NovelToon NovelToon

Si Kembar Jenius

BAB I : KESEMPURNAAN YANG RETAK

Di suatu pagi, terdapat seorang wanita cantik dengan perut yang sedikit besar sedang bertemu dengan dua sahabat baik nya, wanita cantik itu bernama Amelia Rania Salsabilla seorang penulis novel terkenal yang karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Ia dikenal karena gaya menulisnya yang puitis, emosional, dan mendalam. Meski begitu Amelia tak di kenal dengan identitas aslinya ia di kenal dengan nama pena Nia, begitu juga dengan pernikahan yang di jalaninya dengan suami nya Reza Adriansyah Putra, seorang arsitek terkenal yang bekerja di sebuah perusahaan besar, mereka terlihat seperti pasangan Sempurna di depan umum. Pernikahan yang tak kalah dari sebuah dongeng yang di tulis begitu sempurna sehingga membuat siapapun yang melihat akan merasa iri padanya karena memiliki Suami yang mencintai, bahkan saat ini Amelia sedang mengandung bayi mereka. Di media sosial, mereka sering memamerkan kebahagiaan mereka, foto-foto romantis di tempat-tempat eksotis, dan ungkapan cinta yang manis.

Saat ini di sebuah restoran terkenal waw tempat Amelia berada bersama dua sahabat baik nya Arini dan Ratih

"Kamu tau ngga, Mel ?, aku iri banget sama kamu setiap kali aku liat media sosial pasti ada aja foto baru tentang kamu sama suami kamu yang romantis," ujar Arini, sahabat Amelia, saat mereka bertemu untuk minum kopi di restoran waw. "Hubungan kalian berdua itu mirip banget sama dongeng yang ditulis tapi versi nyata gitu."

Amelia terkekeh, "Ah, masa sih padahal aku kira itu biasa aja kamu aja kali yang gampang kebawa perasaan, rin." ucap Amelia

“tapi mel, kita serius loh suami kamu itu idaman banget soalnya dia sayang dan cinta banget sama kamu, romantis lagi bikin iri tau.” kali ini giliran Ratih yang menyahut menggoda sahabat nya itu.

Amelia terdiam sebelum menjawab, “Reza memang romantis kalian pasti sering liat di media sosial bukan ? Tapi kamu ngga tau terkadang Reza juga nyebelin.” balas Amelia.

Arini mengernyit heran, “ iya kita sering liat di media sosial kamu sih, tapi kenapa Reza bisa kamu bilang nyebelin ?.” tanya Arini seraya menoleh ke arah Ratih yang ternyata juga merasa heran dengan ucapan Amelia.

Amelia yang mendengar penuturan sahabat nya menghela nafas, “akhir akhir ini dia sering lupa sama janji dan sering menghindar kalo aku ajak ngobrol.”

Arini yang mendengar itu terdiam,“ tapi apa kamu serius mel suami kamu begitu ?.” tanya Arini seraya menoleh kearah Ratih.

“ Mana mungkin Reza begitu Rin, aku cuma bercanda aja tadi, kalian juga liat kan kalo di media sosial itu gimana.” sahut Amelia dengan senyum manis.

“ aku kira kamu serius loh Mel , iya ngga ra ?” sahut Arini

“ iya Rin, tapi Mel kita serius loh kalo Reza beneran begitu kita akan jadi garda terdepan yang membela kamu,” balas Ratih dengan serius.

Namun, di balik candaan itu tidak ada yang tau bagaimana kebenarannya Amelia menyembunyikan kebenaran karena tak ingin membuat sahabat nya khawatir jadi ia berusaha memberikan senyuman terbaik untuk keduanya, padahal sudah sejak lama Amelia merasakan tatapan Reza yang berbeda dulu penuh cinta kini terasa dingin, dan senyumnya terasa hambar. Dia seringkali terlihat murung, dan seringkali menghindar saat Amelia ingin bermanja serta panggilan sayang yang sudah lama tidak dia dengar.

Meski di satu sisi kedua sahabatnya Arini dan Ratih kebeneran nya seperti apa karena itu mereka ingin menghibur Amelia dengan mengajak nya pergi keluar agar Amelia tidak terlalu sedih, bahkan mereka tau bahwa suami Amelia telah memiliki selingkuhan namun karena tidak ingin membuat sahabat nya terluka sekaligus ingin mencari tau kebenaran atau bukti lebih lanjut mengenai perselingkuhan itu agar mereka tak asal menuduh dan Amelia bisa percaya dengan mereka.

☘️

🍀

☘️

🍀

Di suatu sore, di sebuah rumah mewah dengan halaman yang luas, kolam renang yang besar serta lokasi yang berada di pinggir kota yang hanya di tempati oleh sepasang suami-istri sungguh lokasi rumah yang strategis bukan 😇, tepatnya di sebuah ruang makan terdapat pasangan suami-istri yang sedang makan malam bersama.

" Sayang, Kenapa kamu nggak pernah lagi ajak aku jalan-jalan ?" tanya Amelia ,saat mereka sedang makan malam.

