NovelToon NovelToon

The Queen Darkness

Chapter 1

...||Mencoba menunjukan sisi lain dari diri ku agar aku tau mana yang tulus dan mana yang hanya berpura pura||...

Pagi ini Dira sudah rapi dengan seragam sekolah nya. Hari ini hari pertama dia berada di SMA baru nya. Dira kali ini berpakaian nerd pergi ke sekolah nya. Dia tidak ingin menunjukan wajah asli nya di sekolah karena ingin menemukan teman yang tulus.

Setelah selesai diri nya langsung turun ke lantai bawah. Ia pun menuju meja makan yang cukup mewah. Di rumah yang besar ini hanya ada pembantu dan diri nya. Semenjak umur 13 tahun Dira sudah tidak tinggal bersama ke dua orang tua nya.

Dira makan dalam diam. Saat sudah selesai diri nya langsung mengambil motor sport nya dari garasi. Ia pun mengedarain motor nya dengan santai.

Sesampai nya di cafe dekat sekolah Dira memarkirkan motor nya di sana. Dia tidak akan membawa motor itu masuk ke sekolah. Cafe dekat sekolah itu milik Dira jadi motor nya akan aman di sana.

Saat sudah merasa aman Dira berjalan dengan santai menuju sekolah nya. Bel sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Karena sekolah ini milik Dira pasti tidak akan ada yang berani melawan nya.

"Pak bukain gerbang nya" Teriak nya.

"Kamu udah terlambat jadi gak boleh masuk" kata pak hendra yang tidak tau kalau itu Dira.

"Pak ini saya" kata Dira memberi tau.

"Ohh non dira. Kenapa berpakaian kaya gini non?" Tanya pak hendra bingung.

"Gak papa" kata Dira lalu pergi menuju ruang kepsek.

Sesampai nya di depan ruang kepsek Dira langsung masuk tanpa mengetuk sama sekali. Kepala sekolah yang tidak tanda dengan Dira langsung memarahi nya.

"Kamu gak tau sopan santun apa? Masuk bukan nya ngetuk pintu dulu. Kamu kira kamu siapa di sini hah?!" Bentak nya.

"Pemilik sekolah" balas Dira datar.

"Haha jangan coba kamu menipu saya. Pemilik sekolah itu Dira bukan kamu!" Kata nya sambil memukul meja.

"Kurang ajar! Usir dia dari sini dan pasti kan diri nya menjadi gembel" kata Dira.

Dan gak berapa lama masuk 2  boy group dan langsung menggeret kepsek keluar dari sekolah ini. Bukan karena hanya tidak sopan dengan Dira dia juga sering memakan dana sekolah untuk kepentingan pribadi.

"Buk sekar antar saya ke kelas XI mipa-2" suruh Dira kepada salah satu guru yang saat ini akan mengajar di kelas itu.

Buk sekar pun berjalan di depan Dira selangkah. Sesampai nya di kelas XI mipa-2 buk sekar masuk duluan.

"Selamat pagi semua. Hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan masuk" perintah buk sekar.

Dira pun langsung masuk. Kelas yang tadi nya berisik mendadak menjadi hening.

"Kenapa sih harus nerd yang masuk kelas kita?!" Cibir salah satu siswi.

"Paling bisa masuk karena beasiswa" sambung siswi lain.

"Gue bosen liat nerd. Cukup dua aja kenapa nerd di sini!" Kata cowok yang berada di kelas.

"Diam semua nya! Ayo silahkan perkenalkan diri kamu" suruh buk sekar.

Dira hanya diam tidak ingin membuka mulut nya. Karena tau buk sekar langsung mempersilahkan Dira duduk. Dira duduk di paling belakang.

"Hai nama aku Novita Yanza" kata siswi yang duduk di sebelah sisi kanan Dira.

"Dira" balas Dira singkat.

"Btw lo dari mana aja ges?" Tanya Novi.

"Tadi di suruh buk Tesa beresin perpus" balas Gesya.

