Disuatu negera
Duarr duarr suara ledakan granat dari tentara musuh. "Mundur mundur kita tidak akan bisa bertahan disini" Ucap salah satu tentara. "Kita terkepung dari segala arah kapten" Triak salah satu prajurit yang berada di belakang.
"Sial kita terjebak disini kapten" Sahut kopral yang ada di samping kapten. Shuitttt suara peluru lewat di atas kepala kapten.
"Dorr dorr dorr" Suara rentetan senjata yang mengarah ke sebuah gedung yang menjadi pertahan akhir para tentara tersebut.
"Sial kita di jebak, informasi penyerangan kita telah bocor" Ucap kapten, "dimana bantuan kita" Ketika kapten selsai berucap sebuah rudal RPG menghantam pintu gedung itu "Duarrrrrrr, man down man down" suara prajurit yang berteriak.
"Pertahankan posisi jangan biarkan mereka masuk, jangan sampai target dalam bahaya" Ucap kapten "bertahan sampai titik darah penghabisan" Ucap kapten kembali.
Disela - sela peperangan masih diwaktu yang sama, "Bagaimana kondisi disana" Ucap presiden. "Kondisinya tidak bagus pak, tim Delta dan Alpha sedang terpojok sambil melindungi target penyelamatan" Ucap jendral
"Hemmmm, dimana posisi pasukan bayangan?" Tanya presiden ke jendral tersebut "Mereka akan sampai sepuluh menit lagi pak" Ucap jendral itu.
"Suruh mereka bertahan sepuluh menit lagi" Perintah presiden "Dan pastikan target dan para pasukan bisa kembali" Lanjut perintah presiden. "Siap pak laksanakan" Ucap jendral.
Di langit malam di negara yang sedang konflik itu "ini Crow, memberi arahan ke seluruh tim shadow ingat misi kita adalah memastikan seluruh target selamat, dan usahakan bawa pulang pasukan sebanyak mungkin, crow out" Ucap crow ke seluruh tim shadow
"Rogerrrr" Ucap seluruh tim bayangan. "Ini shadow two kami akan turun disni kapten sesuai rencana" Ucap ketua tim shadow two
"Roger" Ucap crow. "Shadow tree kalian turun setelah kami turun dan pantau pergerakan musuh dari atas gedung itu" Ucap crow memberi perintah
"Rogerrr kapten" Ucap ketua tim shadow tree. Setelah tim shadow two turun selang lima menit tim shadow one turun.
Tim Shadow membereskan semua musuh sesuai dengan planing awal. Mereka merencanakan menyerang musuh dari belakang.
Crow memerintahkan timnya untuk membereskan pasukan dari belakang terlebih dahulu. Dan seluruh tim shadow bergerak sesuai perintahnya.
Satu persatu pasukan musuh tumbang, tanpa pasukan musuh sadari bahwa pasukannya telah dilumpuhkan oleh tim shadow secara diam diam.
"Hahahahahaha kalian pikir kalian bisa membawa mereka keluar dari negara ini dengan utuh" Ucap pemimpin pasukan musuh.
"Aku akan pastikan kalian akan mati disini bersama mereka, hahahahahaha" Ucapnya kembali dan tanpa dia sadari pasukannya telah hilang.
"Hemmm kenapa berhenti, woe kenapa kalian berhenti menembak" Ucap pemimpin musuh dan menoleh kebelakang. Dia kaget bukan main bahwa pasukannya sudah lumpuh semuanya.
Dia melihat bahwa ada empat orang yang sedang mengarahkan meriam kearahnya. Sambil senyum, kemudian Crow menembakan meriam itu ke arah pemimpin musuh "DUARRRRRR" Seketika pemimpin musuh pun tumbang bersama kendaraannya.
"Ini shadow one, target utama telah musnah kita akan menuju ke target prioritas pastikan mereka semua aman" Ucap crow kepada seluruh anggota tim shadow.
Pasukan didalam gedung pun terheran heran kenapa serangan musuh terhenti seketika. "Ada apa ini kenapa mereka berhenti menyerang" Ucap kapten dengan perasaan kaget.
"Periksa semua kondisi pasukan dan atur ulang formasi kita bersiap kalau mereka menyerang kembali" Ucap kapten.
"Kapten Nicole kondisi pasukan sangat buruk banyak orang orang kita cidera" Ucap prajuritnya. Nicole kemudian terdiam cukup lama kemudian berkata kepada pasukannya "untuk yang masih bisa bertempur segera ke barisan pertahanan didepan, kita akan bertahan sampai bantuan datang" Ucap Nicole kepada seluruh pasukannya.
Selang beberapa saat radio tim Delta kembali berbunyi "sreetttt sreettt, Delta tim masuk ini shadow tim, kami ulangi Delta tim masuk ini shadow tim" Semua orang yang mendengar itu termasuk alpha tim terheran heran kenapa pasukan se elit shadow tim bisa di negara ini.
