NovelToon NovelToon

Cinta Gadis Biasa "Alya"

Alya

Namaku Alya putri, sekolah di salah satu SMA Negeri yang terletak di kota gudeg. Kalian pasti tahu.., di mana kota itu?? Yaaa.., kota Yogyakarta.

Setiap hari.., aku berangkat sekolah dengan berjalan kaki karena tidak memiliki sepeda apalagi motor. Kalau kalian tanya, mengapa tidak naik bus saja atau kendaraan umum lainnya? Hmmmmmm..., karena uang saku yang aku punya hanya cukup untuk makan siang di kantin, lumayanlah kalau untuk beli gorengan tiga biji..., 😂😂😂.

Di sekolah ini aku mempunyai enam orang sahabat, dua diantaranya bernama Vita & Dara. Selain itu ada Aldi, Ale, Ardhi & Rudhi. Sedangkan teman sebangku denganku, bernama..., Marta. Gadis cantik berkulit putih. Dia selalu baik, kalau ada maunya..., upsss...😊😊.

Di sekolah, aku tidak terlalu pandai...., hanya faktor keberuntungan yang selalu membuat si gadis ini meraih rangking 1 ataupun rangking 2.

Disela kesibukan membantu ibu berjualan Mie Jawa di warung lesehan, tiap malam...., aku selalu meluangkan waktu untuk belajar, menghafal semua pelajaran sebisanya, dan mengerjakan PR. Kadang lelah terasa..., namun aku harus semangat, untuk berjuang demi masa depan kami. Seorang gadis biasa....., Alya dan kedua adikku.

Terkadang, bila melihat teman-teman berbahagia karena memiliki pacar...., hufttt sebenarnya aku juga ingin merasakan, bagaimana sensasi dicintai & mencintai ala-ala anak abg seusiaku. Tapi sudahlah...., gadis ini harus bersyukur, ada sahabat-sahabat yang selalu mmberikan perhatiannya.

Mereka bagaikan pelangi di kehidupan seorang gadis biasa yg terkadang tak berwarna, sendu tanpa kehadiran seorang ayah lagi di sisi.

Kalau kalian ingin tahu tentang Angga, sebenarnya dia lelaki yang baik, itu menurutku. Hampir semua gadis di kelas menaruh hati padanya. Karena selain anak band, dia jg mempunyai lesung di kedua pipinya. Kalau dikatakan tampan, dia tidak terlalu tampan, hanya manissssss ketika tersenyum.

Sudah hampir 2 tahun, Angga selalu membuntutiku ketika pulang sekolah. Namun aku berpura-pura seolah tidak mengetahuinya. Sampai pada ahirnya...., dia selalu mengirim surat untuk gadis ini melalui salah seorang temannya, karena saat di SMA.., aku tidak mempunyai ponsel. Rupanya dari kelas 1 SMA, Angga mempunyai rasa suka kepadaku.., seorang Alya, gadis biasa.

Aldi, dia sahabatku. Siswa terpandai di kelas. Rangkingnya selalu bergantian denganku. Kalau gadis ini mendapat rangking 1, dia yang rangking 2, begitupun sebaliknya. Meski pandai, Aldi sangat usil. Dia sering sekali meledek si Alya ini....., huffffttt....

Dimas, dia sahabatku dari kecil, rumah kami satu kampung. Sebenarnya dia sangat perhatian, umur kamipun hanya selisih 2 tahun, lebih tua Dimas dari pada diriku.

Seperti biasanya gadis ini berjalan kaki.., menelusuri jalan yang masih belum ramai, menuju ke sekolah.

Tinnnn...tinnn... tiinnn..., bunyi klakson mengagetkan....

"Alya..." Teriak lelaki itu.

"Dimas.." Ucapku agak terkejut.

"Ayo naik...!! Keburu telat lho..."

"Asiapppp pak bosss, dengan senang hati..., hhhhehe." Kataku sambil naik ke motornya.

"Al, ngga terasa ya...., kamu sudah kelas 2 SMA..."

