Pangeran Dari Masalalu
Cahaya aneh
Raisa
Akhirnya wanita si*lan itu pergi juga dari hidup gue dan mama. (Tertawa cekikikan).
???
Apa anak si*alan itu sudah kamu buang di tengah hutan?.
Raisa
Udah ma. kalo sama aku semua pasti beres. Sekarang ini Pasti dia sedang menangis ketakutan di tengah hutan, atau mungkin sudah di mangsa binatang buas.
???
Kerja bagus sayang. kamu langsung pulang kan?.
Raisa
Nggak ma. Aku mau langsung ke cafe. biar Papi nggak curiga kalo dia nyariin anaknya dan aku juga nggak ada di sana. sekalian aku bisa menjelek-jelekkan putri kesayangannya itu. (Tersenyum licik).
???
Anak mama memang cerdik. Yaudah, mama mau lanjut arisan dulu sama teman-teman mama.
Raisa
Oke ma. (Sambil mematikan sambungan telepon).
Sementara itu di tengah hutan...
Jovana
Kak Raisa kemana ya?. Kok aku malah ditinggal sih. (Dengan napas ngos-ngosan).
Jovana
Atau, dia juga malah tersesat?.
Setelah berjalan cukup jauh, tanpa sengaja dia melihat cahaya keunguan yang sangat terang yang sedikit terhalang pepohonan.
Jovana
Cahaya apa ini?, aneh sekali. (sambil berjalan mendekat dengan perasaan was-was).
Tiba-tiba angin kencang datang dari dalam cahaya tersebut dan menyebabkan Jovana terseret ke dalamnya.
Jovana
Apa ini?!! (panik, sambil berusaha meraih akar pohon disekitarnya).
Papiii... Tolong jovana pii...
Salah paham
Jovana
Hah?. Kenapa aku bisa ada di sini?. (Sambil melihat sekeliling dengan takjub).
Jovana
Sebuah Istana?. Apa ini di surga?, dan apa aku sudah tiada?. Papii.. Jovana udah meninggal piii (Sambil menangis tersedu-sedu).
Pengawal 1
Hei!. Siapa kau?. Apa kau seorang mata-mata?!! (Dengan nada galak sambil mendekati jovana)
Jovana
Bu-bukan pak. Sa-saya tersesat. (😨).
Pengawal 2
Dia pasti sedang berbohong🤨. Jujur saja nona, kau pasti orang suruhan dari kerajaan Eldoria kan!!.😠
Pengawal 2
Kau berpura-pura seperti wanita yang sedang tersesat untuk menarik simpatik Ratu agar dapat lebih leluasa masuk ke dalam istana kami kan?!!🤨
Jovana
Tidak. Saya tidak berbohong pak, saya memang tersesat🥺. Dan saya tidak tau siapa yang bapak maksud sebagai mata-mata dan... Ratu??.
Jovana
Atau bapak-bapak ini sedang syuting yah di hutan ini?. (Sambil melirik takut-takut).
Pengawal 1
Syuting?. Apa itu?. oh, atau itu adalah nama kerajaanmu ya?. Jadi benar kau seorang mata-mata dari kerjaan lain?!(Sedikit membentak).
Jovana
Bapak salah paham. Saya tidak berasal dari kerajaan mana pun. Lagian di zaman modern seperti ini mana ada yang tinggal di istana, memangnya ini zaman dahulu?.😓
Pengawal 2
Kau masih berani berbohong?!!...😠
Jovana
(Menunduk dengan badan gemetar ketakutan)
Pengawal 1
Sudah, lebih baik kita bawa dia masuk, nanti biar ratu yang menentukan hukuman yang cocok untuknya. (Dengan nada yang sedikit lebih tenang).
Pengawal 2
(Mengangguk pasrah).
Pengawal 1
Ayo, silahkan ikuti kami nona.
Jovana
Ta-tapi.....😧. Saya tidak tau apa-apa pak, masa mau di hukum sih?😥
Jovana
Oke. Saya akan ikut. (Sambil menunduk pasrah).
