"Sudah dapat kabar dari pasukan pencari?"tanya seorang perempuan paruh baya dengan segelas teh di tangannya menatap para bawahannya dengan anggun.
"Saat ini masih belum Yang Mulia...."
"Bagaimana ini?Kita masih belum bisa menemukannya, sedangkan Pangeran akan segera berangkat ke lembah suci." Para menteri yang ikut berhadir turut menyampaikan kekhawatiran mereka.
Seorang lelaki yang sejak tadi terus menatap bingung, melangkah pelan ke arah bunda nya dengan perawakan yang gagah.
"Yang Mulia boleh kah saya bertanya?"
Vivian melirik ke arah putranya dengan senyum manis di wajahnya.
"Apa itu?"
Alfian--lelaki tersebut-- tampak diam sejenak lalu kembali memandangi ibunya.
"Sebenarnya siapa dia? Mengapa Yang Mulia sangat peduli kepadanya?"Alfian mengerutkan keningnya merasa heran. Ibundanya pernah mengatakan bahwa ia dan juga gadis yang hilang itu pernah sangat dekat saat dirinya masih kecil,namun Alfian tidak bisa mengingat nya. Ia memiliki ingatan yang buruk terhadap suatu kejadian atau orang-orang yang dekat dengannya dulu.
Vivian tersenyum,lalu menjawab pertanyaan sang putra.
"Apakah kau tahu?Ibunya,Ratu Liliana Federush Ceber adalah Ratu terbaik pada masa itu dan Raja Dellons Federush Ceber adalah Raja terkuat sepanjang masa. Oleh karena itu Kerajaan Federush Ceber adalah satu-satunya kerajaan terbesar dan terkuat yang pernah ada.Mereka sudah beberapa kali menolong kerajaan kita dari kehancuran. Bahkan Yang Mulia Raja Dellons sendiri sampai terluka parah saat ingin menyelamatkan ayah mu,bukan hanya kerajaan kita saja,kerajaan Xican,Vyzuz,dan lainnya juga sudah di tolong oleh mereka.Oleh karena itu,sudah menjadi tugas kami untuk mencari Putri Federush Ceber sebagai bentuk terima kasih kami."Ratu Vivian kembali mengingat sejarah kelam yang telah terukir dengan dalam di ingatannya.
Alfian yang merasa ada sesuatu yang janggal,kembali mengajukan pertanyaan nya.
"Apa penyebab dari hancurnya kerajaan itu?Bukankah mereka adalah senjata yang sangat kuat?"
Vivian terdiam selama beberapa detik.
"Raja dan Ratu Federush Ceber di bunuh oleh orang tak di kenal,"jawabnya dingin.
"Apakah pelakunya sudah tertangkap?"
"Belum,bahkan pelakunya tidak meninggalkan jejak sedikit pun."Sang Ratu menjawab dengan suara parau nya.
Suasana seketika hening hanya terdengar suara isakan tangis Ratu Vivian yang menggema di ruangan itu.Dan raut wajah kesedihan yang di tampilkan di setiap wajah para menteri dan pengawal kecuali Alfian yang masih sangat penasaran dengan semua masalah ini.
"Ratu!Kerajaan Vyzuz mengirimkan sepucuk surat,"lapor seorang ajudan kerajaan.
Ratu pun mengambil surat itu dan langsung membacanya.
"Putri Rosalia akan mengunjungi istana 2 hari lagi.Aku perintahkan kalian untuk mengadakan acara penyambutan untuk Putri Roselia," perintah Ratu setelah membaca surat itu.
"Baik Yang Mulia!"
"Semuanya,rapat hari ini kita hentikan dulu.
Untuk pencarian Putri Kerajaan Federush Ceber, tingkatkan luas pencarian.Kerahkan seluruh pasukan untuk bergabung dengan kerajaan lain,"sambung Ratu.
Alfian pun ikut meninggalkan ruangan sang ibu dengan rasa penasaran yang menyapa tubuhnya.
...*****...