"Huum Dim, kamu juga.., ngga terasa sudah jadi anak kuliahan..."

"Kalau ingat dulu, jadi geli ya Al.., kamu seringnya main sama anak-anak cow, mencari keong di sawah..., hhhhaha..."

"Iiiiihhhh..., ya mau gimana lagi Dim, yang mau berteman denganku hanya anak-anak cow, mereka yang cew pada ngga mau deket sama aku, gara2 ngga punya mainan berbie yang mahal..."

Di sepanjang jalan kami mengobrol dengan asik, hingga tak terasa motor Dimas berhenti tepat di depan sekolahku.

"Nahhh..., dah sampai tuan putri, selamat belajar ya anak manis." Ucap Dimas sambil mengumbar senyumnya.

"Iyess Dim, makasih ya dah nganterin sampai ke sekolah. Oiya..kog berangkat pagi banget Dim ke kampusnya?"

"Biasalah..., mo nganter tuan putri dulu, kasihan kalau jalan kaki terus..., hhhehe.." Jawabnya dengan bercanda.

"Achhh yang bener??? Btw maaciih ya sob..." Ucapku sambil tersenyum & menepuk pundaknya. Dimas mengangguk dan memberikan senyumnya, kemudian dia pergi meninggalkanku yang masih berdiri di depan gerbang sekolah.

Ternyata, ada sepasang mata yang menatap kami dengan sangat tajam..

"Al..."

"Eehhh...., emmm..., Angga....., tumben sudah sampai di sekolah?" Tanyaku spontan, sembari mnyembunyikan keterkejutan.

"Jadi....., dia yg bikin kamu tak pernah membalas perasaanku?" Tanya Angga dengan nada agak tinggi.

"Bukan.., dia sahabatku dari kecil."

"Lalu...., apa Al....??"

"Angga, jangan bicarakan itu lagi di sekolah....!!! Malu kalau di dengar para guru & teman2. Apalagi Sinta..." Aku berjalan meninggalkan Angga yg masih berdiri terdiam.....

Ya..., Sinta seorang gadis manis...., badanya tinggi, lebih tinggi dariku kurang lebih 10cm. Dari awal kelas 1 SMA, dia menaruh hati pada Angga.

Sering aku dilabraknya, ketika tahu Angga mengirimi surat, kadang surat itu berisi rangkaian puisi...., kadang lirik lagu romantis yang menggambarkan perasaannya pada gadis ini.

Sinta begitu membenciku, pernah sepulang dari ekstra sekolah, aku di dorongnya sampai ke tengah jalan. Untung ada Rei & Riski yg membantu, hingga tubuhku tak sempat tertabrak motor yg sedang lewat.

Pernah kami disidang, gara2 Sinta selalu membuliku, bahkan mengancam.... Aku tak pernah melaporkannya pada guru atau kepala sekolah, tapi teman lainnya yg melaporkannya. Sejak kami disidang, aku semakin berusaha menjauh dari Angga, gadis ini semakin mengacuhkannya bila di sekolah.

Dalam hatiku berharap, semoga kebencian Sinta terhadap gadis ini menjadi luntur, dengan cara mengacuhkan Angga, mengacuhkan perasaannya, bahkan mungkin mengacuhkan perasaanku sendiri. Kuakui sedikit ada rasa kekaguman terhadap perjuangan Angga selama ini untuk mendapatkan hatiku. Namun itu seolah sia2, karena Sinta tetap saja membenci gadis ini....

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Happy reading... 😍

Kamu Sakit Apa???

Sudah 2 hari ini, aku tidak melihat Angga berangkat ke sekolah, kata seorang teman dekatnya.., Angga sakit. Tapi entah..., sakit apa....??? Tiba2 aku merasa khawatir dengan keadaannya, takut terjadi sesuatu dengan lelaki itu..., huftttt....., aku benci dengan perasaan ini, kalau ada Angga di kelas, aku mengacuhkannya.., tapi ketika dia tidak berangkat, hatiku menjadi sedih..... Entahhh mengapa bisa begini?? Aku tidak yakin dengan perasaanku sendiri.

