NovelToon NovelToon

Bride Of Vampire: The Revenge

Episode 1

Seorang ibu hamil besar dilarikan ke rumah sakit karena ketuban pecah mengeluarkan darah dan karena kehabisan darah akibat digigit vampire. Ibu itu melahirkan anak kembar, dua anak perempuan telah terlahir ke dunia. Anak perempuan yang cantik dan lucu. Namun saat ibu mereka meninggal tak satupun yang datang sebagai keluarga. Pihak rumah sakit pun meminta bantuan pada polisi untuk dicarikan anggota keluarganya. Berbulan-bulan pencarian dilakukan tapi tak berhasil. Melihat dua anak perempuan itu semakin besar, akhirnya kepala rumah sakit memutuskan untuk mencarikan orang tua angkat untuk mereka berdua.

Tepat hari itu juga sepasang suami istri datang untuk mengadopsi salah satu dari anak kembar itu. Mereka memilih anak yang memiliki tanda bulan sabit merah darah di tangan kiri. Mereka memberi nama anak itu, Alecia. Mereka yang mengadopsi anak itu membayar biaya persalinan hingga perawatan si bayi. Ketika hal itu telah selesai, mereka pergi menghilang entah kemana. Sementara itu yang tertinggal diadopsi oleh seorang pembersih rumah sakit, dan ia diberi nama Alika.

Kehidupan Alika mulai terlihat. Alika tumbuh menjadi seorang remaja dengan kehidupan sederhana, parasnya yang cantik,dan berbudi luhur. Ibunya selalu mengajarkan yang terbaik dari hidupnya.

***

Setiap malam sesudah sarapan, ibu selalu mengajarkan ilmu yang dimilikinya. Ia selalu memberi nasihat kepadaku untuk tidak mempamerkan apa yang telah diajarkannya padaku.

“Dengar Alika, ibu ada disini. Ibu ingin kamu tidak pamer akan apa yang ibu ajarkan padamu. Tentang keajaiban ini, kamu tidak boleh menggunakannya untuk berbuat jahat dan egomu. Gunakan kekuatan ini hanya saat orang lain legah” ucap Ibu.

“ Kenapa harus begitu, Bu?”

Ibu tersenyum manis dan berucap “ Karena tidak hanya kita yang memiliki kekuatan seperti ini, tetapi di luar sana masih ada bahkan jumlahnya ratusan. Jika kau gunakan untuk memusnahkan mereka, mereka akan membalasmu dan kau sendirian!”.

“Ya Bu, Alika mengerti!”

“Baiklah kalau begitu, ibu janji akan memasukan dirimu ke sekolah terkenal di kota ini. Sekolah khusus untuk orang-orang kaya, ibu harap kamu kelak akan punya pasangan orang kaya atau memiliki kehidupan seperti mereka dengan kepintaranmu. Ibu akan membekalimu dengan segala pengetahuan yang ibu punya. Setelah kamu lulus dari sekolah ini, kamu harus bisa menjaga dirimu tanpa ibu”

“ Ya Bu, tapi ibu akan pergi kemana?”

“ Ibu hanya akan merawatmu sampai disini, sampai kau lulus sekolah ini dan ibu akan mengantarmu ke universitas. Dengar Alika, meski ini pedih tapi inilah kenyataan bahwa kamu bukanlah anakku. Aku tak pernah mempunyai anak dan aku tak memiliki suami. Aku selalu melarangmu untuk mengenal ayah karena ayah itu tidak ada. Aku mengadopsi mu sebagai seorang anak, ibumu meninggal ketika melahirkanmu. Ia kehabisan darah karena digigit vampire. Kau punya kembaran, dia mirip denganmu dan yang kuketahui dia memiliki tanda bulan sabit merah di tangan kiri. Jangan pernah menangisi kehidupanmu, Alika. Kau tidak perlu lakukan hal apapun, yang perlu kau lakukan adalah berusaha mengubah hidupmu menjadi lebih baik untuk masa depanmu sendiri. Ibumu ini hanyalah penyihir yang ingin hidup damai”.

“Ya Bu, Alika mengerti. Terima kasih telah merawatku,Bu”. Lalu aku kembali belajar apa yang akan ibu berikan padaku.