"Hah...Ibunda saja sampai memanggil ' Yang Mulia ' untuk Raja Dellons.Sebenarnya seberapa hebat Raja Dellons itu?"Alfian bergumam sendiri di balik keheningan malam yang menemaninya. Setelah mendengar semua penjelasan ibunya yang tak masuk akal,Alfian hanya bisa merenungkan hal itu dengan seribu pertanyaan yang terus muncul di benaknya.
"Kenapa aku tidak menanyakan nama putri itu?Haish,sudahlah,akan ku tanyakan nanti saja."
Mungkin untuk sekarang Alfian hanya bisa merenungkan semua itu tanpa berniat untuk menanyakan hal lebih kepada ibunda nya. Karena menurutnya itu semua percuma,ia malah akan membuat ibunya semakin terluka dengan semua pertanyaan itu.
Di balik keheningan dan seribu pertanyaan yang ada di benak Alfian,tersimpan beribu-ribu luka yang dalam bagi seorang Ratu Vivian.
"Alice,semoga kau segera di temukan sayang...,"gumam Ratu Vivian sambil menatap foto pigura Ratu dan Raja Federush Ceber dan seorang anak kecil bersurai hitam yang memegang tangan orang tua nya.
Kerajaan Vyzuz
"Ibu,2 hari lagi aku akan mengunjungi kerajaan Zelfish."Roselia membungkukkan badan nya ketika hendak melapor kepada sang ibunda.
"Bukankah 1 hari kemudian Pangeran Alfian akan pergi ke Lembah Suci?"Tanya Ratu Vezel.
"Benar."
"Lalu, mengapa kau ingin ke sana,hm?" Tanya Ratu lagi,tentunya masih merasa heran.
"Tidak ada,Roselia hanya ingin bertemu Alfian sebelum dia pergi."
Vezel mengangguk paham atas ucapan putrinya,lalu menjawab,"roselia, kau harus mampu membuat keluarga kerajaan Zelfish suka pada mu.Tunjukan pada mereka kecantikan seorang putri kerajaan Vyzuz.Dan jangan lupa untuk memikat hati sang pangeran karna kursi Ratu kerajaan Zelfish harus di isi oleh Putri Roselia dari kerajaan Vyzuz." Vezel memperingatkan anak nya untuk melakukan sedikit ' trik ' ketika ia sampai di sana.
Roselia menyeringai kecil sambil menatap ibu nya,dengan tenang ia menjawab,"tenang saja Bu...akan ku pastikan Ratu kerajaan Zelfish selanjutnya adalah aku."
•
•
"Alice sebaiknya kau beristirahat...hari sudah mulai malam,"ujar Tetua Haros mengingatkan.
"Baiklah guru!"Jawab Alice sambil tersenyum dan menghentikan latihan nya.
"ini teh nya Putri, sebaiknya setelah ini kau membersihkan diri mu dan segera makan malam,"ucap Tetua Haros sambil menuangkan secangkir teh untuk Alice.
"Tetua Haros sebaiknya anda tidak memangil saya putri lagi.Mau bagaimana pun saya tetap adalah seorang putri yang hilang."Entahlah,Alice merasa panggilan itu sudah tidak cocok lagi dengan dirinya yang sekarang.
"Meskipun begitu,dunia luar sekarang sedang mencari mu.Apa kau yakin tidak ingin menunjukkan diri mu?Kau bisa meraih kekuasan yang lebih luas jika kau keluar sekarang,Alice." Sudah berulang kali Tetua Haros berusaha membujuk muridnya itu,namun yang di dapat tetaplah sebuah penolakan.
"Sudah ku katakan,aku tidak ingin membalas kan dendam orang tua ku dengan kekuasaan.Namun dengan cara ku sendiri.. Hehehe."Alice hanya menjawabnya dengan tenang dan dengan seulas senyum manisnya.
"Kau memang putri nya Raja Dellons yang terhormat,"gurau Tetua Haros yang di susul gelak tawa Alice.
"Dua hari lagi aku akan ke perbatasan untuk memetik beberapa bunga Kamelia merah dan putih.Mohon izinnya guru,"pinta Alice sambil membungkukkan badannya kepada seorang pria yang kira-kira berumur 50 tahun lebih.
