NovelToon NovelToon

Menuju Jalan Pernikahan

Prolog

Anin Fitri Ani mempunyai wajah yang cantik, dan masih menjadi mahasiswa di Fakultas Kedokteran . Dengan mendapatkan Beasiswa untuk kuliah di Fakultas Kedokteran dan orang yang sederhana.

Dengan keluarga, Ayahnya saja tidak tau menahu untuk keluarganya sendiri. Sekarang dia telah mempunyai istri yang berbeda, maka dari itu Anin tidak mau tau wajah ayahnya karena sudah berkhianat dari keluarga nya.

Ibunya terkenal sangat ramah yang bernama Siti Nurhaliza, beliau lah yang telah membesarkan Anin.

Pada suatu hari di Fakultas Kedokteran mengadakan test yang mengambil jurusan kedokteran kandungan.

Selain menjadi mahasiswi khususnya Anin membantu ibunya berjualan di kios kecil-kecilan menjadi pedagang nasi uduk. Dalam hal ini, tidak lah sulit baginya karena keikhlasan lah yang menerima segalanya.

Rifa'i Wijaya Koesoemo seorang yang terkenal sebagai polisi ganteng, tetapi sangat dingin. Anak dari Rahmat Wijaya Koesoemo yang menjadi CEO perusahaan PT. Raditya Wijaya Koesoemo anak dari Raditya Wijaya Koesoemo dan Indah Putri Wijaya Koesoemo yang terkenal kekejaman nya di bisnis dan perusahaan nya terkenal dimana-mana. Istri dari Rahmat Wijaya Koesoemo adalah Hajar Puspita Poernomo Wijaya Koesoemo .

Rifa'i suatu ketika dia dinas dikantor polisi, yang telah diangkat menjadi kepala kapolres, dialah yang disambut dengan polisi lainnya dengan baik karena murah senyuman. Ada polisi yang sudah tua dari Rifa'i mengucapkan selamat untuk Rifa'i

"Selamat pagi komandan dan selamat telah naik pangkat. " Dia terus menjawab dengan senyuman

"Terima kasih pak, bapak bisa saja ya silakan dilanjut lagi pak kerjaan nya."ucap rifa'i

Rifa'i telah naik pangkat karena orang nya pintar, disiplin, dan berani bertanggung jawab atas dasar itulah dia naik pangkat wibawa nya selalu dibawa. Rifa'i segera keruangan kerjanya terus ketemu dengan teman nya yang bernama Doni yang sekarang dibawah nya, pas lewat di depan meja kerja nya Doni terus menyambut nya dengan baik.

"Hai bro, selamat ya telah naik pangkat kamu." Ucap Doni

sebenarnya dia malas mengucapkan nya karena dia diposisikan dibawahnya karena dia tidak ingin di pecat oleh atasannya, Rifa'i membalas dengan senyuman

"ya, Terima kasih bro semoga kamu juga mendapatkan sama seperti ku." Dengan terpaksa sebenarnya karena dia tau kalau temannya tidak mengucapkan dengan ikhlas,

"kapan kamu bisa dipindahkan ke dinas di semarang?" Rifa'i mendekati Doni

"ya, entahlah ngga tau katanya sih minggu depan sih tapi aku ngga mau sebenarnya di sana karena disini tempat tinggal ku sama keluarga ku karena ngga mau jauh-jauh dari keluarga ku." Rifa'i langsung duduk yang disediakan disana,

"ooh. Jadi, seperti itu ya. Kenapa kamu ngga terima saja kan disana lu mau diangkat jadi wakil kapolda Semarang?" Ucap Rifa'i, Doni pun berdiri menatap arah jendela

"ya kamu tau kan saya mau dijodohin sama orang tua saya, saya ngga mau mengecewakan orang tua saya karena saya terlalu sayang kepada mereka." Ucap Doni.

