Dia adalah seorang pengusaha muda yang sangat tampan, telah terlahir kembali menjadi pria miskin yang hina, sehingga dia bisa merasakan bagaimana susahnya mencari uang.
Karena sebuah kesalahan pahaman, selama ini Julian telah berlaku kejam kepada istrinya. Bahkan dia adalah seorang pria yang sangat arogan dan angkuh, yang selalu bersikap semena-mena terhadap semua karyawan yang bekerja di perusahaannya.
Tapi disaat dia mengetahui bahwa istrinya tidak bersalah, dia sangat menyesali perbuatannya, ingin meminta maaf dan mengatakan bahwa dia sangat mencintai istrinya, tiba-tiba terjadi kecelakaan yang membuatnya tubuhnya hangus terbakar.
Julian diberikan waktu selama 30 hari untuk menebus semua kesalahannya. Jika usahanya tidak berhasil, maka tubuhnya akan melebur menjadi abu.
Dapatkah Julian mengubah takdir hidupnya?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Berikan kompensasi pada semua karyawan yang sudah saya pecat!"
Terdengar suara Julian yang sedang meminta asistennya untuk memberikan kompensasi kepada semua karyawan yang sudah dia pecat.
"Ba-baik, Tuan." jawab Asisten Choky dengan gelagapan.
Seperti itulah Julian Barnard. Dia adalah seorang CEO yang sangat kejam dan tidak memiliki hati nurani terhadap semua karyawannya. Tidak ada kesempatan kedua bagi mereka, jika Julian merasa pekerjaan mereka tidak memuaskan, dia tidak akan segan-segan memecat mereka.
Mungkin karena dia telah terlahir menjadi seorang pria yang kaya raya, sehingga dia tidak tahu bagaimana rasanya bekerja keras. Dia tidak tahu bagaimana sulitnya mencari sesuap nasi.
Bukan hanya itu saja, dia pun selalu berlaku kejam terhadap istrinya.
Seperti sekarang ini, Julian dan Celine sedang bertengkar hebat di ruang tamu, dikarenakan Celine tidak terima melihat Julian yang pulang membawa seorang pelacur ke kamarnya.
"Jangan pernah berharap kamu akan mendapatkan cintaku. Di mataku kamu hanyalah seorang wanita murahan. Sudah ku katakan aku akan menciptakan neraka untukmu setiap hari."
Julian sangat puas melihat bagaimana kecewanya Celine ketika Julian datang ke mansion dengan membawa seorang pelacur.
"Aku masih bisa terima jika selama ini kamu selalu memperlakukan aku sebagai pembantu, kamu selalu dingin padaku, dan kamu selalu memaki-maki aku. Tapi aku gak terima jika kamu harus bermain perempuan." Celine sangat marah sekali kepada Julian, sampai mata wanita itu berkaca-kaca. Mencoba dengan sekuat hati untuk membendung air matanya, walaupun hatinya sangat terluka.
Julian pun tersenyum smirk, justru itulah yang sangat dia harapkan. Dia ingin membuat Celine menderita. Bahkan dia sangat berharap Celine akan segera menggugat cerai padanya. Karena dia tidak mungkin menceraikan Celine, ayah mertuanya pasti akan marah besar.
Satu tahun yang lalu, Julian sangat bersemangat sekali datang ke Indonesia, dia ingin segera menikahi Liora.
Liora adalah saudara tirinya Celine. Julian ingin menikah dengannya karena Liora adalah cinta masa kecilnya. Dulu ketika dia masih remaja, dia telah dibully oleh teman sekolahnya ketika Julian pulang sekolah.
Saat itu Julian merintih kesakitan sambil berjalan tertatih-tatih, karena rasa sakit yang menjalar di tubuhnya membuat dia kehilangan keseimbangan tubuhnya, sehingga tubuhnya ambruk di trotoar.
Suasana jalanan yang sangat sepi, tidak ada satu orang pun yang menolongnya. Julian hanya bisa merintih kesakitan.
Tak lama kemudian datang seorang gadis, dia terlihat kaget saat melihat kondisi Julian yang sangat terluka.
"Kamu tidak apa-apa, kan?" tanya gadis remaja itu kepada Julian.
