NovelToon NovelToon

FLOWER IN MY HEART (FIMHE)

Part 1

Cerita ini hanya fiktif belaka resmi dari buah pemikiran penulis. Jika terdapat kesamaan nama tokoh, lokasi, alur cerita itu bukan unsur sengaja atau menjiplak dan mohon maaf jika terdapat banyak sekali kesalahan.

(cerita ini di tujukan untuk menghibur si penulis)

Jika kalian suka,

Mohon berikan Like, Vote, Comment, Star 5, follow group, share, serta follow juga IG author ; sarahmai_07

Jika kalian tidak suka,

Mohon skip langsung move on saja, tidak perlu meninggalkan bully an di kolom komentar, karena penulis tidak membutuhkannya hanya membuat si penulis merasa Down.

Menerima saran & kritik yang bersifat membangun (positif)

▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Part 1

((percakapan ataupun panggilan nama dalam bahasa daerah, anggap sudah di rubah ke bahasa Indonesia yah guys! biar lebih asyik di baca.))

☆☆☆

Kehidupan selalu saja, menawarkan manis pahit dalam kisah perjalanan hidup manusia, entah itu kisah yang sudah ditakdirkan ataupun sebuah karma dari kesalahan diri sendiri.

Hanya ada tetesan-tetesan airmata berjatuhan, bak hujan gerimis selalu membasahi bumi dan enggan berhenti meskipun sudah menunggunya berhari-hari.

Bunga Ariella si gadis belia, menjalani kisah hidup yang cukup pilu dari seribu satu cerita kehidupan.

...

...

Bunga anak paling kecil dari dua bersaudara, ia memiliki kakak bernama Anggun Citra, dua gadis cantik jelita yang mampu memikat banyak kaum pria.

Kedua gadis itu lahir dari ibu bernama Tania Lestari, parasnya pun tak kalah cantik dengan kedua putrinya.

Namun sayang! Tania memiliki sifat buruk yaitu sangat silau dengan harta kekayaan (matre), terobsesi ingin menjadi kaya, bahkan memaksa putrinya mencari pria-pria kaya, layaknya menjual putri sendiri.

Ayah Bunga telah meninggal dunia akibat terserang penyakit stroke yang berkepanjangan, hingga membuat Tania ibunda Bunga selingkuh dengan pria lain, hal itu semakin mempercepat kematian sang suami.

☆☆☆

"Ini semua akibat ulah mama (Ucap Bunga geram)

Mama itu tega mengkhianati ayah yang lagi sakit-sakitan."

"Diam kamu! Kamu itu masih kecil tau apa? Kalau bukan om Very (kekasih Tania)! kita sudah tinggal di kolong jembatan. Kamu pikir pasir bisa berubah menjadi beras, uang kuliah kamu bisa di bayar dengan daun, kehidupan kita bisa berjalan tanpa uang, Hah!"

"Tapi mah! Setidaknya kita bisa hidup sederhana, mencari nafkah yang halal, tidak masalah jika Bunga putus kuliah!"

"Dasar anak gobl*k! Maunya hidup susah sama seperti Buapakmu itu! Makanya penampilan kamu yang kusut itu di rubah biar kecantikan kamu bisa terlihat, contoh kakakmu, banyak pria yang mendekatinya, apa kamu tidak bisa memikat teman-teman kamu yang kehidupannya sangat kaya di kampus?" Jawab sang mama sambil menjitak kasar kepala Bunga.

Bunga si gadis belia itu hanya bisa terdiam dengan wajah meringis....

Tania dan putrinya bisa naik turun mobil, beli barang-barang apa saja yang mereka inginkan.

Kehidupan mereka cukup mewah saat itu dan terpenuhi, dari gaya hidup sampai isi dompet semua tercukupi.

☆☆☆

Bunga tak sejalan dengan ibunya, ia cukup stres melihat prilaku ibu dan kakaknya, bebas pergi dengan bergonti-ganti pasangan.