Ada suara ketukan pintu disana

'tok-tok'

Doni langsung menjawab

"masuk." Ucap Doni didalam,ada seorang polisi yang bernama Rino

" Lapor komandan. " Dengan tangan di angkat dan hormat kepada Doni

"ya ada apa." Kata Doni

"begini komandan Doni, kita akan mendapatkan tugas ke Surabaya untuk menangkap salah satu pelaku kasus pembunuhan. " Ucap Rino dan

Doni langsung berdiri dan langsung pergi begitu saja

"ada-ada saja padahal ada saya kok ngga pamit sama saya dan saya saja atasan dia." Batin Rifa'i sambil mengeleng–geleng kepala karena temannya tidak tau cara sopan santun. Roni langsung meminta pamit undur diri untuk keluar kepada Rifa'i sambil tangannya hormat kepada Rifa'i

"komandan Rifa'i saya keluar dulu atas izinnya, permisi." Ucap Rino sambil melangkah mundur, Rifa'i langsung tangannya hormat untuk menghormati bawahan nya juga,

"ya silakan keluar, saya juga mau keruangan saya."Ucap Rifa'i sambil keluar ruangan.

Roni langsung keluar dan Rifa'i langsung ke ruangan dinasnya sekarang.

Rifa'i duduk di kursinya sekarang dia langsung menerima laporan dari atasannya untuk menangkap kasus penggelapan dana dari kantor PT Adiwiyata Group yang tidak jauh dari kantor polisi. Dia langsung menghampiri rekan kerja nya untuk menangkap pelaku penggelapan dana dari kantor PT Adiwiyata Group dan bersama–sama menuju kantor PT Adiwiyata Group.

*****

Anin sekarang dia membantu ibunya di kios untuk membuka nasi uduk. Kios tersebut samping dari rumahnya dan dibelakang dekat sama dapur. Jadi sekarang Anin sedang membantu ibunya

"bu, aku mau kepasar dulu ya bu. Buat belanja untuk dagang hari ini, ya bu." Kata Anin

" iya nak hati–hati ya nak banyak pencopet dipasar. Jadi, uang nya di jaga hati-hati ya." Kata ibu siti

"iya bu, aku berangkat dulu ya, assalamu'alaikum." Kata Anin sambil tangan nya menyalami ibunya dan mencium pipi ibunya .

" Waalaikumsalam." Ucap Ibu siti dan dia langsung kedapur untuk membuat bumbu dan menanak nasi.

Setelah 2 jam kemudian pulang lah Anin dia sambil mengayuh sepedanya dan membawa belanjaan yang berat. Anin masuk ke dalam rumah dan mengucapkan

"assalamu'alaikum bu, Anin pulang." ucap Anin sambil meletakkan sepeda nya

"iya nak langsung kedapur aja, ibu disini. " Kata ibunya Anin

Anin langsung kedapur dan meletakkan belanjaan nya di meja. Langsung menyalami ibunya dan mencium pipi ibunya yang sedang menggoreng tempe dan tahu.

"Ini bu tadi pasar rame banget jadi ya agak lama dikit sama cari bahan-bahan nya di mang karman udah abis bu jadi aku muter-muter di pasar buat cari sayuran yang seger. " Kata Anin,

"oya udah ngga papa ibu maklumin, sekarang kamu potong potong sayuran nya ya ibu mau mengoseng bumbunya dulu ya." Katanya ibunya.

Setelah 3 jam berkutat di dapur akhirnya matang juga pelengkap nasi uduknya. Anin langsung membantu ibunya membawa pelengkap nasi uduk nya di kios untuk dijual.

"Akhirnya selesai juga ya bu." kata Anin,

"iya nak nanti kamu jualan jangan main curang ya nak itu perbuatan dosa ya harganya juga sama seperti biasanya ya. " Kata ibunya sambil menasehati anaknya,

"iya bu seperti biasa kan 10.000 per bungkus nya kalau gorengan nya 500 kan sama es teh nya 2.000 kan. " kata Anin sambil tersenyum,

" iya nak. "Kata ibunya.

Setelah itu kios nya ramai sekali sampai Anin dan ibunya kewalahan sendiri dan akhirnya nasi uduk nya ludes habis terjual karena masakan ibunya Anin emang jagonya di kampung tersebut.

