"Siaaal" suara teriakan terdengar dari tepi danau yg dihiasi lampu taman yang temarau.
Seorang perempuan cantik dengan rambut panjang yg acak-acakan tengah duduk di bangku taman. Wajahnya terlihat frustasi.
"Nona Alexa, saya mencari anda sedari tadi" ucap seorang laki-laki yang menghampirinya.
Yaa, perempuan yg tengah frustasi itu ialah Alexandra Pranoto.
Hari ini, dunia seoalah sendang mempermainkan nya. Bagaimana tidak ? Tadi siang, tiba-tiba saja sang ayah menyuruhnya menikah dengan seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal, padahal ayah nya tau jika dia memiliki seorang kekasih, yaa walaupun saat ini mereka menjalin hubungan jarak jauh, tapi hubungan mereka selama ini baik-baik saja. Gilaa, benar benar gila pikir Alexa.
"Darimana pak burhan tau aku dsini" tanya alexa pada laki-laki yang merupakan supir ayahnya itu.
"Karena kalau nona sedang bersedih, nona akan meminta saya untuk mengantarkan nona kesini" jawab laki-laki tersbut.
Alexa hanya terdiam, tetap memandang kosong ke arah danau yg air nya begitu tenang.
Bunyi dering hp terdengar begitu kecang membelah kesunyiaan di tempat itu.
Sandra melihat ke layar hp nya, tulisan terpampang di layar hp itu yg menandakan sebuah panggilan dari sang ayah.
Sandra enggan menjawab, dia membiarkan suara ponsel nya terus berdering.
Tak lama kemuadian, bunyi suara ponsel terdengar lagi namun sumber nya bukan dari hp alexa melainkan dari sang supir.
"Ini panggilan telpon dari tuan nona, saya ijin mengangkatnya" ucap sang supir , tanpa menunggu balasan dari sang anak majikan , burhan langsung berlalu pergi.
"Apa kau sudah menemukannya?" Tanya seorang pria di balik sambungan telpon, yang tak lain adah Rian Pranoto ayah dari alexa.
"Sudah tuan, saya sedang bersama nona" jawab sang supir
"Suruh dia mengangkat telpon ku, atau kau seret anak itu kemari. Anak itu terlalu di manjakan, sampai berani membangkang perintah ku" pinta rian.
Sang supir mengiyakan permintaan tuannya, dan mengakhiri telpon yang berlangsung.
"Nona, tuan meminta anda untuk mengangkat panggilan telpon dari tuan, atau saya dengan terpaksa harus membawa nona kehadapan tuan rian" ucap sang supir saat ia sudah di hadapan alexa.
Alexa menghembuskan nafas panjangnya. Ia tau akan berakhir seperti apa drama hari ini.
Rian tidak pernah meminta apa-apa pada alexa, justru ia selalu menerima kasih sayang penuh dari ayahnya, bahkan ia tak kekurangan sedikit apapun, tapi jika ayah nya sudah memutuskan sesuatu, maka tidak ada orang yg bisa mengubah keputusannya termasuk istri tercintanya.
"Kita pulang saja paman, aku akan langsung bertemu ayah" jawab alexa.
Lantas alexa pun bangun dari tempat duduk nya, melangkah kan kakinya ke arah mobil. Tak lama alexa pun pergi bersama burhan menuju kediamannya.
*****
"Kenapa papah menyuruh ku menikah dengan laki-laki yg tidak aku kenal ?" Ucap alexa yg kini sudah berdiri di hadapan ayah dan ibu nya.
Sang ibu yang bernama Widya begitu iba melihat anaknya yg sedari tadi merengek tidak mau di jodohkan.
"Aku tidak akan menikahkan mu dengan orang sembarangan alexa" jawab rian.
"Tapi aku tidak mencintainya pah, dan papah juga tau aku sudah mempunyai kekasih. Aku mohon pah, aku tidak mau dijodohkan" rengek alexa kembali.
"Kekasih kau bilang ? Kekasih yang mana ? Laki-laki yang saat ini sedang menikmati kehidupannya di luar negeri maksud mu ? Bahkan dia tidak pernah menyempatkan diri untuk pulang kesini dan bertemu dengan mu, selalu saja kau yg menghampirinya bukan ?" Ujar rian
Alexa terdiam, memang selama ldr-an dengan kekasih nya itu. Alexa lebih banyak mengunjungi nya ketimbang sang kekasih.
"Kenapa terdiam ? Kau membenarkan apa perkataan papa bukan ? Alexa, papah tidak mau kau menghabiskan waktu mu dengan seorang pria yang bahkan tidak memperiotaskan dirimu. Kau ini anak papa satu - satunya. Dan kami orang tua mu ini sudah tidak lagi muda. Papa hanya ingin kau bahagia nak" perkataan rian kali ini lebih lembut dari sebelumnya.
Jujur saja, di usia nya yg sudah tak lagi muda, rian ingin melihat anaknya hidup bahagia dengan laki-laki yang bisa ia percaya.
"Dengan menjodohkan ku, begitu ? Aku tidak akan bahagia sama sekali. Aku ingin menikah dengan orang yang aku cintai" jawab alexa.
