Langit gelap dengan cahaya rembulan yang bersinar terang, suasana dingin yang berada di kota Bogor. Karena hujan yang tidak kunjung berhenti dari siang hari. Seorang pemuda yang baru saja lulus dari sekolah menengah atasnya dan sekarang sedang bekerja sebagai kurir pengantar paket.
Setelah lulus dan mendapatkan pekerjaan, dia memutuskan untuk tinggal di sebuah mess yang disediakan oleh kantor jasa pengiriman tempat dia bekerja. Dikarenakan area pengiriman yang dia dapati lumayan jauh dari rumahnya dan dia juga ingin mencoba merasakan untuk hidup sendirian.
Daffin, pemuda berusia 19 tahun sedang bermain game dengan ponsel pintarnya. Memainkan permainan bergenre Multiplayer Online Battle Arena yang sangat populer saat ini.
Dengan kecanggihan teknologi saat ini, permainan Multiplayer Online Battle Arena kini bisa dimainkan di sebuah ponsel. Yang notabenenya dahulu Multiplayer Online Battle Arena merupakan permainan yang membutuhkan perangkat komputer.
Multiplayer Online Battle Arena sendiri merupakan permainan yang dimainkan oleh 2 tim yang saling bertarung untuk menghancurkan Base dari tim lawan. Setiap tim diisi oleh masing-masing 5 pemain dan setiap pemain memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda.
King’s Arena menjadi permainan Multiplayer Online Battle Arena pertama yang memasuki ranah ponsel pintar. Ketika permainan ini rilis, semua orang sangat antusias untuk memainkannya.
King’s Arena juga menawarkan permainan tanpa batasan sama sekali. Jika sebelumnya permainan membagi orang berdasarkan server, dan tidak memungkinkan pemain bertemu dengan pemain dari benua lain. Namun tidak dengan King’s Arena, dengan sedikit sentuhan ajaibnya mereka berhasil membuat permainan yang bisa mempertemukanmu dengan pemain dari seluruh belahan dunia tanpa mengalami Lagging atau Delay saat bermain.
Permainan Ini akan memasuki umur satu tahun dalam beberapa bulan dari. Jika dilihat dari grafis pengguna, setiap harinya pemain King’s Arena selalu naik dan terus naik.
King’s Arena juga menawarkan fitur untuk jika seseorang ingin memasuki permainan. Ketika pemain mengunduh permainan ini, mereka diminta mendaftarkan informasi login untuk akun mereka. Mulai dari nama pengguna sampai usia mereka.
Beberapa hari kemudian, sebuah kartu akan dikirimkan ke rumah. Kartu itu berfungsi untuk login ke dalam permainan. Jika seorang pemain ingin login ke dalam permainan, mereka diminta untuk melakukan scan kepada kartu tersebut.
Ini membuat sistem login mencapai ranah baru. Jika sebelumnya kita hanya perlu mendaftarkan username dan password. Namun saat ini King’s Arena memberikan sebuah kartu yang hanya bisa digunakan oleh penggunanya yang asli.
Hal ini dilakukan untuk menghindari kecurangan ataupun jasa-jasa seperti boosting tidak bermunculan agar semua orang merasakan permainan yang adil dan bersih.
Jika kartu pemain tersebut hilang, mereka tidak perlu khawatir karena pelayanan dari King’s Arena siap melayani kapanpun dan akan mengirimkan kartu login yang baru dengan informasi akun yang sama seperti sebelumnya.
“Lulu berapa detik lagi skill ultimate milikmu?” Tanya Daffin.
Attack Damage Carry atau semua orang biasanya menyingkatnya dengan sebutan ADC, adalah salah satu role dalam permainan King’s Arena. Role ini biasanya adalah hero-hero yang memiliki serangan jarak jauh seperti Marksman, mereka memiliki jangkauan serangan yang luas melebihi role lain.
Attack Damage Carry juga memiliki tugas memberikan kerusakan kepada musuh sebanyak mungkin. Karena role ini adalah pusat serangan dari sebuah tim. Kekurangan role ini adalah mereka membutuhkan banyak gold untuk membeli item agar bisa memperkuat kerusakan yang mereka buat.
