[ ' Apa? jadi mereka tidak bisa di temukan? ' ]
Prang!!!
Setelah mengatakan demikian ia langsung mematikan sambungan teleponnya ia langsung membanting handphone nya hingga pecah tanpa tersisa. Ia juga menendang beberapa barang yang sudah tergelatak di sekitar meja kerja nya.
sepuluh hari yang lalu sebuah Pesawat menuju ke swish dikabarkan menghilang semua para penumpang tidak dapat ditemukan, Bahkan batang pesawat pun saat ini belum juga terlihat sedikitpun tentunya membuat seluruh anggota keluarga yang menunggu kabar tersebut sangat khawatir.
" Kita sudah tidak memiliki harapan lagi Al, pihak maskapai sudah menutup semua akses pencarian "
Ucap seorang pria yang baru saja masuk kedalam ruangan tersebut, ia awal nya sangat kaget ketika melihat ruangan tersebut yang sudah berantakan bak kapal pecah
Dua pria tersebut adalah saudara kandung Alvaro atau yang kerap di sebut Al adalah anak bungsu dari keluarga Brahmana dimana ia memiliki dua orang adik yaitu samuel dan Luna. Saat ini samuel dan Alvaro mengantikan papa nya untuk memimpin perusahaan, samuel baru saja lulus dari universitas ternama di luar negri satu tahun yang lalu sedangkan Luna ia masih duduk di kelas Dua belas.
" Sial.. bagaimana bisa mereka memutuskan sepihak begitu saja!" nada nya terlihat sangat marah.
Samuel hanya terdiam ia juga tidak tau apalagi yang harus ia lakukan, mereka saling diam dengan pikiran nya masing masing.
" Bagaimana dengan Luna?" Sontak samuel langsung menatap ke arah kakak sulung nya itu
" Dia pasti akan sangat kecewa mendengar kabar ini " Sontak emosi Alvaro kembali memuncak
Drt Drt Drt
Alvaro yang mendengar handphone nya bergetar langsung berbalik arah dan mengambil handphone nya
[ 'Hallo kak' ]
Suara Luna terdengar dari sebrang sana, entah mengapa Alvaro merasa sangat sakit saat mendengar suara nya.
[ 'Hallo kak, dengar aku?' ]
[ 'Ah iya Hallo dek' ]
[ 'Aku ada dibawa bolehkah aku naik?' ]
Karena handphone nya di los speaker membuat Samuel juga ikut mendengar nya, kedua pria tersebut saling pandang.
[ 'Masuklah dek']
setelah itu sambungan teleponnya pun terputus, kedua pria tersebut masih sama sama diam, tak lama...
Brak!!
Tanpa ketuk pintu Luna langsung membuka pintu ruangan tersebut dengan sedikit kasar membuat kedua pria tersebut terlonjak kaget.
" Dek engak sopan " Ucap Alvaro dengan nada lembut nya
" Hehehe...maaf, loh kak sam ngapain disini?" Samuel langsung tersenyum menatap ke arah adik bungsu nya tersebut
" Lagi main sepak bola " ucap nya sembari mengacak rambut Luna
" Pantes ruangan nya berantakan gini kak, ganas banget main nya" ucap Luna sembari tatapan nya menyapu ke seluruh ruangan tersebut
Kedua pria tersebut hanya tertawa mendengar celotehan adik nya tersebut. Luna baru saja pulang dari sekolah ia sengaja datang untuk menemui kakak nya, saat ini mereka hanya tinggal bertiga dan ada dua pembantu juga dirumah nya, meskipun begitu Luna selalu kesepian ketika kedua kakak nya tersebut sibuk dikantor.
" Mana ada main sepak bola di dalam ruangan princess" Luna langsung mengangkat sebelas alis nya
" Terus, semua ini kenapa? Apa barusan ada gempa?" Alvaro langsung menyentil jidat adik nya tersebut
" Kamu udah makan dek?" Luna menggelengkan kepala nya " Belum kak, laper banget aku"
Luna langsung berjalan ke arah sofa dan menjatuhkan bokong nya tepat di sofa empuk di ruang kerja tersebut, Samuel langsung berjalan dan duduk di sebelah Luna.
" Mau makan disini, dirumah atau cari makan di luar?" Tawar Samuel, Luna langsung menegakkan badan nya kembali
" Kak, disini ada restorant baru tau kita coba yuk" Samuel dan Alvaro langsung menganggukkan kepala nya
......................
