NovelToon NovelToon

PERNIKAHAN DINI

01. PENGUMUMAN KELULUSAN SMA

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh seluruh siswa SMA Taruna. Hari di mana kelulusan mereka akan diumumkan di sekolah. Tak terkecuali Hilda. Dia sudah sejak lama menantikan pengumuman ini. Hari dimana Hilda akan resmi melepaskan seragam sekolah.

Pagi-pagi sekali Hilda telah bangun dan bersiap-siap. Dia tidak sabar lagi ingin pergi ke sekolah. Dia ingin bertemu teman-teman sesama kelas tiga yang telah sebulan lebih tak dia temui karena sekolah libur setelah ujian sekolah dilaksanakan.

Selesai bersiap, Hilda mengambil tas nya dan memasukkan handphone nya ke dalam tas lalu turun ke ruang makan tempat di mana mama dan papanya sudah menunggunya sarapan setiap pagi.

" Pagi ma.. Pagi pa.." Sapa Hilda pada kedua orangtuanya.

" Tumben pagi- pagi sudah rapi Hilda? Biasanya kalo sarapan cuma pake piama tidur aja..!!" Kata Papa Hilda.

" Iya pa.. Hari ini Hilda mau ke sekolah. Hari ini pemberitahuan kelulusan siswa kelas tiga di sekolah pa..!!" Kata Hilda.

" Ooo.. begitu..!! Mau papa antar ke sekolah?" Kata papa Hilda lagi.

" Tak perlu pa..!! Hilda bareng Imel dan Jasmin saja pa..!! Ntar lagi juga mereka bakal ngejemput Hilda". Kata Hilda

" Oke tak apa-apa..!! Tapi sepulang dari sekolah langsung pulang ya..!!" Kata papa Hilda

" Yah.. papa..!! Masak langsung pulang sih.. Hilda kan sudah sebulan lebih di rumah. Hilda boleh dong sesekali main bareng teman-teman. Please..!!" Bujuk Hilda.

" Nggak boleh Hilda..!!" Kata papa tegas

" Ma, bujuk papa dong, biar Hilda bisa main sama teman-teman. Kali ini aja. Please..!!" Kata Hilda meminta tolong mamanya untuk membujuk papanya yang keras.

" Nggak apa-apa kali pa biarin Hilda nya keluar main. Kan sudah sebulan lebih dia di rumah aja. Mungkin dia bosan. Kali ini aja pa..!! Jangan dilarang terus anaknya." Kata Mama Hilda membujuk suaminya.

" Tapi ma..!!" Kata Papa Hilda lagi.

" Sekali ini aja papa..!! Please..!!" Kata Hilda memohon.

" Iya pa.. Kasi ijin anaknya main kali ini aja..!!" Bantu mama Hilda.

" Baiklah. Kali ini papa ngalah. Kamu boleh main sama teman-teman kamu. Tapi ada syaratnya..!!" Kata papa Hilda.

" Apa syaratnya?" Tanya Hilda antusias.

" Syàratnya kamu nggak boleh keluar kota misalnya Bandung atau Bogor, kamu nggak boleh minum minuman keras apalagi ikutan pake narkoba, dan yang terakhir kamu harus sudah di rumah sebelum papa pulang kerja. Gimana? Kamu sanggup..??" Tanya papanya.

" Sanggup pa..!! Hilda pastiin, Hilda sudah sampai dan duduk manis di rumah sebelum papa pulang kerja..!!" Janji Hilda ke papanya.

" Baiklah..!! Kali ini kamu papa kasi izin.." Kata papanya.

" Makasih ya pa.. Hilda sayang banget sama papa..!!" Kata Hilda.

" Oo.. Jadi sayangnya cuma sama papa doang..?? Sama mama nggak sayang?" Protes mamanya.

" Ihh mama main cemburuan gitu..!! Hilda juga sayang kok sama mama..!! Papa sama mama itu orang yang paling Hilda sayang di muka bumi ini." Jawab Hilda.

" Gini nih pa kalo maunya diturutin..!! Pasti ngomongnya manis banget..!!" Kata mama yang sudah sangat hapal dengan sifat Hilda anaknya itu.

