...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
DUUBB
Cahaya lampu dinyalakan menerangi ruangan gelap tersebut, ditengah nya ada dua pria yang terikat di kursi, penampilannya terlihat kacau, penuh luka dan wajah nya nampak bonyok tentu tidak baik-baik saja.
Dari kegelapan asap rokok mengepul ke langit-langit.
"Katakan lagi?" Sahut suara dari kegelapan tersebut.
Dua orang tersebut tetap bungkam bahkan sengaja untuk bungkam.
"Asal tahu saja, aku orang nya tidak sabaran" sahut lagi seseorang dalam kegelapan.
Namun tetap sama meski sudah dihajar babak belur, belum mendapatkan jawaban yang di inginkan.
Suara sepatu terdengar mendekat ke arah dua pria yang diikat, dari arah kegelapan itu muncul.
lalu terlihatlah pria dengan wajah imut nan bad boy nampak seperti tidak akan melakukan hal jahat, pria dengan rambut hitam serta tato ditangan kanan nya.
"Hahh.. Brother.. Aku pikir kau harus memikirkan matang-matang karena jasad kalian bisa saja tidak akan pernah ditemukan. Temanku.. Sangat marah" ucap pria tersebut mengancam.
Seseorang yang masih dalam kegelapan tersebut masih diam diposisi nya dengan asap rokok mengepul ke atas. Hanya siluet hitam yang nampak.
Namun bukannya mendapat jawaban, pria bertato itu juga kesal lalu mengeluarkan satu batang rokok dengan lighter.
Kling
Blubb
Ujung rokok tembakau terbakar, asap pun menyengat langsung menyapa indra penciuman mereka.
"Aku tidak bisa menunggu lama lagi.." Sahut suara dalam kegelapan.
Pria bertato mengeluarkan pistol revolver dari sakunya serta tiga peluru, dengan rokok di mulutnya ia menunjukkan isi pistol yang kosong dan disaat itu juga diisi peluru didepan mata mereka dengan tak berjarak.
"Kita lihat.. Apa masih ingin bungkam" ucap pria bertato tersebut dengan pandai memutar tempat peluru.
Kreeeekkkk
Suara berhenti lalu didekatkan ke kepala pria bertato tersebut dengan wajah tengil nya.
Tuk
Peluru tidak terlontar, pria bertato itu tersenyum miring, lalu memutar lagi tempat peluru tersebut.
Kreeeekkkk
Suara berhenti lagi lalu mendekatkan ke kepala pria didepannya, raut wajahnya masih aman, menahan semua siksaan. Namun..
Tuk
Pria bertato menarik pelatuk nya namun beruntung peluru tidak terlontar. Pria didepannya menghela nafas nya dengan berat.
"Hebat.. 1 sama" seru pria bertato tersebut.
Di kegelapan pria tersebut hanya menikmati tontonan tersebut.
Dipercepat pria bertato memutar lagi, suara putaran tempat peluru membuat pria babak belur itu sungguh frustasi karena ketakutan.
Kreeeekkkk
Tuk
Kreeeeekkk
Tuk
"Lagi" ucap pria bertato.
Kreeeeekkk
Tuk
Kreeeeekkk
Pria bertato tersebut mendekatkan ke kepala pria didepan nya lagi.
"Hentikan!" Pecah pria babak belur tersebut yang kuat menahan ketakutan itu.
"Akan kukatakan" terang nya.
Pria bertato menurunkan pistolnya.
"Malam ini.. Barang nya akan dikirim ke Rio Rico, dengan kapal" jelas nya.
Pria dalam kegelapan bangkit dari duduk nya, lalu membuang putung rokok dibawah lalu menginjaknya.
"Kalian dengar?? Ayo.. Ambil barang nya" Sahut pria bertato tersebut adalah Chris Jung ia adalah seorang mafia dengan segala kekejaman nya jika menyangkut bisnis nya.