Mereka saat ini berada di sebuah Restorant yang baru saja dibuka terlihat banyak pengunjung yang datang sampai berdesakan untung nya Alvaro sudah menyuruh orang terlebih dahulu untuk memesan nya jadi mereka datang tinggal makan saja.
" Ayam nya enak ya kak " Sembari mengigit ayam bakar yang dipesan nya.
" Kamu suka?" Luna langsung mengangguk, Samuel membantu Luna untuk membersihkan sisa makan di pinggir mulut nya
Mereka terlihat sangat menikmati makanan tersebut, padahal sebetulnya yang menikmati makanan hanya Luna karena kedua pria tersebut masih saja kepikiran soal kematian kedua orang tua nya tersebut. dan juga bagaimana nanti reaksi Luna ketika mengetahui jasad kedua orang tua nya tidak ditemukan.
Setelah mereka selesai makan kedua pria tersebut diajak oleh Luna kesebuah minimarket untuk membeli stok cemilan yang habis, baru setelah itu mereka menuju ke rumah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Teman teman aku lupa memberi tau jadi si Alvaro tuh ceritanya punya dua handphone ya jadinya tadi si Luna bisa menelfon diri nya.
terimakasih yang sudah membaca jagan lupa like dan coment ya🙆
Pagi itu Samuel dan Alvaro sudah bersiap hendak menuju kantor nya, seperti biasa Alvaro selalu mengantar Luna ke sekolah dulu setelah itu baru ia kekantor. Luna terlihat sangat murung hari ini karena tadi malam saat ia hendak pergi ke dapur mengambil minum ia tak sengaja mendengar percakapan Alvaro dan Samuel yang mengatakan bahwa kedua orang tua nya sudah tiada.
Ia menangis histeris bahkan sempat berontak ingin menyusul mereka ke swis namun samuel dan Alvaro berusaha menenangkan nya.
" Lu kenapa lun?" Ujar jesika salah satu teman dekat Luna
Luna masih terdiam tanpa mengatakan apapun kepada sahabat nya, namun sekian detik kemudian ia memeluk sahabatnya itu dan menangis di pelukan nya. Jesika yang tidak tau apa apa hanya bisa mencoba menenangkan nya.
" Sudah sudah jangan menangis, ini aku bawakan es krim kesukaanmu" Sembari memberikan es krim kepada luna
" Terimakasih" ia langsung membuka es krim tersebut dan memakan nya, dan benar saja mood nya sedikit membaik.
Setelah Luna terlihat sedikit tenang ia mencoba bercerita kepada sahabat nya itu, jesika merasa iba kepada sahabat nya tersebut ia mencoba menguatkan nya.
Sore hari nya Luna baru saja pulang dari sekolah, tadi sepulang sekolah ia diajak Jesika ke Mall untuk shopping dan makan. Niat nya Agar Luna tidak terlalu bersedih akan musibah yang saat ini menimpa nya.
Saat ia sampai di rumah ia terkejut karena melihat mobil samuel sudah terparkir di depan rumah nya. Ia langsung masuk namun tiba tiba..
" Princess, Adek kakak yang cantik..baru pulang sayang?" Samuel adalah tipikal cowo yang sangat menyayangi adik nya
Ia bahkan sangat memanjakan dan meratukan Luna, berbeda dengan Alvaro yang bersikap sedikit cuek dan tegas kepada adik nya.
luna langsung berjalan ke arah sofa ruang Tv ia langsung duduk di samping Kaka nya dan memeluk tubuh kekar nya, Samuel membalas pelukan nya ia mengelus lembut rambut Luna.
" Dari mana saja kamu?" tanya Samuel kepada adik kesayangan nya itu.
" Habis main sama Jesika ke Mall" Jawab nya dengan nada sendu
" kalo mau keluar ijin sama kakak atau sama kak Alvaro ya. Tadi Alvaro nyariin kamu kata nya handphone nya tidak aktif " Luna langsung menegakkan tubuh nya terlihat panik
" Ya ampun kak, handphone aku mati.. bagaimana kalo kak Al marah?" Samuel membelai wajah adik nya
" kakak bilang tadi kamu sudah ada dirumah, dan dia sudah lega..lain kali jangan begitu yaa" Luna mengangguk
Setelah itu Luna langsung melangkah kan kaki menaiki tangga dan menuju kamar nya ia membersihkan diri dan berganti pakaian, tepat pukul delapan malam saat Luna sedang asik main handphone ia mendengar suara mesin mobil masuk ke dalam pekarangan rumah nya.