" Papa sudah tau ma..!! Hahahaha..!!" Kata papa disertai dengan tertawa bahagia melihat tingkah anaknya.

" Papa sama mama nggak percaya sama kata-kata Hilda?" Tanya Hilda.

" Percaya kok Hilda..!!" Kata mama sambil mengerlingkan matanya pada suaminya memberik kode agar suaminya juga bilang begitu pada Hilda.

" Iya.. Papa percaya sama kamu" Kata papa sesaat setelah menyadari kode yang diberikan istrinya.

" Gitu dong. Masak sih nggak percaya sama anaknya yang manis nya nggak ketulungan gini? Apa kata dunia nanti?" Kata Hilda lebay.

" Hahahaha.." Papa dan mama Hilda tertawa renyah melihat tingkah laku putri mereka itu.

Setelah itu mereka lanjut memakan sarapannya hingga ada suara ketukan pintu rumah mereka. Ada tamu yang datang. Mama Hilda berjalan membukakan pintu itu, membiarkan Hilda dan papanya melanjutkan makannya.

" Pagi tante.." Sapa Imel dan Jasmine barengan.

" Eh ada Imel dan Jasmine..!! Masuk dulu. Hilda masih sarapan sama papanya..!! Kalian sudah sarapan? Kalo belum ayo ikut sarapan bareng kami..!!" Kata mama Hilda

" Kami sudah sarapan tadi di rumah tante..!! Kami tunggu di kursi itu aja ya tan..!!" Kata Imel mewakili Jasmine ngomong meminta izin duduk di sofa yang ada di ruang tamu mereka.

" Ya udah masuk deh kalo gitu. Kalian tunggu di sofa itu. Biar tante panggil Hilda ya..!!" Kata mamanya Hilda

" Iya tante. Makasih.." Kata Jasmine.

Mamanya Hilda pun masuk ke dalam. Dia menuju meja makan di mana Hilda dan suaminya menghabiskan sarapannya di sana. Setelah sampai Hilda bertanya kepada mamanya.

" Siapa yang datang ma?" Tanya Hilda.

" Imel dan Jasmine..!!" Jawab mamanya.

" Cepat sekali mereka datang. Padahal kan janjiannya setengah jam lagi..!!" Kata Hilda.

" Mana mama tau Hilda..!!" Kata mamanya.

" Sekarang mereka di mana ma?" Tanya Hilda lagi.

" Di ruang tamu depan. Tapi kamu habisin dulu sarapannya baru kamu pergi sama mereka." Suruh mamanya.

" Iya ma..!!" Kata Hilda menurut.

Hilda pun menghabiskan sarapannya dengan cepat lalu meminum susu yang ada di depannya. Lalu dia pamitan pada papa dan mamanya untuk pergi bersama Imel dan Jasmine. Hilda pun berjalan menuju ruang tamu depan menemui kedua temannya.

" Maaf ya guys lama..!! Abis kalian sih datangnya kecepetan..!! Aku kan nggak bisa pergi kalo belum sarapan..!!" Kata Hilda.

" Iya nggak apa-apa Hilda. Tadi Jasmine yang jemput nya kecepatan Tadi aku aja sarapan di mobilnya Jasmine." Kata Imel.

" Maaf teman-teman..!! Aku nggak sabar lagi pengen jumpa teman sekelas kita. Kangen banget tau..!! Lagian kita sudah sebulanan lebih di rumah aja. Jadi, pas ada moment kayak gini ya aku manfaatin dong..!!" Jelas Jasmine.

" Memang papa mama kamu nggak marah kamu pergi pagi-pagi banget?" Tanya Hilda.

" Kamu kayak nggak tau aja sih..!! Papa dan mama aku kan jarang di rumah. Ini sekarang mereka lagi di Amerika ada kerjaan katanya di sana. Di rumah aku cuma sama asisten rumah tangga dan supir doang." Kata Jasmine.

" Lain kali kalo kamu kesepian di rumah, kamu bisa main kok ke rumah aku ataupun Imel. Kamu juga bisa nginep di rumah kita. Iya nggak Mel?" Tanya Hilda ke Imel.

" Iya dong. Kan papa mama kami sudah kenal sama kamu. Pasti diizinin deh..!!" Kata Imel yakin.

