Ye jun merupakan ketua sekte naga bintang surgawi, dia merupakan kultivator ranah tingkat legenda.
Karena kecerdasannya di umur 15 tahun Ye jun sudah menjadi kultivator ranah puncak bumi dan umur 55 tahun menjadi kultivator ranah tingkat legenda yang terkuat di benua awan biru.
"Lapor ketua, ada pergerakan binatang siluman mengarah ke sekte," ucap murid tingkat menengah bintang.
"Perkuat kekuatan di depan gerbang, jangan biarkan para binatang siluman masuk ke dalam sekte." Ye jun merasa heran dengan penyerangan binatang buas ke sekte nya, dalam kurun waktu 55 tahun masa hidupnya, baru kali ini para binatang buas menyerang sekte.
Sekte naga bintang surgawi berdiri di kaki gunung permata naga, berdekatan langsung dengan hutan inti surgawi yang di huni para binatang dan siluman buas.
Raja siluman buas tinggal di kedalaman hutan yang berwujud singa bersayap dengan bulu berwarna emas. Singa ini dapat berbicara seperti layaknya manusia.
Tingkatan ranah singa bersayap itu ada di ranah tingkat Dewa.
Tak banyak kultivator benua awan biru yang berani memasuki ke kedalaman hutan tersebut, mereka tidak mau mengambil resiko berurusan dangan keberadaan tingkat ranah Dewa di dalamnya.
Ye jun dengan 5 petinggi sekte memperhatikan dengan seksama apa yang akan dilakukan para siluman buas itu.
"Buat formasi pedang seribu bintang," teriak Ling dong seorang kultivator tingkat ilahi yang juga merupakan adik angkat Ye jun, Ling dong dulunya merupakan anak dari seorang perampok besar yang di temukan di reruntuhan puing puing bangunan yang telah di musnahkan raja kota.
Oleh Ye jian ayah dari Ye jun, Ling dong yang berumur 6 tahun di asuh dan di angkat anak oleh Ye jian.
100 orang murid ranah tingkat langit puncak membentuk formasi pedang seribu bintang, langit perlahan menjadi gelap, awan gelap menggumpal mencekam, tak lama berselang dari langit bermunculan ratusan pedang yang berwarna putih menyilaukan, pedang pedang ini mengarah ke arah para siluman binatang buas yang menyerang sekte. Pedang pedang itu mencari sasarannya seperti hujan yang membunuh setiap binatang siluman.
Pekik kematian para binatang siluman menggema kemana mana, ratusan binatang siluman tumbang ketanah dengan tubuh terkoyak tertusuk ujung pedang ilusi dari formasi yang dibuat oleh para murid ranah puncak bintang sekte naga bintang surgawi.
"Habisi semua jangan sampai satupun para siluman yang lolos!" teriak Ling dong sambil menunjuk para siluman yang masih hidup.
Tiba tiba udara di sekitar sekte menjadi dingin, angin kencang tiba tiba muncul menyerang para kultivator ranah langit puncak yang sedang melakukan formasi pedang seribu bintang, akibat dari serangan angin putih beliung itu, ke 100 orang kultivator ranah langit puncak sekte naga bintang surgawi berterbangan melayang layang di udara dan terhempas ke tanah.
Beberapa murid mati mengenaskan, sisanya muntah darah dan terluka parah.
"Aura ini adalah aura ranah tingkat surgawi," batin Ye jun.
Ye Jun menatap sekeliling, mencari tau dari mana asal aura yang menindas tersebut.
Dari balik hutan Inti muncul ratusan ekor serigala bertanduk yang mempunyai ekor seperti cambuk atau pecut, mereka menerjang para murid sekte, menggigit, mencakar dan mencambuk dengan ekornya.
bahkan parahnya ekor dari siluman serigala itu bisa menangkap dengan melilitkan ekornya pada tubuh murid murid sekte naga bintang surgawi.
Satu persatu murid sekte di bawah ranah tingkat menengah bintang mati secara mengenaskan, mereka tidak bisa mengatasi amukan siluman buas itu.
"Ayo saudara ku, kita hadapi siluman serigala bertanduk itu!," ucap Ye jun
"Baik ketua," jawab kelima petinggi sekte naga
bintang surgawi.
Ye jun mengeluarkan sebuah pedang dari dalam cincin penyimpanannya, "pedang bintang keluarlah," ucapnya
Pedang bintang keluar dari dalam cincin penyimpanan Ye jun, pedang itu berputar putar di atas kepala Ye Jun dan mengikuti setiap gerakan yang dilakukannya.