"Baiklah, siapa laki-laki yg kau cintai itu ? Bisakah ia menunjukan kepada ku jika dia layak bersanding dengan mu ?" Tanya rian.
"Bastian" alexa dengan mantap menyebut nama kekasih nya.
"Baiklah, papah akan memberi mu waktu selama sebulan untuk membuktikan bahwa laki-laki itu memang pantas untuk mu. Tapi selama itu pula, semua fasilitas yang papah berikan kepada mu akan papah sita. Jadi hiduplah dengan baik, dan lihat bagaimana kekasih mu memperlakukan mu" jawa rian dengan tegas.
Alexa terbelalak saat mendengar ucapan sang ayah. Ia hendak memprotes namun niat nya terurung takala ia melihat isyarat dari ibu nya untuk berhenti berbicara.
Jika ibu nya sudah memberi isyarat seperti itu, maka jika alexa mengabaikannya dapat dipastikan keputusan ayah nya akan lebih berat lagi.
"Baiklah, aku pamit ke kamar" jawab alexa sambil melangkahkan kaki nya menuju kamar kesayangannya.
"Sayang, apa kau tidak terlalu berlebihan ?" Ucap widya pada suaminya.
"Bukankah aku sudah menceritakan bagaimana tingkah laku si brengsek bastian itu ? Seandainya laki-laki itu benar-benar mencintai putri ku, meskipun dia bukan orang biasa aku tidak akan mempermasalahkannya. Aku hanya takut jika putri ku akan terluka" jawab rian.
Widya sangat paham, suami nya itu memang begitu menyayangi anak semata wayang mereka. Bagaimana tidak, untuk mendapatkan seorang anak saja mereka harus menunggu lama sekali.
"Apa kau bisa menjamin jika menjodohkan nya dengan pria yang kau pilih, alexa akan bahagia ? Siapa itu namanya ? Aku lupa" tanya widya
"Devan mahendra. Widya, aku sangat mengenal keluarga mereka. Jika mereka tidak saling mencintai sekarang, bukankan rasa cinta itu bisa tumbuh jika terus bersama. Tapi aku bisa memastikan bahwa dia tidak akan berani menyakiti anak ku, apalagi bermain wanita" jawab rian tegas.
"Darimana kau bisa tau bahwa dia tidak akan menyakiti anak mu, dan tidak akan bermain wanita ?" Telisik widya.
Dia bukan meragukan suaminya, ia tau suaminya tidak akan mungkin sembarangan, hanya saja ia ingin benar-benar memastikan keputusan laki-laki yg ia sayangi itu.
"Aku dan orang tuanya sudah bersahabat dari dulu. Dan aku sudah mencari tau tentang anaknya itu. Bahkan sampai sekarang dia tidak pernah mempunyai kekasih. Tidak pernah bermain dengan perempuan-perempuan aneh. Dia hanya fokus pada karir nya" papar rian.
Widya tak lagi menjawab, dia hanya menganggukan kepala nya. Keputusan laki-laki itu sudah bulat, jadi tidak ada yang bisa merubahnya.
*******
Suara dering sambungan telpon sudah beberapa kali terdengar, namun sang pemilik nomor tak kunjung menjawab.
"Ayolah bas, tolong angkat telponnya" gumam alexa yang saat ini sedang mencoba menghubungi kekasihnya nan jauh disana itu.
Hampir 5x dia menghubungi bastian, tapi tak kunjung tersambung.
"Apa dia sedang sibuk, sudahlah besok aku susul saja kesana, mumpung aku masi punya sedikit tabungan" pikir alexa.
Setelah meletakan hp yang sedari tadi ia pegang, dia pun merebahkan tubuhnya di atas kasur, dan tak lama kemudian terlelap tidur.
*****
Waktu baru menunjukan pukul 06.00 pagi, tapi alexa sudah berada di bandara, untuk pergi ke negara di mana sang kekasih saat ini tinggal. Ia sengaja memilih waktu paling pagi, agar tidak ada orang rumah yang mengetahui kepergian.
Alexa berjalan terburu-buru sambil menggeret koper nya, namun tujuan utama paling awal adalah kamar mandi, sebab dari tadi ia sudah tidak tahan untuk buang air kecil.
Alexa kini sudah berada di depan wastafel untuk mencuci kedua tangannya, bercermin dan merapihkan rambutnya yg sedikit berantakan karena tadi ia harus berlarian.
"Iya, aku sedang berada di negara asal kekasih. Hanya liburan saja, menghabiskan waktu berdua tanpa harus di ganggu oleh teman-teman dia. Jadi kau juga jangan mengganggu ku. Bye" ucap seorang perempuan blasteran yang kini berada di samping alexa, yang tengah asyik berbicara lewat sambungan telpon. Saat telpon nya terputus perempuan itu pun meninggalkan kamar mandi, di ikuti alexa di belakangnya.
Namun, betapa terkejut nya alexa saat ia keluar dari kamar mandi. Bagaimana tidak, seorang laki-laki yang ia kenal sangat baik berada di hadapannya, tengah di peluk oleh perempuan tadi.