"Ini Delta tim masuk shadow tim" Ucap Nicole sambil mengangkat radionya. "Kami datang dari arah pukul enam, sembilan, dan tiga jangan mengarahkan tembakan ke arah itu, ganti" Ucap crow kepada Nicole.
"Baik kami akan bersiap siap" Ucap Nicole sambil menutup radionya. "Shadow tim akan ke lokasi kita perhatikan arah pukul enam, sembilan, dan tiga jika kalian melihat mereka jangan tembak" Perintah Nicole kepada seluruh pasukannya.
"Baik kapten" Ucap semua tim. "Kenapa mereka bisa kemari bukanlah mereka adalah pasukan khusus yang langsung dibawah presiden" Ucap Justine kepada Nicole.
"Aku tidak tau apa yang menyebabkan mereka datang kesini yang jelas ini adalah angin segar buat kita karena kita mendapatkan bantuan" Ucap Nicole kepada Justin.
Selang beberapa menit shadow tim masuk ke gedung yang menjadi pertahanan tim Delta dan tim Alpha. "Shadow tim bergerak ke posisi masing masing dan perhatikan jika melihat pergerakan musuh, aku akan bertemu kawan lama dulu" Ucap Crow kepada seluruh tim.
Crow berjalan kearah Nicole dan Justin yang sedang menatap meja strategi, Nicole dan Justin melihat bahwa pemimpin shadow tim mengarah ke arah mereka sontak menghentikan aktifitas mereka dan menyalami Crow.
"Terimakasih anda telah membantu kami, bantuan tim anda sangat membantu kami dalam mempertahankan target" Ucap Nicole sebagai pemimpin Delta tim.
"Apa yang kalian bilang seharusnya sesama teman itu bukannya harus saling tolong menolong bukan" Ucap crow sambil membuka penutup wajahnya.
Sontak Nicole dan Justin terkejut melihat temannya yang masih satu angkatan dulu di depannya. "R-Rafendra" Ucap Justin secara tiba tiba.
Crow hanya tersenyum dan menjawab keheranan temannya itu "Ya benar aku Rafendra teman kalian satu angkatan dulu" Ucap Rafendra kepada mereka.
Sontak kedua temannya itu memeluknya karena mereka kira Rafendra sudah berhenti dari kemiliteran karena tidak lolos ke Delta tim.
"Aku kira kamu mundur dari dunia militer karena tidak keterima di Delta tim" Ucap Nicole sambil melepas pelukannya.
"Dulu memang aku pernah putus asa dan memilih untuk mundur tapi pak presiden sendiri yang memintaku untuk bergabung ke dalam tim khusunya karena melihat tekat dimataku" Ucap Rafendra kepada kedua temannya.
Kedua temannya itu merasa senang karena bertemu teman lamanya itu dan bangga karena Rafendra bisa masuk kedalam tim khusus yanh langsung dibawah komando presiden.
"Baiklah kita kembali lagi ke strategi kita untuk keluar dari tempat ini, untuk reunian kita lanjut kalau sudah kembali ke Indonesia" Ucap Rafendra kepada kedua temannya itu.
Nicole dan Justin mengangguk dan kembali ke meja strategi, " Jadi begini kita akan membawa mereka semua menunjukkan titik penjemputan Alpha karena disana merupakan titik teraman dari serangan tentara pemberontak" Ucap Nicole kepada kedua temannya itu.
"Tapi kita harus memutar terlebih dahulu ke titik ini, dan kita akan mengambil jalan hutan dibelakang Mall ini" Ucap Justin menegaskan arah rute yang akan mereka ambil nanti.
Rafendra melihat itu kemudian menggangguk "Sepertinya rencana ini yang terbaik, aku tadi melihat dari atas bahwa jalan utama menuju titik jemput alpha sudah di penuhi pasukan pemberontak" Ucap Rafendra menjelaskan apa yang dilihatnya dari atas langit.
"Jadi kita akan ambil jalur ini apakah kalian berdua setuju" Ucap Nicole kepada dua temannya. Justin dan Rafendra mengangguk menandakan mereka setuju.
"Tapi sebagian timku akan jalan terlebih dahulu untuk memastikan jalur yang akan kita lewati aman, sedangkan sisa timku akan berangkat dengan kita" Ucap Rafendra memberikan arahannya.
"Baik kalau itu keputusan dari shadow tim" Ucap Nicole kepada Rafendra. "Kita akan berangkat kapan?" Ucap Justin kepada kedua temannya.
"Sebaiknya kita berangkat sekarang, kemungkinan pasukan mereka telah menyadari bahwa pasukan yang ada disini tidak bisa dihubungi" Ucap Rafendra kepada dua temannya itu.
Nicole dan Justin setuju untuk berangkat sekarang. "Oke aku akan siapkan timku dulu dan kamu Justin siapkan target untuk bersiap kita berangkat sekarang" Ucap Nicole.