Reza mengerutkan kening, " Sayang, kenapa kamu tiba-tiba tanya begitu sih ? Kamu sendiri tau kan aku ini sibuk dengan proyek baru."

"Tapi, kenapa kamu selalu punya waktu untuk ngobrol dengan klien kamu di telepon bahkan pas kamu lagi sama aku ?," tanya Amelia, dengan heran.

Reza menghela napas, " Sayang, kamu tau kan aku sangat mencintai kamu. Aku cuma mau memberikan kamu yang terbaik."

“ yaudah kalo gitu nanti kita jalan jalan setelah proyek ini selesai ya, sayang.” timpal Reza kembali.

“ tapi kamu ngga kan lupa lagi kan, sayang ? ” sahut Amelia.

Reza mengangguk kan kepala sebagai jawaban, namun janji hanyalah janji yang tak pernah Reza tepati, karena itu meski Amelia tau Reza akan memberikan jawaban yang sama setiap kali Amelia bertanya, ia tetap bertanya pada Reza meski harus berakhir dengan kekecewaan oleh sebab itu Amelia menjadi ragu setiap kali Reza memberikan penjelasan.

Hingga Amelia menaruh rasa curiga pada Reza suami nya bahwa suami nya telah berselingkuh dengan wanita lain, beberapa bulan terakhir, dia sering menemukan pesan-pesan misterius di ponsel Reza. Dia seringkali melihat Reza diam-diam membalas pesan di ponselnya, dan selalu buru-buru menyembunyikannya saat Amelia mendekat.

Di suatu malam, di dalam kamar utama saat Reza sedang tertidur pulas, Amelia diam-diam mengambil ponsel Reza. Dengan sangat hati-hati, dia membuka aplikasi pesan dan mulai menelusuri percakapannya. Di antara pesan-pesan biasa dengan teman dan keluarga, Amelia menemukan beberapa pesan yang mencurigakan dari sebuah nomor yang disimpan dengan nama klien penting. Pesan-pesan itu berisi panggilan sayang dan janji bertemu.

"Sayang, aku kangen banget sama kamu. Nggak sabar deh buat ketemu kamu besok," tulis salah satu pesan.

Amelia membaca dengan seksama, jantungnya berdebar kencang. Ia merasa seperti sedang membaca sebuah cerita yang tidak ingin dia ketahui.

"Reza," bisik Amelia, suaranya gemetar. "Kamu membohongi aku, sayang ?"

Reza terbangun, sembari mengerjap kan matanya. " Sayang, kenapa kamu ambil ponsel aku?"

“ oh ini, tadi ada klien yang telpon kamu, aku baru aja mau bangunin kamu, sayang.” jawab Amelia dengan suara pelan.

“ sayang, kamu bilang apa tadi tadi ? ” tanya Reza ulang.

“ oh bukan apa apa, sayang.” jawab Amelia dengan senyum manis.

“siapa yang telpon aku, sayang ?.” tanya Reza dengan sedikit gugup, takut bilang yang menelpon adalah kilen penting nya.

Amelia terdiam sebelum menjawab pertanyaan dari Reza suaminya, “ oh itu bukan apa-apa, aku kira tadi klien kamu ternyata itu cuma orang iseng kok.” jawab Amelia dengan senyum yang di paksakan

“ sini sayang kita tidur lagi aku mau mengelus perut kamu.” sahut Reza, Amelia sebenarnya ragu namun ia berusaha untuk tetap tegar meski dia tau suaminya selingkuh dengan wanita lain.

☘️

🍀

☘️

🍀

Pada suatu sore, seorang wanita cantik sedang duduk di teras rumah sembari mengelus perutnya yang buncit nya. Senyum tipis terus menghiasi wajahnya seolah rahasia yang perselingkuhan suaminya bukan lah masalah baginya. Amelia adalah wanita cantik itu sedang duduk di teras rumahnya mengelus perutnya sedang kan sinar matahari sore menerpa perut buncit Amelia seolah memberikan energi baru baginya. Senyum bahagia selalu menghiasi wajahnya seiring dengan tumbuhnya kehidupan baru di perut buncitnya itu.

"Sayang, kamu lagi mikirin apa sih ?" tanya Reza, suaminya, yang sedang asik membaca koran.

"Aku cuma lagi mikirin aja nama buat si kecil, sayang," jawab Amelia, dengan senyum ceria.

" Nama ? Kita masih punya banyak waktu buat itu, sayang " kata Reza santai.

Amelia mengangguk, tapi hatinya terasa sesak. Ia sudah tau bahwa Reza berselingkuh. Sejak Amelia menemukan pesan-pesan misterius itu pada malam ia menghabiskan waktu bersama suaminya setelah sekian lama. Pesan yang selalu dihapus cepat begitu Reza menyadari Amelia melihatnya.

" Reza, kamu ngga lagi bohongi aku kan, sayang ?" tanya Amelia, suaranya sedikit gemetar.

Reza meletakkan koran dan menatap Amelia dengan tatapan dingin. " Kamu bilang apa sih, sayang? Aku ngga lagi bohong sama kamu kok."