"Terlambat.. Kapal nya berangkat jam 6 sore, sekarang... jam 7" sahut pria tersebut dengan senyum getir karena luka di wajah.
"Bàjíngân" umpat Chris mengatupkan rahang nya.
Bughh
Satu pukulan mengenai wajah pria tersebut hingga pria tersebut terjatuh dari kursinya. Dan satu lagi pria hanya memandang ketakutan.
Bugh
Bugh
Bertubi-tubi pukulan menghantam pria tersebut, setelah puas anak buah Chris membenarkan kursi tersebut. Terlihat wajah pria tersebut tambah babak belur. Chris mencengkram bahu pria tersebut dan mendekatkan mulut nya ke telinga untuk membisikkan sesuatu.
"Dengarkan.. Kalau sampai aku tidak menemukan barang ku, akan ku bunuh kau meski di alam baka" bisikan mengerikan itu membuat siapapun bergidik ngeri.
Chris menjauhkan dirinya setelah membisikkan sesuatu, lalu anak buah mereka berjalan pergi, diikuti pria didalam kegelapan tersebut. Chris sadar waktu semakin sempit ia pergi berjalan tiga langkah lalu berbalik.
Dor
Dor
Dua tembakan tepat diarea perut dua pria tersebut, lalu dengan santai Chris memasukkan kembali pistol dalam sakunya sambil berjalan keluar. Baru ingin memasuki mobil.
"Kalian.. Pergi ke Pelabuhan, memastikan kapal itu berangkat" perintah Chris lalu dipatuhi oleh anak buahnya. Ia masuk dalam mobil dan mobil itu mulai berjalan.
Disampingnya ada Zac pria yang sejak tadi sembunyi.
"Sîàlàn.. Aku sejak tadi sembunyi.. Nyamuk ada dimana-mana" garuk Zac diarea tangan nya.
"Siapa yang menyuruhmu sembunyi" balas Chris.
"Aku membuat suasana tegang, tidak tahu?" Protes Zac.
"Yaa.. Baiklah, kita akan ke bandara" angguk Chris.
"Tentu saja.. Sebelum polisi mendatangi mu, mereka akan tahu nomor seri di peluru" balas Zac.
"Tidak akan, mereka tidak akan berani melawan geng" terang Chris.
...****************...
Sesampainya di bandara Chris mendapat telfon dari anak buahnya yang dari pelabuhan.
"Ya?"
"Benar Bos, memang ada kapal ukuran sedang berangkat jam 6 sore, saya akan kirimkan CCTV nya mereka membawa barang ke dalam kapal" ucap anak buahnya.
"Kirimkan" jawab Chris.
Setelah memastikan CCTV tersebut, Chris yakin untuk pergi ke Rio Rico yaitu negara Meksiko.
"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Zac yang mengemut permen susu.
"Sudah dipastikan ada kapal sedang berangkat, entah sampai kapan tiba di pelabuhan meksiko. Sedangkan jalur udara kita bisa melewati hanya 12 jam lamanya" terang Chris yang berpikir.
"Biarkan anak buah menunggu disana, berjaga-jaga kalau kapal itu kembali lagi, kita akan berjaga di pelabuhan meksiko" jelas Zac dan di anggukkan oleh Chris, mereka pun segera pergi menuju pesawat yang mereka pesan.
...****************...
Anak buah Chris yang berada di pelabuhan tidak menyerah untuk mengetahui kapal itu berlayar, mereka pun mencari sesuatu di pelabuhan tersebut. Lalu melihat pos yang ada pemancar sinyal seketika langsung ke sana.
"Apa.. Radio di kapal bisa dihubungi?" Tanya nya yang melihat ada yang jaga dalam pos tersebut.
"Iya.. Tapi.. Anda siapa?" Tanya pria tersebut.
"Aa.. Barusan barang ku tertinggal di kapal tapi.. Kapal nya malah tidak ada" alasan nya.
"Kapal yang mana?" Tanya nya sambil melihat catatan.
