NovelToon NovelToon

The Lady Of Phoenixes

BAB 1 : PROLOG

Di salah satu markas terbesar dunia, sepasang saudara sedang menikmati teh bersama yang tak lain adalah Lea dan juga Mesya.

"Kakak kayaknya capek banget nih habis bersenang-seang. Mau gw bikinin minuman ga?" Tanya Mesya kepada kakaknya. Bersenang-senang maksudnya memb*nuh musuhnya.

"Hm, kebetulan gw lagi haus tapi mager juga buat ngambil" Jawab Lea sambil melap keringatnya karena lelah bermain.

Setelah mendengar jawaban dari Lea, akhirnya Mesya pergi mengambilkan minuman buat Lea. Tapi sayangnya minuman tersebut telah diberi racun buatan Lea sendiri oleh Mesya. Racun tersebut sebagai kado hadiah ulang tahun Mesya kemarin yang ke 18 tahun dari Lea.

'Sorry kak, gw terpaksa ngelakuin ini semua karena gw iri sama lo yang bisa dapetin apa yang lo mau, termasuk kasih sayang bokap dan juga nyokap' Batin Mesya yang merasa tindakan yang dilakukannya salah, tetapi karena nafsu untuk menguasai segalanya, akhirnya ia meracuni kakak nya sendiri.

Sebenarnya Lea dan juga Mesya bukanlah saudara kandung. Mesya di adopsi oleh orang tua Lea karena Lea menginginkan Mesya jadi adiknya. Maka orang tua Lea pun mengiyakan permintaan anak tunggalnya itu. Tapi orang tua Lea tidak terlalu memberikan perhatian lebih terhadap Mesya, sehingga membuat ia merasa iri dengan Lea yang bisa mendapat segalanya.

Setelah minuman tersebut jadi, Mesya pun memberikan minuman tersebut kepada Lea.

"Nih kak diminum, masih seger loh jus nya" Sambil menyodorkan minuman tersebut kepada Lea. Lantas Lea pun meminum minuman tersebut sampai tandas dan tanpa ada rasa curiga sama sekali terhadap adiknya.

"Ahh segerr, thanks yah my twins" Lega Lea sambil memberikan senyum tipisnya.

Tapi tak berselang lama, Lea pun merasakan ada yang aneh dengan organ vitalnya. Mulai dari denyut jantung berdetak 3 kali lebih cepat dari manusia normal, jari-jari tangan mati rasa, sesak nafas, dan dingin yang tak tertahankan.

Dan Lea tau penyebab dari semua gejalanya ini dan memandang tak percaya kepada adik satu-satunya itu.

"l-lo t-tega sama k-ka-kak lo s-sen-diri?" Tanya Lea sambil terbata-bata akibat sulit bernafas dan sakit pada organ jantungnya

"Haha gimana kak? Sakit ga rasanya?" sambil memberikan senyum sinis kepada Lea

"Asal lo tau sendiri kak, gw terpaksa ngelakuin ini semua karena gw iri sama lo kak. Lo bisa dapetin apapun yang lo mau bahkan kasih sayang nyokap dan juga bokap. Lo ga pernah ngerti rasa sakit yang gw alami akibat bokap dan nyokap s*alan itu ga pernah ngasih gw perhatian sama sekali,bahkan mereka juga kadang nyiksa gw dibelakang lo. Dan juga gw pengen ngerebut posisi lo sebagai Queen Of Mafia karena itu adalah mimpi gw dari dulu." Pernyataan panjang lebar dari Mesya disertai kekehan sinis.

"Hahaha, se-sebenarnya h-hari ini g-gw akan ngasih s-semua y-yang gw punya buat l-lo, ter-m-masuk gelar yang se-lama ini gw pegang. T-tapi lo tega khianatin gw kakak lo sendiri hahaha. T-tapi thanks ka-karena lo u-udah nunjukin sifat a-sli lo k-ke gw, jadi apa yang gw m-mi-liki ga ja-tuh ke tangan orang yang salah. Te-terima kasih un-tuk pengkhianatannya Mesya Naumi Pradipta. " Kata-kata terakhir Lea sebelum kegelapan menghampirinya.