"Jangan pura-pura, Reza, Aku tau kamu selingkuh dari aku selama ini sebenarnya aku kurang apa, Reza ?!" kata Amelia, suaranya meninggi.

Reza terdiam, matanya membelalak. "Amelia, dari mana kamu dapat ide menuduh aku selingkuh ?"

"Aku tau, Reza. Aku liat pesan-pesan kamu," jawab Amelia, suaranya bergetar.

Reza menghela napas panjang. "Amelia, aku mohon, jangan buat masalah. Ini cuma kesalahpahaman."

"Kesalahpahaman? Kamu membohongi aku, Reza!" Amelia berteriak, air matanya mulai mengalir.

Reza bangkit berdiri, wajahnya tegang. "Amelia, aku ngga mau bertengkar."

"Terus kenapa kamu selingkuh dari aku, Reza ?" tanya Amelia, suaranya teredam isak tangis.

Reza terdiam, tidak menjawab. Dia tau perselingkuhannya terbongkar.

"Aku nggak tau harus ngapain," ucap Amelia, suaranya lirih.

Reza mendekat, mencoba meraih tangan Amelia. "Amelia, aku mohon, maafin aku ya, sayang. Aku bakal memperbaiki semuanya."

Amelia menarik tangannya, menolak sentuhan Reza. "Nggak ada yang bisa diperbaiki, Reza. Kamu sudah membuat hancur semuanya, pernikahan kita, janji kita, cinta kita juga."

Amelia berbalik dan berlari ke dalam rumah, meninggalkan Reza yang berdiri terpaku di teras.

Amelia terduduk di tepi ranjang, tubuhnya gemetar. Air mata mengalir deras di pipinya. Dia merasa seperti sedang tenggelam dalam lautan kesedihan.

Di luar, hujan mengguyur kota dengan derasnya seolah ikut merasakan kepedihan Amelia. Sebelum pertengkaran Amelia terjadi langit sangat cerah dengan sinar matahari hangat.

Tangannya terarah ke perutnya, menelusuri lekuk tubuh mungil yang sedang tumbuh di dalamnya. Bayi itu, buah cintanya dengan Reza, yang menjadi satu-satunya harapan yang tersisa dalam hidupnya.

"Maafin Mama, sayang," bisik Amelia, suaranya teredam isak tangis. "Mama nggak tahu harus ngapain menghadapi semua ini."

Dia teringat saat pertama kali mengetahui kehamilannya. Kebahagiaan yang luar biasa menyelimuti hatinya. Ia tak sabar menantikan kehadiran si kecil, menantikan untuk berbagi kasih sayang dan kebahagiaan dengannya.

Namun, kini harapan itu seakan sirna. Bayangan pengkhianatan Reza menghantui pikirannya.

"Mama akan kuat untuk kalian, sayang," bisik Amelia, berusaha menguatkan dirinya sendiri. "Mama akan melindungi kalian, apapun terjadi."

Ia menatap bayangan dirinya di cermin, mencoba menemukan kekuatan di balik matanya yang berkaca-kaca. Ia akan kuat, demi dirinya dan demi anak yang sedang tumbuh di rahimnya.

Ia akan bangkit dari keterpurukan ini, menghadapi kenyataan pahit yang telah menghancurkan dunianya.

...****************...

Hai para reader tersayang maaf kan author yang labil ini ya 🙏🏻🙏🏻😁

Karena harus menulis ulang kisah “si kembar jenius” soalnya dari pada author revisi terus kalian pasti pusing Kan mau baca alur nya berubah terus jadi author bikin ulang aja ceritanya 😁😁

Gimana menurut kalian kisah si kembar yang udah di bikin ulang ? 😁😁

Yah meskipun ada juga sih ngga author ganti😮‍💨😶

jangan lupa like dan komen ya 🫰🏻🫰🏻

BAB II : SECERAH CAHAYA

Pada keesokan harinya....

Amelia terbangun dengan perasaan berat. Kesedihan masih menyelimuti hati nya, seperti pagi hari yang seharusnya cerah justru di selimuti kabut tebal saat ini. Ia masih merasa enggan untuk meninggalkan kasur empuknya setelah pertengkaran kemarin Amelia tidak ingin tinggal dalam satu kamar dengan suaminya Reza sehingga ia memutuskan untuk tidur di kamar lain.

Tak lama sinar matahari mulai masuk melalui jendela dan muncullah sebuah perasaan hangat menyapa perutnya. Amelia pun memutuskan untuk duduk di tepi ranjang setelah membuka gorden serta jendela rumah sebelum memulai aktivitas nya. Bayi kecil yang tumbuh di dalam rahimnya, buah cintanya dengan Reza suaminya, seolah menjadi semangat baru bagi Amelia untuk melalui hari yang terasa berat.

" Kalian akan menjadi kekuatan untuk mama, iya kan sayang nya mama ?," bisik Amelia, suaranya terdengar lebih tegas, meskipun masih bergetar sedikit sembari mengelus perutnya. Tak lama Amelia merasa kan respon yang di berikan berupa tendangan kecil hingga membuat ia meringis sakit " akh.......ssshhh." ringis Amelia pelan, kemudian Amelia tersenyum mendapatkan respon dari anak nya.

