Di pagi hari terlihat wanita cantik jelita yang bernama Iliana Helia Azura dan dia sudah kelas SMA 2. Liana sudah menginjak umur 18 tahun.
Ting!!!
Tiba-tiba saja ponsel Liana berbunyi, menandakan bahwa ada pesan masuk. Liana pun melihat ponselnya.
" Ngapain ikan lele ini kirim pesan ke gue " ucap Liana.
" Liana " pesan Arsen.
" Ada apa, ikan lele" pesan Liana.
" Jangan ikan lele dong, panggil sayang saja " pesan Arsen.
" Idih, amit-amit banget gue panggil sayang " pesan Liana.
" Hahaha. Aku hanya bercanda " pesan Arsen.
" Ada apa lo chet-chet gue, lo mau apa??? " pesan Liana.
" Kamu mau gak bareng-bareng berangkat ke sekolah " pesan Arsen.
" Ogah " pesan Liana.
" Pliss Liana, sekali-sekali ini saja kita berangkat ke sekolah bareng-bareng " pesan Arsen.
" Maksa amat lo. Yah sudah, gue tunggu lo di depan pagar " pesan Liana.
" Baiklah " pesan Arsen.
" Awas aja lo lama " pesan Liana.
" Saya tidak akan lama tuan putri " pesan Arsen.
Liana yang melihat pesan Arsen, dia pun menghela nafasnya dan dia pun berjalan keluar dari kamarnya.
Sesampainya di ruang makan. Liana melihat daddy dan mommynya sudah sarapan pagi.
" Pagi dad, mom " ucap Liana dan duduk di kursi.
" Pagi sayang " Ujar Daddy yuda dan Mommy Jessica serentak.
" Hem. Vina mana, mom??? " Tanya Liana.
" Adik kamu masih tidur, katanya dia masuk siang " ucap mommy Jessica
" Hem. Gitu yah, mom " ucap Liana dan mengangguk-angguk.
" Yah sudah, kamu makanlah " ujar mommy Jessica.
Singkatnya selesai sarapan pagi. Liana pun berpamitan kepada Daddy dan mommynya.
" Mom, dad. Aku berangkat yah " pamit Liana.
" Kamu berangkat sama daddy aja, kan motor kamu ada di bengkel " ucap mommy Jessica.
" Hem. Aku berangkat aja sama teman aku, mom " ucap Liana.
" Baiklah, kamu hati-hati di jalan sayang " ucap mommy Jessica.
" Iya mom, Assalamualaikum " ucap Liana dan dia pun pergi.
" Waalaikumsalam " ujar ibu Jessica dan ayah Yuda serentak.
Sesampainya di depan pagar. Liana melihat Arsen yang duduk di motor sportnya.
" Lo sudah lama??? " tanya Liana.
" Belum, baru aja aku sampai " ucap Arsen tersenyum.
" Baiklah ikan lele, kita berangkat sekarang " ucap Liana dan naik ke motor Arsen.
Arsen pun memberikan helm kepada Liana. Liana pun mengambil helm tersebut dan dia pun memakai helm. Setelah sudah memakai helm, Arsen pun melajuka motornya menuju ke sekolah.
Skip sesampainya di sekolah. Terlihat para siswa melihat Liana dan Arsen berangkat sekolah bersama-sama.
" Apa mereka punya hubungan rahasia "
" Mereka terlihat cocok, cantik dan ganteng "
" Pantes saja Arsen menolak wanita mendekatinya, ternyata ada Liana di hatinya "
" Widih, ini harus viral ini di sosmed "
Itulah bisikan para siswa dan tak lupa mereka memotret Liana dan Arsen.
Sedang Liana merasa bingung melihat para siswa, sedangkan Arsen hanya tersenyum. Liana yang melihat senyum Arsen, dia pun menatap arsen.
" Kenapa lo senyam senyum, apa ini rencana lo " ucap Liana.
Arsen pun menggelengkan kepalanya dan mengangkat dua tangannya.
" Aku tidak melakukan apapun " ucap Arsen.
" Awas aja lo " ucap Liana dan berjalan menuju ke kelasnya.
Sesampainya di kelas. Liana pun duduk di kursi di samping sahabatnya yang bernama Luna Miranda.
" Tumben lo bersama Arsen " ucap Luna.
" Dia yang maksa gue " ucap Liana.
" Lebih baik lo jangan dekati Arsen, Liana. kamu taukan Flora itu sangat menyukai Arsen " ucap Luna.
