Bagaimana jadi nya, ketika kamu membuka mata mu. Kamu malah berada di sebuah tempat yang tidak pernah terpikirkan oleh mu akan kamu datangi. Begitu juga yang di alami oleh seorang gadis, tepat dimana hari di saat sedang beristirahat di apartemen nya, sebuah peluru melesat dengan cepat dari seberang bangunan dan menembus tepat di kepalanya.
Seperti mimpi buruk, gadis dari zaman teknologi canggih itu terbangun dengan keadaan yang kini berbeda. Bukan nya bangun dan membuka mata di sebuah kasur empuk di sebuah rumah sakit, kini retina mata nya menangkap pemandangan asri yang sangat menyejuk kan.
Dia seorang nona muda, yang terlahir dari sebuah keluarga kaya yang menguasai bisnis dunia. Quen alana, putri tunggal dari Alana company terbunuh dengan cara yang sangat mengerikan.
""Ummmmpp.. "
Di picing kan mata nya sedikit untuk menyesuaikan dengan cahaya matahari yang tampak menembus dari sela sela dedaunan.
"Dedaunan... " Mata nya melotot karena baru menyadari jika dimana saat ini dia berada. Dengan cepat dan waspada, di edarkan pandangan keseluruh tempat yang seperti hutan belantara.
""Lah ini dimana ?"
Ingatan nya memutar bayangan dimana diri nya ketika berada di sebuah apartemen, menikmati secangkir teh hangat sambil memandangi cahaya emas berkilauan dari matahari yang akan terbenam. Sebuah peluru, melesat cepat dan menembut kepala nya.
"hufh.."
tangan nya meraba cepat kening dan seluruh kepala nya.
"untung saja, aku bisa lolos dari maut. "
Namun, suara gemerisik dari dedaunan kering yang di pijak membuat nya kembali waspada dan memperhatikan setiap sisi dari tempat nya duduk.
"Yang mulia,syukur lah anda baik baik saja kami semua khawatir dengan anda ..."
Yang di panggil malah terdiam dengan mata melotot menatap intens orang orang yang baru saja muncul dari balik balik pepohonan besar.Pandangan mata penuh penyelidikan begitu jelas terlihat, dari wajah gadis yang tampak tidak terurus tersebut.
"Putri Quen,apakah anda baik baik saja ?"
Pria yang berdiri di barisan paling depan kembali bertanya.
Gadis itu menoleh kekanan dan kekiri, bahkan kebelakang untuk memastikan apakah pertanyaan itu di tujukan untuk nya. Nama nya memang benar, tapi sebutan putri di awal kalimat membuat nya sedikit merasa aneh.
"Kau bertanya pada ku? "
Tanya nya dengan wajah heran.
Pria tampan itu merasa bingung dengan pertanyaan dari sang putri, ditambah lagi dengan sikap putri yang mereka semua ketahui tidak biasa.
" Yang mulia putri mahkota.. Hamba di utus oleh yang mulia kaisar untuk menjemput yang mulia putri pulang ke istana, karena hari ini adalah hari terakhir dimana hukuman putri akan berakhir. "
Ucap pria itu berusaha tetap sabar menjelaskan.
"Putri, kaisar, istana.. apa apaan ini, kenapa rasa nya aneh sekali. "
Guman Quen pelan, kemudian kembali menatap kearah semua pria yang masih berdiri dengan gagah.
Gadis bermata indah itu kembali memuntahkan pertanyaan dari bibir mungil nan sexy nya itu.
"Ehem..kakak tampan,boleh kah aku kembali bertanya. Sekarang aku bingung sekali, tidak tahu harus bersikap seperti apa. Apakah saat ini kita sedang melakukan syuting film atau semacam nya? "
Pria itu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, kemudian menatap kearah gadis yang kini bertingkah sangat aneh.
"Yang mulia, apakah yang mulia putri merasakan sakit di kepala atau bagian yang lain? "
tanya nya khawatir.
