NovelToon NovelToon

Mavin (Mark Lee)

Mabuk.

Laluna Senja
Laluna Senja
Lo gila mav
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Dengerin gua dulu na.
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Lo semalem mabok. Kalo lo gak gua bawa pulang, bisa aja sekarang lo tidur sama cowok brengsek itu.
Laluna Senja
Laluna Senja
Cowo brengsek? Terus lo apa mav? Lo juga malah nidurin gue!
Laluna Senja
Laluna Senja
Apa karena status gue janda lo bisa seenaknya, gitu mav?
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Laluna, maaf
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Gua juga mabuk semalam
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Lagian lo kenapa minum kalo gampang mabok!
Laluna Senja
Laluna Senja
Mav...
Laluna Senja
Laluna Senja
Semalem gue gak minum mav
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Lo minum laluna, gue lihat lo bawa gelas kosong semalam.
Laluna sadar. Ternyata air mineral yang dia minum semalam bukan sembarang air mineral.
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Laluna, sekali lagi maafin gua.
Laluna Senja
Laluna Senja
Mav kayaknya lo gak perlu minta maaf lagi, ini semua salah gue.
Laluna Senja
Laluna Senja
Seharusnya emang gue gak sembarangan nerima air minum apapun disana. Seharusnya gue tahan aja rasa haus gue.
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Air minum?
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Jadi yg lo minum bukan alkohol, luna?
Laluna Senja
Laluna Senja
Lo bahkan tau gue udah berhenti minum mav
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Ya gua kira lo stress gara gara si vano bikin ulah
Laluna Senja
Laluna Senja
Udah gue bilang jangan sebut nama dia mavin!

Ex, cukup.

Laluna Senja
Laluna Senja
Vano...
Laluna Senja
Laluna Senja
Aku mohon berhenti! Ini gak akan mengubah apapun.
NovelToon
Vano Julliandaru, sang mantan suami. Lagi-lagi dia mengirim buket bunga ke apartemen dimana Laluna tinggal. Tak hanya bunga, bahkan Vano sering mengirimkan barang yang dia butuhkan setiap hari. Lima tahun satu atap bersama laki-laki jangkung nan tampan itu bukan waktu yang singkat. Kasih sayang yang diberikan laki-laki bernama Vano sangatlah lebih dari cukup. Namun nasi sudah menjadi bubur, dalam lima tahun itu dirinya tidak bisa memberikan keturunan. Ibu mertuanya yang selalu memandangnya dengan tatapan sinis dan Vano yang sama sekali tidak pernah menjadi garda terdepan saat dirinya terpojok.
"Dasar mandul!" Kalimat yang selalu ibu mertuanya ucapkan tatkala keduanya bertatap muka.
Laluna Senja
Laluna Senja
Kita sudah selesai van.
Vano Julliandaru
Vano Julliandaru
Laluna...
Vano Julliandaru
Vano Julliandaru
Aku masih sayang kamu.
Laluna Senja
Laluna Senja
Van, aku lelah! Aku gamau denger ceramah ibumu lagi. Mikir van! Kalau ibu tahu kamu masih datang ke tempatku dengan segala barang bawaanmu, aku juga yg kena. Jadi tolong van...
Laluna Senja
Laluna Senja
Sudah setahun van, jadi tolong. Aku mohon. Cari perempuan lain yg bisa kasih ibumu cucu.
Vano Julliandaru
Vano Julliandaru
Perempuan mana yg bisa terima aku sepertimu laluna!
Laluna Senja
Laluna Senja
Banyak van. Kamu ganteng, kamu gak kekurangan apapun. Cari yg setara, jangan mencari perempuan sepertiku.
Laluna Senja
Laluna Senja
Saran dariku, jangan pilih wanita di club malam van. Mereka gak baik.
Vano Julliandaru
Vano Julliandaru
Kamu lihat aku semalam luna?
Vano Julliandaru
Vano Julliandaru
Matamu masih ada padaku luna?
Laluna Senja
Laluna Senja
Aku gak buta van.
Vano Julliandaru
Vano Julliandaru
Laluna, perasaanmu untukku masih kamu simpan kan?
Laluna bermonolog. Rasa sayangnya yang selalu dia pupuk sampai menjulang tinggi itu kini mulai terbenam dan tak tahu lagi apakah masih bisa terbit kembali bagai mentari pagi yang selalu hangat. Tidak ada setitik pun penyesalan setelah berpisah dengan Vano Julliandaru. Dia selalu ingat bagaimana perlakuan mantan ibu mertuanya.
Dirinya memang datang dari keluarga yang serba kekurangan. Tidak lagi punya ayah dan ibu, hanya seorang diri — sekarang jadi janda pula.
Namun bukan berarti dirinya bebas diinjak oranglain, kan?
Laluna Senja
Laluna Senja
Gak van. Perasaanku untuk kamu udah lama aku buang.
Vano Julliandaru
Vano Julliandaru
Laluna.
Vano Julliandaru
Vano Julliandaru
Tolong jangan bilang jika lelaki yg bareng kamu semalam itu pacar kamu.
"Siapa?"
Laluna Senja
Laluna Senja
Iya.