Namun, bukan berarti Attack Damage Carry tidak bisa memberikan kerusakan sebelum dia mendapatkan gold/item yang cukup. Hanya saja jika dibandingkan role lainnya, Attack Damage Carry memiliki daya serang yang kecil dan juga pertahanan yang sangat kecil dibandingkan yang lainnya. Maka dari itu biasanya pengguna role ini akan melakukan permainan yang cenderung aman untuk melakukan farming gold terlebih dahulu.
“5 detik lagi.” Jawab Lulu.
“Kaison kemari kita hajar mereka dan akhiri permainan ini.” Daffin bergerak ke arah tengah, bersembunyi di dalam semak untuk menunggu momentum.
“Oke, aku ke sana.” Kaison melihat minimap, di peta kecil itu. Dia melihat Demon Fox yang Daffin gunakan dan juga Mountain Rabbit yang digunakan oleh Lulu. Kaison pergi menyusul mereka.
Saat itu Outer Turret dan Inner Turret milik musuh sudah hancur. Bahkan berkat Split Push yang Kaison lakukan Inhibitor Turret di jalur atas dan bawah sudah hancur.
“Culik siapapun yang kemari, tidak peduli itu Three Thorn Child ataupun Goddess of the Peasant. Kita bisa membunuh mereka semua.” Daffin sangat percaya diri dengan keunggulannya saat ini.
Kaison yang sedang menggunakan Hell Agent Black bersiap-siap mengeluarkan Necrotic Scythe miliknya untuk menarik musuh. Begitu juga dengan Lulu jarinya sudah bersiap mengeluarkan Ring Toss jika ada musuh yang melewati mereka.
Tidak lama kemudian Evil Musician bergerak di jalur tengah, diikuti oleh Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy.
“Kaison mereka tidak ada Spell Flash, ayo kejar.” Kata Daffin.
Daffin mengontrol Demon Fox bergerak ke arah musuh menggunakan Wind Rider, dengan cepat Demon Fox sudah berada di depan ketiganya.
Wind Blade diarahkan kepada Evil Musician membuat Passive Skill Ki Fokus bertambah menjadi 3 Stack.
1 Stack Ki Fokus akan menambahkan Attack Damage milik Demon Fox sebesar 1.5% dan Attack Speed sebesar 5%. Ki Fokus bisa di stack hingga 5 dan akan bertahan hingga 8 detik, Ki Fokus akan hilang jika Demon Fox tidak menggunakan Skill apa pun lagi.
Demon Fox terus menembak Evil Musician dengan kipasnya yang tajam, setiap 3 kali serangan Harmful Wind akan keluar secara otomatis dan membuat tembakan Demon Fox menyebar ke sekitar Evil Musician. Akibatnya Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy terkena efek dari Harmful Wind tersebut.
Lulu yang menggunakan Montain Rabbit dengan skill Bless untuk memberikan Shield kepada Demon Fox. Ketika Mountain Rabbit menggunakan Skillnya, Passive Skill Bunny Dance akan mengeluarkan efeknya, kelinci kecil itu akan menari-nari untuk mendukung timnya dan menambah Movement Speed mereka.
Evil Musician yang tidak bisa menahan lagi serangan dari Demon Fox kabur menggunakan Skill Lingering Sound. Meninggalkan sebuah melodi di belakangnya.
Ketika Evil Musician sudah sekarat, ini adalah waktu yang tepat untuk menggunakan Ultimate Skill Ring Toss milik Mountain Rabbit.
“Ulti Lulu.” Teriak Daffin dengan semangat.
Mountain Rabbit menggunakan Ultimate Skillnya yang membuat Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy disulap menjadi boneka kertas.
Hell Agent Black melihat Evil Musician yang sangat sekarat, bahkan Hell Agent Black bisa melihat tanda kematian di atas kepala Evil Musician.
“Dia milikku!” Kaison mengejar Evil Musician menggunakan Spell Pace yang menambah kecepatannya bergerak sambil tertawa jahat.
Hell Agent Black berlari sambil membawa sabit besarnya yang mengarah ke atas, bersiap menggerakkannya kapan saja.
Evil Musician yang notabene adalah hero bertipe Mage memiliki Movement Speed yang pelan, tidak bisa menyaingi kecepatan dari Hell Agent Black.
