Love Uninvited
01
Langit pagi di hari itu menggantung kelabu. Matahari sudah mulai tergelincir ke balik awan tebal, seolah ikut menyimpan cahaya untuk hari esok. Di tengah hiruk-pikuk kota, Nara menatap gedung pencakar langit tempat ia akan memulai babak baru dalam hidupnya.
Nara Agatha
Huh… disini dimulai semuanya //menatap gedung
Nara Agatha
Dasar Pak tua sialan, liat saja gue bisa sukses dengan usaha gue sendiri //tekad membara
Dengan penuh semangat dan mata yang berapi - api, Nara mulai melangkah memasuki gedung perusahaan.
Nara Agatha
//melihat jam tangan// huh, untung gak telat. Ruangan direktur kayaknya di lantai paling atas deh
Nara melangkah menuju lift untuk pergi ke ruang direktur, karena posisi Nara di Perusahaan ini adalah sebagai Sekretaris Direktur. Tentu saja itu karena Nara berhasil melewati semua interview.
Nara Agatha
Aduh!! //tidak sengaja menabrak seseorang karena terlalu fokus pada jam di tangan//
Someone : hey? are you ok?
Nara Agatha
//mendongak// gapapa om, maaf ya om. Saya buru-buru sampai gak fokus dan nabrak om. Maaf ya om… //berlari memasuki lift karena terlalu malu//
Arga Da Vincentz
Om?! //menunjuk diri sendiri//
Arkean Morgana
Pftt //menahan tawa//
Arga Da Vincentz
Kean! Apa tadi itu? Lo bilang gue awet muda?! Tapi kok… terus kemarin-kemarin skincare yang katanya bikin awet muda 10 tahun itu gak ada efeknya?! //melotot ke arah Kean//
Arkean Morgana
Loh? Salah gue lagi?! Gue cuma bilang lo terlihat dewasa //senyum mengejek//
Arga Da Vincentz
Sialan! Jawab sekali lagi gaji lo 50% gue potong!
Arkean Morgana
Dih, gak asik main potong gaji aja
Arga Da Vincentz
Tapi…. tadi itu siapa? Anak baru?
Arkean Morgana
Mana gue tau, ini kan perusahaan lo bukan perusahaan gue. Gimana sih?
Arkean Morgana
Siapa suruh cuti hampir 3 bulan, mampus lu sekarang lembur!
Arga Da Vincentz
Sialan bocah!
Nara akhirnya sampai di lift, dia hendak menekan tombol untuk menuju lantai paling atas namun tiba tiba Arga dan Kean menerobos masuk.
Nara Agatha
//menoleh// Eh om yang tadi…? Yang saya tabrak kan? Mau ke lantai berapa om?
Arga Da Vincentz
Siapa yang kamu panggil om?! Saya?
Nara Agatha
Iya om… eh salah ya? Bukan om… kalau bukan berarti Paman?
Arga Da Vincentz
Sinting… //bergumam pelan//
02
Kondisi di lift hening, akhirnya mereka sampai di lantai paling atas. Saat Nara hendak keluar terlebih dahulu, Arga dengan cepat melangkahkan kakinya dan keluar lebih dulu lalu diikuti oleh Kean.
Nara Agatha
Astaga…. Main trobos aja //menggerutu kesal//
Nara kemudian berkeliling di sekitar lorong, mencari pintu yang bertuliskan ruangan Direktur. Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Nara menemukannya namun ia melihat Arga dan Kean memasuki ruangan itu juga.
Nara Agatha
Mampus! //bersembunyi di balik dinding//
Nara Agatha
Sialan lo Nar! Baru juga hari pertama kerja udah ceroboh kayak gini! //menghentakkan kaki dengan kesal//
Nara Agatha
Siapa juga yang ngira kalau om-om tadi ternyata Direkturnya huh.. //menghela nafas berat//
Nara Agatha
Gapapa Nar… pura-pura gak tau aja, selayaknya gadis polos yang gak tau apa yang sedang terjadi…
Nara mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Nara mulai berjalan menuju pintu ruangan dan mengetuknya perlahan, saat mendengar teriakan dari dalam, Nara membuka pintu ruangan.
Arga Da Vincentz
Kamu? Lagi?
Nara Agatha
Eh om… eh gak salah maaf, maksud saya Pak Arga
Arga Da Vincentz
//melihat dokumen yang dibawa Nara// ohh… kamu sekretaris saya ya?
