Aku Bereinkarnasi Menjadi Nyamuk
BAB 01: RUMOR MENGENAI MEI LIN
Udara pagi di kaki Gunung Cangwu terasa dingin menusuk tulang. Kabut tebal menyelimuti ladang yang retak dan gersang.
Di tengah lanskap keras itu, seorang pemuda kurus memanggul karung penuh batu tambang. Karung itu nyaris dua kali berat tubuhnya.
Lei Chen
“Hari yang sama. Penderitaan yang sama. Aku hidup… tapi rasanya seperti akan mati.”
Namanya Lei Chen. Seorang manusia biasa di dunia para kultivator.
Lei Chen yang sedang memanggul karung penuh batu menuruni gunung tak sengaja berpapasan dengan salah satu dari murid sekte.
????
(Murid Sekte) "Heh! Sampah! Bawa batu itu ke dapur api! Cepat!"
Bentakan itu bukan hal baru bagi Lei Chen.
Para kultivator memperlakukannya lebih buruk dari binatang.
Lei Chen
(Lei Chen hanya terdiam. Badannya menunduk dengan tubuh yang gemetar tanpa bisa melawan, kemudian ia melangkah pergi)
Lei Chen
"Tak ada gunanya melawan. Aku hanya semut di antara para naga."
Sejak umur sepuluh tahun, Lei Chen dijual oleh orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kini, ia hanyalah budak Sekte Langit Merah.
Dan yang paling menyakitkan... Ia tak bisa berkultivasi. Tubuhnya menolak energi spiritual.
????
(Murid Sekte) "Tubuh cacat! Kau bahkan lebih rendah dari binatang!"
Lei Chen hanya terus diam, baginya penghinaan ini adalah hal yang biasa. ia telah menerima penghinaan yang jumlah nya hampir tak terhitung banyak-nya.
Namun, satu alasan yang membuatnya terus bertahan... adalah karena Mei Lin.
Gadis desa yang dulu juga budak, kini menjadi pelayan pribadi Tetua Sekte. Satu-satunya orang yang memperlakukannya sebagai manusia ialah Mei Lin.
Lei Chen yang tengah berada di tempat para budak-budak berada, mendengar sebuah rumor dari para budak-budak yang lain.
Para budak-budak mereka saling berbisik-bisik.
????
(Budak Sekte) "Kau dengar...? Mei Lin di bawa ke ke laboratorium bawah tanah. Milik Tetua Xun.
????
(Budak Sekte) "Kasian sekali dia... padahal dia orang-nya baik... sungguh dunia ini tidak adil...!" (Jawab Budak Tua)
Lei Chen yang tidak sengaja mendengar itu, membuat nya berpikir, ia menjadi gelisah.
Rumor mengenai Eksperimen, Pengorbanan manusia Demi kekuatan. Tersebar keseluruhan budak-budak, dari yang muda hingga yang tua.
Dan satu nama muncul dalam bisikan Lei Chen...
Mei Lin.
Lei Chen
"Tidak... jangan dia..."
Lei Chen
"Dia... satu-satunya orang yang pernah memberiku makanan."
Lei Chen
"Senyumnya... cahaya di dunia gelap-ku."
????
(Budak Tua) "Jangan ikut campur... Lei Chen..."
Lei Chen
"Apa Maksud-mu...?"
????
(Budak Tau) "Dia... dibawa ke laboratorium bawah tanah. Milik Tetua Xun. Tidak ada yang bisa kembali dari sana."
Darah Lei Chen mendadak saja menjadi mendidih. Jari jemarinya mengepal erat.
Lei Chen
"Aku... tidak bisa diam."
Lei Chen berlari dengan tergesa-gesa ke gubuk.
Budak Tua yang tahu isi hati Lei Chen memperingati-nya.
????
(Budak Tua) "Sebaik-baiknya kau jangan ikut campur... Lei Chen...!!"
Lei Chen
"Ini urusan-ku...!! Diam lah kau pak tua...!!"
BAB 02: PERLAWANAN LEI CHEN
Malam itu, Lei Chen menyelinap di bawah sinar bulan. Ia tahu tempat itu berbahaya... tapi ia tak bisa tinggal diam.
Di perjalanan menuju arah paviliun barat, Ia menemukan pintu rahasia di paviliun barat... dan menuruni tangga batu menuju ruang bawah tanah terlarang.
Ruangan itu penuh dengan Jeritan, tangisan, bahkan Bau darah dan obat membusuk memenuhi udara.
Lei Chen mengintip dari tirai. Di atas meja batu...
Di atas meja batu... Mei Lin terbaring lemah. Luka-luka kecil menghiasi tubuhnya.
????
(Kultivator 1) Tubuhnya sempurna. Bisa jadi kunci untuk mempercepat pembukaan meridian.
????