***

Sehari setelah kelulusan SMA, ibuku langsung mengantarku ke Borneo Universitas. Ia telah mempersiapkan segalanya untukku. Dalam perjalanan ibu selalu menggenggam tanganku dengan erat.

Ia tersenyum manis dan berucap “ Apapun yang kau rasakan saat ini dalam taksi ini biarkan saja. Semua ilmu yang ibu miliki telah beralih padamu dan ibu harap kau gunakan dengan baik. Ibu akan pergi setelah ini, jangan mencari ibu. Biaya sekolahmu telah ibu urus hingga kau lulus. Ibu harap saat kau disana jauhi permasalahan. Kau bisa gunakan keahlianmu untuk hal itu”.

“Terima kasih Bu, aku tidak tahu harus membalasnya dengan apa?”

“Sama-sama, kau tidak harus membalas tapi tetaplah tersenyum untuk ibu”

***

Borneo Universitas

Kemegahan terlihat dari luar dan mahasiswa yang berjalan dengan keagungan. Ibuku hanya mengantar sampai pembatas gerbang, ia memelukku dengan erat lalu pergi. Senyuman manisnya lah yang membuatku rindu. Membawa tas dan koper masuk. Kedatanganku disambut oleh kepala sekolah lalu pengawas asrama dan teman baru sekamar.

“ Hay kenalkan namaku Netta, namamu siapa?”

Sambil merapikan dan memasukan pakaian ke lemari berucap “ Namaku Alika”.

“ Kau murid pindahan mana? Kata kepala sekolah, kau murid pindahan?”

“Murid pindahan? Bukannya aku murid baru ya?”

“ Bukan? Apa benar begitu?”

“ Ya seharusnya begitu?”

“ Berarti kau akan menjalani masa orientasi siswa nanti malam sebaiknya kamu istirahat dulu atau?”

“ Aku ingin mengenal kampus ini dulu baru istirahat”

“ Baiklah, ayo ikut denganku! Akan ku kenalkan semuanya padamu”

“Terima kasih Netta”

Netta menarik tanganku sambil berlari menuju sebuah ruangan. Disana ada dua orang

pria tampan. Melihat Netta datang mereka melihat ke arah kami berdua.

“Siapa yang kamu bawa,Net?” tanya salah satu dari mereka

“ Dia namanya Alika. Dia murid baru yang akan jadi bimbingan kalian berdua” senyum Netta

“ Ya baiklah, kenalkan namaku Roman. Aku yang akan membimbingmu disini. Kau berasal dari kalangan mana? Menengah, atas atau bawah?”

“ Aku tidak diajarkan untuk mengenal kalangan, ibuku bilang semua itu bisa didapat dengan mudah”

“ Oh baiklah, kita akan bertemu nanti malam di halaman kampus ini dan jangan sampai terlambat”

“Ya tentu, jam berapa?”

“Jam 07.00 malam”

“ Ya aku tak akan terlambat”

“ Kau tak mau kenalan dengannya?” tanya Netta

“ Ya aku mau tapi aku takut dia marah!”

Pria berambut pirang itu tersenyum manis, “ Namaku Ethan, Roman dan Netta adalah pengurus di sekolah ini. Mengurus yang baru datang dan yang bikin masalah akan ke guru pengawas asrama”.

“ Ya, aku mengerti sekarang”

Lalu Netta kembali menarik tanganku, mengajakku jalan-jalan mengelilingi kampus ini. Ia disapa oleh teman-temannya di sepanjang jalan, sementara dirinya hanya membalas dengan senyuman manis.

“ Jangan coba-coba membuat masalah dengan mereka yang menyapa, mereka cuman mau cari perhatian apalagi gadis-gadis disini. Mereka semua hampir fans Roman dan Ethan”ucap Netta.

“Benarkah? Jika aku mencari masalah dengan mereka, mereka akan melakukan hal apa?”

“ Kau tahu disini rata-rata bukan anak kelas bawah, jadi jika kau anak kelas bawah maka kau akan dipaksa keluar dari kampus ini. Oya, setiap malam minggu kita diperbolehkan keluar menemui orang-orang yang kita cintai tapi tetap pada peraturannya. Maksudnya adalah menemui teman-teman asrama laki-laki atau perempuan”jelas Netta padaku dengan ekspresi imut nan bahagia.