"Baiklah tetapi tetap menjaga diri anda.Karena saya dengar disana banyak terdapat bandit,"ujar tetua Haros dengan raut wajah yang khawatir.
Alice tersenyum lebar dan dengan bangga menunjukkan lengan nya yang dikira berotot."Tenang,aku tidak akan mati sebelum mengetahui siapa pembunuh dari kedua orang tua ku."
2 hari kemudian...
"Selamat datang Putri Roselia Vyzuz!"Sambut seluruh warga kerajaan.
"Terima Kasih atas sambutan nya!"Roselia melemparkan sebuah senyuman ramah yang sengaja di buat-buatnya.
"Putri Roselia selamat datang di kerajaan kami.Aku Ratu Vivian sangat senang atas kedatangan mu."Ratu Vivian ikut menyambut kedatangan Roselia.
"Ratu Vivian salam dari ku Putri Roselia Vyzuz."Roselia memberikan hormat nya kepada Ratu Vivian.
"Masuklah,aku sudah menyiapkan teh dan beberapa cemilan untuk mu."
"Terima kasih banyak,Ratu Vivian."
"Saatnya menjalankan rencana." batin Roselia sambil menyeringai.
Bersambung
Haeeee:)
gimn?
udh selesai:3
Baiklah,karena ini karya pertama gw di Mangatoon,mohon review dan juga bantuan nya wahai para sodara-sodara:v
Selamat menikmati keindahan alam baca:')
"Pelayan tolong panggilkan Pangeran Alfian!katakan padanya Putri Roselia datang berkunjung."perintah Ratu.
"Baik Ratu."
"Maafkan aku Roselia, Alfian sekarang sangat sibuk..terlebih besok sore dia akan berangkat ke lembah suci untuk mengikuti pelatihan disana sebelum Alfian resmi naik tahta."Ujar Ratu dengan suara rendahnya.
"Tidak apa-apa Ratu,aku bisa mengerti akan hal itu."jawab Roselia lembut.
"Cih!ini benar-benar menjijikkan." batin Roselia.
"Kau benar-benar putri yang rendah hati."puji sang Ratu.
"Sebuah kehormatan dapat di puji oleh mu Ratu."jawab Roselia yang tampak malu-malu.
"Hahahaha...kau putri yang lucu,aku suka itu."ujar sang ratu sambil tertawa.
Tuk!
Ratu dan Putri Roselia seketika melihat ke arah belakang dan menduga bahwa itu adalah Alfian.
"A-alfian?!."batin Roselia tak percaya.
"Apakah ibu memanggil ku?."Tanya seorang pria bersurai hitam dan ber manik biru yang tidak lain adalah Alfian sendiri.
"Alfian,lihat Putri Roselia sudah datang....
Sambutlah dia."ujar Ratu Vivian lembut.
"Selamat datang di kerajaan kami,Putri Roselia Vyzuz."sambut Alfian dingin seraya membungkukkan badannya.
"Terima Kasih banyak Pangeran atas sambutannya."jawab Roselia.
"Maaf ya Roselia,Alfian masih saja kaku terhadap perempuan."gurau Ratu.
"Ah-itu ...tidak apa-apa Ratu."ujar Roselia yang masih terpesona dengan ketampanan yang dimiliki oleh Pangeran Alfian.
"Jika tidak ada yang lain aku akan akan kembali ke kamar ku." Ujar Alfian dingin.
"Tunggu! Alfian cepat bawa Putri Roselia untuk berkeliling di lingkungan sekitaran Istana."Tahan Ratu cepat.
"Tapi Bu, Alfian..."
"Sudahlah Alfian ..putri Roselia hanya sesekali mengunjungi istana.sebaik nya sebagai seorang Pangeran kau mengetahui apa saja yang menjadi tugas mu. lagi pula hanya untuk sekedar menemani seorang putri,bukanlah tugas yang berat bukan?."pinta sang Ratu.
"Baiklah kalau Ratu meminta."jawab Alfian dingin.
