NovelToon NovelToon

Si Kumis Tipis

Episode 1

Pengenalan Karakter dan cerita

Perkenalkan namaku Embun. Aku adalah seorang gadis ceria, manja dan sedikit pemalu. Aku anak tunggal dari pasangan Malik Rahman dan Elisa Poetrie. Papaku seorang Pegawai Negri Sipil dan Mamaku Seorang Ibu Rumah Tangga.

Sebenarnya aku ingin sekali memiliki saudara baik itu Kaka, Abang atau pun adik.

Tetapi keinginanku tidak dapat terwujud dikarenakan sudah kehendak Yang Maha Kuasa.

Manusia hanya dapat menerima dan merawat dengan baik dan benar sesuai agama yang mereka anut.

Aku seorang gadis yang ceria dikala aku menemukan kebahagiaan bersama kedua Orangtua ku, aku akan sangat manja jika ada mau, bermanja dengan sang Papa yang sangat aku sayangi, ya aku sangat dekat dengan Papaku tapi bukan aku tidak dekat dengan Mamaku.

Mitos atau fakta yang beredar di masyarakat pada umumnya jika anak perempuan akan sangat dekat dengan Ayah sedangkan anak laki-laki akan sangat dengan dengan Ibu. Entah itu mitos atau fakta hanya Tuhan yang tahu hehe.

Disela-sela kesibukan Papa yang bekerja sebagai Pegawai Negri Sipil, Beliau tidak lupa dengan keluarga kecil nya dengan menyempatkan mengobrol bersama, menonton bersama bahkan keluar bersama tanpa harus makan ataupun ke Mall. Jelas Papa idamkan sekali.

Ketika kita lahir Ayah adalah orang yang paling bahagia selain Ibu. Kita bagaikan penghibur dan penyemangat dikala dia merasa lelah, akan semua pekerjaan di kantor. Ayah selalu mengajak kita berbicara ketika kita masih bayi, dia juga yang menggenggam tangan ini dengan begitu erat ketika kita baru belajar berjalan. Dia selalu berdoa dan berharap agar kita menjadi anak yang terbaik untuk keluarga.

Seorang Ayah juga ternyata diam-diam membuat akun media sosial agar bisa mengawasi pergaulan anak-anaknya di dunia maya. Ayah tetaplah seorang manusia biasa, dia juga dapat merasa kecewa ketika kepercayaannya kamu hancurkan. Dia juga merasa sedih ketika harus melepas anaknya merantau,walaupun kadang dia kelihatan yang paling mendukungmu untuk pergi keperantauan. Dia selalu merindukanmu saat berjauhan, tapi selalu kalah dengan gengsi yang begitu tinggi. Dia akan ikut menangis ketika melihatmu menangis, tapi menangisnya didalam hati depan anak harus stay cool.

 “Bangunlah pada pagi hari dengan sayap hati mengepak, dan bersyukurlah atas datangnya satu lembar hari yang penuh kasih.” - Khalil Gibran

Dilain tempat tepatnya di Kediaman Embun...

Seorang gadis masih betah dalam mimpi indahnya berselimut hangat yang masih betah ditempat ternyamannya, hingga akhirnya ia terusik oleh suara alarm.

"Hadeeeh, masih ngantuk ini mengapa sudah bunyi ya." ucap Embun dan mematikan alarm.

"Ya Tuhan, aku lupa sekarang hari Minggu." Embun pun terkejut, ia langsung membuka selimut dari tempat tidur dan merapikan tempat tidur.

Ditengah-tengah merapihkan tempat tidur terdengar suara pintu kamar diketuk dari luar.

*t**ok tok tok*

"Embun, kamu sudah bangun dek? panggil Mama Embun dari luar kamar.

"Sudah Mah , ini aku lagi beresin tempat tidur selesai ini aku langsung mandi Mah." jawab Embun dari dalam tanpa membuka pintu kamar.

30menit kemudian setelah mandi dan berpakaian lengkap dan tidak lupa membawa tas dan keperluan untuk beribadah.

Embun pun keluar dari kamar menuju lantai bawa dan hendak berpamitan kepada kedua Orangtua ku.

