Akh..

Uh uh..

Hiks..

Tolong..

Isakan lirih yang penuh kesakitan menggema di ruangan pengap dan sempit itu.

"Samuel tolong aku"suara lemah itu dipaksa keluar dari tenggorokan yang sudah kering sejak tiga hari lalu.

"Percuma kau meminta tolong pada suami mu itu,apa kau tidak tau jika dia saat ini sedang bersenang-senang dengan adik tiri mu.Oh!! satu lagi mereka bahkan membawa kedua putra mu"

Suara itu terdengar dingin dan tidak berperasaan.

"Tidak..tidak mungkin" wanita lemah itu menggeleng kuat.

Sudah berhari-hari dia dikurung di tempat ini,tanpa sepengetahuan siapa pun.Seluruh tubuh nya terasa sakit akibat luka sayatan,pukulan dan juga seluruh jari-jari yang telah kehilangan kuku nya.

Tes tes tes

Air mata menganak sungai berlomba turun dari mata yang yang nyaris tertimbun lemak.

Wanita ini adalah Victoria Graham,istri kolong merat di kota B,yang keberadaan nya disembunyikan dari dunia luar,pasal nya bobot tubuh nya mencapai dua ratus kg.

Ceklek

Suara pintu terbuka dari luar,membuat ruangan pengap itu sedikit penuh cahaya.

Tap tap tap

Suara hells bergema kedalam ruang sempit itu,lalu wajah cantik muncul dalam bidang pengelihatan Victoria.

"Jas.." suara nya membawa harapan,ini adalah adik tiri nya.Adik yang sudah dia kasihi sedari mereka remaja.Hubungan mereka selalu baik dan sang adik juga sangat manja pada nya.

"Kenapa di masih hidup??"

Mendengar nada dingin itu,hati Victoria bagai tersiram seember es,dingin dan beku.

"Kenapa lagi,tentu karna menunggu mu" jawab pria itu datar,namun jika didengar dengan hati-hati tidak sulit untuk mendengar kelembutan dalam nada suara nya.

Ck

Jasmine berjongkok untuk mensejajarkan wajah nya dan Victoria.

"Terimaksih kak sudah menandatangi surat cerai itu,aku akan menjaga suami dan kedua putra mu dengan baik.Oh..terimakasih juga karna memberikan status dan posisi mu sebagai putri sah keluarga Graham,pada ku.Karna tugas mu sudah selesai,maka matilah"

Ucapan dingin yang tidak berperasaan keluar dari mulut adik tercinta nya.

"Kau kau.."

Uhuk..

Victoria memuntah kan darah dari mulut nya,mata nya melotot melihat jari ramping Jasmine menggenggam pisau yang berlumuran darah.

Jleb

Jleb

Jleb

Tubuh victoria bergetar hebat,akibat tusukan yang berulang-ulang.

Cuih..

Jasmine meludahi tubuh besar Victoria,bahkan dia tidak menyembunyikan rasa jijik nya lagi.

"Kak Alex,bakar tempat ini.Jangan tinggal kan satu jejak pun" perintah nya.

Alex sahabat dekat Samuel,hanya mengangguk dingin.

"Setelah ini aku tidak berhutang budi lagi pada mu,Graham" kata nya datar.

Victoria yang diambang kematian nya mengingat ini adalah pria yang ditolong nya sepuluh tahun lalu.Pria ini adalah putra haram seorang mafia,dia menjadi korban pembunuhan,kebetulan Victoria lewat,dan menolong nya.

"Ada apa kakak?? Oh aku punya rahasia yang harus kuberitahukan pada mu.Setelah kau melahirkan diam-diam aku mencampur makanan mu dengan obat penambah nafsu makan,dan itu sudah lebih dari sepuluh tahun lalu.Karna itu tubuh mu bisa.."

Jasmine tidak melanjut kan ucapan nya,namun Victoria yang mendengar nya sangat marah.

"Kenapa.." lirih nya tidak terdengar.

"Ya hutang mu lunas.Bakar"

Jasmine keluar dari ruangan itu,lalu tempat itu pun terbakar.

Ditengah nyala api yang lahap menyantap seisi ruangan pengap itu,Victoria menghembuskan nafas terakhir nya.

Rasa sakit

Kesepian

Membawa jiwa Victoria kedalam kegelapan.

Tapi yang tidak di ketahui nya,sesosok tubuh jangkung bergegas bak kesetanan menuju bangunan yang menjadi tempat pemakaman Victoria.