Melihat matahari pagi membuat Amelia ingin duduk di taman menikmati hangatnya cahaya matahari. Amelia pun pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya, karena ia tau bahwa suaminya sudah pergi ke kantor. Ia tidak akan pernah membiarkan pengkhianatan Reza menghancurkan hidupnya juga masa depannya. Ia akan bangkit, dan menemukan kembali dirinya sendiri. Amelia memutuskan untuk fokus pada kehamilannya.

Di sebuah taman Amelia dengan perut buncitnya sedang duduk di kursi taman sembari membaca buku tentang kehamilan dan perkembangan bayi, mencari informasi tentang cara menjaga kesehatan diri dan calon bayi. Meski ia sudah terbiasa sejak awal kehamilan karena meskipun sedang hamil Reza seperti tidak ada waktu untuk dirinya saat akan memeriksa kondisi bayi seolah semua waktu hanya untuk wanita selingkuhan itu. Tidak hanya itu Amelia membuat sebuah Mading dengan catatan kecil yang mengatur pola makannya, mengonsumsi makanan sehat serta bergizi tinggi, Amelia selalu ingin sehat dan memberikan yang terbaik untuk bayinya.

"Mama akan sehat selalu untuk kalian, sayang, dan mama akan berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian sayang nya mama " bisik Amelia, sembari mengelus perutnya.

Ia banyak menghabiskan waktu di taman, menikmati sinar matahari pagi dan menghirup udara segar. Ia juga mulai menulis novel kembali, menuangkan semua perasaannya ke dalam kata-kata.

"hmm....mama akan menulis tentang kalian, sayang," bisik Amelia, sembari memakan buah dan menulis novel barunya.

Amelia selalu merasa bahwa anak yang sedang tumbuh dalam rahim nya adalah sebuah anugerah serta secercah cahaya yang menerangi kegelapan dalam hidupnya. Ia tidak pernah merasa bahwa bayi kecil nya adalah beban bagi dirinya.

"Kalian adalah secercah cahaya dalam hidup mama yang kacau ini, kalian selalu menjadi penyemangat baru untuk mama, sayang," bisik Amelia, matanya berkaca-kaca.

Namun, kesedihan seolah tak pernah pergi. Amelia terkadang merasa lelah, lelah menanggung kesedihan ini sendirian. Sudah seminggu berlalu sejak pertengkaran namun Amelia seolah tak berhenti berharap jika perselingkuhan suaminya hanya lah mimpi buruk baginya, namun kenyataan tetap lah kejam karena ternyata suami yang ia harapkan sejak pertengkaran terjadi selalu sibuk dengan selingkuhannya yang tengah hamil juga, seiring dengan berjalannya waktu Amelia pun mengetahui kenyataan bahwa suaminya akan memiliki anak dengan wanita lain. Tak pernah sedikit pun terbersit bahwa pernikahan yang semula indah justru menjadi duka setiap kali ia melihat ke media sosial suaminya ia selalu melihat sebuah foto romantis yang tak memperlihatkan wajah wanita dalam foto itu namun ia tau bahwasanya itu bukanlah dirinya, bahkan mereka mengira wanita itu sebagai dirinya sungguh miris kehidupan pernikahan yang bagaikan dongeng itu.

Hingga di suatu sore, Amelia memutuskan untuk menemui Arini dan Ratih di rumahnya, sahabat karibnya yang selalu ada untuknya. Amelia mendapat kabar dari Arini bahwa dirumah Arini sedang ada Ratih, mendengar itu Amelia sangat bahagia sehingga memutuskan untuk datang saat itu juga.

Sesampainya di rumah Arini, Amelia langsung memeluk keduanya, tangis Amelia pun pecah sehingga keduanya berusaha menenangkan Amelia dengan mengusap punggung Amelia.

"Arini, Ratih aku... aku ngga sanggup menjalani ini semua, aku lelah," ujar Amelia, suaranya bergetar. "Aku selalu merasa seperti terjebak dalam kesedihan ini."

Arini dan Ratih memeluk Amelia erat, matanya berkaca-kaca. " kami tau, Amelia. kami selalu ada untukmu dan kamu juga punya anak yang hebat, Amelia, mereka tidak menyusahkan ibu nya. Jadi Amelia Kita akan melewati ujian ini bersama-sama." ucap Arini dengan mengelus punggung Amelia.

Arini dan Ratih selalu menjadi tempat Amelia berkeluh kesah. Arini dan Ratih selalu mendengarkan dengan sabar, memberikan kata-kata penyemangat dan dukungan yang Amelia butuhkan.

"Kamu ngga sendirian, Amelia. Kamu punya kami, aku dan Arini kamu juga punya keluarga, kamu punya anak yang sedang tumbuh di dalam sana," ujar Ratih , sambil mengelus perut Amelia. "Kamu kuat, Amelia. Kamu pasti bisa menjalani semua ujian ini, Kamu akan melewati ini semua, Amelia, kami akan selalu bersamamu."