Penduduk setempat menjuluki mereka keluarga 'Pel*cur'.

terlihat murahan terhadap lelaki berduit. menjadi omongan banyak orang dan juga teman kuliah Bunga.

"Bunga, dengar-dengar! ibu dan kakakmu seorang pel*cur yah? atau jangan-jangan kamu juga!

Ahahahahahaha," tawa mereka terbahak-bahak.

Gadis itu hanya bisa menundukkan kepalanya.

Anggun terus memaksa untuk mendandani adiknya. Akibatnya, Bunga sering mendapat pelecehan di kampus, bahkan ia juga pernah hampir di perkosa, dari peristiwa itu, Bunga merubah penampilannya menjadi sangat kusut dan tidak menarik.

☆☆☆

Anggun juga suka membawa para pria hidung belang ke rumahnya.

Tania cukup bangga dan senang dengan tingkah putri sulungnya itu, asalkan pria yang di bawa sangat lah kaya.

Suatu hari Anggun membawa lelakinya ke rumah.

....

....

"Sayang! Terima kasih yah! kamu baaaaaik banget, sudah belikan aku perhiasan, tas, baju dan semua yang aku mau," ucap Anggun dengan centilnya.

"Ahahaha, apa sih yang enggak buat kamu beb! Asalkan kamu bisa buat aku happy, semua bisa aku berikan!" Ucap si pria hidung belang.

"Kamu haus sayang!"

Pria itu mengangguk.

"Sebentar yah!"

"Bungaaaaaaaa" teriak Anggun yang memanggil berkali-kali.

"Ada apa sih kak!"

"Kamu ngapain sih! Lama banget!"

"Bunga lagi kerjain tugas!"

"Haalllah, wong sarjana banyak nganggur, buatin minum sanah, ini lebih penting dari tugas kamu, paham! Perintah sang kakak memaksa.

Dengan wajah menggerutu, akhirnya Bunga membuatkan minum untuk mereka.

Tak lama kemudian Bunga datang membawa minum.

Terlihat Anggun melangkah menuju kamarnya.

Pacar anggun itu terus menatap Bunga, kedua bola matanya tak lepas dari setiap gerakan Bunga yang sedang meletakkan dua gelas minuman.

"Hemm, masih ting-ting, enak nih!" Gumam pria itu bertingkah genit, langsung mencolek bokong Bunga yang hendak balik badan meninggalkan tempat.

Reflek, Bunga memukul keras tangan lelaki itu.

"Prak!"

"Dasar pria j*lang, apa kau kurang puas dengan para wanitamu, kalau kamu sudah kebanyakan uang! mending sana kasih ke orang miskin, biar kamu masuk surga!" Ucap geram Bunga sambil kocak pinggang.

Hal itu di dengar jelas oleh Anggun yang tengah keluar kamar sehabis berganti baju.

"Bungaaa!" Bentak sang kakak penuh emosi berjalan mendapati adiknya.

"Prok!" Jitak Anggun.

"Bisa tidak? bicara lebih sopan kepada tamu, bukannya kau orang yang berpendidikan!"

"Dia telah mencolek bokongku kak!" Ucap Bunga dengan tegas.

Dengan sigap lelaki itu berdiri memberi kode kepada Anggun bahwa dia tidak melakukannya.

"Itu hanya Halu mu saja, atau kau suka dengannya? heh! (bisik sang kakak)

Awas kalau kau berani lagi melakukannya, habislah kau!"

Bunga langsung meninggalkan kakaknya. Ia berlari menangis masuk ke dalam kamar.

.....

.....

Bunga suka pergi menyendiri ke area perkebunan sawah dan sayur, setelah itu ia singgah ke pemakaman ayahnya. Raut wajahnya sangat kusut disana, menangis sejadi-jadinya....

Ratapan gadis Belia kala itu...

"Ayah! Mengapa kamu mati sendiri! Kenapa tidak mengajak Bunga, sekarang kau bisa tenang tanpa memikirkan tingkah ibu dan kakak lagi kan? aku merasa jika di dalam tanah itu lebih baik daripada di atas ini, sungguh sangat menyakitkan ayah? ada banyak pria-pria kaya yang datang ke rumah! kami selalu saja menjadi buah bibir orang-orang.