"Kami pamit dulu Ratu."ujar Roselia lembut.
"Berhati-hatilah."
"Baik Ratu."jawab mereka berdua.
"Roselia adalah putri yang cocok untuk Alfian,tetapi aku lebih ingin Alice yang menjadi ratunya Alfian."batin Ratu melihat kedua insan itu berlalu.
"Alice cepat lah kembali..."
\#\#\#
"Kau banyak berubah, Alfian."ujar Roselia membuka Topik pembicaraan.
Sekarang mereka sedang berada di taman istana.
Roselia pun perlahan melangkah mendekati pekarangan bunga. Alfian hanya menatap nya dengan tatapan dingin.
"Bunga yang cantik."komentar Roselia sambil menatap lekat bunga mawar yang indah.
"Setahu ku,kau tidak menyukai bunga dari dulu.bukankah kau membenci hal hal yang berbau bunga?."jawab Alfian tak acuh.
"Kau cukup perhatian ternyata."ujar Roselia tersipu.
"Itu hanya sekedar ingatan yang lewat dari masa kecil.jadi kau jangan beranggapan yang aneh-aneh."sambung Alfian.
"Aku merindukan masa-masa kecil kita bersama... ngomong-ngomong,apakah Pangeran Lancelot Xican tidak mengunjungi mu?sudah lama sekali kita tidak bersama."kata Roselia.
"Dia akan kemari besok, sebelum aku pergi."
"Gawat!aku lupa,jika aku bertemu Lancelot Dan orang tua nya sekarang pasti keluarga kerajaan Xican akan dengan gila menjodohkan ku dengan Lancelot. Tidak...ini tidak boleh terjadi."batin Roselia khawatir.
"Ada apa?."tanya Alfian yang melihat perubahan raut wajah pada Roselia.
"Eumm..tidak ada.hanya saja tampaknya aku akan kembali siang besok."ujar Roselia berusaha menutupi kekhawatiran nya.
"Kenapa terburu-buru?apakah ada sesuatu yang salah?."tanya Alfian curiga.
"Tidak, tidak ada.aku hanya baru ingat ada beberapa pekerjaan yang membuat ku harus kembali."jawab Roselia berusaha menghindar dari rasa kecurigaan Alfian.
"Oh.."
"Kapan kau akan kembali?."tanya Roselia mengalihkan topik.
"Entahlah..pelatihan di lembah suci membutuhkan waktu yang lama dan aku tidak yakin itu hanya sebentar."jawab Alfian yang kemudian Berbalik membelakangi Roselia.
"Aku akan kembali ke kamar ku,kau juga sebaiknya beristirahat."sambung Alfian lalu melangkah pergi.
Blush!
"Apa aku tidak salah dengar?barusan Alfian menyuruh ku untuk beristirahat?bukankah berarti dia peduli terhadap ku?ah~~Alfian~.. bagaimana pun akan ku dapatkan cara untuk menjadi Ratu mu."Batin Roselia sambil menyeringai.
\#\#\#
"Tetua Haros aku akan berangkat besok pagi."kata Alice seraya mengambil beberapa anak panah baru dari gudang.
"Baiklah kalau begitu,kau bisa beristirahat.perjalan besok akan memakan waktu yang sangat lama.mungkin kau akan sampai pada sore hari ."ujar Tetua Haros.
"Eumm..oh ya!jika aku boleh bertanya,ku dengar dari para murid lainnya..bahwa akan ada orang baru yang akan datang.apakah itu benar?."tanya Alice penasaran.
Bagaiman tidak?sejak siang tadi telinga nya sudah dipenuhi dengan kabar bahwa akan datang nya murid baru.dan itu membuat nya penasaran.
"Aku tidak tahu.apakah ini menjadi kabar baik atau buruk bagi mu,Alice."Jawab Tetua Haros khawatir.
"Memangnya apa itu?."tanya Alice.
sekarang rasa penasarannya meningkat menjadi 100%.
"Itu..."
*
*
*
ALICE P.O.V.
"Ti-tidak...ayah.. ibu...."ujar seorang anak kecil yang ketakutan.
