Ini semua memang salahku....
Mengapa Dara pergi begitu cepat ???
Aaarrgghhhhh..!!!
Aku harus menemuinya,,!!
Aku bodoh,aku tolol..
Telah menyia-nyiakan wanita manis itu berlalu di hidupku..
Setelah ku tau telah banyak pengorbanan dan airmata yang keluar dari mata indahnya itu hanya untuk bisa bersamaku..!!
Tuhan..
Izinkan aku memilikinya..
Aku baru sadar bahwa dia sangat amat mencintaiku..
Dan dengan angkuhnya ku tinggalkan dia berlalu begitu saja tanpa memikirkan bagaimana hancur dan terpuruknya gadisku yang malang itu.
Ijinkan aku menebus dosa dan kesalahanku untuk membuatnya bahagia.
.
"Apa masih ada cinta untukku ??
Cinta yang membuatku teduh dan nyaman ketika bersamamu ,??" Ku tatap mata itu sambil memegang tangannya erat.
"Untuk apa kakak menanyakan tentang ini ??
Bukankah kakak tidak membutuhkanku..??
Dan di dalam hidup kakak yang kakak pikirkan hanya keluarga, teman dan pekerjaan! Itu saja.
Tak ada istilah cinta dalam hidup kakak.
Cukup kak !! Dara sudah berkorban banyak demi kakak. Tapi apa yang Dara dapatkan ??
Hanya penolakan keras kakak yang selalu kakak berikan.
Ingat kak.. Bukan hanya kakak saja yang punya hati dan perasaan, tapi dara juga..!!" Dara meninggikan suaranya yang mewakili perasaan jenuh dalam hatinya.
"Aku menyesal Dara.. Please untuk sekali ini saja,, ku mohon beri aku kesempatan untuk merubah semuanya.
Aku ingin kita mulai dari awal , aku ingin mengenalmu lagi Dara.
Mempelajari sifat-sifat kamu dan lebih memahami mu.
Aku pastikan air matamu keluar bukan karna kekecewaan,tapi karna kebahagiaan." aku berlutut di depan gadisku ini dan berusaha meyakinkannya.
"Berikan aku kesempatan lagi..."
Kemudian Dara langsung memposisikan dirinya agar sejajar denganku dan langsung memelukku.
Ku rasakan raga yang telah lelah itu bersandar lemas di dadaku.
Tanganku terulur untuk mengelus dan mendekap tubuhnya. Perlahan badannya bergetar, aku memejamkan mata dan ikut hanyut dalam suasana ini. Setelah ini aku meyakinkan diri untuk memperbaiki semuanya. mengganti waktu yang terbuang sia-sia menjadi kebahagiaan.
Yaa aku akan berusaha membahagiakan dia dan akan menebus semua kesalahanku yang selama ini ku lakukan terhadapnya.
Takkan ku ulang kesalahan fatal yang membuatnya pergi dariku.
Dia milikku sejak dulu, walaupun cinta datang terlambat di hidupku setelah dia pergi untuk mengejar cita-citanya di Inggris, tapi aku akan mengejarnya sampai ke ujung dunia sekalipun.
Sebab aku Daniel Ferondika Abraham akan selalu memperjuangkan apa yang telah di takdirkan untuknya.
"Maafkan aku.. Percaya padaku Dara, hanya kau yang mampu membuatku berubah menjadi lebih baik lagi, hanya kau yang membuatku segila ini.
Kita mulai lagi ya?"
Setelah berhasil meyakinkannya, aku melihat senyum indah yang sudah lama tak ku lihat itu menghiasi bibirnya.
"Aku akan memberikan kesempatan terakhir pada kakak, jika kakak membuatku terluka, maaf detik itu juga kakak harus belajar hidup tanpa ada aku di hidup kakak." jawab Dara melihat kedua tanganku yang ada di tangannya. Aku mengangguk, "Aku akan buktikan." balasku membawanya berdiri dan mengecup keningnya.
Samar, semilir angin lembut menyapu wajah kami seperti ikut merayakan kebersamaan kami.
Aku mencintaimu Dara, aku akan menjagamu selama sisa hidupku.
***
Assalamualaikum...!!!
Hayy hayy para readers...
Jangan lupa mampir trus baca yaa gaes...
Usahakan budayakan vote dulu sebelum membaca biar author semangat nulisnya.
Awas typo.
Happy reading gaes.. <3
Budayakan vote sebelum membaca ^_^ :*
Awas typo !!!
***
Suara riuh dari lapangan basket Sma Garuda kini menjadi jadi.
Karna pertandingan sebentar lagi akan berakhir. Dan skor terbanyak di raih oleh kelas 12 Ipa 3.