Wajah datar tak peduli dengan aturan malam minggu, “Oh begitu, terima kasih telah memberitahuku. Lalu apa ada lagi yang harus aku ketahui?”

“Tidak ada, sisanya kau akan mengetahui sendiri tergantung pergaulanmu. Mungkin yang satu ini kau harus tahu!”

“Apa itu?”

“Jangan pernah ikut campur urusan Ethan dan Roman, apapun yang terjadi pada mereka jangan ikut campur”

“Bagaimana dengan urusanmu?”

“Kita teman sekamar kan?”

“Ya!”

“Kalau boleh ikut campur urusan persahabatan saja, urusan keluarga dan peribadi ngak boleh!”

“Ya aku mengerti! Lagi pula aku bukan tipe gadis yang suka kepo-in orang”

“Terima kasih telah mendengarkanku”

***

Pukul 07.00 malam, sesuai janji aku berada di halaman kampus ditemani teman sekamarku.

“ Jangan takut, malam ini gak ada apa-apa kok. Paling-paling kamu bakal diajak jalan-jalan sebentar”ucap Netta.

“ Kamu takut ya, Alika?” tanya Ethan

“Gak kok, memang aku mau disuruh ngapain?”

“ Ya baguslah kalau kamu gak takut, aku mau kamu jalan-jalan dari sini ke kastil itu! Ya kastil V Academy!”

“V Academy?”

“Kastil anak-anak tertentu, nah sepanjang perjalanan nanti kamu akan melewati rintangan, jika kamu telah tiba disana. Kamu akan diberikan sebuah buku, bawa buku itu kemari”ucap Roman

“Ya, akan segera kulakukan!”, Dengan percaya diri aku melangkah pergi.

“Ayo lakukan!”teriak Netta

“Semangat!”

Lalu aku berjalan dalam kegelapan yang ditemani sebuah sintar menuju kastil V Academy. Aku tidak tahu akan bertemu dengan siapa disana. Aku tidak tahu rintangan apa yang akan mereka berikan padaku di jalan gelap ini. Tapi ini justru membuatku senang, dapat menghirup udara malam yang segar dengan diiringi rasa sedikit takut. Tak peduli apapun rintangannya malam ini, aku harus sampai disana. Aku harus berhasil mengikuti ujian ini, untuk ibuku.

Episode 2

Aku tidak pernah terpikirkan akan bertemu pria-pria tampan di sepanjang jalan menuju V Academy. Mereka semua mencoba mengajakku bicara, mereka seakan-akan membuat diriku lupa dengan buku yang akan diberikan pada

Roman. Saat melintasi satu persatu dari pria-pria itu tanpa membalas sapaan mereka dan sampai di tujuan yaitu V Academy, aku disambut oleh seorang pria yang memegang buku. Dia mendekatiku dan berucap “ Namamu adalah Alika?”.

“Benar!”

“Ini buku yang akan kau berikan pada Roman, dan apapun yang kau lihat tadi anggap saja semua itu adalah mimpi indahmu” memberikan buku pada Alika.

“Ya baiklah” mengambil buku dan memegang eratnya.

Pandanganku mendadak teralih pada seorang wanita yang mirip denganku hanya saja dia memiliki mata merah yang menawan dan cantik.

Pria di depanku menyadari bahwa aku memandang seorang gadis di belakangnya, ia pun berucap “ Namanya adalah Alecia, dia temanku dan termasuk anggota V Academy. Apa kau pernah melihat atau mengenalnya?”.

“ Kupikir wajahku mirip dengannya, maaf jika aku lancang bicara. Sebaiknya aku pergi, terima kasih atas bukunya”

“Sama-sama”

Pergi meninggalkan mereka semua, berjalan kembali menuju Borneo Universitas.

***

Sementara itu pria yang baru saja memberikan buku pada Alika, namanya adalah Romeo. Romeo adalah ketua pembimbing murid baru Vampire Academy atau V Academy atau lebih dikenal dengan VA. Ia bersama teman-temannya sering kali menjadi perbincangan hangat di BUNIV ( Borneo Universitas). VA hanya menerima murid-murid yang memiliki kelebihan seperti vampire, wolf, hybrid, penyihir dan lain-lain. VA dipimpin oleh vampire terkuat di negeri ini, sering kali dia lah yang dipanggil jika ada masalah di BUNIV jika permasalahannya mengenai anak-anak VA. Murid yang memiliki kelebihan itu memiliki cara tersendiri untuk mendaftar di sekolah ini.

