NovelToon NovelToon

Beside Me, Alexander

Prolog

[Hanya coretan author amatiran yang terus belajar! jika tidak berkenan keluarlah, tanpa menyakiti dan merusak rating nya ]

New york Amerika

Kiasan lama kembali berputar, kita tidak bisa memilih kepada siapa kita akan jatuh cinta dan tidak ada yang salah dengan sebuah rasa.

Terkadang mulut selalu mengatakan gunakan logika, nyatanya tidak, kita malah mengikuti hati, padahal jelas terkadang kita sangat mengetahui itu kesalahan.

Seperti yang Alex rasakan, menyelami takdir yang salah mencitai istri dari Dimas sahabatnya sendiri dan bahkan ia paham itu sebuah kesalahan.

Saat dia berfikir itu akan hilang dengan sendirinya, namun salah kali ini bahkan dia benar-benar tidak bisa mengendalikannya, perasaan itu kian tumbuh kian membesar tanpa bisa dia kendalikan, bukan kah cinta tidak harus memiliki?

Bukan kah kita akan bahagia ketika melihat orang yang kita cintai bahagia, bersama orang yang di cintainya....

Ah itu bohong nyatanya itu sakit, itu berat hingga Alex memutuskan untuk pergi menjauh. Itu sebuah pilihan yang mungkin terbaik dia fikir.

Dia sangat amat menakuti jika tetap memijak dan menghirup udara di bumi yang sama, akan ada sebuah hal gila yang bisa saja dia lakukan.

Hingga akhirnya dia benar-benar memantapkan hati untuk pergi ke Amerika tempat kedua orang tua nya dahulu membesarkannya.

🍂

"Mama, mending bunuh diri saja!"

"Kamu nanti pulang enggak bakalan lihat Mama lagi!"

Ini sudah ancaman ke tiga kali nya dari sang Mama, sejak hampir 3 tahun belakang Alex menentap di nergi uncle Sam itu, tidak ada ancaman lain selain bunuh diri dan mati.

Mama memang unik dari ribuan bahkan jutaan ancaman Mama lebih memilih bunuh diri untuk mengancam anaknya itu.

Banyak hal yang membuat Alex tidak ingin kembali, tidak hanya karena jatuh cinta kepada orang yang salah namun juga beriringan dengan penyakit yang hampir dua tahun lebih di menggerogotinya.

Ya Alex di vonis mengalami sakit ginjal, sudah banyak pengobatan di lalui bahkan sudah melakukan pengobatan hingga ke beberapa negara yang dikatakan merupakan rumah sakit terbaik dunia namun hasilnya sama dia kurang puas atas penangannya yang hanya bisa memvonis umurny tidak lama lagi.

Hingga keputusannya meninggalkan Jakarta dan menetap di Negara di mana dia di besarkan itu membawanya mememukan seorang Dokter yang akhirnya bisa menenangani penyakit kronis nya itu, setidaknya walau harus selalu mengkonsumi obat rutin.

Hingga beberapa tahun dia di Amerika, satupun keluarhanya tidak ada yang tau apa yang di alaminya kecuali sahabatnya Dimas dan menyusul Mike yang baru akhirnya mengetahui sejak 6 bulan belakangan ini, apa lagi keluarga besarnya sama sekali tidak mengetahui apapun keputusan Alex menetap ke negara itu karena pelarian dan penyakit kronisnya itu.

Keluarganya hanyA tahu Alex pergi karena Mama yang selalu meminta dia untuk menikah, menikah dan menikah.

...***...

John F. Kennedy International Airport.

Akhirnya tiba waktunya, yang mana saat Alex sudah tidak bisa lagi menentang ancaman Mamanya, kini ia pun akhirnya akan kembali ke rumah tempat dimana seharusnya ia nyaman dan tenang namun malah yang sebalikmya Alex dapatkat.

Tertekan...

Alexander menaikan satu kakinya ke kaki satunya lagi, menatap kesekeliling area bandara yang luas di ruanga tunggu keberangkatan itu, sedang menunggu panggilan Armada besi yang akan membawanya kembali ke negara yang memang sangat di rindukan itu.