Mereka pun mengikuti pelajaran sampai bel istirahat berbunyi. Dira langsung membereskan buku nya. Dia ingin pergi ke perpustakaan sekolah tapi tiba-tiba Novi mendatangi meja nya.

"Dira ke kantin yuk" ajak Novi.

Dira ingin membalas perkataan Novi namun dari depan pintu ada seseorang yang memanggil Novi.

"Novi ayo ke kantin" ajak nya lalu menggandeng Novi.

"Ehh ini kenalin Dira anak baru di sini" perkenalkan Novi ke Gesya teman sesama nerd nya.

"Hai aku Gesya Ahzara" kata nya memperkenalkan diri.

"Dira" balas Dira.

Mereka bertiga pun pergi ke kantin. Sesampai nya di kantin mereka langsung memesan makanan. Setelah selesai memesan mereka pun mencari tempat duduk. Untung lah masih ada tempat duduk yang kosong di pojok kantin.

Saat sedang asik-asik makan tiba-tiba ada yang memukul meja mereka. Dira sama sekali tidak terusik. Diri nya masih fokus pada makanan nya.

"Ehh nerd pergi kalian dari sini" perintah siswi itu.

Banyak yang melihat ke arah mereka sebagai hiburan gratis.

"Iya kak kami akan pergi" kata Novi lalu mengambil makanan nya.

Begitu juga Gesya yang sudah berdiri bersama Novi namun tidak dengan Dira. Dia seakan tuli dengan perkataan kakak kelas di depan nya.

"Dira ayo" ajak Gesya namun Dira tidak bergeming.

"Ehh lo tuli yah?!" Kata siswi itu sambil menumpahkan makanan Dira.

Dira pun berdiri menatap kakak kelas nya dengan tatapan menantang. Di seberang meja mereka ada 3 cowok populer yang menyaksikan ini.

"Wihh kayak nya seru nih" kata Satya.

"Iya kayak nya cewek nerd itu ngelawan nih" balas Devan.

"Mau lo apa?" Tanya Dira.

"Gue mau lo pergi dari meja ini" usir nya.

"Natasya" baca Dira di bet nama kakak kelas di depan nya.

"Kalau gue gak mau pergi gimana?" Tantang Dira.

"Nyolot banget lo jadi adek kelas" kata Natasya lalu mengambil jus Dira yang ada di meja.

Dia pun menuang kan jus alpukat itu ke kepala Dira. Semua siswa yang menyaksikan itu menatap Natasya benci karena dia sok paling berkuasa di sekolah ini. 3 cowok populer itu tidak menyangka Natasya sampai segitu nya.

"Upss...gak sengaja" kata Natasya.

"Natasya benar-benar keterlaluan" kata Adit salah satu cowok populer yang di kenal dingin.

"Tapi ini keren dit" balas Devan.

"Dira udah ayo" ajak Novi karena takut Dira celaka sama kakak kelas nya itu yang terkenal suka membullying.

Dira pun pergi meninggal kan mereka. Sedang kan Natasya tersenyum kemenangan. Gesya dan Novi mengikuti Dira. Dira bukan nya pergi ke luar kantin. Tapi dia pergi untuk memesan satu miso panas.

Setelah itu Dira membawa miso itu ke arah meja Natasya. Semua melihat apa yang akan Dira lakukan dengan miso yang dia bawa. Kepala yang di penuhi jus alpukat itu tidak Dira hirau kan.

Saat di dekat meja mereka Dira pura-pura tersandung dan alhasil miso itu tumpah mengenai Natasya. Dira pun yang melihat itu tersenyum puas.

"Aaaaa! Panas!" Teriak Natasya.

"Upss...gak sengaja" kata Dira membalas perkataan Natasya tadi.

Setelah itu Dira langsung pergi dari kantin di ikutin Novi dan Gesya. Banyak yang menatap tidak percaya ke pada Dira. Karena tidak ada yang berani melawan Natasya karena ayah nya kepala sekolah di sini.