"Vit..."

"Ya..., ada apa Al?"

Saat ini kami sedang duduk santai di kursi panjang, samping kelas (pada jam istirahat pertama).

"Mmmm..., nanti mau nggak nganter aku?" Tanyaku ragu.

"Nganter kemana Al?"

"Nengokin..., Ang..., Angga." Jawabku ragu.

"Ppppfffftt...., hahaha, ada yang kangen rupanya..." Vita meledekku..., dia tertawa lebar.

"Diemmmm..., jangan keras2 Vita...!!! Iihhh." Aku mencubit lengan sahabatku itu, gemasss..

"Hhhhehe..., iya.., iya Al, nti aku anterin dech, kebetulan aku bawa motor, helmnya juga dobel.., tadi pagi sekalian nganter ibuku ke pasar."

"Mmm..., tapi nggak bawa oleh2 gimana donk Vit?"

"Santai aja Al.., nanti kita mampir beli buah, pake uangku.." Ucap Vita dengan tersenyum.

"Jangan Vit...!! Masa kamu yang beli buah."

"Nggak papa Alyaku sayang..." Vita memelukku...., duch seneng banget dipeluk sahabat yang satu ini, dia gadis yang hangat, ceria & tentunya baik hati.

"Tapi janji, jangan ada yg tau ya Vit..!! Aku takut Sinta murka..."

"Iya....., iya Al, mereka berlima.., (5 sahabat kami), juga nggak dikasih tau??"

"Enggak usah Vit, cukup kita saja yaa..., please...!!"

"Oke.., oke..."

Aku terlalu takut, kalau ada yang mengira gadis ini ada hati juga dengan Angga. Di sekolah, aku selalu berusaha menutupi perasaan yang entah ini...

Bel tanda berahirnya pelajaran hari ini sudah terdengar, aku & Vita langsung keluar kelas dengan buru2.. Lima sahabatku hanya melongo melihat tingkah kami yang seperti dikejar2 monster....., hhhihi 😁.

Sebelum keenam sahabatku itu mendekat, kami hanya mengerlingkan mata ke arah mereka & melambaikan tangan... "Duluan ya plennndddd..." Teriakku sambil berlari keluar kelas.

"Kalian mau ke mana...??" Teriak Aldi, tanpa mendapat jawaban dari kami.

Di parkiran, Vita segera mengambil motornya. Kurang lebih selama setengah jam, motor itu melaju dengan kecepatan sedang. Tentu saja kami mampir ke kios buah, membelikan oleh2 untuk Angga.

Tibalah kami di depan rumah Angga...., rumah ber cat biru, halamannya yang luas dipenuhi dengan tanaman menghijau....., di sana juga tumbuh bunga mawar nan cantik, seolah menandakan si pemilik pandai merawatnya.

Aku melangkah ragu, untuk mengetuk pintunya.. Vita yang mengetahuinya, tiba2 meraih tanganku..

"Ayo Al...., ketuk pintunya....!!!"

"Ehhh..., iiy.....iyaa Vit.."

Tokk...tokkkk...tokk...

Aku mengetuk pintu rumah Angga.

"Assalammu'allaikum..."

"Wa'allaikumsalam..." Jawab suara seorang ibu dari dalam rumah.

Kllekkk...

Pintupun terbuka, hatiku menjadi semakin tak karuan...., duhhh bagaimana ini...??

"Siapa ya Nak?" Tanya beliau dengan lembut.

"Kami teman Angga bu.." Vita menjawab mewakiliku.

"Ooohhh....., ya masuk Nak.....!! Ayo sini masuk saja!! Angga ada.., baru rebahan di kamar. Tunggu sebentar ya Ibu panggilkan...!! Monggo silahkan duduk dulu..!!" Beliau mempersilahkan kami.

"Iya bu, terimakasih.." Ucapku.

"Angga..., dicari temenmu lho..."