'Aria..'bisikan lembut yang hanyut tenggelam bersama sapuan angin...

Plak

Plak

"Dasar anak tidak berguna!!Bagaimana mungkin kau tega mempermalukan adik mu seperti itu?"

Rasa panas di wajah nya membuat mata Victoria mengerjab bingung.Bukan kah dia sudah mati di gudang kumuh tempat dia di siksa,lalu dibakar bagaimana mungkin...?

"Apakah hamil membuat mu bodoh?"

Victoria mengangkat wajah nya dan melihat kearah pemilik suara yang masih memaki diri nya.

Ny.Graham,nenek kandung Victoria,bukan kah neneknya ini sudah meninggal tiga tahun lalu sebelum dirinya diculik dan disiksa??

Lalu apa yang dia lakukan sekarang disini??

Tunggu tunggu bukan kah ini suasana yang familiar??

Dia menatap keseluruh ruangan dimana dia berada,pandangan nya tertuju pada kalender yang tergantung di dinding.

'2015' mata nya membulat.

Jadi apakah dia terlahir kembali ke sepuluh tahun sebelum nya,dimana kemalangan diri nya dimulai??

Hahahaha

Tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak,mengejutkan para penghuni di ruangan itu.

"Dasar sinting!! Apakah kau pura-pura gila sekarang?"

Ny.Graham kesal karna dihiraukan lalu mengangkat tangan nya lagi,kali ini dia menggunakan kekuatan penuh untuk memberikan tamparan pada wajah Victoria.

Melihat nenek yang sangat dihormati nya di kehidupan sebelum nya,kini memandang nya dengan penuh benci.Membuat kebencian membara di dada nya.

Padahal sebelum adik tiri ini datang,dia juga kesayangan nenek nya.

Jika di kehidupan sebelum nya, dia pasti akan buru-buru meminta maaf,dan menerima dengan pasrah tamparan itu,maka di kehidupan ini dia akan lebih mencintai diri nya sendiri.

"Rasakan ini anak bodoh" Ny.Graham mengayunkan tangan nya namun kali ini dia harus kecewa karna tangan keriput nya tertahan diudara.

"Lepas" bentak nya pada Victoria yang menahan tangan nya.

Bukan nya melepas nya,Victoria mencengkram kuat tangan yang sudah keriput ini.

"Lepas brengsek" jerit Ny.Graham kesakitan.

Dia merasa lengan nya akan patah karna kekuatan yang digunakan Victoria pada nya.

"Nenek ku sayang,tidak adakah yang memberitahukan kepada mu,bahwa kita dilarang untuk menggigit lebih dari yang bisa kita makan"

Suara Victoria tajam penuh penekanan,yang membuat nenek nya terkejut bukan main.

"Victoria" suara tajam itu berasal dari pria paruh baya,yang wajah nya enam puluh persen mirip dengan diri nya,ini adalah ayah nya yang bajingan.

"Jangan berteriak,aku tidak tuli" desis Victoria tanpa rasa takut sedikit pun.

Dikehidupan nya yang dulu,ayah nya akan selalu menaikan nada suara nya untuk membuat diri nya merasa lemah.Dan dengan bodoh nya diri nya mengikuti keinginan ayah nya,hingga dirinya menjadi tidak berguna.

"Apakah ini adalah hasil dari didikan yang kau pelajari selama ini di Graham??"

Tanya ayah nya dengan nada tidak bersahabat.

"Ini putri mu yang tidak berbakti,sudah kukatakan sejak dulu untuk melihat lebih jelas latar belakang seorang wanita sebelum menikahi nya,lihat kan hasilnya sekarang"

Ny.Graham langsung meluap kan kekesalan nya,dia bahkan lupa jika tangan nya masih di cengkram kuat oleh Victoria.

Hahaha

"Lucu sekali nyonya ini?Kenapa sekarang kau meribut kan tentang asal usul ibu ku tetapi sudah bertahun-tahun kau menikmati milik ibu ku"

Victoria mencibir kelicikan wanita yang di panggil nenek ini.Mata nya kini beralih pada pria tua yang duduk di kursi roda tidak jauh dari posisi mereka.

"Kuharap tidak ada yang lupa dengan saham ibuku di perusahaan kan??"

Suara Victoria tajam menggema di tengah ruangan yang lenggang ini.Apalagi saat Victoria menyentuh titik sakit semua orang.

Benar saja wajah ayah nya langsung merah padam.