"Gila keren banget itu nerd" kata Satya menatap kagum.

"Awas lo nerd! Tunggu pembalasan gue!!" Teriak Natasya kesal.

Chapter 2

...||Di dalam diri ku ada sisi iblis dan malaikat jadi kalian ingin bertemu yang mana?||...

Sekarang Dira ada di toilet wanita. Dia sedang membersih kan rambut nya dari jus alpukat yang sangat lengket dan manis. Novi dan Gesya sedang mengambil kan baju ganti di loker Dira. Gak berapa lama Novi dan Gesya datang dengan baju baru Dira.

"Ini dira baju nya" kata Gesya sambil memberi kan baju nya.

"Tadi dira kenapa ngelawan kak natasya?" Tanya Novi.

"Orang kayak gitu harus di lawan" balas Dira masih membersihkan rambut nya.

"Lo gak takut sama dia dir? Dia anak kepala sekolah loh. Di sini gak ada yang berani melawan dia" jelas Gesya yang gak tau bakalan gimana nasib nya nanti.

"Gue gak takut sama siapa pun" balas Dira sambil tersenyum Devil.

Novi dan Gesya saling menatap karena baru pertama kali melihat nerd yang begitu berani seperti Dira.

"Tenang aja dia gak bakal bisa nyakitin kalian" kata Dira menenagkan.

"Sebenar nya lo siapa sih dir?" Tanya Novi.

"Lo bukan nerd yah?" Sambung Gesya.

Dira membalas mereka dengan menaikan bahu nya lalu melenggang pergi keluar dari toilet yang di ikuti Novi dan Gesya. Sesampai nya di kelas banyak yang menatap mereka terutama Dira.

"Sebentar lagi nerd itu bakal habis di tangan Natasya" Gosip para siswi.

"Tapi dengar-dengar kepala sekolah udah di pecat karena korupsi" sabung siswi lain.

Dira mengambil novel nya dan membaca nya tanpa memperduli kan siswi yang sedang bergosip tentang diri nya.

"Dira gue takut bakal di keluarin dari sekolah ini" kata Gesya.

"Udah tenang aja" balas Dira masih fokus pada novel nya.

"Besok pulang sekolah ikut gue" kata Dira.

"Kemana?" Tanya Novi.

"Udah ikut aja" balas Dira

Gak berapa lama bel masuk pun berbunyi. Mereka pun melanjutkan pelajaran sampai bel istirahat.

"Anak-anak guru mipa tidak datang nanti setelah bel masuk kalian buka buku dari halaman 110 sampai 125 kerjakan soal yang ada" jelas nya dan setelah itu keluar dari kelas.

Dira pun kembali membaca novel nya. Sedangkan Novi dan Gesya sibuk mempelajari soal mipa yang di kasih guru tadi. Tiba-tiba hp Dira berdering menandakan ada telepon masuk.

Dira langsung ke luar dari kelas mencari tempat yang sepi agar tidak ada yang mendengar percakapan nya karena yang menelpon nya Gitdan tangan kanan Dira di kelompok nya.

"Halo nona malam ini akan ada penyerangan di markas utama dari kelompok Danzo"

"Siap kan 200 anggota. Siang ini kita serang markas mereka" perintah Dira setelah itu sambungan langsung di mati kan.

"Itu bukan nya nerd yang tadi di kantin? Ngapain dia kebelakang sekolah?" Heran Adit.

Dira langsung pergi ke belakang sekolah. Di sana sudah ada boy group yang membawakan baju nya. Boy group itu salah satu anggota mafia Dira yang sengaja dia suruh untuk menjaga sekolah ini.

"Nona ini baju nya" kata nya sambil menyerahkan baju kebesaran Dira dalam dunia gelap.

"Awasi tempat ini" suruh Dira.