~...~...~...

Sedangkan di ruang dimensi berbeda lebih tepatnya di dinasti Ming sedang diadakan upacara eksekusi yang ditujukan kepada sang permaisuri Li Hua.

Dia hanya bisa diam sambil menatap kosong kearah suaminya, karena percuma jika ia ingin membantah tidak akan ada yang percaya termasuk kaisar Feng suaminya sendiri karena sang kaisar lah dalang dibalik semua rencana penjebakan yang ditujukan kepada permaisuri Li Hua.

"DASAR ******, WANITA S***ING. Apa kau tidak merasa bersalah sama sekali karena telah berkhianat dibelakang zhen?" Murka sang kaisar padahal dalam hatinya ia sedang tertawa karena rencana untuk menyingkirkan sang permaisuri berhasil dilakukannya bersama adik permaisuri Li Hua yaitu Li Jia. Karena setelah kematian permaisuri Li Hua, kaisar Feng akan mengangkat Li Jia menjadi permaisuri baru.

"Walaupun hamba mengatakan yang sebenarnya, yang mulia kaisar tidak akan mempercayai permaisuri ini." Jawab Permaisuri Li Hua dengan nada lirih

"Tapi yang mulia harus ingat, hamba akan selalu mengingat segala perbuatan yang mulia kaisar lakukan terhadap hamba. Termasuk hubungan gelap yang baginda kaisar lakukan dengan adik hamba Li Jia. " Lanjut permaisuri Li Hua

Kaisar Feng yang mendengar perkataan dari permaisuri Li Hua murka, walaupun sebenarnya apa yang dikatakan permaisuri Li Hua memang benar adanya tapi ia tetap tidak terima.

"LANCANG sekali kau memfitnah baginda kaisar , PENGAWAL lanjutkan eksekusi nya" Perintah Li Jia dengan suara tinggi

Tanpa babibu, pengawal memberikan racun tersebut kepada permaisuri Li Hua dan permaisuri langsung meminumnya hingga tandas. Dalam hati permaisuri Li Hua, ia berharap bisa membalaskan semua rasa sakit yang diberikan oleh sang kaisar dan juga adik tirinya Li Jia.

Ayah kaisar Feng , ibu suri, jenderal Li Qiaofeng, serta pengikut setia permaisuri Li Hua menangis sejadi-jadinya akan peristiwa yang dilihat di depan mata kepalanya sendiri. Bagaimana tidak, anak satu-satunya dan juga junjungannya harus meninggal karena dituduh melakukan hal yang bahkan memikirkannya saja ia enggan.

~...~...~...

"Sshh gw di mana? " Tanya Lea entah pada siapa sambil meringis memegangi kepala nya.

'Apa gw udah mati? Damn it, dasar pengkhianat lo Mesya.' Batin Lea sambil mengepalkan kedua tangannya

"Terus ini dimana yah, tempatnya kok warna putih semua. Terus kok gw bisa ada disini?" Sambil melirik ke kanan dan ke kiri.

Terdengar suara sayup-sayup yang memanggil nama Lea di pendengarannya. Tiba-tiba muncul seorang wanita yang mengenakan hanfu kerajaan china , wajahnya yang cantik serta mirip dengan wajah Li Hua, dan kulit coklat bening langsung duduk di dekat Lea.

"Hai Lea" Sapa wanita tersebut sambil memberikan senyuman manis serta tatapan sayu memendam luka.

Lea tidak membalas ucapan wanita tersebut, tetapi dia tetap memandang datar wanita yang duduk di sebelahnya. Sebenarnya Lea terkejut dengan rupa wajah wanita tersebut yang mirip sekali dengannya, tetapi Lea menyembunyikan rasa keterkejutannya dihadapan wanita tersebut.