" Akhirnya bu udah mau tutup juga ini kios karena habis ludes ya bu, uangnya bisa buat beli buku untuk pelajaran baru." Kata Anin sambil mengelap keringat nya dengan tangan.

"Iya nak akhirnya." Ucap ibunya.

Setelah itu mereka bersih–bersih dan sampai menjelang sore mau malam artinya surup. Sampai menjelang malam mereka makan berdua yang sebelumnya Anin dan ibunya memasak ketika sore tadi dan menghangatkan makanan nya. Sampai akhirnya sudah selesai makan

"bu aku belajar dulu ya, ibu dikamar aja istirahat jangan lupa minum obatnya." Ucap Anin sambil membantu ibunya ke kamar

"iya nak belajar sampai rajin ya raihlah cita–citamu ya nak." Ucap ibunya. Sampai ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya

'𝙩𝙤𝙠-𝙩𝙤𝙠'

" iya siapa ya malam-malam begini datang ke rumah." Batin Anin

*Bersambung*

Pertemuan

"iya siapa?" Ucap Anin sambil membukakan pintu, ternyata orang yang mau menagih hutang bu siti karena kios untuk berjualan nasi uduk itu digadaikan oleh bu siti,

"Anin mana ibumu? saya masih berurusan dengan ibumu. " Ucap seorang anak buah dari pak brata (rentenir terkenal kejam dikampung ini) karena terdesak untuk mencari biaya buat Anin yang dulu sma dia harus operasi.

"Eh pak brata dan anak buahnya, silakan masuk pak! kalau begitu saya panggilkan ibu dulu ya pak. " Ujar Anin

"ya silakan! saya tidak mau menunggu lama-lama karena waktu saya terbatas. " Ucap pak brata

dengan wajah agak galak ya gitulah yang namanya rentenir batin Anin sambil menuju ke kamar ibunya, Anin langsung mengetuk pintu kamar ibunya

"bu itu ada pak brata, bu dia lagi di sini sama anak buahnya. " Ucap Anin

ibunya sambil membukakan pintu kamarnya "iya nak, ada apa. " Ucap Ibu siti

"itu bu di depan ada pak brata sama anak buahnya. " Ujar Anin sambil mengikuti langkah ibunya kedepan,

"nak kamu lanjut belajar lagi ya ibu lagi ada urusan sama mereka. " Anin langsung masuk kekamar nya yang sederhana dan bersih, sambil membawa buku pelajaran dan sambil mengulang pelajaran apa yang di jelaskan dosennya.

ibunya didepan

" oke mana DP penggadaiannya, cepat bayar waktu ku ngga lama. " Ucap pak brata

ibunya Anin langsung membayar nya

" ini saya bayar. Jadi sisanya bulan depan. " Ucap Ibu siti

"oke bulan depan harus tepat waktu kalau nggak aku tambahin bunganya dan bulan depan terakhir kamu berurusan sama saya. " Ucap pak brata sambil berdiri dan langsung pergi begitu saja

(ya namanya rentenir ya begitulah) batin ibunya Anin.

pagi hari menyinari hari ini dan sangat lah terang bagaikan sinar matahari yang menyinari hati ini, hati yang bercahaya.

Anin langsung membersihkan kamar tidur dan segera mandi untuk kuliah, setelah itu dia langsung ke dapur untuk makan disana bersama ibunya.

"Nak kamu belajar yang pintar ya biar membanggakan ibu ya nak. " Ucap ibunya Anin sambil mengunyah makanan di mulut nya.

"iya bu, do'ain aku ya mudah-mudahan cepet lulus." Ucap Anin sambil berdiri dan melangkah ke ibunya yang tak jauh darinya untuk pamit ke kuliah.

" iya nak do'a ibu selalu menyertai mu. "Ucap ibunya yang mendapat ciuman pipi dari Anin.

" Assalamu'alaikum bu aku berangkat

dulu ya. "Ucap Anin

" waalaikumsalam nak hati-hati. " Ucap ibunya

"iya bu. " Ucap Anin sambil berjalan dan ke gang terdepan untuk mencari angkot karena kampusnya agak jauh dari rumah.

