NovelToon NovelToon

Istri Gen Z CEO Milenial

Bab 1 keputusan Mommy

...Welcome all please subscribe dan like 🙏....

...........

Diruangan keluarga Ferdinand.

" Ze sampai kapan kamu akan menutup diri nak usiamu sudah 30 tahun " ucap Daddy menarik nafas kasar melihat putranya yang bahkan sedang kumpul keluarga sekalipun tetap sibuk dengan laptop di pangkuan nya .

" sudahlah Daddy berhenti membahas soal pernikahan kepala ku semakin pusing " keluh Ze mengacak rambut nya.

" Tapi kak, sampai kapan kakak akan bekerja terus-menerus sampai tidak ada istirahat percayalah hidup ini bukan cuma sebatas kerja " ucap Zu adik Ze yang kadang kasihan melihat kakak nya yang masih melajang di usia yang sudah matang sedangkan dia sudah menikah dari 8 tahun yang lalu .

" Udahlah Mommy udah capek nunggu kamu cari istri sendiri mending Mommy carikan jodoh " keputusan Mommy yang membuat semua orang langsung menatapnya.

" Aduhhh Mommy pikiran ku sudah banyak ya jangan menambah lagi " ucap Ze langsung komplen dan meletakkan laptop nya diatas meja .

Selama ini keluarga Ze memang tidak pernah melakukan usaha-usaha agar Ze menikah dan memilih membiarkan Ze mencari wanita impiannya sendiri tapi karena sampai sekarang belum ada sehingga Mommy harus mengambil langkah tegas.

" Daddy tau tanggung jawab kamu atas pekerjaan besar Ze tapi apa salahnya meluangkan waktu untuk sekedar mencari pendamping hidup " ucap Daddy menepuk lengan putranya.

" Kak Ze kan nggak perlu nyari banyak wanita-wanita yang mengejar dia " ucap Shella mengatakan kenyataan.

" Masalahnya mata kak Ze rabun hingga tidak silau liat yang bening-bening " ucap Zu geleng kepala dengan kakak nya yang memang tidak peduli dengan wanita-wanita yang mengejarnya bahkan terangan-terangan menyatakan cinta .

" mata Aku memang tidak jelalatan seperti kau " jawaban singkat Ze.

" Sayang jadi kamu kalau di kantor jelalatan " ucap Shella langsung memukul lengan Zu dan langsung ngambek .

" Sayang enggak , ihhh kakak" ucap Zu ketika ucapan singkat Ze malah membuat istrinya ngambek .

" Besok Mommy akan mulai mencari calon istri untuk kamu ' ucap Mommy lagi yang membuat Ze bernafas kasar .

" Iya Mom kapan perlu bikin banner nya" tawa meledak Zu melihat kakak nya yang akan di promosikan Mommy .

" Enggak , Daddy ingin punya menantu yang tulus bukan mengharapkan popularitas" ucap Daddy yang tidak mendukung cara itu karena hanya akan mendatangkan cinta tak berkelas .

" terserah Daddy dan Mommy lah" ucap Ze yang merasa pusing mendengar ucapan keluarga nya selalu tentang pernikahan.

Ze membawa laptop nya lalu berjalan masuk kekamar setelah meneguk habis kopinya.

" Kak Ze sangat dingin tak tersentuh jadi sepertinya dia harus punya istri yang punya kepribadian berlawanan" ucap Zu setulus hati ingin kakak nya juga merasakan kebahagiaan hakiki selain menghabiskan hari-hari dengan bekerja.

" Gen Z " ucap Shella.

" Apa itu ?" tanya Mommy dan Daddy yang kurang paham .

" Gen Z itu kayak gadis-gadis yang rentan umurnya masih belasan sampai 26 tahunan , jadi sifat mereka sangat realistis dan menyukai tantangan" jelas Shella dengan singkat .

" Apalagi yang umurnya masih 20 tahunan " ucap Shella terkekeh .

" Jangan deh nanti disiksa kak Ze karena bikin dia emosi karena biasanya wanita usia segitu belum dewasa " ucap Zu mengingat kakak nya kalau udah emosi menyeramkan sampai saat ini dia saja masih takut .

" Enggaklah wanita seusia itu biasanya melawan kalau dimarahin " komentar Daddy belajar dari pengalaman.