“ Alecia, apa kau mengenal perempuan tadi?” tanya Romeo

“Tidak, aku tidak mengenalnya. Aku tidak tahu!” jawabnya

Romeo berjalan mendekati Alecia dan menatapnya dengan tajam, lalu berucap “ Setelah kulihat-lihat, kau sangat mirip dengan wanita yang tadi”.

“ Benarkah? Aku tidak menyadarinya”

“ Ya, aku akan pergi menemui Roman dulu!”

“Huh, ya…ya”

***

Aku kembali ke halaman BUNIV dan menemui Roman. Kuberikan buku itu kepadanya. Ia hanya tersenyum dan berucap “ Kau cepat sekali datangnya, apa kau tidak mau ngobrol dengan teman-teman disana? Itu hanya kesempatanmu malam ini loh!”.

Senyum lebar dan menjawab, “ Kupikir itu hanyalah rintangan kecil. Aku tidak mau bicara dengan mereka sebab mereka aneh menurutku!”

Netta, Ethan dan Roman tertawa geli mendengar jawabanku.

Netta menghampiriku dan berucap “ Baru pertama kali aku mendengar ada yang tidak tertarik dengan mereka! Kau tahu, mereka adalah cowok-cowok yang banyak disukai wanita disini. Tapi mereka sering kali menghindar. Kami bertiga sengaja meminta bantuan mereka untuk membuatmu bicara dengan mereka dan melupakan buku ini. Tapi kamu tidak menghiraukan mereka sedikitpun, kau tidak perlu mengikuti masa orientasi siswa selama 3 hari. Kau bebas dan aku tidak pernah terpikir jebakan kami akan kalah karena dirimu”.

“ Aku tidak terpikir akan jadi begini, tapi ini karena Roman yang memintaku mengambil buku itu jadi kulakukan. Terima kasih sudah meluluskanku untuk tidak ikut MOS selama 3 hari”

“Sama-sama, kau ingin kembali ke kamar atau menemui mereka?”tanya Ethan.

“Kupikir kamarku lebih baik dari pada mereka untuk saat ini”

Akhirnya aku ditemani Netta pergi ke asrama, sementara Ethan dan Roman tetap berada disana.

Dengan cepat Romeo datang menemui Roman dan berucap “ Kurasa kita mengalami kekalahan, dia berbeda dengan yang lainnya”.

“Ya benar, dia berbeda dengan yang lainnya”

“ Beberapa hari lagi VA akan merekrut anggota baru, pastikan BUNIV punya orang yang memiliki kelebihan di hidupnya”

“Benarkah? Aku tidak sabar untuk melihat apa yang akan ditampilkan anak-anak nanti”jawab Ethan

“ Tapi kali akan sangat ketat untuk kelulusannya. Pemimpin VA mulai menyadari akan ada bahaya besar di luar jadi kami akan merekrut orang untuk membantu dalam keamanan tempat ini”

“ Apa karena penampakan bulan sebelah ( bulan sabit) itu?”tanya Roman.

“Ya, bulan itu menandakan akan adanya pemberontak lagi. Entah klan mana yang akan berperang, tapi kupikir vampire jahat telah bangkit kembali”

“ Bulan itu hanya bercahaya putih mengapa harus ditakutkan? Bukannya itu tanda akan ada pendatang baru?” kata Ethan

“Benar sekali, sisi buruknya kita tidak pernah tahu siapa yang datang dan beberapa hari ini kita lihat sendiri di berita televisi tentang mayat-mayat yang ditemukan dengan tanda-tanda aneh. Seperti gigitan vampire”

“ Jadi menurutmu itu adalah serangan vampire?”

“Benar sekali, ini semakin berbahaya apa lagi cara menangani mayat-mayat itu hanya disimpan di rumah sakit. Mereka masih hidup dan bergentayangan”

“ Mengapa tak kalian saja untuk menghancurkan mereka dari sekarang?”

