ALEX RAKA BUMING namanya, pengusaha kaya raya. Yang kepandaiannya turun dari ayahnya. Dia baik hati tapi tidak mau tau tentang hidup orang. Dia punya kharisma yang luar biasa membuat para wanita ingin memilikinya
General Manager atau GM Tower High dengan Saham terbesar Tiada Tara. Belum ada yang mampu mengalahkannya dalam segala bidang. Kekayaannya membuat banyak orang yang ingin menjatuhkannya.
SASA KALISTHA wanita sederhana yang bermimpi akan membahagiakan Ayah dan Ibunya, cantik dengan wajah polos dan rambut panjang yang terurai rapi.
ROY SANJAYA pengusaha sukses dari eropa, dan pemilik salah satu Hotel dibawah pimpinan Alex. Roy laki laki yang baik bahkan selalu memprioritaskan keluarga dan cintanya...
Terik panasnya matahari, dan anginpun bertiup seakan melambat. membuat suasana semakin gerah dan tak bersemangat, dan saat itu gadis cantik bertubuh langsing itu berfikir bahwa jualannya akan pulang semua, tapi ternyata tidak. Tuhan memihak padanya. Sasa namanya, sigadis pintar dalam segalahal.
"Kue kue, gorengan, enak pedes gurih...," dengan suara lantang Sasa mempromosikan jualannya.
"Enak pak, buk, tanteeeeee... kue kue, gorengan hangatnnyaaaaaa...,"
"Saya borong semua yah..." Ucap seorang wanita yang kaya raya memborong semua jualan Sasa.
"Bener Buk? semuanya?" tanya Sasa sekali lagi
"Ia... kenapa? cepat bungkuskan Saya mau cepat ini!" Ibu kaya raya
"Baik Buk... ini Saya bungkus kan semua." jawab Sasa
"Nih uangnya, ambil ajah kembaliannya!" ucap wanita itu lalu pergi masuk ke mobil mewahnya.
"Tapi buk. ini banyak sekali buk? makasih Buk. pasti dia wanita yang baik hati." Sasapun melihat uang yang ditangannya dan terus berterima kasih kepada wanita itu... sampai mobilnya hilang dari pandangan Sasa....
"Tuhaaaaaannnnn terima kasih. hari ini aku dapat rejeki banyak. huhhhhhh kayanya ibu itu orang kaya deh, sampai ngeborong semua jualanku. udah cantik, baik, kaya lagi... Garis tangannya memang bagus... Sedangkan garis tangan Ku,
hahhh sudahlah, jalan Tuhan siapa yg taukan? Iii malah ngomong sendiri" Ucap Sasa sambil jalan ke arah pasar dan menghitung uang yang cukup banyak dari hasil jualannya tadi...
Sampai dipasar Sasa membeli ayam buat ayah dan ibunya yang udah hampir tiga bulan belum pernah makan ayam. dan berniat masakin ayam kecap kesukaan ayah.
"Buk. beli ayam satu ekor yah, buk... dipotong besar besa ya. 'mmm sampai dirumah aku harus langsung masak buat ibuk sama ayah, ayam kecap kesukaan ayah… mmm senangnyaaaa
"1kg, 45rb ya dek??? "Penjual ayam
"Ok Buk!" saut Sasa
Sambil ngebayangin makan ayam kecapnya…
Saking senangnya Sasapun pulang sambil berlari menuju rumah. Tanpa menyadari keramaian. Sampai akhirnya.
Ssrrrraaaaakkkkkkk..
Seketika semua berhenti, semua belanjaan yang ada ditangan Sasa terhempas ke jalan dan keatas
"Aduuuhhh... saaaakit..." ucap Sasa melihat kakinya yang luka
Sasapun menangis merintih kesakitan. melihat luka yang penuh darah.
Saat Sasa menangis memegang kakinya yang luka, dia pun melihat sekitarnya, bahwa barang dagangan dan belanjannya, sudah hancur berantakan. Seolah lukanya semakin sakit, karna harapannya yang tak bisa buat orang tuanya bahagia malam ini.
"Berikan tangan mu!" Saut Alex.
"Hah?" Sasa melihat tangan dan wajah seseorang yang ingin menolongnya.
"Ya! Berikan tanganmu." Sambil menatap tajam mata Sasa yang penuh dengan air mata.
Sasapun memberikan tangannya untuk ditolong oleh Alex. Dan dimasukkan ke mobil dengan cepat, sementara Alex kembali lagi memungut barang dagangan dan belanjaan Sasa yang berserak dijalanan.
Sesampainya dimobil, ada seorang wanita duduk disamping Alex. Elsa namanya. Tunangan Alex…
"Oia! Setelah ini kami akan antar kamu kerumah sakit! Dan jangan ada yang tau kalau yang nabrak kamu tadi adalah Alex, Paham!" ucap Elsa tunangan Alex
Deuk suara pintu mobil. Alex masuk ke mobil.
"Udah bilang ke dia?" Tanya Alex ke Elsa
"Udah kok."jawab Elsa
Sementara Sasa yang duduk dibelakang Elsa hanya bisa menangis kesakitan. Tak memikirkan apapun lagi yang ada hanya berharap rasa sakit itu hilang. sesekali Alex melihat Sasa dari kaca sipion dalam mobil Alex. Bahkan melihatnya sangat lama saat berhenti dilampu merah. setelah lampu hijau, Alexpun melanjutkan perjalanan. meskipun Alex terus memandangi Sasa dari kaca sipion dalam mobil. seolah Alex Kasihan. tetapi rambut panjang Sasa menghalangi pandangan Alex yang ingin melihat wajah Sasa lagi.