Julian hanya bisa memandangi wajah gadis itu dengan pandangan remang-remang, sehingga dia tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya. Tak lama kemudian Julian memejamkan mata. Dia tidak sadarkan diri.
Saat Julian tersadar dari pingsannya, dia baru menyadari bahwa dirinya sedang berada di rumah sakit. Tapi sayangnya gadis yang menolongnya sudah tidak ada disana, dia hanya mengingat nama gadis yang terpampang di seragam sekolahnya, gadis itu bernama Liora. Dia sekolah di SMA Buana.
Karena itulah setelah Julian selesai kuliah, dan setelah dia meneruskan perusahaan keluarga, menjadi CEO di perusahaan Barnard. Julian memutuskan untuk melamar Liora.
Namun, satu minggu sebelum acara pernikahan digelar, Julian waktu itu diundang oleh Celine untuk makan malam bersama. Karena Celine adalah calon adik iparnya, sehingga Julian bersedia.
Tapi ternyata Celine telah menjebaknya, membuat Julian tiba-tiba berada dalam satu ranjang bersama dengan Celine. Dan yang membuatnya sial adalah ketika ayahnya Celine mengetahui itu semua, sehingga membuat Tuan Darius marah, meminta Julian untuk membatalkan rencana pernikahannya dengan Liora, dan meminta pertanggungjawaban dari Julian untuk menikahi Celine.
Karena kejadian itulah yang membuat Julian sangat membenci Celine. Dia akan menciptakan neraka di pernikahan mereka untuk Celine.
Julian pun tersenyum smirk sambil memandangi Celine dari ujung kaki ke ujung kepala, "Jadi kamu ingin wanita yang aku sentuh adalah dirimu? Jangan pernah bermimpi. Cukup sekali saja kita melakukannya, walaupun saat itu aku sama sekali tidak ingat."
Memang benar, saat itu Julian sama sekali tidak ingat ketika dia tidur bersama dengan Celine. Bahkan dia tidak melihat ada bercak darah di seprai, membuat dia merasa sangat muak, karena dia yang tidak pernah tidur dengan wanita manapun, tapi malah dijebak oleh seorang wanita yang sangat kotor. Menganggap Celine sudah tidak perawan.
Setelah berkata seperti itu, Julian pun segera masuk ke dalam kamar, dia menutup pintu dengan kasar. Dan bergegas mengunci pintu dari dalam. Sehingga kini di dalam kamar hanya ada dia dengan seorang pelacur saja.
...****************...
"Apa kita harus melakukannya sekarang, Tuan?" tanya wanita malam yang sudah dibawa oleh Julian ke dalam kamarnya. Kemudian wanita itu segera menggerakkan tangannya untuk membuka kancing baju yang dia kenakan.
"Tidak perlu," jawab Julian dengan ketus.
Julian malah menyuruh wanita yang berpakaian seksi itu untuk menjaga jarak darinya sambil menatap jijik, "Menjauh lah dariku!"
Sang pelacur yang hendak membuka kancing baju, dia menatap Julian dengan penuh kebingungan.
"Aku tetap akan membayar kamu. Kamu cukup duduk di sofa selama 2 jam. Setelah itu kamu boleh pergi!"
Pelacur itu tidak terima. Tentu saja rasanya sangat rugi kalau dia dibayar 20 juta tapi tidak melakukan apa-apa. Julian adalah seorang pria yang memiliki bentuk tubuh yang proporsional dan didukung dengan parasnya yang sangat tampan, wanita mana yang tidak tergoda.
"Ta-tapi..."
"Sudah ku katakan. Menjauh lah!" bentak Julian dengan pelan.
Setelah berkata seperti itu, Julian pun memandangi pintu kamar yang sudah dia kunci.
Julian sangat yakin apa yang dia lakukan saat ini akan semakin menyakiti hati Celine. Memang itulah yang dia inginkan. Dia ingin membuat wanita itu menderita.
Andai saja Julian tahu kenyataan yang sebenarnya tentang Celine dan pengorbanan yang telah Celine lakukan untuknya, pria itu pasti akan menyesal disepanjang hidupnya.
Celine hanya bisa menangis di dalam kamar. Selama satu tahun menikah, Julian tidak pernah memperlakukannya dengan baik.
Seandainya Julian tahu alasan Celine menjebaknya, apakah Julian akan tetap membencinya?
