Lisa tersenyum bahagia, akhirnya dia akan segera menikah dengan lelaki yang dia harapkan selama ini untuk menjadi suaminya. Dani, laki-laki yang sudah berhasil membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Alhamdulillah ya Allah, mas Dani besok akan melamarku." , gumam Lisa dalam hati.
"Bu, besok keluarga mas Dani akan datang melamar. Persiapannya bagaimana ya bu?" , tanya Lisa pada ibunya.
"Kamu tenang saja, ibu sudah siapkan semuanya. Sekalian besok syukuran karena kamu sudah lulus CPNS nak. Selamat ya sayang." , jawab ibunya Lisa bangga.
"Alhamdulillah, makasih banyak bu." , ucap Lisa.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Sejak siang para terangga membantu ibunya Lisa untuk memasak persiapan acara nanti malam. Lisa sangat bahagia. Nanti malam keluarga Dani akan datang melamar Lisa dan sekalian syukuran Lisa lulus tes CPNS. Lisa begitu bahagia. Dia sudah membayangkan akan hidup bahagia bersama Dani. Lisa sudah menyiapkan kebaya berwarna biru muda. Kebaya itu dipinjamkan oleh bulek Marni kmrn. Lisa pikir tidak apa pinjam saja, kebetulan dia tidak sempat untuk membeli kebaya baru karena acaranya mendadak.
Malam pun tiba, tepat pukul setengah delapan malam, keluarga besar Dani datang. Mereka disambut dengan sangat antusias oleh keluarga Lisa. Dua keluarga saling berjabat tangan. Acara pun segera dimulai.
Ayah Lisa memberikan sambutan sebagai tanda menerima lamaran dari keluarga Dani.
"Assalamu'alaikum wr.wb. Terima kasih banyak atas kedatangan dari keluarga besar nak Dani dalam rangka melamar anak kami yang bernama Lisa, kami selaku perwakilan dari keluarga Lisa menyatakan menerima lamaran ini. Untuk selanjutnya nanti akan dibicarakan kapan waktu yang tepat untuk acara pernikahannya. Malam ini juga, kami sekalian syukuran karena alhamdulillah, anak kami Lisa sudah lulus tes CPNS. Demikian sambutan dari kami. Terima kasih banyak kami ucapkan. Wasalamu'alaikum wr.wb." , ucap ayah Lisa panjang lebar.
Kemudian sambutan dari ayah Dani sebagai perwakilan dari keluarga Dani.
"Assalamu'alaikum wr.wb. Terima kasih banyak kami ucapkan atas sambutannya. Kami selaku perwakilan dari keluarga besar Dani, merasa senang atas penyambutam ini dan terima kasih banyak sudah bersedia menerima lamaran anak kami. Juga selamat pada nak Lisa karena sudah lulus tes CPNS. Demikian sambutan dari kami. Wasalamu'alaikum wr.wb." , ucap ayah Dani.
Akhirnya, malam itu juga disepakati bahwa acara pernikahan akan dilaksanakan 6 bulan lagi.
Lisa dan Dani sangat berbahagia. Akhirnya, mereka akan menikah. Dani memasangkan cincin di jari Lisa sebagai simbol pertunangan mereka.
6 bulan kemudian, acara pernikahan pun dilangsungkan di kediaman rumah Lisa. Akhirnya, hari ini Lisa akan melepas masa lajang nya. Para tetangga sibuk membantu persiapan acara. Tepat jam dua siang, acara ijab kabul pun dilaksanakan. Dani memberikan Lisa mas kawin berupa seperangkat alat solat dan cincin emas sebesar 10 gram tunai. Prosesi ijab kabul pun akan dilaksanakan. Pak penghulu sudah datang untuk menikahkan, namun karena Lisa masih mempunyai ayah, maka ayah Lisa sendiri yang akan menikahkan. Sebelum proses ijab kabul dimulai, ayah Lisa menjabat tangan Dani.
"Wahai ananda Dani bin Sanusi, saya nikahkan engkau dengan anak saya yang bernama Lisa binti Sopyan dengan mas kawin seperangkat alat solat dan cincin emas seberat 10 gram dibayar tunai." , ucap ayah Lisa lantang.
"Saya terima nikahnya Lisa binti Sopyan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." , jawab Dani sambil gemetar.
"Sah ? " , tanya pak penghulu
Sah...
Sah...
Sah...