Sesampai dirumah sakit, Sasapun ditangani oleh dokter langganan keluarga Alex.
"Kenapa bisa begini?" Tanya Dokter
"Saya ditabrak Dok, sama orang orang tadi. entah salah saya atau salah dia, enggak tau Dok." Jawab Sasa
"Kok bisa, sampai separah ini?" sambil membersihkan luka Sasa.
"Auuu." Rintih Sasa
"Tahan sedikit, saya akan suntik sedikit bius, ini lumayan sakit! Tahan dulu yah?"
"Baik Dok." Sasapun menutup mata saat kakinya akan dibersihkan, air matanya pun menetes mengingat harapannya, untuk buatkan masakan spesial untuk Ayahnya.
"Sudah nak, turunlah sudah siap! Saya sarankan sama kamu, jangan berurusan dengan mereka mereka ini. bahaya!" ucap Dokter
"kenapa Dokter?" tanya Sasa
"Keluar dari sini kamu juga akan tau. Jadi hati hati yah. ini bawa obat mu, makan sesuai anjuran yang Saya tulis" ucap Dokter.
"Baik Dokter! Terimakasih?" jawab Sasa
Sasa keluar ruangan tersebut, dengan kaki yang pincang.
clep... suara pintu kaca ruangan dokter.
Alex dan Elsa langsung datang menghampiri
"Aku sudah bayar semuanya, dan ini uang satu juta buat kamu" cetus Alex
Alex langsung melihat jam tangannya yang sudah dikejar waktu, pergi bersama Elsa.
"Tapi aku sudah diobatin, buat apa uang ini lagi?" tanya Sasa
"tidak usah munafik kamu! Udah terima ajah jangan banyak tanya!" ucap Elsa, dengan mengambil tangan kanan Sasa dan Elsa memberikan uang satu juta dari Alex. dan menatap tajam Sasa.
"Sudah sudah, Aku engak mau ini bertambah panjang. Anggap saja uang ini buat berobat Kamu kedepannya. Karna luka kamu itu masih perlu pengobatan." ucap Alex dan pergi bersama Elsa. tapi Alex melihat Sasa kembali. tapi Sasa selalu menundukkan kepalanya.
tiba tiba Sasa melihat kedepan
"Tapikan, Huh memang orang kaya. Bukannnya minta maaf malah marah marah. bener kata dokter itu. Anehh" ucap Sasa
Saat menuju keluar rumah sakit, tiba tiba sasa terdiam didepan pintu rumah sakit melihat barang jualan dan belanjaannya diletakkan didekat parkiran mobil rumah sakit, tidak jauh dari pintu keluar. Sasapun memanggil becak untuk pulang. air matanya menetes.
Sesampai dirumah, Sasa tidak menemui siapapun dirumah.
Dan akhirnya Sasa tertidur diruang tamu.
Tinnn… tinnnn suara becak motor ayah Sasa
"Sasaaaaaa. Ayah pulaaaaaang." ucap Ayah memanggil Sasa
Tiba tiba ayah melihat Sasa tertidur pulas, dan melihat kaki Sasa yang diperban.
"Sa….sasa…..sasaaaaa…. Dengan nafas ayah yang terpatah patah melihat dan menyentuh kaki sasa yang diperban.
"Ehhh, Ayah...dah pulang? Ibu mana yah?" Tanya Sasa
"Kaki Kamu kenapa nak?" Ayah langsung menangis, melihat putri kesayangannya terluka.
"Disenggol mobil yah. Mungkin sasa enggak liat jalan, makannya bisa sampai kaya gini Yah. Lagian udah enggak apa apa kok, nanti juga minum obat sembuh." jawab Sasa
"Siapa yang sakit? siapa yang minom obat?" Tanya Ibuk dari pintu. baru datang dan meletakkan belanjaannya. merasa enggak ada yang sakit.
"Haa... kenapa Kamu nak?" Kaget melihat putri kesayangannya diperban penuh darah.
"Udah ya buk, ayah, Sasa udah enggak apa apa kok! Bener! ini gak sakit lagi, mungkin karna obatnya mahal. dan yang nabrak Sasa itu orang kaya. nih Sasa dikasih duit satu juta, lagi. Buat Sasa bisa cek ke rumah sakit lagi." Ucap Sasa
"Yakin udah enggak apa apa?" Tanyak Ibu yang masih cemas.
"iaaaa!" Tersenyum meyakinkan ayah ibunya.
"ini uang jualan Sasa hari ini buk, ada lima ratus ribu. dan ini satu juta lagi. ibu simpan baik baik. beberapa hari ini mungkin Sasa enggak jualan dulu Buk, karna kaki Sasa masih sakit." Ucap Sasa.
"loh, kenapa sebanyak ini nak. harusnya hanya dua ratus ribu ajah. kok bisa banyak gini?" tanya ibu Sasa.