"Ayah dan ibu mu harus mati..Alice ."ujar seorang wanita ber manik merah terang seperti darah.
"K-kenapa kau lakukan itu?!apa salah ayah dan ibu ku!!kau wanita jahat!."teriak anak perempuan itu dengan air mata yang berlinang.
"INI SEMUA ADALAH SALAH ORANG TUA MU!!JIKA SAJA..JIKA SAJA MEREKA TIDAK MENJADI SEORANG RAJA DAN RATU TERKUAT DI NEGERI INI...PASTI!PASTI AKU AKAN MENJADI RATU TERBAIK SEPANJANG SEJARAH!."jawab Perempuan itu dengan aura membunuh nya.
"Nahh...Alice karna sekarang orang tua mu sudah mati...sekarang waktunya untuk mu... menyusul kedua orang tua mu..sayang.."sambung perempuan itu dengan senyuman sadits nya.
"Ti-TIDAKKKK!!."teriak gadis kecil itu.
"Suara apa itu?."tanya seorang pengawal.
"Tampaknya berasal dari kamar Raja dan Ratu!cepat periksa."jawab Pengawal lainnya.
"CK!...kalau begitu Alice...aku pergi dulu..tetapi ingatlah aku aka terus memantau mu sayang..."ujar Wanita itu dan langsung melompat keluar jendela.
"Ti-tidak...ayah..ibu.."ratap gadis kecil itu melihat jasad kedua orang tua nya.
"Tidak!!!."
"Uaaaaa...uhaafhfhhhhh...."
"Sial!kenapa mimpi itu lagi.."
"Ayah..ibu...tunggu aku.."
P.O.V. end
Bersambung~~
Happy Reading :)
Maaf ya kalau ada typo soalnya ini cerita pertama ku:3
Jangan lupa tinggalkan jejak ya:)
"Tetua Haros aku pergi dulu."ujar Alice Sambil melangkah pergi.
"Apakah kau tidak ingin tinggal dulu sampai dia datang?."tanya Tetua Haros khawatir.
"Lebih baik aku tidak bertemu dengannya."kata Alice dan mulai menghilang dari pandangan Tetua Haros.
"Alice... sebenarnya apa tujuan mu?." Pikir Tetua Haros sambil menatap lekat murid nya.
*
*
*
"Seharusnya jika aku berangkat pagi,
Sore nanti aku akan tiba di perbatasan..dan sepertinya aku akan bermalam Disini sampai besok pagi."gumam Alice sambil melihat-lihat pemandangan di sekitarnya.
"Jika dia memang datang ke lembah suci seharusnya dia akan tahu siapa aku bukan?heum..tampaknya aku harus menyusun rencana agar dia tidak mengetahui siapa sebenarnya aku."pikir Alice.
"Meong~~."
"Ada apa Fuwa?." Ujar Alice melihat gelagat aneh dari kucing nya tersebut.
"Hey kau!."
"Cih sial!kenapa harus bertemu bandit disini!."
Kerajaan Zelfish~~
"Yang mulia..pangeran Alfian ingin bertemu dengan anda."ujar Pengawal istana.
"Biarkan dia masuk."jawab Ratu.
"Hormat hamba Yang mulia.."hormat Alfian yang di balas anggukkan kepala sang Ratu.
"Ada apa Alfian?."tanya Ratu ramah.
"Ibu,beberapa hari ini aku terus memikirkan gadis yang ibu cari.jika aku boleh tahu,siapakah nama gadis itu?."jawab Alfian.
"Gadis itu bernama... Putri Alice Federush Ceber."ujar Ratu.
"Alice...?heum..nama yang indah." Sebuah senyuman terukir di wajah tampan sang Pangeran.
"Aneh,kau tidak mengingat nya?."tanya Ratu heran.
"Ibu mengatakan itu...apa dulu aku dan dia adalah teman?."ujar Alfian bingung.
Benar,setelah Raja Hugh Zelfish tewas..
Alfian sebagai seorang pangeran sekaligus putra mahkota mengambil sebagian tugas ayah nya.oleh karena itu ingatan Alfian yang berhubungan dengan masa kecil nya terasa buram karena terlalu banyak beban yang ia pikul.