"Mah..Pah..Embun berangkat dulu ya takut telat ini." ucap Embun saat tiba didepan kedua Orangtua Embun dan kebetulan Embun hampir kesiangan bangun jadi tak sempat untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Iya sayang hati-hati yah, Nak." jawab Papa seraya mengelus surai lembut rambut hitam Embun.

Embun pun menyalami kedua orang tuanya dan mencium kedua pipi Papa Mamanya.

Menjabat tangan dan mencium kedua pipi orang tuanya ini sudah kebiasaan Embun sejak dari usia dini sudah ditanamkan kebiasaan ini, jika ada yang tidak suka tidak masalah untuk Embun.

Embun pun bergegas menuju garasi rumah dimana ia tak lupa memanaskan Si Cantik Montok kesayangannya, yakni sepeda motor kesayangannya. Sesudah itu dipanaskan kemudian on the way.

Selama diperjalanan Embun hanya melantunkan lagu-lagu yang biasa ia dengarkan pada saat beribadah.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan menyita waktu akhirnya ia sampai di Tempat Ibadah dengan selamat tanpa kurang satu apapun.

Dan segera Embun parkirkan Si Cantik Montok di tempat yang sudah disediakan. Ia meneliti apakah ada barang-barang yang tertinggal di motor dan kunci sudah ku cabut, setelah meyakinkan tidak ada yang tertinggal maka ia meninggalkan Si Cantik Montok bersama kawan-kawanya di parkiran.

Sesudah itu Embun ingin masuk kedalam halaman rumah ibadah tiba-tiba...

Bruuuk...

Tasnya pun terjatuh dan entah siapa yang menabrak dia, dikarenakan ia terlalu fokus melihat-lihat isi tasnya untuk meyakinkan lagi tidak ada yang tertinggal di motor, seketika menoleh dan betapa terkejutnya mendapati sesosok laki-laki yang..

"Manis banget Ya Tuhan , apakah ini jodohku." gumam Embun dalam hati.

"Maaf ya Saya buru-buru , kamu gak apa kan.?" sahut laki-laki itu.

"I..iya aku tidak apa kok , aku juga yang tidak lihat jalan." jawab Embun dengan cengiran kuda.

"Ya sudah , ayo kita masuk." ajaknya pada Embun, Embun hanya mengganguk tanda paham.

"Ya Tuhan , tolong ini jantung aku tidak bisa berhenti berdetak seperti lagi berdisko ria." gumam Embun dalam hati.

Embun pun terdiam sejenak mendapati sesosok laki-laki yang selama ini ia idam-idamkan.

Sesampai ditempat cuci tangan , Embun dan laki-laki terebut pun cuci tangan bersebelahan. Sesudah mencuci tangan saatnya mengecek suhu tubuh. Akhirnya Embun masuk karena suhu aku 36.7°C. Embun pun kehilangan jejak laki-laki tersebut. Lalu Embun mengambil bangku yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu belakang , maklum lah mata Embun sudah tak waras Dan Embun pun berdoa dikarenakan ia sudah sampai. Disiapkannya semua yang dibutuhkan seperti Injil dan Kacamata.

"Dia kemana ya kok tidak ada sudah aku cari-cari. Ayo Embun bangun bangun kamu ini baru lihat laki-laki sudah tidak fokus , ingat ini kamu sedang ada dimana , kamu harus fokus ingat tujuan utama kamu datang kesini itu untuk apa, plis deh Embun." gumam Embun dalam hati disertai melirik kiri dan kanan.

Walau hatinya tidak sama dengan pikirannya ia tetap mengalihkan wajahnya untuk menengok kiri dan kanan. Dan ia mendapati laki-laki tersebut tersenyum kepadanya..

"Ya Tuhan, dia tersenyum padaku , apa dia suka sama aku,😏😏pede sekali kamu Bun, sadar sadar plis deh jangan berlebihan seperti belum pernah lihat laki-laki saja kamu selama ini." gumam Embun lagi dalam hati.

Dan ketika Embun menoleh lagi ia mendapati laki-laki tersebut...