"ia buk, jualan Sasa diborong sama orang kaya.. pokonya hari ini Sasa berurusan sama orang kaya semua Buk. hah... bayarnya dua kali lipat, lagi. tapiii... Rencana Sasa gagal total Buk." Sasa menundukan kepala.
"rencana apa?" tanya ayah yang sambil mengelus rambut Sasa dengan manja.
"rencananya, Sasa mau beli ayam dan masak buat ayah dan ibu. tapiiiii, karna Sasa disenggol mobil. enggak jadi deh masakin buat ayah dan ibu" ucap Sasa.
"udah, yang penting itu buat ibuk... kamu sampai dirumah dengan selamat. ya sudah, besok ibuk beli ayam, daaaannn ibuk masakin makanan kesukaan ayah dan anak Ibu yang paling cantik ini." Ucap ibu Sasa.
"mmmmmm makasih buk. maaf dah buat Ibu sama Ayah panik." sambil memeluk ibu dan ayahnya.
"Ia sayang. enggak apa apa...," jawab Ibu menenangkan hati sasa.
"Oia Sa" tanya ibu
"ia buk??" jawab Sasa.
"nih, uang satu juta. Kamu pegang ajah untuk keperluan lamaran kerja kamu, buat ongkos, foto copy dan yang lainnya." ucap ibuk.
"Tapikan Buk, kita lebih perlu buat kebutuhan rumah, apa lagi Sasa udah enggak jualan lagi buat beberapa hari ini." ucap Sasa.
"Ia, Ibu tau. tapi kamu lebih membutuhkannya. soalnya, Ibu sudah dapat kerjaan bagus. bersihin rumah kosong, yang dimana pemiliknya cuma datang sekali seminggu saja. dan ini yah, gaji ibuk lumayan loh. buat bantu kehidupan kita. jadi kamu enggak perlu lagi buat bantu ibu dan ayah lagi. mulai sekarang Sasa pikirin diri Sasa sendiri saja yahh!!??" ucap Ibuk.
Sasapun tersenyum
"makasih ya buk!???" ucap Sasa.
"ia Nak, sudah saatnya Kamu berdikari sendiri, Ayah dan Ibu dah bisa cukupin kebutuhan kita sehari hari. Ayah juga dah bisa bantu Ibuk kerja dirumah itu." ucap Ibu
"makasih buk, ayah! Sasa pasti bisa buat ibu dan ayah bangga sama Sasa. Sasa janji bisa naikkan drajat keluarga kita."
"ia sayang, kamu juga dah bisa sesekali bawa calon mantu ibu sama ayah... ucap ibu bercanda
"iiii, ibu apaan sih... nih yahh!! sebelum Sasa sukses, Sasa belom mau pacar pacaran!" dah ahh, Sasa ngantuk kita tidur yok. ibuk dah mulai ngelantur tuh." sambil berjalan menuju kamar dibantu Ayah
"loh kan benerkan ayah. kita dah cocok punya mantukan?" tanya ibu ke ayah. ayah malah pergi antar Sasa kekamarnya.
"tidur yang nyenyak ya sayang. ayah coba yakinin ibumu dulu kalau keputusan putri ayah, itu yang terbaik."
"makasih ayah, Sasa sayaaang banget sama ayah!?!!?" ucap Sasa. terharu melihat Ayahnya selalu mendukungnya.
"ia sayang ia, jangan menangis lagi ya! ayah enggak suka. yaudah, ayah matiin lampu yah." ucap ayah, lalu pergi. cleppp suara pintu kamar Sasa
sementara ayah melihat ibu yang merajuk diruang tamu, yang tidak sependapat dengan ayah.
"Buuu, Sasa itukan udah dewasa. kenapa kita harus mengatur hidupnya? biarlah dia sendiri yang menentukan. ibukan tau Sasa itu keras kepala. punya komintmen sendiri yang dimana itu harus diwujudkannya dulu." ucap ayah menenangkan hati Ibu.
"tapikan ayah, umur Sasa sudah dua puluh tujuh tahun, udah bisa. Ibuk aja sama ayah nikah, dua puluh tiga tahun loh."
"jodohkan sudah diatur yang diatas. berarti Kita berjodoh diusia mudakan Buk? yok kita tidur, Ayah dah ngantuk. capek seharian gada penumpang." ucap ayah, sambil mengajak Ibuk ke kamar.
"ia sih, lagi pula ayahkan dulu selalu merayu ibuk. makanya Ibuk enggak tahan kalau enggak jumpa sama ayah." sambil meluk ayah jalan kekamar.
"Ibuk bisa ajah yah." tertawa bersama Ibuk dan menutup pintu kamar. clepppp
Saat semua sudah tertidur, Sasa masih menangis dikamar…
"Ya Tuhan... Sudah cukup bahagia ku begini. aku tidak ingin terlalu sukses, aku takut waktuku tak sebanyak ini bersama ayah dan ibuku.
ya Tuhan, Aku hanya meminta pada Mu. Biarkan Aku saja yang menderita. Jangan kedua orang tuaku."
Sasapun menangis dan akhirnya tertidur oleh kesedihan nasipnya.
Malam pun berlalu.
Saat sudah pagi. ayah dan ibunya pergi kepasar pagi pagi untuk membeli ayam, untuk masakin masakan spesial untuk Sasa…
Setelah semua sudah siap dan makanan sudah terhidang di meja. Ayahpun pergi ke kamar Sasa untuk membangunkan putri kesayangannya itu…
"Pagi sayaaaaaang!" ucap Ayah mengetok pintu kamar Sasa.
