Perkenalkan namaku Zelda Putri Pratama,aku adalah anak tunggal dari Ayahku yang bernama Ardiansyah Pratama seorang pengusaha properti yang cukup diperhitungkan dikalangan para pembisnis,sedangkan Ibuku Intan Pratiwi adalah seorang wanita karir yang akhirnya lebih memilih menjadi seorang ibu rumah tangga biasa demi aku.
Walaupun aku adalah anak tunggal bukan berarti aku adalah anak manja. Kedua orang tuaku terutama ayahku mendidikku sejak kecil agar aku menjadi anak yang mandiri.Karena menurut Ayahku kesuksesan itu di raih dengan perjuangan.Rasa banggaku terhadap Ayah menjadikanku ingin bahkan lebih hebat dari apa yang ayahku raih.
Saat ini aku bekerja di perusahaan ayahku sambil menyelesaikan gelar S1 di salah satu Universitas Negeri terfavorite di kota tempat tinggalku. Aku membantu Ayahku mendapatkan tender-tender di proyek-proyek besar dan perusahaan terkemuka.Walaupun usiaku masih muda bukan berarti kemampuan IQ bisa diremehkan.
Hubunganku dengan Ayah semakin renggang ketika Ayahku menjodohkanku dengan anak dari rekan bisnisnya yang bernama Dirga Pramudya Kurniawan. Putra Pengusaha kaya raya yang bernama Pram Kurniawan yang perusahaannya mengusai hampir semua dunia bisnis tanah air maupun mancanegara.Terlebih lagi usia Dirga yang terpaut jauh diatasku,dan status Dirga yang pernah menikah sebelumnya dan dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Angella.
Cinta,kasih sayang,harapan dan cita-cita melebur dalam satu ambisi yang dikalahkan oleh rasa kecewa karena satu ikatan yang disebabkan oleh satu kata yaitu "perjodohan".
Karakter Dirga yang dingin,acuh,dan tidak terlalu banyak bicara,serta sikapnya yang angkuh dan arogan menjadi perbedaan yang menimbulkan perselisihan dan perbedaan paham di antara kami.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang,aku bergegas menuju ke parkiran untuk mengambil motorku dan bergegas menuju ke kantor Ayahku.Aku lebih suka mengendarai motor dari pada mobil, karena lebih cepat melaju terutama di saat macet.
Setelah beberapa lama akhirnya aku tiba di kantor Ayahku.Setelah ku simpan motorku di parkiran,akupun segera masuk menuju ruangan Ayahku.
Ku ketuk pintu ruangan Ayahku...tok.. tok...tok...
"Masuk..."Jawab Ayahku dari dalam ruangan.
"Selamat siang Ayah...!"Sapaku pada Ayah yang menyambutku dengan menunjukkan jarinya ke jam tangan di lengannya.
"Aku tadi pagi ke kampus dulu,ada jadwal asistensi dan kebetulan Dosen Pebimbingku terlambat.Jadi ya...akhir nya aku baru selesai asistensi pukul 11. Begitu laporan kesianganku ke kantor hari ini...!"Kataku sambil tersenyum pada Ayah,dan duduk di kursi dihadapannya.
"Kamu ingat siang ini kita ada meeting dengan klien...Dan harus kamu tahu bahwa klien Ayah itu bukan orang sembarangan.Dia adalah Pram Kurniawan pemilik perusahaan ternama "Erlangga Group"yang menguasai hampir seluruh bidang usaha."Ujar Ayah Zelda.
"Ya...aku tahu...Ayah sudah mengata kannya padaku berulang-ulang!" Jawabku.
"Apakah kamu sudah mempersiapkan presentasi dengan baik...Ayah tidak ingin penampilanmu nanti mengecewa kan!"Ujar ayah Zelda.
"Ya...!"Jawab Zelda singkat.
"Ingat Ayah berharap penampilanmu nanti tidak mengecewakan.Klien kita kali ini adalah orang penting dan Ayah tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bisa bekerja sama dengan perusahaannya... Kamu mengerti!"Seru Ayahku.
"Ya...!"Jawabku sambil berdiri hendak keluar dari Ayahku.
"Zel...Kamu mau ke mana ini sudah hampir jam 12 siang?"Tanya Ayahku.
"Aku mau ke ruangan ku dulu mempersiapkan semuanya... Sampai ketemu sejam lagi di ruang meeting OK!" Jawabku pada Ayah sambil tersenyum dan pergi menuju ke ruangan ku.
Duduk bersandar sambil beristirahat sebentar di ruangan kerjaku,sekedar mengresfresh pikiran dari kejenuhan antara Tugas Akhir dan pekerjaan sedikit membuatku lebih tenang. Perkataan Ayahku yang akhir-akhir ini selalu di ulang-ulang,kembali teringat di pikiranku.
"Pak Pram Kurniawan...