Ye jun menyerang ke arah para siluman serigala bertanduk.
Lima ekor siluman serigala bertanduk mengibaskan ekornya secara bersama sama ke arah Ye jun.
Ye Jun menghindari setiap serangan serigala bertanduk dengan sangat mudah, di tingkat ranah legenda yang di milikinya bukanlah masalah besar bagi Ye Jun untuk mematahkan setiap serangan siluman serigala bertanduk itu.
Pedang bintang melesat cepat ke arah kelima ekor siluman serigala bertanduk "Slepp.. !!" pedang naga bintang menembus tubuh kelima ekor siluman serigala bertanduk. Lengkingan suara menyayat hati kelima ekor siluman serigala memekakkan telinga, yang perlahan lahan ambruk ketanah dan meregang nyawa.
Sementara di sisi lain, para petinggi sekte dengan menggunakan ilmu masing masing telah berhasil membunuh sekawanan siluman
serigala bertanduk, perlawanan para kultivator sekte naga bintang surgawi perlahan tapi pasti berhasil memukul mundur siluman serigala bertanduk.
Tiba tiba terdengar sebuah suara yang menggelegar di udara.
"Goar..," suara yang disertai aura menindas ranah tingkat surgawi membuat para murid sekte naga bintang surgawi menutup telinga dan meningkatkan energi inti di sekitar pendengaran mereka.
Ketua sekte dan lima petinggi sekte dengan sigap menggabungkan seluruh tenaga inti mereka untuk membuat segel pembatas, setelah segel pembatas aktif, perlahan lahan lahan efek dari suara keras tadi menghilang.
Di udara terlihat sesosok singa bersayap berbulu emas, perlahan lahan turun dan menapakkan kakinya ketanah tanpa meninggalkan jejak suara.
Di belakang singa bersayap itu terdapat 10 ekor siluman kera raksasa di ranah tingkat ilahi, di sebelah kiri terdapat panda bertaring di ranah tingkat legenda dan di sebelah kanannya terdapat beruang mata merah yang berada di ranah tingkat legenda.
Mata Ye Jun bertatapan dengan mata milik singa bersayap.
"Mata ini, sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana?" batin Ye jun.
Ketua sekte naga bintang surgawi mengingat ingat kembali masa kecilnya.
Dia pernah mempunyai teman masa kecil bernama Rey gan yang mempunyai warna mata berbeda antara mata kiri dan kanan.
Di mana bola mata yang kiri berwarna kuning dan bola mata sebelah kanan berwarna biru, persis sama dengan mata milik singa bersayap di hadapannya.
*****
Dahulu ada petinggi sekte naga bintang surgawi yang mempunyai bakat dalam bidang pengobatan, dia adalah Yen yen wanita berumur 35 tahun.
Dia mencari obat obatan kedalam hutan Inti Surgawi, dalam 10 tahun kepergiannya tidak ada 1 pun kabar darinya.
Namun tiba tiba dia kembali ke sekte naga bintang surgawi bersama seorang anak anak yang di akui sebagai putranya.
Saat itu, masih banyak yang mau menerima Yen Yen dan putranya masuk kedalam sekte, akan tetapi ada pula yang tidak menginginkannya, dikarenakan Yen yen di anggap membawa aib sekte dengan membawa anak dari hubungannya dengan siluman di dalam hutan inti surgawi.
Berita kedatangan Yen yen yang membawa seorang putra setelah menghilang dalam hutan inti surgawi segera tersebar, sekte besar, sekte kecil dan menengah, memprovokasi Raja kota agar segera memusnahkan anak siluman itu.
Raja kota pada akhirnya menyetujui dan pergi menemui Ye jian ayah dari Ye jun, ketua sekte naga bintang surgawi pada masa itu.
"Saudara, saya sebagai pimpinan semua sekte dan sebagai raja kota memutuskan bahwa anak siluman itu harus di musnahkan agar tidak menjadi duri di masa depan," ucap raja kota Dong sun.
"Beri aku waktu," ucap Ye Jian.
"Ku beri waktu satu hari" balas Dong sun memberikan ultimatumnya.
Dong sun adalah raja kota di benua awan biru, dia memimpin kota di daratan timur.
Dong sun merupakan kultivator ranah tingkat legenda.
Ye jun yang mendengar percakapan raja kota dan ayahnya, pergi memberitahukan percakapan itu kepada Yen yen, Segera Yen yen mempersiapkan diri untuk meninggalkan sekte dan menuju ke hutan Inti surgawi.