Kakak mau saja menuruti kemauan ibu, bahkan dia sekarang sangat bangga. Dia juga sangat kasar kepadaku, Aku sudah tidak nyaman tinggal di rumah. Ayah, Rumah kita seperti neraka."

Hiks....

Hiks....

Hiks....

"Airmata ku tak terlihat karena hujan membasahi bumi dan tubuhku.

Tuhanku beri aku kekuatan, aku kehilangan pegangan, Ibu yang seharusnya melindungi, kini menjadi bumerang bagi anak-anaknya, Kemana lagi kaki ini harus melangkah"

.....

.....

Bunga juga memiliki pria idaman di lingkungan rumahnya, bernama Hery, Pria sholeh sangat sederhana, Bunga sangat suka bicara dengan Hery namun Tania terus menghalaunya....

.....

Hingga waktu terus berlalu....

.....

.....

Cerita kehidupan terus berganti....

.....

.....

.....

LIKE & VOTE

Part 2

Tidak selamanya kecantikan membawa keberuntungan.

Bunga tetap melanjutkan pendidikan dan selalu berjuang menebalkan telinga dengan bully an teman kampusnya.

Sifat Bunga persis seperti ayahnya, menerima hidup apa adanya sedangkan Anggun lebih kepada Tania.

...

Very kekasih Tania adalah seorang duda kaya, salah satu pengusaha fashion terkenal. Namun! pria itu menolak jika Tania selalu meminta untuk di nikahi.

Very juga sering melakukan tindakan kasar kepada ibu dua anak itu, seperti menampar dan memukul Tania.

Very bebas tinggal dan pergi di rumah itu.

"Kenapa aku harus menikahi wanita pel*cur tidak berguna seperti kamu?" kata Very yang langsung membanting pintu kamar Tania. Fenomenal Lelaki yang tampak jenuh dengan wanitanya.

Tindakan dan kata-kata kasar itu, serta pertengkaran ribut sering terdengar oleh Bunga. Ia langsung mengambil headset menutup telinganya rapat-rapat dengan musik.

Kehidupan bebas tanpa aturan layaknya seekor Bi*atang. Impian hidup mewah dengan menikahi pria kaya ibarat mimpi di siang bolong.

Begitu juga dengan Anggun, kakak Bunga itu berharap di nikahi oleh kekasihnya yang kaya, namun kenyataan wanita itu hanya di jadikan selir di atas ranjang, mainan pengantar tidur.

Tania dan Anggun juga bertingkah sombong dan tak ingin bergaul di lingkungan rumahnya, ia menganggap uang bisa mengatur segalanya. Berbeda dengan Bunga masih mau bertegur sapa dengan warga lainnya.

....

Bunga sering mengatakan kepada kakaknya di kamar.

(Bahasa mereka menggunakan jawa sunda)

"Pria kaya itu hanya ingin menikahi wanita kaya bermartabat, bukan wanita murahan!"

"Eh! Anak bau kencur! Dimana-mana usaha dulu baru hasil!" Jawab Anggun.

("Kamu itu sudah dianggap sampah sama pacarmu masih juga di kejar-kejar, huuft!" gumam Bunga kesal)

"Kak! mencari uang dengan cara menjual diri memang cepat dan menggiurkan, tapi tau tidak? dosa berzina itu sangat besar, nanti! Jika kita mati, jangankan surga! Tanah pun enggan menerima kita!"

"Duuuh! Nih anak, makin cerdas saja bicaranya, bawa-bawa surga segala, kebanyakan dengerin ceramah si Hery yah?...ahahaha, pria sholleh!...Bungaaaa...Bungaaaa...