Pemilik Erlangga Group,perusahaan paling terkemuka yang hampir menguasai semua bidang bisnis...Ingat dia adalah orang penting..."Kalimat- kalimat itulah kumpulan dari perkataan yang berulang kali Ayahku katakan yang jika ku rangkaikan ternyata bisa menjadi satu paragraf.
Jam dinding di ruangan kerjaku sudah menunjukkan jam 12.45,akupun segera mempersiapkan diriku untuk persentasi. Mempersiapkan berkas-berkas persentasi,dan tidak lupa merapihkan penampilanku.Setelah itu akupun bergegas menuju ruang meeting.Semoga persentasiku nanti tidak mengecewakan dan bisa membuat Ayahku bangga,itulah do'aku dalam hati.
Ku langkahkan kaki masuk ke ruangan yang nantinya akan merubah segala ambisiku,tanpa ku perkirakan sebelumnya.
"Selamat siang semuanya...!"Sapaku pada beberapa orang yang hadir di ruangan itu.Tampak kursi Ayahku dan tamu orang pentingnya itu masih kosong.
"Siang,Bu..."Jawab mereka.
Akupun duduk sambil mempersiapkan diriku dengan baik.Ku lihat di balik kaca, Ayahku dan beberapa orang sedang berjalan menuju ke ruangan tempatku berada saat ini.Mungkin saja salah-satunya adalah orang penting Ayahku...
"Selamat siang Pa..."Sapa orang-orang yang hadir.
"Siang semuanya...!"Jawab Ayahku sambil duduk demikian pula dengan beberapa orang rombongan tamu penting Ayahku.
Tampak Ayahku bersiap-siap memulai meetingnya...Dan entah kenapa baru kali ini aku merasa agak gugup,padahal aku belum mempresentasikan rancanganku.
"Selamat siang para hadirin peserta rapat.....Terima kasih telah menyempat kan waktu untuk menghadiri rapat hari ini....."
..........
"Perkenalkan di sebelah kanan saya, beliau adalah Pak Pram Kurniawan Presiden Direktur sekaligus pemilik dari Erlangga Group perusahaan yang akan bekerja sama dengan kita untuk proyek pembangunan Apartement....."
...........
"Oh...ternyata orang itu Pak Pram...Orang penting Ayahku!...Tampak usianya lebih tua dari Ayahku,tapi tidak mengurangi kewibawaan dan karismanya"Ujarku dalam hati di sela-sela sambutan Ayahku.
....."Dan untuk mempersingkat waktu, saya persilakkan putri saya Zelda untuk mempresentasikan rancangannya!"
Demikianlah sambutan Ayahku yang entah kenapa untuk pertamanya kalinya membuatku merasa agak gugup.Ku langkahkan kakiku menuju meja presentasi,walaupun saat ini hatiku was was!
"Selamat siang Para Hadirin Para Peserta rapat yang saya hormati.Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk dapat mempresentasikan rancangan saya di hadapan kalian semuanya.
"Saat ini saya akan menjelaskan rancangan saya....."
...............
Ku jelaskan secara detail satu persatu hasil rancanganku di depan para peserta rapat.Tampak Pak tersenyum memperhatikanku.....
"Demikianlah penjelasan yang dapat saya sampaikan pada kesempatan hari ini.Saya persilakkan bagi para hadirin untuk bertanya,atau menyampaikan ketidak puasannya terhadap rancangan saya!"Ujarku sambil tersenyum,padahal hati ini gemetar tanpa tahu sebabnya.
"Maaf...Saya kurang paham alasan nya mengapa desaign lift harus di ekspos dan penempatannya dengan desaign lobby yang anda rancang!"Tanya Pak Pram sambil tersenyum ke arahku.
Dalam hatiku berkata"Orang penting itu bertanya padaku".Oh...Tuhan ini pertama kalinya aku merasa agak gugup ketika persentasi.Tapi setelah menghela nafas sebentar ku coba untuk menjawab pertanyaan dari Pak Pram.
"Terima kasih atas pertanyaannya, saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari anda.Desaign lift yang di ekspos dimaksudkan untuk meminimalisir tingkat kejahatan di dalam lift,terutama bagi pengguna lift kaum perempuan.Selain itu lift yang di ekspos dapat menambah keindahan dan daya tarik pengunjung yang di dukung oleh penataan lobby yang di rancang semenarik mungkin.Karena Apartement ini menyediakan fasilitas-fasilitas seperti beberapa Gedung Serba Guna atau Aula,beberapa ruang rapat, beberapa ruang karaoke,ruangan olah raga yang cukup luas,dan fasilitas fasilitas pendukung lainnya yang dapat menarik minat pengunjung baik dari dalam maupun pengunjung dari luar Apartement.
Demikianlah......
Tiba-tiba seorang pria yang duduk di samping Pak memotong perkataanku.