Tanda kematian sudah bersinar di atas kepala Evil Musician, Hell Agent Black yang merasa jaraknya sudah cukup langsung menggunakan Ultimate Skillnya, Fickle Doom.
Hell Agent Black memegang gagang sabitnya dengan keras, menarik tubuhnya kebelakang dan memutar sabitnya 360 derajat. Hanya dengan satu serangan itu, Evil Musician berhasil dihapuskan dari area pertempuran.
Karena Hell Agent Black berhasil membunuh seseorang dengan Fickle Doom, Fickle Doom kembali reset dan Hell Agent Black mendapatkan Movement Speed sebesar 40%.
Tidak hanya itu, bahkan Passive Skill Hell Agent Black yaitu Soul Slayer menjadi aktif. Sabitnya menjadi berlumuran darah dan menetes-netes ke tanah.
Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy yang masih terkena Crowl Control akibat skill Ring Toss dari Mountain Rabbit menjadi target selanjutnya untuk Hell Agent Black.
“Hajar terus, jangan sampai Peach Blossom Fairy menggunakan Revival Blossom.” Kata Daffin.
Lulu dan Kaison tidak menjawab apa pun. Namun, sepertinya mereka sudah mengerti itu.
Tanpa memberikan waktu untuk Peach Blossom Fairy mengeluarkan Revival Blossom, skill yang bisa membuat rekannya yang mati menjadi hidup kembali. Hell Agent Black menggunakan Necrotic Scythe untuk menarik Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy.
Menggunakan Skill Punisment yang membuatnya menyerah dengan sabitnya dengan setengah putaran. Karena Soul Slayer sudah aktif tidak butuh waktu lama untuk Hell Black Agent menghabisi darah dari keduanya sebab Soul Slayer memiliki efek Armor Penetration sebesar 40% yang membuat pertahanan Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy berkurang hampir setengahnya.
Selain itu juga Skill miliknya akan mendapatkan tambahan damage sebesar 4% dari Max HP musuh. Hanya membutuhkan 2 serangan itu, tanda kematian muncul di atas kepala keduanya.
Kaison dengan cepat menggunakan Fickle Doom untuk menghapus Goddess of the Peasant dan Peach Blossom Fairy dari arena.
[Triple Kill]
“Nice Kaison.” Ucap Daffin dengan gembira.
[KO]
[KO]
[Ace]
2 orang lainnya juga berhasil membunuh 2 yang lain.
Menyebabkan musuh mendapatkan Wipeout.
“Ayo push, kita end!”
Semua bergerak ke arah bawah. Karena mereka melihat Creep di bawah sudah mulai masuk ke base musuh.
[Menang]
Tulisan yang berukiran emas muncul di depan layar ketika base musuh berhasil dihancurkan.
“Yeah!” Kaison Bersorak.
Mereka semua merayakan kemenangan itu.
“Akhirnya aku rankingku mencapai Grand King api 30, rekor pencapaianku bertambah.” Kaison mengepalkan tangannya dan hampir memakan tangannya karena terlalu senang.
“Hahaha.” Daffin hanya tertawa mendengar Kaison yang kegirangan.
Lulu menghela nafasnya.
“Kau terlalu senang seperti ini untuk apa? Bukankah Daffin yang menggendongmu dan kamu tidak melakukan apa pun. Lihat saja rating dan partisipasimu.” Ucap Lulu dengan tajam.
“Kau…” Kaison terdengar seperti kepalanya ingin meledak karena emosi. “Apa kau tidak tahu jika bermain menjadi Toplaner selalu mendapatkan partisipasi yang sedikit karena mereka tidak banyak bergerak di Early Game!” Kaison berbicara sambil berteriak, seperti mengajak debat Lulu.
Daffin hanya tersenyum mendengar mereka berdua, ini bukan pertama kalinya mereka seperti itu. Bahkan bisa dibilang mereka selalu seperti itu, mengganggu satu sama lain. Tidak jarang Daffin merasa seperti orang yang berada ditengah-tengah pasangan yang sedang bertengkar.
