Seorang pria berdiri didepan kaca kamarnya , tangan terangkat membuka kain yang menutupi matanya ,dia melihat tangannya yang dilumuri darah dan menggenggam kuat kain yang berada ditangan nya
wanita jal*ng itu sudah sakit-sakitan pasti bakal mati tuh sebentar lagi.
hahahaha
cantik tapi gak tau diri sama saja.
genggaman tangannya semakin kuat ketika mengingat perkataan-perkataan orang-orang tak tahu diri yang menghina ibunya.
tiba-tiba pria itu tertawa singkat layaknya seorang pshyco, untung saja dia mengingat wajah-wajah calom mayat itu sampai nanti tiba waktu mereka ,saat ini dia baru membunuh beberapa orang dari mereka yang tak tahu diri .
ntah apa yang dipikirkan orang itu sehingga berani mengolok-ngolok ibunya, clara alexandria seorang ceo perusahaan kosmetik dikota itu sekaligus istri dari cedric vano miller ceo ternama dikota itu krna dia memiliki banyak perusahaan salah satunya dikota itu.
clara sempat dituduh sebagai pembunuh adik cedric yang membuat dirinya diperlakukan tak adil, bahkan saat itu cedric percaya bahwa clara lah yang membunuh adiknya hingga ia membuat clara seperti sekarang ini, seseorang menderita penyakit parkinson akibat merasa trauma . setelah kejadian itu terungkap bahwa alana ( adiknya edric ) bunuh diri, cedric merasa sangat bersalah tetapi nasi telah menjadi bubur, dia tetap tidak bisa menyembukan penyakit istrinya.
pria itu mengambil beberapa barang-barang nya dan segera pergi keapartemennya.
Seorang gadis berlari dikoridor sekolah menuju kelas nya, kini sudah pukul 07:55.
setelah berlarian akhirnya ia sampai didepan pintu dan sama sekali belum ada tanda-tanda guru masuk karna kelasnya yang berisik.
saat dia hendak membuka pintu ternyata dibalik sana sudah ada orang yang membuka pintu sehingga dia terjengkal kedepan dan kepala nya tak sengaja terantuk meja.
" MAMAAAAAAA......." teriaknya sembari memegangi kepalanya yang memar dan berdarah sedikit , sedangkan orang yang membuka pintu itu merasa tak bersalah dan lari keluar kelas.
" anjingg luu vinooo...." teriak gadis itu, azalea steffani leandra gadis cantik yang memiliki bulu mata lentik dan juga manja hanya saja dia kueang dapat kasih sayang dari orangtua nya karna ayahnya yang sudah pergi meninggalkan nya sejak dia umur 5 tahun dan ibunya yang selalu sibuk bekerja sebagai ceo yang menggantikan pekerjaan ayahnya.
" bawa kerumah sakit, bawa kerumah sakit " heboh viona , viona alexia teman lea sedari smp hingga sekarang dia juga dari keluarga kelas atas dan tentu saja sifatnya sama seperti lea .
" alay lu.. " jawab temen satunya lagi ,nifana laura sama seperti viona laura juga teman lea sedari smp hingga sekarang hanya saja laura ini mulutnya pedas ,jika dia tak suka mulutnya seperti senjata yang bakal menusuk siapa saja.
" seperti biasa sang bintang selalu datang terlambat." ucap seseorang yang baru saja tiba tapi dirinya masih terlihat santai, nayshila narumi floretta dia juga salah satu temen dekat lea sama seperti yang lainnya.
" heh..lu liat ni." laura memutarkan kepala flo kearah lea yang terduduk dilantai.
" ASTAGA SAYANGKUH....SIAPA YANG BUAT LO KAYAK GINI HAA....!!??" teriak flo memenuhi kelas sehingga murid yang berada dikelas menutup telinga mereka masing-masing.
" gausah teriak-teriak peak " ketus laura merasa seakan-akan gendang telinganya akan pecah mendengar teriakan flo.
" berantem aja teross..biar gua duduk dibawah aja" kata lea sehingga membuat mereka cengengesan kemudian membantu lea duduk dikursinya.
setelah pelajaran selesai mereka ke uks mengobati kepala lea yang terluka karna terbentur meja kemudian diperban. " ini perbannya bisa dikit aja gak?, gua cuman kebentur bukan pecah kepala" ketus lea merasa tak nyaman melihat perban yang dibuat temannya yang memenuhi kepala hingga rambutnya tak bisa bernafas.