“ Pertanyaan yang bagus, tapi pemimpin VA bilang kami harus menemukan seorang penyihir untuk membantu kami menghancurkan mereka”

“ Kenapa dengan seorang penyihir?”

“ Entahlah”

“Ini ku kembalikan buku milikmu”

“Terima kasih”

“Sama-sama”

Malam yang hening, mereka semua kembali ke VA, sebagian mengawasi asrama Buniv.

***

Pagi hari, teman-teman yang telah tiba di sekolah kaget melihat ada pengumuman tentang penerimaan anggota baru dari VA. Mereka membicarakan hal itu bersama teman-teman yang lainnya. Aku dan Netta yang baru datang langsung melihat pengumuman di mading.

“ Pengumuman,

Kami dari VA mengumumkan akan membuka pendaftaran penerimaan anggota baru untuk menjaga kampus ini tetap aman. Kami seperti biasa menerima dan hanya menerima dari yang terbaik. Syarat yang harus dipenuhi sebagai pendaftar adalah sebagai berikut:

Mahasiswa atau mahasiswi BUNIV

Memiliki rasa solidaritas yang tinggi

Memiliki bela diri yang baik

Kami menerima yang memiliki keanehan atau kemampuan seseorang di luar logika, misalnya mampu mengendalikan benda, atau kemampuan yang lain.

Pendaftaran dibuka mulai hari ini sampai 3 hari mendatang, selama itu kami akan menyeleksi sendiri kemampuan kalian. Jadi persiapkan diri kalian mulai hari ini, kami memulai di jam 07.00 malam ruang VA.

Hormat saya,

Romeo”

Setelah membaca pengumuman itu, Netta berucap “ Apa kau akan mendaftar? Kau bisa mengatakan bahwa kau mirip dengan Alecia!”.

“ Tidak terima kasih, aku yakin menjadi anggota VA itu sangat berat tugasnya apa lagi menjaga kampus ini tetap aman”

“ Hah, itu mudah saja seperti aku, Ethan dan Roman”

“Ya kau kan berpengalaman akan tugas ini”

“ Jangan tersinggung ya! Aku mendaftar bukan hanya sekedar menjadi penjaga biasa. Kami melakukan hal istimewa yang lainnya”

“ Hem, akan kucoba tapi sebenarnya aku tak punya bakat apapun”

“Benarkah? Menulis novel, membaca cepat dan mengingat, matematika, bela diri yang baik, olahraga, atau apalah….Apa tak ada seperti itu”

“Ya sama sekali tak ada, aku bahkan masuk Buniv karena beasiswa dari rumah sakit. Santunan!”

Dengan wajah sedih, Alika teringat masa SMA-nya. Dari SD, SMP dan SMA Alika selalu di bully, hingga selalu mengurung diri di perpustakaan. Berharap tidak mendapat masalah dengan murid lain di sekolah. Alika selalu menghindari siapapun termasuk kakak senior yang menyukainya.

Menepuk pundakku, dengan senyuman hangat dan semangat yang membara Netta berucap “ Hem, jangan sedih dan mencobalah untuk menemukan bakatmu nanti."

Tersadar dalam lamunan, tersenyum manis melihat Netta yang penuh semangat membuat diriku berhenti bersedih dan berucap “Ya terima kasih, Netta”

Tak lama kami membicarakan tentang bakat dan VA, tiba-tiba datanglah anggota VA yang cantik dan tampan itu.

Mereka sangat dikagumi oleh semua orang disini. Para gadis yang menyukai idola mereka begitu tergila-gila dan berharap akan hidup bersama mereka.

“Kakak Romeo, kau tampan sekali hari ini”,

“Kakak Romeo, ya ampun. Aku…aku…menyukaimu!”

“Romeo……”teriaknya, “I love you, suamiku!”,

Mendadak dirinya ditatap tajam oleh gadis-gadis yang ada di sekitarnya, gadis itu pun terdiam membisu.

Tapi anggota VA itu cuek sekali, aku berpikir mereka tak seperti malam tadi yang kulihat. Mata mereka

berubah menjadi hitam biasa saja, tak seperti malam itu sebagian dari mereka memiliki mata berwarna merah.

Entah kenapa mendadak salah satu dari mereka berlarian yang kemudian disusul dengan yang lainnya. Mereka berlari karena para gadis akan mengejar mereka.