Sebelum dia menjebak Julian, malam itu Celine berusaha untuk menjelaskan semuanya kepada Julian tentang Liora, bahkan dia ingin berterus terang bahwa dia adalah gadis yang sudah menolong Julian. Tapi sayangnya Julian malah dibutakan oleh cinta. Dia tidak ingin mendengarkan penjelasan dari Celine, sehingga Celine terpaksa harus melakukan hal ekstrim, dengan cara memasukkan obat tidur di dalam minuman Julian. Karena Celine ingin menyelamatkan Julian dari rencana jahat Liora dan kekasihnya.
Sebenarnya Liora sudah memiliki kekasih. Liora bersedia menikah dengan Julian karena dia dan kekasihnya sudah berencana ingin melenyapkan Julian, sehingga harta Julian akan jatuh ke tangan Liora.
Sayangnya Celine tidak memiliki bukti. Dulu saat dia berjalan melewati kamar Liora, dia tidak sengaja mendengar percakapan Liora yang sedang berteleponan dengan kekasihnya. Tapi dia tidak sempat merekam, karena saat itu posisi Celine sedang tidak membawa ponsel.
10 tahun yang lalu, Celine sangat ingat betul nama pria itu. Namanya Julian Bernard. Dia adalah orang yang sudah menolongnya ketika dia hampir saja tertabrak mobil ketika sedang menyeberang jalan.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Julian kepada Celine kala itu.
Celine terlihat masih syok, sehingga dia hanya menggelengkan kepala.
Julian pun tersenyum manis, dia bertanya lagi kepada Celine, "Syukurlah kalau kamu tidak apa-apa. Namaku Julian Barnard, namamu siapa?"
Saat itu Celine memakai jaket, sehingga Julian tidak bisa melihat nama gadis itu.
Celine ingin menjawab, terdengar suara bel berbunyi, membuat keduanya panik. Sehingga mereka segera berlarian untuk masuk ke gerbang sekolah masing-masing. Karena sekolah mereka berdekatan.
Setelah kejadian itu mereka tidak pernah bertemu lagi. Mungkin karena Celine menganggap Julian sebagai pahlawannya. Sehingga dia sering memperhatikan Julian di rooftop sekolah.
Julian adalah seorang pria yang sangat populer di SMP Bagaskara. Sehingga banyak murid laki-laki yang iri kepadanya. Membuat Julian sering menjadi korban pembullyan. Saat itu Julian tidak bisa melawan karena jumlah murid laki-laki yang sedang menghajarnya berjumlah 10 orang.
Sehingga tubuh Julian tergeletak di aspal, dengan keadaan tidak berdaya. Dia merasa bahwa dirinya akan segera mati, tubuhnya sangat lemas.
Kala itu Celine dan Liora sama-sama sekolah di SMP Buana, duduk di bangku kelas dua. Saat pulang sekolah, baju seragam sekolah Liora kotor gara-gara bertabrakan dengan murid lain yang sedang membawa minuman. Sehingga Liora meminta Celine untuk bertukar baju seragam. Celine mengalah, karena dulu Liora selalu bersikap baik padanya.
Celine pulang telat, ada rapat OSIS yang sangat penting. Karena jarak dari sekolah ke rumah cukup dekat, Celine memilih untuk berjalan kaki. Sambil dia ingin melewati sekolah SMP Bagaskara.
Celine sangat terkejut ketika dia melihat dari kejauhan ada Julian yang sedang tergelatak di aspal.
"Kamu tidak apa-apa, kan?" tanya Celine kepada Julian pada saat itu.
Namun, sayangnya Julian hanya melihat sebentar ke arahnya, lalu dia tidak sadarkan diri. Sehingga Celine segera memanggil ambulan.
Cukup lama Celine menemani Julian ketika Julian masih belum tersadar dari pingsannya, tapi dia terpaksa harus pulang karena telah ditelpon oleh sang ayah yang menyuruhnya untuk segera pulang.
Setelah kejadian itu, Julian menghilang bagaikan ditelan bumi. Mungkin karena Julian sering dibully, sehingga orang tuanya Julian memindahkan sekolah Julian ke luar negeri.