Memiliki paras tampan dan menawan berperawakan blasteran Indo latin, membuat siapa saja yang memandang pasti mengaguminya.

Bertubuh atletis postur yang pas cukup ideal di tambah aksesoris dan barang-barang branded ternama di seluruh badan nya menambah tingkatan ketampanan nya.

Netranya terus menyapu kepesekitaran pada sekeliling orang-orang yang juga sedang menunggu keberangkatan sama seperti dia, jantungnya bertalu-talu sekelabat kekhawatiran muncul di benak.

Ya, dia khawatir Alex sangat khawatir hal gila apa yang akan Mama lakukan nanti ketibaan Alex di rumah

Menikah dengan Tania?

Itu adalah hal yang sekarang menjadi fikiran termemuakkan yang paling dia takuti saat ini walau dia pernah sangat mengaggumi Tania, sangat-sangat mengaguminya.

Namun ketika akhirnya sebuah kebenaran besar terungkap Tania adalah kekasih dari adik kandungnya Rocky yang sudah hampir 8 tahun menetap di Amsterdam, perasaan itu pun menghilang begitu saja, apalagi Tania dan Adik nya Rocky itu telah memiliki seorang anak.

Bagaimana bisa aku menikahi seorang wanita yang memiliki seorang anak dari adik kandung ku sendiri? Bukan kah itu sangat aneh?

Walau di usia yang terbilang tidak muda lagi masih ada bayangan di kepalanya ia ingin memilih sendiri menjalani kehidupan normal bukan tekanan dari orang tua.

To be continue ❤

.

.

.

Semoga Bersedia memberikan komentar atau like di setiap bab nya, Terimakasih ❤❤❤❤

🔥Visual dan Informasi ada di IG @Trisrahmawati

Awalan

[Aprilia pov]

Tangan ku bergerak-gerak memutar lalu mengecap-mengecap sebuah brush lembut ke wajah ku, menambah sedikit ketebalan Make up yang ku rasa sudah mulai luntur karena terlalu sibuknya hari ini

Aku rapikan sedikit kemeja ketat ku, ku tarik pencil skirtku agar sedikit ebih kebawah barulah ku langkah kan kaki jenjang nan mulus berbalut sebuah hak tinggiku untuk berlenggak-lenggok di jalanan depan stand penjualan skin care tempat ku bekerja.

"Kak mampir kak!"

"Skin care nya kak, putih glowing dalam dua kali pemakaian!"

"Kak, mas, om, tante!"

"Tanya-tanya dulu kak,boleh kok kak!"

"Keti hitam, selangkang*n gorila, burik dekil keridi setengah monyet semua bisa glowing kak!"

"Mampir dulu kak!"

Terus-terusan dan berulang teriakan dan seruan itu ku udarakan, sesekali aku mendekat mengulur brosur kadang diterima, ditolak, dicemo'oh, sudah biasa aku dapati tapi tetap saja aku selalu ikhlas melalukan tugas ku hingga jam kerjaku pun berakhir.

Aku Aprilia shakila, gadis 18 tahun seorang SPG Skin care di salah satu Mall ternama ini, berkeinginan yang besar menjadi orang yang sukses cuma bermodalkan paras cantik dan jiwa marketing ku yang lumayan lah, aku pin melamar pekerjaan di salah satu merek skin care baru di kota ini.

"Kenapa tidak kuliah Pril? Harus nya anak seusia kamu itu kuliah loh?" itu pertanyaan yang selalu muncul.

"Duh, Enggak ada biaya, siapa sih yang gak mau kuliah tapi kembali lagi nasibnya memang begini gimana dong ya?"

"Mana otak gak pinter–pinter amat siapa juga yang mau kasih beasiswa!"

"Engkong lu.."

Aku seorang anak tunggal, Bundaku hanya penjual makanan di kantin sekolahan di dekat rumah, ayahku hanyalah seorang TKI di Arab saudi.

Aku selalu bermimpi sih berharap bisa ngerasain bangku kuliahan, sebab itu aku bekerja, pelan-pelan jika memang sudah waktu ya pasti ada saja jalannya kan, fikir ku seperti itu.