" Kok Daddy tau ?" ucap Mommy menyipitkan matanya seolah curiga .

" Ya taulah kamu kan menjadi istriku diusia segitu " Jawaban skak mata Daddy yang membuat Mommy menunduk malu karena lupa .

" Tapi Gen Z rumornya lebih parah Daddy karena pikirannya sangat realistis" ucap Shella yang memang bekerja sebagai seorang konselor.

" Bagus lah biar mencair kulkas empat pintu itu " Kekeh Zu merujuk kakak nya yang begitu dingin tak tersentuh.

...........

Keesokan harinya.

" Mami ngapain sih tumben banget ajak aku ketemuan di restoran" heran Kiara yang tidak biasanya Mami begitu .

" haduhhh, lagi ngumpul sama besty nya lagi capek banget dengar tante-tante itu bocot" ucap Kiara berjalan lesu menghampiri Mami nya .

" Dihhh , ada suami nya juga lagi " ucap Kiara yang semakin merasa kakinya seperti keseleo melihat Om-om yang juga ikut kumpul .

" ini datang " ucap Mami Kiara memeluk begitu Kiara sampai .

" Loh kok Om-om nya ada empat , brondong siapa nih ? Tante Loli atau Tante Cia " kata Kiara bersalam tersenyum geli melihat Om yang lebih muda itu mau ikut circle orang tua , tapi kaca mata hitam yang dipakainya membuat Kiara kurang mengenalinya.

" Hehhh, mulut kamu " ucap Tante Loli langsung mencubit pipi Kiara yang bicara sembarangan.

" Ya kalaupun iya nggak papa kan lumayan Tante lebih legit " tawa ngakak Kiara menggoda teman Mami nya .

" Kamu bilang Saya nggak legit apa?" ucap Om Rich .

" Tak , dah layu " kata Kiara kontan .

" Mulut kamu " Om Rich mengambil dua nastar dan memasukkan semuanya kedalam mulut Kiara yang duduk disamping.

" Apalah Om ini aku becanda , gimana kabarnya anak om yang ganteng kemarin " tanya Kiara dengan genit mengedipkan matanya.

" Ehhh, jangan kamu nodai anak saya dia masih SMP " ketus Rich.

" Om sih punya anak nya lama coba lebih dulu dari Papi aku kitakan bisa pacaran buat menyambung tali silaturahmi " kata Kiara yang bicara asal sesuka hatinya

" Dia anak Tante" ucap Cia yang sangat dekat dengan Kiara.

" Lah diumpetin dimana selama ini setau aku anak Om Leo cuma kak Zu , ehhh tapi ini agak mirip sih " ucap Kiara begitu Ze melepas kacamata dan Kiara memang tidak pernah melihat termasuk diacara kumpul keluarga.

" Ini kembaran Zu " ucap Om Leo tersenyum melihat Kiara yang keheranan memperhatikan Ze .

" Lah aku pikir anak Om cuma kak Ze doang " ucap Kiara yang sungguh tidak tau walaupun beberapa kali sempat ikut Papi nya hadir di pesta bisnis Om Leo mungkin pernah melihat Kak Ze tapi Kiara berfikir itu Zu karena mirip .

" Tidak Kiara ini Ze putra sulung kami" jelas Tante Cia.

" Ihhhh" Kiara mengangkat bahunya ngeri melihat Ze yang begitu dingin berbeda jauh dengan kembaran nya kak Zu yang begitu hangat .

" terus Mami suruh aku kesini ngapain ?" tanya Kiara penasaran.

" untuk berkenalan dengan Ze" jawab mami singkat.

" Ohhh, iya Om kenalin aku Kiara " ucap Kiara mengulurkan tangannya.

" Ze " jangan nya singkat dan langsung menarik tangan saat Kiara akan bersalam.

" Takut banget di sentuh Om , aku bukan pelakor kok " tawa spontan Kiara melihat sikap tertutup Ze .

" Kiara Ze belum punya istri " ucap Tante Cia yang membuat Kiara kaget mendengarnya.

" Om ngapain aja hidup dibumi sampai udah matang begini belum punya istri " ucap Kiara langsung menutup mulutnya yang malah keceplosan mengucapkan apa yang dia pikirkan.