Malam itu juga Ye jun ikut mengantarkan Yen yen dan putranya pergi meninggalkan sekte tanpa sepengetahuan murid penjaga gerbang sekte. Setelah sampai di pinggir hutan Ye jun pun mohon diri untuk kembali ke sekte.
"Ye Jun untukmu," Rey gan menyerahkan sebuah patung dari kayu.
"Terimakasih," jawab Ye jun.
Saat itu umur Ye jun dan Rey gan menginjak usia 8 tahun.
Tak di sadari oleh Yen yen mereka telah di ikuti oleh para kultivator dari berbagai sekte untuk membinasakan Rey gan putra dari Yen Yen.
Akhirnya pertempuran tak dapat di hindarkan lagi, Yen yen terluka parah, dia hanya bisa menatap putranya dengan penuh arti.
Tiba tiba sekelebat bayangan hitam membawa tubuh Rey gan kecil kedalam lebatnya hutan Inti Surgawi.
"Jaga putra kita," Ucap Yen yen sambil menghembuskan nafas terakhirnya.
*****
"Aku akan memusnahkan semua manusia yang menepati benua awan biru ini, termasuk raja kota di daratan timur dan barat.
Biarkan kami yang yang menguasai benua ini," ucap singa berbulu emas.
Beberapa aura tingkat surgawi yang menindas memenuhi segala penjuru sekte, membuat kultivator ranah tingkat langit puncak kebawah tidak bisa bergerak dan kesusahan bernapas.
Melihat hal itu Ye jun segera berteriak "Rey gan ini," sambil melemparkan sebuah patung kayu yang Ye jun keluarkan dari dalam cincin penyimpanannya.
Ye jun berharap singa bersayap berbulu emas mengenali patung kayu itu dan membatalkan serangannya.
Singa bersayap berbulu emas kaget, mendengar namanya disebutkan, dia menatap Ye jun dalam dalam dan beralih pada patung kayu yang ada di depannya. sesaat kemudian aura surgawi yang menindas menghilang seketika.
"Bertambah kuat lah kalian semua karna suatu hari nanti, aku akan memusnahkan kalian," ucap singa bersayap berbulu emas sambil berlalu pergi meninggalkan sekte naga bintang surgawi.
"ternyata memang kamu saudara Rey gan," bisik Ye jun lirih.
MINTA DUKUNGANNYA KAKAK
RATE 5 BINTANGNYA
LIKE AND VOTE NYA
TERIMAKASIH 🙏🙏🙏
Serangan yang di lakukan para siluman binatang buas membuat kerugian yang sangat besar pada sekte naga bintang surgawi, baik materi maupun nyawa murid sekte itu sendiri.
"Ling dong, kumpulkan perwakilan murid ranah puncak langit dan para petinggi sekte, banyak yang perlu kita bahas" ucap Ye jun.
"Baik ke tua," ucap Ling dong.
10 perwakilan murid utama sekte naga langit dan 5 petinggi sekte berkumpul di aula utama.
"Kalian 10 murid utama adalah generasi yang akan menggantikan kami kelak, menjadi kuat lah biar tidak ada yang berani menindas kalian, beri motivasi buat adik adik junior kalian agar rajin berlatih, kalian adalah contoh yang nyata bagi mereka." ucap Ye jun.
"Baik guru besar," ucap ke 10 murid utama.
Ke 10 murid utama berucap bersamaan sambil menangkupkan kedua tangan dan membungkukkan badan ke depan.
"Aku akan melakukan pelatihan tertutup, entah sampai kapan aku kembali lagi ke sekte, untuk puncak pimpinan sekte, akan ku serahkan sementara kepada wakil ketua Ling dong.
Dan untuk keamanan sekte selama
kepergian ku ini, akan di perketat 2 kali lipat dari sekarang.
Rahasiakan kepergian ku kali ini, baik pada murid dalam maupun kepada murid luar, apa lagi pada sekte sekte di luar sana, cukup kalian semua yang tau, besok pagi pagi sekali aku akan berangkat dalam melakukan pelatihan tertutup," ucap Ye jun.
"Baik ketua," jawab ke 5 petinggi sekte bersamaan.
Pagi pagi sekali Ye jun meninggalkan sekte naga bintang surgawi tanpa sepengetahuan para murid dan penjaga gerbang sekte.
Dengan kemampuan di tingkat ranah legenda miliknya, Ye jun dengan cepat melesat ke dalam rimbunnya hutan Inti surgawi menuju goa yang biasa Ye jun tempati untuk berlatih.