Setelah dewasa, Celine belum bisa melupakan cinta pertamanya itu. Sampai akhirnya dia menemukan media sosial Julian atas nama Julian Barnard. Rasanya ingin menyapa, dan mengatakan bahwa dia adalah orang yang sudah Julian tolong dulu, bahkan dia juga yang sudah membawa Julian ke rumah sakit.
Tapi Celine berusaha untuk menahan diri. Mungkin saja Julian sudah melupakannya. Dia hanya bisa mengagumi Julian dari kejauhan.
Namun, Celine sangat terkejut ketika dia mendapatkan sebuah kabar bahwa Julian akan menikah dengan Liora. Bahkan dia tidak tahu sejak kapan mereka berpacaran.
Awalnya Celine mencoba untuk mengikhlaskan. Namun, dia sangat tidak terima ketika dia tahu niat jahat Liora yang ingin menikah dengan Julian.
Celine berusaha untuk memberitahu Julian tentang rencana Liora dan kekasihnya, tapi Julian enggan mendengarkan. Sehingga Celine terpaksa harus menjebak Julian, agar Julian tidak jadi menikah dengan Liora. Walaupun sebenarnya mereka tidak benar-benar tidur bersama, sampai kini Celine masih perawan.
Celine melakukan itu semua karena dia merasa berhutang budi kepada Julian. Seandainya dulu Julian tidak menolongnya, mungkin saja dia akan mati tertabrak mobil.
Selama ini, Julian enggan diajak bicara. Pria itu sangat membencinya. Bahkan dia telah menjadi seorang suami yang sangat kejam.
Dulu Celine sangat berharap dengan perlahan-lahan Julian akan luluh padanya. Tapi kini dia tidak bisa terima, karena Julian sudah berani bermain wanita.
Membayangkan Julian yang sedang memadu kasih di dalam kamar bersama seorang pelacur sungguh membuat hati Celine hancur berkeping-keping.
Rasa cinta yang dia rasakan kini telah berubah menjadi rasa kecewa dan benci yang begitu dalam.
...****************...
"Jadi kamu sudah melakukan saran dari aku?" tanya Liora kepada Julian.
Saat ini Julian sedang berteleponan dengan Liora, setelah pelacur yang sudah dia sewa pergi.
"Hm." Julian hanya menjawab dengan singkat.
Membawa seorang pelacur ke mansion adalah saran dari Liora, agar Celine segera menggugat cerai Julian.
Sebenarnya dari dulu Julian ingin menceraikan Celine, tapi dia tidak ingin membuat Tuan Darius membencinya. Karena bagaimana pun juga Tuan Darius akan tetap menjadi ayah mertuanya, jika dia menikah dengan Liora.
Tapi saat mengingat raut wajah Celine yang memperlihatkan kekecewaannya, entah mengapa membuat perasaan Julian tidak karuan. Sehingga dia tidak fokus dengan pembicaraannya bersama dengan Liora.
"Aku yakin sebentar lagi Celine akan melayangkan gugatan cerai. Selama satu tahun ini aku berusaha untuk menahan diri untuk tidak bertemu bebas dengan kamu. Karena aku tahu kamu tidak ingin ayah tiriku membencimu. Tapi setelah kamu dan Celine bercerai, kita akan bebas bertemu, lalu kita menikah." Sepertinya Liora sudah tidak sabar ingin segera hidup bersama dengan Julian.
"Iya, Liora. Aku sangat ngantuk. Aku harus tidur." Padahal Julian belum merasakan ngantuk, tapi entah mengapa dia merasa tidak bersemangat hari ini.
Setelah berteleponan dengan Liora, Julian sangat merasakan haus, dia ingin meminum minuman dingin. Dia segera keluar dari kamar untuk pergi ke dapur, tapi dia tidak sengaja melihat ada Celine yang sedang duduk di ruang tengah.
"Julian."
Panggilan dari Celine membuat Julian menghentikan langkahnya. Kemudian Julian segera membalikkan badan, memandangi Celine dengan tatapan dingin.
"Aku..." Walaupun sangat berat, Celine harus kuat melanjutkan perkataannya, "Aku ingin kita bercerai."
Julian masih terdiam. Pria itu nampak tertegun. Bukankah itu yang sangat dia harapkan selama ini, bercerai dengan Celine? Tapi mengapa seakan hatinya tidak terima.
"Aku..." Walaupun sangat berat, Celine harus kuat melanjutkan perkataannya, "Aku ingin kita bercerai."