"Sebaik nya kita segera kembali ke istana, karena hari sudah beranjak siang. "
Sambung nya lagi, sambil membungkuk hormat.
'"Tunggu tunggu, pulang keistana.. Aduh.. kenapa semakin membingungkan, sebenar nya kita sedang berada dimana? "
Quen kini mulai merasa keanehan yang membuat nya kembali waspada, di tambah dengan pakaian yang kini semua pria di hadapan nya gunakan.
"Dan kalian, siapa kalian sebenar nya? "
Tunjuk nya dengan kedua tangan di dekap kan kedepan dada nya.
"Putri hamba panglima huang, pengawal pribadi putri dalam perjalanan kali ini yang diutus langsung untuk menjemput putri pulang ke istana.."Ucap nya panjang lebar, berharap gadis bergelar putri dihadapannya kembali seperti sedia kala.
""putri..istana, panglima..! "
guman nya lagi sambil mencoba untuk mencerna setiap kepingan ingatan yang terjadi pada diri nya saat ini.
Mata nya mengedar kesegala penjuru untuk mendapat jawaban, apakah diri nya terlalu lama tertidur. Hingga retina nya tertuju pada pakaian yang melekat di tubuh nya saat ini.
""Ya ampun...apa apaan ini,huaaaaa dimana ini.mami...papi,serena aku dimana ini...huaaaaaahuaaa.."""
Pria berpangkat panglima sangking terkejut nya dengan teriakan sang putri sampai terjungkang secara tak etis dari tempatnya berdiri.
Semua prajurit pun kaget dan khawatir dengan sikap putri yang mereka kenal pendiam dan penakut tersebut.
Panglima huang kembali tersadar dari keterkejutan nya.
"Putri...putri Quen,apakah anda baik baik saja ? "
Tanya nya dengan raut wajah khawatir, bagaimana pun sang putri tetap anak dari sang penguasa kekaisaran.walau sang putri adalah putri yang tidak pernah dianggap dan di asing kan semenjak kematian permaisuri.
Bulu mata lentik itu bergetar, memandang semua nya dengan ekspresi yang berubah setiap saat, seperti mencoba berdamai dengan keadaan.
"Dimana kita sekarang berada? Dan tahun berapa saat ini. "
"E..eh..itu putri,,maaf kan hamba.."
jawab panglima huang tergagap karena merasa cukup aneh dengan pertanyaan sang putri.
"Kita berada di kekaisaran Han ,kaisar adalah ayah putri sendiri dan kita berada di dinasti hongyou putri.."
"apa..?"
gadis yang di panggil dengan sebutan putri itu berteriak cukup keras, membuat semua orang mengelus dada nya.
kemudian keterkejutan mereka bertambah saat sang putri telah terkapar tak sadar kan diri di tanah yang di penuhi dedaunan kering.
"Putri...."
ucap mereka kompak dengan penuh kepanikan..
"Pengawal ..siap kan kereta kuda.kita bawa putri pulang segera !"
panglima huang segera memberi perintah untuk para prajurit yang ikut bersama nya.
Seketika.. semua orang panik, dan membawa tubuh sang putri dengan cepat kedalam kereta kuda yang telah menunggu.
Bersambung..
Suasana yang hening membangun kan seorang wanita cantik dari tidur nya yang penuh dengan mimpi yang terlihat seperti adegan adegan sebuah film drama dinasty kuno. Tapi terasa seperti kejadian nyata dari kehidupan seseorang yang mengalami pahit nya hidup di pengasingan,tidak diterima dikeluarga nya sendiri bahkan sering di siksa.Sampai puncak nya dua tahun yang lalu, sang putri di antar kan ketempat pengasingan karna dituduh mencoba merebut tunangan kakak nya sendiri, walau sebenarnya adalah laki laki yang telah dijodoh kan dengan nya sejak dulu.Namun sang pria yang merupakan putra mahkota dari kekaisaran sekutu tidak ingin menerima perjodohan diantara mereka, karena diri nya dianggap sampah yang tak berguna dan buruk rupa.
