NovelToon NovelToon

VAMPIR "SANG ABADI"

Episode 01

Queeny adalah seorang vampir, Queeny terlahir dari seorang ibu bertubuh manusia. Queeny adalah vampir spesial, karena spesial ayahnya didak memperbolehkan Queeny pergi keluar rumah seorang diri kecuali pergi bekerja.

JAMES BELLS ayah Queeny adalah seorang pemimpin clan tertinggi dalam lima clan. James Bells tidak ingin rahasia besarnya terungkap di depan umum. James Bells selalu menyembunyikan Lovely di dalam rumah, kebebasan Queeny hanya ada saat Queeny ada di rumah sakit.

Hari ini, seperti biasa. Kelaurga Bella sekeluarga duduk di meja makan untuk saeapan. Keluarga Bells jug makan seperti layaknya manusia, tetapi kami masih haus akan darah segar manusia. Kecuali Queeny yang hanya meminum darah hewan, Karena Queeny berbeda.

'James Bells' punya 3 istri.

~Dengan istri pertama 'Amalia Bells' lahirlah 2 putra kembar 'Jhony dan Rhony Bells'.

~Dengan istri kedua 'Fara Bells" lahirlah 1 putra 'Mattew Bells'.

~Dengan istri ke 3 'Clara Bells' lahirlah 1 putri yaitu 'Queeny Bells'.

Semua istri James menurut dan patuh, tidak pernah ada yang berani menentang pendapat James. dari ke tiga istri, istri terakhir James adalah manusia. James dan Clara terikat sebuah tragedi di masa lampau yang membuat James menyukai Clara da akhirnya menikahi Clara.

Clara terlahir dalam keluarga peramal kuno di daerah pedesaan, pada suatu saat Clara menolong James yang terluka, bahkan Clara memberikan darahnya kepada James. Sehingga membuat James jatuh cinta dan menihaki Clara. sampai pada akhirnya James dan Clara dikarunia seorang pitri cantik.

Dimeja makan semua duduk tenang dan menikmati hidangan. Meski memiliki tiga istri namun James sangat adil kepada istri\-istrinya.

"Queen,bagaimana hasil penelitianmu?"tanya James memecahkan suasana.

"Sudah siap pa, nanti Queen antar ke ruang kerja papa" jawab Queeny tegas.

"kerja bagus"puji James dengan tersenyum.

Di meja makan terlihat berbagai macam hidangan berbahan dasar daging, ada juga sayur dan buah ya Queeny adalah seorang vegetarian yang meminum darah hewan sebagai darah manusia. Disisi lain, Queeny juga meningkatkan kemapunya untuk bisa merasakan berbagai makanan. Lovely berlatih keras makan sayuran.

"kami pergi.." suara Jhony dan Rhony, mereka pergi ke kantor. mereka selalu bersama, bahkan tidur dalam kamar yang sama.

"Aku juga pergi, papa, mama \(mencium pipi mama Fara\)mama Lia, mama Clara \(mencium pipi para mama\) ayo Queen biar kakak antar kamu ke rumah sakit"Mattew berdiri di samping Lovely.

"oke, papa,m dan mama\- mama ku tersayang aku pergi bekerja dulu ya" sambil tersenyum berdiri dari duduknya.

"pergi lah sayang,hati hati" jawab Clara.

"hati hati sayang" jawab mama Amalia dan mama Fara serentak.

"jaga adikmu baik baik matt, jangan sampai terluka" kata papa tegas.

"baik" jawab singkat dari Mattew.

\-\-\-

Diperjalan menuju rumah sakit Mattew terlihat murung,tidak biasa menghibur seseorang,jadi aku tidak tau harus apa.

"kak,apa ada masalah?" tanya ku ragu.

"ya Queen, masalahnya aku akan pindah ke luarnegeri" jawabnya sedih.

"kapan? apakah papa sedang mengusirmu?" bertanya balik karena penasaran, Mattew tertawa lebar.

"Queen, astaga.. papa mana mungkin mengusirku, hanya aku yang bisa menerjemahkan buku buku papa yang kuno itu, papa masih butuh kakakmu ini" ucapnya dengan mengacak acak rambut Queeny.