Anggota VA pun berupaya untuk bersembunyi dari satu tempat ke tempat  yang lain. Romeo berlarik dan ditarik Roman ke halaman belakang sekolah.

“Kau keluar dari area VA, ada apa lagi? Jangan mencari masalah di BUNIV” ucap Roman.

“Aku hanya ingin memastikan bahwa pengumuman itu akan diikuti oleh banyak orang”

“ Heh, memang kau kurang populer apa lagi disini?”, terdengar suara kaki yang berlari menuju kemari kedua pun naik ke atas pohon dan berdiam diri.

“Tap….tapppppppp…tapppp”suara langkah kaki puluhan gadis yang mengejar Romeo.

Tak beberapa lama kemudian, banyak para fans berdatangan mencari Romeo. Sayangnya mereka tak menemukan

Romeo di halaman belakang, tanpa pikir panjang lagi mereka pergi. Mereka tak menyadari bahwa Romeo ada di atas pohon bersama Roman.

Kepergian para fans tidak membuat Roman dan Romeo turun dari pohon begitu saja. Keduanya tetap berada di atas pohon sesaat untuk memastikan keadaan benar-benar aman.

“Huh,untung saja. Romeo apa kau gila muncul di pagi hari?”,

“Memang ada yang salah, aku kan cuman ingin tahu mereka membaca pengumuman itu apa tidak”,

“Hah, alasan saja. Kau mau apa kemari?”,

“Haruskah aku memberitahumu yang sebenarnya?”,

Emosi yang memuncak, Roman menghajar Romeo di atas pohon.

Episode 3

Kepergian para fans tidak membuat Roman dan Romeo turun dari pohon begitu saja. Keduanya tetap berada di atas pohon sesaat untuk memastikan keadaan benar-benar aman.

“Huh,untung saja. Romeo apa kau gila muncul di pagi hari?”,

“Memang ada yang salah, aku kan cuman ingin tahu mereka membaca pengumuman itu apa tidak”,

“Hah, alasan saja. Kau mau apa kemari?”,

“Haruskah aku memberitahumu yang sebenarnya?”,

Emosi yang memuncak, Roman menghajar Romeo di atas pohon.

Mereka berhenti bertengkar begitu melihat seorang gadis berjalan mendekat ke arah mereka. Mereka menutupi mulut masing-masing.

*Alika

Berjalan mondar-mandir, dan berhenti. “ Duh kenapa aku jadi gugup dan cemas sekali hari ini? Ada apa dengan ibu ya? Apa ibu memiliki masalah dengan yang lainnya? Huh, sebenarnya apa alasan ibu memasukkanku kesini, aku yakin ini  memiliki alasan yang tepat”gumanku.

Netta berjalan mendekat dan berucap “ Kau disini rupanya, aku mencarimu kemana-mana”.

“Ya maafkan aku meninggalkanmu tadi, aku hanya mulai cemas dan mengkhawatirkan ibuku”

“ Apa kau tidak pernah jauh dari ibumu?” tanya Netta sambil tersenyum mengetahui Roman dan Romeo berada di atas pohon.

Roman dan Romeo memberi isyarat untuk diam pada Netta yang hampir tertawa.

“ Tidak, aku tidak pernah jauh dari ibuku dan tempat ini membuatku sangat cemas”

“Kau cemas dengan tempat ini? Memang ada apa dengan tempat megah seperti ini, atau kau pernah kemari sebelumnya?”

“ Entahlah, aku merasa ada sesuatu yang aneh di tempat ini. Aku biasanya tidak merasakan hal ini dimana pun”

Sambil merangkul Alika agar tidak menoleh ke atas, “Apa kau mau menemui Alecia?”

“Alecia, ada apa dengannya?”

“Bukan ada apa dengannya tapi siapa dia! Dia orang yang baik, dan juga temanku. Dia anggota VA dan juga orang yang bersedia mendengar masalahmu. Dia wanita yang baik”jawab Netta.

“Oh, aku rasa tidak. Mungkin lain kali saja Netta”

“ Ya, tapi apa kau akan ikut mendaftar sebagai anggota VA?”

“ Aku tidak yakin akan hal itu, aku tidak punya bakat”

“ Hem baiklah tapi jika kau berubah pikiran, ikut ya!”