Episode 2

Dan ketika Embun menoleh lagi ia mendapati laki-laki tersebut sedang tersenyum manis dengan kedua orang tuanya dan Adik laki-lakinya , jantung Embun pun berdetak dan berdegup sangat cepat bagikan sedang melakukan lari marathon dan darahnya pun mengalir dengan sangat cepatnya.

"Ya Tuhan, ada apa dengan jantungku hanya melihat dia saja sudah seperti ini , apalagi kalau dia duduk disebelah aku, aku tak kuat melihat dia tersenyum tanpa adanya beban seperti itu, andai dia bisa bersama denganku, duniaku pasti akan lebih menyenangkan lagi, semoga aku mendapatkan apa yang aku mau. Amin." gumam Embun dalam hati disertai memanjatkan doa kepada Yang Empunya Nafas kehidupan.

Setelah 90 menit beribadah tiba saatnya untuk pulang ke rumah masing-masing.

Embun pun merapihkan semua barang-barang yang telah ia keluarkan dan memasukkan kembali kedalam tasnya dan membawa semua sampah bungkus permen yang ia makan selama berlangsungnya ibadah. Karena tidak baik meninggalkan sampah, apalagi meninggalkan didalam tempat ibadah.

Setelah meyakinkan tidak ada barang yang tertinggal Embun pun keluar hendak mengambil Si Cantik Montok kesayangannya menuju rumah.

Di Parkiran

Dari kejauhan terdengar suara yang memanggil-manggil entah memanggil siapa, Embun hiraukan saja dikarenakan tidak menyebutkan nama seseorang yang ia panggil alias cuek bebek hehe.

"Hay...kamu mau pulang?" tanya laki-laki tersebut kepada Embun seraya mengatur nafasnya.

"Hahaha, dia ngos-ngosan kejar aku, siapa suruh panggil "Hay" yang ada tak akan sudi aku menoleh Esperanza hahaha." gumam Embun dalam hati disertai kekehannya.

"iya ini mau pulang , kamu tidak pulang?" jawab Embun walau jantungnya berdetak cepat , darah mengalir dengan hebat hiperbolanya ia dalam hati.

"Oke, hati-hati yah." ucap laki-laki tersebut lagi.

"Lah itu doang yang mau dibicaraiin, lesu adek Bang, aku fikir mau ajak aku kemana gitu, atau mau duduk santai sambil makan bareng, nyatanya hanya menanyakan itu, hiks, hiks, sedihnya hanya bicarakan itu saja." gumam Embun disertai kekecewaan.

"Iya kamu juga, bye aku duluan." sahut Embun lemas dengan segera menyalakan Si Cantik Montok kesayangannya dikarenakan seketika kecewa.

"Aku fikir mau kenalan hiks hiks hiks, aku yang terlalu berharap apa aku yang terlalu percaya diri, Ya Tuhan, apa aku salah ya terlalu berharap sama dia, apa aku salah ya niat mau ibadah ini mana betebar pesona dengan lawan jenis, maafkan Embun, Ya Tuhan." gumam Embun dalam hati seraya meminta pengampunan kepada sang Empunya Nafas kehidupan.

Disepanjang perjalanan Embun tak henti-hentinya membayangkan wajah manis laki-laki tersebut saat tersenyum yang membuat Embun tak bisa berkutik , Embun pun bernyanyi yang tidak jelas dan teriak-teriak , untungnya dijalan lagi sepi yang ada ia akan difikir gila hahaha.

Tak terasa sudah sampai depan gerbang rumah Embun.

Di Gerbang Rumah

"Mah..Pah..Embun pulang." Teriak Embun didepan pagar rumah.

Ia pun memasukkan Si Cantik Montok didalam garasi bersama kawan-kawanya sambil mematikan, dan mencuci tangannya.

"Bersih-bersih dulu kan dari luar harus jaga kebersihan dong apalagi sekarang ini, masa pandemi, dimana sudah digalangkan cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas dari luar rumah, ya walaupun sebelum ada pandemi juga semua sudah menerapkan tapi terkadang ada saja yang lalai atau bahkan tidak menjalankannya." gumam Embun panjang lebar seraya mencuci tangan dan kaki ku.