Dukungan yang diberikan Arini dan Ratih membuat Amelia merasa lebih kuat. Dia menyadari bahwa dia tidak sendirian dalam menghadapi cobaan ini. Dia masih memiliki keluarga dan teman-teman yang selalu mendukungnya.

"Terima kasih, Arini, Ratih " ujar Amelia, matanya berkaca-kaca. "Aku merasa lebih baik sekarang."

Saat ini sulit bagi Amelia untuk tidak membenci Reza, namun ia berusaha untuk memberi maaf pada Reza untuk dirinya sendiri agar kebencian tidak menguasai hatinya yang terluka.

"Aku ngga sendirian," gumam Amelia. "Aku masih punya keluarga dan teman-teman. Aku masih punya impian."

Ia akan terus menulis, menciptakan dunia baru melalui kata-katanya. Ia akan terus hidup, menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan harapan.

"mama akan baik-baik aja, sayang," bisik Amelia, menatap perutnya dengan penuh kasih sayang. "Mama akan kuat, demi kalian."

☘️

🍀

☘️

🍀

3 Bulan kemudian....

Menjelang hari Amelia melahirkan si kecil, kini sudah memasuki bulan ganjil 7 bulan Amelia mengandung si kecil perutnya semakin membesar karena mengandung bayi kembar perut nya terlihat lebih besar di banding kan wanita yang hamil satu bayi bahkan saat usia kandungannya 4 bulan pun terlihat seperti 6 atau 7 bulan.

Hanya tersisa 3 bulan lagi sebelum kelahiran si kecil kembar, saat ini Amelia akan pergi ke dokter untuk cek kandungan sendiri ia ingin tau jenis kelamin si kecil nya saat usia kandungan 5 Amelia di beritahu bahwa bayi yang ada di kandungan nya kembar oleh dokter, ia tentu sangat bahagia saat tau bahwa bayinya tidak hanya satu namun sejak usia kandungan Amelia 5 bulan Reza tidak pernah pulang lagi atau pun berniat berbaikan dengan nya bahkan Reza tidak memberi kabar apapun pada Amelia seolah Reza hanya peduli pada bayi dari selingkuhannya itu.

Selama dalam perjalanan Amelia selalu merenung, ia bertanya tanya apakah Reza suaminya tidak menginginkan anak-anak nya lagi ? Tidak ada yang tau apa yang di pikirkan oleh si brengsek itu bahkan author juga ngga tau.🫢😒😒

Sesampainya di rumah sakit, Amelia langsung menuju ke dokter kandungan tempat ia biasanya memeriksa kondisi bayi kecil nya sejak awal kehamilan, awalnya Amelia selalu datang bersama Reza tapi tentu saja para reader juga tau kalo Reza sekarang datang selalu bersama selingkuhannya.🙂

Meski begitu Amelia tidak pernah bertemu mereka berdua ya itu karena author yang ngga mau Amelia sakit hati liatnya 😁😁bercanda deh 😁, karena Amelia selalu menyesuaikan jadwal mereka periksa sengaja biar ngga ketemu begitu biasanya Amelia di temani ibunya Sarah tapi hari ini ia akan pergi bersama kedua sahabatnya untuk membeli perlengkapan bayi dan sebagai psikolog Arini bekerja di rumah sakit ini jadi hari ini ia akan di temani Arini ke dokter kandungan.

Saat sampai di depan ruang dokter kandungan Amelia masih menunggu hingga dipanggil masuk ke dalam serta menunggu Arini selesai dengan pasien nya.

Tak lama Arini pun datang menemui Amelia, ternyata Ratih datang juga bersama Arini.

“ gimana mel, udah di panggil belum ?.” tanya Arini saat sampai di ruang dokter kandungan.

“ belum, tapi kok Ratih juga datang ? Bukannya kita janjian setelah Ratih selesai dengan kelas nya kita ketemu di mall ? Sekarang kan masih siang ?.” tanya Amelia beruntun.

Mendengar pertanyaan beruntun dari Amelia Ratih pun terkekeh, “ iya mel, hari ini kelas nya sengaja selesai lebih cepat biar aku bisa temenin kamu juga liat ponakan aku tadi pas mau kesini ketemu Arini di lift jadi bareng deh ke sini nya gitu, mel.” jelas Ratih dengan kekehan nya.

“ ibu Amelia silahkan masuk,” sahut perawat yang keluar dari dalam kemudian pergi ketempat lain.

“ baik mba, ayo Rin, Ra.” ucap Amelia sembari berdiri.

Mereka masuk bersama ke dalam ruangan dokter, setelah mengetuk pintu.

Tok

Tok

Tok

“ iya silahkan masuk, mba.” sahut dokter dari dalam.

“ permisi dok.” ucap Amelia sembari di tuntun oleh Arini dan Ratih.

Setelah duduk, dokter pun bertanya perihal kondisi ibu dari bayi.

“ bagaimana Bu, kondisi nya hari ini ?.” tanya dokter.