Jovana
'Apa aku benar-benar akan di hukum cambuk? Atau malah hukuman mengerikan lainnya?😣. Aku belum siap mati muda'😩 (Berucap dalam hati).
Jovana
Pak, saya benar-benar nggak bersalah. (Dengan wajah memelas, sambil berusaha melepaskan diri).
Pengawal 1
Jika nona tidak bersalah, nona pasti akan segera di bebaskan.🙁
Pengawal 2
Diamm!! (Dengan nada sedikit membentak). Dan jangan panggil kami dengan sebutan PAK atau BAPAK.😐
Jovana
Memangnya kenapa?,🤔 saya kan harus menghormati orang yang lebih tua. Masa mau di panggil kakek atau eyang sih?.( Dengan wajah polos).
Jovana
Tapi kenapa?, apa itu salah?. (Dengan nada sedikit berbisik).
Pengawal 2
Kenapa?. Karena saya muak mendengar panggilan itu, terdengar sangat aneh.😒
Pengawal 1
Yasudah. Ayo di lanjutkan lagi perjalannya nona. Anda pasti akan segera bertemu dengan ratu.
Bertemu Ratu
Pengawal 1
(Membungkuk hormat)
Ratu Elara
Siapa gadis ini pengawal?. Sepertinya dia bukan berasal dari zaman ini, dari pakaian yang dia kenakan saja sudah jauh berbeda dengan kita.
Pengawal 2
Kami mencurigainya sebagai mata-mata dari kerajaan lain yang mulia.
Pengawal 2
Iya yang mulia.
Pengawal 2
Beberapa saat lalu, kami melihat gadis ini sedang melihat-lihat ke dalam istana, maka dari itu kami menangkapnya agar ratu bisa memberinya hukuman.
Ratu Elara
(Melirik ke arah jovana).
Jovana
Saya bukan mata-mata. Lagian saya juga nggak kenal tempat ini.
Jovana
Saya mohon, jangan hukum saya.🥺
Pengawal 2
Kalo sedang berbicara, jangan gunakan kata-kata asing yang tidak kami mengerti!. (ucapnya kesal)
Jovana
(Bingung, sambil garuk-garuk kepala).
Jovana
'Bahasa asing katanya?. Memangnya dia dengar aku ngomong pakai bahasa alien?' (Menggerutu dalam hati)
Ratu Elara
(Tersenyum kecil).
Jovana
Pokoknya yang jelas, saya bukan mata-mata. Tolong percayalah. (Mengiba).
Pengawal 1
Kalau kau bukan mata-mata, lalu kenapa bisa ada di luar istana dengan gerakan yang sangat mencurigakan?.
Jovana
Itu......emmmmm.....anu (Bingung).
Pengawal 2
Sudah jelas. Kamu pasti punya rencana jahat disini.
Ratu Elara
Kalau kau yakin tidak berniat jahat, maka jelaskanlah mengapa kau berada di sekitar istana.
Jovana
Ceritanya sedikit aneh. Saya tersesat di tengah hutan, dan saat saya sedang mencari jalan keluar, tiba-tiba dari balik pohon yang sangat tinggi, ada cahaya keunguan. Saya coba mendekat, dan entah kenapa tiba-tiba ada angin yang sangat kencang seperti menarik saya masuk ke dalam cahaya itu. Dan disinilah saya sekarang.
ratu dan dua pengawal saling pandang, seolah-olah sudah tau apa yang sedang terjadi.
Ratu Elara
Baiklah.
saya akan coba untuk mempercayai perkataanmu. Tapi kamu harus tinggal di istana ini.
Jovana
(Melotot tak percaya)
Jovana
kenapa harus tinggal di sini?.
Jovana
Saya hanya ingin pulang kerumah.😣
Ratu Elara
Karena saya belum seluruhnya percaya padamu. Maka dari itu, kau harus tetap disini. (Dengan ekspresi yang sulit di artikan)
Pengawal 1
Sudahlah. Sebaiknya kau menurut saja. Atau mau di hukum?(menakuti).
Ratu Elara
(tersenyum kecil).
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!