ia langsung berlari keluar kamar dan menuruni tangga, ia melihat Samuel dan Alvaro yang sedang ngobrol di depan rumah. Luna langsung berlari dan meminta di gendong oleh Alvaro
" Aduh manja banget adek kakak ini" Saat ini ia sudah digendong seperti anak kecil oleh Alvaro
Samuel yang melihat itu hanya senyum senyum sembari menggelengkan kepala nya
" Bawakan tas ini sam, berat banget" Samuel langsung mengangkat tas tersebut
" Jadi aku udah berat ya?" Sontak samuel dan Alvaro saling tatap
" engak, maksud kakak itu tas nya yang berat makan nya kakak meminta tolong sam buat bawain " Luna mengangguk
Mereka bertiga duduk di ruang tamu tak lama bibi membawakan tiga gelas air minum, entahlah setelah mengobrol dengan jesika tadi Luna sedikit merasa tenang.
mereka pun ngobrol ngobrol sembari sesekali bercanda, Alvaro dan Samuel begitu lembut dalam memperlakukan adik perempuan nya tersebut, tidak terbayang jika nanti ada pria yang menyakiti nya mungkin sudah dijadikan geprek.
" Jes kita beneran mau kesini?" Ucap Luna dengan ekspresi sedikit ragu
" Lu belum pernah kesini ya?" Luna langsung menggeleng, jesika hanya tersenyum kecut
Saat ini jesika dan Luna sedang menikmati hari libur nya, tadi ia meminta ijin kepada kedua kakak nya untuk pergi keluar dengan jesika. Dan ia diajak Jesika untuk mengunjungi kafe baru yang saat ini sedang viral di media sosial.
" udah engak apa apa, ada gue" Ucap nya meyakinkan Luna.
Luna yang memang sangat amat penasaran ia mengikuti saja kemauan sahabat nya itu, mereka langsung masuk dan menuju meja bar untuk memesan minuman, jesika dan Luna memesan minuman yang tidak beralkohol dan setelah itu mereka hanya duduk duduk saja sembari menonton orang orang berjoget.
" Lun, lihat deh cowo itu tampan banget ya" mata Luna langsung mengikuti kemana jesika menunjuk
" Itu?" Luna menunjuk Cowo yang dimaksud Jesika, sontak jesika mengangguk kan kepala nya
" Engak ah biasa aja" Muka jesika langsung bete, Luna mengerutkan dahinya
" ya iyalah lu engak minat cowo kaya gitu orang kakak lu aja tampan banget " Sambung jesika
Setelah itu mereka hening tanpa percakapan apapun, mereka hanya menikmati pemandangan berjoget orang orang didepan nya sembari menikmati minuman yang dipesan nya, waktu menunjukkan pukul dua sore hari mereka Baru saja keluar dari kafe tersebut.
" Kak sam chat gue suruh pulang, kita pulang aja ya" jesika langsung mengangguk
badan mereka juga sudah terasa sangat cape, tadi mereka juga sempat ke Mall untuk bermain dan berbelanja Secincer yang habis. Mereka pulang dengan memesan taxi online, meski keluarga Luna kaya raya namun Luna tidak pernah memperlihat itu ia selalu tampil apa adanya.
" Byeee duluan yaa" Ucap jesika, setelah itu ia pergi dengan menggunakan taxi
Terlihat Alvaro sudah menyambut sang adik di depan rumah nya, Luna sedikit terkejut saat membuka gerbang rumah nya namun ia berpura pura biasa saja
" I'm back kakaku yang tampan" ia berlari kecil ke arah Alvaro
" bawa apa itu" Varo menatap paper bag yang di pegang adik nya
" ooh ini aku beli beberapa secincer, karena stok dikamar udah habis" Varo mengerutkan dahinya
" kamu punya uang? " Luna mengangguk, ia tadi menggunakan uang tabungan nya untuk belanja
" Tadi aku pakai uang tabungan aku, masih cukup kok" ucap nya sembari tersenyum simpul
" uang tabungan kamu engak usah dipakai, simpan aja nanti kakak kasih kartu buat kamu beli keperluan kamu " Luna mengangguk
Mereka langsung masuk dan duduk di ruang tamu, bibi langsung membawakan segelas air minum dan cemilan untuk kedua kakak beradik tersebut.
" Kak Sam mana kak?" ia menatap ke arah tangga
" lagi keluar, kenapa?" Luna menggeleng
Ia membuka semua belanjaan nya tadi, Alvaro juga ikut melihat lihat belanjaan adik nya itu bahkan sesekali Alvaro bertanya tanya soal merek merek secincer dan kegunaan nya.