“ baik dok.” jawab Amelia singkat. Dokter pun mengangguk.

“ apakah ibu masih sering merasa mual ?.” tanya dokter lagi saat periksa bulan sebelum nya Amelia mengeluh ia merasa mual dan sulit makan.

“ tidak, dok, akhir akhir ini saya sudah tidak terlalu merasa mual lagi.” jelas Amelia.

“ apakah ibu juga masih merasa sulit untuk, Bu ?,” tanya dokter lagi.

“ masih dok tapi tidak separah sebelum nya meski terkadang saya cuma bisa makan buah tapi sudah bisa makan nasi yah walau cuma sedikit, dok.” jelas Amelia lagi.

Dokter pun mengangguk lagi seraya berkata,“ oh begitu, Bu, kalo begitu saya resep kan lagi vitamin nya ya, bu, vitamin nya jangan lupa di habis kan ya ,Bu.” jelas dokter

Amelia pun mengangguk, “ baik ibu silahkan berbaring di ranjang, kita akan USG bayinya.” ucap dokter.

“ baik, dok.” ucap Amelia. Amelia pun beranjak menuju ke ranjang, kemudian berbaring di ranjang setelah nya dokter mengoleskan gel di perut Amelia dan mulai mencari bayi kembar di layar monitor USG.

“ itu dia bayinya, bu.” sahut dokter, sembari tersenyum tulus.

“ wah itu ponakan kita Ra ada dua bayi.” ucap Arini antusias.

“ iya Rin, dok apa kita boleh tanya apa jenis kelamin bayinya?.” tanya Ratih penasaran.

“ boleh, jika ibu Amelia tidak keberatan.” jawab dokter. Mendengar itu Amelia berpikir jika ia ingin tau saat melahirkan saja jenis kelamin bayi nya.

Melihat Amelia yang tidak menjawab, “ Ra, mungkin Amelia mau tau jenis kelamin bayinya pas lahiran aja.” jelas Arini yang mengerti keadaan Amelia.

“ ok deh, ngga masalah mel mau kamu tau saat melahirkan nanti atau sekarang yang penting kamu dan bayinya sehat selalu itu udah cukup buat aku.” jelas Ratih dengan cepat karena tidak ingin memaksa Amelia.

Amelia mengangguk, kemudian ia melihat kearah monitor seraya berkata, " Kita akan segera bertemu, sayang," bisik Amelia, sambil mengelus perutnya. "Mama dah ngga sabar mau bertemu dengan kalian."

Melihat itu Ratih dan Arini mengelus sayang perut Amelia juga sembari tersenyum.

Setelah momen haru itu, Amelia bersama kedua sahabatnya pergi mengambil vitamin kemudian mereka langsung pergi ke mall.

...****************...

Hai para reader tercinta 🥰❤️

Apa kalian penasaran sama kelanjutannya kisah ? 🤔🤔

Kalo penasaran ikuti terus ya kisah si kembar jenius ini 🤗🤗

Jangan lupa like dan komen ya 🫰🏻🫰🏻🫰🏻

Atau jangan lupa di favorit kan biar ngga ketinggalan kisah terbaru 😁😁😁

BAB III : PERTEMUAN TAK DISENGAJA

Sesampainya di mall, Ratih dan Arini sangat antusias dan bersemangat mencari kan perlengkapan bayi terbaik untuk ponakan mereka yang akan lahir.

Amelia yang melihat itu hanya menggeleng kan kepalanya tak habis pikir jika sahabat nya akan begitu antusiasnya menyambut kelahiran bayinya padahal Reza suaminya sendiri tak lagi peduli, Reza hanya mengirimkan uang untuk nya seolah ia hanya butuh uang bukan perhatian darinya.

Ditengah antusiasnya Arini dan Ratih, mereka tiba tiba berhenti dan menoleh melihat sahabatnya tengah bersedih mereka langsung menggandeng tangan Amelia pergi ke toko perlengkapan bayi sembari menghibur nya.

“ Mel jangan sedih lagi dong masa kita mau beli perlengkapan si kecil kembar dengan hati yang sedih nanti si kecil kembar sedih juga kalo kamu sedih, mel.” jelas Arini sembari tersenyum dan mengelus perut Amelia.

“ iya mel lagian kita disini mau healing plus buat hiburan plus nyari perlengkapan bayi dan hilangin stres kamu biar ngga sedih terus mikirin si brengsek itu, Mel.” sahut Ratih sepakat dengan Arini.

Amelia yang mendengar nya pun terkekeh,“ hus... Kamu tu ya Ratih jangan begitu, lagian juga brengsek yang kamu bilang itu masih suami aku.” Tegur Amelia dengan bercanda, mereka pun tertawa bersama.

Tak terasa akhirnya mereka sampai di depan toko perlengkapan bayi, mereka pun mulai memilih perlengkapan bayi sembari menebak jenis kelamin bayi Amelia.

Saat mereka sedang asik mencari perlengkapan bayi, Amelia tertarik dengan baju bayi yang lucu untuk bayi kembar nya dan ia akan mengambil baju itu tiba tiba seorang wanita cantik juga mengambil baju yang sama.