"Bastian" ucap alexa sambil mendekati laki-laki itu.
Bastian yg melihat alexa, tampak begitu terkejut.
"Jadi, ini alasan kenapa dari tadi malam aku tidak bisa menghubungi mu ?" Tanya alexa.
Bastian yang mulanya ingin menjawab, namun terurung tatkala wanita lain melontarkan pertanyaan kepadanya.
"Dia siapa sayang ?" Tanya wanita itu.
Alexa yg mendengar panggilan sayang yg di lontarkan perempuan itu, langsung bisa memahami situasi. Tadinya ia berharap mungkin perempuan itu keluarga dekat dari bastian, tapi pikirannya keliaru.
Tanpa pikir panjang alexa meninggalkan bastian yg memanggil manggil namanya.
Tanpa pikir panjang alexa meninggalkan bastian yg memanggil manggil namanya.
"Siaaal, jadi selama ini aku mencitai seorang pria brengsek" gumam alexa, lelehan air mata mulai membasahi kedua pipi alexa yang merona. Ia terus berjalan sambil menundukan kepalanya, ia enggan memperlihatkan wajah nya saat ini kepada siapapun yang ada disana.
Alexa berjalan terburu-buru, ia ingin segera sampai rumah dan memeluk sang ibu. Karena selama ini hanya sang ibulah tempat dia bercerita.
'Dugh'
Tanpa alexa sadari, ia menabrak seseorang di depannya.
"Hey nona, bisakah kau berjalan dengan hati-hati" ucap seorang laki-laki yang berada di depannya.
"Maap" ujar alexa dengan nada bergetar.
"Kau menangis ?" Tanya orang tersebut.
Alexa yang di tanya seperti itu, sudah tidak bisa lagi menahan isak tangisnya.
"Hey nona, kenapa tangismu malah semakin kencang ? Aku minta maaf jika ucapan ku melukai hatimu" ujar laki-laki tersebut.
Tapi alexa sama sekali tak bergeming , ia hanya menunduk sambil menangis.
"Saya benar-benar minta maaf nona, tapi dengan anda seperti ini, orang akan mengira bahwa aku adalah orang jahat"
Mendengar perkataan itu, alexa mulai mengecilkan suaranya. Dan perlahan mengangkat wajahnya.
"Maapkan saya tuan, tapi anda tidak bersalah. Semua ini bukan karena anda, melainkan karena pria brengsek yang ku temui tadi" jawab alexa.
Bola mata alexa beradu pandang dengan bola mata laki-laki tersebut. Sorot mata yang memberikan ketenangan seolah menyihir alexa hingga membuatnya menjadi lebih tenang.
"Ahh jadi itu alasan kau menangis. Baiklah nona, kalau begitu saya pamit" ujar lelaki itu, sambil pergi berlalu.
Alexa pun melanjutkan langkah nya untuk mencari taksi.
Namun betapa terkejutnya alexa ketika ia baru menyadari bahwa dompet nya sudah tidak berada di tempatnya.
"Apakah itu terjatuh ? Atau tertinggal di dalam taksi" gerutu alexa. Ia terus mencari namun sia-sia.
Sebenarnya dia bisa saja meminta supir nya untuk menjemputnya, tapi bukankah ayahnya sudah mengambil segala fasilitas yang dia punya, jadi sudah di pastikan supir nya akan menolak.
Dengan goyah alexa berjalan menyusuri jalanan, sambil memikirkan bagaimana ia bisa pulang. Sebuah ide tiba-tiba muncul dibenaknya.
"Ah aku bayar di rumah saja, pinjam uang bibi" gumamnya.
Namun saat hendak memberhentikan taksi yang lewat, sebuah mobil mercedes ben berwarna hitam menepi ke arahnya.
"Kau mau kemana nona ?" Tanya seseorang dari dalam sana.
"Ah tuan yang tadi ternyata. Aku sedang mencari taksi" ucap alexa.
"Kau tidak akan menemukan taksi yang kosong disini, biar aku antar saja" tawar laki-laki tersebut.
Alexa awalnya ragu, namun benar apa kata laki-laki itu. Mustahil akan ada taksi kosong disini.
"Sampai di depan sana saja, sampai aku menemukan taksi" jawab alexa
Laki-laki itu pun menganggukan kepalanya.
Alexa duduk di kursi belakang, berdampingan dengan laki-laki tersebut.
"Devan , dan kau ?" Ujar laki-laki tersebut.
"Alexa, terima kasih tuan devan atas tumpangannya" jawab alexa
"Panggil Devan saja. Jadi dimana rumah mu nona ?" Tanya devan.
"Dan panggil aku alexa saja. Tidak perlu repot-repot, aku berhenti di depan saja" ujar alexa
"Tidak sopan rasanya jika aku memberhentikan mu di tengah jalan" jawab devan.
Alexa pun memberitahukan alamat rumahnya, yg terdengar tidak asing di telinga devan.
Setelah mengetahui alamatnya, devan meminta sang supir untuk mengantarkan alexa terlebih dahulu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!