Ayah kebingungan Anaknya tidak menjawab. dan Ayahnyapun masuk kekamar Sasa.
"Sasa, anak Ayah. bangun nak." Ucap Ayah memegang tangan Sasa mengecek denyut nadinya.
"hahahhaha Ayah, Sasa masih bernapas Yahh." ucap Sasa tertawa melihat ayahnya yang kawatir.
"kamu yah… bikin Ayah takut ajah." saut Ayah.
Sasa tersenyum melihat Ayahnya.
"Kan Ayah liat tadi malam Sasa baik baik saja…" ucap Sasa.
"Iaaaa, Ayah takut… kalau sampai kehilangan kamu nak, Ayah belom bisa buat kamu bahagia…"
"Ayah… Sasa udah bahagia kok! Dengan Ayah dan Ibuk hadir dihidup Sasa dan sangat mencintai Sasa lebih dari segalanya… sasa sudah bahagia kok ayah!" ucap Sasa.
"Hemmm massa? sudah, ayo kita makan, Ibumu masakin masakan spesial buat kamu." ajak Ayah.
"Oh yah??? saut Sasa.
"Yok, Ayah tuntun…" ajak Ayah berjalan bersama menuju meja.
"Selamat pagi sayang?" ucap Ibu, dengan wajah berseri seri Ibu menyambut Sasa.
"Pagi Buk... semangat banget kayanya Ibuk, ada apa ini?" tanya Sasa.
"Ia dong. Ibu semangat, masakin makanan kesukaan putri Ibuk." ucap Ibu.
"Mmmm, jadi enggak sabar ini makannya…" Sasa sambil mencium aroma masakan Ibunya.
"Nih, Ayah bikinin. Suka sayapkan?" tanya Ayah.
Sasapun tersenyum dan mengangguk. Dan melihat Ayah dan Ibunya sangat mencintainya. Dan Sasa pun terkadang tidak berpikir jadi orang kaya. Sebab dia takut kehilangan momen momen seperti ini…
"Nih sayang. Makan yang banyak yah. Abis tuh minom obat biar cepat sembuh." ucap Ayah.
"Ia Yah. makasih." Ucap Sasa.
Merekepun makan dengan lahap.
"Kenyang banget Buk, sampai tidak bisa gerak.
ya ampun hehe…" ucap Sasa pada Ibunya.
"ini, obatnya nak... minum dulu." ucap Ayah.
"Makasih Ayah." saut Sasa.
"Jangan lupa minom air putih yang banyak, abis tuh kamu istrahat yah?" ucap Ayah.
"Baik ayah!!! ucap Sasa dan meminum obat yang Ayahnya berikan.
"Ya sudah,,, ayok Ayah tuntun?" ajak Ayah.
"Ayah... Sasa bisa kok! " ucap Sasa. memegang tangan Ayahnya, yang ingin menuntunnya
"Bener?" tanya Ayah
Sasa menganggukkan kepalanya. Meyakinkan Ayahnya dengan senyuman, bahwa Dia kuat…
"Sasa ke kamar dulu ya Ayah, Buk." ucap Sasa
"Hati hati loh!" ucap Ibu. Ibuk yakin akan ketegaran Sasa. sambil membereskan piring dimeja.
"Ia buk…" jawab Sasa
"Udah Yah, Ayah kan tau putri Ayah bukan anak cengeng, diakan selalu kuat meskipun terlihat lemah." ucap Ibu
"Ia sih buk" jawab Ayah
"Yodah, bantu Ibuk beres beres Yah…"ucap Ibu
"Ayok buk..." saut ayah
Sasa termenung dikamar. Mengingat kejadian waktu itu.
"Kenapa yah laki laki itu? kok setiap kali aku mengingatnya, jantungku berdebar. apaaaa…. Akuuuuu…. Ihhh aneh dehhh.
Tapi cewek yang disampingnya semalam galak sekali yah? tidak cocok sama wajah tampan itu... Siapa yah aku buat namanya? Mmmmmm siapa yah??? Oia sitampan satu juta ajah kali yah. Hahaha... hadehhhh... mmmmm bosan juga di kamar terus. jalan sore ketaman kota kayanya bagus deh... Biar kakiku pun terbiasa digerakinnya, dan tidak kaku. biar bisa cepat sembuh deh." ucap Sasa
Sasa pergi mandi dan berpakaian rapi. Bergegas keluar mencari udara segar
"Buk. Ayah… sasa pergi dulu yah? ucap Sasa mengikat sepatu sportnya
"Kemana? Tapi kaki kamukan belum pulih?" tanya Ayah yang kawatir kepada Sasa
"Bosan dikamar terus, Ayah... Sasa mau cari angin seger dulu. Lagian kaki Sasakan perlu digerakin pelan pelan. Biar cepat sembuh Ayah" ucap Sasa
"ya sudah, tapi kamu hati hati yah nak, kalau ada apa apa, langsung telepon ayah yah?" ucap Ayah
"Ia Ayah, pasti." saut Sasa
lalu Sasa pergi berjalan kaki, menuju Kota.