(Kultivator 2) Jika berhasil, kita bisa membuka meridian lebih cepat...!
Lei Chen
Tidak... Aku tidak akan membiarkan kalian menyentuhnya lagi. (Gumam Lei Chen di dalam lubuk hati terdalam-nya)
Lei Chen mendekati kedua kultivator itu dengan langkah yang hati-hati sembari mencabut pisau dapur berkarat dari ikat pinggang nya dengan pelan-pelan.
Ia kemudian berlari Dengan satu gerakan dan dorongan.
Ia menusuk pisau dapur yang berkarat itu ke leher salah seorang kultivator muda.
????
(Kultivator 1) AAAAKKKKHHHHH...!!!!
????
(Kultivator 2) Apa?! Seorang budak... menyerang?!
Lei Chen
Aku tak akan diam saja melihatnya di siksa.
Lei Chen berlari ke arah Mei Lin. Ia memotong tali dengan pisau dapur yang masih berlumuran darah di tangannya.
Lei Chen
Maaf... aku datang terlambat Mei Lin...
Belum sempat ia memotong tali di kaki Mei Lin, sebuah pukulan berisi energi spiritual menghantam punggungnya dan melemparkannya ke dinding.
Suara tulangnya yang retak terdengar jelas. Darah keluar dari mulutnya, namun ia memaksakan diri untuk berdiri.
????
(Kultivator 1) Bunuh dia!!!!
Meski berdarah dan tulang punggung retak, Lei Chen berdiri lagi.
Dengan tenaga terakhir, ia melempar pisau ke tali kaki Mei Lin.
Mei Lin kabur, ia berulang kali terjatuh namun ia terus kembali bangkit dan Terus berlari.
Tubuh Lei Chen terus ber-gemetar, penuh luka, namun matanya masih menyala. Ia kembali bertarung selayaknya orang gila. Ia menahan pukulan demi pukulan, menangkis tendangan, bahkan mencakar dan menggigit seperti binatang. Ia tidak berniat bertahan hidup, ia hanya ingin memberi waktu bagi Mei Lin untuk kabur.
Tubuhnya mulai tak sanggup berdiri. Pandangannya kabur. Darah mengalir di lantai dan dunia terasa berputar.
Lei Chen
Aku mati sebagai manusia. Bukan budak.
Lalu segalanya menjadi gelap. Kesadarannya menghilang di tengah nyeri yang menyiksa, dan tubuhnya terjatuh tanpa suara di atas lantai batu yang dingin dan basah oleh darah.
BAB 03: KEMATIAN
SFX: Langkah tergesa, suara air menetes
Mei Lin berlari keluar, tubuhnya gemetar dan basah oleh darah serta air mata.
Mey Lin
Maafkan aku, Lei Chen... (Ia berbicara dengan tubuh-nya yang lemah)
Tapi tak ada waktu. Di belakang sana, Lei Chen masih berlutut, Ia sedang sekarat.
????
(Kultivator 1) Budak tetap lah budak...! (Ia berbicara dengan nada nya yang sinis)
Lei Chen hanya ter-diam. Nafasnya menjadi berat, dunia di sekitarnya mulai mengabur. Tapi satu hal tetap ada...
Lei Chen
Kenapa yang lemah selalu diinjak? Kenapa keadilan hanya milik yang kuat...? (Pikir-nya dalam hati)
Ruang penyiksaan mendadak saja menjadi sunyi.
SFX: Langkah berat mendekat...!
Tetua Xun akhirnya muncul, wajahnya dingin dan tenang. Ia memandang tubuh Lei Chen yang berlumuran darah, lalu mendekat dan berbicara dengan nada penuh penghinaan.
Tetua Xun
Tikus sepertimu ternyata bisa menggigit juga.
Tetua Xun
Tapi sayang... tidak ada gunanya.
Tanpa ragu, Tetua Xun mengangkat tangannya, mengarahkan jari telunjuknya ke dada Lei Chen. Cahaya biru muncul dari ujung jarinya, berputar-putar sebelum menyambar tubuh Lei Chen. Sebentar saja, tubuh Lei Chen terasa seperti dihantam gelombang energi yang sangat kuat.
Tetua Xun
Kau itu hanya-lah budak... Lei Chen...
Sekelilingnya menjadi gelap. Kesadarannya menghilang. Tubuhnya terasa begitu lemas, dan dalam ketidaksadarannya, ia merasa seolah-olah ada sesuatu yang mengikatnya dan terlepas begitu saja. Tanpa ada perasaan lebih lanjut, tubuhnya terjatuh ke lantai, tak bernyawa. Dalam kegelapan yang merenggutnya, hidup yang penuh penderitaan ini akhirnya berakhir, seperti yang selalu diinginkan oleh para kultivator yang menganggapnya tak lebih dari sebuah nyawa yang tak berarti.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!