Setelah sudah dipastikan berangkat Nicole dan Justin kemudan pergi meninggalkan Rafendra sendiri di ruangan itu.
Rafendra menekan radio yang berada di lehernya dan berkata "Jack alex max kalian bisa kemari" Ucap Rafendra menyuruh ketiga anggotanya untuk Menghadapnya.
Dengan segera mereka bertiga datang keruangan stategi itu "Kapten kami bertiga menghadap adakah yang akan kami kerjakan" Ucap Jack bertanya kepada Rafendra.
"Dengarkan aku, aku minta kalian mengawasi para target karena aku curiga diantara mereka ada mata mata pasukan musuh yang bertugas untuk memberikan informasi lokasi kepada mereka" Ucap Rafendra kepada tiga orang didepannya.
"Baik kapten kami akan mengawasi mereka, kami permisi kapten" Ucap Jack kemudian pergi dari hadapan Rafendra.
Rafendra kembali menekan radio yang ada di lehernya kemudian memberikan perintah kepada timnya "Ini Crow, dengarkan arahan ku kita akan pergi dari tempat ini menuju titik jemput alpha melewati hutan belakang mall, untuk itu shadow two dan shadow tree kalian jalan duluan pastikan jalan yang kita lalui aman" Ucap Rafendra kepada timnya.
"Dan untuk aku dan shadow one akan berada di rombongan ini, pastikan kita saling terhubung lewat radio mengerti" Ucap Rafendra kembali.
"Roger kapten" Ucap seluruh tim shadow. Setelah perintah dari Rafendra tim shadow mulai bergerak kembali sesuai dengan rencana awal mereka untuk memastikan bahwa target dapat pulang ke Indonesia dengan selamat.
Setelah itu Rafendra keluar dari ruangan strategi dan melihat sekelilingnya. "Sepertinya pasukan yang sudah gugur tidak bisa dibawa kembali" Ucap Rafendra dalam hatinya.
Setelah selesai mengarhkan pasukan dan target Nicole dan Justin kembali bertemu dengan Rafendra untuk melaksanakan misinya.
"Bagaimana mereka semua sudah siap?" Ucap Rafendra kepada kedua temannya itu. "Sudah tapi kita tidak akan bisa membawa pulang pasukan yang sudah guru" Ucap Justin kepada kedua temannya itu.
"Ambil kalung identitas mereka saja sebagai bukti untuk keluarga mereka nanti" Ucap Nicole kepada Justin. Justin mengangguk dan memerintahkan pasukannya untuk mengumpulkan seluruh kalung identitas pasukan yang gugur.
"Oke kita berangkat sekarang, pastikan target dalam pelindungan" Ucap Nicole kepada seluruh tim. Rafendra dan ketiha rekan timnya memulai pengawas terhadap target yang menjadi misi mereka untuk menemukan mata mata tersebut.
Sesuai dengan rencana mereka berangkat waktu itu juga dengan kondisi pasukan Delta dan Alpha yang cukup memprihatinkan karena sebagian anggota mereka ada yang gugur dan ada yang cidera.
Perjalanan yang di planing kan membutuhkan waktu sekitar tiga jam jalan kaki kini menjadi lama karena mereka harus berjalan lama melihat kondisi pasukan dan target misi yang kelelahan.
Sudah hampir satu jam perjalanan mereka sampai di titik persimpangan yang menuju ke arah Mall. "Kita berhenti dulu untuk istirahat disini, atur posisi kalian dan waspada terhadap serangan mendadak" Ucap Nicole ke seluruh tim.
Shadow tim yang sejak tadi waspada terhadap kelompok target pun mulai menyadari gelagat dari salah satu orang target misi. "Capt, kami menemukan gelagat aneh dari pengawal pribadi target" Ucap Jack kepada Crow.
Crow kemudian berbalik dan melihat memang pengawal itu memiliki gelagat yang aneh yang menyendiri dari kelompok target dan para tentara yang berada disitu.
"Awasi terus pergerakan dia, jika membahayakan langsung eksekusi ditempat" Perintah crow kepada tiga rekannya. "Siap capt" Ucap mereka bertiga.
"Disini shadow two, shadow one masuk" Ucap leader tim shadow two. "Disini shadow one, shadow two masuk, ada yang ingin kalian laporkan, ganti?" Ucap Crow kepada leader shadow .
"Iya Capt kami melihat pergerakan musuh ke lokasi kalian berjarak sekitar dua puluh kilometer didepan kalian" Ucap shadow two.
Crow sudah memperkirakan semua itu dengan matang, karena rahasia misi cukup sangat rahasia dan cuma pasukan yang disini dan target yang mengetahui lokasi mereka.
"Kalian hadang mereka dan usahakan pasukan yang kesini itu tumbang semuanya" Ucap crow kepada kedua tim yang didepan. "Rogerrr" Ucap leader shadow two.