"benar juga" batin Queeny.

Mattew terlahir dengan kemampuan super, dia bisa menerjemahkan buku buku kuno peninggalan leluhur, yang bahkan James sendiri pun tidak mengerti isi didalamnya. Mattew Genius ,maka tidak mustahil di usia yang tergolong muda, menjadi seorang profesor di universitas terbaik kota, ya usia mattew baru menginjak 30 tahun.

Mobil Mattew pun sampai di rumah sakit tempat Queeng bekerja, Mattew memeluk dan mencium kening Queeny. Queeny turun dari mobil dan melambaikan tangan.

"bye honey," Mattew melambaikan tangannya.

\(Queeny\)

Aku masuk ke rumah sakit berjalan menyusuri lorong lorong rumah sakit, suster dan dokter menyapa ku dengan tersenyum sepanjang perjalan.

Sampai di ruanganku, aku berdiri di depan pintu, di pegangan pintu selalu terselip mawar merah entah dari siapa. Aku selalu menemukannya setiap aku datang ke rumah sakit, penggemar mungkin saja, entahlah yang pasti aku suka.

Aku bawa masuk bunga itu ke dalam ruangan ku lalu ke masukan ke dalam vas bunga di meja belakang ku, terlihat sudah banyak berjajar bunga mawar merah. Aku meletakan mantel ku pada tempatnya, mamakai jas dokterku.

Aku duduk di kursiku menyalakan komputerku.

aku lihat tidak ada email atau apapun itu yang berhubungan dengan pekerjaanku, aku lega sekali.

\(Nada Dering..\)

ku lihat layar ponselku tidak ada nama hanya nomor saja,ponsel terus berdering.

"hallo"jawabku ramah.

"hallo apakah ini dr.Bells?" tanya seseorang seberang sana, suara wanita.

"ah iya saya sendiri, maaf dengan siapa saya berbiacara?" tanya ku balik.

.....

.....

.....

tut..tut..tut..\(panggilan terputus\)

"kenapa harus mengundangku makan malam"guman ku, Aku meletakan ponselku ke saku dan berdiri meninggalkan ruangan menuju kamar pasien pasienku.

Rutinitasku setiap pagi hari.Aku mencintai pekerjaan ini. Tiba tiba terdengar suara orang berlarian dari kejauhan menuju UGD. Ada yang keluar dari UGD dan menghampiriku dengan berlari,

"Dr.Bells, kami butuh bantuanmu,tidak ada Dr.jaga" berkata dengan wajah memelas padaku.

"baiklah" jawabku singkat mengikuti perawat itu sambil berlari menuju UGD.

\-\-\-

UGD

Aku melihat seorang pria terluka oleh tusukan, darahnya terus mengalir membasahi kemeja putihnya, pria itu hanya meringis kesakitan dengan memegang lukanya.

Usai mamakai sarung tangan dan masker aku mendekatinya, aku memeriksa lukanya dan harus menjahit lukanya.

"siapkan biusnya," perintahku kepada perawat.

"ini dokter," menyerahkan suntikan bius dan aku terima, tanpa banyak bicara aku menyutikan nya ke lengan pria itu.

sesekali dia masih meringis kesakitan. Ya obat bius mulai bekerja, aku pakai gunting untuk menggunting kemejanya, terlihat tubuh pria yang sempurna dengan otot dan dada yang bidang, tentu saja ada luka di perutnya. Aku memulai pekerjaanku sebagai dokter.

\-\-\-

Di ruang kerja Queeny bersiap untuk pulang. Didepan rumah sakit Queeny tersenyum,terlihat dari jauh mobil Mattew terpakir ditempat biasanya mobil Mattew terparkir.

Mattew memang menjaga Queeny dengan baik,dia setia mengantar Queeny kemana saja,karena papa nya melarang mengendarai mobil sendiri,dengan alasan keselamatan. Di dalam mobil Mattew memberi sesuatu kepada Queeny,

"apa ini kak?" menerima sebuah kotak.

"sebuah gaun, apa kamu sudah terima pesan dari keluarga Fox? kita mendapat undangan resminya" Mattew menerangkan.

