I'M Your Little Slut ( Lisa Harem )
IYLS - One
Kalooo suka allhamdulilah!
Lampu-lampu pesta berpendar dengan indah, menciptakan atmosfer mewah di dalam ruangan yang penuh dengan tamu berpakaian glamor. Musik berdentum, gelas-gelas beradu dalam perayaan, tawa menggema di udara.
Namun, begitu satu sosok memasuki ruangan, segalanya berubah.
Dengan setelan hitam yang pas membalut tubuhnya, rambut yang ditata messy namun tetap terlihat berkelas, serta ekspresi santai yang khas, ia melangkah dengan anggun, seakan pesta ini hanyalah latarnya. Semua mata tertuju padanya, seolah ia adalah bintang utama di malam itu.
Namun, perhatian tak hanya jatuh pada Limario.
Di sisinya, seorang pria lebih tua berjalan dengan dominasi yang mencolok. Sugar daddy-nya. Sosok yang tak hanya kaya, tetapi juga memiliki aura kepemilikan yang jelas. Genggaman tangannya di pinggang Limario begitu erat, seolah ingin memastikan bahwa semua orang tahu siapa yang mengendalikan keadaan.
Limario? Ia hanya tersenyum tipis, membiarkan dirinya "dimiliki"—untuk sekarang.
Orang
Astaga, itu Limario? Makin gila auranya.
Orang
Dan dia bawa sugar daddy baru… Lo tau siapa orang itu?
Orang
Gak tau, tapi auranya beda. Lebih… berbahaya.
Orang
Lo liat gak? Itu orang nempel banget ke Rio, kayak takut kehilangan.
Orang
Kalo lo punya sugar baby sekeren Limario, lo juga pasti bakal posesif gitu.
Orang
Tapi vibesnya… lebih kayak obsesif sih.
R. Limario D'Mano
Yooo! Happy Birthday, sipitt!!!
* langsung memeluk erat temannya ; sampai minumannya hampir tumpah.
Sean Maxilian
* tertawa ; hampir tersedak.
GILA LO, RIO! PELAN-PELAN! BAJU GUE MAHAL!
R. Limario D'Mano
* melepaskan pelukan ; tertawa lebar.
R. Limario D'Mano
Halah, lo juga tajir, beli lagi sana!
R. Limario D'Mano
Ya ampun, lama banget gak ketemu! Lo makin cakep aja, atau gue yang makin jago merhatiin?
R. Limario D'Mano
* menaikkan alis dengan gaya menggoda.
Sean Maxilian
* menepuk bahunya pelan.
Mulut lo masih sama aja, ya.
R. Limario D'Mano
* tertawa ; menyerahkan kado.
Ini buat lo! Lo pasti suka, kalo gak suka… ya udah sukain aja.
Sean Maxilian
* menerima kado dengan mata berbinar.
Sean Maxilian
Gue selalu suka kado dari lo.
Sean Maxilian
Tapi serius, lo baik-baik aja kan?
R. Limario D'Mano
* melirik sekilas ke sugar daddy-nya yang berdiri agak jauh ; lalu tersenyum kecil.
R. Limario D'Mano
Gue selalu baik-baik aja, kok. Tenang.
Gula Daddy?
* mendekatkan wajah ke telinga Limario ; berbisik pelan tapi cukup terdengar.
Dan saya pastiin dia tetap baik-baik aja.
Sean terdiam, merasa ada sesuatu yang aneh, tapi memilih tidak berkomentar lebih jauh.
Saat Limario beranjak dari Sean, dua sosok lain langsung mendekatinya dengan ekspresi antusias— William dan Jackson 2 temannya yang lain.
William Alexander
Kalau bukan si ikon pesta yang datang telat!
William Alexander
Rio, lo masih suka bikin heboh aja, ya?
Jackson O'rlando
* menarik tangan Limario.
Gila, lo makin hot aja. Lo serius manusia?
R. Limario D'Mano
* tertawa ; mengibaskan rambutnya.
Apa boleh buat, Tuhan kasih gue banyak kelebihan.
William Alexander
* menggeleng sambil tertawa.
Lo bawa sugar daddy baru, Lim?
William Alexander
Lo nggak pernah kehabisan sponsor, ya.
R. Limario D'Mano
* berbisik dramatis.
Sayang banget dunia ini terlalu murah hati ke gue.
Jackson O'rlando
* menatap sugar daddy Limario dari kejauhan.