"Makasih ya teman-teman. Kalian memang sahabat terbaikku". Kata Jasmine memeluk Hilda dan Imel.

" Udah ahh.. Jangan pelukan gini. Ntar dikirain kita lesbong lagi.. Geli ahh..!!" Kata Imel disertai dengan tertawanya Hilda dan Jasmine.

Sesudah itu mereka pamitan pada papa dan mama nya Hilda yang ada di situ. Lalu mereka berjalan keluar ke arah mobil Jasmine. Di dalamnya sudah ada supir yang akan mengantar kemanapun mereka pergi. Lalu mereka naik dan pak supir menjalankan mobilnya ke arah sekolah mereka.

02. NGEGOSIP DI MOBIL BARENG

Hilda, Imel dan Jasmine sekarang sudah berada di dalam mobilnya Jasmine. Mereka sangat bahagia karena bisa ketemu lagi setelah liburan panjang. Hal ini di manfaatkan mereka untuk ngegosip bareng sepanjang perjalanan.

" By the way kalian kemana aja liburan ini..??" Tanya Jasmine.

"Kalo aku sih di rumah aja bertelor.. Kalo di hitung - hitung telor aku dah banyak banget tuh di rumah.. Hahahahaha.." Kata Hilda

" Masa sih kamu di rumah aja. Nggak jalan-jalan gitu kemana?" Tanya Jasmine lagi.

" Ya elah..!! Jalan-jalan kamu bilang? Boro-boro..!! Keluar gerbang aja aku di tanyain panjang kali lebar..!!Kalian kan tau papa mama aku tuh orangnya gimana. Mereka itu possesive banget sama aku. Mereka takut kali ya kehilangan anak semanis aku..!!" Keluh Hilda dengan gaya sok kecakepan.

" Ueekkk..!! Mau muntah aku dengarnya. Sok kecakepan banget sih kamu Hilda? Cantikan juga aku kemana-mana..!!" Kata Imel nggak mau kalah.

" Cantik dari mananya coba kalian berdua? Cantikan juga aku! Dah tinggi, tubuh semampai , rambut panjang. Idola laki-laki banget.. Kalian kan tau sendiri banyak cowok di kelas kita yang berusaha mencuri pandang ke aku bahkan ngejar-ngejar aku segala.!!" Kata Jasmine yang kepedeannya nggak nanggung-nanggung.

" Uueeekkk" Kata Hilda dan Imel serentak mendengar omongan nya Jasmine. Supir yang di depan pun senyum-senyum mendengar obrolan nggak jelas mereka bertiga.

" Dilarang sirik ya teman-teman..!!" Kata Jasmine yang bersikap biasa aja di ledekin kedua sahabatnya itu.

" Kalo kamu mel? Ngapain aja waktu liburan kemaren?" Tanya Hilda.

" Kalo aku ke Bandung ke rumah kakak aku yang sudah menikah. Aku sana di ajak jalan sama kakak aku keliling Bandung. Diajaknya ke mall. Diajaknya ke pasar tradisional. Diajaknya cobain kuliner khas Bandung." Kata Imel.

" Enak banget kamu..!! Trus oleh-oleh buat kita nggak lupa kan...??" Tanya Hilda.

" Ya jelas lupa lah..!! Hahahaha..." Tawa Imel

" Idih Imel pelit amat sama teman sendiri..!!' Kata Hilda.

" Iya Nih si Imel dari dulu pelitnya tuh nggak hilang-hilang. Malah kayaknya pelitnya sudah bertumbuh dan berakar di dalam tubuhnya..!!" Kata Jasmine.

" Nggak gitu juga kalee..!! Aku kan masih sekolah..!! Belum punya uang sendiri. Mana sanggup beliin kalian apa-apa. Tau sendiri selama ini di antara kita bertiga kantong aku yang paling cekak." Kata Imel

" Iya sih..!!" Kata Hilda yang diiringi tertawa renyah mereka bertiga.

" Kalo kamu sendiri kemana aja, Min? Nggak mungkin kamu di rumah aja kan? Secara papa mama kamu orang berduit?" Duitnya nggak berseri lagi..!!" Tanya Imel.