Setelah menjalani dua tahun di pengasingan dengan tidak mendapat kan bantuan apapun dari sang ayah,hari hari nya di pengasingan hanya ditemani seorang dayang dan seorang prajurit yang setia bersama nya sampai ajal menjemput mereka.
Yah ..disaat ketiga nya menunggu utusan istana datang menjemput,sekelompok orang berpakaian hitam datang menyerang gubuk pengasingan.Sang dayang dan pengawal yang tidak bisa bertahan lama akhir nya mendorong sang putri dari atas tebing yang sangat curam ,tanpa mereka sadari sang putri meninggal seketika karena ketika jatuh tubuh nya terhempas dengan sangat keras ketanah yang di penuhi akar akar pohon, membuat jantung nya berhenti berdetak .
Orang orang berpakaian hitam yang sudah menghabisi sang pengawal dan dayang pendamping putri malang itu pun mengecek kondisi sang putri.Dan ternyata sang putri telah tiada,mereka pun pergi meninggal kan jasad ketiga orang tersebut tanpa belas kasihan.
Ya..mereka tidak tau,ketika sang putri yang telah mereka bunuh membuka mata nya kembali.
Mata yang berbeda,kepribadian yang berbeda,dan jiwa yang berbeda.
Dia adalah jiwa dari zaman modern,yang mengetahui kalau kematian selalu mengincar nyawa nya.
"Aku..Quen alana,putri tunggal Alana Company sekarang setelah kematian berpindah ke dunia antah brantah dan masuk ke tubuh gadis tidak berguna yang sayang nya mirip diri ku. "
Quen berguman kecil meratapi nasip nya di kehidupan yang baru.
"Oh.. ya ampun, kebaikan macam apa yang aku lakukan hingga membuat ku berpindah jiwa seperti ini. haaaaaaaaahhh... "
Quen berteriak dengan kencang.
Mendengar suara teriakan dari dalam kediaman putri mahkota mereka, membuat beberapa pelayan dan pengawal yang di siap kan untuk mengurusi sang putri tak di anggap segera berlarian lalu menerobos masuk kedalam ruangan karena merasa terkejut dan takut jika terjadi sesuatu kepada sang putri.
Sedang kan sang pelaku utama hanya tercengang ajaib sambil melihat kejadian didepan mata nya.Dimana orang orang berpakaian aneh namun keren menurut nya muncul dengan wajah cemas.
" eng..Ada apa ? "tanya nya polos yang membuat para pengawal dan pelayan bingung.
"Maaf kan atas kelancangan kami yang mulia tuan putri . "
ucap mereka sambil berlutut dan menghantuk kan kepala kelantai.
" hey ..hey.ada apa ini, kenapa kalian seperti menyembah ku begitu ? aku bukan dewa. "
Quen mendadak mengingsut kan tubuh nya kesamping tempat tidur, kini giliran diri nya yang di buat melotot kerena kaget.
"Ampun putri ." jawab salah satu pelayan.
" kami telah lancang masuk ke kamar tuan putri tampa izin..kami patut diberi hukuman.."
sambung nya lagi seraya terus bersujud.
Quen menatap heran semua orang yang bersujud di lantai samping tempat tidur nya yang sempit.
"Hukuman apa ?
kalian ..segeralah bangun,aku merasa tidak nyaman saat ada manusia yang menghormati manusia yang lain secara berlebihan.Ini agak sedikit mengerikan. "
ucap nya sambil mengibas ngibas kan kedua tangan nya.
Mereka menatap takut satu sama lain.walaupun putri yang mereka kenal adalah putri sampah,tapi mereka tetap menghormati nya karna jasa dan kebaikan sang permaisuri yang tak lain adalah ibu sang putri.
" Apa yang kalian tunggu lagi..segeralah bangun,dan sisa kan dua orang pelayan untuk membantu ku.selebih nya boleh keluar . "
ujar Quen lagi seakan memberi perintah.