"Haha ternyata sifat kita berbanding terbalik yah? Hihi nama aku permaisuri Li Hua tapi kamu bisa panggil Hua'er, kamu pasti Lea kan dari masa depan" Pertanyaan atau lebih mirip dari pernyataan permaisuri Li Hua

Karena mendapatkan respon yang tidak bersahabat dari Lea, akhirnya permaisuri Li Hua menjelaskan maksud dan tujuannya.

"Apa kamu percaya dengan yang namanya transmigrasi?" Tanya Li Hua sambil menatap kosong ke arah depan

"Hm" Deheman Lea menunjukkan jawabannya

"What do you want?" Tanya Lea sambil mengangkat sebelah alisnya

"W-wat ti w-wan? Apakah itu bahasa di masa depan? Soalnya aku baru pertama kali mendengar bahasa seperti itu. Tapi aku pernah mendengar pelayan setia ku Yang Niu mengucapkan bahasa asing seperti itu" Li Hua

"Tujuan?" Tanya Lea yang tak suka berbasa-basi

"Hehe, sebenarnya aku adalah arwah dari permaisuri Li Hua dinasti Ming. Apa kau tau mengapa kau bisa sampai di dunia ini?" Tanya permaisuri Li Hua sambil menatap ke arah Lea.

"Sebenarnya jiwa kamu itu suci Lea, walaupun tubuh kamu hancur sekalipun, jiwamu akan tetap bereingkarnasi tetapi di dimensi berbeda, seperti sekarang ini. Jiwa kamu yang telah dipilihkan oleh Dewa kematian untuk bereingkarnasi ke tubuh ku di masa lalu. Nasib kita sama Lea. Kita sama-sama dikhianati oleh adik kita sendiri. Dan juga kau tau? Orang yang kucintai yaitu kaisar Feng juga ikut andil dalam menyingkirkanku bersama adik tiriku Li Jia." Penjelasan Li Hua disertai senyum getir terpatri di bibirnya.

"So? Maksudku jadi? " Tanya Lea yang mulai menghilangkan nada datarnya.

"Hm aku ingin meminta bantuanmu untuk membalaskan semua rasa sakitku selama aku hidup." Permaisuri Li Hua menghela nafas sejenak kemudian melanjutkan ucapannya.

"Sebenarnya dulu kaisar Feng tidak pernah bermain tangan denganku, tetapi karena hasutan dari adikku Li Jia sehingga sikap kaisar mulai menjadi kasar bahkan ingin menyingkirkanku. Aku juga tau hubungan yang dilakukan oleh suamiku dengan Li Jia bahkan di depan mataku sendiri ia melakukan hubungan suami istri. Aku yang melihat dia melakukan itu sangat kecewa. Bahkan akupun tak pernah disentuh olehnya karena ia merasa jijik dengan wajahku. " Lanjutnya.

"Tunggu maksudnya ia merasa jijik dengan wajahmu apa? Dari yang aku lihat wajahmu cantik. Bahkan Pria manapun akan antri jika melihat kecantikanmu." Heran Lea atas pernyataan dari permaisuri Li Hua

"Hehe kau akan tau jika kau melihatnya sendiri nanti. " Jawab permaisuri Li Hua disertai cengiran yang memperlihatkan gigi putihnya.

"Huhhff! Mungkin ini alasan ia ingin menyingkirkanku karena ia merasa jijik melihatku. Aku mohon ubahlah kembali sikap yang mulia kaisar Feng menjadi sosok yang lebih baik lagi, sopan, dan adil. Aku serahkan tubuhku kepadamu Lea sebagian. Setelah kau berhasil, maka seluruh tubuhku dapat kau miliki seutuhnya. Dan untuk masalah hati, itu terserah kau Lea. Jika kau mencintai pria lain selain kaisar Feng, maka itu keputusanmu. " Penjelasan Li Hua kepada Lea.

Lea yang mendengar seluruh isi hati permaisuri Li Hua menjadi sedih ,marah, kecewa seakan-akan ia yang mengalami peristiwa tersebut. Dan ia berjanji akan membantu permiasuri Li Hua untuk menuntut keadilannya.