Jawab para saksi dan semua yang hadir.
Alhamdulillah, proses ijab kabul sudah selesai kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan tanda tangan di buku nikah. Setelah selesai, kedua mempelai mohon doa restu dari orang tua. Terakhir, ucapan selamat dari para tamu undangan yang hadir. Semua acara berjalan dengan lancar. Lisa mengucap syukur di dalam hati.
"Alhamdulillah ya mas, semua acara berjalan lancar." , ucap Lisa.
"Iya alhamdulillah." , jawab Dani.
Saat tamu undangan sudah pada pulang. Lisa, Dani dan seluruh keluarga yang masih ada berkumpul. Sekedar bercengkrama antar anggota keluarga. Mereka semua berkumpul dan mengucap syukur acara berjalan dengan lancar. Setelah dirasa tamu undangan sudah tidak ada lagi, mereka semua beristirahat.
Pagi yang cerah, secerah hati Lisa saat ini. Pagi ini, Lisa dan Dani mendapat nasihat dari kedua orang tua Lisa. Nasihat tentang rumah tangga supaya menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Selesai acara semalam, Dani langsung menginap di rumah Lisa, sementara keluarga besar Dani pulang.
"Mas, jadi besok kita nginap di rumah mas?" , tanya Lisa pada suaminya.
"Jadi donk. Biar adil." , jawab Dani
"Oke deh." , jawab Lisa.
Esok hari, rencana Lisa akan pergi ke rumah Dani selama beberapa hari. Lisa akan menginap di rumah Dani. Lisa sudah mempersiapkan beberapa stel pakaian yang akan dibawa ke rumah Dani. Untuk ke depannya, mereka berencana mengontrak rumah terlebih dahulu sebelum bisa membeli rumah. Mereka akan menabung dulu untuk persiapan masa depannya.
"Mas, berapa hari kita di rumah orang tua mas? Jangan lama-lama ya mas, saya masih malu." , tanya Lisa.
"Iya, paling 3 hari an, sambil kita cari-cari kontrakan yang dekat dari sekolah dan tempat kerja mas." , jawab Dani.
"Iya mas." , jawab Lisa.
Kebetulan tempat kerja Lisa dan Dani lebih dekat dengan rumah ayah dan ibu Dani, mereka akan mencari kontrakan dekat dengan rumah Dani. Lisa seorang guru di sekolah dasar. Alhamdulillah, sekarang Lisa sudah lulus tes CPNS.
Keesokkan harinya, Lisa sudah bersiap-siap untuk menginap di rumah ayah dan ibu Dani. Lisa hanya membawa beberapa stel pakaian saja karena hanya menginap selama 3 hari. Mereka mengendarai motor ke rumah orang tua Dani.
"Ibu, Lisa pamit dulu ya. Ibu jangan lupa jaga kesehatan." , pamit Lisa pada ibunya.
"Iya sayang, di rumah mertua jangan malas ya bantu-bantu." , jawab ibu Lisa.
"Iya bu, doain bu biar disayang mertua." , ucap Lisa.
"Iya, ibu pasti selalu mendoakan yang terbaik untuk anak ibu." , jawab ibu Lisa.
"Lisa pergi dulu bu. Assalamu'alaikum." , ucap Lisa sambil mencium punggung tangan ibunya.
"Saya juga pamit ya bu, terima kasih ibu sudah baik selama saya disini. Assalamu'alaikum." , pamit Dani pada ibunya Lisa.
"Iya, wa'alaikumsalam. Hati-hati di jalan, jangan ngebut ya nak Dani." , jawab ibu Lisa.
Lisa dan Dani mulai meninggalkan rumah Lisa. Mereka berboncengan motor ke rumah Dani. Lisa memeluk Dani dengan erat. Kurang lebih 1 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah Dani. Rumah Dani lebih luas dari rumah Lisa. Pekarangannya pun luas. Ayah Dani suka berkebun. Di samping kiri dan kanan rumah ada tanaman sayur dan cabe juga tomat. Rumah Dani tampak asri.
"Assalamu'alaikum mah. Kami datang." , ucap Dani dengan lantang begitu masuk ke halaman rumahnya.
"Wa'alaikumsalam. Eh, sudah datang ya. Mari masuk Lisa. Sini bantu mamah." , jawab mamah Dani yang sedang memasak di dapur.
"Iya mah." , jawab Lisa.