Om Ze memang tampan rupawan tapi dari tampang nya sudah jelas kalau itu pria matang .

Bab 2 Kiara terlalu realistis

" Kiara nggak boleh ngomong begitu nak" tegur Papi pada Kiara .

" Hehehe, Maaf Om " ucap Kiara langsung meminta maaf dengan spontan karena tidak seharusnya juga bicara begitu barangkali Ze belum menikah karena ada alasannya.

" Kiara jadi tujuan Papi menyuruh kamu datang kesini untuk membicarakan pernikahan kalian " ucap Papi yang membuat Kiara shock.

" Pernikahan maksudnya " ucap Kiara tak mengerti.

" Jadi begini Om dan Papi kamu ingin kalian menikah agar silaturahmi kita tidak terputus " ucap Om Leo mengingat Ibu mereka sudah berteman sejak kecil .

" Kami menikah atau enggak pun silaturahmi kita bakalan tetap baik-baik aja Om kecuali Mami aku selingkuh sama Om " ucap Kiara memberikan contoh simpel .

" Astaga " tawa meledak Tante Loli mendengar ucapan bocah gen Z itu yang ada-ada saja pemikiran nya .

" Kiara maksud Papi kamu biar silaturahmi kita makin dekat " ucap Om Rich menjelaskan.

" Terus hubungan nya sama Om apa? " tanya Kiara balik menatap Om Rich yang malah seperti ikut menjodohkan.

" Nggak ada , Om bahagia kalau kalian semakin akrab " jawaban singkat Om Rich .

" Kalau begitu kenapa nggak anak Om Rich aja yang nikah sama Aku " ucap Kiara mengangkat sebelah alisnya menggoda orang tua itu .

" Astaga , anak Tante masih kecil Kiara kalau udah besar nggak papa" ucap Tante Loli sambil tertawa ngakak melihat Kiara yang sangat lucu .

" Kiara intinya Papi ingin kamu menikah dengan Ze " tegas Papi Kiara yang yakin kalau Ze adalah pria yang baik untuk putri sematawayangnya.

" Astaga anak Papi masih kecil masa dijodohin sama om-om" ucap Kiara kontan yang membuat Ze batuk mendengarnya padahal sedari tadi hanya diam .

" Om-om bagaimana umur Ze baru 30 tahun dan dia juga tampan seperti artis Holywood kesukaan kamu " ucap Papi Kiara yang tidak akan pernah menikahkan Putri nya dengan pria sembarangan.

Memang perjodohan ini keinginan keluarga Ze , namun setelah Papi pertimbangkan dengan matang Ze cukup baik dan tegas untuk menjadi suami Kiara yang nakal luar biasa itu .

" Nggak ahh, tampannya memang seperti artis Holywood tapi yang di film action aku takut " ucap Kiara yang rada ngeri juga melihat tatapan Ze .

" Kiara cobalah kenali anak Tante dulu barangkali kamu suka " ucap Tante Cia berkedip centil pada Kiara .

" Boleh di coba Tante ?" pertanyaan Kiara .

" Hahahaha" tawa meledak Om Rich dan istrinya ketika pikiran mereka satu frekuensi , namun ditatap Ze membuat mereka langsung terdiam .

" Hehehe, maksud aku coba jalan " ucap Kiara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena salah bicara sampai orang-orang hilang fokus mendengarnya.

" baiklah , ajak Ze jalan dulu mumpung kami ngobrol " ucap Tante Cia .

" Ayo Om " ucap Kiara berdiri mengulurkan tangannya sambil tersenyum nakal entah apa rencananya.

Ze berdiri tanpa menyambut uluran tangan Kiara dan berjalan duluan keluar resto.

" Dihhh sombong banget pantes jadi bujang lapuk " ucap Kiara tanpa filter berjalan di belakang Ze sambil mengumpat kesal .

" Jaga mulut kamu " suara serak Ze yang membuat Kiara langsung merinding karena tidak biasa mendengar suara seperti itu.

" Maaf Om " ucap Kiara terus berjalan .

Sesampai di taman mereka duduk bersebelahan di kursi taman.

" Jadi kamu mau memenuhi permintaan orang tua kita?" pertanyaan Ze menatap lurus kedepan .