" hehhehe " akhirnya mereka membukanya lagi dan membuat sesuai permintaan lea.
Jam sekolah berakhir dan mereka kembali kerumah masing-masing.
" lu beneran mau nunggu ?" tanya viona
" iya" jawab lea
" yaudah ntar kalau perlu bantuan telfon aja yah " tawar flo
" okeh.. yaudh sana bye.." setelah semua temannya pergi lea kembali menelfon mamanya yang masih belum datang menjemputnya.
cukup lama lea menunggu tapi mamanya juga belum datang. " masa gua nunggu sampai malam.." cibir lea sambil menghentak-hentakkan kaki nya ,ia menangis sejadi-jadinya tanpa memperdulikan sekitar hingga ia teringat sesuatu dan mengusap air matanya.
dia membuka ponselnya mencari kontak flo untuk menelfonnya tapi sepertinya takdir tak memihak lea untuk kali ini , ponselnya mati karna kehabisan baterai " YAKH...MAMPUUSS " lea benar-benar terlihat seperti orang gila.
lea memutuskan untuk mencari taksi saja dan saat dia mengambil dompet dari tas nya tiba-tiba seseorang merampasnya dan berlari. " EH COPET... BISA GAK NYOPET NYA JANGAN HARI INI DULU PLISS.. GUA GAK ADA DUIT BUAT PULANG ANZZINGGG" teriak lea sambil berlari mengejar tapi sayangnya ia tak sanggup mengejar copet itu sehingga dia berhasil lolos kini lea sama sekali tak punya harapan untuk pulang .
tak ada pilihan lain , lea akhirnya sudah mendapatkan tumpangan untuk kembali dan dia berharap ini untuk pertama dan terakhirnya dia menaiki mobil pick up yang mengangkut ayam-ayam meyebalkan itu. " semoga kagak ada teman-teman gua yang liat gua kayak begini " jika saja ada yang mengetahui bahwa seorang lea menaiki mobil pick up angkutan ayam apa yang akan dipikirkan mereka.
beberapa menit berlalu dan akhirnya lea sampai dirumahnya." makasih bang.." ucap lea kemudian berlari kerumahnya.
lea mencari-cari keberadaan ibunya yang tak tampak dari tadi hingga lea mendapati ponselnya berdering , ia segera mengangkat telfon dari ibunya berniat memarahinya karna tak bisa menjemputnya hari ini dan membuatnya menjadi seperti ini tapi tidak jadi karna ibunya membawa kabar tak menyenangkan untuk dirinya.
" sorry ya mama gak bisa jemput kamu tadi "
" oh ya, mama minta maaf karna mama ada urusan diluar kota jadi mama gak bisa pulang." ucap zea menjelaskan.
" berapa hari?" tanya lea ,ia sangat tidak menyukai jika mama nya mengatakan hal ini karna dia akan tinggal dirumah sendiri tanpa siapa pun , terlebih lagi asisten rumah tangga mereka sedang cuti .
" gak lama-lama kok , cuma 3 bulan " jawab zea.
" 3 bulan mama bilang gak lama?"
" gak.. aku gak mau. selama 3 bulan aku sendiri , mama serius?" lea menyampaikan ketidakinginannya.
" enggak, kamu gak sendiri mama udah sewa bodyguard untuk kamu selama 3 bulan ini." jawab mama lea.
" WHAT... engakk, aku gak mauu." lea memikirkan hal yang diluar dugaan mama nya, lea berfikir gimana kalau seandainya bodyguardnya itu berniat mesum kemudian..... NOO!!
" mama gak peduli apa alasan kamu tapi mama udah sewa bodyguard untuk kamu."
" tapi ma-"
tut tut tut
zea mematikan ponselnya tak ingin mendengarkan celotehan dari anak gadisnya itu.
" huh.. gak peduli siapa yang datang , gua gak bakalan buka tuh pintu. apa-apaan banget anjingg , bodyguard cih... emang bodyguard buat apa bejirr, paling juga gak bakal beguna buat gue."
lea terus menerus mencelotehi pendapat dari mamanya yang menurutnya sama sekali gak berguna buatnya.