Tapi yang ini… vibe-nya beda, Rio.
Jackson O'rlando
Dia kayak… lebih dominan dari yang sebelum-sebelumnya.
William Alexander
Nah, Lo yakin aman?
R. Limario D'Mano
* tertawa kecil.
Tenang aja. Selama uangnya ngalir, gue baik-baik aja.
Namun, sebelum mereka bisa lanjut berbincang, sugar daddy Limario mendekat, menarik pinggang Limario dengan kuat.
Gula Daddy?
Kamu sibuk sekali, hm?
Gula Daddy?
* tatapannya tajam ke William dan Jackson.
Jackson O'rlando
* sadar suasananya mulai aneh.
Eh, kita cuma ngobrol santai kok, om.
William Alexander
* mengangkat tangannya.
Iya, chill.
Gula Daddy?
* memegang dagu Limario ; memaksanya untuk menatap dirinya.
Gula Daddy?
Aku nggak suka kalau kamu terlalu sibuk dengan orang lain.
R. Limario D'Mano
* tertawa kecil ; nada menggoda.
Cemburu, hm?
Gula Daddy?
* mendekatkan wajahnya ; suaranya dalam.
Lebih ke… ingin mengklaim.
William Alexander
* saling pandang.
Jackson O'rlando
* saling pandang.
Jackson O'rlando
Oke… kayaknya kita bakal cabut dulu, ya.
Jackson O'rlando
Kita duluan, Lim!
Jackson O'rlando
* berjalan cepat.
R. Limario D'Mano
Ehh.. Ehh..
R. Limario D'Mano
* ketarik.
Gula Daddy?
* menariknya ke sudut ruangan yang lebih sepi.
Kursi tinggi di pojok ruangan itu seperti sengaja dipesan untuk mereka berdua. Lampu bar remang-remang membuat kulit pucat Limario tampak bersinar. Duduk menyamping, satu kakinya menyilang santai, sementara satu tangan pria dewasa di sebelahnya sudah diam-diam mengelus paha bagian dalamnya.
Gula Daddy?
Kenapa duduknya kayak gitu, hm?
Gula Daddy?
Pengen disentuh lebih cepet, ya?
R. Limario D'Mano
* senyum nakal ; lirih sambil menyeruput minuman.
R. Limario D'Mano
Lo yang dudukin gue di sini...
R. Limario D'Mano
Gimana gue nggak ngelebar kalo tangan lo dari tadi nyusup ke dalem kayak gini?
💌 : anggep aja pake celana bahan panjang warna hitam.
Gula Daddy?
Tapi kamu menikmatinya kan, baby?
R. Limario D'Mano
* mengangguk keenakan.
R. Limario D'Mano
Uhh… tangan lo enak~
Pria itu semakin mendekat. Tangannya bergerak makin naik, membuat Limario mendongak sedikit, napasnya memburu. Suara napas yang lebih berat mulai terdengar samar dari meja mereka.
Gula Daddy?
Jangan manja di sini baby, kalau kamu nggak siap saya buka sekarang juga…
R. Limario D'Mano
* melirik tajam ; menantang.
Coba aja. Di depan semua orang?
R. Limario D'Mano
Biar mereka denger gue–
R. Limario D'Mano
–Ahhh..~
Suara desahan Limario lolos terdengar, teredam musik bar tapi cukup buat bikin bartender curiga melirik.
Gula Daddy?
* tertawa kecil ; mencium bibir bawah Limario dengan cepat.
Suara kamu... manis banget, baby.
R. Limario D'Mano
Lo suka pas gue ngomong kotor, ya?
R. Limario D'Mano
Dalem banget~
R. Limario D'Mano
Lo nyentuhnya pas, banget Daddy~
Gula Daddy?
* menyentuh h0[€ Limario dari balik celananya ; mengusapnya sensual.
Gula Daddy?
Suara kmu tuh, Rio~
Gula Daddy?
Suara kmu waktu nahan diri—itu candu, baby~
R. Limario D'Mano
// menggigit bibirnya.
Lo bilang candu, tapi gue rasa lo cuma haus kontrol.
Gula Daddy?
Saya nggak bisa kontrol diri saya kalo kamu terus begini, baby.
// berbicara dengan suara yang mulai merendah dan serak" basah.