Loh bukannya gaji TKI Arab lumayan ya Pril?

Lumayan, lumayan buat bayar hutang ayah, katanya sih seperti itu, aku sama bunda sih enggak tau dan gak mau tau lagi, dia juga enggak pernah peduli apa lagi ngirimi uang buat kami.

"Aku ngerasa ayah ku sudah menikah lagi, But, I don't care!"

Jangan bilang aku anak durhaka tapi memang seperti itu adanya, sejak SMP ayah sudah berangkat ke Arab dan semuanya mendadak berubah, ayah tidak pernah mengabari kecuali perayaan besar, itu pun hanya keluhan, 'Ayah tidak punya uang nak, hutang kita banyak, ayah begini, ayah begitu.

Bunda tidak pernah merasa sih kami berhutang, nyatanya hidup kami tidak yang aneh-aneh, kalau ada uang ya beli, kalau tidak ada ya sudah diam aja tidak pernah di paksakan untuk ada.

Heran kan? Aku sih tidak, sudah biasa paling juga nanti kalau anaknya sukses baru manggil 'Anak ku, anak ku'...

"Sudah lah jangan di bahas hati ku sakit ingat perjuangan Bunda, mati-matian hidupi aku seperti saat ini bahkan tahan-tahan sakit berjualan padahal Asma nya lagi kumat-kumatnya.

"Bun, You're my Everything."

...🍂...

Satu minggu kemudian.

Sudah pasti dan sudah sangat di yakini, sesampainya Alex di Indonesia Mama pasti melakukan sebuah kegilaan, ya Alex benar sekali.

Tanpa meminta izin tanpa memberi tahukan apapun Mama sudah mempersiapkan acara pertunangan Alex dan Tania, kini rumah tampak sudah ditata dengan Indah nya, Aksen bunga-bunga dimana-mana, dekorasi mewah dan kursi-kursi terbalut kain berwarna putih berpita emas sudah tertata rapi dihalaman besar rumah nya.

Pada malam itu juga Alex dan Tania melakukan pertungan, dan Alex hanya bisa pasrah yanga mana melihat kondisi Mama memang terbaring sakit di kamarnya.

Penuh dengan perasaan campur aduk, marah, kesal, tidak terima, ingin menolak, ah...tapi bagaimana bisa jika sudah seperti ini ia lihat Mama begitu tampak bahagia tertawa bersama Angel dan Tania ditempat pembaringan jelas saja Alex menciut dan harus luluh.

Ya...Perasaan cinta Mama kepada Angel cucunya dari hubungan Rocky dan Tania membuat Mama akhirnya memberitahukan semuanya kepada Tania tentang kejadian sebenarnya.

Bahwa Rocky masih hidup, belum meninggal dia pergi sebab tidak siap menanggung pernikahan di usia yang begitu muda, awalnya Tania tidak mudah menerima semua perbuatan dan alibi yang di buat Rocky dulu tentang kecelakaan dan kematiannya bahkan keluarganya juga tertipu saat itu namun 8 tahun sudah berlalu Angel sudah besar dia harus tau siapa keluarga Papanya, Tania tidak bisa menahan hubungan dan ikatan antara Nenek kakek dan cucu.

Angel harus terus bahagia meski Rocky tidak menginginkan mereka, biarkan Rocky dengan kehidupannya, Angel Tania dengan kehidupan baru pula bersama Alex yang memang sangat menyayangi Angel bahkan saat sebelum Alex tahu Angel adalah sang keponakan.

Sudah berkumpul dikeramaian para undangan keluarga besar Alexander dan para teman-temannya termasuk Mike, Dimas dan Nadilla, Frans dan Nancy.

Pria berkemeja batik bercorak yang sama dengan Tania melengkungkan senyumannya.

senyuman keterpaksaan bukan dari dalam hati yang terus menolak ini semua.

Bukan karena jahat atau membenci Angel dan Tania, hanya saja Alex masih berharap Angel dan Tania bisa bahagia bersama Rocky adiknya dan dia menemukan pasangan pilihan dia sendiri.