"Ternyata memang benar kalau tim ini ada mata matanya" Ucap Crow didalam hati. Refandra kemudian berjalan kearah Nicole dan Justin. "Ada apa kenapa kamu tampak cemas begitu dra?" Ucap Justin yang melihat temanya itu agak tegang.
Nicole pun melihat kearah Refandra dan melihat mamang dia cukup tegang. "Dengarkan timku yang berada didepan kita melihat ada pasukan pemberontakan yang berjalan ke arah kita" Ucap Rafendra kepada dua temannya itu.
"Kenapa bisa begitu, kita sudah menyusun rencana ini dengan matang kenapa mereka bisa tau arah kita kemana" Ucap Nicole yang kebingungan.
"Kalau begini pasukan kita tidak akan bertahan untuk menjaga target tetap aman" Kekhawatiran Nicole melihat pasukannya. Crow yang melihat keseluruh pasukan mereka yang cukup kelelahan yang bertempur dari tadi.
"Aku punya rencana, kita akan memisahkan target prioritas utama dengan target misi lainnya, aku akan mengambil semua pengawal target pertama dan memisahkan diri dari kalian" Ucap Rafendra kepada dua temannya itu.
"Aku mencurigai salah satu dari para pengawal target utama kita yang Gelagatnya sangat mencurigakan" Ucap Rafendra kepada kedua temannya itu.
Mereka berdua diam sebentar dan setuju untuk mengikuti rencana Rafendra. Setelah rapat sebentar mereka kembali ke posisi target beristirahat. "Tuan perkenalkan ini adalah Crow pemimpin Shadow tim dan yang akan membantu kita pergi dari negara ini" Ucap Nicole kepada pemimpin target misi.
"Jadi rumor itu benar bahwa ada satu tim khusus dibawah presiden langsung, perkenalkan aku Aji Subroto Pemimpin grup perusahaan Subroto dan ini anakku Kristina" Ucap Aji Subroto kepada Refandra.
Refandra sudah mengenakan kembali penutup wajahnya supaya tidak ada yang mengetahui identitasnya sebagai tim khusus presiden. "Baik tuan perkenalkan saya Crow pemimpin Shadow Tim yang diutus langsung oleh Presiden untuk membawa anda dan putri anda keluar dari sini" Ucap Refandra kepada Aji Subroto.
Sekolah Refandra melihat ke arah anak pemimpin grup Subroto itu yang memang sangat ketakutan mungkin karena ini pengalaman pertama mereka berhadapan dengan tentara pemberontak.
"Tuan kami akan memisahkan anda dan para pengawal anda untuk memecah pasukan musuh yang datang kemari, kami akan mengecoh mereka dengan dua pergerakan yang berbeda sehingga anda dan putri anda bisa pergi terlebih dahulu melalui rute lain" Ucap Nicole kepada Aji Subroto.
Seketika ada satu pengawal yang menolak kalau dia dipisahkan dari pengawalan Aji Subroto dan putrinya itu. Crow yang sudah menyadari itu kemudian berjalan kearah pengawal itu.
"Jelaskan kenapa kamu menolak untuk di pisahkan dengan kelompok pimpinan perusahaan" Ucap crow dengan tatapan tajamnya.
"Jelas aku menolak itu, karena aku pengawal pribadi nona dan tuan" Ucap pengawal pribadi itu. "Kamu lupa kita sedang ada dimana, dan kamu lupa siapa kami yang memiliki pengalaman lebih dari pada kamu wahai mata mata black snack" Ucap Crow seketika membuat pengawal itu kaget bukan main.
"Ternyata benar dugaanku bahwa kamu lah yang menjadi mata mata selama ini dan membuat tim ini kacau" Ucap crow dengan tatapan tajamnya.
"A-Apa maksudmu aku t-tidak kenal pasukan bayaran seperti itu" Ucap pengawal itu dengan terbata bata. "hebat padahal aku belum memberitahu kita semua soal black snack dan kamu suka rela memberitahukan kami" Ucap crow dengan Nanda ditinggikan.
Pengawal itu terlihat panik karena kedoknya akan terbongkar, "Sial sepertinya aku tidak bisa mengelak lagi kali ini" Ucap pengawal itu dari hati dan melihat ke arah putri pengusaha itu.
Crow yang menyadarinya bersiap untuk kemungkinan terburuknya. Dan tiba tiba pengawal itu menarik pistol yang disembunyikan di bawah jasnya dan ditembakan ke arah putri pengusaha itu.
Dorrrr dorrrr dorrrr, tiga tembakan dilepaskan ke arah Kristina dan seketika Crow belari kedapan Kristina dan memeluknya untuk melindunginya. Seketika darah segar mengalir di pundak dan punggung crow.
"Sial bunuh dia segera" Ucap Jack yang melihat kaptennya tertembak karena melindungi target. Dorrrrrr dorrrr dorrrrr seketika peluru keluar dan mengarahkan ke pengawal itu dan seketika pengawal itu pindah alam.