Yang diberikan perintah hanya melamun ditempat karna keterkejutan mereka dengan sang junjungan yang dianggap berbeda.
" apa iya pengasingan selama dua tahun mampu mengubah sifat dan kepribadian seseorang "
ucap mereka dalam hati. Hingga lengkingan suara yang tak terlalu kuat membuat kesadaran mereka kembali.
"Cepat tunggu apa lagi...ikuti perintah ku dan yang tidak berkepentingan segera keluar. "
kini aura kepemimpinan diri nya menguar, saat tak melihat gubrisan dari orang orang masa lampau itu.
Para pengawal sudah keluar ketika mendapat kan tatapan tajam dari sang putri,sedang kan para wanita pelayan masih setia ditempat mereka sambil tetap pada posisi awal.
"Astaga.." sepasang tangan nya mengelus pelipis nya yang berdenyut, mata nya terus menatap tajam semua pelayan yang berdiri dengan canggung di depan sana.
Sedang kan yang di tatap menggigil ketakutan sambil menunduk kan kepala.sampai sentuhan dibahu salah satu nya mengejut kan mereka.
"Kamu siapa nama nya? "Tanya Quen lagi dengan senyum tipis di bibir nya.
"menja..menjawab putri,ham...hamba Xio ."
Jawab salah satu gadis pelayan yang pundak nya mendapat sentuhan tangan Quen.
"Dan kamu? "
Quen kembali bertanya kepada seorang gadis yang berada di samping gadis pelayan yang bernama Xio.
"Menjawab putri, hamba Yuxi ."
jawaban nya tegas tanpa ada keraguan sedikit pun, membuat Quen sangat tertarik dengan dua gadis yang terlihat berbeda karakter.
Seketika Quen mengingat sang sahabat didunia nya yang dulu,sahabat yang selalu ada saat suka dan duka.Sahabat yang dengan sifat nya yg tegas ketika berhadapan dengan orang lain, tapi ura urakan ketika bersama dengan nya.
"Ehmz .."Quen berdehem kecil ketika sadar dari lamunan nya.
"Yang lain boleh keluar,kamu ..Xio dan Yuxi tinggal disini bersama ku." ujar Quen lagi sambil berlalu pergi.
Seketika orang yang disuruh keluar berdiri tergopoh gopoh dan segera keluar dari ruangan sang putri yang mereka anggap memiliki aura yang mencekam.
setelah diluar ruangan mereka segera menutup pintu kediaman utama.
"Xio..yuxi..aku harus memanggil kalian dengan sebutan apa, apakah kakak itu sudah benar? "
ucap Quen lagi sambil menatap lekat kedua gadis pelayan yang kini diam dengan wajah terkejut.
"kenapa ? apa yang salah,bukan kah kalian seperti nya lebih tua dari ku ?"
Tanya Quen lagi dengan wajah menggemas kan milik nya itu.Dia tentu tahu, sekarang umur nya seakan di perkecil. Berada di zaman kuno, dengan kehidupan yang di penuhi barang barang berbentuk kuno. Untung nya, dia memiliki wajah cantik yang mungkin sedikit tidak terawat oleh pemilik tubuh sebelum nya.
"jika saja Serena berada disini, mungkin sahabat nya itu sudah tertawa dengan ucapan pedas menilai penampilan ku sekarang. " pikir Quen di sela sela pertanyaan nya.
"Bukk..
Terdengar suara dentuman, tampak dua gadis bertubuh ramping itu berlutut di lantai.
"Ampun kan kami tuan putri..tuan putri tidak pantas memanggil nama kami yang rendahan ini dengan panggilan berharkat tinggi seperti itu. ''Ujar Yuxi dan Xio bergantian.
"astaga..."Quen berguman sambil memijat kasar pelipis nya yang tiba tiba berdenyut melihat tingkah dua gadis berpikiran polos dihadapan nya itu.
"Bangun atau ku hukum !"Pekik Quen hingga aura nya yang kelam menguar dari tubuh nya,lalu menatap tajam kedua pelayan yang kini mulai mendongak kan kepala mereka.