"Mana ya angkotnya kok ngga ada ya." Gumam Anin

"akhirnya tu angkotnya. " Dengan bersorak senang.

"Bang." Sambil melambaikan tangannya.

Anin langsung masuk ke angkot dan ternyata di lampu merah itu ada razia "narkoba"

"berhenti stop! " ucap dari polisi tersebut

"iya Pak ada apa ya pak? " ucap sopir angkot sambil memberhentikan angkotnya.

"Selamat pagi, pak saya dan rekan saya mau periksa angkot bapak, apakah boleh pak? " ucap polisi tersebut.

"iya Pak silakan! " ucap sopir angkot

"bang cepet dong aku mau kekampus ini bang! " ucap Anin

"iya mang cepet dong! " kata ibu dan bapaknya

"iya bentar bu pak itu ada polisi lagi razia narkoba! " ucap sopir angkot

"ya udah deh pak aku mau jalan duluan, ini

uangnya bapak ambil aja saya ikhlas, karena saya mau kekampus nanti telat aku dimarahin lagi sama dosen saya. " Ucap Anin sambil keluar dan ada seorang polisi yang mencegahnya.

"Maaf Bu, jangan keluar dulu kita lagi razia narkoba! " Ucap salah satu seorang polisi

"tapi pak saya nanti kalau telat dimarahin sama dosen dikampus lho dan dihukum, Bapak emang mau tanggung jawab dikampus? " sambil ngedumel sendiri dihati.

"Oke kalau kamu ngga mau, pasti kamu pengedar narkoba ya, cepat sini saya periksa! " ucap polisi tersebut.

"Bapak itu tukang suudzon aja cepet minggir! saya mau lewat. " Ucap Anin sambil mau keluar,

tiba-tiba ada seseorang yang berjalan dari arah belakang polisi tersebut.

"Ada apa ini? " Ucap polisi yang datang dari arah belakang polisi yang menasehati Anin.

"Lapor komandan, mbak ini tidak mau diperiksa." Ucap polisi tersebut sambil tangannya hormat.

"Kamu kerjakan yang lain aja biar mbak ini saya urus! " Ucap komandan polisi tersebut.

"Mbak bisa ikut saya ke kantor sebentar? " Ucap komandan polisi tersebut.

"Tapi pak saya masih mau berangkat kekampus lho pak. " Ucap Anin dengan nada agak keras

"Tapi mbak mohon atas kerja sama nya mbak! " Ucap komandan polisi tersebut dengan memohon.

"Oke, nanti bapak anterin saya ke kampus ya kalau bapak ngga percaya geledah aja saya dan saya mau ikut ke kantor, sama satu lagi bapak tanggung jawab sama dosen saya nanti kalau dihukum dan dimarahin!" ucap Anin dengan kesal

"oke, saya yang tanggung jawab daripada kamu mau melarikan diri. " Ucap komandan polisi dengan nada yang kasar.

"oke ya udah. " Ucap Anin sambil ngedumel

"huh kayak begini saja buat masalah. " Dengan nada agak keras, jadi komandan polisi tersebut dengar gumaman Anin sambil ketawa di hati.

"hahaha mbak ini ada-ada saja, tapi cantik juga ya mbak ini." Batin di fikiran komandan polisi tersebut (Rifa'i)

Sekarang Anin dan komandan polisi (Rifa'i) ada dikantor.

" Bu ini tolong diperiksa ya mbak ini! " ucap Rifa'i sambil duduk di kursi

" baik komandan. "Ucap polwan tersebut sambil hormat

" Mari mbak saya geledah dulu ya! "ucap polwan tersebut.

" iya. " Ujar Anin dengan nada kesal

Dengan ini polwan tersebut menggeledah satu persatu isi dari tas Anin tersebut dan hasilnya sama sekali tidak membuahkan hasil.

