NovelToon NovelToon

Bukan Antagonis

Bab 1 Hilangnya Kegadisan

Malam semakin larut, di sebuah club malam saat ini Leti sedang meratapi nasibnya yang sebentar lagi akan menghadapi sebuah kenyataan pahit yang pasti akan membuat hatinya hancur.

  "Aaah .... Dasar kau bodoh Leti, Arkan itu sebentar lagi menikah dengan wanita pilihannya, tentunya perempuan itu bukan kamu Leti, perempuan itu adikmu sendiri," ucap Leti, sambil meneguk cairan kuning tersebut.

  Setelah cukup puas menikmati minuman memabukkan itu, tiba-tiba saja mata Leti menjadi berkunang-kunang hingga pada akhirnya tanpa sadar diapun pingsan di tempat.

  Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari entah siapa yang membawanya tiba-tiba saja Leti berada di kamar hotel dengan seorang pria yang notabennya calon suami adiknya sendiri.

 Perlahan Leti mulai membuka mata ketika lelaki perkasa itu mulai mencoba melucuti pakaiannya.

  "Latu, kau begitu cantik Sayang, aku sangat mencintaimu," ucap Arkan.

  "Apa! Latu," lirih Leti ketika mulai mencerna ucapan dari lelaki yang siap menerimanya itu.

  "Iya Sayang, aku sudah tidak sabar ingin bercinta denganmu, sepertinya aku terjebak dengan minuman sialan itu," ucap Arkan.

  "Stop Arkan aku bukan Latu, aku Leti, kakak dari calon istrimu sendiri," tolak Leti.

  "Kau jangan bercanda Sayang, ayolah kita nikmati bersama malam ini, aku sudah tidak sabar, kau tenang saja aku pasti tanggung jawab," ucap Arkan meyakinkan.

 "Tidak Arkan aku bukan Latu!" teriak Leti.

  Akan tetapi Arkan tidak mau mendengarnya, lelaki itu sudah dikuasai oleh hasrat yang menggebu akibat pengaruh alkohol dan obat perangsang tersebut.

  "Tidak Sayang, kau tidak akan ku lepaskan, bantu aku ya, untuk menuntaskan hasratku, sungguh rasanya begitu menyiksa," ucap Arkan.

  "Jangan Arkan aku tidak sudi kau sentuh, aku bukan Latu!" teriak Leti yang tidak di gubris oleh Arkan.

  Sekuat apapun Leti menghalangi tangan Arkan, akan tetapi perempuan itu tidak kuat melawan tenaga Arkan yang lebih kuat darinya, bahkan Arkan dengan kasar merampas kegadisan Leti secara paksa.

   "Auuuu ...!" teriak Leti dengan penuh kesakitan.

  Sedangkan Arkan tidak menghiraukan sama sekali kesakitan perempuan yang berada di bawah kungkungannya itu.

  "Kau begitu nikmat Sayang," ucap Arkan ketika sudah sampai ke puncak cakrawala.

  *****

  Keesokan harinya Arkan begitu terkejut ketika mengetahui kalau perempuan yang ada di dalam dekapannya bukan Latucia yang merupakan sang kekasih dari sinilah amarah Arkan mulai membuncah.

  "Gadis kurang ajar, berani-beraninya kau berbuat memalukan seperti ini terhadapku Leticia!" bentak Arkan.

Leticia langsung tersentak gadis itu tidak pernah tahu kalau Arkan yang tadi malam dengan paksa merenggut kesuciannya tiba-tiba menyalahkannya begitu saja.

  "Arkan ini semua bukan yang aku mau, tadi malam kamu yang merenggut kesucianku dan memaksanya dengan begitu tega, sekarang kau malah melempar semua kesalahan ini terhadapku, gampang sekali kau menyalahkan aku," bantah Leti dengan berani.

  "Oh, setelah berhasil menjebak ku dengan penuh sandiwara kau melempar sebuah fakta, iya kan Leti, dari dulu aku tahu kau begitu menggilai ku, tapi aku tidak menyangka kau akan berbuat sekeji ini terhadapku disaat pernikahan aku dan adikmu tinggal hitungan hari saja!" desis Arkan.

  "Aku tidak ada niatan untuk menjebak mu, jika kau menilai rasa cintaku sebagai satu hal yang buruk itu salah Kan? Cintaku tulus tanpa syarat meskipun kau tidak pernah membalasnya, mungkin dunia menganggap ku bodoh, tapi itu yang aku rasakan padamu, dan kamu tahu ketulusanku tidak akan aku nodai dengan cara kotor seperti ini," bantah Leti lalu mulai memunguti bajunya yang berceceran di lantai.

Leti segera pergi meninggalkan Arkan yang masih mematung di di dalam kamar hotel tersebut, perempuan ini membawa segenap luka yang di torehkan oleh lelaki yang sangat dia cintai.