" Gue gak pernah dekati Arsen, malahan dia yang dekati gue terus menerus " ucap Liana.
" Eh, Liana " teriak seorang wanita yang bernama Flora Abrelian.
" Baru aja gue bilang, mak lampir itu sudah muncul " cibir Luna.
" Ada apa, lo ingin bertanya kenapa aku bersama Arsen " ucap Liana santai.
" Cih. Ngapain lo genit-genit ke Arsen, hah!! " Ketus Flora.
" Gue gak genit-genit ke Arsen, malahan Arsen genit-genit sama gue " ucap Liana.
" Lo ngaku aja dasar jamet, banyak orang yang melihat jika lo genit-genit ke Arsen " Ketus Flora.
Liana pun berdiri di hadapan Flora dan dia pun menatap Flora.
" Flora Abrelian, 11 25 8 11 25 8 " bisik Liana.
Flora pun yang merasa kesal, dia pun berjalan pergi bersama sahabatnya. Liana pun kembali duduk di kursinya.
" Lo bisik apaan ke Flora, sampai-sampai dia pergi begitu saja " ucap Luna.
" 11 25 8 11 25 8 " ucap Liana.
" Hah!!!. Maksud lo apa?? " tanya Luna.
" Itu teka-teki " ucap Liana.
" Baiklah. jika itu teka-teki, maka aku akan cari tau sendiri " ucap Luna menghela nafas.
Kring!!!
Kring!!!
Kring!!!
Suara bel pun berbunyi, menandakan bahwa para siswa harus masuk ke kelas mereka masing-masing.
Skip jam istirahat. Terlihat Liana dan Luna sedang berjalan menuju ke kantin.
" Liana, gue masih bingung dengan teka-teki lo " ucap Luna.
" Jika lo bingung, lo tidak perlu memikirkan teka-teki tidak penting " ucap Liana.
" Liana " panggil seorang pria yaitu Arsen.
" Ada apa???, langsung ke intinya tidak perlu basa-basi " ucap Liana.
" Hem. nanti malam kamu sibuk gak??? " tanya Arsen.
" Tidak, emang kenapa??? " ucap Liana kembali bertanya.
" Apa kita boleh makam malam bersama " ucap Arsen.
" Gak minat " ucap Liana singkat.
" Baiklah, jika kamu tidak mau. Tapi kita boleh makan bareng di kantin??? " ucap Arsen.
" Terserah " ucap Liana singkat.
Mereka bertiga pun berjalan bersama ke kantin. Sedangkan Flora melihat Liana dan Arsen, membuatnya merasa kesal.
" Flora, gue mau bertanya sama lo " ucap Alora.
" Lo mau bertanya apa??? " tanya Flora.
" Tadi Liana bisikin apaan???, sampai-sampai muka lo pucat " ucap Alora.
" 11 25 8 11 25 8 " ucap Flora.
Alora sangat bingung dengan nomor yang di sebut oleh Flora.
" Apa lo tidak ngerti dengan nomor itu??? " tanya Flora. Alora pun menggelengkan kepalanya.
" Kerjaan kita selama ini, apa " ucap Flora.
" Hah!!!. Dari mana Liana tau apa pekerjaan kita " ucap Alora.
" Gue juga tidak tau " ucap Flora.
" Kenapa kalian bergosip di sini " ucap seorang pria dingin yang bernama Reizo Leonzio Dirgantara.
Flora dan Alora pun melihat ke arah Leon.
" Kak Leon, ka kami hanya berbincang-bincang, kami tidak be bergosip " ucap Flora gugup.
" I i iya kak Leon " ucap Alora gugup.
" Kenapa kalian gugup sekali, seperti melihat hantu di siang bolong " ucap Gara.
Sedangkan Leon melanjutkan langkahnya berjalan menuju kantin dan di ikuti Gara. Sedangkan Flora dan Alora merasa lega.
Disisi lain, terlihat Liana dan kawan-kawan baru saja selesai makan. Liana pun mengambil ponselnya dan bermain-main sosmed.
" Cih, nih gara-gara lo yang antar gue, gue jadi viral di sekolah " ucap Liana kesal dan memperlihatkan Arsen.
" Maaf Liana " ucap Arsen.
" Hem, baiklah. luna kita pergi aja ke kelas " ucap Liana dan pergi dan diikuti oleh Luna.