"Begini komandan mbak ini bukan pengedar narkoba." Ucap polwan tersebut (bu.Sari)

"o ya udah ibu sekarang lanjutkan perkerjaan ibu, saya mau urus mbak ini! "ucap komandan polisi tersebut (Rifa'i)

" baik komandan. "Ucap polwan (bu. Sari) sambil melangkah keluar.

Rifa'i berdiri dan melangkah ke arah Anin

" oke, mbak sekarang udah boleh keluar! "ucap Rifa'i dengan rasa tidak bersalah dan melupakan tanggung jawab nya tadi.

" Hih bapak ini lupa ya sama tanggung jawabnya tadi ha. " Ucap Anin dengan nada marah-marah ngga jelas.

"Iya ya saya lupa maaf." Dengan nada ketawa dihati (ternyata mbak ini ngga lupa ya) ngomong dalam dihati(ucap Rifa'i).

"Mari saya antar pakai mobil saya! " Ucap Rifa'i sambil keluar dari kantor dan menuju ke parkiran

"silahkan mbak! " ucap Rifa'i sambil membukakan pintu mobil

"hem." Ucap Anin sambil berdehem

"enak juga naik mobil saking ngga pernah naik mobil. " Batin Anin

" O ya mbak kuliah dimana?" ucap Rifa'i sambil mengendarai mobilnya

"saya kuliah di Fakultas Kedokteran. " Ucap Anin sambil memainkan bajunya

"oke, oh ya mbak dari tadi kita belum kenalan lho mbak nama mbak siapa ya? "ucap Rifa'i

" nama saya sih enak manggil nya, nama saya Anin kalau bapak? " ucap Anin

"saya Rifa'i, nah udah sampai dan ini kartu nama saya kalau mbak Anin butuh apa–apa." Ucap Rifa'i dengan menyodorkan kartu

namanya.

"Hem makasih ya pak. " Ucap Anin sambil membuka pintu mobil.

"O iya Pak ada yang lupa, bapak tanggung jawab dulu sama dosen saya pak. " Ucap Anin.

"oke, saya tanggung jawab. " Ucap Rifa'i

sambil ke dalam kampus,

*Bersambung*

Dikampus

Sambil berjalan ke dalam kampus Rifa'i menjadi cuci mata anak perempuan dikampus

"hem mana kelas mbak?" tanya Rifa'i sambil mengikuti Anin

"itu sudah dekat kok, " jawab Anin singkat

Dan saat itulah mereka didepan kelas Anin

"bapak saja yang duluan, kan bapak harus tanggung jawab atas saya tadi! " seru Anin sambil nada ketus

'Tok-tok' sambil mengetuk pintu kelas Anin,

"ya, silakan masuk! " seru dosen yang didalam

"permisi, selamat pagi pak? " ucap Rifa'i sambil menjabat tangan kepada dosennya Anin

"iya, pak polisi ada apa ya kesini, apa ada pemeriksaan ataupun bertugas disini? " tanya dosen sambil terkejut dan mendelik tajam ke arah Anin

"oo, begini pak saya kesini mau bertanggung jawab atas dasar murid bapak yang tadi kena razia narkoba pak begitu, mohon pengertiannya pak. " Ucap Rifa'i dengan memohon kepada dosen (pak. Syamsul)

"ooo. Gitu ya, ya pak saya mengerti kok. Oke, Anin silakan kamu duduk dikursi kamu! " perintah dosen (pak. Syamsul)

"terimakasih pak atas pengertiannya mohon kerja sama nya ya pak. " Ucap Rifa'i sambil menjabat tangan pk. Syamsul

"iya Pak sama-sama," ucap pak. Syamsul

Dengan begitu Rifa'i langsung pamit

"pak. Saya langsung pamit, saya masih mau melanjutkan pekerjaan saya di kantor pak. " Kata Rifa'i dengan melangkah keluar ruangan.

"Ada-ada saja pak. Polisi tadi bisa bisanya mengantar Anin sampai ke ruangan kelas nya. " Batin pk. Syamsul sambil mengeleng-geleng kepala nya.

Sedangkan Rifa'i lanjut ke perjalanan dan saat di perjalanan, dia terkena macet karena jalanan yang begitu ramai.