R. Limario D'Mano
Terus kenapa lo masih nahan diri, Damon? 😏
Damon merapatkan tubuhnya ke Rio. Tangan kirinya dengan lembut tapi mantap melingkar di pinggang Rio, menariknya makin dekat ke dinding pojok ruangan bar yang remang. Suara musik berdentum di kejauhan, tapi di tempat itu… waktu seakan berhenti.
Damon Lannister
Jangan panggil saya dengan nama itu, baby.
Damon Lannister
Panggil saya, Daddy.
Damon Lannister
Dan... kalau saya mulai, saya gak bakal bisa berhenti.
R. Limario D'Mano
* mencengkeram kerah jas pria itu ; matanya menusuk.
Siapa suruh lo bawa gue ke sini? Lo pikir gue tahan liat lo nahan-nahan terus?
Damon Lannister
// mengecup pelipis Rio perlahan ; hembusan napasnya panas ; menelusuri rahang Rio dengan ciuman-cinta yang makin turun ; pelan namun dalam.
R. Limario D'Mano
// menahan napas ; bergidik.
Aduhh.. Jangan manis di depan gue… lo tau ujungnya bakal nyakitin, dad.
Damon Lannister
Saya justru suka liat kamu rapuh… di tanganku 😏
R. Limario D'Mano
Lo tuh nggak main aman…
// berbisik.
Damon Lannister
Dan kamu suka itu, bukan?
Damon Lannister
* menarik tengkuknya ; mencium b!b!rnya.
R. Limario D'Mano
Mmhhh... Dadhh~
R. Limario D'Mano
* mencengkeram kerah jas Damon sambil menarik tubuh pria itu lebih dekat.
R. Limario D'Mano
Lo… terlalu intens~
R. Limario D'Mano
Gue suka~
Damon Lannister
* menjilati sisa $@[!v@ di b!b!R Rio ; terkekeh kecil setelahnya.
Damon Lannister
* ciuman berpindah ke garis rahang Rio ; lalu ke bawah telinganya.
R. Limario D'Mano
Ughh... Gelii dad~
Damon Lannister
Kamu tahu? suara kmu pas setengah napas kayak gitu—bikin saya hampir lupa kita lagi di tempat umum.
R. Limario D'Mano
* semakin menggodanya ; menarik dagu Damon dan membisik di dekat bibirnya.
R. Limario D'Mano
Terus kenapa harus inget, dad?
Damon langsung terdiam sejenak, menatap Rio dengan tatapan yang sudah gelap oleh hasrat. Dia lalu membisik keras-keras ke telinganya.
Damon Lannister
Ikut saya. Sekarang.
R. Limario D'Mano
Hotel? 🤨
R. Limario D'Mano
Let's goww, Daddy! Bintang 5 tapi yahh~
IYLS - Two
Cahaya matahari yang menembus tirai tipis membuat Limario mengerjap pelan. Kepalanya terasa berat, mungkin karena alkohol semalam. Saat dia bergerak, dia merasakan sesuatu yang aneh—kasurnya lebih empuk dari biasanya.
R. Limario D'Mano
Hoamm...
// langsung duduk, matanya menyapu ruangan luas dengan interior mewah.
Dia menghela napas. Semalam dia di pesta Sean, di... bar. Setelah itu? Kabur sama sugar Daddy nya itu. Sisanya samar.
Ponselnya bergetar di atas nakas. Sebuah pesan singkat terpampang di layar.
R. Limario D'Mano
// mendengus ; hanya membaca pesannya ; lalu melempar ponselnya ke kasur.
R. Limario D'Mano
Ugh… Damon kampret, ninggalin gue sendirian…
Orang
Permisi, pesanan sarapan untuk Tuan D'Mano.
Orang
Tuan? Jika tidak berkenan, saya bisa tinggalkan sarapannya di depan pintu.
R. Limario D'Mano
Hhrrgg… Yaaa bentar, ya ampun cerewet banget sih.. 💢
Bangkit dari tempat tidur tanpa baju, hanya pakai celana pendek longgar. Jalan malas ke arah pintu, rambut masih berantakan, dan wajah sembab bangun tidur.
R. Limario D'Mano
* membuka pintu sambil ngomel.
Orang lagi enak-enak tidur, lo—
pintu kebuka. Keduanya langsung terdiam.
Si petugas hotel—seorang pria jangkung, kulit tan, bahu bidang, rahang tegas, dengan potongan rambut rapi dan seragam hitam elegan—menatap langsung ke arah dada Limario yang telanjang. Matanya membelalak tipis. Bahkan dia sempat refleks menelan ludah sebelum cepat-cepat kembali ke mode profesional.