"Kau bukan hanya berteman dengannya...tetapi kalian juga mempunyai sebuah janji yang tidak aku ketahui."ujar Ratu yang sekarang sudah paham tentang kondisi ingatan sang Pangeran yang memang sedikit terganggu semenjak ia mengambil tugas-tugas Raja terdahulu.
"Ibu...meski aku tidak terlalu mengingat nya..aku mohon padamu.tolong ceritakan tentang dia kepada ku."pinta Pangeran yang merasa sedih karena ingatan tentang Alice di dalam dirinya terasa buram dan susah untuk di ingat.
"Baiklah... Biar ku beri tahu. Putri Alice Federush Ceber adalah Putri tunggal dari kerajaan Federush ceber.dia tidak mempunyai seorang pun saudara kandung ataupun teman.sejak kecil dia hanya bermain dengan pamannya yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.."ujar Ratu memulai ceritanya.
Sebenarnya disini Alfian sedikit merasa iba karena melihat bahwa Putri Alice terlalu banyak menderita karena kehilangan banyak orang yang ia sayangi.
"Alice mempunyai rambut hitam yang panjang seperti gelap nya malam.tetapi dia mempunyai manik yang berwarna Unggu terang seperti bulan yang mampu menerangi kegelapan malam.terkadang aku melihat cahaya kehidupan disana tetapi terkadang sorot mata nya malah menampakkan kesedihan. Aku yakin siapapun yang melihatnya akan menjadi takluk.bahkan dengan diri ku sendiri."terang Ratu dengan suara parau nya.
"Takhluk?."
"Dia bisa memancarkan pesona nya yang begitu menyilaukan mata.dia tampak seperti gadis yang sangat anggun tetapi terkadang seperti seorang gadis yang bodoh dan ceroboh."Ratu sempat tertawa dengan kalimat yang ia ucapkan sendiri.
"Putri yang menarik." Pikir Alfian sambil terkekeh pelan.
"Di leher nya ada kalung permata yang berwarna sama dengan manik nya.kalung itu hanya ada satu di seluruh dunia karena merupakan warisan turun temurun dari kerajaan mereka.dan ada satu hal yang aku ingat..Alice selalu memakai bunga Camelia merah di sebelah kanannya.tetapi itu hanya sesekali tampaknya."jelas Ratu Vivian yang sekarang sudah sangat sedih karena menerima kenyataan bahwa Putri yang sangat ia banggakan itu menghilang entah kemana.
"Ibu pernah bertemu dengannya?."
Tanya Pangeran yang sangat penasaran dengan sosok seorang Putri Alice.
"Bukan hanya ibu saja,kau juga pernah bertemu dengannya."jawab Sang Ratu sambil tersenyum kecil berusaha mengingat kenangan saat itu.
"Aku?pernah bertemu dengannya?."
tanya Alfian tak percaya.
"Saat itu kau masih kecil.kira-kira satu tahun lebih tua dari Alice.waktu itu kerajaan kita baru saja terselamatkan dari pemberontak.dan kerajaan Federush Ceber lah yang telah menyelamatkan nyawa kita semua.
Mereka pun lalu mengunjungi kerajaan kita untuk mengecek keadaan.saat penyambutan kau dan Alice berpapasan...Alice menyapa mu tapi kau malah tersipu dan lari."jawab Ratu sambil tertawa.
"A-aku tidak ingat."bantah Pangeran sambil tersipu.
"Hahaha...kau benar-benar lucu Alfian."komentar Ratu yang melihat semburat merah di pipi sang Pangeran.
"Ibu sudahlah...ah iya!Bu,apakah kau punya photonya?."tanya Alfian.
"Seperti ada.kau tunggu sebentar di sini."jawab Ratu sambil berjalan ke Arah meja nya.
"Ini foto nya.tetapi disini Alice masih sangat kecil."ujar Ratu seraya memberikan sebuah pigura.
Pangeran Alfian menatap lekat gadis kecil di pigura tersebut.