Setelah selesai mencuci tangan dan kaki Embun pun masuk ke dalam rumah dan berpapasan dengan Papanya diatas tangga.

"Kamu sudah pulang, dek?" tanya sang Papa pada Embun.

"Iya Pah, aku langsung ganti baju ya Pah" Jawab Embun berlari cepat ke kamar dan mengganti baju.

Di Kamar

Embun pun masuk ke kamar mandinya, ia masih sama seperti di Jalan teriak-teriak tidak jelas dan bernyanyi ria, entah lagu apa yang ia nyanyikan, ia meyakinkan dirinya pun tidak tahu.

Setelah mengganti baju, mengelap badannya dan meletakkan baju kotor bersama kawan-kawanya Embun pun merebahkan badannya di tempat ternyamannya sepanjang ia hidup, yaitu Si Hello Kitty alias Tempat tidurnya yang sekseeeh.

Embun pun berdiri kembali hendak mengambil leptop, dihidupkannya leptop, lalu ia buka tombol daftar musiknya ia cari lagu yang mengungkapkan isi hatinya saat ini dan beberapa menit setelah menemukan lagu yang pas pilihan lagunya.

Terpesona-Glenn Fredly

🎵Ho *ho

Saat kita jumpa

Ada rasa di dalam dada

Kau tersenyum manja

Membuatku terpana oh

Aku pun tak kuasa

Tuk menahan gejolak ini

Ingin kukatakan

Aku menyukaimu

Hanya dirimu

Yang aku suka

Terpesona ku pada pandangan pertama

Dan ku tak kuasa menahan rinduku

Senyumanmu slalu menghiasi mimpiku

Ingin kupeluk dan kukecup keningmu

Oh indahnya

Kini kurasakan

Getaran cinta di dalam dada

Kuingin bersamamu

Untuk selamanya

Hanya dirimu

Yang aku cinta

Terpesona ku pada pandangan pertama

Dan ku tak kuasa menahan rinduku

Senyumanmu slalu menghiasi mimpiku

Ingin kupeluk dan kukecup keningmu

Oh indahnya

Terpesona ku pada pandangan pertama

Dan ku tak kuasa menahan rinduku

Senyumanmu slalu menghiasi mimpiku

Ingin kupeluk dan kukecup keningmu

Oh

Terpesona ku…

**

Disela-sela lagu berputar Embun pun hanyut dalam irama musik yang membuatnya terbayang-bayang sosok laki-laki tersebut lagi dan melamunkan laki-laki tersebut yang super duper meluluh lantakkan hatinya hahaha. Ya musik dan lagu adalah sebuah untaian nada yang indah yang tidak bisa dipisahkan dalam artian saling melengkapi satu sama lain.

Embun pun larut dalam menyanyi dan menghayati lagu yang mengungkapkan sisi hati saat ini tanpa sadar Mamanya sudah mengetuk pintu kamarnya sudah beberapa kali..

toktok

"Embun...dek adek adek kamu gak tidur kan." panggil Mamanya dari luar.

"Iya Mah, ada apa?" jawab Embun seraya ia mengecilkan volume musiknya dan berdiri dari tempat tidur dan menghampiri Mamanya.

"Mamah dan Papa sudah mau pergi, jangan lupa kunci rumah kamu jangan lupa ya." ujar Mama Embun.

"Siap Obosz." jawab Embun sambil tersenyum bak kuda haha.

"Ayo keluar, kunci rumah." ujar Mamanya sambil berjalan turun diikuti Embun di belakang.

Di Teras

"Dek...Papa Mama mau ibadah dulu ya kamu jangan lupa makan." ucap Papa Embun sambil mengelus rambutnya.

"Siap Komandan." jawabnya yang tak hentinya tersenyum bak kuda haha.

"Ya sudah, Mama Papa berangkat dulu kamu hati-hati di rumah, kalau ada orang yang tidak kamu kenal jangan dibukakan apalagi yang mengatasnamakan dari RT ya dek, dadada." ucap Mama seraya menasihat Embun dan melambaikan tangannya kepada orang tuanya saat hendak pergi.