" Aku nggak kemana-mana. Aku cuma sekitaran Jakarta doang. Palingan ke mall nongkrong, ke perpustakaan atau toko buku beli buku keluaran terbaru atau ngopi di cafe sendirian..!! Nggak enak banget deh..!!" Kata Jasmine.

" Salah sendiri nongkrong nggak ajak-ajak kita..!! Ya kamu ngerasa sendiri dong..!! Bener nggak Hil?" Kata Imel.

" Yups.. kamu benar Mel..!" Jawab Hilda menyetujui pendapat Imel.

" Hallo..!! Gimana mau ajak kalian coba? Hilda kalo diajakin keluar harus pusing tujuh keliling dulu cari alasan biar dia di kasi izin keluar sama papa mamanya. Kamu tau sendiri papa mamanya Hilda sangat possesive sama Hilda. Maklum Hilda kan anak mami. Hahahha. Sedangkan kalo aja Imel, Hape nya nggak pernah aktif. Asal di telpon cuma operator yang jawab. Heran Deh, tuh hape kalo nggak bisa dipake buang aja ke laut..!!" Jelas Jasmine.

" Maaf.. maaf..!! Kalian tau kan hape ku suka hang. Sebenernya sudah minta di ganti. Tapi apa boleh buat duit aku nggak ada. Mau minta sama mama papa pasti di ceramahi dulu. Pusing kepalaku mendengarkannya." Kata Imel.

" Maaf ya teman-teman dengan sikap orangtuaku." Jawab Hilda dengan wajah sedih.

" Ngapain minta maaf Hil? Kalo aku jadi kamu Hil.. Aku senang banget diperhatiin kayak kamu sekarang. Nggak kaya aku..!! Aku jungkir balik juga nggak bakalan ada yang peduli. Mama dan papa hanya sibuk cari duit. Aku sama sekali nggak ada diperhatiin." Curhat Jasmine.

" Sabar ya Min..!! Aku tau kamu pasti bisa ngelewatin ini semua. Jangan sedih mulu. Ntar cepat tua, tau rasa..!! Mau?" Kata Hilda

" Ya jelas nggak mau dong. Masa usia masih muda tampang dah kayak nenek-nenek. Ogah..!!" Kata Jasmine.

" Hahahaha..!!" Imel dan Hilda tertawa terbahak bahak.

" By the way Hil.. Boleh nanya nggak? Tapi kamu jangan marah ya..!!" Kata Imel.

" Apaan sih. Kayak nggak pernah nanya aja..!! Pake sungkan segala sama aku..!!" Kata Hilda.

" Serius Hil..!! Aku pengen tanya nih..!! Tapi takut kamunya marah atau tersinggung." Kata Imel

" Iya.. Mau nanya apa sih?" Kata Hilda nggak sabaran.

" Sebenarnya nih, aku mau tanya sudah sejak dahulu kala. Aku mau tanya, kok sikap orangtua kamu seperti itu sama kamu..?? Maksud aku kok kedua orangtua kamu kelihatan possesive banget sih?" Tanya Imel penasaran.

"Sebenarnya aku juga penasaran sih..!!" Kata Jasmine

" Oohh itu ya.. Awalnya kan dulu aku tuh punya kakak perempua. Usianya lumayan beda jauh dari aku. Kami beda sekitaran tujuh tahun. Dulu, kakak aku tuh aktif banget. Kesana kemari tanpa di batasi kayak aku sekarang. " Kata Hilda menjelaskan.

" Trus sekarang kakak kamu di mana? Kok kita nggak pernah lihat?" Tanya Imel.

" Kakak aku udah meninggal saat dia umur 14 tahun..!!" Kata Hilda

" Kok bisa meninggal, Hil?" Tanya Jasmine

" Ceritanya panjang..!!" Kata Hilda.

" Ceritain aja..!! Kita punya banyak waktu untuk dengerin cerita kamu..!!" Kata Jasmine

" Tadi kan aku bilang kalo papa mama aku selalu membebaskan kemana aja kakak aku pergi tanpa ada larangan kayak aku." Kata Hilda

" Iya, terus?" Tanya Imel

" Saat umur 14 tahun, kakak aku tuh punya teman dua kayak kita ini. Trus kedua temannya itu punya pacar. Cuma kakak aku doang yang nggak mau pacaran. Trus karena kakak aku cantik, banyak dong yang suka. Banyak juga yang nembak kakak aku, cuma di tolak sama kakak aku". Kata Hilda

" Kakak kamu populer kayak aku ya..??" Kata Jasmine

" Iya.." Kata Hilda

" Trus gimana?" Tanya Imel penasaran.