"Andai saja, aku bisa bertemu dengannya lagi, entah apa yang akan terjadi lagi. atau mungkin dia jodoh kuh. Hahahaa. Aku mimpi kali yah bisa berjodoh dengannya." ucap Sasa yang bicara sendiri menuju Taman Kota.
Saat sasa membayangkan tentang segala yang tidak mungkin terjadi. Sasa melihat orang melempar koin kedalam kolam ikan, berisi ikan Koi. Yang dimana orang mempercayai setiap keinginan mereka akan terkabul…
"kak. Apa yang kalian lempar kekolam itu? tanya Sasa kepenjunjung ditaman Kota
"Oh itu koin harapan. baru baru ini pemerintah kota, membangun kolam ikan koi disini. dan dipercaya, keinginan kita bisa terkabul... Berharap suatu hari nanti kami berjodoh. iakan sayang???" ucap perempuan seksi, dan bertanya pada pacarnya yang ada disebelahnya.
"Ia sayang"… jawab pacarnya.
"Kenapa? Kamu mau coba? Nih aku punya koin satu lagi… ambillah, supaya kamu berjodoh dengan laki laki idaman kamu." saut sipacar wanita seksi
Dan Sasa pun percaya dengan mengulurkan tangannya, mengambil koin dari laki laki itu.
Dan pasangan itupun pergi
"Wahai ikan,,, eehhh air,, ehhh pancuran mmmm kenapa aku lupa yah menanyakannya… memohonnya sama siapa yah? Ya udah deh aku mohon sama Tuhan aja, lewat air dan ikan ini. hanya satu pintaku Tuhan. Aku ingin kaya. Amin….." ucap Sasa menutup mata saat memohon harapannya, dan melempar koin tersebut dengan satu harapan.
Saat Sasa melempar koin tersebut, Alexpun lewat dengan mobil mewah merahnya. Dan melihat Sasa dari jauh. saat Sasa buka mata. Sasapun melihat kiri dan kanan.
Sasa pun pergi. Alex sadar bahwa wanita yang dilihatnya itu, adalah wanita yang ditabraknya waktu itu. Alexpun menyakini itu saat melihat perban dikaki kiri Sasa. dan Alex pergi berharap Sasa tidak melihatnya. Tapi saat Sasa menoleh kebelakang melihat mobil merah itu seakan Sasa mengenali mobilnya.
"Kayanya aku pernah liat mobil itu deh. Tapi dimana yah? Ahhh sudahlah, mungkin aku salah orang... Disini kok engak ada tempat duduk yah? Padahal kaki ku sudah pegel banget ini… apa aku pulang ajah kali ya." usap Sasa Sambil berjalan berharap ada tempat duduk untuk istrahatnya… dan akhirnya diapun duduk dipinggiran kolam ikan koi tersebut. Sambil sesekali menyentuh ikan penghantar harapan itu…
Sasa melihat jam tangannya, berfikir ini sudah sore, dan waktunya pulang… tiba tiba seorang pria datang menghampiri Sasa. Namanya Roy….
"tidak baik, menghayal di kolam ikan. Nanti bisa digigit loh...," Roy namanya sipria baik hati yang seketika jatuh hati pada Sasa.
Sasapun dengan cepat menarik tangannya. Dan melihat ke arah Roy.
Roy dan Sasapun saling bertatapan muka. Dan Roy saat itu langsung jatuh hati pada Sasa. Melihat mata Sasa yang bersinar, dan melihat rambut panjang sasa yang terhempas angin…
"Kenapa? Bukankah ikan koi itu tidak menggigit? tanyak sasa
"Haha" Roy tertawa lepas melihat betapa polos dan mudahnyanya Sasa percaya, sambil melipat tangan dan duduk di pinggir kolam bersama Sasa.
"Oia… kenalin aku Roy…" ucap Roy, mengulurkan tangannya kepada Sasa.
"Sasa" saut Sasa. cepat cepat dia menjawab dan menarik tangannya saat bersalaman dengan Roy.
Tiba tiba Roy melihat eskrim lewat
"Tunggu disini yah sebentar..." ucap Roy dan berlari berusaha membelikan Sasa eskrim
"Pak… pak eskrim. saya mau beli, hufffff. dua pak." ucap Roy
"Ok… mau beli rasa apah? tanya penjual Eskrim
Sementara Roy masih tarik nafas karna berlari. sebab jarak tempat duduk mereka lumayan jauh
"Huffffff…. Pak saya pesan dua, rasa stroberi dan coklat. yah?" pesan Roy
"Okeh… tunggu yah Dek!" jawab penjual eskrim
Roy tidak menjawab. Dan Pak tua penjual eskrim itu melihat Roy tersenyum sendiri sambil melihat sasa dari jauh.
"Suka sama gadis itu yah Dek?" tanya penjual eskrim
"Yah... cantik. sangat cantik…" saut Roy yang terpesona kepada Sasa
"oh yah?" ucap Penjual eskrim. Sambil membuatkan eskrim untuk Roy…
"Ia Pak…" jawab Roy tapi masih tetap menatap Sasa
"dek. ini eskrimnya" ucap penjual eskrim. tapi Roy tidak mendengar dan masih melihat kearah Sasa, tidak putus sedikipun. Penjual eskrim malah ikut melihat.
"Cantik memang. Yakan Dek?" ucap penjual eskirim
"Hah? oia, berapa Pak? ucap Roy lalu tersadar.