"Hati-hati." seru Embun kepada kedua orang tuanya dan ia pun menutup pager rumah dengan perasaan yang sulit untuk diungkapkan dengan untaian kata-kata yang menyelimuti akal pikirannya.

Episode 3

Sesudah itu Embun pun masuk kedalam rumah dan tidak lupa ia mengunci. Embun pun masuk kekamar seraya mendekatkan Laptop untuk menyetel lagu yang sekarang ia sukai dan yang sedang ia alami seperti jatuh cinta.

"Huuuft...enakan setel lagu apa ya?" ujar Embun sendiri sambil mengoperasikan laptop via YouTube.

"Lagu ini sepertinya lagi aku sekali hehe." cengir Embun bagaikan orang setengah, untung didalam kamar bukan di jalan raya.

Ya ia menyetel lagu M.E-Inikah jatuh cinta

🎵Saat kujumpa dirinya

Di suatu suasana

Terasa getaran dalam dada

Kucoba mendekatinya

Kutatap dirinya

Oh dia sungguh mempesona

Ingin daku menyapanya

Menyapa dirinya

Bercanda tawa dengan dirinya

Namun apa yang kurasa

Aku tak kuasa

Aku tak tau harus berkata apa

Inikah namanya cinta

Inikah cinta

Cinta pada jumpa pertama

Inikah rasanya cinta

Inikah cinta

Terasa bahagia saat jumpa

Dengan dirinya

Kujumpa dia berikutnya

Suasana berbeda

Getaran itu masih ada

Aku dekati dirinya

Kutatap wajahnya

Oh dia tetap mempesona

Rindu terasa

Dikala diri ini ingin jumpa

Ingin s'lalu bersama

Bersama dalam segala suasana

**

Disela-sela lagu diputar aku mengingat sesuatu...

"Aduh...aku baru ingat kan belum kenalan sama Si Kumis Tipis mana tahu aku nama nya mau aku stalk bingung, tunggu tadi dia kan sama Edy Keling ya pasti mereka sohiban, yuhuu aku akan stalk dari Edy dulu." ucap Embun sambil menjelajah akun laki-laki tersebut melalui Edy temanya lewat media sosial instram, hingga keningnya berkerut belum juga mendapatkan akun laki-laki tersebut...

Beberapa menit kemudian..

"Iyeeeeeeeeees...." teriak Embun seraya loncat-loncat di tempat tidur layaknya orang yang kurang waras, untung itu di kasur bukan di jalan raya, kalau di jalan raya akan difikir orang gila, dan juga untung kasurnya tidak anjlok macam harga minyak dunia.

"Akhirnya dirimu ku temukan Si Kumis Tipis hehe." ucap Embun sambil menscroll instram laki-laki tersebut yang dia juluki Si Kumis Tipis dengan jari jemari manjaaaahlitaaah.

"Oh nama dia xxxxxxxxxxx." ucap Embun sendiri seraya mangut mangut macam boneka yang dijual di pasar malam haha.

"Ternyata dia pekerja keras dan hobi dia juga hampir sama seperti aku." ucap Embun dengan mengangguk kepala layaknya boneka-boneka yang dapat diputar-putar seraya menscroll instram laki-laki tersebut hingga ia melupakan waktu untuk makan.

Krucuk krucuk bunyi perut Embun yang menandakan cacing dalam perutnya sedang perang dingin.

"Hahahaha aku lupa makan ini karena ketagihan penasaran sama doi jadi lupa, untung Mama Papa belum pulang, ya sudah aku makan dulu , bye bye Yayang Kumis aku makan dulu ya nanti aku kepoin kamu lagi kamu jangan kangen yah." ucap Embun kepada layar ponselnya.

Beberapa menit setelah makan dan mencuci piring Embun pun kembali masuk kedalam kamarnya dan tak lupa membawa cemilan buat untuk menemani dirinya yang berkepo ria hehe.