Lulu dan Kaison selalu berbicara keras dan terkadang kasar kepada satu sama lain. Namun, bukan berarti mereka membenci satu sama lain. Itu hanya karena mereka semua sudah terlalu dekat.
Pertemuan mereka juga hanya sebatas di dalam permainan, mereka bertiga selalu bermain bersama. Namun, mereka bahkan tidak mengetahui bagaimana wajah, rupa dan bentuk tubuh satu sama lain. Yang mereka ketahui hanyalah suara dan nama permainan mereka.
Mereka juga bertemu dengan sangat kebetulan, saat itu Daffin sedang bermain sendirian dan dia bertemu dengan Kaison di match yang sama.
Pertemuan pertama Daffin dan Kaison juga tidak terlalu bagus, saat itu Kaison kalah telak oleh Daffin. Walaupun mereka berbeda Role dalam permainan, mereka selalu bertarung satu sama lain.
Keduanya saat itu juga menggunakan hero andalan mereka. Daffin dengan Demon Fox miliknya dan Kaison dengan Hell Agent Black. Bisa dibilang Kaison adalah pemain Hell Agent Black terbaik saat ini, bahkan setidaknya Hell Agent Black miliknya ada di urutan pertama di Indonesia. Karena Kaison hanya memainkan Hell Agent Black terus-menerus bahkan tidak jarang orang mengenal namanya sebagai “One Trick Mechanic”.
Saat Kaison melawan Daffin hari itu, dia selalu provokatif. Memberikan ejekan-ejekan yang tidak perlu karena merasa dirinya tidak terkalahkan. Singkat cerita ketika permainan selesai, Kaison masih terus mengoceh namun Daffin tidak menghiraukannya walaupun Daffin melihatnya.
Di sisi lain Daffin terkesan melihat seseorang yang bisa bermain hanya dengan satu hero sampai 4000 match. Akhirnya Daffin dengan iseng mengundangnya untuk bermain bersama dan saat itu Kaison menerimanya.
Karena sebelumnya juga Daffin mendapatkan pemain Support yang tidak terlalu bagus, jadi Daffin mencoba mencari pemain Support di Chat General. Namun, Chat General tidak pernah berhenti berjalan bahkan cukup sulit untuk melihat apa yang pemain-pemain lain tulis karena mereka terkadang selalu menggunakan Chat General karena sedang bosan.
Namun Daffin tetap menggunakan Chat General itu untuk mencari pemain Support, dan saat itu banyak pemain yang menambahkan Daffin sebagai teman dan berharap bisa bermain bersamanya. Mungkin karena mereka melihat bahwa Daffin adalah Demon Fox nomor 1. Bukan hanya di Indonesia melainkan di dunia, itu terlihat jelas di sebelah namanya karena ada tanda rubah emas bertuliskan nomor 1 yang menandakan bahwa dia adalah pemain Demon Fox nomor 1 di dunia.
Ketika Daffin sibuk memilih orang-orang yang menambahkannya sebagai teman, dia menemukan nama Cat Claw. Yang tidak lain pemiliknya adalah Lulu, Lulu sejatinya adalah pemain Midlane dan pemain Midlane selalu menggunakan hero bertipe Mage. Namun, saat itu melihat statistiknya Daffin penasaran dengannya.
Karena untuk pemain bertipe Mage, statistik Damage dan Farmnya milik Lulu sangatlah kecil. Sejatinya Midlane adalah Damage Dealer kedua setelah ADC. Itu terlihat bahwa Lulu sama sekali tidak cocok untuk bermain sebagai Midlaner. Namun, statistik Assist dan partisipasinya sangatlah besar. Itulah yang membuat Daffin tertarik mengajak Lulu bermain.
Setelah kejadian itu Lulu selalu menemani Daffin sebagai Supportnya dan Kaison bermain sebagai penjaga di Lane atas. Mereka bertiga sudah mengenal lebih dari 6 bulan sekarang dan selalu melakukan ini bersama-sama. Bahkan tidak ada satu haripun mereka lewati walaupun di sela-sela kesibukan, mereka selalu menyempatkan diri untuk bermain setidaknya 1 atau 2 permainan sebelum pergi tidur.
Saat ini Lulu dan Kaison masih berdebat satu sama lain.