"Sepuluh ribu saja dek." jawab Penjual eskrim
Roypun pergi berjalan kearah Sasa.
"Kamu cocok dengannya." Saut Penjual eskrim sambil tersenyum
Roypun bingung,sambil mengerutkan alisnya melihat paktua penjual eskrim itu. dan menganggukan kepalanya. Roy berfikir penjual eskrim itu tau apa yang Roy pikirkan. Roy tak sadar kalau dia menjawab pertanyaan penjual eskrim tentang Sasa……
"Kenapa dia bisa tau kalau aku suka sama sasa ya?" tanya Roy Dalam hati
Roypun pergi berlari… tanpa mempedulikan perkataan penjual eskrim tersebut.
"Nih buat kamu… ambil satu, Aku akan tau apa yang Kamu rasakan saat ini..." ucap Roy
Roy memberikan kedua eskrim tersebut untuk dipilih Sasa.
Sasa pun mengambil rasa stroberi pemberian Roy.
"Mmmm… kamu sedang kasmaran…" tegas Roy. yang meyakini bahwa Sasa juga suka pada Roy.
"Hah, sok tau Kamu…" ucap Sasa tersenyum melece, karna Sasa tak yakin dengan kemampuan ramalan Roy… yang ternyata benar.
"Kenapa Saya bilang begitu, karna kalau kamu memilih coklat. itu berarti. Kamu sedang galau atau sedang putus cinta. Jadi, benerkan kamu sedang kasmaran??? tanya Roy
Sasapun membuka eskrim pemberian Roy dan tersenyum sambil makan eskrim rasa stroberi.
"Andai saja... aku pasti membuat mu bahagia Sasa"
Bisik dalam hati. Sambil memandang Sasa dan melihatnya penuh dengan cinta. Sesekali Roy tersenyum melihat kecantikan sasa. Sungguh ingin memilikinya...
"terimakasih yah. eskrimnya enak" ucap Sasa memandang Roy Lagi
Roy kembali melihat Sasa dan cepat cepat Roy mengalihkan pandangannya kearah lain... Roy takut akan semakin, jatuh hatipadamya.
"hmmm.. saya pulang dulu." ucap Sasa, langsung berdiri dan pergi berjalan menuju rumahnya,
sementara Roy masih duduk memandang Sasa dari kolam ikan itu.
"Sasa. jika lain kali kita berjumpa, apa boleh kita berteman?" tanya Roy pada Sasa.
Sasapun berhenti tanpa melihat kebelakang. dan mengangkat tangannya, setinggi bahu. dan memberi lambang Okeh lewat jarinya. dan Sasa melanjukan perjalanannya pulang kerumah....
sementara Roy tersenyum, melihat respon Sasa untuk Roy. seakan membuka harapan untuknya...........
Alex berjalan bersama Asistennya, Menuju perusahaannya. Dengan wajah tampan dia berjalan sambil memegang dasinya dan melepasnya dengan sangat mempesona, membuat para gadis meleleh setiap melihat Alex.
"Selamat pagi pak!" Ucap setiap staff dikantornya.
Alex terus berjalan keruangannya.
Sesampai diruangannya Alex duduk dikursi mewahnya. Dan tiba tiba melihat berkas hotel yang hampir bangkrut.
"Bagaimana kemajuan hotel grand suaka?" Tanya Alex sambil membaca berkas tentang grand suaka.
"Masih begitu begitu saja.tidak ada peningkatan sedikitpun. Apa lagi tamunya semakin merosot. Entah bagaimana cara meningkatkannya lagi…" Jawab Ricky asisten yang paling pintar dalam segala hal.
"Sudahlah… Aku berniat ingin merobohkannya… Besok kita kesana, memberikan mereka penjelasan terlebih dahulu. Dan urus semua berkas untuk besok." ucap Alex
"Baik Bos... Oia bagaimana pertunangan mu dengan Elsa? Apa kamu yakin dengan keputusan ibumu?" Tanya Ricky sambil mengambil berkas grand suaka, dari meja Alex.
"Aku juga belom tau, Kenapa sampai saat ini belom ada sedikitpun perasaan untuknya." Jawab Alex
"Bukankah sudah satu rumah, satu kamar, dan satu tempat tidur... Kenapa belom tumbuh juga rasa itu yah? Apa mungkin kalian tidak jodoh?" Saut Ricky
"Entahlah... Saat Elsa ingin berusaha membuat ku menerimanya, Tapi… kenapa aku tidak bisa melakukan itu semua?"Ucap Alex bingung
Alex menghelai nafas panjang, berfikir kenapa dia tidak bisa membuka hati untuk tunangannya. Elsa.
"Seandainya itu aakkuuuu… Aku akan melakukan segalanya untuk Elsa. hooo, indahnyaaaaaaaa." Ucap Ricky, berhayal.
"Hah… Begini kerjaanmu. Berhayal dengan otak kotor mu itu? Ayo temani aku makan siang. aku lapar!" Ucap Alex, dan keluar dari ruangannya.
"Tapi aku belom siap bercerita... Hah, Sudahlah aku berhayal terlalu jauh… Tunggu Lex..." Ucap Ricky.