“ Hah, ya jika aku menemukan bakatku dan jika ingat”

“ Kau pelupa?”

“Tidak, aku ingat tapi aku malas melakukannya”

Tiba-tiba suara bel berbunyi, aku dan Netta pun secepatnya masuk ke ruang kelas. Karena ini hari pertama, maka aku memperkenalkan diri di depan teman-teman sekelas.

“ Hai, selamat pagi. Perkenalkan namaku Alika, aku dari SMA Borneo. Usiaku 17 tahun. Terima kasih”

Belum saja dipersilahkan duduk, beberapa orang mulai berbisik-bisik. Tiba-tiba seorang pria berucap dengan keras, “ Maaf, apa kau itu Alecia? Kau adiknya ya?”.

“Apa itu benar? Kau mirip sekali dengannya”sambung yang lain

“Bukan, aku bukan adiknya. Kami hanya mirip sedikit, Alecia lebih cantik dari pada aku”

“Oh, kupikir kau mirip dengannya!”

Kemudian Aku dipersilahkan duduk di kursi baris tengah bagian ke dua.

***

Jam istirahat,

Siapa yang tidak akan tersinggung jika terus disamakan dengan mahasiswa baru? Apa lagi anak baru itu mulai sering dibicarakan dan akan menurunkan kepopuleran diri sendiri?

Ya itulah yang kini membuat Alecia sebel dengan Alika. Alecia menyimpan rasa bencinya pada Alika. Sering kali pula Alecia menjauh dari orang-orang dan memilih duduk sendirian di taman.

Karena dianggap mirip dengan Alecia, Alika dengan mudah memiliki teman-teman baru di kampus ini. Teman-teman baru memuji kecantikannya yang mirip dengan Alecia, tapi malah sebaliknya. Alika memuji Alecia yang ia rasa lebih baik darinya.

*Alika

Berjalan sendirian, dan merasakan ada yang aneh di hatinya. Perasaan sedih yang selalu menyelimuti meski orang-orang disekitar adalah orang-orang yang baik dan mau berteman. Berjalan menuju taman sekolah, ketika ingin melewatinya tiba-tiba seorang pria yang sedang membaca buku berucap “ Apa kau wanita yang disebut mirip dengan Alecia itu?”.

“Ya, tapi aku rasa tidak begitu sebenarnya. Aku yakin hanya pandangan mereka yang mengatakan hal itu, aku yakin Alecia lebih cantik daripada aku dan lebih baik”

Pria itu mulai memperlihatkan wajahnya yang ternyata adalah Roman, ia mulai menutup buku dan mendekati Alika lalu berucap “ Aku harap sikapmu ini tidaklah membuatmu sombong dan jangan membuat rusuh disini. Dan, jangan pernah merebut kepopuleran orang lain hanya karena kau mirip dengannya”.

“ Aku tidak suka menjadi populer dan sikapku bukanlah seperti ini yang sebenarnya, lagi pula siapa yang mau dikatakan mirip dengan seseorang. Mereka mengatakan hal itu padaku bukan aku!”

Roman berjalan semakin dekat denganku dan membisikan sesuatu di telingaku yang membuatku gugup “ Aku tidak suka jika ada orang menyakiti Alecia secara diam-diam dan menganggap dirinya lebih baik dari Alecia. Jangan kau lakukan hal itu lagi atau menyakiti Alecia, aku tidak segan-segan menyakitimu bahkan mengeluarkan kamu dari kampus ini. Kau tahu, kampus ini tidak menerima mahasiswa miskin sepertimu”.

Lalu dia pergi dengan tenang seolah-olah tidak ada masalah.

Aku hanya menatap kepergian pria yang menjengkelkan itu, aku bahkan belum melakukan hal apapun pada Alecia sudah mendapat ancaman darinya. Awalnya kupikir anak itu baik seperti tampangnya yang tampan tapi ternyata busuk juga, anggap saja seperti jambu yang baik diluar dan ketika dibelah busuk didalam.

***

*Asrama, kamar Alika

Duduk di meja belajar sendirian sambil menatap foto ibu dan diriku.