Penyesalan seorang Mavin.

Clara Sheeryl
Clara Sheeryl
Mav, kamu ada di ruangan?
Clara Sheeryl
Clara Sheeryl
Proposal team 2 yg di revisi kemarin sudah di acc, sekalian sama proposal team 1 sudah siap juga.
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Team 1?
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Ada di kamu ra?
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Luna kemana?
Clara Sheeryl
Clara Sheeryl
Loh belum bilang ke kamu mav?
Clara Sheeryl
Clara Sheeryl
Luna kemarin malam dadakan ambil cuti 3 hari, masuk kerja lagi nanti jum'at.
"Gara gara gua ya?" pikir Mavin.
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Ya sudah, bawa proposalnya ke ruangan saya ra.
Clara Sheeryl
Clara Sheeryl
Baik mav.
Ini pertama kalinya Laluna cuti tanpa memberitahunya. Bukan sepertinya lagi, jelas sekali jika ini memang gara gara dirinya. Malam itu sebetulnya Mavin berbohong, dia tidak mabuk dan dia dengan kesadaran penuh melakukan semuanya pada sahabatnya itu. Mavin kira sahabatnya itu stress hingga rela mabuk. Mavin kira ketika Laluna memintanya untuk tinggal —ya, pikiran Mavin hanya tertuju sama satu hal. Hanya menemani Laluna sampai tertidur  atau tidur dengannya  — namun sintingnya, dia laki-laki yang setiap minggu selalu gonta-ganti teman tidur.
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Luna?
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Lo cuti?
"Kenapa gua tanya lagi?" Gerutu Mavin.
Jelas-jelas Clara bilang dia cuti tiga hari.
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Gara gara gua ya?
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Luna, sorry malam itu gua kelepasan.
Bahkan sampai sore hari tepat jam pulang kerja pesan singkatnya tak kunjung mendapat balasan.
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Laluna lo kemana?
Mavin datang berkunjung ke apartemen Laluna. Namun dia hanya disambut ruangan kosong lengkap dengan lampu padam.
Mavin mencoba memanggilnya dengan panggilan telepon namun tak ada jawaban. Laluna pergi tanpa pamit padanya.
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Tolong hubungi gua luna, gua lebih berdosa jika ninggalin lo sendirian lagi.
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Luna lo gak nyamperin vano kan?
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
Bunga di kamar lo dari vano lagi?
Mavin Mahardika
Mavin Mahardika
LALUNA!
"Anjing!" umpat Mavin. Kalau sampai Laluna menemui Vano, Mavin merasa semakin berdosa. Mendiang ibu Laluna merupakan sahabat yang paling dekat dengan ibunya. Sebelum beliau wafat, dia sempat berpesan dan meminta tolong kepada keluarga Mavin untuk menjaga Laluna yang saat itu baru saja menerima KTP untuk pertama kalinya. Di usia itu untuk pertama kalinya Laluna sendirian menghadapi kerasnya dunia.
Dan kedua kalinya Laluna harus merasakan pahitnya hidup saat satu atap dengan laki-laki bernama Vano itu. Jika bisa kembali kewaktu itu, mungkin Mavin tidak akan pernah mengenalkan Laluna pada Vano. Mavin dengan penuh penyesalannya membanting ponsel berwarna hitamnya sampai tercerai berai. Dan... Kali ini jika saja bisa kembali kewaktu itu, mungkin Mavin tidak akan pernah tidur dengan Laluna.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!