  "Sakit, atas semua tuduhan mu itu jika tadi malam aku bisa melawan semua ini pasti tuduhan keji ini tidak akan kau tunjukan untukku," ucap Leti sambil mengusap air matanya.

   ******

Satu Minggu kemudian entah tangan iseng siapa yang mampu membeberkan berita ini kepada khalayak ramai, hingga semua keluarga di gemparkan dengan vidio berdurasi 60 detik tersebut, bahkan keluarga Leti pun tahu dan mereka mengalami syok berat.

 "Ma, ini bagaimana aku tidak menyangka kalau Kak Leti tega menusukku dari belakang, aku ini adiknya Ma, tapi kenapa dia tega tidur dengan calon suamiku," ungkap Latu dengan kesedihannya.

  "Anakku Mama juga tidak tahu dengan apa yang terjadi diantara kalian bertiga, Mama sendiri malu Nak memiliki anak seperti dia, Leti seperti orang yang tidak memiliki perasaan bahkan dengan gampangnya dia tidur dengan calon suami adiknya sendiri," ucap Sandra.

"Pokoknya aku tidak mau melanjutkan pernikahan ini, aku tidak sudah menikahi seseorang yang memiliki hubungan dengan kakak ku sendiri ini terlalu menyakitkan untukku," cetus Latu yang memilih untuk tidak melanjutkan pernikahannya.

"Kamu yang sabar ya Nak, akan tetapi pernikahan ini harus di lanjutkan karena Papa mu mempunyai hutang Budi terhadap keluarga Arkan Nak," ucap Sandra menasehati putrinya.

"Enggak Ma, kalau Mama menginginkan pernikahan berlangsung gantikan saja posisiku dengan Kakak biar dia puas sekalian," ungkap Latu dengan kekecewaannya.

Bersambung ....

Halo kakak-kakak jumpa lagi dengan aku di sini, semoga saja kalian suka ya dengan cerita baruku. Makasih 🙏🙏🙏🥰🥰🥰🥰

Mencoba Menghadapi Semua

Sandra tidak tahu lagi harus membujuk anak keduanya itu seperti apa, dari dulu ibu dua anak ini memang tidak terlalu menyukai Leti yang memang kelakuannya suka bikin malu keluarga.

  Leti merupakan seorang anak yang kehadirannya tidak diinginkan oleh ibunya bahkan perlakuan Sandra terhadap Leti pun sedikit berbeda, dan hal itulah yang membuat Leti terjerumus ke dunia malam.

 Di mata keluarga dan orang lain Leti merupakan anak perempuan yang bandel dan nakal, bahkan tanpa mereka tahu sakit hati Leti seperti apa, dia seperti itu karena ingin mendapatkan perhatian dan dukungan dari orang terdekatnya.

  "Dasar dia memang anak bandel, makanya sudah satu Minggu ini dia tidak pulang," gerutu Sandra yang memang tidak terima dengan perlakuan Leti yang di nilainya sangat keterlaluan.

  *****

  Di tempat lain saat ini Leti begitu ketakutan dengan berita yang beredar mengenai dirinya, sungguh kehancuran bagi dirinya sudah di depan mata, dia tahu kalau setelah ini keluarganya pasti akan mencari-cari dirinya dan melemparkan semua kesalahan ini terhadap dirinya.

  "Astaga! Ini bagaimana, aku takut." Tangan Leti gemetar dia sudah tidak tahu lagi akan nasibnya nanti.

  "Nak Leti ada apa? Kenapa kau begitu ketakutan?" tanya Mina seorang mantan asisten rumah tangga Mama nya dulu.

  "Ibu aku takut, berkata ini sudah menyebar, aku yakin setelah ini keluarga ku akan mencari ku," adu Leti layaknya seorang anak terhadap ibunya.

 "Nak, kamu yang sabar ya, ibu yakin setelah ini kamu akan mendapatkan kebahagiaan," ucap Mina yang sebenarnya saja di dalam hatinya dia merasakan ketakutan yang luar biasa mengenai hidup Leti.

   "Ibu, aku takut, di rumah aku benar-benar sendiri tiada satupun keluarga yang mendukung ku, aku benar-benar berjuang sendiri, di tambah lagi ada masalah ini, citraku bertambah buruk di mata mereka semua. Hiks ... Hiks ....." Tangisan Leti pecah begitu saja.

  Mina hanya bisa mengelus dada melihat Leti yang ketakutan seperti ini, masalah yang sedang dihadapi Leti saat ini bukanlah masalah kecil, sehingga membuat Mina yang sedari dulu menemani Leti ikut merasakan kesedihan ini.

  'Nak, kamu ini kasihan dari dulu kau selalu dibedakan oleh nyonya Sandra dan sekarang kau malah tertimpa masalah yang sangat besar seperti ini, semoga setelah ini akan ada pelangi yang mewarnai hidupmu,' batin Mina.