"Cantik..."batin Alfian.
"Dia seorang putri yang cantik."komentar Alfian.
"Bukankah begitu Al/."belum sempat Ratu menyelesaikan perkataannya..
Alfian sudah tersungkur ke lantai.
Ya, Benar..
Dia Pingsan..
\#\#\#
"Alfian~~."
"Akh!."
"Alfian kau sudah sadar?apa kau baik-baik saja?."tanya Ratu Vivian dengan raut wajah yang khawatir.
"Suara siapa itu...?"batin Alfian bertanya-tanya.
"Alfian?."panggil Ratu kembali melihat tidak ada respon sama sekali.
"Ada apa dengan ku?."tanya Alfian yang masih bingung.
"Kau tadi pingsan setelah melihat foto Alice. Ada apa dengan mu?apakah kau mengingat sesuatu Alfian?."ujar Ratu yang masih sangat khawatir.
"Aku tidak apa-apa."
"Tolong tinggalkan aku sendiri."
sambung Alfian.
"Baiklah."
Brak!
"Hufhh...aku yakin dia adalah Alice tapi kenapa wajah nya tidak kelihatan oleh ku?."pikir Alfian.
"Alice ..apapun itu aku akan berusaha mencari mu."
*
*
*
Sore harinya....
"Persiapkan keberangkatan Pangeran!."
Ujar Pengawal.
"Pangeran Alfian sudah tiba."teriak pengawal lainnya.
Serentak seluruh pengawal,kstaria,dan para pembantu istana menundukkan kepalanya ketika pangeran Alfian sekaligus Raja masa depan kerajaan Zelfish melewati mereka menuju ke Singgasana sang Ratu Vivian.
"Hormat hamba yang Mulia." Hormat Pangeran kepada sang Ratu.
Pangeran Alfian tampak gagah dengan menggunakan baju kebesarannya.baju berwarna merah hitam dengan lambang Zelfish di dadanya dan sebuah pedang Raja di pinggang Alfian,
membuat nya menjadi Pangeran ter-tampan saat itu. Dengan Surai hitam dan manik biru nya yang dalam menambah nilai plus di wajah tampan sang Pangeran.
"Pangeran Alfian!saya tugaskan engkau untuk menjalani pelatihan di lembah suci hingga pelatihan selesai!."perintah Ratu tegas.
"Hamba siap Ratu!."jawab Alfian.
"Berhati-hatilah...Alfian."ujar Ratu. Yang semula pandangan matanya tegas berubah menjadi sendu.sebenarnya Ratu sangat ingin memeluk putra nya itu.tetapi mengingat Alfian sangat risih untuk di peluk di depan orang banyak,Ratu pun menahan keinginannya itu.
Tetapi tiba-tiba Ratu Vivian di buat kaget karena melihat Alfian yang tiba-tiba mencium tangannya.
"A-alfian...?"ujar Ratu tak sanggup berkata-kata.
"Ibu aku berangkat dulu...dan akan ku pastikan setelah aku menjadi Raja Zelfish akan ku temukan Alice."ujar Alfian dengan sorot mata yang tegas.
"Terima Kasih Alfian..."
\#\#\#
Duk! Duk! Duk!
Hentakan suara kaki kuda yang terasa bergema di dalam hutan, mengiringi perjalanan Alfian dengan kuda kesayangan nya ..Yelan.
"Seharusnya sebentar lagi aku sudah sampai di perbatasan.."batin Alfian.
"Ayolah~kemari gadis cantik~
Bermainlah bersama kami~."
"Lepaskan aku!."
"Suara apa itu?." Alfian yang penasaran akhirnya pergi mencari usul suara tersebut.
"Itu dia?!."Saat Alfian bersembunyi di balik pohon,dia melihat seorang gadis bertudung yang sedang terkepung dengan beberapa bandit.
"Ayolah gadis~
Selain kau memasuki wilayah kami kau juga mengambil bunga Camelia itu.apa kau pikir kami tidak akan membuat toleransi?."ujar Salah satu dari Bandit itu.