"iya aku ditelepon langsung, aku malas pergi. Boleh tidak ikut?" tanya Queeny.

"Entah lah Queen, aku rasa lebih baik kamu bertanya saja sendiri kepada papa." jawab Mattew ragu.

\-\-\-\-\-

Sesampainya di rumah , Queeny turun dari mobil diikuti Mattew, Queeny langsung berjalan menuju ruang kerja James.

Tok..

Tok..

Tok..

\(pintu diketuk\)

Queeny masuk ke dalam ruangan dan menyapa papanya.

"pa,apa papa sibuk?" Queeny mendekati papa nya yang sedang duduk di kursi di dekat meja kerja.

"tidak sayang, papa sedang senggang, ada apa?" tanya James dengan lembut.

"pa, aku mendapatkan undangan dari keluarga Fox, apakah boleh tidak hadir?" tanya Queeny sedikit takut, dan menundukan kepala.

"kenapa sayang? apa kamu lupa ini hari apa? kalau makan malam biasa tentu papa ijinkan, ini penting sayang, pertemuan tahunan antar clan." jawab james menerangkan.

"oh benarkah? aku lupa," jawab Queeny.

"jika untuk makan malam biasa tentu kamu tidak perlu hadir, tapi untuk malam ini, kamu wajib hadir, kamu adalah putri keluarga James. Clan Emperial adalah clan tertinggi dalam sejarah Vampir" James berdiri dan mendekati putrinya.

"Tidak akan ada yang berani melukai mu sayang, papa janji itu." James menepuk ke dua bahu putrinya dan Queeny mengangguk.

"Baik pa, Queeny akan bersiap." jawab Queeny dengan tersenyum,Queeny mencium pipi papa nya dan keluar menuju kamarnya.

Episode 02

Kediaman Keluarga Fox

(Aula)

Terdengar suara melody-melody indah, menambah kemeriahan suasana perjamuan makan malam. Di sinilah semua clan vampir berkumpul. Ya, pertemuan tahunan clan vampir yang ditunggu tunggu. Clan vampir memiliki beberapa tingkatan. Dan disetiap clan memiliki kelebihan masing masing.

Clan Emperial pengendali pikiran dan tubuh

Clan Cloud kelincahan, kecepatan, teleportasi

Clan Glov penyamaran.

Clan Hunt pengobatan.

Clan Wall uanggul dalam sihir dan mantranya.

Dan Queeny menguasai kelebihan setiap clan.

Tapi James selalu mencega menunjukan nya kepada orang lain, walaupun itu kepada 3 kakaknya. Tak ada yang tau, bahkan Clara sekalk pun tidak tau, hanya James seorang yang tau. James selalu mencemaskan Queeny.

James mengatakan pada Queeny, jika dirinya harus menyimpan rahasia ini. Karena jika sampai ketauan, maka banyak vampir vampir lain yang akan memburu. Karena Queeny terlahir istimewa. Karena Queeny lah anak dalam ramalan itu. Dulu Queeny sering disembunyikan dan tidak boleh keluar dari rumah. Queeny selalu dijaga oleh ke 3 kakaknya, jika pergi ke acara ramai seperti ini. ke 3 kakaknya selalu memantau. Jika Queeny terluka James akan marah besar kepada mereka para kakak, dan menghukum tanpa ampun.

(Queeny)

Disini aku merasa banyak aura-aura jahat. Ya aku bisa melihat semuanya. Tapi aku tak mau mengacaukan pesta. Kakak ku berpencar mencari minuman dan makan masing masing. Aku bosan,aku beranikan diri, berjalan perlahan melihat lihat dekorasi bangunan dan cup cake yang berbentuk lucu berjajar rapi di meja. Karena tidak hati hati aku menabrak seseorang didepanku.

"aauh..sorry," kata ku sambil menusap kepalaku,aku melihat bajunya kotor karena minuman nya tumpah.

"maafkan saya tuan," aku melihat wajahnya dan langsung terdiam.

"ini kan dia, yang aku rawat dirumah sakit." batinku, dia menjentik kan jari.

"hallo.."sapanya, dalam sekejap mengagetkan ku.