Sudah 3 hari tapi masih belum muncul seorang bodyguard yang disewa oleh zea tapi justru lea sangat senang. " huammm.." lea bangun dari tidurnya, melakukan perenggangan dan melihat jam yang ternyata hari ini lea bangun lebih cepat dari biasanya. tapi tunggu... lea teringat sesuatu.
" oh ya bodyguard, kan dah gua bilang mama gua memang banyak bacot. bodyguard? hidup gua lebih aman kalo gak ada lu." celoteh lea.
dia segera memakai sendal dan turun kebawah untuk melihat apa yang dia makan untuk pagi ini.
" selamat pagi "
" selamat pagi juga " jawab lea.
tunggu... seingat lea dia sendiri dirumah kenapa hari ini ada orang yang mengucapkan selamat pagi untuknya? lea mengucek-ngucek mata melihat seseorang yang sedang memasak didapurnya.
" HEH... SIAPA LUU? MALINGG? NGAPAIN MASAK? " lea segera mengambil sendok makan yang ada didekatnya dan juga panci kecil menodongkannya kepada pria itu yang malahan terlihat santai melanjutkan kegiatan memasaknya.
" gua bodyguard lo " jawabnya .
lea yang tak percaya masih melihatnya dengan mata yang berbinar,
" ini bodyguard , seriuss?? emang ada bodyguard seganteng ini ?" batin nya.
" ekhmm.." lea berdehem agar membuat tidak terlalu canggung.
" oh ya nama lu siapa?" tanya lea sedikit mendingin-dinginkan gayanya.
" baca " ucap cowok itu sembari menunjuk bat name diseragam sekolahnya.
"ga-vin zer-ga" eja lea.
" oh.. gavin zerga , btw lu.. LU SATU SEKOLAH SAMA GUE??" awalnya lea tak menyadari tapi setelah dia melihat seragam yang dipakai pria itu sama dengan seragam miliknya.
" iya " jawabnya singkat
" lo murid baru ?" tanya lea lagi.
" iya "
"baru aja nih jadi murid barunya?" tanya lea lagi.
" iya "
" heh.. bisa gak jawabnya selain IYA ?!" tanya lea sedikit geram.
" enggak "
huftt... lea menarik nafas dalam-dalam mencoba meredakan emosinya yang bergejolak.
" untung ganteng, kalo enggak udah gua gampar.." batin lea.
" udah lo mandi dulu sana biar gak telat " suruh gavin.
" emang ada bodyguard yang nyuruh-nyuruh majikannya?" tanya lea membatin tapi tetap saja menuruti perintahnya.
setelah selesai lea kembali turun menghampiri gavin yang sedang menyiapkan bekal untuknya setelah selesai pria itu menaruh bekal kedalam tas lea.
" oh ya , lu pindah sekolah karna gue ?" tanya lea dengan pd nya
" enggak " jawabnya singkat kemudian berjalan lebih dulu meninggalkan lea.
" gak ada lagi ya emng jawaban selain iya sama enggak " lirih lea sembari mengikuti langkah kaki gavin.
mereka pergi sekolah menggunakan mobil yang diberikan zea untuk mengantar jemput lea.
setelah tiba digerbang sekolah lea buru-buru keluar dari mobil meninggalkan gavin, sebenarnya bukan karna apa-apa tapi jika saja teman-teman jahanamnya mengetahui pasti mereka bakal berbicara yang enggak-enggak.
lea berharap agar bodyguardnya itu tidak sekelas dengannya dan benar saja dia mendengar dari gavin bahwasannya mereka tidak sekelas dan itu membuat lea sangat senang.
setelah sampai dikelas seperti biasa lea akan tidur saat pelajaran berlangsung , bukan karna ngantuk melainkan lea merasa bahwa dirinya bodoh ya.. sebenarnya bisa dibilang gitu sih karna dia selalu mendapatkan peringkat kedua dari belakang.
tetapi tidak dengan flo dan laura, walau pun mereka tidak terlalu pintar setidaknya mereka sudah berusaha tidak seperti viona yang sifatnya persis seperti lea.