"Hmm aku turut prihatin atas peristiwa yang menimpamu permaisuri. Aku LEA QUEEN PRADIPTA berjanji akan membalaskan semua rasa sakitmu kepada orang yang mengusik kehidupanmu dan kehidupanku di dunia ini!" Janji Lea

Permaisuri Li Hua yang mendengar janji atau sumpah Lea merasa terharu dan keputusan dari Dewa Kematian untuk menukarkan jiwanya dengan Lea berdampak baik bagi arwah Permaisuri Lea.

"Oh iya Lea, aku punya sesuatu untukmu." Permaisuri Li Hua mmelepaskansesuatu di jari manisnya dan itu adalah sebuah cincin yang memiliki ukiran yang sangat cantik.

"Lea ini adalah harta berharga yang diberikan oleh nenek buyut ku sebelum ia meninggal, aku harap kau menyimpannya baik-baik." Sambil menyerahkan cincin tersebut ke Lea.

"Selamat berjuang Lea." Ucap permaisuri Li Hua kemudian kegelapan menghampiri Lea.

Sampai sini dulu yah readers,

안녕히가서요 :)

#Queenbe

#6#0$td€√!/

BAB 2 : TIDAK SENDIRI

"Selamat berjuang Lea." Ucap permaisuri Li Hua kemudian kegelapan menghampiri Lea.

 ~~~~~~

Di sebuah istana kekaisaran, terdapat sekumpulan orang yang menangis tersedu-sedu karena kematian anaknya dan juga junjungannya. Tapi tiba-tiba terdapat pergerakan dari mayat yang beberapa menit lalu telah meninggal.

"Y-yang mulia, a-ap-apakah hamba tidak s-salah lihat?" Kaget seorang pelayan ketika mendapati junjungannya hidup kembali.

Semua orang yang mendengar ucapan pelayan tersebut dibuat terkejut begitupun kaisar. Karena racun yang dijadikan bahan eksekusi merupakan racun tingkat 4 yang sangat berbahaya, bahkan jika terkena kulit akan mengalami pembusukan. Bagi mereka ini merupakan suatu yang sangat menakjubkan bisa selamat dari racun mematikan.

'Sshh duh kepala gw pusing banget. Ini orang kenapa pada liatin gw segitunya amat' Batin Lea sambil meringis kesakitan di area kepalanya.

"Hmm" Deheman Lea menyadarkan semua orang dari keterkejutannya

"Hu hu hu hiks Yang mulia permaisuri anda masih hidup hiks" Tangis pelayan tersebut yang tak lain adalah Yang Niu

'Ini dimana, kok pakaian mereka kayak hanfu china. Apa ini yang dimaksud Li Hua. Dan maksud kata permaisuri apa?' Sambil melihat sekelilingnya dengan tatapan selidik.

"Siapa permaisuri?" Tanya Lea dengan suara dinginnya serta tatapan datarnya.

"A-apa maksud permaisuri? Yang mulia adalah permaisuri di kerajaan ini." Semua orang dibuat terkejut dengan apa yang dikatakan Lea. Karena mereka tidak tau bahwa jiwa yang ditempati tubuh permaisuri Lea bukanlah permaisuri Li Hua dari dinasti Ming, melainkan jiwa seorang Lea Queen Pradipta seorang Queen Of Mafia abad 21.

'Mengapa permaisuri bersikap aneh?' Pikir semua orang

Tapi lamunan mereka buyar ketika ibu suri langsung memeluk tubuh kurus Lea dan menangis bahagia karena putrinya tidak pergi meninggalkannya.