Setelah itu Dira langsung masuk ke dalam gudang yang ada di sana dan langsung mengganti baju nya. Adit yang mengikuti Dira ke hilangan jejak. Boy group Dira yang melihat seseorang mendekat langsung bertanya.

"Ada apa kamu ke sini?" Tanya nya.

"Enggak saya nyasar" balas Adit asal lalu segera pergi dari sana.

Senjata nya kali ini hanya sebuah pisau kecil dan pistol. Dira juga selalu menggunakan topeng emas yang dia rancang sendiri. Semua senjata dan barang-barang mafia itu Dira yang merancang nya.

Setelah selesai Dira langsung keluar dan pergi dari sekolah. Tas nya sudah dia suruh boy group untuk mengambil nya saat pulang sekolah nanti. Sekarang Dira sudah berada di perjalanan menuju markas nya. Dia menggunakan mobil agar tidak ada orang yang memperhatikan nya.

Sesampai nya di markas 200 anggota nya sudah berkumpul dan yang lain tetap pada kegiatan masing-masing. Saat Dira turun dari mobil Gitdan langsung datang ke hadapan Dira.

"Nona pasukan sudah siap" kata nya hormat.

"Ayo berangkat" balas Dira lalu masuk ke mobil nya.

Dira berada di paling depan sebagai pemimpin. Sesampai nya di markas Dira turun dengan santai. Di depan pintu ada penjaga nya. Untuk memancing sang ketua kelompok keluar Dira harus membuat keributan terlebih dulu.

"Menyingkir aku ingin bertemu Danzo" perintah Dira.

"Tidak bisa!" Kata nya menghalangi.

Dira tersenyum devil sebelum menghabisi penjaga itu. Dalam sekali pergerakan mereka langsung mati di tangan Dira. Karena mendengar keributan Danzo akhir nya keluar bersama anak buah nya.

"Ada keributan apa ini!" Teriak nya.

"Halo om" sapa Dira.

"Rupa nya kau lebih dulu datang ke markas ku" senyum nya.

"Aku akan menghabisi om dengan tangan ku ini" kata Dira tersenyum jahat.

Kini hawa berubah menjadi dingin. Hawa yang di ciptakan Dira. Anggota Danzo mengusap tengku mereka karena Dira. Gitdan dan anggota yang lain ikut merinding melihat Dira yang seperti ini.

Danzo dan anggota nya pun menyerang lebih dulu. Dira mengambil pisau nya satu lagi. Dia akan menggunakan 2 pisau sekaligus. Dengan cepat Dira mampu menumbangkan begitu banyak anggota Danzo.

Meski pun pisau itu kecil tapi ada racun yang sangat mematikan. Racun yang mampu membunuh makhluk hidup dalam sekejap. Sekarang Dira berhadapan dengan sang ketua.

"Jangan harap kau bisa menang bocah ingusan" kata nya sambil terus menyerang.

"Kita lihat saja" balas Dira.

Tubuh Dira terlalu lincah untuk di gerak kan. Danzo menyerang Dira menggunakan samurai nya. Tapi Dira mampu menangkis dan menghindar dari serangan Danzo. Kini Dira mampu menggoreskan pisau nya ke kulit Danzo.

Pisau itu mengenai wajah nya. Wajah Danzo mulai membiru dan tak berapa lama dia muntah darah. Sebelum dia terjatuh Dira menusuk dada. Dan nyawa Danzo langsung menghilang. Banyak anggota Danzo yang mati. Sedang kan anggota Dira hanyak mengalami luka-luka.

"Apa ada anggota yang ingin masuk ke kelompok ini? Ketua kalian juga sudah mati" tawar Gitdan.

"Karena ketua kami sudah mati saya tangan kanan Danzo dan para anggota memutus kan bergabung dengan kalian" kata nya.

"Penghianatan arti nya mati" kata Dira lalu masuk ke dalam mobil dan segera pergi dari sana.