"Cukup Victoria!! Jangan terus membuat masalah,bukan kah nenek mu hanya bertanya tentang sikap picik mu??Apa salah nya menandatangani perjanjian pertukaran status itu?Bukan kah Jasmine adalah adik mu sendiri?? Lagi pula kau juga akan di beri kompensasi yang pantas kan?"

Ya..bagi ayah nya jika dirinya tidak menuruti semua keinginan adik nya maka dia adalah orang yang picik.

Jika saja ini masih dirinya dimasa lalu,pasti dia akan buru-buru meminta maaf dan menyanjung semua orang,terutama nenek nya.Agar kasih sayang semu itu masih dapat dirasakan nya.

Namun melihat satu per satu orang diruangan ini memandang rendah dirinya,dia tidak akan tertipu lagi.

Kasih sayang keluarga??

Jika harus ditukar dengan nyawa nya,maka persetan saja dengan keluarga.

Dia dengan kuat menghempaskan tangan nenek nya,bahkan tubuh renta wanita kejam itu sampai tersungkur.

"Nenek" seruan keprihatinan terdengar menjijikan di telinga Victoria.

Jasmine Graham,anak haram yang disayangi sepenuh hati oleh nya,tapi dengan kejam menghunuskan pisau ketubuh nya.Betapa bodoh nya dirinya dahulu,tidak mampu melihat wajah munafik ini.

"Kak setelah aku mulai terkenal di dunia seni tari,akan banyak orang-orang yang akan mengulik masa lalu ku,jika status ku terbongkar maka..aku" lihat-lihat wajah nya sudah akan menangis,seolah-olah semua orang menggertak nya.

"Cukup Victoria,jangan menindas adik mu terus" Ayah bajingan nya kembali menuduh diri nya.

"Aku yang salah ayah,jangan memarahi kakak lagi"

"Lihat betapa patuh nya adik mu,ayah sangat kecewa pada mu"

Ayah dan anak ini bernyanyi bersama,membuat Victoria sangat muak.

"Aku perintahkan kau untuk menandatangi surat perjanjian pertukaran itu,jika tidak?? maka jangan salah kan aku karna kejam."

Sang nenek akhir nya menyatakan momentum nya,dulu jika sudah seperti ini maka dia yang bodoh akan langsung berlutut dan memohon untuk pengampunan,yang bahkan tidak pernah ada pada nya.

Namun sekarang dia hanya merasa sangat konyol.

"Pertama status itu adalah milik ku,kedua aku tidak menindas siapa pun,dan yang ketiga..." dia sengaja menggantung ucapan nya,sembari melihat satu per satu wajah yang dia benci ini,dan merekam nya dalan jejak memori nya.

"Ayah putri haram mu hanya berbeda tiga bulan dari ku,dan saham di perusahaan yang kalian banggakan empat puluh persen milik ibu ku,jadi jangan terlalu jauh"

Kata-kata itu diucapkan dengan lambat namun penuh penekanan.

Tetapi semua orang yang mendengar nya merasa sangat tidak nyaman,terutama sang ayah.

"Jaga mulut mu,kurang ajar" karna kalap ayah nya melayangkan tamparan ke wajah nya.

Plak

Panas dan perih seketika menjalar memenuhi wajah sebelah kiri nya.Terlihat raut wajah terkejut dan penuh penyesalan ayah nya.Namun ayah nya kembali bersikap biasa saja,seolah-olah yang dilakukan nya memang pantas.

Meski sudah bertekad untuk tidak perduli pada keluarga ini,tapi tidak di pungkiri hati nya tetap sakit.

Bahkan saat ini perut buncit nya merasa tegang,mungkin karna pergolakan emosi nya sangat ekstrim sehingga bayi-bayi di perut nya ikut merasakan nya.

"Tian Graham,aku akan mengingat tamparan ini.Aku akan menagih bunga nya secara bertahap,jadi bersiaplah." desis nya kejam.

Dia bahkan tidak memanggil ayah lagi.

Glek..

Tanpa sadar ayah tua nya merasa merinding melihat tatapan ganas dari mata putri nya ini.

Entah kenapa hati nya gemetar mendengar putri nya menyebut nama nya dengan tidak hormat,sama seperti ketika wanita yang telah dia lukai menyebut nama nya dengan penuh kebencian di masa lalu.

Victoria melangkah kan kaki nya nya meninggalkan kediaman Graham dengan punggung tegak.

Perut nya yang membesar tidak mempengaruhi langkah nya yang tegas.