"Kamu tidak apa apa kan" Crow bertanya kepada Kristina, Kristina yang melihat itu tertegun dia pikir akan pindah alam tetapi malah kapten tim shadow malah yang melindunginya.
Dan seketika tubuh crow luruh ke tanah karen tembakan itu tepat mengenai punggungnya. "Hei kamu bertahanlah" Ucap Kristina kepada crow. "Tolong tolong, tolong dia di kena tembak di punggungnya" Ucap Kristina kepada semua tentara yang ada di sana.
Jack dan dua anggota lainya memeriksa kondisi kapten mereka. "Bagaimana kondisinya Alex?" Tanya Jack kepada alex selalu tim medis yang handal di tim shadow.
"Kondisinya cukup parah, kita harus segera mengevakuasinya kalau tidak nyawanya akan terancam" Ucap Alex kepada Jack.
"Baiklah kita akan berangkat sekarang, aku cek dulu kondisi didepan" Ucap Jack kepada Alex. "Disini Shadow one, bagaimana kondisi didepan?" Ucap Jack di radio tim shadow.
"Disini shadow tree, semua pasukan musuh sudah selesai dibereskan ganti" Ucap leader shadow tree. "Baiklah kita akan melakukan penjemputan darurat karena kapten tertembak, segera hubungi helikopter untuk menjemput dititik darurat" Ucap Jack kepada shadow tree.
"Roger" Ucap leader shadow tree. Setelah selesai memastikan kondisi didepan aman Jack kembali ke tempat crow yang sudah tumbang dan tidak sadarkan diri.
"Kapten Nicole salah satu timku akan membawa kapten crow untuk mendapatkan bantuan medis secepetnya, dan setelah dia dijemput kita akan lanjut ke titik penjemputan alpha dan kami pastikan kalian semua akan pulang ke Indonesia" Ucap Jack kepada kapten Nicole.
Nicole dan Justin hanya mengangguk setuju dengan Jack untuk memberangkatkan crow terlebih dahulu untuk mendapatkan perawatan medis.
Kristina yang masih memegang tangan crow masih merasakan kepanikan terhadap sosok lelaki didepannya itu yang telah menolongnya.
Pertemuan pertama ini membuat hati Kristina tersentuh dan merasakan desiran dihatinya melihat sosok lelaki didepannya itu. Dia memengang dengan erat tangan crow yang tampak enggan untuk dia lepaskan.
Selang beberapa menit bunyi helikopter telah tiba diatas mereka. Jack yang masih melihat Kristina memengang tangan crow pun berkata kepada Kristina "Nona tolong lepaskan dulu tangan kapten, biar kami membawanya untuk mendapatkan pertolongan secepatnya" Ucap Jack berupaya untuk memberikan pengertian kepada Kristina.
Kristina mau tidak mau harus melepaskan tangan crow untuk mendapatkan bantuan medis secepatnya. "Alex kamu ikut heli ini untuk menjaga stabilitas kondisi kapten, aku dan max akan mengawal mereka ke titik jemput alpha" Ucap Jack kepada Alex.
Setelah tubuh Crow dinaikan ke heli Alex kemudian naik menggunakan tapi ke atas heli. Setelah kepergian mereka semua pasukan berisap jalan kembali menini titik alpha.
Kristian berharap didalam hatinya "apakah nanti kita bisa bertemu lagi" Ucap Kristian dalam hati. Dan hal itu yang diharapkan oleh Kristina tidak mungkin terjadi karena sebagai pasukan khusus identitas masing masing pasukan di rahasiakan.
Tetapi tiada hal yang tidak mungkin apabila takdir sudah berkehendak maka harapan Kristina pun mungkin akan terwujud tapi entah kapan mereka akan bertemu hanya takdir lah yang tau.
Setelah helikopter terbang jauh meninggalkan mereka seluruh pasukan dan target berjalan kembali ke arah titik alpha. "Semoga dia tidak kenapa kenapa ya Nicole" Ucap Justin kepada Nicole
"Kita do'akan saja dia bisa secepatnya mendapatkan pertolongan" Ucap Nicole kepada Justin. Selang berberapa jam perjalanan mereka hampir sampai dititik jemput Alpha.
Jack dan Max yang berada didepan memberikan isyarat untuk seluruh tim berhenti terlebih dahulu. "Disini shadow one, dimana lokasi kalian" Ucap Jack di radio.
"Disini shadow two, posisi kami berada di sebelah kanan kalian" Ucap leader shadow two. Jack kemudian menoleh kearah mereka. "Baiklah kita akan naik ke helikopter terakhir, pastikan kita melindungi mereka semua dan pastikan tidak ada anggota tim yang tertingga" Ucap Jack memberikan perintahnya.