"Ada apa ya di depan kok sampe macet panjang bener? " gumam Rifa'i sambil memainkan stir mobilnya dengan membuka kaca mobilnya dan bertanya kepada penjual asongan yang ada dijalan

"pak. Itu ada apa ya pak kok macet begini sampe panjang lagi? " tanya Rifa'i dan sontak saja penjual asongan tadi kaget karena Rifa'i memakai baju dinasnya.

" ppak. Iitu ada kecelakaan di deppan. " Ucap penjual asongan tersebut sambil menjawab dengan gugup.

Dengan cepat Rifa'i mengerti apa yang di katakan oleh penjual asongan tersebut.

"oo, santai aja pak sama saya, " ucap Rifa'i sambil membuka pintu mobil nya.

"ini pak, ( dengan mengasih uang) titip mobil saya dan saya mau kedepan dulu ya pak! " ujar Rifa'i

"iya Pak, makasih ya pak." Ucap penjual asongan tersebut dengan bersorak senang

"iya sama-sama ambil aja pk. saya mau ke depan dulu." Ucap Rifa'i

"allhamdulilah akhirnya bisa ngga dagang 7 hari." Ucap penjual asongan tersebut dengan hati gembira dan bisa pulang kampung akhirnya.

Lain dari Rifa'i, Anin dikampus dia lagi dikantin kampus sama teman-teman nya ada Rina, Sinta, dan Siska.

"Nin tadi kamu kok bisa terlambat sih, tadi siapa yang mengantar kamu kok ganteng banget itu tadi polisi yang nganter kamu? " tanya Rina sambil makan bakso dengan menuangkan saos, sambal, dan kecap

" oh itu polisi sialan tadi ada razia narkoba, aku udah bilang tadi aku itu ngga pengedar narkoba. Eh ternyata aku mau keluar angkot malah dicegah temannya tadi terus ada polisi tadi namanya Rifa'i. " Jawab Anin dengan mengunyah bakso.

" oh tapi polisi tadi ganteng lho nin masa iya kamu ngga tertarik sama sekali sih." Ujar Siska dengan ketawa sambil bercanda.

" Iya lho nin masa iya kamu tak tertarik sama sekali." Tambah Sinta sambil minum dengan mengambil kerupuk

"hah ada-ada saja kalian ini. " Jawab Anin sambil muka kesal karena teman-teman nya membela polisi Rifa'i.

(hih gara-gara polisi sialan tadi teman-teman ku pada belain dia) batin Anin sambil tersenyum palsu pada teman-teman nya.

"Oh iya teman-teman aku mau traktir kalian karena aku baru ditransfer papa sama mamaku." Ucap Sinta dengan wajah biasa-biasa saja.

"Bener nih Sin. " Ucap Anin, Rina, dan Siska bareng-bareng dengan wajah senang karena diantara mereka ada yang sama dengan Anin yaitu Siska karena Siska tidak punya siapa-siapa lagi kecuali Kakek dan Neneknya. Sebenarnya Kakek dan Nenek nya kaya tapi kakek dan nenek nya lagi mengurus bisnis di Los Angeles Amerika Serikat disana karena saking sibuknya nenek dan kakeknya tidak pernah kirim uang ke Siska dan dia sekarang harus kerja untuk membayar uang kuliah, makan aja cukup- cukupan, dan membayar kontrakan saja kadang telat.

"Iya teman-teman baikku." Ucap Sinta sambil tersenyum.

Anin, Rina, dan Siska lansung menyerbu makanan yang ada disana sampai kekenyangan mereka.

"Aduh kenyang banget nih Sin, makasih ya Sin, aku tu ngga pernah lho makan sebanyak ini, " ucap Siska sambil memegang perutnya.

"iya lho makasih Sin, " ucap Anin

"makasih ya Sin aku ngga pernah lho dapet teman sebaik kamu, " ucap Rina sambil minum air putih

"ya sama-sama, oh iya Rin, Sis, Nin nanti ada pelajaran lagi ngga ya, soalnya kakak ku mau pulang yang dari Australia itu? " tanya Sinta dengan tersenyum

"oh kayaknya ngga ada lho. Soalnya pak. Darmawan ngga berangkat tadi dan ngga kasih tugas kok." Jawab Rina sambil memberesi makanan nya tadi yang ia makan.