  Leti hanya bisa menangis di dekapan mantan ART ibunya ini, sejak dulu Mina bekerja dengan baik akan tetapi Mina terpaksa di berhentikan karena dia dianggap terlalu menyayangi Leti, dan pada waktu itu setiap ada pembantu yang dekat dengan Leti pasti mereka akan bernasib sama dengan Mina.

  "Nak untuk sekarang kau di sini dulu ya, tunggu keadaan aman dulu," pinta Mina.

  "Tidak Bu, mereka tidak sesederhana yang Bibi kira, pasti mereka akan secepatnya menemukan keberadaan ku, dan aku tidak mau membawa-bawa nama Ibu, aku takut mereka akan menyakiti Ibu," ungkap Leti.

 "Sayang, tapi kalau kamu ada di luaran sana Ibu semakin khawatir Nak," sahut Mina.

  "Bu, percaya padaku, aku pasti akan baik-baik saja, dan doakan saja, semoga aku kuat menghadapi semua ini," pinta Leti.

Mina pun mulai berlinang air mata ketika melihat Leti berpamitan untuk pergi dari rumahnya, meskipun Leti tidak terlahir dari rahimnya akan tetapi kasih sayang Mina melebihi seorang ibu yang melahirkan Leti ke dunia.

  Leti segera ke rumah kost nya di dalam ukuran kost yang sedikit sempit ini Leti merasa aman hidup sendirian dari pada hidup di istana ibunya, yang penuh banyak luka.

  Ketika Leti mulai membuka handphone nya ada puluhan pesan masuk dan juga panggilan telepon yang tidak terjawab.

  "Astaga! Banyak sekali chat dan panggilan telepon," gumam Leti.

Satu persatu Leti membaca chat yang masuk ke nomornya, betapa jahatnya mereka, mengirim kan suatu pesan yang teramat menyakiti hatinya.

"Heh pelacur ada dimana kamu saat ini, kau sudah puas sudah menghancurkan hidup adikmu, mau kamu itu apa sih, sudah di didik sedari kecil masih saja kau tidak tahu malu dan tidak tahu di untung kau," isi pesan tersebut dari Adiguna Wijaya, ayah sambung dari Leti.

Air mata jatuh begitu saja di pelupuk mata, betapa kotornya Leti di mata mereka, wanita ini dari dulu selalu di remehkan dan di pandang sebelah mata oleh keluarganya sendiri maka dari itu hidup Leti seolah hilang arah, ibu yang seharusnya menjadi rumah ternyaman, akan tetapi selalu membencinya ketika dia dilahirkan.

Semua pesan sudah Leti baca meskipun isinya cuma menyesakkan dada, untuk sekarang Leti mencoba untuk menghadapi semuanya sendirian, bahkan dia sudah tidak peduli lagi dengan cacian dan hinaan yang dilontarkan orang-orang tentang dirinya.

"Aku akan pulang, akan aku hadapi semuanya sendiri, aku tidak peduli dengan tanggapan orang-orang mengenai diriku, yang terpenting aku perlu cerita yang sebenarnya tentang kesalahpahaman semua ini," ucap Leti sendiri.

Bersambung ...

Keluar Dari Rumah.

Leti pun mulai memberanikan diri, berjalan tanpa beban meskipun dia tahu kalau kejadian ini akan menghajar mental dan fisiknya habis-habisan.

  Sekitar pukul 12 malam Leti sudah sampai di rumahnya dengan menggunakan jasa taksi online, sedikit demi-mi sedikit langkah kaki Leti mulai mengendap-endap berjalan layaknya seorang pencuri di rumah ibu sendiri.

  "Heh! Pelacur akhirnya kau pulang juga." Suara Adiguna menghentikan langkah Leti.

  "Papa," ucap Leti sedikit cemas.

  "Plaaaak!" Tamparan keras Adiguna melayang ke pipi Leti.

  "Kau sudah puas membuat hati anakku hancur, dasar jalang murahan, kalau kau mau menjebak pria kenapa harus calon adik kandungmu sendiri Leti!" bentak Adiguna.

  "Pa, Leti tidak ada maksud untuk merebut Arkan dari siapapun, aku di jebak asal Papa tahu ini bukan keinginan Leti sama sekali," bantah Leti akan tetapi nasi sudah menjadi bubur mau sekeras apapun Leti menerangkan tetap saja citranya sudah buruk di mata keluarganya.

  "Masih bisa ya kau mengelak padahal sudah jelas-jelas salah, apa buktinya jika kalian berdua di jebak, yang ada kau malah menjebak Arkan untuk tidur bersamamu, aku tidak habis pikir kau sampai melakukan hubungan terlarang itu!" kelekar Adi dengan nada yang menggebu-gebu.