"Hua'er jangan membuat ibu khawatir lagi. Ibu sangat menyayangi mu." Jelas ibu suri dan menangkup kedua pipi Lea. Ibu suri tidak merasa jijik dengan keadaan Lea tetapi beda dengan yang mulia kaisar Feng serta pejabat dan warga kerajaan.

'Dari apa yang Li Hua bilang, cuma ayah kaisar Feng, ibu suri, ayah, serta pengawal setianya yang selalu menyayangi nya. Berarti mereka tidak patut ku waspadai.' Batin Lea

Lea tidak membalas ucapan ibu suri, tapi hanya menganggukkan kepalanya atas pertanyaan ibu suri.

Setelah ucapan ibu suri, kaisar Feng beserta pejabat dan warga meninggalakn aula istana terkecuali orang yang menyayangi Lea atau permaisuri Li Hua.

"Hua'er, lebih baik kau istirahat dulu. Tubuhmu juga sangat lemah dan butuh istirahat." Perhatian kecil dari ibu suri dan ayahanda kaisar membuat hati Lea merasa tersentuh. Karena setelah kematian kedua orang tuanya, ia tak pernah lagi mendapatkan kasih sayang orang tua lagi.

"Baik ibu suri, ayahanda kaisar, dan ayah, Hua'er permisi dulu untuk kembali ke kediaman." Pamit Lea kepada ayahanda kaisar dan ibu suri kemudian Lea dibantu ke kediamannya oleh para pelayannya.

Setelah sampai di kediaman permaisuri Li hua, Para pelayan meninggalakn Lea karena ingin melanjutkan pekerjaannya terkecuali Yang Niu yang ditugaskan langsung oleh ayahanda kaisar untuk menjaga Lea.

Lea dibuat cukup terkejut dengan tempat tinggal permaisuri Li Hua. Bagaimana bisa kediaman permaisuri sesempit ini. Dan juga barang-barang dalam keadaan reyok dan berdebu. Pikir Lea

Lea pun berkeliling disetiap sudut ruangan memperhatikan barang\-barang yang ada di dlaamnya. Sesampainya ia pada sebuah kaca yang tidak terlalu menampakkan bayangan wajahnya, ia dibuat terkejut lagi dengan kondisi wajahnya yang buruk rupa. Ia tau kalau ini semua pengaruh dari racun yang diberikan oleh adik tirinya permaisuri Li Hua yaitu Li Jia.

'Ck ck ck, sungguh malang nasibmu Li Hua, udah tinggal di tempat yang bisa dibilang kayak kandang binatang, sekarang wajah lo juga buruk rupa kayak gini.' Batin Lea yang merasa kasihan dengan nasib Li Hua

"Ada apa permaisuri? Apa ada yang mengganggu pikiran permaisuri?" Tanya Yang Niu yang melihat kegelisahan pada junjungannya itu.

"Nothing" Jawab Lea acuh

Pernyataan dari Lea cukup membuat Yang Niu terkejut. Apa permaisuri menggunakan bahasa inggris? Pikir Yang Niu.

"Ma-maafkan hamba permaisuri, a-apa anda baru saja menggunakan bahasa inggris?" Tanya Yang Niu dibuat penasaran menunggu jawaban Lea

"Of course! Why?" Jawab Lea sambil mengangkat sebelah alisnya

"Apa kau bukan berasal dari dunia ini? Ahh ma-mafkan hamba yang tidak sopan kepada permaisuri, hamba pantas dihukum" Jawab Yang Niu dan mulai bersujud di hadapan Lea. Dan itu berhasil membuat Lea emosi.

"APA YANG KAU LAKUKAN HAH, jangan pernah kau bersujud dihadapan orang lain jika kau tidak ingin ku hukum." Tegas Lea

"Dan ya, gw bukan permaisuri Li Hua, gw lebih tepatnya Lea." Aku Lea terhadap Yang Niu