"Apa dia sudah punya pacar ya, kalau sudah aku tidak ada peluang dong tapi kalau menurut aku belum deh buktinya di instram dia tidak ada foto kebersamaan dia sama pacarnya." tanya Embun sendiri yang entah ia jawab sendiri yang membuat orang-orang pasti bingung.

"Hem..aku jadi ngantuk ya tapi Mama Papa belum pulang aku harus tetap on, ayo mata kamu pasti bisa harus on sampai Mama Papa aku pulang, kalau aku tidur bisa bahaya tahu sendiri aku tidur macam orang mati hahaha." ucap Embun sendiri sambil ketawa tidak jelas.

"Lebih baik aku mengulang pelajaran lagi deh, untuk kamu Yayang Kumis aku nomor 2 kan dulu ya." ucap Embun pada layar ponselnya.

Embun pun mulai mengulang pelajarannya sambil menyiapkan mata pelajaran untuk keesokan harinya dan kadang ia pun suka mencari tahu sendiri apa-apa yang tidak ia ketahui, contohnya sekarang ini ia sedang mencari apa saja penyakit keturunan dan bagaimana cara mencegahnya.

Penyakit keturunan:

~ Buta Warna (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Albino (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Diabetes tipe 1 (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Asma (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Alergi (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Hemofilia atau kelainan darah (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Thalasemia (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Alzheimer atau pikun (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Kanker (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Jantung (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Gangguan mental (dapat dicari di mbak'e guugle)

~ Kebotakan (dapat dicari di mbak'e guugle)

Menurut ahli penyakit dalam RSU Bunda Jakarta, dr. Sammi Samuel Senduk, Sp.Pd, kehadiran penyakit degeneratif memang sulit dihindari karena dibawa secara genetis. “Tapi, Anda bisa mencegahnya untuk tidak datang di usia produktif. Dengan begitu, kualitas hidup Anda akan tetap terjaga”. Ini saran dr. Sammi:

 

Kenali Riwayat Kesehatan Keluarga

~ Penyakit degeneratif memang warisan yang unik. Meski bisa diprediksi, waktu kehadirannya tidak bisa dipastikan. Jika Anda mengetahui kondisi kesehatan keluarga sejak dini, Anda bisa melakukan pencegahan terbaik.

 

Sadar Kesehatan Sejak Usia Muda

~Hidup sehat berawal dari rutinitas. Hal itu akan membuat metabolisme Anda ikut terlatih untuk tidak cepat loyo. Tubuh Anda bisa membangun kekebalan tubuh lebih lama.

 

Jaga Berat Badan Ideal

~ Lakukan pola hidup seimbang. Jaga pola makan rendah kalori dan lemak dengan memilih sumber karbohidrat kompleks seperti beras merah/hitam, kacang-kacangan, gandum, dan biji-bijian, yang diubah menjadi energi lebih lama oleh tubuh sehingga gula darah lebih terkontrol dan Anda akan merasa kenyang lebih lama. Lengkapi juga dengan olahraga, cukup 30 menit setiap hari. Menurut data American Diabetes Association, menjaga berat badan ideal dapat menurunkan risiko diabetes hingga 58%.

 

Cek Kesehatan Secara Rutin

~ Tidak perlu menunggu keluhan atau muncul gejala, cek kesehatan di dokter secara rutin setiap satu tahun sekali. Menurut informasi dari Yayasan Kanker Payudara Indonesia, wanita dengan riwayat kanker di keluarga sebaiknya melakukan pemeriksaan mammografi pada usia 5 tahun lebih muda dari saat anggota keluarga mereka didiagnosis kanker. Jika terdeteksi dini, masih ada peluang 30 persen untuk mengontrol penyebaran sel kanker.

"Jadi aku harus menghindari ini dan lakukan itu ya" Ujar Embun manggut-manggut membaca artikel yang ia sudah ia cari di mbak'e guugle.

"Benar ya, Ilmu itu tidak akan hilang dimakan jaman tetapi ilmu itu akan terus menerus diperbarui lagi dan lagi seperti hengpong yang beredar sekarang ini hihihi." ucap Embun.

Tak terasa waktu Embun mengulang hampir 1jam.

Tiba-tiba diluar ada yang membunyikan klakson.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!