'Kalian akan menerima pembalas ku,bahkan jika harus merangkak kedalam neraka,aku akan membawa kalian bersama'

"Ria" suara tua yang lembut menghentikan langkah kaki nya ketika akan sampai di pintu.

'Ria' adalah panggilan khusus dari kakek nya untuk nya,setidak nya baik di kehidupan sebelum nya,kakek adalah satu-satu nya orang yang masih tetap perduli pada nya.Sayang nya waktu pria tua ini tidak akan lama lagi.

Penyakit kronis yang diderita nya semakin ganas menggerogoti organ dalan nya,tepat sebelum kematian nya kakek murahan nya ini,mengalihkan kepemilikan saham milik nya untuk Victoria,dan juga mengembalikan saham milik ibu nya pada nya.

Sayang nya dibawah bujukan adik tiri nya,dirinya dengan bodoh nya memberikan hak kuasa kepemilikan saham tersebut pada adik nya.

Hingga akhir hidup nya,Jasmine masih menikmati semua milik nya.

"Kuharap kau dapat menyisakan sedikit maaf untuk kegagalan pria tua ini" lembut kakek nya bersuara.

Namun Victoria tidak memiliki niat untuk berbalik melihat wajah kakek nya yang berubah sendu.

Karna meski kakek nya tetap menyayangi nya,tapi sifat plin plan kakek nya menambah siksaan batin nya.

"Ayah"

"Pak tua"

"Kakek"

Suara bersamaan menggema menandakan ketidak setujuan mereka terhadap perkataan pria tua tadi.

"Diam" bentak nya.

"Cukup sudah,jangan mempersulit Ria lagi,jangan membuat nya semakin muak pada keluarga ini"

Sang kakek dengan tegas memarahi mereka semua,tapi entah kenapa Victoria tidak merasa senang sama sekali.

"Kakak jangan marah lagi,kasian kakek.Aku yang salah,aku sangat tidak tau malu.Maaf kakek,maaf kakak"

Inilah Jasmine,aktor hebat yang tau kapan harus maju dan kapan harus mundur.

Dia sangat sukses menjalan kan peran nya dengan baik,bahkan Victoria harus mengakui ketekunan ber pura-pura ini.

"Menjijikan"

Victoria kemudian meninggalkan kediaman Graham.

Dia tidak langsung pulang ke vila Bulan,tempat tinggal dirinya dan Samuel sejak menikah.Tetapi singgah di toko bunga milik nya.

Toko itu berada di pinggir jalan,dekat dengan taman bermain anak-anak.

Disini dia banyak menghabiskan waktu mengasah hobi bertani nya.Dia adalah lulusan terbaik sekolah pertanian,Dia lulus dengan gelar S.P wanita pertama di universitas bergengsi.

Dikehidupan sebelum nya,dia menggunakan bunga hasil stekan milik nya,untuk menyenangkan ibu mertua nya.

Namun dimata ibu mertua nya ini adalah penipuan yang sengaja dia lakukan,sebab saat Jasmine mengaku mampu menanam bunga mawar yang memiliki lebih dari tujuh warna dalam satu batang, Jasmine juga menghadiahkan bunga milik nya itu untuk ibu mertua nya.Membuat ibu mertua nya sangat menyukai Jasmine.

Kedekatan Jasmine dan ibu mertua nya dimulai dari bunga milik nya,dari situ juga sang ibu mertua kerap mendekat kan Jasmine dengan suami nya.

Dia yang mengalami kenaikan berat badan secara drastis,disembunyikan dari dunia luar,dan dengan dalih untuk menemani nya agar tidak jenuh,Jasmine bebas keluar masuk ke vila bulan milik nya.

Awal nya dia sangat senang dengan kehadiran Jasmine disisinya,apalagi Jasmine dengan lihai nya membuat makanan sehat untuk nya,dia pun sangat terharu hingga mau memberikan status nya sebagai putri sah Graham pada Jasmine.

Lalu Jasmine mulai perlahan-lahan mendekati kedua putra nya,hingga kedua putra nya sangat melekat pada Jasmine,bahkan suami nya yang jarang pulang pun,selalu menyempatkan pulang untuk makan malam bersama.

Dan ketika dia sadar akan sesuatu yang tidak beres,semua sudah terlambat.

Dikehidupan ini,dia tidak akan membiarkan Jasmine dengan mudah mendapat kan keinginan nya lagi.

Ditatap nya bunga mawar yang indah,yang sedang mekar dengan berbagai warna dalam satu batang.

Dia mengambil ponsel nya dan memotret bunga lambang wanita kuat itu.