Di depan pintu goa, Ye jun memasang segel pembatas yang sangat tipis namun mempunyai kekuatan ranah di tingkat legenda.
Batas segel ini tidak akan bisa di tembus, hanya kekuatan di ranah tingkat surgawi yang bisa menghancurkannya.
Ye Jun mengeluarkan kitab kuno bintang surgawi dari dalam cincin penyimpanannya.
Ye Jun menatap kitab hitam pekat di dalam genggamannya, yang merupakan pusaka turun temurun dari keluarganya.
Sebelum ayahnya meninggal, ayahnya sempat berpesan kepadanya, "Jika takdir menginginkan, kamu akan bisa mempelajari kitab pusaka itu putraku, tapi apa bila takdir tidak menginginkanmu, simpanlah untuk generasi setelah kamu yaitu anak anakmu karna kitab bintang surgawi akan memilih calonnya sendiri.
Ye Jun menarik nafas dalam dalam sekedar mengisi rongga di dalam paru parunya, lalu mengeluarkannya secara perlahan lahan.
"Kalau kita memang berjodoh maka ilmu yang ada dalam buku ini akan aku gunakan untuk membuat perdamaian di benua awan biru," ucap Ye jun sambil mengingat lagi ucapan singa bersayap emas, yang akan menguasai benua awan biru dan memusnahkan ras manusia.
Ye jun duduk bersila dan membuka kitab kuno bintang surgawi, memusatkan semua energi tubuhnya ke dalam satu titik.
Perlahan lahan area dalam goa berubah menjadi terang dan hangat karna tubuh Ye jun memancarkan cahaya putih menyilaukan.
Tak lama lama kemudian, area goa bertambah panas dan menjadi hampir mendidih.
"Energi apa ini, terasa sangat panas memasuki tubuh ku, aku sudah tak tahan lagi" ucapnya.
"A..ckh...,"pekik Ye jun.
Ye jun melirik kekiri dan ke kanan bingung dengan apa yang dilihatnya, sebatas mata memandang yang di lihat hanyalah hamparan yang berwarna putih semua, baik gunung, pohon dan danau, semuanya berwarna putih.
Samar samar Ye jun mendengar alunan merdu sebuah seruling, alunannya indah mendayu dayu, "apa aku tak salah mendengar, ini kan suara seruling," batin Ye jun.
Perlahan lahan Ye jun mendekati asal suara seruling itu, semakin dekat suara seruling itu semakin jelas terdengar.
Di salah satu cabang pohon Ye jun melihat seorang gadis kira kira berumur 16 tahun sedang asyik melantunkan nada nada indah dengan sebuah seruling di tangannya.
"Apakah aku sedang melihat seorang dewi? batinnya.
Selama 55 tahun hidup di benua awan biru, tak ada satu pun wanita yang sebanding dengan kecantikan gadis yang ada di hadapannya ini," batin Ye jun.
Aroma wangi harum semerbak tercium oleh Ye jun "aroma ini sangat memabukkan," batinnya.
Ye jun menghirup aroma wangi itu sambil memejamkan mata dan menikmati sensasi kesegarannya.
"Hai...berani sekali kau mengintip ku," hardik gadis yang berada di atas dahan pohon.
"Ma'af junior aku tidak bermaksud mengintip mu, aku hanya tersesat di tempat ini, dapatkah junior memberitahukan tempat apa ini,". ucap Ye jun sambil menangkupkan ke dua tangannya ke depan seraya memberi hormat.
"Aku bukan junior mu, malah umurku sekarang lebih tua jauh di atas mu," ucap wanita itu.
"Kalau begitu ma'af kan aku senior," ucap Ye jun, yang tak mau berdebat dengan wanita di hadapannya.
Ye jun tidak mau mengambil resiko dengan keberadaan wanita di depannya ini, karna aura yang keluar dari tubuh wanita ini sangat berbeda dengan aura yang ada di benua awan biru.
"Sungguh takdir dari langit, kamu yang terpilih untuk memiliki ilmu bintang surgawi," ucap gadis itu sambil memainkan rambutnya yang panjang dengan jari jari lentiknya.
Sudah ratusan tahun aku menunggu orang yang telah di takdirkan, untuk mendapatkan ilmu bintang surgawi dariku.
Ye jun menatap gadis itu lalu bersujud 3 kali ke tanah, "trimakasih guru," ucap Ye jun memberi hormat.
Mulai besok aku menurunkan ilmu bintang surgawi kepadamu, "baik guru," ucap Ye jun.