“ Ibu, kapan itu akan kembali? Apa yang harus kulakukan sekarang? Roman, temanku sedang membenciku. Ia bilang………ini soal Alecia, sejujurnya aku tidak mengerti mengapa mereka mengatakan aku mirip dengan Alecia. Apakah benar aku mirip dengannya, Bu? Jika benar, apa ibu bisa menjelaskan hal ini padaku?”gumanku.

Tiba-tiba Netta masuk dan duduk di tempat tidurnya, melihat kearah ku sebentar lalu mempersiapkan diri untuk pergi. “ Alika, apa kau tidak ikut mendaftar VA?” tanya Netta.

“ Ikut, atau tidak ya? Entahlah, aku belum menemukan bakat ku. Tapi aku akan bersiap-siap”.

“Baiklah, akan kutunggu kamu di ruangan VA. Sampai jumpa!”, Netta pergi keluar kamar.

“Ya sampai jumpa!”, “ Huh sekarang aku sendirian, pergi atau tidaknya? Atau hanya sekedar melihat mereka beraksi? Oh baiklah, bersiap!”.

Ketika aku membuka lemari dan mencari pakaian yang cocok untuk pergi ke VA. Aku malah menemukan sepucuk surat, kuambil dan duduk di tempat tidur. Lalu membuka surat itu perlahan-lahan, di depan amplopnya tidak tertulis apapun yang membuatku semakin penasaran siapa yang menulis surat ini.

“ Untuk Alika tersayang,

Ini ibu, ibu mau mengatakan sesuatu untukmu. Ibu tidak tahu apa kau akan marah pada ibu atau menerimanya. Tapi ini yang harus kau ketahui, sayang. Dulu sebelum kau dilahirkan, ibumu mengalami pendarahan dan digigit oleh vampire. Ia melahirkan dua orang putri. Putri yang pertama memiliki tanda lahir bulan sabit merah di tangan kiri, dan satu keluarga datang untuk mengadopsi dirinya yang diberi nama Alecia. Tanda lahir itu tidak akan pernah hilang dan ibu harap kau menemukan kakakmu itu. Ibu memiliki sebuah ramalan bahwa kau dan kakakmu akan mengalami hal yang sulit di kehidupan ini. Ramalan itu mengatakan sebagian bahwa saudarimu itu akan tumbuh menjadi vampire.

Lalu dirimu lahir dan ibu adopsi karena pihak rumah sakit sulit sekali menemukan orang yang tepat. Aku memberimu nama Alika, karena hanya untuk memudahkan namamu dan kakakmu, Alika dan Alecia. Ibu telah memberikan seluruh kekuatan ibu padamu. Jadi, apapun yang kau hadapi bisa memecahkannya sendiri dengan sedikit bantuan sihir. Kau ingin bertemu saudarimu itu? Maka lakukanlah yang terbaik, gunakan kekuatanmu untuk tetap bertahan di kampus yang ibu pilih. Ibu meramalkan bahwa saudarimu itu ada disana, jadi gunakan sihirmu untuk menemukan saudarimu.

Ibu menyayangimu, Alika. Jaga dirimu baik-baik sayang, ibumu pergi untuk selamanya. Ibumu terlalu lama untuk hidup dan terus bertahan.

Sayangku,

Martha.”

Setelah membaca surat itu, aku baru menyadari alasan ibu memasukanku kemari. Ia ingin aku menemukan saudari kembarku, Alecia. Ia memberiku sebuah petunjuk bahwa Alecia berada di sini. Maka secepatnya pula aku bersiap-siap untuk pergi ke VA.

Namun sebuah sebuah kesulitan dapat ku tebak. Alecia, nama itu dipakai beberapa orang lainnya di kampus ini.

***

Berlari agar cepat tiba di Va yang lumayan jauh dari asrama. Aku tiba VA, memasuki ruang utama dan melihat banyak orang memiliki kemampuan khusus. Lalu aku mendekati meja dan mengambil nomor urut serta mengisi formulir pendaftaran. Aku mendapat nomor urut ke 100, setelah mengisi formulir pendaftaran aku menyerahkannya kembali ke panitia.

Kulihat pula dari kejauhan anggota VA memperhatikan kami dari sini, mereka berada di lantai atas. Aku merasakan ada sesuatu yang mencoba membaca pikiranku maka aku menutupnya. Aku yakin itu berasal dari kekuatan dari orang-orang disini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!