"Sss.. Apa.. Bisa melacak GPS kapalnya?" Tanya lagi untuk memastikan.
"Tentu saja.. Setiap kapal mempunyai GPS, karena kalau cuaca buruk, atau kapal menghilang bisa dilacak, tapi.. Kalau kapal tenggelam GPS tidak bisa langsung dilacak kemungkinan rusak atau mati" pungkas orang tersebut sambil mengutak-atik komputernya.
"Tolong carikan kapal ini" ucap nya dan memberikan foto kapal yang dimaksud.
"Oh? Kapal ini milik Pak Hari.. Tapi katanya ada orang yang menyewa kapalnya, tunggu sebentar" ucap pria tersebut yang langsung tahu pemilik kapal, dan langsung menemukan lokasi kapal tersebut yang sedang berlayar.
"Disini.. Kapal nya sedang berlayar" unjuk pria tersebut memperlihatkan tanda titik kapal yang bergerak di lautan.
"Destinasi berakhir dimana?" Tanya nya lagi.
"Aku tidak tahu" geleng pria tersebut.
"Anda yakin kapalnya bergerak?" Tanya nya.
"Ya.. Coba aku akan bicara dengan radio" ucap pria tersebut sembari mengutak-atik radio pemancar untuk berbicara pada kapal yang dimaksud.
Tapi mereka tidak akan mengangkat panggilan radio tersebut.
"Bisakah awasi kapal itu?" Anak buah Chris mengeluarkan segepok uang dan memberikan pada pria tersebut.
"Ya.. Itu mudah" menerima uang tersebut karena uang yang tidak bisa ditolak olehnya.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan tinggalkan jejak yaa~...
...OrchidCho...
...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
12 jam berlalu di pesawat mereka tiba di bandara Meksiko banyak pendatang dengan berwajah orang timur. Mereka langsung menaiki mobil untuk menuju pelabuhan.
"Ahh.. Aku sangat lelah" lenguh Zac yang masih lelah dalam penerbangan 12 jam lamanya.
"Kau bisa pulang, Aku yang akan kesana" pungkas Chris yang mengutak-atik ponselnya.
Dan disitu Chris dapat kabar kapal tersebut masih diperjalanan, dan berpikir akan memakan waktu yang lama.
Mereka memiliki organisasi skala yang besar, bahkan Chris pun menyuap para pejabat untuk tetap bisa berorganisasi dengan bebas.
Tak jarang terkadang pejabat meminjam uang dari nya, tapi dengan bunga yang tinggi.
Chris tiba di pelabuhan yang sibuk, namun belum melihat kapal tersebut.
"Kalian tetap disini" perintah Chris pada anak buahnya.
Namun dalam beberapa jam terlihat awan yang mendung dari arah laut, Chris memeriksa cuaca yang akan ada badai.
Dan benar hujan pun turun, Chris menelfon kembali anak buahnya yang berada di pelabuhan lain, untuk tetap memantau kapal dikarenakan ada badai.
Seketika awan gelap muncul diiringi hujan membasahi, Chris hanya melihat badai hujan ditambah angin kencang tersebut.
Whuuuzzzz
Suara angin diiringi hujan dan awan menjadi gelap, matahari tertutup, orang-orang yang tadi ramai segera berlindung.
Jauh dilautan luas sebuah kapal yang bergerak tak beraturan karena ombak menerjang, membuat nahkoda harus ekstra hati-hati agar kapal tetap bisa bertahan.
Karena awan terlihat hitam, bahkan jarak pandang pun minim, awak kapal terlihat kesana kemari sibuk membantu kapal tetap berjalan, air menyiprat ke dalam kapal.
"Cepat!" Teriak awak kapal pada yang lain.
Membuat mereka kewalahan namun tetap pada tugasnya, ombak pun meninggi karena angin badai tersebut, beberapa awak pun ada yang muntah karena guncangan dahsyat ombak.