"kamu sudah keluar dari rumah sakit? kamu orang yang tertusuk itu kan?" tanyaku yakin.

"ya.. itu aku, dan kamu adalah dokterku? thankyou," jawab pria itu, aku tersenyum canggung.

Mattew datang menghampiri ku, Dia menatapku dan menatap pria didepanku.

"sayang ada masalah apa?" Mattew panik.

"aku hanya tidak sengaja menabrak nya, lalu minumanya tumpah," tambahku ketakutan.

"maaafkan adik saya tuan," maattew menundukan kepala memohon.

"tidak jadi masalah besar, aku bisa ganti pakaian ku." jawab pria itu dengan senyuman.

"terimakasih banyak tuan." jawab Mattew senang.

Pria itu pun pergi melewatiku, aku seperti diterpa angin, aku bisa mencium aroma tubuhnya.

Dia berbisik ditelingaku, "kita pasti bertemu kembali." lalu melesat pergi dengan cepat.

"Oh.. clan Cloud ya," batin ku lirih. Aku dan mattew saling memandang. Mattew membawaku pergi menuju Jhony dan Rhony yang sudah ada dimeja makan menunggu kami.

"ada apa Matt?? semua baik baik saja?" tanya Jhony tegang saat melihat wajah Mattew yang kaku.

"ok Jhon, tapi kita harus tetap waspada." jawab Mattew lalu menarik kursi dan menduduk kan aku.

"ya kita harus selalu waspada, musuh ada dimana mana." imbuh Rhony.

Mattew duduk di sebelahku dan mengamati situasi." Aku akan cari pelayan, kalian tunggulah." Mattew beranjak pergi.

"kak, apakah ada sesuatu?" aku memecahkan ketegangan.

"tidak sayang, kalau pun ada kami akan melindungi mu." jawab Rhony dengan mengusap rambut ku.

"tenang lah, semua akan baik baik saja." tambah Jhony memegang tangan ku erat di atas meja.

"baik lah kak.." jawab ku sambil tersenyum lebar.

---

Di lantai atas,

Seseorang mengawasi Queeny di meja makan. Dia tersenyum.

"Kau menginginkannya?" tanya seseorang disamping pria itu.

"Ya, seperti nya begitu. Dia terlihat berbeda." jawab pria itu.

"ayolah Stanlie sejak kapan kau berubah? ini bukan gaya seorang tuan muda Fox." seseorang itu menepuk bahu Stanlie.

"ayolah X, jangan menggodaku lagi." Stanlie tersenyum memandang sahabatnya itu.

"hahahaha.. aku jadi penasaran dengan wanita itu, aku akan bawakan dia untuk mu sobat." kata Exel percaya diri.

"cobalah jika kau mampu, apa kau tidak melihat dia sedang di jaga?" Stanlie kembali menatap Queeny yang sedang makan.

"aku akan selidiki siapa dia." Exel menjentik kan jari dan muncul sebuah bayangan.

"selidiki siapa wanita bergaun hitam itu" perintah Exel, bayangan itu pun lenyap tanpa jejak.

"apa yang tidak bisa dilakukan oleh Exel." dengan nada sombong.

"baiklah kita lihat saja," jawab Stanlie.

---

Di meja makan Quenny melihat ada sesuatu yang menganggunya, bersembunyi di dekat hidangan. Queeny berdiri dari duduknya.

"kak, aku mau ambil salad buah dulu." katanya hendak pergi tapi di tahan oleh Mattew.

"aku akan ambilkan." tangan Queeny menahan Mattew yang akan berdiri dari duduk nya.

"tidak kak, kali ini aku akan mencari beberapa kue juga. Aku bisa sendiri, hanya sebentar saja." pandangan mata memelas seperti anak ******.

"aaahhh baiklah, jangn pasang mata seperti itu lagi, aku tidak tahan." jawab Mattew gemas.

"berhati hati lah Queen," kata Jhony.

"jangan kau sentuh sembarang orang," imbuh Rhony.

Queeny melambaikan tangan memberi isyarat.

Dia berjalan menuju tempat cup cake, Queeny melihat lihat cup cake.