" Maulah , apa sih yang nggak buat orang tua aku seisi dunia pun akan aku berikan kalau aku bisa " jawaban tak terduga Kiara yang membuat Ze langsung menatapnya.

" Hehhh, bocah gen Z yang sangat labil apakah kamu tidak pernah memikirkan apa yang akan terjadi dimasa depan sedikitpun termasuk apa yang akan kamu hadapi ?" pertanyaan Ze yang selalu memikirkan semuanya dengan matang .

" Aku hidupnya jalani aja dulu Om, lagian kalaupun nanti aku nggak bahagia setidaknya orang tua aku bahagia karena aku memenuhi permintaan mereka " jawab Kiara lagi yang sangat sayang pada kedua orang tuanya.

" Ya tapi permintaan orang tua itu nggak selalu baik untuk anaknya" ucap Ze sebagai gen milenial yang punya pemikiran harus punya prinsip sendiri yang membawa dampak baik bagi kehidupan sendiri karena sejatinya kita yang menjalani bukan orang lain , termasuk keputusan orang tua yang tidak selalu menjanjikan kebahagiaan.

" Hadehhh, nggak ada satupun orang tua yang masih waras menginginkan anaknya menderita Om " ucapan realistis Kiara yang heran dengan pemikiran seperti Om Ze .

" Buktinya Aku dari kecil sampai sekarang ikut keinginan orang tua aku hidupnya baik-baik saja " ucap Kiara yang merasa keputusan orang tuanya tak pernah salah .

" Ya tapi kamu mengorbankan perasaan dan keinginan sendiri kan ?" pertanyaan Ze yang sangat menentang hal itu .

" Iya , awalnya aku juga merasa begitu tapi setelah aku jalani dan bandingkan tidak ada satupun keputusan yang aku buat berdampak baik padaku setelah melanggar apa yang orang tua ku katakan" Ucap Kiara yang malah sering apes kalau sudah melawan keputusan orang tuanya.

Sehingga akhirnya Kiara tumbuh jadi anak yang ikut perintah orang tua saja dan itu tidaklah begitu buruk .

" Itu karena kamu membuat keputusan tanpa mempertimbangkan dengan matang sehingga merasa keputusan orang tua kamu yang paling tepat " senyum kecut Ze .

" Lah terus kalau begitu kenapa sekarang Om milih mengikuti perintah orang tua , lagi apes ya " tawa Kiara malah menertawai Ze .

" Bukan apes tapi telingaku sudah lelah mendengar keluarga ku yang setiap hari menyuruh menikah sampai aku muak apalagi dalam rentang waktu 2 tahun ini " ucap Ze berkata jujur .

" Lah terus kenapa Om nggak nikah aja? " ucap Kiara dengan gampangnya.

" Kamu benar-benar bocah gen Z ya yang melakukan apapun tanpa perhitungan yang matang , asal kamu tau nggak selamanya semboyan hidup jalani aja dulu itu baik untuk kita paham kamu " ucap Ze yang benar-benar merasa pemikiran mereka bertolak belakang sekali .

" ya kalau gitu kenapa Om mau nikah ?" tanya Kiara malah membalikkan pertanyaan.

" Kalau kamu kenapa mau nikah sama aku?" pertanyaan mendasar Ze , dia tau Kiara mau menikah dengan nya karena menuruti perintah orang tua nya tapi barangkali ada alasan lain .

" Aku lihat-lihat Om ganteng dan kaya " ucap Kiara langsung to the points.

" jadi kamu, " belum selesai ucapan nya Ze sudah dikagetkan dengan jawaban Kiara .

" Apa? Mikir aku matre " ucap Kiara dengan suara keras .

" Om tau dari sejak bawaan orok aku udah mewarisi semua harta benda orang tuaku apalagi kekayaan turun temurun" pernyataan Kiara .

" Lah terus kenapa kamu matre ?" pertanyaan polos Ze benar-benar kaget mendengar wanita sejujur Kiara .