"Roger, kami akan mengelilingi tempat ini shadow two out" Ucap leader shadow tow. Setelah startegi diatur tinggal menunggu helikopter datang.
Setelah menunggu beberapa menit helikopter pun datang "Disini Charlie tim, kami melihat Segrombolan pasukan pemberontakan datang ke arah kalian pasitkan landasan aman agar kami bisa melakukan penjemputan" Ucap Charlie tim.
"Roger Charlie tim kami pastikan lokasi pendaratan aman" Ucap Jack kepada mereka. "Kapten Nicole kami akan menahan mereka kalian bersiaplah untuk berangkat" Ucap Jack karena memang itu perintah yang mereka dapat dari presiden.
"Terus kalian bagaimana?" Ucap Nicole kepada Jack. "Kami akan ikut helikopter terakhir" Ucap Jack kepada Nicole kemudian berlari menuju tim shadow yang sudah bersiap digaris depan.
"Kontak, musuh datang dari arah jam sebelas" Ucap leader shadow two. "Open fire, lumpuhkan mereka semua" Ucap Jack memberi perintah kepada tim shadow.
Seketika suara tembakan pun terdengar. Dorrrr dorrrr dorrrr, dengan strategi yang bagus shadow tim bisa bertahan dari gempuran pasukan pemberontakan.
"Jack bagaimana kondisi di belakang" Ucap max kepada Jack. Jack kemudian berbalik dan melihat seluruh tim Delta, tim Alpha dan para target sudah naik ke helikopter semua.
"Oke aman, kita mundur perlahan lahan" Ucap Jack memeberikan perintah kepada mereka. DUARRRRRR suara ledakan terdengar keras membuat dua heli yang sudah mengudara kaget.
"Sial mereka akan mati kalau kita tidak tolong" Ucap Nicole sambil melihat timnya karena target sudah berada bersama tim Alpha. "Kap sebaiknya kita menolong mereka" Ucap kopral Delta tim menberikan saran kepada Nicole.
"Apakah kalian tidak keberatan?" Nicole sambil melihat ke arah timnya. "Tidak kapten mereka juga telah menolong kita" Ucap seluruh pasukan Delta. Dengan keyakinan semua tim merka memutuskan untuk memberikan bantuan udara kepada shadow tim.
Shadow tim yang telah terkena tembakan RPG pun mulai bangkit kembali. "Sial cek kondisi tim, apa kalian tidak apa apa" Ucap Jack sambil memeriksa kondisi tim shadow.
"Shadow tim disini Delta tim kami akan memberikan bantuan udara kalian segera berlari ke helikopter" Ucap Nicole melalui radio.
Seketika suara tembakan helikopter terdengar Dreettttt dreetttt, dorrrrrr dorrrr suara tembakan dari atas helikopter. Kesempatan itu tidak disia siakan oleh shadow tim.
Mereka berlari sambil membopong teman tim mereka yang terluka. "Cepat cepat naik kita akan berangkat" Ucap pilot helikopter, semua tim shadow pun naik ke heli dengan perlindungan dari Delta tim.
"Berangkat berangkat" Ucap Jack untuk memberikan perintah ke helikopter, dan helikopter pun berangkat meninggalkan lokasi titik jemput alpha itu.
Perasaan lega dari seluruh tim yang telah menyelesaikan misinya, sekarang tinggal perjalanan menuju ke markas mereka di kedutaan negara Indonesia dinegara itu.
Disisi lain tempat diatas helikopter kondisi Rafendra semakin menurun dan Alex berusaha menberikan obat untuk menstabilkan kondisinya. "Cepat kondisi kapten semakin memburuk kita harus segera sampai ke kedutaan" Ucap Alex memeberikan perintah kepada pilot helikopter
Setelah pejalan yang membutuhkan waktu tiga puluh menit itu, helikopter yang dinaiki oleh Rafendra dan Alex sudah sampai di halaman kedutaan negara.
Setelah turun Rafendra segara di bawa masuk ke ruang perawatan di kedutaan negara Indonesia itu. "Siapakan ruang operasi segera minta tim dokter untuk membantuku mengeluarkan peluru dari kapten kami" Ucap Alex dengan lantangnya kepada staf medis yang bersiap di sana.
"Pak ini adalah petugas medis yang dapat kami siapkan untuk membantu bapak untuk mengangkat peluru yang besarang di tubuh kapten crow" Ucap suster yang siaga disana.
"Baiklah kita mulai operasinya dan kalian akan membantuku untuk mengangkat peluru peluru ini" Ucap Alex kemudian mereka masuk ke ruang operasi dan operasi pun berjalan.
Didalam ruang operasi Alex sedang sangat fokus untuk mengangkat peluru yang ada pada tubuh Refandra. Dengan hati hati Alex mengambil satu persatu satu peluru itu.
Operasi yang berjalan selama satu jam itu akhirnya selesai dan Refandra harus mendapatkan transfusi darah ketika operasi tadi karena dia telah kekuarangan darah karena perjalanan ke kedutaan.