Sampai ombak menerjang kapal membuat dek kapal terisi air masuk lewat lubang.
"Siaga!!! Kurasa ini tidak akan bertahan lama!!" Teriak kapten kapal tersebut.
Kapal pun lama-lama terisi dengan air laut, membuat kapal tenggelam setengah, bahkan mesin pun mati.
Bresss
Byaaarrr
Hentakan ombak begitu kuat hingga membuat kapal terbalik dan perlahan ke bawah hingga ke dasar laut.
Awak kapal menyelamatkan diri terjun ke laut lebih dulu dan pada akhirnya terombang-ambing di laut.
Melihat kapalnya yang sudah tidak bisa lagi terselamatkan, begitu juga dengan barang ekspedisi tersebut yang tenggelam bersama kapal mereka. Awak kapal hampir tidak bisa bertahan karena badai yang membuat air laut bergejolak.
Setelah kapal sudah hancur karena ombak ganas, di bawah laut terlihat sangat gelap seperti ada makhluk besar yang akan tiba-tiba muncul dari kegelapan dalamnya lautan.
Sampai lama nya badai mulai mereda, salah satu awak membuka kotak kayu yang terombang-ambing dilaut itu adalah alat penyelamatan, yang jika dibuka bisa berbentuk perahu darurat.
Di kedalaman laut, kapal yang sudah mencapai dasar langsung hancur berantakan.
Tidak ada yang bisa menelusuri lautan yang sangat luas didalamnya banyak sekali rahasia yang menakjubkan.
Di pelabuhan Chris melihat langit sudah reda pada siang itu, dan ia mendapat telfon dari anak buahnya yang dari pelabuhan Korea disana langit gelap karena perbedaan waktu.
"Bos.. Kapalnya.. Tenggelam.. Koordinat GPS menangkap tidak bergerak" lapor anak buahnya dari sambungan telfon.
Chris hanya bisa menghela nafasnya berat dan menggenggam erat ponselnya yang berada di telinganya.
"Baiklah," Chris mematikan sambungan telfonnya.
"Isshh.. Aku kehilangan 100 miliar" lanjut rutuk Chris yang terlihat menahan kekesalannya.
Ia menghubungi anak buahnya kembali.
"Kau urus masalah disana, cari siapa dalang yang mencuri nya, kabari Aku lagi kalau sudah ketemu" perintah Chris dengan nada dingin nya.
"Baik.. Bos" jawab anak buahnya.
Sebenarnya barang itu adalah porselen, dan perhiasan antik yang nilai jualnya sangat mahal, ia mendapatkan barang tersebut dari pelelangan barang hasil curian. Tapi didalam nya juga terdapat barang miliknya dalam artian bubuk putih tersebut yang tidak mudah untuk menyelundupkan nya kesana.
Bahkan Chris sudah mengecek semua barang tersebut, yang akan ia bawa dari pelabuhan Korea untuk dibawa ke Rusia. Tapi.. Semua itu hilang.
Chris pun kembali menuju keberadaan Zac memberitahu yang terjadi.
"Belum pasti barang itu ada dikapal" terang Zac.
"Sampai kutemukan siapa dalangnya" kesal Chris yang duduk.
"Rileks.. Bukan hanya itu penghasilan kita" terang Zac berusaha menenangkan Chris.
"Kita baru saja kehilangan 100 miliar. Kau pergi ke Italia lebih dulu, aku akan balik ke Seoul dalam penerbangan sore ini" tekad Chris. Mendengar itu Zac hanya bisa melihat terperangah.
"Siapapun pencurinya, dia akan tamat ditangan nya" ucap pelan Zac yang mengambil satu barang rokok nya.
...****************...
Sebuah mall dikawasan Seoul, tiga mobil SUV hitam yang berhenti khusus VIP, keluarlah beberapa orang berjas hitam dan membukakan pintu mobil SUV tengah, dan beberapa bodyguard berbaris menjaga nya, lalu keluarlah seorang gadis muda modis dengan kacamata hitam bertengger di hidung mungilnya.
