya kembali melangkah memasuki kelas mereka.
☆☆☆
Teriknya mentari membuat banyak orang mengeluh ketika berada dibawahnya. Kelima sahabat itu kini sedang duduk dikantin setelah menerima pengumuman hasil kelulusan.
"Gimana guys, kalian lulus ngak ?" Tanya Tata.
"Iya lulus lah," jawab Ara songong.
"Tentu aja lulus," sahut Gilang.
"Alhamdulillah lulus kok," seru abel.
Lalu keempatnya menoleh pada Kenzie yang hanya diam sedari tadi. "Lo gimana ken ? Lulus atau ngak nih, diam aja dari tadi," ujar Tata.
Kenzie yang awalnya tertunduk pun, mengangkat kepalanya dengan gaya coolbya. Sudut bibirnya mulai terangkat perlahan. "Lulus lah, masa ngak lulus sih," jawabnya kemudian.
"Masa kalian merangukan kemampuan dan kecerdasan seorang Kenzie sih," tambahnya dengan percaya diri.
Semua sahabatnya terperangah mendengar ke Pd-an Kenzie. "Dasar playboy cap alim," Teriak mereka semua yang disusul oleh tawa.
"Guys, aku punya rencana," seru Ara tiba-tiba.
"Rencana apa ?" Tanya Gilang.
"Hari ini adalah hari terakhir kita disekolah ini. Dan juga mungkin hari terakhir kita bersama, Karena setelah ini kita akan pergi mengejar mimpi kita masing-masing," ujar Ara dengan sendu.
"Jadi ?" Tanya Abel.
"Bagaimana kalau kita jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama hari ini ?" usul Ara lagi. Tapi tiba-tiba kepala gadis itu dijitak oleh gilang.
"Aww.. Kenapa malah di jitak sih !" Seru Ara kesal.
"Hey, nona Ara yang terhormat. Kita sudah membicarakan hal ini kemaren. Dan hari ini kita memang akan jalan-jalan," jawab Gilang.
"Benarkah ? Lalu kenapa kalian tidak memberi tahu ku ?" Tanya Ara lagi.
"Bukan tidak memberi tau mu. Tapi lebih tepatnya kau sendiri yang tidak mendengar karena terlalu sibuk dengan makanan mu." Kali ini Abel yang menjawab pertanyaan Ara. Gadis itu ikutan jengkel melihat sahabat nya yang hobi mengemil itu.
"Hhehe.. Maafkan aku," jawabnya terkekeh karena merasa malu dengan perilakunya yang tidak bisa fokus jika ada makanan dihadapannya.
☆☆☆
Saat ini mereka telah sampai disebuah wisata dikabupaten kerinci. Sebuah kabupaten yang memiliki motto "Sakti Alam Kerinci". Iya, saat ini mereka memilih pergi ke Rawa Bento.
Rawa Bento merupakan rawa tertinggi yang ada di Sumatera yaitu pada ketinggian 1333 mdpl. Rawa ini terletak di terletak di Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Jambi. Kawasan rawa dengan luas kurang lebih 1000 ha ini memiliki ekosistem rawa yang terdiri atas rumput rawa gambut, hutan rawa kerdil, serta danau rawa kecil. Rawa Bento berasal dari kata Bento, dalam bahasa lokal berarti rumput. Rumput rawa gambut pada rawa Bento didominasi oleh rumput Bento (Leersia hexandra: Poaceae). Sedangkan hutan rawa kerdilnya terdiri atas pohon-pohon Eugenia spicata, Palaquium sp., Syzygium sp, Elaeocarpus sp., Ficus sp, dan lain-lain.
Sungai dan danau Bento memiliki banyak kandungan ikan seperti ikan semah (Tor douronensis), ikan pareh (Tor tambroides), ikan saluang (Rasbora lateristriata) dan belut (Monopterus albus). Tingginya kandungan ikan yang hidup di danau dan sungai Bento ini membuatnya menjadi sumber mata pencaharian utama bagi nelayan yang hidup di sekitarnya. Rawa Bento juga merupakan salah satu tempat favorit bagi para pengamat burung.
"Sungguh Indah Ciptaan mu Tuhan," ujar Tata menikmati pemandangan yang ada disana.
"Maka nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan," timpal Kenzie yang tiba-tiba ada disamping Tata. Tata mengalihkan pandangan, bibirnya terangkat mendengar ucapan Kenzie.