“Kamu hanya mendapatkan 3 partisipasi kill dan itu semua berasal dari sampahan yang kamu lakukan saat wipeout terakhir.” Kata Lulu.
“Sudah kubilang, apa yang kamu tau tentang bermain sebagai Toplane. Kamu hanya bisa mengikuti Daffin sepanjang permainan seperti ekor hewan.” Bantah Kaison.
“Apa kamu bilang! Ekor hewan? Aku bersumpah akan memukulmu jika kita bertemu.” Mendengar perkataan Kaison Lulu seketika marah.
Melihat situasi ini Daffin tidak bisa menahannya lagi, jika terus dibiarkan mereka akan terus mengejek satu sama lain hingga batas yang tidak diketahui. Walaupun mereka selalu berbaikan setelahnya. Karena Lulu selalu melupakan kejadian yang sudah berlalu.
“Hahaha sudah, sudah ayo masuk ke room lagi. Kita bermain lagi.” Daffin tidak tahu apa yang harus dikatakan. Dia hanya bisa mengatakan ini untuk sekarang, setidaknya ini bisa membuat Lulu dan Kaison berhenti berbicara terhadap satu sama lain.
“Aku sepertinya cukup untuk hari ini.” Suara tinggi Lulu kemudian merendah ketika berbicara kepada Daffin. “Aku ada kelas nanti pagi, jadi aku tidak bisa begadang.” Lanjut Lulu.
“Oh begitu baiklah.” Daffin hanya menerima perkataan Lulu dan tidak mencoba memaksanya.
“Kalau begitu aku duluan. Sampai jumpa besok, Kaison jelek.” Ucap Lulu untuk terakhir kalinya, bahkan dia masih sempat mengejek Kaison dan membuat mengejek sambil mengeluarkan lidahnya.
Daffin membalasnya dengan ucapan sampai ketemu besok. Namun, Kaison tidak mengatakan apa pun.
“Sepertinya hanya kita berdua. Ayo cepat masuk ke dalam room.” Ajak Daffin dengan tidak sabar.
“Aku juga akan menyudahi untuk hari ini.” Kaison berbicara dengan cepat menggunakan nada datar.
“Apa? Kenapa?” Tanya Daffin.
“Ini sudah malam, aku harus bangun subuh untuk membeli bahan-bahan dan menyiapkannya untuk besok.” Jawab Kaison.
“Ini kan baru jam-“ Daffin menarik layar ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang. Waktu sudah menunjukkan pukul 23.02.
Ini sudah masuk jam malam, bahkan ini adalah waktunya untuk orang-orang tidur jika mereka ingin mendapatkan tidur yang cukup.
Kaison adalah seorang koki termuda yang bekerja di sebuah restoran yang tidak terlalu besar, itu bahkan bisa dibilang hanya restoran sekelas bintang 3. Sebagai koki termuda Kaison diharuskan datang lebih awal dan melakukan tugas-tugas yang berat, seperti ke pasar saat subuh, menyiapkan bahan untuk sarapan bahkan dia juga ikut memasak dan mencuci piring.
Daffin sedikit mengetahui tentang kehidupan Kaison, jadi dia juga tidak mencoba berdebat dengannya dan hanya mengiyakannya.
“Baiklah, kita sudahi dulu untuk hari ini.” Ucap Daffin menghela nafasnya, sebenarnya dia ingin memainkan satu permainan lagi dengan Lulu dan Kaison. Namun, semua orang memiliki kehidupannya masing-masing dan mereka harus menjalani itu. Jadi Daffin sangat paham dan tidak suka memaksakan jika mereka tidak bisa.
“Apa kamu juga akan logout?” Tanya Kaison.
Pertanyaan Kaison membuat Daffin bimbang, dia ingin memainkan satu permainan lagi. Namun, ini juga sudah malam dia harus tidur untuk bekerja besok.
“Yah sepertinya aku juga akan tidur.” Jawab Daffin. Namun, perkataan Daffin tidaklah sepenuhnya benar. Karena saat ini dia masih berada di dalam lobby.
“Kalau begitu aku pergi, thank you bro.” Kaison kemudian keluar dari ruang obrolan meninggalkan Daffin sendirian di sana.