"Siapa Bu??" Tanya suara yg familiar terdengar dari dalam kamar.

"Itu....., ada dua gadis manis.." Jawab ibunya sambil berlalu menuju dapur.

Angga keluar kamar...., mata kami saling bertatapan....

Deg..deg

Tatapan kami terkunci.., bibir kami seolah membisu..

"Angga..., sini gihhh duduk..!!" Kata Vita, tiba-tiba, memutus tatapan kami. Aku menunduk, mencoba menyembunyikan rona merah di wajah.

"Alya..., Vita..??" Tanyanya dengan setengah terkejut, aku belum berani memandang raut mukanya.

"Eeh Angga, kamu sakit apa sich...?? Dua hari nggak berangkat, nie ada yang kangen.." Vita mentowel-towel pipiku. Iihhh..., ingin rasanya aku mencubit dengan keras paha sahabatku itu... Aku semakin menunduk, tak tau harus berbuat apa??? Mau berucap pun rasanya kelu.

"Al..., makasih ya kamu mau datang ke rumahku.."

"Iy..iya.." Aku berusaha menenangkan perasaan, dengan menatap kepadanya.

"Kamu sakit apa Ngga?" Tanyaku pelan.

"Ohhh..., cuma kecapekan, hari Sabtu nge band ma temen2 sampai larut.." Jawabnya dengan tersenyum.

"Tumben....., Alyaku perhatian.." Ucap Angga dengan nada meledek.

"Maksudmu??? Aku cuma mau mastiin aja kamu sakit apa...??" Sanggahku untuk menutupi malu.

"Al..., makasih yaa.. Aku seneng banget kamu datang, aku juga seneng kamu perhatian seperti ini.. Andai di sekolah, kamu juga seperti ini ya Al..."

Aku hanya terdiam...., tak mampu berkata apa2 lagi di hadapannya.

"Ehm..., oiya ini ada buah dari kami Ngga..." Vita meletakkan buah yang kami bawa, di atas meja tamu.

"Makasih ya Vit..."

"Sama2 Angga..."

Ibu Angga, keluar dari pintu dapur..., beliau membawa nampan berisi teh hangat beserta camilan untuk kami.

"Diminum dulu nak teh.nya..!! Ini ada camilan, silahkan dimakan juga...!! Ibu mau ke warung dulu ya, kalian lanjut ngobrol2nya."

"Iya bu..., trimakasih." Ucapku & Vita bersamaan.

Lima belas menit kemudian, setelah kami menikmati teh & camilan, dengan tanpa mengobrol apapun.., hanya saling diam..., aku memberanikan diri untuk berucap...

"Angga...., bentar lagi aku pulang ya, takut dicari ibu. Tadi belum sempat pamit."

"Kog bentar Al...??? Dah nggak kangen ya...??"

"Siapa yang kangen??? Kamu aja yang Ge-er.." Kataku, sambil menikmati teh hangat.

"Al..., kapan kamu mau menerimaku?" Kata Angga dengan sendu.

"Aku tak tahu Ngga, kita masih SMA.... Aku juga masih punya kewajiban membantu ibu mencari nafkah untuk kedua adikku. Aku takut, nantinya kamu menyesal Ngga, meski semisal kita jadian.., aku tetap nggak ada waktu yang lebih untuk perhatian ke kamu, aku juga tidak bisa berkencan seperti gadis2 lain..."

"Asal kamu membalas perasaanku aja, aku sudah teramat senang Al.."

"Trimakasih Ngga, atas perasaanmu selama ini, masih banyak gadis2 cantik di sana menunggumu, membalas perasaan mereka.., apalagi Sinta.."

"Kamu beda Al.." Angga berkata & sambil terus menatap.

Aku yang salah tingkahpun hanya berkata..

"Ya sudah Ngga, kami pamit dulu ya.., cepat sembuh. Besok berangkatkan?"

"Iya.., besok aku berangkat demi kamu."