"Ini bukan wilayah kalian dan juga bunga ini adalah milik hutan ini sendiri.tidak ada hubungannya dengan kalian."jawab Gadis itu.
"Sudahlah Bos!bawa saja dia!."ujar Bandit lainnya dan langsung berlari mendekati gadis itu.
Tring!
"Siapa itu?."teriak bandit itu karena tiba-tiba ada yang melempar pisau ke arah nya.
"Sebaiknya kau jangan mendekati gadis itu!."ujar seseorang yang tidak lain adalah Alfian.
"Siapa kau?!."untungnya saat ini Alfian tidak memakai pakaian kerajaan dan hanya memakai pakaian biasa.
"Hanya seorang pengelana hutan."jawab Alfian dingin.
"Sebaiknya kau pergi anak muda,sebelum kami merubah mu menjadi seonggok mayat."sambung pria itu yang di susul dengan gelak tawa teman-teman nya.
"Hufhhh...sombong sekali,
Coba saja jika kau bisa."jawab Alfian cuek.
"Dasar anak muda!jangan salahkan aku jika nyawa mu menjadi taruhannya."ujar bandit itu kesal dan langsung menyerang Alfian.
Tring! Buk!
Hanya dengan sekali tebasan,pria tadi berhasil dilumpuhkan oleh Alfian.
"Ada lagi?jika ada...kalian akan ber nasip seperti teman kalian itu."ujar Alfian dengan tatapan yang dingin.
"Ti-tidakkkkk...."mereka pun langsung melarikan diri.
*
*
Alice p.o.v
"Dia bukan seorang pengelana hutan.."
Batin Alice
"Dilihat dari ciri-cirinya sudah pasti bahwa dia adalah Pangeran yang disebutkan oleh Tetua Haros semalam."
Flashback...
"Itu...jadi begini,kemungkinan besok ada seorang pangeran kerajaan yang akan kemari.dia akan menjalani pelatihan bersama ku karena Pangeran tersebut akan naik tahta.oleh karena itu jika kau bertemu dengannya,tolong ikut sertakan dia bersama mu."
"Siap!tapi boleh aku tahu ciri-ciri nya?."
"Dia seorang pangeran yang gagah, setahu ku dia ber surai hitam dan ber- manik biru."
"Bermanik biru?!."
"Ada apa?."tanya Tetua Haros heran.
"Ah...tidak apa-apa,lanjutkan saja."
"Eumm...kemudian dia selalu bersama kuda putih nya yang bernama yelan.
hanya itu yang ku tahu."lanjut Tetua Haros.
"Itu tidak mungkin dia kan."batin Alice ragu.
"Apa kau tahu nama nya?."tanya Alice berusaha memastikan keraguan nya.
"Sayang nya aku tidak di beri tahu."ujar Tetua Haros sambil menggelengkan kepala nya
Flashback off ..
"Halo."panggil Alfian yang sedari tadi mengibaskan tangan nya di wajah Alice, tetapi tidak mendapat respon.
"Ah,maaf-maaf."ujar Alice yang tersadar dari lamunan nya.
"Kau tidak apa-apa?."tanya Alfian
"Aku tidak apa-apa.bagaimana dengan kau?apa kau terluka?."tanya Alice kembali.
"Aku baik-baik saja.boleb kau buka tudung mu?aku tidak bisa melihat wajah mu dengan jelas."ujar Alfian yang penasaran dengan wajah gadis di depannya.
"Ah!iya maaf,aku lupa."jawab Alice gugup karena malu dan langsung membuka tudung nya.
Swish~~
Angin berhembus kencang...Alfian di buat terperangah dengan sosok gadis di depannya. Bagaiman tidak,gadis di depannya sangat mirip dengan Alice yang ia cari.
Surai hitam nya yang panjang..manik bulan nya yang terang menggambarkan keanggunan..dan bunga Camelia yang berada di sisi kanan nya.Namun,ada satu yang hilang...kalung Ingan berwarna bulan tidak ada di leher nya.
"Alice?!."
Bersambung~~
Jangan lupa tinggalkan jejak ya:3
Happy Reading:)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!