Bel istirahat berbunyi begitu juga dengan cacing-cacing diperut lea yang sudah berkobar-kobar. " kantin yukk.." ajak lea yang dibalas anggukan dari mereka semua , disepanjang perjalanan mereka terus menerus mendapat info-info terbaru dari siswa dan siswi yang berkeliaran.
"tadi lu ada liat gak?"
" liat dung.. sumpah demi apa ganteng bgt jirr mirip songkang!"
" dimata aku mirip cha eun woo.."
mereka berempat bingung mendengar gosip-gosip dari lara gadis-gadis yang berlalu lalang.
" semuanya stesss " ketus laura.
" pada ngomongin apa sih jirr ?" tanya viona yang juga dibuat bingung.
"anak baru mungkin "jawab flo
" anak baru?"tanya laura
" iya aku sih tadi sempet denger gosip juga sebelum sampek kelas tadi."
" sudah ku dugaa." batin lea
" heh.. lu kenapa diem aja, kesambet setan? " tanya laura yang menyadari kalau lea diam saja disaat mereka sibuk membicarakan tentang anak baru itu.
" enggak , gak papa , gue laper jadi otak gua lelet " ceplos lea.
" yaudah lah yukk.. gua juga lapar." ajak flo
sesampainya dikantin mereka langsung memesan makanan mereka masing-masing kecuali lea.
" tumben lu bawa bekal " tanya flo
" gue juga gak tau , pengen aja tadi " untuk saat ini lea belum bisa mengatakan tentang bodyguardnya itu kepada teman-teman nya.
" eh.. gua juga mau sprite 2 "ucap lea
"busett.. masih pagi langsung sprite 2 botol,apa gak menyala tuh lambung " ceplos laura
" mama lu tau, udah gak jadi sekolah lu hari ini " ujar viona
" justru itu, mama gua gak ada jadi gua bisa bebas disekolah " ucap lea dengan bangganya.
2 botol sprite sekarang sudah berada ditangan lea tapi tiba-tiba saja seseorang merampasnya.
" kata mama lo gak boleh minum-minum yang bersoda." ucap orang itu dingin kemudian duduk disebelah lea.
" anjingg.. pangeran dari dunia mana nih." ucap laura berbinar-binar saat melihat pria tampan ini.
" siapa lu ini, baru liat gua " tanya flo salah tingkah.
" gue body-"
" dia temen gue..." jawab lea menyalip perkataan gavin.
gavin melihat lea yang seolah-olah menyuruhnya untuk diam dan tidak mengatakan apa pun tentangnya.
Bel jam pelajaran kembali berbunyi dan saafnya mereka kembali kekelas untung saja lea tak sekelas dengan bodyguardnya itu.
sekolah berakhir mereka kembali kerumah masing -masing begitu juga dengan lea dan gavin, setelah sampai dirumah lea gavin segera kedapur memasakkan makanan untuk makan siang lea.
sedangkan lea yang berada dikamarnya segera turun ketika mencium bau harum makanan, dan lea melihat gavin memasak seperti seorang ahli berbeda dengan dirinya yang tak bisa apa-apa.
" cepet banget lo motonginnya, lo udah terbiasa ya motongin yang kayak begituan?" lea justru salfok dengan tangan gavin yang begitu mudah menggunakan pisau melebihi asisten rumah tangganya.
gavin justru tersenyum mendengar tuturan dari alea.
" kenapa lo senyum ?" tanya lea yang dibuat bingung oleh gavin.
" enggak papa " jawab gavin
" lo belum jawab pertanyaan gue "kata lea
" emang kenapa kalau gua sering gunakan pisau?" tanya balik gavin.
" ya enggak papa, berarti lo terbiasa dong masak" ucap lea.
" menggunakan pisau belum tentu untuk masak " jawab gavin yang membuat lea menjadi semakin bingung.
" maksud lo??" tanya lea mencoba mencari tahu apa yang dimaksud oleh gavin.
gavin menuangkan masakannya kepiring yang sudah disiapkannya lalu dia berjalan mendekati lea " maksud gue belum tentu menggunakan pisau hanya untuk memasak tapi bisa juga untuk..." gavin semakin mendekatkan bibirnya ketelinga lea.
" untuk membunuh orang ".
" untuk membunuh orang "
lea meneguk paksa salivanya mendengar tuturan dari gavin seakan-akan dia akan menjadi target.