(Anggun berjalan mendekati Bunga lalu mengelus manja rambut adiknya itu)

Adikku sayang! kakak baru sadar kalau kamu itu ternyata sudah beranjak dewasa, sudah memiliki hasrat suka kepada lawan jenismu, kamu tenang saja, kakak akan taubat setelah menikah nanti yah!

kamu juga tidak kalah cantik, hanya perlu sedikit polesan saja agar lebih glow dan menantang di depan para pria.

Kalau kamu mau cari pria ittuu, jangan seperti si Hery dong, dompetnya sering bolong!...Niiih, kakak kasih tunjuk!

(mengambil ponsel, Anggun menunjukkan Istagram Robin)

Ini Namanya Robin Chandra. Pria tampan, macho, keren...uh lala...kaya lagi...

(Bunga memperhatikan foto-foto Robin bergaya layaknya salah satu cover model tertampan se-Asia)

Selain pengusaha, dia juga pewaris tahta ketiga dari keluarga Vlad Rush (kakek dari ayah) berkebangsaan Inggris-Malaysia, kalau tidak salah ibunya orang Malang...

Gimana okey kaaaan, pilihan kakak! Kamu kan masih perawan! jadi masih ada kesempatan sayang! Ayolah kita harus bisa mewujudkan keinginan mama masuk di keluarga kaya yang terpandang."

"Darimana kakak kenal dia!"

"Itulah perlunya bergaul, kakak salah satu model di Agency 'Channel Rocha' buat eksperimen produk apaaaaa gitu! kurang paham, untuk di upload di aplikasi youtube! Viewersnya banyak sekali."

"Tau ah, pusing! Aku enggak mau hidup dengan pria kaya yang dianggap sebagai mainan!" Ucap Bunga tidur sambil menarik selimut.

"Jangan bilang kamu maunya Hery!"

"Itu lebih baik!" Jawab Bunga di dalam selimut.

"Huuf!" Kata Anggun kesal...

("Aku harus mempertemukan mereka" gumam Anggun)

Usia Anggun seumuran dengan Robin Chandra.

...

{"Aku tidak bisa sejalan dengan pemikiran ibu dan kakak, bahkan aku tidak paham dengan sikap mereka, ingin hidup kaya dengan cara aji mumpung kepada pria kaya, harusnya jika ingin hidup berkecukupan itu, kerja keras, berpikir kreatif dan berwawasan luas, yang paling penting itu seperti apa yang diucapkan kak Hery ;

"kalau kamu ingin kaya, mintalah kepada sang Pemilik Rezeky"

Aku rasa pernyataan kak Hery tepat sekali, tapiiii...jika aku berkata seperti itu aku akan di katakan lagi g*blok, bodoh, tidak tau apa-apa, apa mungkin karena aku sendiri yang sekolah sampai keperguruan tinggi jadi pola pikir aku berbeda dari Ibu dan kakak...Hem...Entahlah?" gumam Bunga mengiringi tidurnya.

...

...

Hari berganti hari...

waktu terus berlalu...

....

....

"Anggun, ajari adikmu berpenampilan kemayu, layaknya seorang gadis dan berpenampilan menarik, jangan kusut dan dekil seperti itu. Sudah besar belum juga memiliki pasangan," protes Tania.

"Iyah mah! Anggun akan carikan dan mama pasti suka!" ucap centil Anggun.

"Hemm, Baiklah!"

....

....

Suatu ketika Agency Robin bernama Hengky menelpon Anggun untuk melakukan sesi pemotretan bersama crew eksperimen termasuk 2 model wanita pilihan Robin untuk membantu sistem kerja sekaligus mengiklankan produk Aliansi-Aliansi perusahaan keluarga Robin.

"Tlilit"

(Langsung di angkat oleh Anggun)

"Halo Cewek! Kamu bisa hadir hari ini!" Pinta Hengky.

"Bos Hengky, Anggun lagi flu! Gimana kalau di gantikan oleh adiknya Anggun saja yah!" pinta wanita itu dengan nada manja.

"Haduuh! Gimana yah? si Big Bos (Robin) juga ikut serta berfoto nih, saya takut fisiknya tidak bisa sesuai dengan model lainnya!"