Yang Niu yang mendengar perkataan Lea dibuat terkejut dan merasa bahagia. Setidaknya bukan hanya ia saja yang mengalami yang namanya transmigrasi.

Yup betul! Yang Niu juga mengalami reingkarnasi di dalam tubuh pelayan permaisuri Li Hua.

"Apa lo juga bukan dari dunia ini?" Tanya Lea yang sebenarnya sudah tau jawabannya hanya saja ingin memastikan.

"Yah gw emang bukan berasal dari dunia ini. Kenalin nama gw Alexa Utomo dan lo boleh manggil gw Lexa. Gw salah satu pembunuh bayaran dari 'Dark Blue'. Dan karena kesalahan gw pas ngerakit granat, jadinya tuh granat langsung meledak dan pas gw udah sadar ternyata jiwa gw nyasar di tubuh salah satu pelayan permaisuri Li Hua. Dan lo?" Penjelasan panjang lebar dari Lexa diakhiri dengan pertanyaan kepada Lea.

"Azalea Queen Pradipta, Lea" Jawab Lea terkesan acuh dan dingin.

Lexa yang mendengar nama lengkap Lea dibuat terkejut. Bagaimana tidak, pendiri organisasi Dark Blue adalah salah satu keluarga Pradipta ynag tak lain adalah Lea. Dan juga dari informasi yang ia dapat, Lea atau Queen adalah seorang Queen Of Mafia yang disegani oleh semua negara termasuk para pemerintah.

"Q-qu-queen, a-apa gw gak salah denger? YA AMPUN QUEEN gw nge fans banget sama lo. Mulai dari cara lo ngebuat musuh minta dibunuh, cara lo nyiksa yang lebih tepatnya seorang psychopath. But I'm really like you, bahkan gw udah berusaha biar bisa ketemu langsung sama lo buat ngajarin gw cara ngatasin musuh tapi gw gak terlalu tau wajah lo." Jawab Lexa lesu

Lea yang mendengar keantusiasan Lexa pun terkekeh geli karena tingkah lucu Lexa yang seperti anak yang diberikan permen.

"Hm entar gw ajarin. Dan oh yah, mulai sekarang lo jadi temen gw dan inget, gw paling benci sama yang namanya PENG-KHI-A-NAT. Ngerti?" Tanya Lea yang menekankan ucapan kata 'Pengkhianat'.

"Siap Queen. Gw bakalan setia sama lo. Dan juga makasih udah mau jadiin gw temen, karena dari dulu gw cuman dimanfaatin dengan embel-embel teman. Cih padahal munafik." Kesal Lexa. Tapi ia juga merasa bersyukur karena ia dipertemukan dengan idolanya dalam dunia gelap. Apalagi dengan statusnya yang seorang pelayan sehingga ia bisa selalu dekat dengan permaisuri Li Hua, lebih tepatnya Lea.

Sementara disisi lain, seorang wanita sedang mengamuk karena rencananya yang dikiranya akan berhasil malah gagal. Wanita tersebut adalah Li Jia, adik tiri dari permaisuri Li Hua.

"S*ALAN! Impianku menjadi seorang permaisuri hancur sudah. Mengapa Li Hua masih bisa selamat dari racun itu." Kesal Li Jia sambil menghancurkan semua barang yang ada di dalam ruangannya.

Sampai sini dulu yah readers

안녕히가서요 :)

#Queenbe

 

BAB 3 : TAK TERDUGA

"S*ALAN ! Impianku menjadi seorang permaisuri hancur sudah. Mengapa Li Hua masih bisa selamat dari racun itu." Kesal Li Jia sambil menghancurkan semua barang yang ada di dalam ruangannya.