Sesampai dimobil Alex menanyakan satu persatu tentang hotel yang dikelolanya…
"Bagaimana hotel grand laska?" Tanya Alex
"Bagus. Setidaknya, Tidak menurun omsetnya untuk bulan ini. Begitu juga hotel grand hill dan Hotel sempurna…. Masih stabil." Ucap Ricky
"Terus. Bagaimana dengan kemajuan hotel new land?" tanya Alex
"Masih terus meningkat pesat… Dan pendapatannya untuk bulan ini, Sangat luar biasa. Dan keuntungan kita juga lumayan untuk bulan ini. Tapi semenjak direktur utamanya dialihkan ke anak tunggalnya yang bernama Roy Sanjaya." Ucap Ricky. dan tepuk tangan untuk pencapaian hotel new land dan untuk Roy.
Alexpun menganggukkan kepala untuk pencapayan hotel tersebut. Sambil menyetir mobil mewahnya.
Sesampai di restauran kesukaannya. Ricky pun memesan makanan kesukaan Alex. Saat itu Alex duduk melihat ke luar dari jendela kaca restauran itu. Tiba tiba Alex melihat Sasa. berjalan sendirian dengan kepala menunduk. Melewati restouran itu. Alex melihatnya sampai Sasa tidak terlihat lagi.
"Kenapa setiap aku melihat wanita ini jantungku berdegup kencang. ini bukan yang pertama kali. Ya. Ini bukan pertama kali." Ucap Alex dalam hati.
Saat itu juga Alex langsung berlari keluar dan mengejar sasa.
Ricky terkejud melihat Alex yang tiba tiba berdiri.
"Ada apa Lex?" tanya Ricky
Alex tidak menjawab. Dan malah pergi mengejar Sasa. Rickypun ikut mengejar Alex dari belakang.
"Huhhhh. huhhhh…. Ada apa Alex? Kamu mencari siapa?" tanya Ricky yang lelah berlari, mengejar Alex.
Alex masih tidak menjawab. Masih terus melihat dan berputar kesana kemari untuk menemukan Sasa. Berharap dia bisa bertemu Sasa.
"Lex? Ada apa? Kenapa kamu seperti orang kebingungan? Berikan padaku, apapun itu! Aku pasti bisa mendapatkannya, Untuk kamu. tapi stop, jangan seperti orang yang kehilangan harta paling berharga." ucap Ricky memegang siku Alex dengan keras, Meyakinkan Alex, agar Alex lebih tenang lagi.
Dan Alex pun mengingat bahwa Ricky adalah Asisten yang paling bisa diandalkan. dalam segala hal.
"ini lebih berharga dari harta Ricky... Cari perempuan yang pernah aku tabrak dua minggu lalu." ucap Alex.
"Siapa namanya?" tanya Ricky
"Aku lupa. Atau mungkin. Aku tidak menanyakan namanya kemarin yah?" ucap Alex kebingungan.
Ricky mengangkat kedua tangannya dengan ekspresi kebingungan.
"Baiklah baiklah… kita makan dulu… habis itu kita cari tau sama sama. Bagaimana?" Ucap Ricky meyakinkan Alex lagi.
"Benar... Kamu bisa bantu?" Tanya Alex
"Yah. Selain jadi asitenmu, Akukan teman terbaikmu.dan harus terlihat pantas untuk diandalkan." Ucap Ricky
"Baiklah. Aku bisa tenang sekarang. aku percayakan padamu." ucap Alex.
Sementara Ricky masih bingung bagaimana cara mencarinya. Sedangkan foto dan namanya, Alex tidak tau.
Setelah selesai makan, Alexpun menugaskan Ricky kembali kekantor untuk bekerja. sedangkan Alex pulang kerumah mewah pemberian ibunya. Untuk nantinya ditempati Alex bersama Elsa setelah menikah.
Elsa adalah anak orang kaya. Pemilik perusahaan dan bahkan tidak kala kaya dengan Alex.
Dan Elsa ditunangkan dengan Alex karna sederajad. Sama sama anak pengusaha terbesar antar Provinsi bahkan luar negri.
Elsapun sudah berdandan cantik, dan berpakaian seksi untuk menyenangkan hati Alex. Sedangkan Alex masih penasaran dengan wanita yang mampu mendebarkan jantungnya.
Alex masuk kerumah.
"Sudah pulang?" Tanya Elsa, Dengan rayuan bibir merahnya
"Ya. Aku keatas dulu, Aku capek!" jawab Alex menghindar dari Elsa
"Aku sudah masakin kamu masakan spesial, Kita makan dulu yah?" Ajak Elsa
"Ohh… Tadi aku sudah makan bersama asistenku. Kamu makan saja dulu" Jawab Alex sambil membuka sepatunya. Dan pergi keatas. Tanpa meperdulikan Elsa.
Elsapun mulai bosan dan jengkel dengan semua ini. Tidak ada sedikitpun respon baik, yang menandakan Alex membuka hati untuknya.
'apa aku terlihat seburuk itu? Sampai dia tidak melihatku sedikitpun. hah...Aku akan menemuinya." ucap Elsa dan naik menuju kamar Alex.
Elsapun masuk ke kamar Alex, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi. Dan langsung duduk dipangkuan Alex. Dimana Alex sedang istrahat bersandar ditempat tidurnya. Sambil mengingat kembali kejadiaan saat bersama Sasa dan menutup matanya.
Alex sangat terkejud.