Sebelum pulang Dira sudah membersihkan diri dan mengganti baju nya di markas tadi. Sesampai nya di rumah Dira langsung tidur karena kecapean.

Chapter 3

...||Ada luka yang begitu sakit lalu berubah menjadi sebuah dendam yang mengerikan||...

"Ampun pa..hiks" kata seorang anak kecil yang sedang di siksa oleh sang ayah.

"Pa di..ra gak bisa nafas" kata nya sambil terus memohon.

"Kamu dan adik kamu tau nya cuma nyusahin saya! Lebih baik kamu ikut mama mu saja sana kalau dia menerima mu" kata sang ayah sambil terus memasukan kepala putri nya ke dalam bak mandi.

Dira pun terbangun dari mimpi buruk nya. Mimpi itu adalah ingatan masa lalu Dira saat dia di siksa bersama adik nya. Sudah 6 tahun mimpi itu selalu menghantui nya.

Dira melihat ke arah jarum jam yang menunjukan masih pukul 9 malam. Ia memutuskan untuk membasuh wajah nya dengan air. Setelah itu Dira turun ke bawah. Ternyata bik inah belum tidur.

"Non mau makan?" Tanya bik inah yang masih berada di dapur.

"Iya bik saya laper" balas Dira lalu duduk di meja makan.

"Non baik-baik aja? Wajah non kelihatan pucat" kata bik inah yang masih fokus dengan masakan nya.

"Aku gak papa" balas Dira.

Setelah makanan nya siap Dira langsung memakan nya dalam diam. Bik inah udah izin untuk tidur duluan. Sesudah makan Dira tidak kembali tidur. Dia pergi ke ruang kerja nya.

Dira mengambil laptop dari meja kerja nya. Membuka berkas-berkas dan mengecek perusahaan nya. Dira juga memiliki perusahaan terbesar no 2 di dunia. Perusahaan Dira semakin besar dan akan mencari perusahaan terbesar no 1.

Dengan begitu dia harus berusaha dan tidak lengah saat sudah di atas nanti. Dira itu pintar tapi dia tidak pernah ingin mendapat juara di sekolah karena beasiswa biara murid yang lain saja mendapatkan nya.

Setelah pekerjaan nya selesai ia kembali ke kamar. mengambil sesuatu di laci lalu meminum nya tanpa air.

                         🍁🍁🍁

Pagi ini Dira sudah rapi dengan seragam nya. Tadi malam Dira terjaga dari tidur nya. Karena tidak bisa tidur Dira kembali ke ruang kerja nya.

Setelah selesai Dira langsung turun ke bawah. Hari ini Dira akan berangkat lebih pagi karena harus ke kantor lebih dulu.

"Non gak sarapan dulu?" Tanya bik inah.

"Enggak bik nanti aja di sekolah" balas Dira lalu keluar dari rumah.

Sebenar nya bik inah gak tau asal usul Dira. Tapi menurut nya Dira anak yang baik meski gak tau identitas nya.

Hari ini Dira membawa mobil karena nanti pulang sekolah dia ada janji sama teman-teman nya. Dira sudah mendapat kan identitas Novi dan Gesya yang sebenar nya.

Sesampai nya di depan kantor Dira langsung masuk. Para penjaga sudah tau kalau itu Dira. Mereka langsung membungkuk hormat. Para penjaga itu juga anggota mafia Dira. Mereka di sini untuk menjaga dan sebagai mata-mata kalau ada yang mencurigakan.

Dira ingin masuk ke dalam ruangan nya tapi tiba-tiba ada pegawai yang memakai riasan begitu menyolok mata menghalangi Dira. Seperti nya dia pegawai baru di sini.

"Ehh culun ngapain kamu masuk ruangan boss" kata nya menatap Dira sepele.

"Ini ruangan saya" balas Dira datar.

"Ruangan kamu dari mana? Jangan ngaku-ngaku deh. Ini lagi para penjaga bukan nya di halangi! Penjaga! Penjaga!" Teriak nya terus memanggil penjaga.