Nara Agatha
Hehe iya Pak, Saya sekretaris yang baru. Kemarin udah lulus di Interview sama Pak Naren.
Arkean Morgana
Ekehm… ohh.. kalian berdua yang akrab ya //mengedipkan mata lalu keluar ruangan//
Arga Da Vincentz
//mengerutkan kening//
Nara Agatha
Maaf pak sikap saya yang lancang tadi… sumpah pak! Saya gak tau bapak direktur nya, saya bersumpah pak.. saya gak tau apa apa
Arga Da Vincentz
(Bapak… bapak, umur gue masih muda gini dipanggil bapak) //berbicara dalam hati//
Arga Da Vincentz
Saya gak peduli… yang penting kinerja kamu. Cepat mulai kerja… ini udah lewat setengah jam! //mengalihkan pandangan dari Nara ke laptop//
Nara Agatha
Siap pak! Eh… meja saya dimana ya?
Arga Da Vincentz
Aish… sebelah sana di pojok
Nara Agatha
Makasi Pak, saya kerja dengan baik pak! Saya janji! //berjalan menuju meja lalu duduk disana dan mulai bekerja//
Nara Agatha
Pak Ac nya boleh dimatiin sebentar?
Arga Da Vincentz
Ini ruangan saya, bukan ruangan kamu! //berbicara tanpa memandang Nara//
Nara Agatha
Tapi saya pilek pak… please
Arga Da Vincentz
Ck, terserah!
Nara Agatha
Makasi pak //mengambil remot Ac dan mematikan Ac//
Nara Agatha
//mengeluarkan beberapa boneka kecil dan gantungan kunci lalu beberapa hiasan untuk menghias meja kerja//
Arga Da Vincentz
//melirik sebentar// (bisa-bisanya naren ngelolosin bocah kayak gini)
Nara Agatha
//meletakkan boneka besar di samping kursiku lalu karpet pink di bawah meja//
Arga Da Vincentz
Kamu gak berniat mengubah seluruh ruangan ini jadi taman bermain anak anak kan?
Nara Agatha
Meja bapak mau saya hias juga pak?
Arga Da Vincentz
Gak perlu! (Gila, barang barang kayak gitu dibawa kerja)
Arga Da Vincentz
(Tapi… kok lucu ya…)
03
Beberapa jam telah berlalu dan sekarang sudah menunjukkan pukul 12 siang. Ini adalah waktunya untuk seluruh karyawan makan siang dan istirahat.
Arga Da Vincentz
//masih fokus pada laptop//
Nara Agatha
Bapak… //memanggil Arga//
Arga Da Vincentz
//hanya mengabadikan dan terus fokus pada laptop//
Nara Agatha
(Ck, tuli kah?) //batin//
Nara perlahan berjalan mendekati Arga.
Nara Agatha
BAPAKKK!!! bapak dengar saya kan pak?
Arga Da Vincentz
//menatap tajam// kamu mau apa lagi? Jangan ganggu saya!
Nara Agatha
Bapak ini sudah waktunya istirahat, bapak gak mau makan? Awas sakit loh pak, gak boleh telat makan
Arga Da Vincentz
//melihat jam tangan// (Ah, hampir lupa)
Arga Da Vincentz
//melirik Nara// terus apa hubungannya saya mau makan atau enggak?
Nara Agatha
Loh pak, ya jelas ada lah! Saya kan sekretaris bapak, jadi sebagai sekretaris yang baik saya harus mengingatkan bapak, nanti kalau bapak sakit kan saya juga yang lembur. Saya gak mau lembur pak, cape. Hehehe… //cekikikan pelan//
Arga Da Vincentz
Terserah… //kembali fokus pada laptop//
Nara Agatha
(Ish! Nyebelin banget jadi orang!)
Nara Agatha
Kalau bapak gak mau ke kantin, saya aja yang bawa makanan kesini ya pak… //berlari menuju kantin//
Arga Da Vincentz
(Aish, bocah…)
Selang beberapa saat, Nara pun datang dengan membawa dua nampan makanan. Satu untuk Arga dan Satu untuk dirinya sendiri.
Nara Agatha
Bapak, ini saya bawain makanan. Enak loh pak makanannya, bapak yakin gak mau makan? Atau mau saya suapin?