"Tenang Bos qyu, model yang Anggun bawa tidak akan mengecewakan!"

"Oke baiklah kalau begitu, pukul 13.00 wib siang sudah tiba!"

"Okey Bos qyu, sampai nantiiii" teriak kecil serta centil Anggun mengakhiri percakapan.

Wanita itu berpura-pura sakit agar Bunga bisa mengantikan dirinya menjadi model di Agency Robin kemudian adiknya itu bisa bertemu langsung dengan Robin, si pengusaha muda incaran para wanita penggoda.

Mata Anggun langsung tertuju pada jam dinding yang bergerak di angka 09.13 wib pagi menjelang siang.

"Masih ada waktu!" ucapnya langsung berlari ke dalam kamar Bunga, mendapati adiknya yang tengah asyik mendengarkan musik.

Dengan sigap dan buru-buru Anggun melepas headset sang adik lalu menyeretnya ke kamar mandi.

"Kakaaaaak!" Jerit Bunga yang begitu terkejut, gadis yang memasuki usia 19 tahun itu memberontak sekuat tenaga...

"Kamu apa-apa an sih kak!"

"Sekarang kamu mandi yang bersih sebersih-bersihnya."

"Kakak mau jual aku!"

"Tidak sayang! Kakak tidak mungkin melakukannya!"

"Terus!

"Ada job sampingan halal dan berkah, kerjanya hanya pegang produk lalu di foto, itu saja!"

"Berapa gajinya!"

"Rp 500-700 ribu!

Bagaimana okey tidak!" ucap Anggun.

"Kakak tidak bohong kan!"

"Tenang saja! Kakak juga ikut mendampingin kamu disana!" Kata Anggun meyakinkan Bunga.

"Baiklah"

"Kalau kakak menjebakku! Aku akan membunuhmu!" Ucap Bunga dengan wajah mengancam.

"Uih! Serem ah!😗"

"Tapi semua upahnya untukku!" tegas Bunga.

"Okey!"

Akhirnya Bunga menerima tawaran kerja sampingan pemotretan di Agency Robin.

Setelah Bunga mandi dengan bersih!

Anggun mengeluarkan koper make up peralatan kosmetik mahalnya demi merubah penampilan sang adik menjadi putri jelita.

"Kak! Dandanannya jangan norak ah!"

"Sudah kamu jangan ribut! Semakin cantik semakin tinggi bayarannya," ucap Anggun sambil mulai mempoles wajah adiknya.

.....

.....

.....

Like & Vote

Part 3 (Visual Robin & Bunga)

Visual Sementara Robin Chandra

Visual Sementara Bunga Ariella

Dengan waktu singkat Bunga berubah menjadi gadis yang cantik jelita.

"Okey selesai!" ucap Anggun merapikan kembali peralatan make upnya dengan sempurna.

Kak! ini terlalu berlebihan, Bunga tidak PD (percaya diri)" Rengek Bunga mengambil tisu, ia ingin menghapus make up nya.

"Iiiiih, jangaaaan (teriak Anggun menangkis tangan Bunga)! Ini tuh enggak berlebihan, memang seperti ini, make upnya juga enggak tebal. nanti! saat kamu di foto wajahmu akan terlihat glow, adik kakak ini kan sudah cantik sekali, jadi begitu sedikit saja diberikan sentuhan make up, langsung cling...cling!"

Wajah Bunga terlihat cemberut di cermin.

ia merasa seperti cemas dengan penampilannya seperti itu, namun karena paksaan Anggun dan menginginkan gaji lumayan untuk jajannya, akhirnya Bunga menuruti permintaan sang kakak.

Keduanya pun berangkat menuju lokasi. Anggun berpenampilan seolah-olah ia kurang sehat.

"Nanti jika ada bertanya, kenapa kamu yang menggantikan kakak, bilang saja kakak kurang sehat!"

"Mengapa harus berbohong?"

"Mau uang tidaak?"

"Iyaaah!" ucap Bunga ketus.

☆☆☆

Saat keduanya sampai, hampir semua mata crew pria tertuju pada Anggun dan Bunga...