“ maaf mba, tapi saya dulu yang mau ambil baju ini.” ucap Amelia

“ tapi mba saya juga suka sama baju ini.” celetuk wanita itu.

“ hmm..... begini aja mba kalo gitu saya tanya dulu sama karyawan disini ya mba apa masih ada baju yang sama.” jelas Amelia.

Kemudian Amelia bertanya ke karyawan di toko itu, “ permisi mba, baju ini apa masih ada yang lainnya ? Soalnya mba disana juga mau.” tanya Amelia.

“ sebentar ya mba saya liat dulu apa masih ada baju lainnya.” jawab mba karyawan itu.

Tak lama karyawan itu kembali lagi, “ oh ada mba bajunya masih ada tiga pasang.” jawab Mba karyawan.

Lalu Amelia menyampaikan pada karyawan itu jika ia mau ambil baju itu dua pasang dan baju yang tersisa untuk wanita cantik tadi.

“ begini mba bajunya ada tiga pasang lagi, dan mba ini sudah mengambil dua pasang, apa mba masih mau ambil bajunya ?.“ tanya karyawan itu.

Wanita cantik itu pun mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

“ terimakasih mba, kalo gitu saya pergi dulu ya mba.” ucap wanita cantik itu kemudian bergegas pergi.

Arini dan Ratih itu yang melihat itu pun langsung menghampiri Amelia dengan heboh seolah sesuatu yang buruk telah terjadi.

“ Mel, kamu ngga tau siapa wanita cantik yang lagi hamil itu ?.” tanya Arini dengan heboh, Amelia menggeleng kemudian mengernyit.

“ emang dia siapa, Rin ?.” tanya Amelia heran.

Lalu Arini menunjukkan foto romantis lain kepada Amelia, ” ini Mel bukti foto perselingkuhan suami kamu yang aku dapet dari hasil penyelidikan aku sama Ratih selama ini.” jelas Arini

Amelia yang melihat foto itu seketika syok, wanita yang ada di foto itu adalah wanita yang sama dengan yang ia temui tadi.

Melihat itu Ratih langsung mengelus punggung Amelia, “ Rin, kayaknya kita pulang aja nanti barangnya langsung di kirim ke rumah Amelia aja, sekalian kita nginep di rumah Amelia.” terang Ratih dan di balas dengan anggukan kepala dengan Arini.

“ mba nanti semua barang yang saya dan temen saya pilih tolong kirim ke alamat ini ya.” ucap Arini sembari memberikan secarik kertas berisi alamat rumah Amelia.

“ baik mba.” sahut mba karyawan itu dengan sopan.

Kemudian mereka meninggalkan mall, selama dalam perjalanan pulang ke rumah Amelia hanya diam dan menangis Arini dan Ratih berusaha menenangkan Amelia yang terguncang akibat foto mesra Reza dan selingkuhannya itu yang berdiri di balkon apartemen dengan Reza yang berdiri sembari mengelus perut wanita cantik itu dan si wanita cantik itu bersandar pada Reza. Sungguh romantis bukan 😞😞 kalo kalian nanya siapa yang foto tentu aja fotografer 😁

Tapi itu belum seberapa sama bukti lain yang di temukan kedua sahabat Amelia, mereka bahkan tau rahasia yang lebih besar lagi.🤔

Sesampainya mereka di rumah Amelia, mereka membawa Amelia ke ruang tamu dan membawa Amelia duduk di sofa dengan hati hati sedang kan Ratih pergi mengambil air untuk Amelia minum, Arini memeluk Amelia dan mengelus punggung Amelia dengan sayang tak lama Ratih datang membawa air, ia pun meminum air itu dan sudah berhenti menangis, Ratih juga duduk di sisi Amelia yang lain serta mengelus punggung dan perut Amelia.

Setelah Amelia tenang, “ Rin, aku akan menggugat cerai reza setelah si kembar lahir.” ucap Amelia dengan penuh tekad.

Arini dan Ratih pun saling melihat kemudian mengangguk, “ Mel, kita dukung apapun keputusan kamu.” sahut Arini, Ratih juga mengangguk sebagai jawaban.

☘️

🍀

☘️

🍀

Setelah itu Amelia hanya sibuk menghabiskan waktu untuk mempersiapkan kelahiran bayinya. Menata kamar bayi bersama kedua sahabatnya, dan membaca berbagai buku tentang pengasuhan anak.

“aku udah ngga sabar nih liat keponakan kita lahir Mel, iya ngga rin ? ” ucap Ratih.

“ iya nih Ra, semoga bayi kembar nya sehat juga ibu nya.” sahut Arini.

Amelia yang mendengar hanya tersenyum sambil mengelus perutnya, kedua sahabatnya juga ikut mengelus perut Amelia yang membuat mereka mendapat respon dari bayinya.

“akh...” rintih Amelia saat bayinya merespon

“Wah Mel, si kembar nendang, ” seru Arini antusias, sedangkan Ratih menuntun agar Amelia duduk di kursi.