Kelas 12 ini memang menjadi kelas paling favorit di antara kelas 12 yang lain.
Bukan hanya memiliki wali kelas yang disiplin,tapi kelas inilah yang selalu memiliki segudang prestasi yang di miliki para siswanya dan selalu mengharumkan nama sekolahnya.
Terlebih bagi seorang Daniel Ferondika Abraham.
Cowok berparas putih, tinggi, manis, cerdas, selalu mendapat gelar anak emas bagi seluruh guru di Garuda.
Daniel adalah kapten basket di Sma Garuda.
Tak ada satu orang pun yang tidak mengenalnya.
Dia juga pentolan most wanted di sekolahnya beserta 2 orang sahabatnya, Aldrian dan Revan.
Daniel adalah cucu dari pemilik sekolah, Abraham Hassanudin.
Tak heran tak sedikit kaum hawa di Garuda sangat tergila-gila dengan ketampanan Daniel.
Begitupun gadis cantik kelas 11 yang sangat amat menggilai dan mengagumi Daniel dari smp. Dia bernama Dara Aprillia Fransiska.
Gadis manis nan imut yang mempunyai sahabat bernama Zahra.
Sudah berulang kali Zahra mengingatkan Dara untuk tidak mencintai Daniel lagi.
Tapi Dara tetep bersikeras untuk tetap mengejar Daniel dan berharap Daniel akan melihatnya dan akan menyayanginya.
Dan ya akhirnya Zahra membantu sahabatnya untuk meraih cintanya.
"Ra,, lu harus bantuin gue ya buat narik simpati kak Daniel, oke? "Ucap Dara bertepuk tangan karna Daniel berhasil memasukkan bola ke ring.
"Ya ampun dar, lo tuh harus sadar diri. Kak Daniel itu orangnya gimana, dekarang lo udah ngejar dia selama 3 tahun.
And now, apa dia respon lo?
Nggak kan ??
Lo itu cantik dan baik Dara, masih banyak cowok yang mau sama lo.
Please dar, dengerin perkataan gue.
Gue sayang sama lo, loel punya hati bukan untuk disakitin." Zahra berbicara mengenai pengorbanan yang selama ini di lakukan sahabatnya untuk bisa mendapat perhatian cowok tinggi itu.
"Gue yakin kok kalau suatu saat kak daniel liat gue dan bakal cinta gue juga.
Cepat atau lambat, pasti dia berubah Ra,,
Semua nggak ada yang nggak mungkin selama kita mau berusaha.
Tugas lo hanya support gue aja, oke?" lagi-lagi Dara menarik kesimpulan sendiri.
"Astaga temen gue.
Ya Allah sadarin nih anak dari perasaan yang tak terbalas..
Aamiin"
10 menit kemudian pertandingan berakhir dengan skor talak 25-21.
Yaa kelas 12 IPA 5 harus menerima kekalahannya dari kelas 12 IPA 3.
Setelah semua anak-anak meninggalkan lapangan,dan sekarang di lapangan hanya ada 3 murid tersisa.
Siapa lagi kalau buka Most Wanted nya Garuda.
Mereka lebih memilih istirahat di pinggir lapangan sambil tiduran.
Dengan langkah cepat, Dara dan Zahra kini sudah ada di depan mereka.
"Hay kak Daniel"
Suara Dara menyadarkan ketiga cowok ini dari rasa lelahnya.
Daniel yang tak merespon hanya melirik sekilas dan mulai memejamkan matanya.
"Ehh.. Ada Dara sama Zahra..
Sini duduk sama kakak.."Al dan Revan membalas sapaan dara sembari duduk di samping Daniel.
"Duh dar,,.ayok kek buruan kita pergi.
Malu tau di liatin anak-anak." Zahra merasa canggung karna masih ada beberapa siswa yang ada di lapangan
"Ehh Zahra kenapa bisik-bisik ??
Udah disini aja dulu bareng kita..
Ya nggak Al.??"revan menggoda zahra dengan menyenggol kan lengannya kepada aldrian " Yoyoii,, kalian buru-buru amat sih.."
"Hehe.. Emm sebenernya Dara kesini cuma mau ngasih ini ke kak Daniel.
Kan kasian liat kak Daniel kecapekan." ucap Dara dengan polosnya dengan memberikan bungkusan berisi air mineral dan juga brownis coklat kesukaan Daniel.
Namun Daniel tetap diam.
Merasa suasana menjadi canggung, Revan langsung menerimanya.
"Uluhh-uluhh.. Dara nggak berubah ya Al, dari awal kita basket dia selalu perhatian ama Daniel.
Tapi sayangnya Danielnya nggak pernah ngrespon dia.