" Ya realistis lah Om buat apa hidup sama orang yang mencukupi kebutuhan saja tidak bisa, lagian orang tuaku saja mati-matian bekerja untuk mencukupi kebutuhan aku ehh tiba-tiba hidup susah setelah menikah kan nggak adil " ucap Kiara

Bab 3 Ingin kepastian

" Ohhh, jadi menurut kamu wanita tulus yang mau menemani laki-laki dari nol itu sebuah kesalahan?" pertanyaan mendasar Ze yang padahal selama ini mencari wanita seperti itu karena merasa ilfeel dengan wanita yang bersamanya karena mengharapkan popularitas.

" Bukan kesalahan lagi tapi bodoh " pernyataan Kiara .

" Ngapain nemenin laki-laki dari nol ntar kalau udah sukses juga cari yang lebih dari kita " ucap Kiara berpatokan pada apa yang sudah sering terjadi di dunia nyata .

" Nggak semua laki-laki seperti itu asal kamu tau seorang pria yang berfikir matang tidak akan pernah melanggar apa yang sudah dia ucapkan" pernyataan Ze secara dewasa .

" Iya, kalau laki-laki itu sedang waras kalau sedang naf su kan otaknya lari ke dengkul , nggak guna " ucapan monohok Kiara yang membuat Ze kaget mendengarnya.

" Ehhhh, masih kecil udah bahasa-bahasa nafs u kamu " ucap Ze menatap Kiara sebelah mata .

" Ya kan naf su banyak Om , bisa pada makanan, keinginan, gaya hidup kan nggak selalu pada yang begitu-begitu juga walaupun yang paling sering itu " kekeh Kiara tertawa dengan pikiran nya sendiri .

" Sekarang to the points, jika kita menikah kamu mau minta mahar apa?" pertanyaan Ze yang tentu harus mempersiapkan.

Kiara memandang Ze dari ujung kaki sampai ujung rambut sampai Ze gugup dibuatnya .

" Om punya burung nggak ?" pertanyaan Kiara dengan polos .

" Ya punyalah kamu pikir saya bukan pria " jawab Ze dengan wajah merah padam saat bocah gen Z itu malah menyinggung hal itu .

" Burung apa?" tanya Kiara tiba-tiba dengan excited.

" Ya Burung,"

" Aku suka burung cendrawasih Om, aku ada 2 dirumah " ucap Cia bercerita dengan semangat karena dia memang sangat hobi memelihara burung sejak kecil .

" Jadi kamu ingin mahar burung?" pertanyaan Ze mengendalikan eskpresi wajahnya yang malah berpikiran kemana tadi .

" Enggak , buat apa nanti terbang hilang mahar aku " pernyataan Kiara .

" Ya terus kenapa tadi kamu nanya aku ada burung apa enggak ?" geleng kepala Ze .

" Nanya aja " jawab Kiara .

" Jadi kamu ingin mahar apa?" tanya Ze .

" Mmmmh, Semampu Om aja " senyum nakal Kiara membuat Ze bernafas kasar .

" Kamu sedang mencoba menawar ego aku?" pertanyaan Ze walaupun Kiara bilang semampu Ze tapi tentu dia akan semakin bingung ingin memberikan mahar apa .

Ze belikan rumah nanti terlalu murah atau diberikan perusahaan nanti Kiara juga menganggap mahar yang Ze berikan sepele .

" Iyalah, Aku mau liat seperti apa ego putra sulung keluarga Ferdinand ini " tawa Kiara dengan senyum gelinya .

" Kamu jangan pernah mencoba menantang Aku " peringatan Ze .

" lah takut ditantang rupanya" jawab Kiara malah semakin menantang Ze .

" Saya terima tantangan kamu tapi tanggung akibatnya nanti " pernyataan Ze .

" Haaa aku becanda Om " kekeh Kiara takut juga setelah menikah nanti Ze main gila .

............

Setelah mengobrol beberapa saat mereka kembali ke tempat orang tua mereka duduk .

" Gimana Kiara kamu mau kan menikah sama Ze ?" pertanyaan Tante Cia begitu mereka sampai .

" Begini , pernikahan itu sifatnya serius jadi berikan mereka beberapa waktu untuk saling mengenal " ucap Om Leo yang merasa itu perlu setidaknya dengan sedikit ruang waktu mereka tidak akan seperti dua orang asing yang bahkan tidak saling mengenal yang di paksa bersama .

" Kalau kamu gimana Nak?" pertanyaan Mami Kiara.