Aku pasrahkan semuanya tuhan, jika ini yang terbaik, buat hati ku secepatnya menerima ini dan mudah kan jalan menuju ujung yang seharunya.

Alex pun melingkarkan cincin bermatakan berlian di jemari manis Tania melampirkan senyumannya begitupu Tania bergantian melingkarkan sebuah cincin berwarna silver polos ke jemari Alex.

Semua orang yang datang pun bersorak-sorai betepuk tangan di iringi tawa dan senyuman bahagia untuk kedua nya.

...•••...

Beberapa hari berlalu.

Di tempat lain.

Suasa Mall sangat ramai pada weekend kali ini bertepatan dengan publik holiday negara ini, hari-hari seperti ini lah yang di sukai April akan banyak orang yang mampir ke stand penjualan nya dan yang pasti omset juga akan bertambah.

April tampak sibuk berdiri terus menjelaskan sebuah benda berbentuk skin care yang di penggangnya, menjelaskan dengan detail, memuji-muji melebih-lebihkan, ya...tidak terlalu sulit tapi harus pintar-pintar dalam mengolah kata-kata dengan bunyi mengajak dan mempengaruhi untuk tertarik.

"April!" panggil seorang teman dimeja belakang.

April tidak menoleh lebih fokus ke customer yang mengunjungi stand nya.

"April, ini hp kamu bunyi mulu...." ulangi lagi.

"Iya, iya!" April pun meminta izin bergantian dengan Via untuk menangani pengunjung di depan nya, Via menyetujui, April pun berjalan ke belakang setelah Via sudah ke depan.

'BUNDA'

Baca April pada nama kontak di benda pipih milik nya. "Bun--"

"Aprilll, bunda pingsan di kantin!" teriak seseorang salah seorang teman bunda memotong sahutan dipanggilan teleponnya.

"Iya tante, iya jagain bunda sebentar ya, April kesana sekarang!" Panik April masih memegangi ponsel secepatnya keluar dari ruang belakang.

"Mbak Shela, Via!!" pekikan April mmbuat semua yang di sana menoleh

"Kenapa Pril..." Sahut Mbak Shela masih terperangah.

"Mbak aku izin ya, Bunda pingsan di kantin," Air muka April berubah menjadi sangat gusar.

"Iya Pril gapapa pergi lah!" Mbak Shela mengizinkan, dia adalah seniornya yang sangat pengertian.

"Iya, kita bisa kok handle ini, Bundamu lebih penting Pril" timpal Via.

April menjadi bingung, "Terima kasih, Aku pergi dulu ya..." Ia lun maraih tasnya di atas meja dan segera berlari keluar dari stand.

April berlari sekencang-kencangnya, perasaan takut, kalut, gusar segalanya bercampur menyelimuti gadis itu, langkah kakinya begitu crpat, cengkraman tas yang diperkuat, April tidak menghentikan sedikit pun langkahnya, ia seakan tidak berpijak turun dari eskalator lalu berlari-lari kecil melewati orang-orang dikeramaian.

Tatapannya kosong fikirannya melayang, Tiba-tiba di kejauhan mata April menangakap sesuatu, ia melihat sebuah dompet berwana coklat kulit tergeletak dengan dua pria yang baru lewat didepannya.

April berniat mengambil itu dan mengejar mereka tapi jalan ke arah itu bukan jalan untuk keluar dia harus keluar sekarang, tapi bagaimana bisa April membiarkan itu di sana, akan ada orang lain yang mengambil bagaimana jika orang jahat dan tidak berniat memulangkan.

Dompet adalah sesuatu hal yang terpenting untuk seseorang, terlebih lagi pasti banyak kartu-kartu tanda pengenal lain sebagainya di sana, bathin April, tidak menunggu lama April lun segera mengambil benda kulit yang tergelat itu dan mengejar dua orang yang di duga adalah pemilik dompet.

Di coffe shop ternama.

Alex dan Mike duduk disalah satu meja di luar ruangan terbuka coffe shop dengan Mike yang menghisap sebatang rokok lalu mengudarakannya.

Kedua lelaki itu seperti biasa terus masih terus bercerita membahas hal-hal kerecehan namun sesekali mengeluarkan percakapan serius.