"A..apa yang kau lakukan?" Tanya Alex yang terkecut melihat Elsa dudk dihadapannya
"Aku lelah terus begini. Aku capek. Kita akan menikahkan. Dan kita juga akan melakukan ini nantikan?" Sambil menangis Elsa memegang kedua tangan Alex.
"Aku bilang, turun!" bentak Alex, dengan nada menekan
"Ti..tidak Lex." saut Elsa. Sambil memegang kedua tangannya dan menolak ucapan Alex. Berharap Alex bisa membuka hati untuknya.
Tiba tiba Elsa, ingin mencium bibir Alex. Tapi Alex berhasil menoleh kekanan. Elsa malah mencium wajah Alex.
Alex sangat marah kepada Elsa. Elsa memaksa Alex untuk menerima Elsa disisinya. tapi Alex memegang tangan Elsa, sangat keras. melihat Elsa yang menunduk lalu menghempaskan Elsa ke tempat tidur. Alexpun sangat Marah. menahan Amarahnya melihat Elsa. Alex lalu pergi membawa mobil mewahnya. Dia melewati kota melaju dengan kencang.
"A.auu... dasar orang kaya. bajukuuu... ya ampun." ucap Sasa terkena cipratan air dari mobil Alex.
Sasapun melap bajunya yang basah dan membelakangi mobil Alex.
Alex berhenti. memastikam wanita itu baik baik saja… setelah Sasa pergi. Alex melanjudkan perjalanannya dan masih tetap melaju kencang. Alex menempuh perjalan selama empat jam, dan sampai dipembatas danau toba.
Alexpun keluar dari mobil. Dan berteriak dengan keras.
"Kenapa? Kenapa aku mulai memikirkannya? Siapa dia? dan kenapa Aku memikirkannya terus? aaahhhhh..." Alex memukul mobilnya dengan keras.
Alex masuk lagi kemobil dan menutup matanya.
dan akhirnya dia tertidur sampai pagi.
Suara ponsel Alex berdering, Telepon dari Ricky.
"Halo..." Jawab Alex, yang masih mengantuk, melihat jam tangannya sudah jam tujuh pagi.
"Hallo, Selamat pagi pak Alex, Bapak dimana? Ibu presdir datang ingin berjumpa dengan pak Alex..." Ucap Ricky.
"Apa ada sesuatu? Batuk dua kali." Kode dari Alex untuk Ricky
Rickypun batuk dua kali.
"Uhuk..uhuk..." Saut Ricky dengan panik sambil melihat kearah ibu Alex
"Ya sudah... Aku kesana sekarang" Jawab Alex menutup teleponnya.
"Dia bilang apa?" Ucap Ibu, Dagu diangkat dan tubuh yang tegap.
"Pak Alex akan datang buk" Jawab Ricky
"Okey..." ucap ibu Alex yang sedang duduk dikursi mewah Alex, sambil memainkan jari dan kukunya....
sementara itu Alex sudah melaju kencang. Untuk menjelaskan pada ibunya tentang elsa... karna Alex yakin Elsa sudah bercerita pada ibunya, Kejadian semalam.
sesampai dilampu merah. Alex berhenti dan melihat kesebelah kirinya. Dan disana ada Sasa duduk melipat kaki dan membaca koran. Saat Alex ingin menemui Sasa. Tiba tiba suara klakson dari belakang mobil Alex, sehingga memaksa Alex harus berjalan. Dan meninggalkan Sasa di pinggir jalan kepanasan, Bahkan sesekali dia menoleh ke belakang melihat Sasa yang masih duduk dipinggir trotoar.
"Sial, kenapa harus begini bertemu dengannya. selalu dengan waktu yang tidak tepat. arrrgghhh." Ucap Alex, kesal dan sesekali memukul setirnya.
sesampai di perusahaannya, Alex berlari ke ruangannya, membuka pintu ruangannya dan langsung menarik tangan Ricky. dan membisikkannya.
"Aku akan mengirim alamatnya dan temui dia disana. Dan bawa padaku" ucap Alex pelan ketelinga Ricky.
"ya... aku pergi dlu." Ucap Ricky lalu pergi.
"Mah... Apa kabar?" Ucap Alex, Sambil menunduk hormat pada mamanya....
"Hem... Tidak usah bertele tele, Mama datang kesini untuk memberitahumu. Bahwa pernikahanmu dengan Elsa mama percepat bulan depan, paham!" tegas mamah Alex yang sudah menunggu lama.
"Tapi ma... Kami tidak saling mencintai, bahkan mama belum bertanya padaku... Aku yang sudah lama tinggal dengannya tidak sedikitpun rasa itu ada... malah Aku merasa Elsa itu cocok sebagai adikku mah!" Tegas Alex, Mendekati mamanya.
"Sudah yah... Mama tidak mau tau... Mama ingin bertemu dengan Elsa sekarang." ucap Mama lalu pergi meninggalkan Alex
"Ma... Mama... Maaaaaaa..... Alex tidak setuju ma" Ucap Alex, Berteriak dari ruangannya kepada mamanya yang sudah pergi jauh.
Tiba tiba suara ponsel Alex bedering.
"halo" Jawab Alex, Tiba tiba Alex kaget mendengar kabar dari Ricky... dan cepat cepat Alex berlari menemui Ricky yang sudah melihat Sasa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!