" Aku ngikut Papi dan Mami aja , kalau memang ingin aku menikah baiklah " ucap Kiara yang langsung tersenyum melihat ekspresi senang kedua orang tuanya.

" Kamu kok jadi anak nurut banget sih nak ?" kagum Om Rich tiba-tiba mengelus kepala Kiara yang selama ini walaupun nakal tapi selalu memenuhi permintaan orang tua nya .

" Karena aku bisa membahagiakan diri aku sampai mati tapi waktu aku membahagiakan kedua orang tuaku hanya sebatas umur mereka dan umur memang nggak ada yang tau tapi aku hanya tidak ingin menyesal seperti beberapa teman-teman ku Om " jawab Kiara yang membuat semua orang terdiam .

" tapi sekarang karena ini adalah sebuah pernikahan kamu tidak perlu menuruti keinginan kami , jika memang kamu merasa tidak cocok maka pernikahan nya bisa kita batalkan" ucap Papi yang kali ini tidak ingin mengorbankan perasaan anak nya karena pernikahan menyangkut masa depan .

" Wahhhh, tumben ada opsi nya Pi " ucap Kiara terkekeh .

" Jadi kamu mau sama aku apa enggak ?" berbeda dengan semua orang justru Ze malah minta kepastian langsung.

" Jadi Om,"

" Saya butuh kepastian jika memang kamu nggak mau biar kami cari pengantin lain " Pernyataan Ze yang membuat semua orang menatapnya.

" Ze kamu beneran serius mau sama anak Om atau cuma menganggapnya sebagai opsi pilihan dari yang lain ?" pertanyaan Papi Kiara dengan pandangan yang langsung berubah mendengar penuturan Ze .

" Kiara perempuan pertama termasuk dalam hidup Aku Om , Aku meminta kepastian segera agar aku bisa mempersiapkan segalanya dari sekarang " pernyataan Ze yang lebih mengejutkan.

" Terus kenapa mau cari pengantin lain?" tanya Papi yang semakin yakin untuk menikahkan putrinya dengan Ze mengingat dia adalah orang yang memikirkan semuanya dengan matang .

" Kan kalau Kiara nggak mau " sambung Ze .

" Aku akan memberikan waktu sebelum pernikahan untuk Kiara mengenalku tapi sebelum itu aku hanya perlu ikatan yang jelas " pernyataan Ze sebagai pria sejati , karena Ze adalah tipe orang yang tidak menyukai hubungan yang tidak ada ujungnya intinya Ze butuh kejelasan atas apa yang dia jalani .

" Gila , misterius sekali Om ini " batin Kiara menatap Ze yang sepertinya menyimpan sejuta kejutan .

" Kalau begitu sekarang tergantung Kiara" ucap Papi yang jadi kehabisan kata berbicara dengan Ze .

" Sebenarnya kita dijodohin atau Om yang ngebet pengen nikah sih ?" pertanyaan spontan Kiara ketika merasa situasi malah sebaliknya.

" Aku hanya butuh kejelasan biar apa yang aku jalani kedepannya tidak sia-sia, lagian kamu mau waktu selama apa akan aku berikan yang penting endingnya sudah jelas " ucap Ze yang diusia segini sudah malas terlalu banyak drama .

" Mmm, baiklah " ucap Kiara .

...........

Malam harinya.

" Dihhh, gila Om-om milenial itu " Ucap Kiara yang berbaring diatas ranjang nya menatap cincin di jari manisnya yang di pasangkan Ze .

" Masa baru ketemu sekali langsung minta kepastian" geli Kiara menutup wajahnya dengan selimut .

Ze terlalu to the points untuk Kiara yang suka main-main!.

...........

Keesokan harinya Kiara datang ke perusahaan Ze seperti yang pria itu inginkan .

" Bagus ditungguin aku mana tau ruangan nya " senang Kiara melakukan mobilnya semakin cepat begitu melihat Ze menunggu di depan lobby.

" Hai Om " Sapa Kiara dengan ceria yang hanya dibalas wajah emot batu oleh Ze .

" Ikut saya " ucap Ze dengan formal langsung memutar langkah nya .

" Ihhh, nggak mau " Kiara langsung ngambek dan masuk mobilnya lagi melihat respon dingin Ze .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!