"Lo tau ngak, hanya lo playboy cap alim yang pernah gue temui muka bumi ini. Bagaimana mungkin lo bisa jadi playboy dengan tingkat ilmu agama yang tinggi," cerocos Tata.
Kenzie tersenyum mendengar perkataan sahabatnya itu, "Gue tuh sebenarnya cuma mau dan menikmati masa muda aja. Sebelum akhirnya nanti memberi seluruh cinta gue buat istri gue," jawab Kenzie
"Dasar cowok aneh," ucap Tata yang langsung pergi meninggalkan laki-laki itu.
To Be Continue...
Hallo Gengs !!!
Hari ini author update lagi yups !
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan cara Vote, Like dan Koment.
16 Sept 2020
"Guys, bentar lagi kita bakalan benar-benar pisah." Tata tampak sendu saat mengatakan itu
Kenzie mengangguk, mengiyakan ucapan dari sahabatnya itu. "Iya. Kita bakalan pisah dan akan ketemu balik setelah beberapa tahun kedepannya." Timpal Kenzie.
"Terus kalian mau kuliah ? Tetap di rencana awal ?" Tanya Gilang.
Semuanya mengangguk. "Iya. Gue tetap mau ambil kedokteran di Amerika," jawab Tata. "Kalian tahu sendirikan kalau gue pengen jadi dokter sama kayak kakek. Biar bisa bantu mereka yang lemah dan yang perlu bantuan gue," tambah Tata.
"Iya, seperti rencana awal. Gue bakalan kuliah di Yale Universitas, Amerika. Kampus impian gue," seru Ara.
"Gue juga. Gue mau wujudkan impian gue untuk jadi desainer hebat dan terkenal. Dan gue milih London menjadi tempat pendidikan gue," ujar Abel.
Gilang beralih menatap Kenzie yang dari tadi hanya menyimak para cewek. "Terus kalau lo, Ken ?" Tanya Gilang pada Kenzie.
"Tetap Rencana Awal. Kalian udah tau kan kemana gue akan pergi mengejar cita-cita gue." Kenzie tersenyum membayangkan. "Sudah jadi impian gue dari kecil buat jadi seorang TNI yang mampu menjaga kedaulatan negara."
"Lo perasaan dari tadi nanya kita-kita mulu. Lo sendiri gimana ? Mau kuliah dimana ?" Tanya Tata sedikit ketus.
Gilang terkekeh mendengar omelan dari sahabatnya itu. "Gue bakal kuliah di Jerman, mengejar impian gue menjadi arsitek yang hebat dan terkenal," jawab Gilang. "Entar kalau kalian mau bangun rumah, minta tolong aja sama gue. Gue kasih free deh khusus buat kalian." Sombong Gilang.
Kenzie berdecak mendengar kesombongan dari sahabatnya itu. "Ck. Awas aja lo, kalau ingkar janji. Gue sunat lo untuk kedua kalinya," ancam Kenzie.
"Ya elah lo, playboy cap alim. Gitu amat lo sama gue," seru Gilang yang membuat semua sahabatnta tertawa bahagia melihat si mulut cabe ditindas oleh playboy cap alim.
☆☆☆
Masih ditempat yang sama, setelah terjadi keheningan dalam waktu yang cukup lama. Kenzie kembali membuka suaranya.
"Guys, besok kan kita udah mulai libur. Gimana kalai kita Adventure ke Danau Kaco atau ngak Gunung Tujuh ?" Kenzie mencoba memberi ide pada sahabat-sahabatnya.
Tidak ada yang menyahut karena mereka semua tampak sedang mempertimbangkan ide yang diberikan oleh Kenzie.
"Kalau gue setuju-setuju aja," jawab Gilang.
"Terus kalian gimana, ladies ?" Tanya Kenzie.
"Ngak tahu. Nanti gue coba tanya ayah dulu deh," ucap Tata. "Kalian tahu sendirilah gimana ayah gue," sambungnya lagi.
Kenzie dan Gilang mengangguk. "Nanti gue bantu ngomong sama ayah deh. Pastinya bakal diizinin kalau gue yang minta izin," ucap Kenzie.