R. Limario D'Mano
( O...ma...gad!! )
Orang
( Sial... dia cantik & sexy banget. Dan Bekas-bekas merah itu… damn! )
Orang
* mata sempat ngelirik ke arah dada ; cepat-cepat balik ke wajah Limario.
Uh… Selamat pagi, Tuan D’Mano. Maaf kalau saya membangunkan.
Orang
Sarapannya sudah saya antar sesuai permintaan Tuan Damon.
R. Limario D'Mano
* melipat tangan di dada ; memiringkan kepala, menyeringai nakal.
Ooo... ternyata petugas room service-nya seganteng ini ya?
R. Limario D'Mano
* bersandar ke pintu ; membiarkan dada dan bahunya tetap terekspos.
Orang
* tersenyum tipis, jelas canggung tapi berusaha tetap tenang.
Kebetulan saya yang sedang bertugas mengantarkan ke kamar VIP pagi ini.
R. Limario D'Mano
Dan kebetulan gue tamunya. Gila… bisa mimpi basah gue malem ini.
R. Limario D'Mano
* tertawa kecil ;sok polos.
Nggak, nggak… gue cuma bilang lo terlalu bagus buat sekadar nganterin sarapan.
Orang
* hanya menunduk sopan, tapi ada bayangan senyum di sudut bibirnya.
R. Limario D'Mano
Boleh tahu nama lo, Mas Petugas Ganteng?
R. Limario D'Mano
Hmm… Rayven.
R. Limario D'Mano
Nama yang seksi. Cocok sama mukanya.
Rayven
Silakan menikmati sarapannya. Jika Anda butuh bantuan lain, cukup tekan nomor layanan.
R. Limario D'Mano
Sayang banget. Padahal gue butuh ditemenin sarapan.
Limario menunduk sedikit, seakan merasakan kesedihan yang samar. Dia melihat Rayven dengan mata yang sedikit melankolis, dan ada kesan kecewa yang terpatri di wajahnya.
R. Limario D'Mano
Ya udahlah… gak apa-apa sih. Gue kebiasa sendiri kok
* bergumam sedih namun masih bisa terdengar Rayven.
Rayven yang tadinya diam, terdiam sebentar mendengar suara Limario berubah, dan tanpa sadar hatinya ikut tergerak. Dia bisa merasakan ada sesuatu yang lebih dari sekadar kata-kata itu. Suasana hening, hanya terdengar suara detak jantungnya yang semakin cepat.
Rayven
Apa… apa anda benar-benar butuh di temenin sarapan, tuan?
Limario mengangkat kepala, matanya langsung menyala, terkejut tapi juga senang. Dia tersenyum, sedikit lebih lebar, seakan sinar harapan baru muncul di wajahnya.
R. Limario D'Mano
Jadi lo mau nemenin gue? Gue janji sarapannya gak bakal ngebosenin.
Rayven
Yah… kalau tuan yakin saya nggak ganggu…
Rayven
( kesempatan juga sih 😏 )
R. Limario D'Mano
* langsung meraih tangan Rayven ; menariknya masuk ke dalam.
R. Limario D'Mano
Gak ganggu, malah gue justru lebih suka ada lo di sini!
Rayven terdiam sejenak, tapi akhirnya mengikuti Limario. Limario mendudukkan Rayven dengan lembut di sofa, lalu berjalan ke meja depan lagi untuk mengambil sarapannya. Limario melakukan gerakan sedikit menggoda, berputar dengan langkah yang santai dan percaya diri, matanya tetap memperhatikan Rayven yang duduk di sofa.
R. Limario D'Mano
* duduk santai dengan dada telanjang ; senyum nakalnya muncul sambil mengambil sesendok makanan.
Rayven
* berusaha menjaga ekspresi ; tapi matanya tak bisa lepas dari tubuh Limario.
Rayven
Saya… hanya tidak menyangka Tuan D’mano akan menyambut saya dalam… keadaan seperti ini.
R. Limario D'Mano
Tuan D’mano? Buset, lo kayak manggil arwah ayah gue. Panggil aja Limario.
R. Limario D'Mano
Gue lebih suka dipanggil Limario. Kedengeran lebih seksi, kan?