“Mel kamu duduk dulu, hati hati.” ujar Ratih sembari menuntun.

“iya makasih ya Arini, Ratih kalian selalu ada bersama buat aku baik di saat suka dan duka.” ucap Amelia dengan tulus.

“santai kali Mel kita kan sahabat,” ucap Ratih, mendengar itu membuat Amelia terharu hingga hampir menitikan air mata.

sembari mengelus perutnya Amelia berbisik pada bayinya, "Mama sudah menyiapkan semuanya untuk menyambut mu, sayang," sambil melihat kedua sahabatnya menata kamar bayi.

Dia juga mulai memikirkan nama untuk bayinya. Ia ingin memberikan nama yang indah dan bermakna, nama yang mencerminkan harapan dan kekuatan baru yang ia temukan dalam hidupnya.

"Nama apa yang cocok untuk kalian, sayang?" tanya Amelia, sambil mengelus perutnya. "Mama ingin memberikan nama yang indah dan bermakna untukmu."

...****************...

Di sisi lain

.

.

.

.

.

Di suatu apartemen mewah dan luas sepasang kekasih baru saja kambali dari belanja perlengkapan bayi.

“ mas, tadi aku ketemu sama istri kamu tau,” ucap wanita cantik itu.

“ kapan ?.” tanya pria itu

“ tadi pas aku mau beli baju bayi buat anak kita.” jawab wanita cantik itu.

Mendengar itu si pria terdiam, “ mas, kenapa kamu diam aja ?.” tanya wanita cantik itu.

“ ngga papa kok, tapi kamu ngga bilang apa apa kan sama dia ?.” tanya si pria

“ ngga kok ,mas, tenang aja tadi aku langsung pergi.” jelas wanita cantik itu.

“ bagus, yang.” ucap si pria sembari mengelus sayang rambut wanita cantik itu.

Pria itu begitu memanjakan dan mencintai si wanita cantik itu dengan segala ke nyamanan bahkan ia rela meninggalkan pekerjaan untuk mengantarkan kekasih hatinya pergi cek kandungan di tempat istrinya itu cek kandungan.

“ mas, kapan kamu akan umumkan tentang kita ?.” tanya wanita cantik itu.

“ sabar ay nanti kalo anak kita udah lahir aku akan ceraikan dia.” ucap pria itu.

“ iya mas.” sahut wanita cantik itu dengan pasrah.

Wanita cantik itu tidak ingin memaksa kan ke inginan nya untuk di berikan status perihal hubungan nya, ia juga wanita cantik yang sebenarnya tidak banyak menuntut ini dan itu karena semua hal ia dapat sekarang itu adalah miliknya sendiri hasil kerja keras nya sebelum bersama pria itu.

“ mas apa kamu ngga ada niatan buat pulang ke rumah kamu, mas istri kamu pasti sedih karena kamu harusnya bersama dia di saat seperti ini.” ucap si wanita.

“ ay, kamu kan tau kalo aku udah bersama dia sejak awal kandungan sampai usia kandungan 4 bulan sedangkan kamu selalu sendiri selama 4 bulan pertama.” jelas si pria

“ jadi sekarang aku akan nemenin kamu sampai melahirkan nanti, lagian juga dia punya sahabat dan mama yang nemenin.” lanjut pria itu

“ mas, kamu juga tau kalo dia sedang mengandung bayi kembar bukan cuma satu bayi mas tapi dua bayi mas dan bukan cuma dia yang ada sahabat aku juga punya, mas.” ucap wanita cantik itu

“ ay, aku tau dia hamil dua bayi, aku juga tau kalo kamu juga punya sahabat tapi ayang dia juga pernah aku beri kasih sayang aku dan aku juga mau berlaku adil sama kamu, ay.” sahut pria itu.

Karena tak ingin bertengkar pria itu menggendong si wanita cantik itu ke kamar mereka. Hayo mau ngapain 🫢

Sesampainya di kamar mereka, “ mas, mau ngapain sih tadi aku kan cuma kasih saran buat kamu, mas.” jelas wanita cantik itu dengan cepat, “ lagian aku juga lagi hamil, mas.” lanjut nya

“ ay, kamu kenapa sih aku itu ngga mau ngapa-ngapain kamu kok ay, cuma mau tidur aja sambil peluk kamu, ay.” ucap pria itu, “ aku juga tau kamu lagi hamil, dan soal tadi ay aku tau banget tapi aku juga harus adil ke kalian jadi jangan bahas lagi ok, ay ?.” tanya pria itu dengan tegas.

“ iya, ok mas.” sahut wanita cantik itu dengan cemberut, melihat itu si pria pun terkekeh kemudian ia mengelus rambut dan perut wanita itu dengan sayang.

...****************...

Untuk saat ini sampai di sini dulu ya 😁

Kalo kalian penasaran dengan rahasia yang di maksud itu apa ikuti terus kelanjutannya 😁🫰🏻

Jangan lupa like dan komen 👇🏻 🫰🏻🫰🏻🫰🏻

Bye para reader 🥰❤️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!