" hahahaha " gavin tertawa ringan melihat wajah lea yang tertekan.
" serius amat cil " lanjut gavin yang membuat lea kesal.
" lu tuh ya... " belum selesai lea mengucapkan celotehannya gavin lebih dulu menyodorkan sendok yang berisi masakan kedalam mulut lea.
" enak gak?" tanya gavin yang langsung dijawab lea lewat anggukan.
" anjayy.. enak, yaudh ntar lu sekalian jadi koki gua aja biar gaji lu ditambahin." jawab lea yang langsung mengambil sendok dari tangan gavin dan memakan masakan itu.
gavin tersenyum simpul melihat gadis yang ada didepannya sesekali merapikan rambutnya yang jatuh dari atas daun telinga " jadi koki gak digaji juga gua gak masalah " jawab gavin, lea menoleh kearahnya " lo mau jadi koki gue secara cuma-cuma?"tanya gadia itu polos.
" ya sebenarnya itu juga tergantung sama majikan gue sih.." ucap gavin seraya berdiri berjalan mengambil tas lea yang berada di kursi meja makan. dia membuka tas nya mengambil buku tugas lea , dia sedikit terkejut melihat nilai - nilai yang diperoleh lea dalam semester ini.
" ini nilai lo salah tulis apa gimana?" tanya gavin sedikit menaikkan satu alisnya.
" oh itu.. ntah lah gue gak peduli." jawab lea masih menikmati makanannya.
" lo.. bodoh?" tanya gavin hingga membuat lea tersedak.
" anjirr mulutnya , gak bisa ramah dikit?" tanya lea sembari meminum air.
gavin tak menghiraukan perkataan lea , ia hanya mengambil beberapa buku paket dan buku tugas dari tas gadis itu.
" mau ngapain lo?" tanya lea sedikit tidak santai.
" belajar biar gak bodoh " ketus gavin , dia membuka buku-buku itu dan mulai menulis beberapa soal. yang bahkan lea sama sekali tidak mengerti.
" bisa kerjain gak ?"
" ya enggak lah anjir " lea mengambil buku dari tangan gavin dan menjauhkannya dari mereka berdua.
lea segera berdiri dan dia juga menarik tangan gavin agar dia segera berdiri.
" mau ngapain?" tanya gavin bingung.
" hari ini kita libur dulu belajarnya "
" gua mau nonton dan gua udah mesen tiketnya " ucap lea panjang lebar.
" emang kapan lu beli tiketnya ?" tanya gavin heran masalahnya sedari tadi lea selalu bersamanya sejak kapan gadis itu membeli tiket?.
" gua dibelikkan vino " jawab lea
" vino?"
" iya, dia temen sekelas gue "
" nonton apaan?" tanya gavin lagi
" disney " jawab lea.
" gue nonton disney?" tanya gavin tak percaya.
" ya sebenarnya ini film bukan untuk lo , cuma karna lo bodyguard gue ya lo ikut gue lah ,iya kali gue ikutin tontonan lo".heboh lea
tanpa basa basi lagi gavin pergi menuju mobil disusul dengan lea.
beberapa menit berlalu dan akhirnya mereka sampai dibioskop , mereka segera menuju ruangan sesuai tiket mereka.
lea melihat sekeliling tak biasa-biasanya jika disney tayang ruangan terlihat begitu sunyi, hanya ada beberapa orang yang menonton dan rata-rata pun yang datang memiliki pasangan masing -masing.
dia sedikit bingung tapi yasudhlah yang penting dia bisa menonton film kesukaannya itu.
JENGGKKK...
mereka dikagetkan dengan suara-suara yang menggema diruangan.
lea sedikit bingung karna film tersebut tak tampak seperti disney malah terlihat horor. tapi dia tetap berfikir positif "oh mungkin ini iklan "batinnya.
AHKKKKKK....
lea berteriak dan gavin gercep menutup mata lea dengan tangannya saat tiba-tiba muncul adegan tak senonoh alias 18+.
lea terkejut setengah mati bagaimana bisa dia bisa menontof film ini dan bukannya film disney, terlebih lagi saat ini dia membawa gavin bersama nya menonton film seperti ini , bukan kah ini GILAA??! .