"O yah guru, bolehkah aku tau nama guru? dan perkenalkan namaku Ye jun," ucap
Ye jun sambil menangkupkan ke dua tangan dan membungkuk badan ke depan.
"Namaku Quin lung, panggil aku Quin er saja, bukankah aku terlihat lebih muda darimu,"
sambil melirik ke arah Ye jun.
"Tapi guru, walaupun guru terlihat lebih muda, tapi gurulah yang akan mengajarkan ilmu ke padaku, wajarlah bila ku panggil dengan sebutan guru bukan nama," jawab Ye jun.
Quin lung terlihat tak senang dengan perkataan Ye jun barusan, dia memasang wajah cemberut yang membuat Ye jun salah tingkah.
"Baik lah mulai besok aku akan memanggilmu Quin er," ucap Ye jun. Seketika wajah Quin lung kelihatan berseri kembali.
"Walaupun sudah hidup ratusan tahun, ternyata gadis ini mempunyai pikiran masih seperti anak yang berumur 16 tahun," batin Ye jun.
Quin er membuka segel ilusi di alam nirwana bintang, sesaat kemudian muncullah pegunungan yang hijau, pohon pohon yang rindang, sungai sungai yang jernih airnya, ikan di dalam sungai sampai terlihat jelas.
"Leluhur bintang surgawi telah menunggu kita," ucap Quin lung.
Ye jun mengikuti langkah Quin lung dari belakang menuju ke sebuah air terjun, Disana terlihat jelas seorang sepuh yang rambut, kumis dan jenggotnya telah memutih semua.
"Ayah," orang yang telah di takdir kan langit sudah sampai. Mata sesepuh itu terbuka dan tersenyum kepada Ye jun.
Duduklah Ye er, sebelum kau berlatih ilmu bintang surgawi dengan Quin er putriku, aku akan menceritakan sedikit kisah padamu. "Baik Ketua" jawabnya.
Long fey memulai ceritanya.
Dahulu para dewa dan dewi memberikan sebuah benua besar nan subur, penuh dengan beragam tumbuhan dan binatang yang sangat dibutuhkan oleh semua mahluk hidup baik ras manusia maupun ras siluman, benua itu bernama benua awan biru.
Manusia yang mempunyai bakat dan ilmu, mendirikan sekte mereka masing masing, sementara ras siluman menempati sebuah hutan dan juga mendirikan kerajaannya di sana, hutan itu sekarang dikenal dengan nama hutan inti surgawi.
Sementara orang yang paling berbakat, dan mampu membuat dan memimpin suatu daerah yang lebih luas lagi, baik sekte maupun klan di sebut raja kota.
Tak lama berselang pergesekan pun terjadi, ras manusia ingin memiliki hutan yang di dalamnya terdapat beraneka ragam sumber daya, sedangkan ras siluman ingin memiliki benua awan biru seutuhnya.
Karna kekuatan tak berimbang, ras manusia perlahan mulai musnah.
Para dewa dan dewi menurunkan seorang perwiranya ke benua awan biru untuk membantu ras manusia, yang bernama Long fey yang merupakan seorang dewa berwujud manusia tampan.
Pertarungan antara raja siluman yang bewujud manusia dengan sayap berbulu emas, dengan bola mata kiri berwana kuning dan bola mata kanan berwarna biru tak dapat di hindari lagi.
Setelah sekian lama bertarung akhirnya raja siluman terluka parah, para siluman tercerai berai masuk kedalam hutan, raja siluman yang bernama Gong sow mengasingkan diri di tengah hutan Inti surgawi selama bertahun tahun lamanya, sampai suatu ketika datang seorang wanita yang mencari obat di hutan inti surgawi menemukannya.
Wanita ini menemukan seorang pemuda tampan yang tak lain adalah Gong sow raja para siluman sedang terluka parah.
Dengan kemampuan ilmu pengobatannya dia berhasil meringankan luka dalam pemuda itu.
Alhasil karena sering bersama wanita pencari obat yang tak lain adalah Yen yen, dan kebaikan hati Yen Yen, membuat Gong sow merasa jatuh cinta kepadanya, Yen yen pun juga merasakan hal yang sama. Tak lama lahirlah putra pertama mereka yang di beri nama Rey gan.
Di benua awan biru Long fey membangun kembali ras manusia hingga berkembang pesat. Long fey sendiri membuat sekte yang sekarang di kenal dengan sekte naga bintang surgawi.
Suatu ketika Long fey jatuh cinta ke pada seorang wanita yang merupakan ras manusia, mereka saling mengasihi satu sama lain.