" Singkat cerita nih, ada satu cowok yang sakit hati ditolak berkali-kali sama kakak aku. Dia nyuruh dua teman kakak aku itu memgajak kakak aku keluar alasan kerja kelompok di rumah teman kakakku. Karena kakak aku orangnya baik dan nggak curigaan kakak aku oke aja." Kata Hilda

" Terus gimana?" Tanya Jasmine

" Waktu itu kakak aku pergi dan pulang sendiri dari rumah temannya. Waktu pulang kan sudah agak malam kira-kira jam 9 malam. Dia naik ojek dari sana. Maklum dulu papa belum sekaya sekarang. Di tengah jalan ojek yang dia pake bannya pecah kena paku. Mungkin sudah di sengaja. Kebetulan tuh tempat gelap dan sepi. Waktu tukang ojeknya minta maaf dan pergi, kakak aku membiarkannya." Kata Hilda

" Terus?" Kata Imel

" Nah waktu kakak aku sendirian datanglah tiga orang preman yang memang di suruh untuk memperkosa kakak aku di sana. Karena di tarik tiga orang gede kakak aku nggak bisa ngelawan. Di bawa lah dia ke semak-semak lalu di gilir di sana. Abis itu, tubuh kakak aku dibiarin aja di situ setelah mereka puas. Saat ada warga ngeliat ada kakak aku di sana, dipanggil lah polisi untuk mengecek. Ternyata kakak aku sudah tewas di sana. Akibat banyaknya luka yang ada di tubuhnya yang telanjang akibat pemerkosaan itu." Kata Hilda

" Sadis amat ya..!!" Kata Imel

" Semenjak itulah papa sama mama jadi posesive ke aku. Mereka takut kehilangan aku seperti mereka sudah kehilangan kakak aku." Kata Hilda.

" Oo.. Sekarang aku sudah ngerti kenapa sikap orangtua kamu seperti itu" Kata Jasmine

" Maaf ya Hil.. Kita udah ngebuka luka lama keluarga kamu." Kata Imel.

" Nggak apa-apa. Santai aja..!!" Kata Hilda.

" Eh, kita dah mau nyampek sekolah loh. Nggak nyangka cepat banget ya.." Kata Imel.

" Bukan cepat mel..!! Karena kita cerita waktu jadi tak terasa." Kata Hilda.

" My School.. We are coming.. We miss you.." Kata Jasmine lebay.

Akhirnya mereka pun sampai ke halaman sekolah. Ketiga anak itu turun di lobby sekolah. Supir Jasmine langsung mencari parkir dan menunggu di situ sampai mereka bertiga pulang.

03. DI SEKOLAH

Hilda, Imel dan Jasmine sudah sampai di sekolah, Mereka sangat senang sekali. Banyak kenangan suka dan duka mereka rasakan di sekolah itu. Sejak mereka melangkahkan masuk ke sekolah itu saat kelas satu SMA sampai akhirnya kelas tiga SMA. Banyak cerita yang tersimpan di sekolah ini. Ada cerita sedih, ada cerita senang, ada cerita cinta dan masih banyak lagi yang tak bisa terlupakan.

Melihat kedatangan ketiga gadis yang bersahabat ini, teman-teman satu kelasnya pun datang mengerubungi mereka.

" Hai guys...!!!" Kata Imel kepada teman-temannya.

" Hai.. Gilak tambah bohay aja kamu Jasmine..!! Jadi makin cinta deh..!!" Goda Irfan teman sekelas mereka yang terkenal paling genit di antara murid yang lain.

" Makasih ya Irfan.. Tapi maaf nggak ada uang receh..!!" Kata Jasmine ngeledek temannya itu.

" Kamu kira aku tuh pengemis apa? Pake mau dikasi recehan segala..!" Kata Irfan.