Kasihan kamu Dara,maafin temen kakak yang laknat ini ya.."
"Iya bener Dar,
Mending kamu jadian aja sama kakak. Kak Al kan juga ngga kalah ganteng dari Daniel.
Kak Al orangnya juga peka kok sama perempuan." Aldrian berucap seenaknya.
"Anjir Al modus banget lo deketin Dara. Dara itu cintanya sama Daniel, mending ke laut deh daripada di cincang hidup-hidup sama Daniel mau lo ??"Tanya Revan menggetok kepala Aldrian yang membuat laki-laki itu meringis mengusap-usapkan kepalanya.
"Yee nggak papa dong,
Lagian kasian si Dara udah suka banget sama nih anak gesrek dari smp sampai sekarang. Tapi ni bocah blo'on banget. Lo juga tau kan berapa lama Dara ngejar biawak ini? 3 tahun anjay.
Wih.. Gue salut sama kesabaran lo Dar.
Gue pengen deh punya cewek kayak lo, yang pantang menyerah." Aldrian tersenyum, menghibur Dara.
"Hehe.. Kak Al bisa aja nih.
Emm kita permisi dulu ya kak.
Ntar kalo kak Daniel udah bangun cepet kasih ke dia ya.
Bye kak.. Yuk Ra.." pipi Dara merona lalu menggandeng tangan zahra untuk pergi dari lapangan.
Zahra hanya menurut.
Revan dan Al hanya menatap kedua punggung gadis itu sampai hilang di belokan aula.
"Mereka udah pergi ?"Tiba-tiba Daniel menguap dan mendudukkan dirinya.
"Buset, lo dari tadi nggak tidur Dan ??
Masya Allah Daniel, lo bener-bener cowok paling jahat sedunia yang jadi sahabat gue.
Gila.! paraah..!!" Revan mencak-mencak karna sedari tadi cowok yang di cari Dara pura-pura tidur.
"Astaghfirulloh Daniel Ferondika Abraham.
Lo sadar nggak sih perbuatan lo itu bener-bener keterlaluan..??" Aldrian juga memarahi daniel
"Dia ngasih brownies lagi ?
Buat lo berdua aja." tebak Daniel ngasal dan berdiri meninggalkan kedua sahabatnya kayak kambing conge.
"Tuh anak kayaknya kudu di rukiyah deh Re.
Sumpah, gue bener-bener gemes liat tingkahnya yang makin hari makin edan ke Dara." Al berdiri dan berjalan mengikuti Daniel
"Bener apa kata lo Al, tobat tobat.."Sahut Revan mengekori.
***
Jangan lupa jejaknya..
Vote vote vote,,!!
Typo.. :D
Author
Suasana di kelas 12 IPA 3 sedang gaduh.
Karna guru mata pelajaran Kimia mereka, Pak Yoga tidak masuk sebab ada keperluan mendadak.
Dan akhirnya Leo si ketua kelas di beri tugas untuk menyampaikan ke anak-anak mengerjakan latihan soal di materi berikutnya.
"Kantin yuk gaess,"Ajak Revan dengan semangatnya.
"Yuk yuk yuk. laper nih,,"Sahut Aldrian berdiri dari bangkunya. lain hanya dengan daniel, dia masih saja berkutat dengan buku tulisnya.
"Kalian duluan aja, gue belum selesai ngerjain."
Revan pun gemas dengan temannya ini. Di tutupnya buku tulis Daniel dengan asal, membuat pemilik buku itu menatap kesal ke arah Revan.
"Astaga Dan, udah sih ntar aja di rumah ngerjainnya, sekalian belajar bareng. Gue juga nggak ngerti nih rumusnya gimana."
"Kalau kalian laper, sana pergi sendiri, ganggu aja sih?!"Daniel membentak dua temannya ini tak ketinggalan dengan tatapan horornya.
"Ya Allah,, gue kena lagi.
Gue nggak gangguin dia eh malah kena getah, emang sial ni hari.
Hehh kampret, yok keluar..
Bapaknya gorila lagi ngamuk..!!"Ucap Aldrian sambil menyeret revan keluar kelas. Daniel tetap menatapnya sampai kedua temannya hilang di balik tembok.
Di tempat lain...
"Duh Ra,, ini gimana sih kok sulit ya soalnya ? Gue blom paham ama yang ini.."ucap Dara sambil menunjuk soal matematika yang di anggapnya susah.
"Ini kan tinggal di bagi aja Dar,
Setelah di bagi lo konstitusiin sama rumus di bawahnya.
Trus ketemu deh jawabannya.
Gampang kan ??" Balas Zahra sambil menulis cara dari penyelesaian rumus soal yang Dara kerjain.