"Wow!" terkekeh Mike menatap jemari kanan Alex dengan lingkaran sebuh cincin pertunangannya masih melingkar di sana.

Alex segera menurunkan tangan nya, sembari tertawa."What the fu*k tutup mulut mu sialan!" seringai Alex mendengkus geli.

"Why? ini kenyataan kau sudah bertunangan!" Cibir Mike menaikan kedua alisnya.

Alex memijat pelipisnya, sedikit memiringkan kepala,"Aku tidak yakin bisa menjalani ini, semua ini karena orang tua ku saja, ****!"

"Sebelum janur kuning melengkung–

Alex menatap Mike yang menggantungkan kalimat nya. "Ada apa dengan janur kuning?" Alex terkekeh geli.

"Kau masih bisa–

"Sssttt, Sudah stop kau jangan menjadi iblis!"

"Hahah, Man ayolah, memilih pasangan hidup itu harus dari hati, sebab bangun dan tidur lagi, kau akan melihat dia bahkan hampir 24 jam, kau akan terus bersamanya melakukan banyak hal, jika kau tidak menyukai Tania rumah tangga tidak akan jadi rumah tangga tapi rumah duka kasihan Tania dan Angel"

"Entah lah, kepala ku sakit!"

"Santai, biarkan mengalir pernikahanmu masih tahun depan, masih banyak waktu untuk berbelok!"

Alex tertawa geli, "Iblis terkutuk!"

"Permisi!" tegur seorang gadis cantik berseragam SPG di meja yang mereka tempat membuat keduanya menoleh kearah gadis yang datang entah dari mana itu.

"Om, ini dompetnya jatuh!" ucapnya mengulurkan dompet kulit itu.

Mike yang merasa kenal dengan dompet itu segera memeriksa saku celananya ia bergerak panik merogoh saku belakang."Yah, itu punya saya!" ambil Mike uluran dompet itu. "Kau menemukannya?"

"Iya jatuh di sana!" tunjuk April keluar.

"Terimakasih–"

"Periksa dulu Mike!" Lirik Alex dingin pada April "Siapa tau ada yang hilang..."

"Maaf om saya bukan pencuri, saya juga tidak membukanya kok," Air muka April seketika berubah kesal, Niat membantu malah dianggap mencuri.

Mike pun memeriksanya, membuka satu persatu sekat-sekat juga kartu-kartunya dan masih lengkap."Sepertinya tidak ada yang hilang."

"Saya permisi!" seru April berbalik ingin cepat pergi melanjutkan tujuannya.

"Eh tunggu, ini buat kamu!" Panggil Mike mengeluarkan lembaran-lembaran kertas merah didalam dompet.

April menoleh melampirkan senyuman terpaksanya, ia sudah mendadak tersulut di anggap mencuri.

"Terimakasih Om, saya tidak membutuhkan itu! tapi tolong berikan saja kepada teman anda! minta dia untuk membeli tissu basah supaya bisa membersihkan mulut kotornya!" Cecar April menatap kesal kepada Alex yang menghina dia barusan, sedetik kemudian ia pun melenggang pergi.

Alex menggeleng tidak percaya.

"Bocah, Sialan!"

"Bersihkan mulut kotor mu!" Mike terkekeh mendengar itu.

...***...

30 menit berlalu, sedari tadi April berdiri di halte ia begitu sangat gusar memegangi tiang halte, tidak satu pun angkot lewat, karena jalanan di tutup terjadi sebuah demonatrasi di ujung jalan membuat lalu lintas ke arah tujuannya di tutup.

Lagi-lagi ponselnya berdering.

"Iya, Ha, Bunda"

"Iya, iya...

April seketika menangis, menggengam ponselnya sekuat-kuat seseorang mengatakan Ibu nya sudah sangat lemah dan sudah di larikan pihak pengelola kantin sekolah ke puskesmas terdekat.

April pun berlari-lari, memutar jalan melintasi pinggiran trotoar, berharap di jalanan nanti jumpa ojek atau angkot lain yang bisa menghantarkannya.