"huh, sedang mengawasiku ku ya? menyamar sebagai bayangan tak terlihat? kamu kira aku tidak tahu?" Batin Quenny mendekati bayangan itu.

Quenny mengambil 1 cup cake yg berada persis disebelah bayangan transparan itu.

"siapa yang menyuruhmu? aku tau kau mengawasiku." kata Queeny berbisik pelan, Queeny menutup matanya sebentar lalu membukanya dan langsung menatap bayangan transparan itu. Queeny yang sudab bersial dengan api abadi di matanya, terlihat seperti akan melenyapkan bayangan di hadspannya. Bayangan itu ketakutan terlihat menunduk.

"Jangan nona.. jangan lenyap kan saya, saya mengaku saya salah. Maaf kan saya nona." Bayangan itu berbicara terbata bata.

"Aku tau kau orang clan Glov, aku tidak akan melenyap kan mu. Sampaikan kepada tuan mu,j

jangan gunakan cara kekanakan seperti ini! kembali lah." kata Queeny yang langsung membuat bayangan transparan itu pergi ketakutan.

Queeny kembali bersikap seperti seolah olah tidak terjadi apa apa. Dia mengambil nampan, meletakan cup cake dan salad buah lalu membawa nya ke meja tempat duduknya.

"lama sekali, apa yang kau lakukan?" tanya Jhony.

"hahaha.. (tertawa) pasti kau bingung mau makan apa? banyak makanan manis kesukaanmu Queen" kembali tertawa di ikuti Jhony dan Mattew.

"iya makanan manis yang menggodaku, tapi sayang perutku sudah terisi penuh hanya mampu menampung salad dan 1 cup cake ini." memamerkan salad dan cup cake yang diambilnya.

----

(Di Kamar Stanlie)

Stanlie sedang berganti pakaian, ada Exel yang menemai Stanlie di dalam kamar Stanlie. Stanlie meragukan kemapuan Exel untuk mendekati Queeny. Stenlie akhirnya menggoda Exel, dan membuat Exel kesal.

"Mana asisten mu? apa dia kabur." goda Stanlie.

"Tidak mungkin, dia selalu melakukan tugasnya dengan baik." jawab Exel berbangga hati.

Tok..

Tok..

Tok..

(suara pintu diketuk)

kleeeekk...

Tidak lama pintu terbuka, .asuk lah seseorang ke dalam kamar Standlie. Seseorang itu berlutut di lantai dan menunduk kan kepalanya.

"maaf kan saya tuan muda Zeto, saya gagal." ucapnya dengan nada gemetar.

"apa??" Exel kaget dan menghampiri asistennya itu.

"jelaskan padaku maksud mu" Exel penasaran.

Asistennya menceritakan kejadian yang dia alami.

Dia ketakutan, dia bercerita dengan nada gemetar.

Exel terbelalak mendengar pengakuan asisten nya.

Exel masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"sekuat itulah dia...." batin Stanlie tersenyum tipis.

Episode 03

(Di Ruang Rahasia)

Pertemuan antar clan digelar.

(suasana ramai berdiskusi)

Pertemuan clan kali ini sedikit rumit sehingga konflik pun tak terhindarkan. Di ceritakan dalam sebuah ramalan leluhur kuno,bahwa suatau saat akan datang se seorang yang lahir dari cinta murni.Se seorang yang istimewa. Memiliki hati dan tubuh murni. Yang akan menjadi pengendali bangsa vampir dan menjadi pemimpin abadi.

Rumor yang ada jika bisa meminum darahnya akan menjadi vampir yang abadi (jika mati dapat bangkit kembali meskipun kepala dan tubuh terpisah). Seluruh clan vampir gencar mencarinya. Karena beredar rumor juga bahwa "SANG ABADI" yang diramalkan oleh leluhur ada di antara para clan dan bersembunyi. Tanda tanda adanya "SANG ABADI" sudah hadir sudah ada 25 tahun yang lalu.

Clan clan saling bersekutu dengan clan clan yang lebih kuat untuk mendapatkan "SANG ABADI"

Berbagai cara ditempuh,Gencar pencarian selama 25 tahun ini, tapi tidak bisa menemukan keberadaan "SANG ABADI". Mereka berdebat karena rumor.