"Hehe.. Ow iyaa ! Ahhh Zahra pinter deh, nggak rugi gue punya temen kayak lo.
Udah cantik, baik lagi." Dara sambil merangkul sahabatnya ini.
"Hemmm modus nih..
Receh Dar Receh."Ucap Zahra sambil menatap Dara. Ia hanya terkekeh melihat sikap Zahra. Sebenarnya Dara nggak ahli di bidang Matematika, tapi entah kenapa di pelajaran fisika dan kimia dia jago banget.
Aneh memang.
Jam istirahatpun tiba....
Dara
Istirahat...!!!
Sekarang sudah waktunya untuk memberi nasi goreng ini ke kak Daniel.
Yeeeeyyy.. Semoga kak Daniel suka sama nasi goreng gue ini.
"Dar, lo bawa apa lagi tuh di kantong ??"Tanya Zahra sambil berjalan menuju kantin.
"Nasi Goreng, buat kak Daniel seorang.
Hehehe."Jawabku sambil bersemangat.
"Emm.. Lo aja nggak di respon sama tuh cowok gesrek, masih aja peduli sama dia.
Mau sampai kapan Dar ??"Tanya Zahra sambil duduk di tempat favorit mereka, pojokan.
"Sampai dia tau kalo slama ini ada bidadari cantik yang selalu peduli sama dia.
Lo pesen makanan gih, gue mau ke tempatnya dulu.
Byee Zahra.."Balasku berlalu meninggalkan Zahra. Dia hanya geleng-geleng kepala liat gue, ah biarin aja deh.
"Hay kak Daniel.." Gue nyapa dia sambil membawa nasgor di tangan.
Namun kak Daniel cuma buang muka. Sabar Dara, ini ujian.
"Hey Dara, Sendirian aja nih ?? Zahra kemana ?" Tanya kak Revan.
"Zahra lagi pesen makanan buat kita kak.
Oh ya kak Daniel, ini buat kakak.
Gue sendiri loh yang masak.
Di makan ya kak." gue tersenyum sambil meletakkan nasi goreng di depan kak Daniel
Kak Daniel cuma diem, bikin gue tersenyum kecut.
"Duhh Dar,, maafin temen kakak ya? dia emang tempramen banget, tapi lo tenang aja oke? nasgornya lucu banget..
Unyu-unyu kayak muka abang.
Kamu tenang, ntar nasgor ini di lahap juga sama manusia es ini. " kak Aldrian
Sumpah demi apapun, manusia es batu ini beneran keterlaluan..
"Emm.. Hehe.
Makasih yaa kak,
Kalo gitu Dara permisi dulu" gue nahan nangis liat perlakuan kak Daniel yg acuh sama gue, siapapun apa gue salah karena suka sama dia?
"Ya Allah Dan, Dara nangis. Lo peka kek anjir Masya Allah.
Duh kasian banget si Dara." kak Revan nyenggol bahu kak Daniel
"Kalo lo kasian, pacarin aja."Balas kak Daniel.
gue yang denger itu langsung tercengang, pliss ini gue di skak apa gimana sih???
"Gila lo Dan, hati lo terbuat dari apa sih.!! Gue bejek-bejek juga nih muka lo
Kesel lama-lama liat tingkah lo yang acuh banget sama Dara." kak Al malah ngomel sendiri, gue sedikit terkekeh dalam hati.
"Makan tuh nasgor, gua eneg liatnya," kak Daniel berdiri dan ninggalin 2 sahabatnya yanh melongo.
gue langsung berlari menuju Zahra dan nangis sejadi-jadinya karna perkataan kak Daniel barusan, gak peduli sama posisi kak Al dan kak Revan, serius... ini sakit.
*
"Ra!! Salah gue apaan sih sampai-" gue gak bisa lanjutin omongan gue karena ketahan sama rasa sakit hati gue.
"Lho heh kok nangis..!?
Kenapa Dara ??"Tanya Zahra kaget dan melihat muka gue.
"Apa segitu bencinya kak Daniel sama cewe sampai gue di cuekin sama dia? Huaaaa" gue justru makin terbawa suasana.
Zahra mengusap air mata gue dan membenarkan rambut gue yang sedikit berantakan, "Dar, gue kan udah pernah bilang. Lo harus move on. Udah 3 tahun lo nggak di respon sama dia, masih banyak cowok di luar sana yang ngantri jadi pacar lo anjir.
Kak Daniel itu nggak setara sama lo, seleranya tinggi."
Gue cuma nunduk dan mengangguk
***
Kasihan si Dara..
Emang bener2 kelewatan tuh Daniel
Vote gaes :*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!