"Cuit...cuit...cuit..." suara-suara sumbang para lelaki terdengar disana.

Anggun terus berjalan cepat membawa Adiknya menuju Bos agency...

"Halo Bos qyu, ini dia calon pengganti saya, besok-besok Anggun pastikan kondisiku baik-baik saja ya!"

"Okey! (Memperhatikan Bunga dari atas sampai bawah) Hem! Boleh juga, dia adik kamu!"

"Iyah!"

"Sebentar! si Big Bos lagi Breafing, jika dia setuju, kamu bisa langsung menggantikan posisi kakakmu" ucap Hengky yang mulai mendata dan mengambil foto Bunga.

Kemudian, Hengky bangkit mendapati Robin yang tengah sibuk dengan team crewnya.

"Itu dia yang namanya Robin, gimana? tertarik kan?" tunjuk Anggun dengan menyebutkan warna pakaiannya.

("Oouh! lumayan cakep, tetap saja aku kurang tertarik, gayanya sedikit sombong! tapi ia Kreatif juga," gumam Bunga)

"Gimana kamu suka kaan, jangan lupa sedikit-sedikit kamu godain dia!"

"Apaan sih kak! Bukannya tadi perjanjiannya hanya foto saja! Bunga enggak bisa menggoda pria dan bersikap centil seperti kakak!😡 lagian kenapa bukan kakak saja yang menggodanya!"

"Kakak kan sudah ada pacar, Yaaaa! Seperti kata pribahasa, 'sekali mendayung dua, tiga pulau terlewati' gimana sih kamu! begitu saja enggak bisa.

Nih! Kakak ajarin! Saat dia lihatin kamu, kamu harus balik tantang dengan mata yang menggoda, contohnya begini (Anggun mempraktekkan gaya main mata yang centil)

Begitu...Bisakan?..."

"Kak! tolong, jangan perintahkan Bunga yang aneh-aneh yah! Lebih baik, Bunga pulang sekarang!"

"Eeee!...tunggu...tunggu...(menarik tangan Bunga) ia deh, hihihi (nyengir)!"

("Huuft, heran nih anak! Seleranya hanya si Hery saja" gumam kesal Anggun)

Hengky pun memanggil Bunga dengan gerakan tepuk tangannya untuk datang menghadap Robin yang sedang duduk istirahat.

"Sudah sana!" (dorong Anggun)

"Temani Bunga kak, aku takut!"

"Sudah sanaaa, enggak apa-apa, Robin itu enggak makan manusia kok!

Ingat, jangan lupa main mata jika dia sedang memandangi kamu (bisik Anggun lagi)"

"Huuufft!"

Perlahan Bunga datang menghampiri Robin

Semua mata pria yang ada di lokasi lapangan sempat tertuju pada Bunga sebagai wanita pendatang baru. Hingga langkahnya semakin lama semakin dekat dengan Robin, lalu pria itu berdiri di hadapan Robin.

"Ini modelnya Bos!" Ucap si Hengky.

Robin pun menatap Bunga dengan wajah misteriusnya dari ujung kaki Bunga sampai puncak kepala, terlihat alis pemuda itu naik sedikit.

(Anggun terus mengawasinya dari jauh)

"Mmm! Okey!" Ucap Robin, pemotretan sudah bisa di lakukan.

"Baik Bos!" Ucap Hengky memerintahkan yang lain untuk bersiap-siap.

Bunga bergabung dengan model lainnya dan melakukan pemotretan serta video sampel produk yang di jadikan eksperimen.

Kemudian mereka berfoto ramai-ramai, seru-seruan sesuai skema yang sudah diatur.

Team crew eksperiman mulai beraksi dengan semua peralatan yang sudah tersedia, kamera stand by dimana-mana.

Kemudian acara terakhir,

Robin memilih Bunga berfoto khusus dengannya, sambil memegang produk yang di iklankan (endors).

ketika Robin menatap wajah Bunga,

Gadis polos itu teringat dengan pesan kakaknya.