"bagaimana pendapat anda tuan Bells?" tanya seorang pada James Bells.

"apa maksud anda tuan Zeto? saya tidak mengerti." tatap James Bells kepada Max Zeto.

"anda tidak perlu berkelak sekarang, beri tahu kebenarannya sekarang." jawab Max Zeto berdiri dari duduknya dan berjalan perlahan mengeliling meja.

"kita semua tahu, anda adalah pimpinan clan tertinggi, anda mampu menutup rahasia dari kami semua. Akan tetapi.... (Max Zeto mendekti James Bells) apakah mereka semua tau anda memiliki istri seorang manusia? dan hidup sampai detik ini?" Max Zeto menekan kan suarannya, suasan ricuh ramai berbicara.

"Bagaimana bisa begitu tuan Bells?" kata seseorang di samping James Bells.

"mana ada ada yang sepeti itu." kata seseorang lainnya.

"bukan kah seharusnya manusia itu mati? karena tidak akan ada manusia yang bertahan hidup dengan kita para vampir untuk waktu yang lama, lelucon apa ini tuan Zeto?" jawab seseorang berdiri dari duduknya.

"bahkan seorang yang selalu diam bisa berbicara ya?" Max zeto berjalan mendekatinya.

"se seorang dari clan Wall yang biasanya selalu diam sekarang sudah berubah ya?" dengan tertawa, Max Zeto mengibaskan jubahnya.

"ada hal yang lebih mengejutkan, bahwa tuan Bells dan istri manusia nya, juga memeliki seorang putri yang sangat cantik. Benarkan tuan Bells?" tatapan Max Zeto tajam kepada James Bells.

"tolong jaga bicara anda tuan Zeto! Tidak kah ini sedikit keterlaluan?" Jawab seseorang berdiri dari duduknya.

"apa salah saya tuan Fox? ini kebenaran yang disembunyikan clan Emperial dari kita." jawab Max Zeto dengan nada tinggi.

"bahkan jika ini benar, itu bukan urusan anda tuan Zeto." menjawab dengan menatap tajam ke arah Max Zeto.

"ya, tentu bukan urusanku.. hanya saja aku penasaran bagaimana caranya hidup lama dengan manusia biasa." jawab Max Zeto dengan senyum sinis, membuat Steve Fox kesal.

"anda ben......" Steve Fox ingin menjawab tapi terpotong oleh kata kata James Bells.

"Baiklah (James bersikap tenang) semua sudah tau kebenaran yang kami clan Emperial rahasia kan selama 25 tahun, benar istri ke 3 ku adalah manusia biasa, dan kami memiliki seorang putri. Lalu untuk rasa penasaran dari tuan Zeto, saya pun juga tidak punya jawaban pasti, yang pasti saya dan istri saya saling mencintai satu dengan yang lain. Apa kah anda sudah puas dengan jawaban saya tuan Max Zeto?" James Bells mengangkat kepalanya menatap tajam kearah Max Zeto.

"baiklah, sekarang kita semua sudah tau kebenarannya, jika diperkenan kan kami ingin melihat istri dan putri anda tuan Bells." Max Zeto menekan kan kata katanya.

"maaf itu terlalu berlebihan, kami juga punya privasi tuan Zeto." jawab James Bells tegas.

"oh ya.... privasi ya, apa anda takut kami akan memangsa istri ke tiga dan putri anda tuan Bells?" jawab Max Zeto, membuat gaduh suasana.

James Bells menahan amarah, tak ingin mencari keributa . "maaf tuan Zeto, saya rasa lebih baik kita akhiri pertemuan kita kali ini, saya tidak ingin berbicara hal tidak penting. Maaf kan saya, saya permisi. James Bells berdiri dan melangkah menuju pintu keluar. Langkah nya terhenti, terdengar ketukan pintu dari luar.

Tok..

Tok..

Tok..

(suara pintu di ketuk)

kleeeek

(pintu terbuka)

James bells keluar dari ruangan menuju aula,

Seseorang yang datang menundukan kepala lalu berlari ke arah Max Zeto, dan berbisik di telinga Max Zeto, seketika nata Max Zeto terbelalak. Max Zeto mengerutkan dahinya.