"Jangan bilang2 ke teman yang lainnya ya Ngga kalau aku datang menengok...!!! Takut kena sidang lagi..., hhhhehe"

"Dasar Alya.., di sekolah cueknya minta ampun, tapi sebenernya kamu perhatian.., makasih ya Al, aku seneng bangettttt...., hari ini..."

Aku mengajak Vita untuk berdiri, kami berjalan keluar rumah dengan diikuti Angga.

"Ngga, salam buat ibu ya..!! Kamunya istirahat aja, biar cepet sehat...!!"

"Iy Alyaku, hati2 ya di jalan.!! Vit nitip anter Alya sampai rumah ya...!!" Ucapnya sambil tersenyum.., manis...

"Siapppp Ngga....., sehat.., sehat ya Ngga.."

"Iya Vit, makasih ya..."

Vita melajukan motornya, semakin menjauh dari rumah Angga.. Entahhh ada perasaan apa yg menyentuh kalbuku..?? Yang pasti, ada rasa bahagia, ketika melihat Angga...

Dia benar-benar berangkat

Pagi ini entah mengapa hatiku berdetak tak karuan.. Setelah menengok Angga, aku jadi sedikit berbeda.., seperti abg yang tengah dilanda cinta.. Aku merasa lebih bersemangat, karena Angga mengatakan jika dia akan berangkat ke sekolah hari ini...

Dengan segera aku menaiki tangga, menuju ruang kelas yang berada paling pojok. Di dalam kelas sudah ada Dara, Aldi, Ardhi, Rudhi & Ale. Oiya...., sudah ada Vita juga...., ia tengah duduk sambil senyum2 sendiri, mukanya setengah ditutupi buku.

"Al..., kemarin kamu ke mana sich, kog cuma Vita yang diajak, apa aku ini gak penting bagimu...??" tanya Dara dengan nada kesal..

"Iya Al....., biasanya kalau mau pergi pasti ngasih tau kami, egak asal nyelonong seperti kemarin.." Tambah Aldi dengan nada tak kalah kesal juga.

"Ma...., maaf, kemarin aku ada urusan mendadak... Maaf ya plend2..." Ucapku dengan nada seolah menyesal, sembari memeluk Dara & memandang ke arah Aldi.

"Makanya.., besok lagi kasih tau Al, kalau mau pergi..!! Kata Vita, kalian berdua pergi ke rumah cow.mu Al.. Memang kamu sudah punya cow? Siapa dia...?" Tanya Ale menatapku dengan tatapan menyelidik.

Ach......, Vita, semoga dia tidak memberitahu kalau yang aku datangi itu Angga. Bisa pingsan aku, kalau mereka tau yang sebenarnya. Ya..pingsan karena teramat malu..., 😁😁.

"Kog gak dijawab Al?" Tanya Dara dengan heran.

"Ach....., bukan siapa2 Ra, cuma temen kog..., aku mau duduk dulu ya..."

Sebelum sampai di mejaku, tiba2 Angga memasuki kelas....., dan berjalan mendekat, dia tersenyum & berkata dengan pelan (seraya berbisik)..

"Aku benar2 berangkat kan Al..."

Mukaku menjadi memerah, seperti udang rebus... Achh, mengapa dia berkata seperti itu.... Aku terdiam, kemudian duduk di bangku, menata tas sambil menunduk, menyembunyikan wajah ini karena malu. Sepertinya semua sahabatku tidak menyadari perkataan Angga tadi, karena dia berkata dengan pelan. Huffftttt..., ya semoga mereka tidak tau..., itu harapanku.

Sepuluh menit kemudian, pelajaran dimulai.

Bu Kartika mulai menerangkan tentang Hukum Newton kepada kami..

"Hukum Newton adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum gerak ini merupakan pondasi mekanika klasik yang dijabarkan dalam tiga Hukum Fisika...."

Beliau menerangkan pelajaran Fisika dengan sangat lugas namun menggunakan bahasa yang sederhana, sehingga kami dapat dengan cepat memahami materi yang diajarkan.