"emang kakakmu yang mana sih aku aja ngga tau? " tanya Siska

"itu lho yang laki-laki namanya kak Ibrahim yang dipanggil kak Ibra dia lagi ngurus rumah sakit disana. " Jawab Sinta

"oalah yang itu, tapi keapa dia pulang? dia aja paling lupa sama aku. " Ucap Siska sambil nada kesal karena dia dulu pernah dekat sama Ibra(kakak nya Sinta) dan ngga pernah ngabarin sama Siska jadi mereka putus cinta di tengah jalan.

"Sabar Sis, namanya juga kak Ibra itu ya lagi ngurusin rumah sakit di sana jadi dia sibuk, aku aja di telpon paling ngga dua hari sekali apa ngga tiga hari sekali, aku aja adiknya ya dan masih keluarganya, boro-boro aku aja ngga pernah nelpon dia malah dia yang nelpon aku." Jawab Sinta

"iya sis, Sinta saja yang masih keluarganya saja Sinta yang mengalah, namanya juga

sibuk. " Bela Rina

"hem, iya aku maklumin. " Ucap Siska sambil tersenyum palsu kepada teman-teman nya.

"ya udah jangan bahas itu lagi, kita mau pulang ngga? " tanya Anin

"yuk kita pulang! oh iya Nin kita bareng yuk pakek motor aku aja." Ucap Rina sambil memberesi buku nya dan mengambil kunci motornya.

"yuk! " Ucap Anin

"terus aku pulang nya sama siapa? " tanya Siska

"Aduh kamu itu bisa pulang sama Sinta tu kan satu jalan sama dia sedangkan aku ngga satu jalan sama kamu." Jawab Rina

"oh iya lupa tapi aku lagi ngga ada duit boleh ya nebeng Sin, ya boleh ya. " Ucap Siska dengan memohon kepada Sinta

"hem gimana ya, tapi gua mau jemput kakakku dibandara, kalau kamu mau ikut aku dulu ke bandara jemput kakakku kalau kamu mau." Ucap Sinta

"hem ya udah deh ngga papa daripada gua jalan nanti sampai rumah gua nanti ngga bisa kerja sore nya nanti." Ucap Siska sambil nada agak sedikit pelan

"hem yaudah kita pulang yuk jugaan gua mau bantuin ibu di rumah nanti mau jualan. " Ucap Anin sambil memakai tas nya

"sampai bertemu besok teman-teman, " ucap Anin, Rina, Sinta dan Siska dengan melambaikan tangannya

Lain dari Anin, Rifa'i terus berjalan menuju lampu merah disana karena menyebabkan kemacetan yang panjang.

"Maaf beri saya jalan, Hai bro kamu mengatur jalan dulu. Biar ibu sama bapak ini aku yang ngurusin dan teman-teman sebentar lagi juga sampai. " Ucap Rifa'i

"iya kamu tolong urus ini gua mau urus jalan, biar nggak ada kemacetan. " Ucap temannya Rifa'i yang tak lain polisi juga(pak. Aldi)

"oh ya tolong pangil kan ambulans ya pak!" perintah Rifa'i

"iya Pak. " Ucap orang yang ada di sana

"ini kayak kenal gua siapa ya wajah-wajahnya sih mirip sama Anin. " Gumam Rifa'i dengan nada cemas karena jika ada orang kecelakaan pasti dia akan cemas.

"itu pak ambulans nya. " Ucap orang yang disana

**Bersambung

Terima kasih para teman-teman yang aku sayangi

😌🙏😘😘

Silahkan kalian Komen, like, dan vote sesuai hati kalian ya... kalau mau😇😇

Jangan lupa terapkan komentar positif dan jangan komentar negatif ya dan memotivasi author nya 🤗🤗

oke... SALAM DARI AUTHOR 😘😘😘**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!