Limario mengambil potongan ayam dengan tangan kosong, mencelupkannya ke saus, lalu menyuapkannya pelan ke mulut—sengaja tak sepenuhnya bersih, saus merah menempel di bibir bawahnya dan menetes pelan ke dadanya yang terbuka.
R. Limario D'Mano
Mmm... enak juga, ya. Tapi agak berantakan sih.
Rayven matanya mengikuti gerakan saus itu menetes turun, bergulir di kulit dada Limario yang licin, dan berhenti di dekat npple-nya. Nafas Rayven tertahan sejenak.
Rayven
* menelan ludahnya susah payah.
R. Limario D'Mano
* menyeringai kecil ; pura-pura tak sadar ; tapi tatapannya jelas menggoda saat ia menoleh pada Rayven.
Rayven
* tangannya refleks terangkat pelan ke dada Limario yang belepotan saus ; nyaris menyentuh.
Saya hanya… hanya ingin bantu bersihin—
R. Limario D'Mano
* langsung meraih tangannya, menariknya lebih dekat.
Kalau lo pengen, tinggal bilang aja. Gak usah nahan-nahan, Ray.
Rayven
* menunduk ; wajahnya panas.
( Kenapa napas gue jadi sesingkat ini… Kenapa dia keliatan segitu menggoda padahal cuma makan? )
Rayven
Limario… ini gak pantes.
R. Limario D'Mano
* menjilat bibirnya perlahan ; sisa saus masih menempel.
Tapi lo gak mundur juga, kan? Lo penasaran, ya... mau tau rasanya, kayak apa rasanya gue.
Rayven mendongak cepat. Limario membusungkan dadanya, memperlihatkan dengan sengaja bagaimana saus dari makanannya masih belepotan menetes pelan dari dagunya, meluncur ke dada.
R. Limario D'Mano
* mengecap sisa saus di ujung bibir sambil mendesah kecil.
Ahh... belepotan lagi. Males bersihin sendiri, padahal ada yang bisa bantu, ya nggak?
Rayven
( S!al… dia bener-bener mainin gue. Gue bisa gila kalau dia terus begini. )
Rayven
( Gue harus… tapi gue nggak bisa berhenti... )
Rayven
* tanpa sadar mencium bekas saus di sudut bibir Limario.
Rayven
Gue… sorry. Gue gak tau kenapa gue—
R. Limario D'Mano
* menahan pergelangan tangan Rayven ; tatapannya dalam tenang tapi mengikat.
Gak usah minta maaf, Rayven. Lo cuma ngelakuin apa yang lo pengen, kan?
R. Limario D'Mano
Gue baru bahaya kalau lo mulai beneran tertarik.
Rayven
Dan kalau gue udah tertarik… lo siap?
R. Limario D'Mano
Gue selalu siap, Daddy 😉
Rayven sempat terpaku. Napasnya tertahan. Nada suara Limario, tatapan genitnya, dan tubuh setengah terbukanya—semuanya seperti undangan yang tak terucap.
Rayven
Lo ini... terlalu tahu caranya ngerusak fokus gue.
R. Limario D'Mano
Ya emang itu tujuan gue, Rayven.
Tangan Rayven bergerak, tapi tertahan di tengah jalan. Ia menatap dada Limario yang masih ada bekas saus. Limario menyadari itu, sengaja membusungkan dada lebih jelas sambil menahan tawa kecil.
R. Limario D'Mano
* berbisik.
Mau bersihin? Gue izinin kokk~
R. Limario D'Mano
* membalas ciumannya ; tersenyum disela ciuman mereka.
Rayven
* mengusap pinggang Limario sensual ; usapan naik ke n!₱₱[€ nya ; mencubitnya gemas.
R. Limario D'Mano
Mmhh... Janganh – main-main di situhh.
Rayven
* melepas ciumannya.
R. Limario D'Mano
Hah?! Kenapa lo—
Rayven
* mendorong tubuh Limario hingga terbaring di sofa.
Shutt... Diem dluu, sayang.
R. Limario D'Mano
Hhnnh...a-ahh... Rayhh~
Rayven
* menjilati saus yang terciprat di dada Limario ; jilatan terus berpindah ke n!₱₱[€ nya.
R. Limario D'Mano
Aaahh... ituhh~
R. Limario D'Mano
* mencengkeram bantal sofa dengan satu tangan ; yang lain menarik rambut Rayven pelan.
Aaaahh... sialan... ngghh... itu enak banget~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!