Tak terasa waktu istirahat pertama sudah tiba, seperti biasa, aku hanya duduk santai di bangku samping sekolah. Semua sahabat berhambur ke kantin, sebenarnya mereka memintaku untuk ikut...., tapi apa daya.., nggak enak hati juga kalau keseringan ditraktir...., ya kan...??? 😊😁

Di dalam kelas masih ada Ratna & Riski. Mereka memang pasangan yang selalu romantis.

Aku sedikit mengintip mereka dari balik jendela, pemandangan itu membuatku seolah ingin muntah.. Aku melihat mereka berpelukan, berciuman..., tangan si lelaki menggerayang* seluruh tubuh si gadis...

Dengan cepat aku memalingkan pandangan dan berlari menjauh dari ruang kelas. Tanpa sengaja kakiku tersandung...

"Duuhh....., sakit..." Jeritku spontan.

"Al..., kamu kenapa..??" Tanya Angga khawatir, dengan segera dia berjalan ke arahku. Aku tak menyadari kalau Angga berada di sini.

"Enggak....., gapapa, aku cuma tersandung..., tadi aku lihat di sana..." Jawabku dengan mengarahkan telunjuk ke ruang di mana ada Ratna & Riski, sedang melakukan aktivitas yang tak seharusnya dilakukan oleh seorang pelajar.

"Aku bantu berdiri ya..."

"Nggak usah, aku bisa sendiri..." Ucapku sambil menepis tangan Angga.

"Ayo duduk di bangku sebelah sana saja..!!" Ajaknya.

Aku berjalan, di belakang Angga..., kemudian duduk bersebelahan dengannya.

"Gimana kakimu..?"

"Dah mendingan.."

"Tadi kamu lihat apa sihhh?? kog seperti orang ketakutan... Lihat Kunti ya? hhhheehe"

"Iya.. Kuntinya lagi ciuman...." Jawabku sambil masih sedikit menahan sakit.

"Hhhhaha..., kamu lucu Al, emang siapa yang ada di dalam sana?"

"Ratna dan Riski..."

"Makanya besok lagi jangan duduk mojok sendiri..!! Lihat penampakan yang seremmm kan??" Kata Angga sambil tertawa lebar...

"Besok aku ultah lho Al... Kamu main lagi ya ke rumah..!!"

"Sepertinya aku tidak bisa Ngga, sore mau jualan..."

Angga menghela nafas panjang.., ada guratan kecewa di wajahnya.

"Tapi tenang Ngga, meski aku nggak bisa datang.., tak kasih kado dech..." Ucapku menghiburnya.

"Hhmmm....., yaudah, nggak jadi ach bikin pesta... Yuks masuk kelas, sudah bel..!!"

Sinta berjalan ke arah kami, ia memandangku dengan pandangan yang aku rasa teramat sangat mengerikan, seolah2 mengancam...

Hahhh..., seketika aku mempercepat jalanku, dan menjauh dari Angga.

Bukannya takut pada Sinta, tapi aku takut kena sidang lagi. Kan malu..., masa hanya karena satu lelaki, membuat satu sekolahan hebohhh....

Sampai di kelas, Sinta masih menatapku dengan pandangan yang masih sama seperti tadi.. Aku memalingkan muka untuk menghindari tatapan matanya...

"Al...., nanti aku antar ya..??" Tiba-tiba Angga mendekat.

"Nggak usah Ngga, aku nanti mau mampir ke rumah Marta. Sudah lama aku nggak main ke rumahnya..." Aku berusaha menolaknya dengan halus, meski dengan berbohong. Marta menatapku seolah penuh tanya

Aku pun membalas tatapannya dengan memberinya kode, kerlingan mata...

"Ya sudahlah kalau kamu gak mau...., huftt..." Ucap Angga kecewa, sambil berjalan menjauh.

"Duhhh Ngga, jauh2 dari aku dulu donkkkk...!! Masa kamu tidak peka dengan pandangan Sinta..." Bisikku dalam hati sambil memijit-mijit kepala yang sebenarnya tidak pusing...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!