Dari hasil cinta kasih mereka akhirnya menghadirkan seorang putri.
Tapi sangat di sayangkan, saat persalinan sang ibu meninggal dunia.
Para dewa murka kepada Long fey yang menikahi seorang manusia dan bukan seorang dewi.
Para dewa menghukum Long fey dengan sebuah sambaran petir yang sangat dasyat.
Tubuh Long fey hancur dan menyisakan sebuah roh.
Long Fey yang berupa roh membawa putrinya pergi menuju kealam nirwana bintang yang berada di dimensi lain, jauh dari benua awan biru.
Long fey membuat sebuah kitab yang telah di segel dengan kekuatan dewanya. kitab itu adalah kitab bintang surgawi yang merupakan alat penghubung menuju alam nirwana bintang.
Long fey berpesan pada ketua sekte yang baru, hanya takdir dari langit yang bisa mempelajari kitab ini, dan kitab bintang surgawi akhirnya menjadi pusaka turun temurun di sekte naga langit surgawi."
Ye jun akhirnya menjadi tau asal mula sekte naga bintang surgawi berawal, dan siapa pendirinya.
Ternyata sekte naga bintang di buat oleh seorang perwira tinggi dewa langit.
"Untuk memulai latihan naga bintang, berendam lah dulu di bawah air terjun itu," ucap Long fey.
"Masuklah kedalam air itu!" ucap Long Fey.
Tanpa panjang lebar Ye jun segera masuk kedalam air yang di tunjuk oleh long Fey.
"Berendam lah selama 3 Bakaran dupa," ucap Long Fey kembali.
"Baik leluhur," ucap Ye Jun.
Quin lung memperhatikan Ye jun dari atas tebing air terjun.
Walaupun sudah menginjak umur 55 tahun, wajah Ye jun masih terlihat muda, lebih muda 20 tahun dari umurnya aslinya, badannya pun kekar, tegap dan tampan.
Ye jun menyerap energi murni dari dalam air.
"Ternyata di dalam air ini terdapat banyak energi murni," batin Ye jun.
Ye jun menyerap semua energi murni sampai dengan batasnya, sampai dengan 3 bakaran dupa habis, Ye jun akhirnya keluar dari dalam air.
"Bagus, sekarang keluarkan pedang bintang surgawi yang ada padamu Ye er," perintah Long fey. Ye jun mengeluarkan pedang bintang surgawi dari dalam cincin penyimpanannya.
Perlahan lahan langit yang cerah berubah menjadi mendung, petir menyambar kesana kemari, udara menjadi berubah ubah dari dingin menjadi panas, sebentar kemudian udara berubah lagi dari panas menjadi dingin kembali.
Alam menjadi sangat mencekam.
Dari dalam awan yang mulai gelap itu muncul sesosok ular naga dengan sisik sisiknya yang berwarna Emas terang menyilaukan. Naga itu berputar putar di udara yang menimbulkan angin yang kencang.
Naga itu perlahan lahan turun kebawah menuju ke arah pedang bintang surgawi.
Sekejap kemudian, naga itu masuk kedalam pedang bintang surgawi milik Ye jun.
"Ambillah pedang itu kembali Ye er, pedang itu telah mengakui mu sebagai tuannya," ucap Long fey.
Ye jun melangkah ke arah pedang bintang surgawi yang masih diam melayang di udara dengan posisi ujung pedang menghadap ke atas, Ye jun menggapainya dan memperhatikan perubahan besar dari pedangnya.
"Pedang ini terasa sangat ringan, di tengah tengah pedang ada ukiran naga emas yang sangat indah di kedua sisinya," batin Ye jun.
"Apakah kau tidak mau memberi nama baru pada pedangmu Ye er?" tanya Long fey.
"Aku akan memberi nama pedang ini dengan nama pedang naga bintang surgawi," jawab Ye jun bersemangat.
"Nama yang bagus," ucap Long fey mangut mangut dan mengelus jenggotnya.
"Terimakasih untuk hadiahnya leluhur," ucap Ye jun sambil menangkupkan kedua tangannya dan membungkukkan badan kedepan, seraya memberi hormat kepada leluhurnya.
"Mulai sekarang kau akan di latih oleh putriku Ye er," ucap Long fey.
Walaupun Quin lung sudah hidup ratusan tahun, tapi fisik, umur dan juga sifatnya masihlah sama dengan sifat remaja yang berumur 16 tahun. Ini di karenakan di dunia alam nirwana surgawi, tubuh Quin lung telah tersegel, darah manusia dan darah dewa yang ada pada tubuhnya memberikan kemudaan umur baginya sampai seorang yang di takdirkan oleh langit mendapatkan aura dewi darinya.