Cekkrek

Cekkek

Dia kemudian memposting di akun media sosial nya dengan caption

'Berhenti memakai barang orang lain,hati-hati terluka'

Postingan itu langsung ramai di sukai,karna dia memiliki dua juta pengikut,terutama yang memiliki hobi bertani yang sama dengan nya.

[Kak bunga mawar nya indah sekali,bagaimana cara menanam nya hingga seperti itu??]

[Wah..seperti nya kata-kata nona ini untuk menggambarkan ketidak maluan orang ya]

[Nona saya bersedia membayar bunga itu sebesar tujuh juta,segera kirim.Oke]

[Hei yang diatas hanya tujuh juta sudah bangga,aku berani sepuluh juta,bagaimana]

[Dan aku +999]

Victoria tertawa melihat komentar para pengikut nya.

Namun tujuan dia memposting bunga itu bukan untuk di jual,melain kan menampar wajah Jasmine yang juga sempat memposting bunga milik nya di akun media sosial nya.

Dia ingin membuat Jasmine malu,apalagi dia tau jika Jasmine sengaja memamerkan bunga ini untuk menarik perhatian ibu mertua nya.

Siapa sosialita di kota B,yang tidak mengetahui jika Ny.Laguna adalah pecinta bunga mawar sejati.

Bahkan di kediaman lama keluarga Laguna,dipenuhi tanaman mawar berwarna-warni.

Hanya jenis yang dimiliki Victoria yang tidak di miliki ibu mertuanya.Dia yakin sebentar lagi ponsel nya akan diserang oleh telepon dari nenek,ayah,dan saudari tiri nya.

Drtt drtt drtt

Benar saja tidak menunggu lama ponsel nya bergetar,tanda panggilan masuk.

Dibiarkan nya panggilan itu berakhir tanpa niatan untuk menjawab nya,mungkin karna tidak diangkat,si penelpon berhenti sejenak.

Tapi tidak berselang lama ponsel nya kembali bergetar.

Drtt drtt

Kali ini ayah ayah nya yang langsung menghubungi nya.

"Hallo" suara nya lembut menjawab panggilan dari ayah nya ini.

"Apa apaan kau Victoriaaaa"

Dia dapat membayangkan betapa merah nya wajah ayah nya saat ini.

"Jangan berteriak Tian Graham,hati-hati dengan tekanan darah mu"

Ledek nya sekena nya.

"Apa maksud mu dengan memposting hal itu??Apa kau berniat benar-benar membuat adik mu malu??"

"Tidak"

"Lalu hapus postingan mu itu"

"Tidak akan"

"Kurang ajar"

Victoria sangat suka mendengar teriakan frustasi ayah nya.Siapa suruh dia bermain tangan pada nya.

"Tian Graham..jalang itu merebut mu dari ibu ku,dan putri haram mu ingin merebut milik ku.Ternyata hanya seperti itu kan didikan keluarga Graham mu?? Semua menjadi tebal muka dan tidak tau malu.Aku bahkan belum memulai balas dendam ku,tapi kalian..?"

Victoria tidak memperdulikan jika selesai ini,ayah nya akan mengamuk pada nya.

Diseberang sana terdengar napas ayah nya yang terengah-engah,tanda emosi nya memuncak.

"Bagus,bagus sekali.Seperti nya kau bertekad untuk melawan kan??"

"Hmm terimakasih atas pengertian nya"

"Jangan sombong Victoria,sampai kapan pun kau masih bagian dari keluarga Graham"

Sang ayah langsung memutuskan panggilan tersebut.

"Ck! Aku bahkan baru menyicil bunga nya,lalu bagaimana jika aku menuntut pokok nya??"

Monolognya sembari melihat-lihat bunga yang berjejer rapi di rak bunga.

'Bibi Mery tolong cari semua barang-barang peninggalan ibu di gudang,lalu kirim semua pada ku ke vila bulan,aku tunggu'

'Rahasia'

Dia mengirim pesan pada maid yang mengasuh nya dari kecil.

Bibi Mery bahkan meninggal di kehidupan sebelum nya,akibat penganiayaan yang di lakukan oleh ibu tiri nya dan Jasmine,hanya karna Bibi Mary menghalangi mereka untuk memfitnah nya.

Dikehidupan ini,dia akan melindungi bibi Mery dari tangan ibu dan anak itu.

Dia akan membawa bibi Mery jauh dari ibu kota,dan menetap di tempat yang sudah di sediakan nya untuk mereka berdua.

Ya dia akan melakukan nya..