 ~~~

Sementara di kediaman permaisuri Li Hua, Lea beserta Lexa sedang membereskan kamarnya agar terlihat lebih rapi. Lea juga menambahkan bunga dalam kamarnya agar terlihat lebih segar.

"Ahh akhirnya selesai juga." Ucap Lea sambil melap keringatnya.

"Yang mulia permaisuri, apakah anda ingin disiapkan air mandi?" Tanya Lexa dengan sopan. Padahal dalam hatinya ia menggoda Lea dengan kata 'permaiauri'

"Ga usah terlalu formal ama gw, kalau kita cuma berdua dan berada di luar istana, lo cukup manggil gw Lea dan ga usah pake acara formal formalan segala. Jijik gw." Sambil menampilkan ekspresi jijik

Lexa yang mendengar ucapan dari Lea pun tertawa terbahak\-bahak karena berhasil menggoda Lea. Tapi tawanya terhenti ketika mendapat tatapan dingin dari Lea. Lexa yang awalnya tertawa meneguk kasar ludahnya karena merasa diintimidasi oleh tatapan Lea.

"Lexaaa" Panggil Lea dengan suara rendah dan penuh penekanan.

"I-i-iya Queen maaf, Le-Lexa cuma becanda" Jawab Lexa sambil menundukkan wajahnya. Bahkan matanya pun berkaca-kaca dan memerah karena takut dimarahi oleh Lea. Beginilah Lexa kalau tau telah membuat kesalahan, ia akan mengubah bahasa gaul nya menjadi namanya sendiri seperti saat ini. Bahkan ia akan menangis tanpa melihat situasi.

Lea yang melihat itupun tertawa dalam hati karena juga telah berhasil mengerjai Lexa. Tapi setelah melihat air mata yang menggenang di mata Lexa, Lea pun tak tega dan langsung memeluk tubuh Lexa.

"Hm iya gw maafin. Tapi ada syaratnya." Sambil melepas pelukannya dengan Lexa.

"Anything Queen" Jawab cepat Lexa

"Gw mau lo cariin gw lemon, mentimun, kunyit, susu murni, dan emm itu aja." Pinta Lea sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu.

"Hmm oke deh, kalau gitu i have to go now. Market, i'm coming" Seru Lexa dengan semangat.

Lea yang melihat itupun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Setelah Lexa pergi, Lea pun merasa ada yang mengganjal dalam pikirannya.

'Gw kok kayak lupa sesuatu gitu, tapi apa yah?' Pikir Lea sambil mondar-mandir.

Setelah beberapa menit, ia telah mengingatnya.

'Kan pas gw ketemu sama Li Hua, gw kayak dikasih sesuatu gitu, tapi apa? Ohh iya, kan gw dikasih cincin. Tapi tuh cincin dimana sihh' Batin Lea sambil mencari-cari cincin tersebut.

Beberapa saat kemudian ia menemukannya di dalam laci yang terlihat rapuh.

Namun saat ia ingin mengambilnya, ternyata jarinya terkena serpihan kayu tajam dan darahnya banyak menetes keluar. Darah tersebut juga menetes ke cincin pemberian Li Hua.

Setelah menemukan cincin tersebut, tanpa pikir panjang Lea langsung memakainya di jari manisnya. Namun beberapa saat kemudian kesadarannya perlahan menghilang dan tubuhnya juga ikut menghilang tersedot kedalam cincin tersebut.

Sedangkan ditempat kaisar Feng, ia sedang merasa bingung. Karena disaat ia menjatuhi hukuman mati kepada permaisuri Li Hua, entah mengapa hatinya merasa sedih dan merasa kosong. Tapi disaat ia melihat langsung kehidupan kembali kepada permaisuri Li Hua, ia merasa sangat senang.

Tapi, setelah ia mengingat kembali wajah menjijikan dari permaisuri Li Hua serta perilaku buruk permaisuri Li Hua dari Li Jia, ia langsung merasa muak. Bagaimana bisa seorang kaisar tersohor di dinasti Ming memiliki seorang permaisuri buruk rupa dan berkelakuan buruk. Begitu fikir kaisar Feng. Hanya saja, kaisar Feng tidak mengetahui bahwa ini semua adalah rencana busuk yang dilakukan oleh kekasihnya yaitu Li Jia. Dan menghasut kaisar Feng agar juga menyingkirkan permaisuri Li Hua.

Lain halnya dengan Lea yang sudah sadar dari pingsannya. Ia melihat sekelilingnya ditumbuhi dengan tanaman mawar berwarna merah pekat mendekati warna hitam di penuhi dengan duri.