{Saat dia lihatin kamu, kamu harus balik tantang dengan mata yang menggoda}

Dengan gerakan kaku, Bunga langsung memainkan matanya yang justru terlihat aneh dan lucu.

Sontak Robin terkejut dan berkata;

"Mata kamu kenapa? Ada kelainan (sawan)?

"(Gugup) Ah!...ehehehe (Nyengir) ti...tidak Bos?"

(Astaga! kenapa aku bisa jadi manusia konyol seperti ini, apa yang ada di pikiranku" gumam Bunga merasa gugup bercampur malu)

"Disini tidak diperbolehkan model yang cacat!" kata Robin sambil kocak pinggang.

...

{Haduh! Ada apa itu!" gumam Anggun yang memperhatikan adiknya dikejauhan}

...

"Hengkiiiii!" panggil Robin dengan nada kesal.

Dengan sigap si Hengki berlari terburu-buru.

"Ada apa Bos!"

"Coba kamu periksa, apakah model pengganti ini matanya cacat!"

Robin langsung meninggalkan lokasi tempat, ia menyerahkannya kepada Hengky merasa lelah dan badmood seketika.

"Ti...ti..dak...Pak...sa..saya tidak cacat, tadi mata saya kelilipan jadi seperti bergerak sendiri!"

Anggun berlari mendapati adiknya yang sedang di introgasi oleh Hengky...

"Maafkan dia Bos! adik saya belum berpengalaman!"

"Baiklah! kali ini aku maafkan, tapi aku tidak menjamin jika kamu (Bunga) bisa ikut kembali menjadi model disini."

"Iyah Bos!" ucap Anggun dan Bunga serentak.

"Ini ambil, gaji kamu, aku kasih Rp 500 ribu untuk kerja hari ini!"

kata Hengky menyerahkan amplop yang berisi gaji Bunga.

Tambahinlah bos 2 lembar lagi!" pinta Anggun.

"Sudahlah kak!" (Bunga menarik tangan kakaknya)

"Hanya Rp 500 ribu, enggak apa-apa!"

"Iyah kak! ini sudah banyak!"

"Yah sudah!"

kedua wanita itu mengucapkan terima kasih kepada Hengky.

Akhirnya kakak beradik itu pun pulang.

("Ternyata menjadi wanita penggoda itu juga tidak mudah yah!" gumam Bunga senyum kecil dengan memalingkan wajah dari Anggun, ia merasa lucu sendiri dengan tingkahnya")

Bunga tidak menceritakan kondisi sebenarnya, ia malas mendengar bully an dari kakaknya...

....

....

#Rumah Robin - Ruang kerja

Sesampai di rumah, Robin melihat kondisi hasil kerjanya siang itu, cukup memuaskan dengan viewers tinggi.

lalu melihat hasil foto kerja team yang sudah di upload ke Istagram, termasuk melihat dirinya dan Bunga sedang memegang produk yang dijadikan ekperimen dengan senyum manis keduanya, mereka terlihat kompak dan serasi, seketika mendapat banyak Like dan Komentar.

Robin melihat beberapa komen nakal pada fotonya bersama Bunga pada teman-teman aliansi bisnisnya yang datang dari luar dan dalam negeri;

♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢

"Brou! lebih tertarik dengan modelnya!"

"Cakep! bisa booking!"

" Dadanya Gede! suka"

"Nenggelis, I LOVE U"

"Pesan satu malam kalau masih Original!"

"Bla...Bla...Bla...dll...dalam bahasa Inggris"

♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢

"Heh😏 Lumayanlah, tapi kalau cacat buat apa!" gumam Robin.

tak lama kemudian Hengky menelpon Robin dan menjelaskan tentang kekeliruan tadi siang.

"kamu sudah periksa?" tanya Robin

"Sudah Bos, Hanya troubel kecil saja!"

"Besok! suruh dia datang ke kantorku! datang sendiri tanpa ada yang menemani!"

"Siap Bos!" jawab Hengky bersemangat.

....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!