Dan tangannya memegang rokok dan ia mengisapnya sekali lagi sebelum masuk membuat asap mengepul ke atas.
Lalu ia menyodorkan sisa rokok yang masih panjang tersebut pada bodyguard nya. Dan diambil lah rokok nya oleh salah satu bodyguard nya.
Baru setelah itu ia memasuki mall, dari atas sampai bawah yang dipakai di tubuhnya adalah semua barang branded mahal.
Bahkan saat memasuki mall, bodyguard nya selalu dibelakangnya, selalu siaga untuk nona nya dalam keadaan save. Seketika gadis itu menjadi pusat perhatian soal penjagaan ketat untuknya karena sangat menarik perhatian di mall itu.
Meskipun terlihat sangat menggangu gadis itu tak punya pilihan, selain hanya membiarkan nya. Dengan santai ia berjalan melewati toko barang branded lain nya, dari perhiasan, tas, hingga baju mahal.
"Hmm.." Ia berdehem melihat kalung yang cantik terpajang di etalase.
"Ayahku akan pergi ke Italia.. Boleh aku minta ini?" Monolog gadis tersebut melihat kalung yang ia inginkan.
"Tentu saja nona" jawab salah satu bodyguard.
Tak lama dia pun membawa paper bag kecil berisi kalung tersebut ia dengan senang mendapat barang yang ia inginkan dan melanjutkan jalannya di mall, tak hanya satu barang yang ia beli, sungguh gadis itu menghabiskan puluhan juta dalam sekejap hanya untuk memenuhi keinginan nya dengan barang bagus apalagi barang limited edition.
...****************...
Di balkon hotel Meksiko dengan pemandangan yang indah disana ada Chris yang sedang merokok melihat luas nya laut disana membentang biru, di belakangnya ada Zac yang samanya sedang merokok.
"Dari sana.. Janji kau akan menyusul ke Italia" tutur Zac.
"Iya.. Aku akan tangkap dulu mereka" pungkas Chris dengan mata tajamnya.
"Soal kau sudah bertemu dengan Mr. Varent bagaimana?" Tanya Zac.
"Itu.. Entahlah.. Aku akan bertemu dengannya" pungkas Chris yang sambil menyeruput kopi hitam pahit nya.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...
...OrchidCho...
...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
Perjalanan yang tidak mudah, lelah, dan tenaga pun terkuras habis, sesampai di Korea jam 4 pagi, namun itu bukanlah masalah baginya dengan pesawat dan langsung menuju pelabuhan yang sudah ditunggu oleh anak buahnya.
"Sudah saya temukan Bos, anda mau bertemu dengannya?" Tanya anak buahnya langsung sesampainya Chris disana.
"Tentu, dia sudah membuatku marah, beraninya mencuri barang ku" angguk Chris sambil memasuki mobil.
Mereka sampai disebuah pelabuhan sebuah bangunan kosong dekat laut, biasa untuk menyimpan peralatan untuk mencari ikan bagi nelayan.
Seorang pria yang diikat dikursi melihat ke arah Chris yang baru datang.
"Aa.. Rupanya kau pesuruh Pak Lee.. Berani nya.. Memang nya pejabat boleh begitu??" Chris tertawa melihat siapa dalang nya yang ternyata mengenalinya.
"Ini, rekaman saat dia datang" unjuk anak buah Chris. Dan di anggukan olehnya.
"Jelas, siapapun yang menyentuh barangku, tidak akan hidup lagi" ungkap Chris yang mendengar nya saja membuatnya ngeri.
Namun bukannya takut pria tersebut malah tersenyum sinis dengan lelehan darah diwajahnya. Membuat Chris menaikkan satu alisnya.
Sreeeeggg..
Suara pintu gedung yang terbuka, terlihat ada banyak orang datang.