Setelah selesai Refandra dibawa ke ruang perawatan dan di pantau langsung oleh dokter ahli yang sudah datang ketika operasi sudah selesai.
Alex yang sedari tadi duduk kemudian mendengar suara helikopter yang mendekat ke arah kedutaan. Kemudian Alex bergegas memakai seragam dan radionya kembali dan pergi ke helipad untuk melihat mereka semua.
Sesampainya Alex di helipad dia melihat seluruh rekan timnya selamat dan para target sudah berhasil selamat sampai di kedutaan.
"Woi Jack sebelah sini, lambai Alex kepada Jack dan max" Jack yang melihat itu kemudian menyuruh seluruh pasukan shadow tim menuju ke ruang pemeriksaan terlebih dahulu untuk melakukan pengecekan.
Setelah memberikan perintah Jack dan Max menghampiri Alex yang sedang menunggu mereka, "Lex bagaimana kondisi kapten?" Tanya Max kepada Alex.
"Sungguh beruntung sekali kapten kita yang satu ini, dia hampir pindah alam waktu operasi tadi tapi keajaiban membawanya kembali kepada kita" Ucap Alex kepada kedua rekan timnya itu.
"Kemungkinan itu adalah doa dari kedua orang tua kapten" Ucap Jack menjelaskan kepada Alex dan Max. Mereka berdua pun mengangguk karena berpendapat sama dengan Jack.
"Ruang kapten dimana kami ingin melihat kondisinya" Ucap Max kepada Alex. "Ayo aku antar kalian berdua tapi kita tidak bisa masuk karena kapten masih dalam pantauan tim dokter" Ucap Alex menjelaskan kepada Jack dan Max.
Sesampainya diruangan perwatan kapten mereka, mereka melihat kondisi tubuh Refandra yang masih tertempel alat alat medis yang memantau kondisinya.
******
Disisi lain tepat diruang pemeriksaan, Kristina melihat seluruh pasukan shadow tim yang masuk untuk diperiksa kemudian mendekat ke salah satu leader tim shadow.
"Emmmmm permisi tuan saya boleh bertanya" Ucap Kristina kepada salah satu leader tim shadow. "Emmm sebelumnya perkenalkan aku Kristina anak dari pengusaha yang kalian selamatkan" Ucap Kristina sambil mengulurkan tangan kepada leader tim shadow.
"Ohh ya nona Kristina perkenalkan saya Leon dari tim shadow, ada yang bisa saya bantu?" Ucap Leon kepada Kristina. "Emmm saya mau tanya bagaimana kondisi kapten kalian?" Ucap Kristina yang khawatir atas kondisi Crow.
"Ohhh kapten kami ya, maaf nona kami juga belum mengetahui kondisi kapten kemungkinan kapten sekarang sedang bersama tim inti shadow" Ucap Leon kembali kepada Kristina.
Kristina yang mendengar itu hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih atas jawaban dari Leon. Setelah pergi dari hadapan Leon Kristina melihat kapten dari Delta tim menuju ke salah satu ruangan perawatan.
Kristina yang melihat itu kemudian membuntuti Nicole dari belakang sampai mereka bertemu dengan anggota tim shadow yang bersamanya tadi.
"Bagaimana kondisi kapten kalian" Ucap Nicole kepada Jack, Max, dan Alex. Mereka bertiga pun berdiri dan memberi hormat kepada Nicole. "Siap kapten, kondisi kapten kami sudah lebih baik tinggal menunggu kapten sadar" Ucap Alex menjawab pertanyaan dari Nicole.
"Sudahkah kalian tidak perlu formal formal kepadaku disini, toh kita tidak sedang dalam misi" Ucap Nicole kepada ketia anggota tim shadow.
Mereka bertiga pun mengangguk menandakan bahwa mereka setuju dengan Nicole. "Emmmm permisi saya boleh tanya?" Ucap suara gadis yang berada dibelakang Nicole.
Sontak mereka berempat pun kaget dengan kehadiran Kristina di tempat itu, untung saja wajah Jack, Max, dan Alex masih tertutup penutup wajah sehingga Kristina tidak bisa mengenali mereka.
"Iya nona Kristina ada yang bisa kami bantu?" Ucap Nicole kepada Kristina. "Emmmm aku mau bertanya bagaimana kondisi dari kapten kalian?" Ucap Kristina sambil melihat ke arah tiga anggota tim shadow.
Alex yang melihat itu kemudian memberikan penjelasan kelada Kristina "Kondisi kapten sudah agak membaik nona, terimakasih atas perhatian nona kepada kapten kami" Ucap Alex kepada Kristina.
"Iya sama sama, seharusnya aku lah yang berterimakasih kepada kapten kalian karena telah menyelamatkan nyawaku" Ucap Kristina dengan wajah yang khawatir dengan kondisi Refandra.