Mereka semua tahu bagaimana ayah Herlambang menjaga putrinya. Laki-laki paruh baya itu bakal sangat overprotektif jika menyangkut putri semata wayangnya. Meminta izin tidak akan menjadi hal yang mudah untuk dilalui. Karena akan banyak syarat yang diajukan jika beri izin.
"Lo gimana, bel ?"
"Hmm... Gimana ya," ucap Abel masih berfikir. "Gue mau sih, tapi kalau nanti gue capek di jalan, gimana ?" Tanyanya manja.
Gilang menepuk jidatnya mendengar jawaban Abel. Jangan bilang sedari tadi gadis itu berfikir lama hanya karena takut capek dijalanan.
"Astaga, neng Abel. Dimana-mana kalau orang capek ya istirahat," ketus Gilang.
Abel tertawa. "Hhehe... Iya juga ya," ucapnya kemudian sembari menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. "Ya udah deh, gue ikut."
"Kalau lo, Ra ?"
"Gue ikut kalau kalian semua juga pergi," jawab Ara.
Karena semuanya telah memutuskan setuju dengan rencana Kenzie. Jadi besok mereka akan kembali bertemu untuk memulai petualangan mereka setelah selesai masa putih abu-abu.
"Ya udah, karena semuanya ikut. Sekarang kita tinggal tentuan tempat nya aja lagi." Kali ini Gilang yang berbicara. "Maunya ke kedanau atau kegunung ?"
"Okee... Mendingan kalian aja yang milih tempatnya," ucap Kenzie pada para cewek.
"Menurut gue sih mending ke danau aja. Soalnya gue ngak sanggup kalau harus mendaki gunung," saran Abel.
"Iya, mendingan ke Danau aja deh," ucap Ara.
"Setuju," timpal Tata.
"Berari fix kan, kalau besok kita bakalan adventure ke danau kaco." Simpul Kenzie. "Besok kita ketemuannya di sekolah aja jam 8 pagi. Terus nanti baru berangkat sama-sama kesana."
Semuanya mengangguk setuju dengab ucapan Kenzie. "Okee." Kompak mereka semua.
☆☆☆
Hari telah berganti. Kini Mentari lagi-lagi bersinar seperti biasanya dilangit sana. Sinarnya membawa kehangatan bagi setiap penghuni bumi. Cahayanya menyinari seantero dunia.
Tata kini telah siap dengan semua peralatannya. Gadis cantik yang memakai T-Shirt berwarna putih dan celana training hitam. Tak lupa pula dengan topi yang bertengger indah diatas kepalanya.
Setelah bersusah payah membujuk orang tuanya dibantu dengan Kenzie. Akhirnya ia mendapatkan izin meski dengan banyak syarat.
"Pagi ayah, bunda, abang." Tata menyapa dengan penuh senyuman dan semangat.
"Pagi."
"Pagi sayang."
"Pagi dek."
Jawab tiga orang yang beda usia itu kompak. Namun, Arkana tampak menelisik menilai penampilan sang adik yang beda dari biasanya. Tata yang ditatap seperti itupun menjadi bingung.
"Kenapa sih, bang ?"
"Lo jadi pergi, dek ?" Bukannya menjawab, Arkana malah bertanya balik.
Tata mengangguk. "jadi." Gadis itu langsung mendudukkan tubuhnya disamping Arkana.
"Bunda izinin kamu pergi asalkan kamu bisa jaga diri baik-baik. Kamu harus hati-hati dan kembali dengan selamat !" Seru sang bunda.
"Siap, bunda."
"Abang cuma mau pesan buat jangan jauh-jauh sama yang lain, nanti lo bisa hilang kalau kepisah," ucap Arkana.
"Iya, abang. Bawel banget sih," kesal Tata. Bagaimana tidak, Arkana bahkan sudah sepuluh kali mengatakan itu sejak semalam.
"Ihh, bilangin malah nyolot. Abang kayak gitu tandanya abang sayang sama lo dek. Gue cuma ngak mau sampai terjadi apa-apa sama lo," Cerocos Arkana.
"Iya-iya abangku sayang," jawab Tata.
☆☆☆
Saat ini, Tata diantar oleh abangnya kesekolah. Disana ia akan bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Ternyata, semuanya telah berkumpul dan sedang menanti kedatangan Tata.
"Itu, Tata," ucap Ara ketika melihat Tata turun dari mobil. Tak lama setelah itu, Arkana pun ikut keluar dari mobil membawa tas sang adik.