Sedangkan Arsen pun melihat sosmed viral di ponselnya.
" Gue harus mencari orang yang sudah memotret gue dan Liana " ucap Arsen dan bangkit dari duduknya.
Sedangkan Liana dan Luna berjalan menuju ke kelas mereka. Mereka pun berpapasan dengan Leon dan Gara.
" Widih ada cewek cantik " cibir Gara yang melihat Liana.
Gara pun mendekati Liana, membuat Liana menatap gara sangat kesal.
" Hai cantik, boleh gak aku minta nomornya " ucap Gara.
Tanpa basa-basi Liana pun menginjak kaki Gara yang terlapis dengan sepatu, membuat Gara menahan sakit.
" Lebih baik lo balik ke kandang buaya " ucap Liana dan pergi.
" Cantik-cantik tapi galak " ucap Gara.
Gara pun pergi ke kantin. Sedangkan Liana dan Luna baru saja masuk ke kelas mereka.
Ting!!!
Tiba-tiba saja ponsel Luna berbunyi menandakan bahwa ada pesan masuk. Luna pun melihat ponselnya.
" Kita putus aja " pesan Reza.
" Yah sudah, lagian gue juga bosan dengan sikap kamu yang hanya merespon wanita sana sini " pesan Luna.
" Lo tidak akan menyesal??? " pesan Reza.
" Pede banget bilangin gue menyesal, gue hanya menyesal mengenal pria mulut basi " pesan Luna.
Hiks!!!
Hiks!!!
Hiks!!!
Luna pun menangis, membuat Liana sangat bingung.
" Lo kenapa tiba-tiba jadi cosplay kuntilanak " ucap Liana.
" Gue gak cosplay jadi kuntilanak, malahan ini air mata terharu bisa terlepas dengan pria mulut basi " ucap Luna.
" Hah!!!. pria mulut basi???, maksud lo apa??? " tanya Liana.
" Reza Pradipta " ucap Luna.
" Gue mau muntah dengar nama ular berbisa " ucap Liana.
Liana dan Luna pun saling berbincang-bincang dan sambil tertawa terbahak-bahak.
Skip jam pulang sekolah, terlihat Liana berjalan keluar dari kelas dan bersama Luna.
" Liana " panggil Arsen.
" Ada apa??? " tanya Liana.
" Kamu mau gak aku antar kamu pulang " ucap Arsen.
" Gak, gue akan pulang bersama Luna " ucap Liana.
Liana pun menarik tangan Luna. Sedangkan Arsen menghela nafasnya.
" Sudahlah bro, ngapain lo kejar-kejar dia " ucap Zio.
" Jika gue menyerah mengejar dia, maka aku tidak mencitainya " ucap Arsen.
Arsen pun berjalan menuju ke parkiran dan diikuti oleh Zio.
Sedangkan di sisi lain, terlihat Liana dan Luna baru saja masuk ke mobil.
" Luna, apa lo bisa pergi ke bengkel pak Doni " ucap Liana.
" Iya, lagian gue mau juga beli mochi di depan bengkel pak Doni " ucap Luna.
Luna pun melajukan mobilnya menuju ke bengkel Pak Doni.
Singkatnya sesampai di bengkel pak Doni. Liana dan Luna pun keluar dari mobil.
" Liana, lo mau gak mochi??? " tanya Luna.
" Hem, gue pengen rasa coklat " ucap Liana.
" Baiklah " ucap Luna.
Luna pun berjalan menuju ke restoran mochi, sedangkan Liana mendekati pak Doni.
" Pak Doni " panggil Liana.
" Eh, non Liana. Motor non liana sudah bisa di pakai lagi " ucap pak Doni.
" Terima kasih pak Doni " ucap Liana.
" Sama-sama non Liana, kalau gitu saya kembali bekerja dulu " ucap pak Doni.
Liana pun mengangguk mengiyakan, dia pun duduk di kursi untuk menunggu Luna dan sambil bermain sosmed.
Ting!!!
Tiba-tiba saja ponsel Liana berbunyi menandakan ada pesan masuk, Liana pun melihat ponselnya dan dia menggerutukan dahinya. Sebab seseorang mengirim pesan.
" 8,12,5,4,8,18,7 " pesan seseorang misterius.
" Lo siapa??? " pesan Liana.
Setelah beberapa menit, orang mesterius tersebut tidak membalas pesan Liana, membuat Liana mengendus kesal.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!