...----------------...
Disisi lain samuel yang baru saja datang ia langsung duduk di ruang VIP, ruangan yang biasanya memang dihuni oleh dirinya dan anak buah nya. Saat ini ia berada di sebuah bar bersama Asisten nya
" Dimana wanita itu?" ucap nya kepada Asisten nya
" Seperti nya belum datang tuan" ia berbicara dengan sopan
Tak lama pintu ruangan tersebut terbuka tampak seorang wanita dengan postur tubuh tinggi dengan pakaian seksi dan memiliki kulit putih serta hidung nya yang mancung membuat nya tampak istimewa
" Selamat datang Tuan Samuel Brahmana " ucap wanita tersebut dengan suara mendayu nya
Samuel dan Asisten langsung menatap ke arah wanita tersebut, wanita tersebut langsung mendekat ke arah Samuel dan hendak duduk di pangkuan nya namun Samuel langsung berdiri
" Katakan apa yang akan kamu bicarakan?" Ucap samuel kepada wanita tersebut
" Tidak perlu buru buru sayang, kita bisa main dulu" ia bergelayut manja di lengan samuel yang membuat nya merasa jijik
" Lyra saya tidak punya banyak waktu hanya untuk menemui mu, katakan sekarang!!" ucap nya dengan nada tinggi
" Oke oke kamu lihat ini " wanita tersebut membawa kota berukuran kecil dan menyerahkan nya kepada Samuel
" Apa itu?" ia belum menyentuh kotak tersebut, Lyra memberi isyarat untuk membuka nya
" Dani buka itu" perintah nya kepada Asisten nya, setelah kotak itu dibuka terlihat sebuah tespek di dalam nya
" Tespek Tuan, dan itu bergaris dua" Samuel mengerutkan dahi nya.
Bukan nya ia tidak paham arti tespek bergaris dua hanya ia binggung kenapa mantan kekasih nya itu memberikan tespek itu kepada nya.
" Kamu tidak paham apa maksud nya? " Tanya wanita tersebut
Namun tak lama Samuel justru tertawa sangat keras membuat wanita tersebut kebingungan.
" Kamu akan menuduh saya menghamili mu?" Wanita tersebut langsung mengangguk
" Kita pernah berhubungan badan samuel, dan dia adalah anak mu. Sebelum nya belum pernah ada pria yang menyentuh ku!" Wanita tersebut berbicara dengan lantang
" Dani berikan vidio itu kepada nya" Dani langsung membuka handphone nya dan menyerah vidio itu
Yang dimana isi vidionya adalah pergulatan panas antara Lyra dengan seorang pria yang bahkan wanita itu tidak mengenalinya. Dan itu terlihat sangat jelas sontak mulut Lyra terbuka sempurna
" Tidak mungkin, ini pasti editan kan?!" Pekik nya masih tidak terima
" Untuk apa saya mengedit vidio seperti itu buang buang waktu saja" Ucap nya dengan santai
" Samuel aku yakin itu editan, kamu jangan membodohi ku!!" ia berbicara dengan lantang karena saking tidak terima nya
Samuel langsung berjalan mendekat ke arah wanita tersebut dan mencengkram dagu nya dengan kuat
" Dengar, saya tidak pernah menyentuh wanita menjijikan seperti kamu. Dan dalam vidio itu sudah jelas bukan siapa ayah dari anakmu!" ia langsung menghempaskan wajah Lyra begitu saja
Lyra menggeleng ia Sangat tidak terima dengan perkataan Samuel, bagaimana bisa orang lain yang kemarin sudah menyentuh nya bahkan yang ia ingat Samuel lah yang masuk kedalam kamar hotel kemarin
" Kemarin saat saya membawa kamu masuk, tak lama datang lah pria tersebut saya tidak menyuruh ia datang dengan sendiri nya. Dan menyuruh saya untuk pergi" Ucap samuel menjelaskan dengan nada yang tetap santai
" kamu keterlaluan sam kenapa kamu membiarkan itu semua terjadi!!" wanita tersebut berbicara dengan air mata yang terus menerus keluar
" Keterlaluan? Bukan nya kamu ya, yang mencoba meracuni saya agar kamu bisa mendapatkan apa yang kamu mau. Bukan begitu?" Wanita tersebut terdiam ternyata Samuel memang benar benar susah dibodohi
" sudah lah membuang buang waktuku saja" Samuel langsung melangkah kan kaki nya keluar di ikuti Asisten nya
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!