" Hahahaha... Maaf..!! Kirain kamu muji aku mau minta recehan dari aku..!! Kata Jasmine meledek lagi.

" Gila lu Min..!! Anak orang lu katain pengemis..!! Di demon orangtuanya baru rasa..!! Hahaha.." Kata Intan teman sekelas Jasmine juga...

" Hahaha.. iya.. iya.. Maaf deh.. Just kidding guys..!!" Kata Jasmine.

" Kamu apa kabarnya Hilda? Kok diem aja darritadi? Sariawan ya..!!" Tanya Intan yang melihat wajah Hilda tegang dan diam aja sejak masuk ke sekolah ini.

" Aku takut nih..!!"  Kata Hilda pada Intan.

" Takut apa Hil?" Tanya Intan. Imel dan Jasmine memperhatikan perubahan mimik wajah Hilda.

" Aku takut melihat hasil pengumuman kelulusan kita nanti. Aku takut nggak lulus..!!" Kata Hilda jujur.

" Yang bener aja dong Hil..?? Masa Siswi pintar sekelas kamu takut nggak lulus sih? Trus gimana nasib kita-kita yang punya otak cekak gini..?? Mati berdiri dong kita..?" Kata Intan lagi.

" Iya nih Hilda.. Buat cicak yang lewat ketawa aja. Masa siswi juara satu umum di sekolah ini takut nggak lulus? Yang benar aja dong Hil..!! Rendah diri sih boleh aja. Tapi nggak gitu juga kali.." Kata Irfan.

" Iya Hil.. Aku yakin kamu pasti lulus. Seribu persen dah kalo ada..!!" Kata Jasmine.

" Malah seharusnya yang takut nggak lulus itu tuh si Irfan. Abisnya kerjaannya pacaran mulu. Pantang ngeliat cewek bening dikit langsung di comot aja. Udah kayak comot permen sih..!! Ucap Intan ke Irfan

" Idih Intan.. Sok -sok an ngatain dia. Dirinya sendiri juga gitu. Tuh kalian aja, nasib si Tono, Dimas, Rangga..!! Nggak karuan gara-gara nih anak..!!" Kata Irfan

" Yee.. mana ada. Mereka sendiri tuh yang tergila-gila sama aku. Akunya sih nggak mau nanggapin. Males..!! Kata Intan membela dirinya.

" Udah ahh.. Kok kalian jadi berantam gini sih? Sesama teman itu harus saling mengasihi dan menyayangi. Tak boleh saling mengejek seperti itu..!!" Kata Jasmine.

" Iya bu Pendeta..!!" Kata Irfan dan Intan serentak.

" Oh iya.. Teringatnya jam berapa sih pengumuman kelulusan kita keluar?" Tanya Hilda.

" Harusnya sih udah ya.. Tapi kok belum ada tanda-tanda" Kata Imel

" Guru-guru lagi rapat tuh di ruang guru. Mungkin bentar lagi. Nggak sabaran amat sih..?? Makanya banyak-banyak berteman sama si sabar biar kesabaran kamu bisa sampai langit ke tujuh..!!" Ledek Irfan lagi.

" Yee kamu lagi Fan.. Orang Hilada nanya nya bagus.. Kok malah ngejawabnya udah kayak manusia sok paling sabar sedunia aja..?"  Protes Imel membela Hilda

" Iya nih.. Nggak solid amat jadi teman.." Kata Intan

" Kebanyakan makan bubuk merica kali dia. Makanya nyolot nya tingkat dewa gitu.." Kata Jasmine.

" Udah ahh.. Dari pada penasaran aku mau ke arah papan pengumuman aja deh. Mana tau aja pengumumannya sudah di tempel di situ..!!" Kata Hilda nggak sabaran.

Tanpa memperdulikan kata-kata temannya, Hilda pergi nyelonong di antara teman-temannya dan berjalan menuju tempat keberadaan mereka melihat pengumuman di sekolah. Imel, Jasmine, Intan dan Irfan pun mengikutinya dari belakang.

Benar saja, ternyata dari tadi pengumuman kelulusan itu sudah di tempelkan di situ,. Dan mereka sama sekali nggak tau karena dari tadi mereka hanya asyik ngobrol dan saling meledek satu dengan lainnya untuk melepas rindu mereka kepada teman-teman mereka.