"ampun putri." jawab keduanya kompak dan langsung bangun.
""Nah nah begitu...apakah kalian berdua tidak merasa lelah harus melakukan hal itu setiap saat?"
Quen mendekap kedua tangan di depan dada nya.
"kami tidak berani putri,kalau sampai yang mulia kaisar tahu.kami bisa mendapat kan hukuman karna lancang dengan junjungan kami. "
Raut wajah ketakutan, terlihat jelas di wajah kedua nya.
.
. bersambung.
note : jangan lupa, silakan tinggalkan jejak dengan cara like, vote and coment ya say. makasih
Setelah mereka membantu quen yang kini menjadi seorang putri untuk mandi, dan memakai kan pakaian yang menurut quen sangat biasa saja...Karna ayah sang pemilik tubuh sebelum nya memang tak memperhatikan putri nya sama sekali. Bahkan untuk makanan sehari hari pun mereka diberi jatah makanan yang sangat jauh dari kata layak. Untung nya,selama putri quen di asingkan.para pelayan dan pengawal setia sang mendiang permaisuri setia menantikan sang majikan kembali kekediaman nya.Meski jumlah mereka tidak banyak, tapi kesetiaan mereka tak perlu diragu kan. Bahkan sering kali mereka di hukum dan difitnah oleh selir dan anak-anak dari selir kaisar. Sedang kan kaisar sendiri seakan tak peduli dengan apa yang dilihat nya.
" Xio ?"
Karena rasa tidak nyaman dari semua orang di zaman kuno itu, akhir nya Quen mengalah dan memanggil mereka hanya menggunakan nama.
" Hamba tuan putri.."saut nya sambil menata rambut sang putri.
sedang kan Yuxi sedang sibuk menyiap kan makanan dengan para pelayan lain nya.mereka sangat senang putri yang sekarang sangat berbeda dari dua tahun yang lalu.
""ckck..tuan putri,tuan putri..
panggil aku Quen.jangan terlalu formal kalau bersama dengan ku. "
Quen memutar bola mata nya malas.
" Ampun putri,hamba tidak berani..jika ketahuan kaisar dan penghuni istana.kami bisa mendapatkan hukuman."
jawab Xio lagi merasa tidak enak.
"Humm...hidup kalian itu terlalu merepot kan.Ini tidak boleh,itu tidak boleh.
Terserah kalian saja ingin melakukan apapun, mungkin jika di sini ada mommy , papi dan Serena... semua hal yang menyebal kan ini tidak akan terjadi. "
guman Quen pelan,tapi masih terdengar oleh sang pelayan.
" Ampun putri,putri mengatakan sesuatu? "
tanya Xio ingin tahu,karna semenjak putri mahkota kekaisaran Han itu kembali dari tempat pengasingan ,sang putri selalu bebicara hal yang aneh menurut mereka.
"" huff...tidak ada. aku akan beristirahat terlebih dahulu,beri tahu jika makanan nya telah selesai,sekarang keluar lah ."perintah Quen lagi.
"Baik putri,hamba mohon undur diri.."
Xio membungkuk kan tubuh nya, kemudian mundur beberapa langkah lalu segera keluar dari ruangan pribadi milik putri kaisar han itu.
Setelah Xio keluar dari kamar nya dan menutup pintu, Queen bangun dari tempat duduk nya dan mengedarkan pandangan ke arah luar jendela.
"Tempat ini tidak buruk."guman nya pelan.
"tapi sayang disini tidak ada yang menyayangi ku kecuali para pelayan dan pengawal pribadi mendiang sang pemilik tubuh.
sedang kan dikehidupan ku sebelum nya,semua orang memanja kan ku seperti ratu. "
Quen menghela nafas nya sejenak.
"hemp...sial sekali, andai saja Serena ada disini.pasti kami akan menakluk kan zaman ini.