" lo nonton film ginian " tanya gavin sedikit terkejut.
" bukan sumpah, mata gua juga ternodai " kesel lea.
" tapi mata lo udah gue tutup " jelas gavin
" lo nutup mata gue tapi lo enggak " rengek lea.
" lo masih kecil " jawab gavin tersenyum kecil.
gavin masih menutup mata lea dengan tangannya sedangkan dirinya malah asik menikmati film tersebut.
" masa lo nonton gue merem , kan sama aja !!" kesal lea yang akhirnya berhasil menyingkirkan tangan gavin dari mata nya tapi..
AAAAAAAAA.....
lea kembali berteriak saat melihat psikopat tersebut menguliti mayat seorang wanita yang berada difilm.
" gara-gara lo teriak yang lain terganggu." ucap gavin menegur lea.
" lu sih gak bilang-bilang kalo film ny kayak gini." gerutu lea mengacak-acak rambutnya.
" kan lo yang mesen tiket, seharusnya lo tau ini film apa "
lea terbengong sebentar mencerna apa yang baru saja dikatakan gavin. "VINOOOOO.....ANJING LUUU" batin lea yang mengumpati vino yang memberikannya masalah ini.
lea bergedik ngeri melihat film sadis itu ia merasa seperti ingin muntah melihatnya berbeda dengan gavin yang tampak biasa saja justru menikmati sembari memakan popcorn dan juga minun soda.
" lu manusia?" pertanyaan random tiba-tiba keluar dari mulut lea.
" kalo iya kenapa , kalo enggak kenapa?" gavin bertanya balik.
" ya enggak ada apa-apa sih tapi lu sanggup nikamati ni film? " tanya lea tak habis fikri.
" sebenarnya biasa aja kalo lo terbiasa " jawab gavin masih menikmati pop cornnya.
lea yang merasa pembahasan sudah melenceng memilih untuk diam.
" oh ya gua mau nanyak sesuatu sama lo " ucap lea
" apa?" jawab gavin tanpa menoleh kezalea.
" kenapa lo bisa jadi bodyguard gue ?" tnya lea yang membuat gavin langsung menoleh.
" karna.... takdir mungkin " jawab gavin kemudian kembali menikmati film nya.
sebenarnya ada alasan lain mengapa gavin bisa menjadi bodyguard nya tapi jelas hanya dia yang mengetahuinya.
1 jam berlalu dan akhirnya mereka keluar dari ruangan itu menuju parkiran.
" abis ini gue tidur.. ngantukk!" adu lea.
gavin menoleh singkat " gak ada tugas ?" tanyanya.
" ada tapi ntar aja disekolah gue kerjain." jawab lea yang membuat gavin geleng-geleng kepala melihatnya.
" kenapa? lu mau ngerjain ? " tanya lea antusius.
" ntar gaji lu gur tambahin deh.."
" gak tertarik " cetus gavin.
setelah mendapatkan penolakan dari gavin lea segera memasuki mobil dan tak berharap lebih dari cowok itu.
saat dipertengahan jalan mobil mereka dihambat oleh mobil lain.
" kenapa ?" tanya lea yang terbangun dari tidurnya karena mobil yang mereka naiki berhenti mendadak.
gavin tak mendengarkan pertanyaan dari lea tadi justru dia dibuat salfok oleh 2 orang berjas yang keluar dari mobil itu.
" lo tunggu sini jangan keluar , ingat jangan keluar!!" ingat gavin , lea mengangguk patuh walau dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.
lea melihat kearah 2 pria berjas yang berbicara dengan mereka terlihat seperti seorang bodyguard yang sesunggungguhnya , tapi kenapa mereka tampak dekat dengan gavin? .
" maaf tuan, tapi kami disini untuk membawa tuan kembali atas perintah bos" salah satu dari dua orang itu langsung memberi tahu tujuan kedatangan mereka.
" gue gak bisa , dan Jangan ikuti gue !" jawab gavin sekalian memberi mereka peringatan setelag itu dia kembali kemobil, mau tak mau kedua orang itu kembali sesuai permintaan tuannya.
" kenapa bro ?" tanya lea.
" gak papa , tadi cuma nanyak jalan " jwab gavin walau terdengar agak random.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!