" Woii.. Benerkan apa yang aku bilang? Pengumumannya udah di tempel di sini. Kita sih kebanyakan ngrumpi di kelas..!! Sehingga nggak nyadar dari tadi tuh pengumuman dah menempel di sini." Kata Hilda.

" Ahh.. Yang bener..?" Kata Intan yang sudah datang dari tadi, tapi sama sekali belum melihat tuh pengumuman bertengger dengan manis di situ.

" Beneran loh..!! Masa saya bohong sih..? Nggak guna tau..!!" Kata Hilda

Mendengar perkataan Hilda mereka pun berkerumun untuk melihat nama mereka di pengumuman itu.

 " Hilda, nama kamu tuh di urutan pertama..!!"  Kata Imel

" Mana.. Mana.. Aku pengen lihat. Minggir dikit napa?" Kata Hilda senang sekaligus penasaran apa yang dikatakan Imel itu benar adanya.

" Ini loh..!!" Kata Imel menunjukkan nama Hilda Soraya di urutan pertama.

" Thanks God..!!" Kata Hilda bersyukur.

" Nama kamu sendiri mana Mel?" Tanya Hilda.

" Bentar.. Nih aku kan lagi perhatiin namanya satu-satu" Kata Imel

" Weiss.. Nama aku ada..!! Aku lulus Hilda..!!"  Kata Imel loncat-loncat kegirangan bersama dengan Hilda.

" Minggir..! Minggir..!! Aku juga kan mau ngeliat nama aku.!" Kata Jasmine

" Iya.. Iya.. Sabar napa..!!"  Kata Imel dan Hilda serentak seraya menyingkir ke sebelah kanan supaya Jasmine bisa melihat namanya di pengumuman itu.

" Horel..!! Aku lulus.." Kata Jasmine segera setelah melihat namanya Jasmine Christina terpampang di situ.

Mereka bertiga pun akhirnya lompat-lompat kegirangan. Mereka senang akhirnya mereka lulus dengan nilau yang cukup memuaskan.

" Gantian dong..!! Aku kan mau ngeliat namaku juga..!!" Kata Intan

" Silahkan nona Intan yang terhormat..!!"  Kata Jasmine, Imel dan Hilda barengan.

Intan pun langsung mencari keberadaan namanya di pengumuman itu. Setelah melihat namanya dia pun senang.

" Hore,, Aku juga lulus..!! Akhirnya aku bisa lulus juga" Teriak Intan setelah melihat nama Intan Pratiwi di papan pengumuman itu.

" Baguslah kita semua lulus..!!" Kata Hilda.

" Belum semua Hil..!! Tuh si Irfan belum tau lulus apa nggak nya.I" Kata Imel menunjuk ke arah Irfan yang masih sibuk mencari keberadaan namanya.

" Gimana Fan..?? Kamu lulus juga kan?" Tanya Hilda.

Irfan memasang wajah murung ke depan Hilda. Irfan ingin mengerjain Hilda. Melihat muka Irfan, Hilda langsung mengambil kesimpulan bahwa Irfan nggak lulus. Dia pun langsung menghibur Irfan temannya itu.

" Nggak lulus ya Fan..!! Jangan sedih ya.. Kan nanti tinggal ikut ujian paket C aja. Aku yakin kamu pasti lulus..!!" Kata Hilda menghiburnya,

" Ketipu..!! Aku lulus kok..!! Cuma ya itu di urutan sedikit di bawah.." Kata Irfan.

" Irfan..!! Bisa-bisanya ya kamu ngerjain aku..!! Aku beneran loh tadi niat ngehibur kamu..!;" Kata Hilda Ngambek.

" Maaf.. Aku kan cuma bercanda.."  Kata Irfan.

" Iya deh nggak apa-apa. Lain kali jangan gitu ya..!!" Kata Hilda

" Iya..!!"  Jawabnya singkat.

Akhirnya mereka semua lulus. Mereka sangat merasa bahagia. Akhirnya seragam putih abu-abu milik mereka dapat segera mereka lepas. Dan mereka akan menuju dunia perkuliahan alias jadi mahasiswa  sebuah universitas.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!