Inilah ramalan masa depan yang telah dilihat Long fey dari putrinya.
Sebelum orang yang di takdirkan langit datang untuk mendapatkan ilmu darinya, usianya akan tetap muda, setelah orang yang di takdir kan langit datang dan mendapatkan aura dewinya, usia Quin er akan bertambah sesuai dengan pertambahan umur manusia pada umumnya itu sudah di gariskan oleh para dewa, karna darah campuran antara dewa dan manusia ada pada dirinya.
"Bersabarlah menghadapi sifat Quin er," ucap Long fey sambil melirik ke arah putrinya.
"Apakah kalian membicarakan aku," tanya Quin er sambil berjalan ke arah Long fey dan Ye jun.
"Tidak ada yang berani mebicarakan putriku yang cantik ini" jawab Long fey sambil tersenyum kepada putrinya.
"Ayo Ye jun ikut aku," sambil menarik tangan Ye jun agar mengikutinya. "Tentunya kamu lapar dan lelah," ucap Quin lung.
Long fey memperhatikan Quin er dari jauh.
"Kasian putriku, sekian ratus tahun baru kali ini dia mendapatkan seorang teman" bisik Long fey lirih.
Quin lung memberikan buah buahan segar kepada Ye jun "makan lah, ini adalah buah buahan energi yang ada dalam hutan ini," ucap Quin lung.
"Terimakasih Quin er," sambil mengambil buah buahan yang ada di depannya.
"Buah buahan ini sangat aneh bentuknya, tapi rasanya sangat manis dan nikmat sekali," batin Ye Jun.
Quin lung memperhatikan Ye jun makan dengan lahapnya, saat Ye jun menoleh ke arah Quin lung kedua mata mereka saling bertatapan.
"Mengapa jantungku berdegup kencang tak menentu begini," batin Quin lung yang merasakan perubahan aneh pada jantungnya.
"Cepatlah makan dan beristirahatlah, besok kita mulai latihan," perintah Quin lung dan berlalu pergi meninggalkan Ye jun.
Di malam hari di saat semua binatang siang terlelap dalam tidurnya, di tepi sebuah danau di salah satu cabang pohon Quin er duduk termenung, entah mengapa perasaannya gundah dan gelisah.
"Apa yang terjadi dengan diriku, raut wajah Ye jun kenapa selalu ada di pelupuk mataku," bisik Quin lung.
"Aku tak bisa mengartikannya, apakah karena ini pertama aku mendapatkan seorang teman pria, hingga aku menjadi seperti ini," batin Quin lung kembali.
Quin lung menatap langit dan menarik nafas dalam dalam, sekedar memenuhi rongga di dalam paru parunya, dan menghembuskan nafasnya keluar secara perlahan lahan.
Jari lentiknya meraih sebuah seruling giok yang terselip di balik bajunya, dan mulai memainkan nada nada indah dari dalamnya.
"Ada apa dengan putriku, tak biasanya memainkan seruling di malam selarut ini," gumam Long fey bertanya tanya.
"Ada baiknya kutanyakan kepadanya esok hari," batinnya.
Pagi yang cerah burung burung berkicau merdu bermain di atas ranting pepohonan, udara segar bertiup semilir semilir membangunkan Ye jun dari tidurnya.
"Kau sudah bangun?" terdengar suara merdu seorang gadis menyapanya.
"Ma'af Quin er aku bangunnya kesiangan," ucap Ye jun sambil menatap kedua bola mata Quin er sambil membatin, "Sungguh luar biasa kecantikan wajah gadis ini."
Quin lung yang di tatap sedemikian rupa menjadi salah tingkah, dia memalingkan muka, tak berani menatap kedua bola mata milik Ye jun.
"Segeralah mandi, kutunggu kau di tepi danau itu untuk berlatih," ucap Quin lung.
Setelah selesai mandi, Ye jun bergegas pergi menuju tepi danau, di sana Quin lung telah menunggunya.
"Pagi ini aku akan mengajarkan salah satu dari 5 ilmu pedang bintang padamu, semakin tinggi ranah tingkatan mu, semakin dasyat dampak dari ilmu ini.
"Perhatikan baik baik," ucap nya.