Dan terdapat sebuah gubuk tua tak jauh dari tempat Lea. Lea menatapa waspada disekelilingnya takut-takut jika ada musuh yang bersembunyi. Setelah sampai di gubuk tersebut, Lea langsung masuk kedalam tanpa mengetahui jika ada seseorang yang memperhatikan kedatangan Lea sambil tersenyum sumringah.

'Akhirnya kau datang kembali tuan' Lirih sosok tersebut dan merubah tubuhnya ke wujud seekor burung kecil gemuk.

Setelah masuk kedalam gubuk tersebut, Lea dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Diluar tampak seperti gubuk tua, tapi saat masuk kedalam, matamu akan di suguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indahnya. Bagaimana tidak, gubuk yang Lea pikir hanya gubuk tua biasa tetapi ternyata itu adalah sebuah pintu masuk menuju ketaman luas di penuhi berbagai tanaman beracun yang jika di zaman Lea itu merupakan tanaman yang sangat langka.

'WOW perfect' Batin Lea sambil menganga takjub. Ketika Lea akan memegang salah satu bunga yang menurutnya cantik diantara bunga yang lain, tiba-tiba muncul seekor burung kecil yang hinggap di atas kepala Lea dan itu mampu mengehentikan Lea ingin memetik bunga tersebut.

'Hampir saja' Lega sang burung

"Ihh gemoy banget sih nih burung. Hmm kebetulan banget nih gw kepengen makan burung bakar, kayaknya enak nih" Ucap Lea sambil menatap binar burung tersebut.

Burung yang mendengar ucapan Lea berusaha melepaskan diri dari tangan Lea dengan mematuk jari Lea. Lea pun berjingkrak kaget karena di patuk jarinya.

"Akhh sakit O*n, lo pikir nih jari gw apaan burung s*alan Hah?" Murka Lea sambil menatap tajam ke arah burung tersebut dan mengeluarkan aura tiraninya tanpa disadari oleh Lea. Hal itu sukses membuat burung tersebut sulit bernafas dan langsung merubah dirinya menjadi seorang pria tampan berambut putih salju dan juga mengenakan hanfu china.

"Ma-maaf t-t-tuan, hamba t-tidak sengaja" Jawab pria tersebut sambil terbata-bata karrna sulit bernafas.

Lea yang melihat itu merasa terkejut tapi tidak menampilkan ekspresi terkejutnya. Bagaimana bisa seekor burung bisa berubah menjadi manusia. Pikir Lea

"Siapa?" Tanya Lea dan berusaha tenang tapi masih terkesan datar dan dingin. Tanpa disadarinya, Lea melepaskan auranya sehingga membuat burung tetsebut bisa bernafas dengan lega.

'Ughh akhirnyaaa' Batin pria tersebut sambil menghirup udara sebanyak-banyaknya.

'Belum berkultivasi saja, tuan sudah bisa mengeluarkan aura sebesar ini. Bahkan mampu membuatku seorang phoenix legendaris ranah abadi bergetar ketakutan, apalagi jika tuan sudah berkultivasi. Ck ck ck memang tidak salah aku ditakdirkan dengan tuan.' Batin Pria tersebut sambil bergidik ngeri.

"Hamba adalah burung phoenix legendaris ranah abadi" Ucap pria tersebut dengan bangga dan terkesan sombong.

"Cihh. Kau tak perlu sombong seperti itu. Dan yah, aku sungguh tak peduli jika kau termasuk binatang legendaris sekalipun." Kesal Lea karena keangkuhan pria tersebut.

'Baru kali ini ada yang tidak tertarik dengan burung phoenix legendaris sepertiku, padahal jika di dunia luar, banyak para kultivator yang menginginkanku menjadi hewan kontraknya' Batin pria tersebut terkejut

"Maafkan hamba tuan, tapi izinkan hamba menjadi hewan kontrak anda tuan. Hamba berjanji akan selalu setia dengan tuan sampai akhir hidup tuan" Pinta pria tersebut penuh harap agar Lea mau menerimanya menjadi hewan kontraknya.

Sampai sini dulu yah readers,

안녕히가서요 :)

#Queenbe

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!