"Sama sama nona memang itu adalah tugas kami untuk melindungi anda dan orangtua anda nona" Ucap Jack menimpali ucapan Kristina.
Kristina kemudian mengangguk dan berkata "Emmm boleh kah aku melihat kondisi kapten kalian?" Ucap Kristina kepada anggota shadow tim.
"Maaf nona sesuai dengan protokol keamanan shadow tim, kami tidak bisa mengijinkan anda untuk melihat kapten kami karena sekarang kapten kami dalam kondisi memakai identitas aslinya" Ucap Jack kepada Kristina.
Kristina yang mendengar itu pun agak sedih karena tidak bisa melihat penolongnya. "Emmm baiklah tidak apa apa, tapi tolong sampaikan rasa terimakasih ku untuk kapten kalian ya" Ucap Kristina kepada tiga anggota tim shadow.
"Baik nona akan kami sampaikan kepada kapten" Ucap Jack menimpali ucapan Kristina. Setelah selesai Kristina memutuskan untuk kembali ke tempat ayahnya berada.
Setelah kepergian Kristina Nicole berkata kepada mereka bertiga "Kenapa kalian tidak mengizinkan dia untuk melihat kondisi kapten kalian?" Ucap Nicole.
"Maaf kapten Nicole ini sudah menjadi aturan dari presiden bahwa tidak sembarang orang sipil boleh mengetahui identitas kami" Ucap Jack menjelaskan kepada Nicole.
Nicole yang mendengar itu cuma bisa mengangguk karena sudah menjadi ketentuan dari shadow tim.
*******
Disisi lain Kristina yang berjalan dengan wajah murungnya dilihat oleh ayahnya. "Nak kamu kenapa kok wajahmu murung begitu?" Ucap Aji Subroto yang masih dalam perawatan tim medis.
Kristina menghela nafas panjang "hahhhh, ayah aku tadi berjalan ke ruang perawatan kapten tim shadow untuk melihat kondisinya, tapi aku tidak diijinkan untuk melihatnya oleh anggota timnya" Ucap Kristina dengan nada yang kesal.
Aji Subroto yang melihat sikap anaknya itu menduga kalau anaknya sedang tertarik dengan Crow. "Nak Shadow Tim itu bukan tentara sebarangan, mereka adalah pasukan khusus yang menjalankan perintah langsung dari presiden dan hanya presiden lah yang dapat mengijinkan masyarakat sipil seperti kita ini untuk melihat identitas para pasukan khususnya" Ucap Aji Subroto memberikan penjelasan kelada putrinya.
Ya memang sekarang Kristina merasakan perasaan tertarik kepada Crow tapi dia terhalang denga ketentuan yang ada di Shadow Tim. Tapi yang namanya perasaan cinta akan semakin tumbuh sambil berjalannya waktu dan tinggal waktu lah yang akan mempertemukan mereka berdua.
******
Di tempat ruang perawatan Refandra sudah mulai sadar kembali dari tidurnya. "Hemm aku dimana ini" Ucap Refandra yang bingung karen terakhir kali dia berada di hutan sambil melindungi Kristina yang akan di tembak oleh pengawalnya.
"Capt dirimu sudah sadar?" Ucap Jack yang sedari tadi menungguinya. "Hemmmm Jack kalian kamu disini juga, bagaimana kondisi target apakah sudah aman?" Tanya Refandra yang berupaya untuk bangkit dari tempat tidur.
"Capt istirahat lah lukamu belum sembuh sepenuhnya, untuk mereka semua aman dan sudah mendapatkan perawatan" Ucap Jack untuk menenangkan Rafendra.
"Hemmm, kita dimana sekarang?" Ucap Rafendra kepada Jack. "Kita sekarang sudah di kedutaan negara capt" Ucap Jack kepada Rafendra.
"Jadi misi kita berhasil, oh ya bagaimana kondisi perempuan anaknya pak Aji Subroto apakah dia baik baik saja" Tanya Rafendra kepada Jack.
"Dia baik baik saja capt, oh iya capt tadi dia kesini untuk melihatmu tapi aku tidak mengijinkannya tapi dia menitipkan ucapan terimakasih karena telah menolongnya" Ucap Jack kepada Rafendra.
Rafendra yang merasakan lega dihatinya karena mengetahu bahwa Kristina dalam kondisi yang baik dan sudah selamat dari tempat itu. "Syukurlah kalau begitu" Ucap Rafendra.
Sejak kejadian itu Rafendra juga mengalami perasaan yang sama seperti yang Kristina rasakan.
Memang rasa cinta, rasa nyaman dan rasa sayang akan tumbuh dengan sendirinya ketika kita bertemu dengan orang yang tepat dan inilah yang dirasakan oleh Rafendra dan Kristina tapi karena aturan mereka tidak akan bertemu kembali. Tetapi itu semua bisa berubah ketika takdir sudah mulai bicara.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!