"Oh.. Pesta nya belum dimulai?!" Sahut pria yang baru datang, rupanya dia pemimpin nya.
"Kau tidak sendiri rupanya" Chris menggertakkan giginya pada pria didepannya. Ternyata membawa kelompok.
"Oi.. Jangan ikut campur, ini bukan tempat bermain. Pergilah" sahut Chris pada kelompok yang baru datang.
"Lucu sekali.. Biasanya kami tidak akan mendengarkan mafia bréngsék seperti mu" jawab pria itu dengan remeh yang jelas dia berada di pihak musuhnya.
Chris Mendecih mendengar nya, setelah diremehkan.
"Pak Lee yang mengirim kalian" santai Chris yang mengeluarkan pistol di sakunya dan menodongkan ke arah pria yang menjadi tawanan nya.
"Keluarkan!" Teriak pemimpin tersebut.
Anak buah musuh nya langsung mengeluarkan benda tumpul dan tajam, yang siap bertarung.
"Ahh.. Dasar preman síalàn" decih Chris menurunkan pistól nya.
"Apa katamu??" tak terima karena mendengar itu.
"Asal kau tahu, barangnya juga tidak akan pernah sampai karena badai kemarin" terang Chris yang menatap pria tersebut.
"Jadi.. 100 miliar ku melayang sudah. Bayarlah dengan nyawa kalian" lanjut nya sambil menunjukkan smirk nya.
"Omong kosong, serang!!!" Seru pemimpin geng tersebut.
Tak mau kalah mereka menyerang dengan pisau, kapak, dan bahkan tongkat baseball.
Anak buah Chris langsung menyerang, sedangkan Chris hanya menghela nafasnya lalu ikut melawan mereka, dengan tinjunya lawan pun meringis ia dengan pandai menangkis pukulan lawan nya.
Tak butuh waktu lama, kini lawan nya sudah terpojok di dermaga, tanpa ampun lagi Chris menembakkan di kaki pria tersebut.
Dooor
"Aaarggghh" meringis pria tersebut yang langsung berlutut.
"Sekarang, telfon dia.. Transfer uang nya 100 miliar" ancam Chris dengan pistol di tangan nya.
"Isshh.. Mafia Sîãlàn.. Kau pikir aku akan menuruti nya?! Bunuh aku!" Ucap pria tersebut meski sudah terpojok.
Dorr
Tanpa menunggu lagi Chris melontarkan lagi peluru tepat di kepala pria tersebut. Yang langsung rubuh tubuhnya.
Beberapa anak buah Chris juga kaget, apalagi sisa anak buah lawan nya juga terkejut bukan main yang langsung berlutut dan menaikkan tangan nya.
"Kirim jasad nya ke Pak Lee, dia tidak akan melaporkan ku" perintah Chris. Dan di iyakan oleh anak buahnya langsung pergi melaksanakan perintah.
Chris melihat Boat trader mewah yang ada lambang daun pakis, ia teringat itu lambang yang ada di rumah Pak Lee.
"Kapal itu..punya Pak Lee?" Tanya Chris pada anak buah musuh yang tersisa.
"Iya.." Jawab takut.
Chris pun memeriksa ke dalam, memeriksa dengan teliti, dan berpikir kenapa dia punya Boat sebagus ini. Saat berkeliling Chris melihat lantai yang tertutup dikunci. Pasti ada sesuatu.
Door..Doorr
Dua tembakan mengenai gembok tersebut membuat terbuka, setelah dibuka terlihat dalam balutan kain ada uang dollar bertumpuk.
"Untuk apa dia simpan uang ini disini?" Pikir Chris sambil memegang lembaran uang dollar tersebut.
"Untuk kabur, berjaga-jaga, tapi.. Aku akan ambil semua nya" smirk Chris lalu mengambil beberapa dan dibagikan ke anak buah musuh dan anak buahnya.
"Kalian pasti belum dapat bagian, Bukan? ambil dan pulang lah, matahari akan terbit sebentar lagi" tutur Chris selesai membagi kan uang tersebut dengan entengnya.