Namun penjaga tidak ada yang datang karena biar Dira saja yang mengurus nya.

"Kamu tau kan kalau yang sudah di pecat dari sini gak bakal di terima di perusahaan mana pun?" Tanya Dira.

"Sok tau sih culun ini. Tau apa kamu tentang perusahaan ini" remeh nya.

"Sekertaris!" Panggil Dira.

"Iya nona" balas sekertaris Dira.

"Pecat dia" perintah Dira lalu pergi meninggal kan mereka.

"A..ap..a?!" Kata pegawai itu tidak percaya.

"Dengar kan? Kamu di pecat! Penjaga usir dia" suruh Sekertaris Dira.

Setelah itu sekertaris Dira langsung menuju ruangan Dira yang sudah menunggu nya di sana.

"Nona perusahan kita banyak mengalami perkembangan. Dan akan menuju top 1 di dunia" jelas nya.

"Maka itu suruh para pegawai untuk berusaha. Saat nanti kita sudah mencapai top 1 kalian semua akan mendapat kan bonus" jelas Dira.

Dira memang selalu melakukan itu saat perusahaan nya mencapai sesuatu. Agar karyawan nya senang dan betah di sini. Tapi jika mereka berkhianat siap-siap akan jadi gelandangan.

"Baik nona" balas nya.

"Kak aku pergi dulu yah entar telat dan kalau kita lagi berdua jangan panggil nona"

Setelah itu Dira langsung keluar dari kantor itu. Ia langsung melesat menuju sekolah. Sesampai nya di sekolah banyak yang membicarakan Dira karena kata Natasya akan berbuat sesuatu.

Dira cuman tersenyum tipis ingin tau apa yang akan di lakukan Natasya. Ia pun berjalan menuju kelas dengan santai. Sesampai nya di kelas Novi dan Gesya langsung menghampiri Dira.

"Dira lo dah dengar kan kalau kak natasya bakal ngelakuin sesuatu?" Tanya Gesya.

"Gue udah dengar. Kalian tenang aja yah" balas Dira santai.

"Tapi gue gak bisa tenang" kata Novi yang gelisah.

Gak berapa lama bel masuk pun berbunyi. Mereka mengikuti pelajaran dengan tenang tanpa ada gangguan.

"Baik lah sampai di sini dulu pelajaran kita hari ini, sekarang kalian boleh istirahat" kata guru mipa.

"Dir lo gak papa? Wajah lo pucat banget" kata Gesya yang khawatir.

"Enggak tadi gue cuma belum sarapan" jelas Dira.

"Yaudah kita beliin makanan dulu yah" balas Novi lalu menarik Gesya ke kantin.

Setelah Novi dan Gesya pergi datang lah Natasya bersama teman-teman nya. Mereka langsung menghampiri Dira yang lagi duduk di bangku nya.

"Ehh nerd bangun lo" kata Natasya lalu menarik kerah Dira.

Banyak anak kelas lain yang berusaha masuk ke kelas Dira untuk menyaksikan pertarungan mereka. Hari ini Dira sedang lemah karena belum sarapan tapi Dira gak akan nunjukin kelemahan nya sama musuh.

"Jadi ini nerd yang mempermalukan lo?" Tanya teman Natasya yang bernama Difa.

"Cih...Sok banget yah lo mempermalukan Natasya. Siapa lo di sini sampe seberani itu sama kita" kata nya sambil terus mendorong Dira.

Karena tidak siap siaga Dira akan terjatuh ke belakang. Namun tiba-tiba di antara kerumunan ada seseorang yang menangkap tubuh mungil itu.

"Lo gak papa?" Tanya nya.

Dira melihat lelaki yang  memegang tubuh nya. Dia adalah Aditya Hermawan. Salah satu cowok populer yang menjadi incaran para siswi sekolah. Novi dan Gesya yang melihat kelas mereka rame menerobos masuk ingin tau apa yang terjadi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!