Julian masih terdiam. Pria itu nampak tertegun. Bukankah itu yang sangat dia harapkan selama ini, bercerai dengan Celine? Tapi mengapa seakan hatinya tidak terima.
Kemudian Julian pun berkata sambil menatap dingin pada Celine, "Oke, baguslah. Memang seharusnya dari dulu kita tidak pernah menikah."
Mata Celine berkaca-kaca, dia sedang berusaha keras membendung air matanya agar tidak terjatuh. Kini dia tidak boleh terlihat lemah di depan Julian, dari dulu dia selalu mengalah. "Apa kamu tidak pernah memiliki perasaan sedikitpun padaku?"
Julian malah tersenyum sinis, "Jangan pernah bermimpi. Bagaimana mungkin aku jatuh cinta kepada wanita murahan sepertimu? Di mataku kamu tidak lebih dari sekedar seorang jalang."
Julian menganggap Celine wanita murahan karena dia mengira bahwa Celine sering melakukan hubungan se-ksual di luar pernikahan, sehingga saat malam kejadian itu, Julian beranggapan bukan yang pertama kalinya untuk Celine, makanya Julian tidak menemukan bercak darah di seprai.
Padahal sebenarnya malam itu mereka tidak melakukan apa-apa. Kesucian Celine masih terjaga.
Setelah mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitkan itu, Julian memutuskan untuk kembali ke kamar. Dia sudah tidak merasa haus lagi setelah berbicara dengan Celine.
Celine hanya mengepalkan tangannya. Kini dia tidak bisa membendung air matanya lagi, air matanya terjatuh membasahi pipinya. Perkataan Julian sungguh sangat menyakitkan.
Celine terduduk di sofa. Dia memukul-mukul dadanya dengan pelan sambil menangis terisak.
Saat itu dia tidak memiliki pilihan lain. Dia sama sekali tidak memiliki bukti apapun tentang rencana jahat Liora dengan kekasihnya. Sedangkan pernikahan Liora dan Julian akan segera digelar. Dia hanya ingin membuat Julian tidak jadi menikah dengan Liora. Demi melindungi Julian.
Tapi sayangnya sampai kini Julian enggan diajak bicara. Padahal Celine sudah beberapa kali mencoba untuk menjelaskan semuanya.
Hal yang paling dia sesali disepanjang hidupnya adalah ketika dia sangat mempercayai Liora. Dulu dia menganggap Liora seperti saudara kandungnya sendiri. Sehingga mereka sangat akrab sekali, bahkan dulu mereka sering saling berbagi cerita.
Sehingga Celine sering menceritakan tentang Julian kepada Liora. Termasuk tentang kejadian 10 tahun yang lalu ketika dia ditolong oleh Julian saat dirinya hampir tertabrak mobil. Dan juga tentang dia yang sudah menyelamatkan Julian ketika Julian dalam keadaan tak berdaya di pinggir jalan. Sehingga Liora tahu bahwa Celine sudah lama memendam perasaan kepada Julian, tapi mereka tidak sempat berkenalan. Bahkan saat itu Celine memakai seragam sekolahnya.
"Cie... yang lagi nge-stalking instagram orang?" goda Liora pada Celine dua tahun yang lalu.
Celine terlihat malu-malu telah ketahuan oleh Liora, dia segera menutup laptopnya.
"Sayangnya dia tidak tahu siapa namaku, kita belum pernah berkenalan." keluh Celine. Dulu dia terlalu mempercayai Liora. Dia sama sekali tidak tahu bahwa saudara tirinya itu sangat licik.
Liora hanya diam sambil membayangkan foto Julian yang terlihat sangat tampan sekali, kemudian dia berkata di dalam hatinya. "Dulu kan waktu Celine menyelamatkan Julian, dia sedang memakai seragam sekolah aku?"
Sehingga muncul ide licik dikepalanya. Setelah Liora masuk ke dalam kamarnya, dia segera membuka laptop, kemudian dia bergegas mencari nama Julian Barnard di instagram, langsung memfollow dan mengirim direct message.
[Hallo, aku Liora Calista. Apakah kamu masih mengingat aku? Aku adalah orang yang sudah menyelamatkan kamu sepuluh tahun yang lalu.]
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!