Ia terus menangis sejadi-jadi nya berlari-lari kecil memeluk tas seraya terus memohon dan berdoa agar ibu selalu baik-baik saja, tidak lagi ia pedulikan heel yang ia lepas berganti dengan kaki telanjang yang mana sandal jepitnya lupa ia bawa dari locker.

Di jalanan yang sama Mike melajukan mobilnya untuk kembali tiba-tiba ia menepi di tepian spbu mengangkat panggilan dari kantor, Alex yang berada di sebelah Mike mengedarkan netranya ke arah luar menatap pada sekeliling mengisi kesenggangan.

Kini netra nya melihat sesuatu dan menjadikan nya sorotan, "Mike kau lihat itu sepertinya anak tadi!" tunjuknya ke arah spbu.

Mike sedikit menoleh tetapi masih fokus dengan panggilannya, Alex terus melihat gadis kecil yang berjalan sambil menangis.

"Iya, dia anak tadi itu," seru Mike meletakan ponselnya. "Nangis dia Man!" timpal Mike lagi.

"Halah, bocah paling juga putus cinta!" celetuk Alex menyeringai acuh.

Namun keduanya terus melihat pada gadis itu. melihat setiap gerak-geriknya,l yang kini tiba-tiba terlihat sedang memberhentikan seseorang bersepeda motor tampak memohon terus mengeluarkan air mata.

"Man, aku tidak yakin hanya sekedar putus cinta..."

Alex pun mengangguk membenarkan itu terlihat ia seperti dalam masalah, keduanya mulai merasa tidak tega, Mike pun memajukan mobil menghampiri gadis itu, ia membuka kaca mobil, seketika April terperanjat menyeka air matanya.

April tidak lupa pada kedua orang itu, "Apa lagi! Aku sudah katakan tadi, aku tidak mencuri!" April menangis menjadi-jadi, air matanya semakin tumpah ruah menatap kesal kepada Alex.

Alex terdiam, mendapat cercaan bercampur air mata dari gadis di depannya,

"Kau perlu bantuan gadis kecil?" teriak Mike pula di kursi kemudinya, Alex pun menyandarkan kepalanya memberi ruang untuk gadis itu melihat Mike didalam.

"Om, Om yang baik..." April menyeka air mata menatap pada Mike "Tolong hantarkan saya ke puskesmas di jalan bunga, tolong saya, jbu saya pingsan di sana!" April memelas Mike menatap penuh permohonan.

"Ayo Naiklah!" Ajak Mike.

April pun tidak menimbang segera membuka pintu dan segera masuk kedalam mobil itu.

.

.

To be continue

Visual Cast

Hay selamat siang, salam dari aku Author amatiran yang gak penting banget ini, Aku mau kasih visual nih.

Ini hanya visual Versi isi kepala Author ya Guyss, dan hanya sebuah ilustrasi dan kehaluan Author semata, tidak ada hubungan nya dengan kehidupan nyata mereka 🤣

Jika tidak tertarik bisa bayangi visual kalian sendiri. Satu lagi, cerita ini menggunakan Alur maju mundur, semoga bisa di pahami!!!!!

Copy Right by Pinterest.

Alexander Agnoward

Lahir di Los Angeles, Amerika Serikat 32 tahun silam, Ayah nya adalah keturunan Asli Amerika dan ibunya adalah warga negara Indonesia.

...⚪⚪⚪...

Aprilia Shakila

Anak pertama dan satu-satunya di lahirkan di ibu kota Jakarta 18 tahun silam di sebuah gang kecil di pemukiman padat penduduk hidup serba kekurangan biasa bekerja keras dan membanting tulang bersama sang ibu sepeninggalan ayah nya pergi merantau.

...⚪⚪⚪...

Tania Shandria

Seorang single mother hebat, tangguh pekerja keras, tidak pantang menyerah.

...⚪⚪⚪...

Angel Agnoward

Anak dari Tania dan Rocky (Adik kandungnya Alexander)

...⚪⚪⚪...

Michael Raymond (Mike)

Sahabat Alexander termasuk Dimas Malliw Hadiwinata pada cerita Pernikahan luar biasa

Bonus pic

Alexander Aprillia..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!