Lisa sudah sampai di rumah suaminya. Dia merasa senang karena diterima dengan baik oleh keluarga Dani. Ibunya Dani, meskipun agak cerewet tapi sebenarnya baik. Apalagi ayah Dani yang seorang pensiunan polisi, menurut Lisa sikapnya sangat bijaksana, dilihat dari caranya berbicara berkharisma sekali. Dalam memberi nasihat juga begitu pas sangat mengena.
"Mama lagi masak apa?" , tanya Lisa begitu masuk ke dapur.
"Ini mama masak ikan palomara anae. Ikan bandeng dikuah kuning. Kamu harus belajar masak ikan palomara karena Dani senang sekali makanan ini." , jawab mamah nya Dani.
"Iya ma, nanti ajarin ya ma." , jawab Lisa.
"Ini sambal apa ma?" , tanya Lisa.
"Ini namanya sambal mangga. Mangga muda diiris-iris kecil terus dikasih cabe, bawang merah, tomat sama kemangi. Semuanya diiris-iris terus dicampur kasih garam, micin. Mantap pokoknya." , jawab mamah Dani semangat.
"Sambalnya mentah semua ya ma, nggak digoreng atau direbus?" , tanya Lisa lagi.
"Iya, mentah semua. Coba kamu rasa ini, enak sekali." , jawab mamah Dani.
"Iya ma, enak seger pas pedesnya." , jawab Lisa.
Keluarga Dani memang berasal dari Indonesia bagian timur, jadi ciri khas makanannya juga berbeda dari wilayah Indonesia bagian barat. Keluarga Dani berasal dari daerah Bima, Nusa Tenggara Barat, sedangkan keluarga Lisa dari daerah Jawa. Hanya saja mereka menetap di daerah Bogor sama dengan keluarga Dani yang juga menetap di Bogor.
Sebenarnya, ayah kandung Dani sudah meninggal semenjak Dani berusia 1 tahun. Ibunya menikah lagi sewaktu Dani sekolah SMP. Sebenarnya Dani kurang setuju ibunya menikah lagi, maka sikap Dani ke ayah tirinya bisa dibilang tidak pernah nyambung. Dani tidak suka dengan apapun yang dilakukan ayah tirinya. Padahal menurut Desi, sikap ayah tiri Dani baik dan kebapakan sekali dan sangat pengertian.
"Ayok kita makan dulu. Lisa bantu mamah bawain lauk yang di dapur." , perintah mamah Dani.
"Iya mah." , jawab Lisa.
Setelah semua siap, mereka makan siang bersama. Dani makan dengan lahab. Ya, mamah memang pintar memasak ikan palomara. Ikan nya tidak amis dan seger dengan kuah kuning yang diberi asam juga. Tapi harus hati-hati makannya karena ikan bandeng banyak durinya.
Setelah selesai makan, mereka semua saling mengobrol. Dani adalah anak bungsu dari ibunya. Kakak kandung Dani laki-laki dan sudah menikah. Sementara dari ayah tiri nya mempunyai anak 2 perempuan semua dan sudah menikah semua. Jadi mamah dan ayah nya hanya tinggal berdua di rumah. Anak-anaknya semua mandiri meskipun ada yang belum memiliki rumah, mereka sudah hidup terpisah walaupun masih mengontrak. Seperti hal nya Dani dan Lisa yang berencana akan mengontrak rumah.
"Dani, mamah dengar kalian mau cari kontrakan ya? Apa tidak sebaiknya kalian tinggal saja disini, nemenin mamah dan ayah." , tanya mamah Dani.
"Iya mah, habis ini kita mau cari kontrakan yang dekat-dekat sini. Kebetulan Lisa ngajarnya dekat dari sini, saya juga kerjanya dekat." , jawab Dani.
Dani bekerja sebagai satpam di salah satu pabrik makanan di daerah Bogor.
"Kenapa tidak tinggal disini aja Dan? Kan tidak perlu bayar uang kontrakan anae." , jawab mamah Dani.
"Maaf mah, bukan apa-apa, kita mau belajar mandiri ma." , jawab Lisa.
"Ya sudah, kalau itu mau kalian." , akhirnya mama mengalah.
Setelah selesai berbincang-bincang, Dani pamit mau keliling dulu cari-cari kontrakan yang pas. Kalau bisa yang uang sewanya bulanan tidak tahunan. Mengingat keuangan mereka yang terbatas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!