Seren..kamu dimana dan sedang melakukan apa? Aku sangat merindukan mu dan ingin melakukan apa pun bersama.Latihan menembak, melatih ilmu bela diri kita untuk menjadi semakin kuat. "
Quen merengek seperti anak kecil sambil sesekali menyeka air mata nya.
Ya jangan salah,Quen dimasa depan merupakan cewek multi talent.Bersama sang sahabat ,mereka lebih senang menghabis kan waktu di arena latihan para atlet.Apa yang mereka tidak kuasai, segala macam ilmu bela diri,berbisnis,memasak..Bahkan mereka berdua berkecimpung didunia bawah untuk melindungi keluarga mereka yang merupakan pengusaha ternama.
Sampai kejadian nahas yang menimpa Quen, dan membuat nya menjadi sasaran empuk pembunuh bayaran ,yang mengincar nyawa nya dan keluarga.
Tok tok tok..
" tuan putri,makanan nya telah siap."
ketukan dan panggilan dari balik pintu kamar menyadar kan Quen dari lamunan nya.
cepat cepat dia menyeka air mata nya kala mengingat keluarga dan sahabat baik nya itu.
"Iya ..masuk lah" jawab Queen dengan nada bicara yang kembali seperti semula.
Kedua gadis itu segera masuk bersama beberapa pelayan untuk menghidang kan makanan.Setelah semua nya terhidang ,mereka pun kembali keluar dan meninggal kan Quen dan dua pelayan pribadi yang ditunjuk nya, Xio dan Yuxi.
" Astaga...makanan apa ini? "
Queen terperangah sambil membolak balik sayur rebusan di dalam mangkok mengguna kan sumpit.
" Maaf yang mulia putri ." Yuxi menjawab.
" persediaan makanan kita hanya seperti ini..karna istana tidak pernah mengirim selain ini.."
"hah..
Quen memijit pelipis nya yang tiba tiba begitu pusing ,di tambah memikirkan kehidupan tubuh yang di gantikan nya.
"Ternyata aku begitu miski di kehidupan ini, sehingga untuk memakan makanan yang layak pun aku tidak sanggup."
guman Queen lagi.
Kedua pelayan nya hanya mampu menunduk sedih dengan nasip sang putri. Para pelayan di kediaman milik putri Quen,selama ini mereka hanya bisa menemani sang putri ketika menerima semua perlakuan buruk dari selir mau pun anak anak selir.sedang kan sang kakak putra mahkota yang satu rahim dengan nya juga tak pernah mengunjungi nya selama ini.
"Hey hey hey...kenapa kalian bersedih,ini tidak akan lama,aku akan merebut semua yang seharus nya aku miliki. Tenang lah.. " ucap Queen berusaha menghibur kedua gadis di depan nya. Meski dia sendiri juga sangat membutuh kan hiburan. Meski sebenar nya dia juga tidak main main dengan apa yang dia ucap kan.
Yuxi dan Xio tersentak kaget dengan apa yang baru saja di katakan oleh putri mahkota mereka.
ada luapan kebencian dan tekad yang mereka lihat dari mata sang putri yang membuat lutut mereka bergetar.
Quen kembali menyambung kalimat nya. "Apapun itu,yang menjadi hak ku, harus berada ditangan ku.putri Quen Han yang lama sudah tiada,hanya ada putri Queen Han yang tidak takut apapun sekarang.
Ketika orang menoreh kan belati di hati ku, maka aku juga akan menoreh kan belati ditempat yang sama.
jika orang lain mematah kan kaki ku, aku juga akan mematahkan kaki mereka."
Queen menarik nafas nya sebentar untuk kembali melanjutkan pidato panjang nya.
"jika hubungan darah saja bisa berhianat,darah lain juga harus mengalir untuk menghapus jejak luka yang sama.."
Ucap nya dingin,dengan mata yang tajam seperti ujung pedang.
yang membuat kedua pelayan pribadi nya berlutut ngeri sekaligus takjub dengan pribadi putri mereka yang baru.
.
.Bersambung..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!