Daffin menaruh ponsel di dadanya dan menyatukan lengannya sambil menatap ke atas atap. Tidak ada yang tau apa yang dia pikirkan saat ini, dia hanya menatap itu dengan tatapan kosong namun fokusnya tetap ada di sana.
Karena dia belum bisa tidur, akhirnya Daffin mengangkat ponselnya lagi dan melihat-lihat Menu Leaderboard. Di sana dia melihat sesuatu yang memunculkan rasa bangga dalam dirinya.
Attack Damage Carry No. 1 Indonesia, Fire.
Tulisan itulah yang membuat dirinya memiliki kebanggaan dalam dirinya saat ini. Daffin kemudian merubah untuk melihat ranking secara keseluruhan, maka dia mengubah tampilan negaranya menjadi Dunia.
Di sana Fire menduduki peringkat kedua, hanya terpaut beberapa poin dari seseorang bernama Devil Archer yang berasal dari Cina. Namun, bagaimanapun Daffin ingin mengejarnya poin milik Devil Archer selalu menjauh dan menjauh. Walaupun begitu, Daffin yakin bahwa dirinya akan bisa berada di puncak suatu hari nanti.
Daffin memang belum pernah bertemu dengan Devil Archer sekalipun dalam permainan, entah ini karena mereka selalu bermain di jam yang berbeda atau memang Tuhan tidak mempertemukan mereka. Daffin juga tidak berteman dengan Devil Archer jadi dia tidak bisa melihat apakah Devil Archer sedang online atau tidak, karena sistem permainan hanya akan menampilkan status online atau offline kepada pemain yang sudah berteman satu sama lain.
Karena bosan, Daffin mulai melihat-lihat menu lain. Di kolom role. Daffin mengubah setting Attack Damage Carry menjadi Support untuk melihat peringkat pemain Support dan yang selalu menarik perhatian Daffin adalah Support No. 1 di dunia memiliki nama yang berlawanan dengan nama permainan yang Daffin gunakan, yaitu Water.
Entah ini sebuah kebetulan atau tidak, tapi ini selalu membuat Daffin terpaku kepadanya. Bahkan Daffin selalu melihat namanya sebelum Daffin keluar dari permainan agar memastikan nama itu tetap berada di sana. Terlebih lagi karena rumor yang beredar yang mengatakan bahwa Water adalah seorang pemain wanita.
Daffin melihat waktu lagi, sudah 10 menit dia melihat-lihat tanpa arah.
‘Aku ingin tidur, tapi aku belum mengantuk. Sepertinya satu permainan lagi tidak ada masalah.’ Ucap Daffin dalam hati.
Daffin membuat Lobby Room untuk melakukan Solo Ranked. Dia kemudian berdoa agar tidak bertemu dengan orang-orang yang aneh.
Dia menunggu 1 menit, 2 menit terlewati.
‘Ini tidak seperti biasanya, biasanya jika aku melakukan Matching itu tidak memakan waktu lama dan langsung dapat.’
Namun Daffin tidak terlalu memikirkannya, dia juga sibuk membuka dan menutup fitur permainan sambil menunggu match.
Tidak lama kemudian gambar kipas besar muncul dilayarnya, dengan 10 foto yang tertutupi. Itu adalah tanda jika match telah ditemukan, Daffin kemudian menekan “OK” untuk menerimanya.
Setelah kesepuluh orang itu menerima match-nya semua pemain akan memasuki fase sebelum permainan dimana fase tersebut adalah Ban and Pick Phase.
Ban and Pick Phase adalah fase dimana ketika pemain dapat melakukan larangan kepada beberapa hero agar tidak dimainkan pada match tersebut dan harus memilih satu hero yang akan dimainkan.
Namun, ketika Daffin melihat nama-nama pemain yang berada di timnya. Dia cukup terkejut, bahkan dia menarik tubuhnya ke posisi duduk karena tidak percaya dengan apa yang ada di depan matanya saat ini.
Daffin mengerutkan dahinya dan menyipitkan matanya, matanya memang sudah lelah dan penglihatannya sudah agak kabur. Namun, dia tidak mungkin salah lihat. Dia mendekatkan layar ponselnya dan menjadi sedikit terkejut.
Water, dia ada di sana.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!