"semua saya juga permisi, ada sedikit urusan." Max Zeto dan bawahannya pergi meninggalkan ruangan.

Sementara diruangan masih terjadi keributan. Steve Fox terpaksa turun tangan untuk meredakan kegaduhan.

"Tenang semua, ini hanya kesalah pahaman saja. Saya harap anda bisa menikmati jamuan makan malam yang telah kami sediakan diluar, terimkasih telah hadir dalam pertemuan kali ini. Mari kita akhiri pertemuan kita hari ini dan kita bersenang senang bersmaa." Steve fox menundukan kepala lalu berjalan keluar ruangan, yang lain mengikuti.

---

(Taman samping Aula)

"benarkah yang kau katakan? adakah orang seperti itu?" Max Zeto bertanya penuh rasa penasaran.

"benar tuan, bahkan tua muda juga heran." meyakinkan jawaban.

"cari tau asal orang itu, dari clan mana?" perintah Max Zeto.

"kami akan selidiki dengan segera tuan," jawab bawahan itu, di ikuti tundukan kepala lalu pergi meninggalkan Max Zeto.

"ada apa papa mencariku?" seseorang datang menghampiri Max Zeto.

"siapa dia?" Max Zeto bertanya.

"dia?? maksud papa dia siapa?" bingung.

"orang yang bisa melihat bentuk kita sesungguhnya, X apa kau melihat wajahnya sendiri?" jawab Max Zeto kesal.

"oooh itu, dia hanya seorang gadis papa, mungkin asistenku melakukan kesalahan dalam penyamaran sehingga ketauan." jawab Exel dengan santai.

"apa kau bergurau? Leo adalah asisten pilihan, penyamaran nya sudah di akui clan. Mana mungkin ada kesalahan!" jawab Max Zeto "dasar bodoh," Max Zeto kesal lalu pergi.

"apa?? papa mengatai ku bodoh, yang benar saja. Ini semua gara gara gadis sialan itu." batin Exel kesal.

"aku akan buat perhitungan dengannya lain waktu." Exel pergi mengikuti papanya menuju dalam aula.

---

(Aula)

James bells duduk disebelah Queeny, dan berbincang dengan anak anaknya di meja makan.

"papa ada masalah?"

"papa terlihat kesal," kata Jhony.

"pasti melelahkan menghadiri pertemuan seperti itu." imbuh Rhony.

"semua baik baik saja, setelah bertemu dengan keluarga Fox kita kembali kerumah saja." jawab James Bells tegas.

"pa, mereka datang." Mattew menatap dari kejauhan kedatangan keluarga Fox.

"bersiaplah memberi salam," ajak James kepada anak anaknya sambil berdiri dari duduknya. James Bells dan ke 4 anaknya mendekati keluarga Fox untuk menyapa.

"Terimakasih tuan Fox untuk jamuan anda, maaf jika merepotkan." kata James Bells dengan berjabat tangan dan saling berpelukan.

"Tentu saja tuan Bells, saya sekeluarga senang anda dan keluarga hadir. Tidak perlu sungkan, kita adalah teman." Steve Fox tersenyum dan melihat ke arah belakang James Bells.

"ah iya, saya perkenalkan anak-anak saya."

menunjuk ke arah anak anaknya.

"si kembar Jhony dan Rhony, si genius Mattew, dan putriku Queeny." Steve fox terkejut melihat ke arah Queeny tak lama kemudian tersenyum, mereka saling berjabat tangan.

"saya juga akan perkenalkan kelurga saya, ini Melly istri saya, dan.. (melihat kekiri kekanan) ya entah kemana si nakal itu." Steve fox tertawa kecil.

"aku disini papa.." suara di belakang Steve fox.

"oh ya ini anak kami, Stanlie." menarik tangan anaknya maju ke depan James Bells.

"sangat tampan sepertimu, Steve." James Bells menggoda temannya sambil menepuk bahu Stanlie.

Stanlie tersenyum, "terimakasih tuan Bells".

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!