Quin lung mengeluarkan sebuah pedang giok dari dalam cincin penyimpanannya dan mulai melakukan gerakan melik liuk indah di atas permukaan danau, tebasan tebasan mematikan keluar di antara gerakan gerakannya yang sangat lincah, yang mengakibatkan air di permukaan danau berterbangan ke udara.
Ye jun memperhatikan gerakan gerakan Quin lung dengan seksama, sambil berucap kagum di dalam hatinya.
Tak lama kemudian udara di sekitar Ye jun terasa berhenti batu batu besar maupun kecil berterbangan di udara.
"Du..ar," semua benda yang berterbangan di udara meledak menimbulkan suara memekakkan kan telinga.
Quin lung bersalto beberapa kali di udara dan mendarat ke tanah di depan Ye jun dengan anggun tanpa suara.
"Itu adalah ilmu pedang Tarian bintang, sekarang giliran mu Ye jun," ucap Quin lung. Ye jun melakukan setiap gerakan yang di instruksikan oleh Quin lung hingga sore hari.
Quin lung melangkah mendekati Ye jun dan membersihkan peluh yang bercucuran di keningnya.
Ke sekian kalinya kedua mata mereka saling beradu, yang menimbulkan getar di hati Quin lung.
"Ye jun, kita sudahi latihan hari ini, besok kita lanjutkan lagi latihannya kembali," ucap Quin meninggalkan Ye jun.
*****
"Ada apa ayah memanggilku?" ucap Quin lung bertanya.
"Ayah perhatikan suasana hatimu akhir akhir ini sangatlah gelisah putriku, ada apa, mungkin ayah bisa sedikit mengurangi kegelisahan hatimu," ucap Long fey.
Wajah Quin lung tiba tiba merona merah, Long fey yang memperhatikan gelagat putri semata wayangnya itu hanya tersenyum.
"Aku rasa putriku sedang jatuh cinta," ucap Long fey dalam hati.
Dia menyadari betul remaja di usia seperti putrinya ini memang sudah waktunya mengenal cinta.
"Tidak ada apa apa ayah, mungkin aku kelelahan saja," ucap Quin lung.
"Kalau tidak ada yang ayah mau tanyakan lagi, aku mau pergi beristirahat," ucap Quin lung kembali.
"Beristirahat lah Quin er," ucapnya.
Long fey memandangi tubuh putrinya yang berlalu pergi.
Hari hari Ye jun di isi dengan latihan, Ilmu tarian bintang sudah hampir di kuasainya dengan sempurna.
"Aku akan mencoba menggunakan pedang naga bintang surgawi" batinnya.
Pedang naga bintang surgawi keluar dari dalam cincin penyimpanannya, dengan pedang itu Ye jun meliuk liuk dengan lincah.
Seekor ular naga ke emasan keluar dari dalam pedang, mengikuti setiap gerakan yang di lakukan Ye jun yang memporak porandakan area sekitar latihan.
Quin lung sangat takjub menyaksikan pemandangan itu.
"Ternyata dengan pedang naga bintang surgawi, ilmu tarian bintang jadi sehebat ini," batinnya.
Karna kejeniusannya, Ye jun dengan cepat menguasai ilmu pedang tarian bintang.
"Istirahatlah Ye jun, besok kita akan lanjutkan latihannya," ucap Quin lung.
Setelah berkata seperti itu Quin lung segera berlalu pergi, dia tidak mau berlama lama berdekatan dengan Ye jun, jantungnya selalu berdebar kencang setiap bertatapan mata dengannya.
Malam malam Quin lung yang dulu tentram, tak seperti malam malam setelah kedatangan Ye jun di alam nirwana surgawi, meditasi jadi tak tenang, tidurpun tak bisa lelap di karnakan wajah Ye jun selalu terlintas di pelupuk matanya, senyumnya, tawanya serta canda Ye jun selalu saja menghiasi malam malamnya.
"Aku bisa gila kalau seperti ini terus," bisik Quin lung.
Quin lung tidak bisa memungkiri hatinya, karena sering berdua dengan Ye jun lama kelamaan ada rasa yang mendorongnya untuk tidak bisa jauh jauh dari Ye jun.
"Apakah yang kurasa ini cinta," batin Quin lung, diapun tak bisa menjawabnya.
Dengan gerakan indah, Quin lung meloncat dari dahan pohon satu ke dahan pohon yang lainnya, menuju ke arah danau dimana terdapat pohon yang biasa dia tempati untuk sekedar bersantai.
Quin lung mengeluarkan sebuah seruling giok dan mulai meniupnya, suara merdu keluar dari dalam seruling itu membuat damai hati yang mendengarnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!