Arga Da Vincentz
Ck! Gak usah, saya punya tangan //mengambil nampan makanan//
Nara Agatha
Hehe… bercanda pak, nanti kalau mau nambah panggil saya ya pak! //mengedipkan mata lalu berjalan kembali ke mejaku dan mulai makan//
Arga Da Vincentz
(ih…) //bergidik ngeri//
Setelah Mereka selesai makan siang dan istirahat sebentar, mereka kembali bekerja.
Arga Da Vincentz
//menutup laptop//
Nara Agatha
//melirik laptop// loh? Bapak udah selesai? Bapak mau kemana? Kan jadwal meeting jam 4 sore //mengecek jadwal//
Arga Da Vincentz
Saya bosan
Nara Agatha
Hah gimana? Emang pekerjaan bapak udah selesai? //mengerutkan alis//
Arga Da Vincentz
Sudah, kalau belum saya gak akan bilang kalau saya bosan! //roll eyes//
Nara Agatha
Oh iya juga ya Pak, bentar pak saya pikir dulu…. //berpikir//
Nara Agatha
Gimana kalau saya sewain cewe Lc gitu pak, bapak mau?
Arga Da Vincentz
Hah?!! Kamu pikir saya cowok apaan sewa-sewa kayak gitu?!! //kesal//
Nara Agatha
Oh gak mau ya? Maaf pak… saya pikirkan yang lebih menarik… //berpikir//
Arga Da Vincentz
Gak usah… //berdiri dari kursi// saya mau keluar jalan jalan sebentar…
Arga Da Vincentz
GAK!!! Apaan sih kamu ini?
Nara Agatha
Loh pak! Saya kan sekretaris bapak! Ini kan masih jam kerja, jadi saya harus ikut bapak kemanapun bapak pergi!
Arga Da Vincentz
Kamu jangan kelewatan ya! Kamu mau saya pecat sekarang? //menatap tajam//
Nara Agatha
Eh… yaudah deh pak… saya gak ikut
Nara Agatha
Tapi saya nitip es krim ya pak!
Arga Da Vincentz
Saya bukan gojek! //berjalan keluar ruangan//
Nara Agatha
PAK SATU AJA PAK, NANTI SAYA GANTI KOK UANG BAPAK!!
Arga berjalan keluar dari gedung perusahaan dengan kesal. Dia tidak habis pikir akan memiliki sekretaris seperti Nara.
Arga Da Vincentz
//melirik//
Arga Da Vincentz
Naren… bisa lo jelasin semuanya?
Narendra Wijaya
//mengangkat sebelah alis// jelasin apa?
Arga Da Vincentz
Tentang Sekretaris baru gue!
Arga Da Vincentz
(Nara…) iya
Narendra Wijaya
Kenapa? Bagus kan pilihan gue… udah pintar, kreatif, tingkahnya lucu lagi…
Arga Da Vincentz
Lucu?! Lo bilang lucu?! Dia hampir mengubah ruangan gue jadi taman bermain! Boneka dimana-dimana. Mejanya udah penuh sama mainan! Gila!
Narendra Wijaya
Emang masalah besar ya? Yang penting kan kinerjanya bagus, lagian biarin aja namanya juga cewe.
Arga Da Vincentz
Kalau suka mainan gak usah di bawa kerja, harus profesional!
Narendra Wijaya
Duh Arga, itu cuma masalah kecil! Biarin aja…
Arga Da Vincentz
Asal lo tau ya, itu menganggu pemandangan mata gue!
Arga Da Vincentz
Udahlah, gue mau pergi dulu! //masuk ke dalam mobil//
Narendra Wijaya
Hati-hati! Jangan ngebut nanti lo masuk sungai lagi kek dulu
Mobil Arga pun melesat dengan cepat.
Narendra Wijaya
Arga… arga.. //menggelengkan kepala//
Narendra Wijaya
Sampai suatu saat lo tau kalau Nara itu sebenarnya calon istri yang dijodohkan sama lo sekaligus teman masa kecil lo dulu, pasti lo kaget…
Narendra Wijaya
(Kayaknya mereka sama-sama gak tau deh identitas masing-masing…)
Narendra Wijaya
(sudahlah biarin aja… toh itu urusan mereka, nanti juga pasti ketahuan)
Narendra Wijaya
(Biarin cinta mereka bersemi kembali… hampir 20 tahun Arga gak ketemu Nara…)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!