"Dengan uang itu, bukankah kalian juga harus berkencan? Dan membeli makanan enak?" Tutur Chris pada sisa anak buah yang lain.
"Terimakasih" ucap salah satu lalu pergi setelah mendapat yang dia mau.
Terdengar suara burung camar tanda matahari akan muncul sebentar lagi.
"Kau.. Cepat pergi ke Italia bubarkan organisasi untuk sementara, aku naik kapal ini, meski tidak senilai barangku yang hilang" ucap Chris pada salah satu anak buah terpercaya nya sembari menaiki kapal tersebut.
Anak buahnya segera pergi dari sana setelah mendapat perintah menyisakan Chris dengan satu anak buahnya.
"Bos akan pergi sendiri?" Tanya nya.
"Aku jual kapal ini, tidak mudah, Aku akan mampir ke Jeju" terang Chris yang sambil bersiap memeriksa bagian kapal.
"Bos.. Jangan pergi sendiri, Aku akan temani, saat ini air laut sangat dingin, seperti es" pungkas anak buahnya.
"Hmm" deheman Chris yang berjalan diatas kapal tanpa sengaja kakinya tersandung membuatnya terhuyung ke belakang.
"O"
"Bos!"
Tubuhnya tidak bisa menjaga keseimbangan akhirnya..
Jebuuuurrr
Tercebur ke laut, mata Chris terpejam merasakan tubuhnya terus ke bawah ia pun membuka matanya. Ia nampak terdiam melihat hanya kegelapan didalam air, bahkan saat melihat kebawah pun hanya kegelapan yang ada.
Splaashhh
Chris berenang mendekati kapal, tangan anak buahnya terulur untuk membantu, Chris pun sudah naik ke atas kapal.
"Anda membuat ku senam jantung, kenapa lama tidak keluar dari air" rutuk anak buahnya.
"Didalam sangat gelap, membuatku merinding" tutur Chris.
"Anda tidak kedinginan? Airnya kan sangat dingin" terang anak buahnya.
"Sangat dingin" terang Chris.
"Lebih baik anda pulang bersama ku" ucap anak buahnya lalu ia mendapat notif di ponselnya.
"Bos, jasadnya sudah dikirim, Pak Lee sudah melihatnya, dia nampak marah" terang salah satu anak buahnya yang melihat ponselnya.
"Tentu saja.. Aku dapat kapal miliknya dia akan kemari" ucap Chris yang hanya asumsi nya.
"Kalau begitu Aku akan tetap disini" pungkas anak buahnya.
"Tidak.. Aku akan sendiri, jadi mereka tidak akan mengejarmu" Chris merogoh kantung celananya yang kosong.
"Aku menjatuhkan ponselku dalam air" lanjut Chris merutuki kesalahan karena kurang keseimbangan.
"Pakai ini" tawar anak buahnya dengan ponselnya.
"Baiklah, cepat pergi.. Ambil jalan memutar dan segera pergi ke bandara" Chris mengambil ponsel anak buahnya.
"Baik Bos, Aku pergi dulu" pamit anak buah nya.
Chris mengangguk dan bersiap untuk pergi juga, sebelum itu ia melihat bensin yang sudah terisi penuh dengan baik, meski bajunya basah, Chris segera pergi dari sana karena sudah beberapa orang lewat juga untuk beraktivitas.
Kapal tersebut pun dinyalakan lalu berlayar dengan mulus, sambil berlayar Chris memasang mode otomatis jalan sendiri, ia pun segera mencari pakaian kering didalam kapal yang ternyata tersedia kemeja dengan corak bunga, tak pilih-pilih Chris memakai nya.
Dengan kacamata hitam bertengger dihidung mancungnya, serta poni yang tadinya basah menjadi setengah kering diterpa angin laut, ketampanan nya makin berkali-kali lipat.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...
...OrchidCho...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!