  Kemarahan Adiguna menggelegar, bahkan Sandra dan juga Latu sempat terbangun dan mencari arah sumber pertengkaran ini.

  "Papa, Kak Leti," ucap Latu dengan tatapan yang mengejek ke arah Leti.

  "Oh, jadi kau masih ada muka untuk mendatangi rumah ini," cibir Latu.

  "Dek, Kakak mohon dengar penjelasan dari Kakak dulu," pinta Leti.

  "Apa yang ingin kau jelaskan coba kau jelaskan, kau ingin menjelaskan kalau kau sudah berhasil menjadi pelacur calon suamiku, kau mau menceritakan ke seluruh dunia kalau kau sudah berhasil membuat pernikahanku hancur, bertahun-tahun aku menantikan pernikahan ini, namun kelakuan kotor mu menghancurkan semua!" teriak Latu sambil menunjuk-nunjuk wajah Leti.

  "Ok, kalian semua boleh menghinaku, menyebutku seorang pelacur ataupun pelakor silahkan itu hak kalian, asal kalian semua tahu aku di sini sebagai anak dan juga sebagai Kakak, tidak ada niatan untuk merebut lelaki manapun apalagi itu calon suami dari adikku!" tekan Leti.

  "Plaaaak!" Sekali lagi tamparan melesat kembali di pipi Leti kali ini tamparan itu datang dari ibunya sendiri.

  "Lancang sekali kau Leti, kelakuanmu benar-benar seperti bapakmu yang tidak tahu diri itu, Oh ya dari dulu kau tidak tahu kan siapa Bapakmu, mulai sekarang aku kasih tahu nama bapakmu adalah Ferdinan Ali, dia dulunya seorang pengusaha dari Malaysia, dan dia bangkrut karena suka bermain perempuan, sekarang aku ibumu sendiri sudah tidak menganggap mu sebagai anak lagi, carilah bapakmu barang kali masih hidup!" cetus Sandra.

  Ucapan Sandra begitu menyakitkan bahkan melebihi tamparan yang diberi oleh Adi dan juga dirinya, untuk saat ini Leti sudah tidak bisa berbuat apa-apa langkah terbaik adalah angkat kaki dari rumah ini.

  "Maafkan jika memang selama ini Leti mempunyai salah, dan untuk Mama, terima kasih sudah memberi tempat selama ini untuk Leti, selamat malam," ucap Leti lalu mulai pergi meninggalkan rumahnya.

  Leti pun sudah pergi dengan membawa segenggam luka yang ada di dalam hatinya, memang untuk sekarang bagaimanapun cara Leti meyakinkan semua orang tidak akan ada yang mempercayainya, karena yang mereka lihat hanyalah penggalan video tanpa melihat keseluruhan dari video tersebut.

  ******

  Setelah kepergian Leti, Sandra merasa menyesal sudah mengusir anak pertamanya itu, akan tetapi karena amarahnya yang membuncah mengalahkan rasa sayang Sandra yang setipis tisu terhadap anak pertamanya itu.

  "Ya Tuhan apa yang sudah saya lakukan, apa mungkin Leti akan benar-benar pergi dari rumah ini, ah tidak mungkin dia kan tebal muka paling satu Minggu lagi dia akan pulang juga," gumam Sandra sendiri.

  ******

  Satu Minggu kemudian, pernikahan Latu dan juga Arkan tetap di selenggarakan, karena bagaimanapun keluarga dari Adiguna mempunyai hutang Budi terhadap keluarga Arkan.

Arkan sudah selesai mengucapkan sebuah ijab qobul, saat ini antara Latu dan juga Arkan tengah sah menjadi suami istri.

Meskipun Arkan harus berupaya untuk membuat Latu percaya, akan tetapi tanggapan Latu masih tetap sama, sekali pengkhianat tetap pengkhianat, meskipun kenyataan tidak seperti yang di bayangkan orang-orang.

Pernikahan mereka berdua di gelar dengan cara tertutup dan tamu yang di undang pun hanya sebatas keluarga dan rekan terdekat saja, karena kejadian besar itu semuanya jadi berubah seperti ini.

"Akhirnya anak kita menikah juga Ibu Risa," ucap Sandra.

"Iya Ibu Sandra dan aku harap Ibu Sandra menjauhkan anak Ibu yang bernama Leti itu dengan anak saya Arkan, karena aku tidak ingin pernikahan mereka hancur hanya gara-gara datangnya orang ketiga," cetus Risa yang benar-benar membuat Sandra tersinggung sebagai seorang ibu yang melahirkan Leti.

'Ya Tuhan kenapa Engkau memberiku anak seperti Leti, sedari dulu kerjaannya hanya membuat malu keluarga saja,' batin Sandra yang meluapkan semua amarahnya terhadap Leti.

Bersambung ....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!