"Eh, ada bang Arka juga ternyata," seru Ara.
"Iya. Abang kesini anterin gadis manja ini," ujar Arkana sembari mengacak rambut Tata yang sudah rapo tadi. Arkana memang dekat dengan sahabat-sahabat adik nya. Karena ia telah menganggap mereka seperti adiknya sendiri.
"Oh iya, abang titip Tata ya," ucapnya lagi.
"Iya bang, kita pasti akan jagain Tata kok. Bang Arka tenang aja," jawab Gilang mewakili sahabat-sahabatnya.
"Kalian pergi kesananya pakai apa ?" Tanya Arkana lagi.
"Pakai mobil nya si Kenzie bang," jawab Ara.
Arkana mengangguk paham. "Yaudah, kalau gitu abang duluan ya. Ada urusan penting dikantor soalnya," seru nya lagi. Sementara kelima sahabat itu hanya mengangguk sambil melihat kepergian Arkana.
"Lo kenapa diam aja bel ?" Tanya Ara menyenggol lengan Abel karena dari tadi gadis itu hanya diam menatap kak Arkana.
"Ngak ada apa-apa," jawab gadis itu cuek dan datar kayak tol.
🌿🌿🌿
Setelah menempuh perjalanan yang agak lumayan lama. Mereka akhirny sampai di resort Danau Kaco.
"Selamat Datang Didanau Kaco," ujar Ara membaca tulisan yang ada di sana.
"Ayo Guys, sekarang kita masuk. Tapi ingat, ngak ada yang boleh meninggalkan diri," ucap Kenzie memberi instruksi. Mereka hanya mengangguk sebagai pertanda paham dengan ucapan Kenzie.
Setelah memarkir mobil mereka di desa Lumpur, mereka harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menyusuri hutan sekitar 4 jam untuk sampai ke Danau Kaco. Dan tentu saja kali ini mereka menggunakan jasa pemandu untuk menemani mereka.
Kini mereka telah sampai pada tempat tujuan. Para gadis-gadis itu kagum melihat keindahan danau itu.
Danau Kaco adalah salah satu danau yang berada di dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi yang merupakan bagian dari kawasan Warisan Dunia oleh UNESCO. Danau Kaco ini berada di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya yang berjarak cukup jauh dari pusat Kota Jambi.
Danau Kaco juga memiliki legenda yang telah lama beredar di sekitar masyarakat Kerinci. Konon katanya jernih birunya air di Danau Kaco berasal dari intan titipan para pemuda yang ingin melamar putri Raja Gagak yang memiliki paras cantik jelita.
Putri yang bernama Napal Melintang memiliki kecantikan yang luar biasa hingga mampu memikat hati ayahnya sendiri. Karena banyak pemuda yang ingin melamar anaknya, akhirnya Raja Gagak pun bingung untuk memilih lamaran mana yang harus ia pilih dan Raja Gagak pun membawa putrinya lari dan meninggalkan intan titipan dari para pemuda tersebut di dasar danau.
Selain memiliki legenda yang beredar di masyarakat, Danau Kaco juga memiliki sisi misterius, yakni kedalaman Danau Kaco yang hingga kini belum diketahui. Belum ada catatan resmi dari parah ahli terkait kedalaman Danau Kaco, hal tersebut dikarenakan pernah ada orang yang mencoba mengukur kedalaman dari danau ini namun selalu gagal, karena tabung oksigen yang mereka gunakan habis sebelum menyentuh dasar dari Danau Kaco.
Danau Kaco juga dapat mengeluarkan cahaya terang ketika hari sudah gelap. Sebenarnya, Danau Kaco bukanlah mengeluarkan cahaya sendiri, namun memantulkan cahaya rembulan yang masuk ke dalam air yang jernih sehingga memunculkan pantulan cahaya terang. Cahaya terang akan muncul ketika bulan memasuki fase purnama.
(Sumber dari : https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/02/10/potret-danau-kaco-si-mutiara-biru-di-tengah-hutan)
To Be Continue
Yang suka traveling atau adventure jangan lupa datang kekerinci ya, menikmati keindahan Sakti Alam Kerinci salah satunya danau kaco ini 😁
Jangan lupa tinggalin jejak ya dengan cara Vote, Like dan Koment. Terima kasih
Happy Reading, Semoga Suka ☺
18.09.2020
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!