Tiba-Tiba seorang pria yang duduk di samping Pak Pram memotong perkataanku.
"Perkenalkan nama saya Dirga Pramudya Kurniawan,Wakil Direktur dari Erlangga Group.....
"Saya kurang mengerti dengan maksud anda...Apa hubungannya lift dengan tingkat kejahatan dan hubungannya dengan lobby...Menurut saya keduanya tidak ada hubunganya. Yang anda rancang ini adalah Gedung Apartement,bukan tempat rekreasi atau Game Zone...!"Ujar Dirga dengan nada arogan dan senyum sinis ke arah Zelda.
...........
Dirga adalah seorang pria yang tampan,berkulit putih bersih,bertubuh tinggi,berbadan tegap,hidungnya mancung,dengan tatapan mata yang tajam...Sehingga tidak sulit baginya untuk membuat wanita jatuh hati padanya.
Maaf...jika diilustrasikan sosok Dirga kira-kira seperti ini.....
Maaf bila ada yang kurang berkenan...sekali lagi ini hanya ilustrasi saja tanpa maksud tertentu!
..............
"Baiklah akan saya coba menjawab pertanyaan anda.....Pengguna lift terutama kaum wanita terkadang mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan ketika berada di dalam lift.Dengan kondisi lift yang tertutup tentunya akan menyulitkan bagi mereka untuk meminta pertolongan.Untuk itulah saya merancang lift yang di ekspos. Sehingga bagi oknum yang ingin berbuat sesuatu yang kurang baik tentu nya akan berpikir ulang.Selain itu lift yang di ekspos dapat menambah daya tarik pengunjung,di dukung dengan lobby yang di desaign semenarik mungkin dan fasilitas-fasilitas yang ada dapat menarik minat para pengunjung baik dari dalam maupun dari luar apartement." Demikian penjelasanku,ku lihat tampaknya Dirga kurang puas dengan penjelasanku.
"Anda yakin dengan kualitas rancangan anda...Karena di lokasi ter sebut juga terdapat Mall dan fasilitas-fasilitas publik lainnya?"Tanya Dirga dengan nada yang pesimis terhadapku.
"Untuk itulah saya merancang Apartement ini dengan ruangan-ruangan yang ada didalamnya semenarik mungkin,agar dapat menarik minat ..." Belum sempat aku meneruskan perkataanku,Dirga kembali memotong perkataanku....
"Cukup...cukup...saya sudah cukup paham dengan penjelasan anda!"Ujar Dirga.
Jujur dalam hatiku begitu kesal dengan pernyataan Dirga.Pria yang sombong angkuh dan arogan,seakan ingin puas dengan menyudutkanku di hadapan semua orang.Rasanya kekesalan ku padanya sudah bertumpuk menjadi gunung yang tinggi.Ingin rasanya ku pindahkan saja dia sejauh mungkin ke Planet Pluto sekarang juga.Oh...Tuhan mengapa kau pertemukan aku dengan pria yang sombong angkuh dan arogan seperti dia.
Sikap dan karakter Dirga jauh berbeda dengan Pak Pram Ayahnya.Pak Pram adalah sosok yang terlihat berwibawa...Seorang pemimpin yang tegas dan bijaksana.Dan aku senang tampaknya Pak Pram puas dengan hasil rancanganku ini.Terserah dengan Pria sombong angkuh dan arogan itu aku tak memperdulikannya.
Setelah perdebatan yang cukup panjang dan penjelasan yang cukup melelahkan,akhirnya meeting ini selesai juga.Sungguh aku lega dan puas dengan hasilnya.Walaupun bila ku perhatikan wajah Dirga terlihat dingin dan datar seakan masih pesimis dengan penjelasan ku tadi.
Meeting ini di tutup dengan kesepakatan antara pihak Pak Pram dan Ayahku.Ditandai dengan terjadinya kontrak kerja sama dan penanda tanganan dari pihak Erlangga Group dengan perusahaan Ayahku CV Ardi Karya Mandiri.
Ruang Meeting tampak sudah kosong,aku pun segera membereskan berkas-berkas dan pergi meninggalkan ruangan itu.Di luar tampaknya Ayah masih mengobrol dengan Pak Pram.Aku segera menghampiri Ayah untuk berpamitan.
"Maaf...Ayah aku harus ke kampus lagi,mungkin nanti aku agak terlambat pulang ke rumah .Tolong sampaikan pada Bunda!"Ujar Zelda,sambil bersalaman pada Ayahnya.
Pak Pram tampak tersenyum padaku. "Jadi putri anda ini masih kuliah?"Tanya Pak Pram.
"Ya...Zelda putriku sekarang sedang menyusun Tugas Akhir dan sebentar lagi dia akan wisuda!"Jawab Ayah Zelda.
"Setelah Wisuda akan melanjutkan ke mana?"Tanya Pak Pram.
Aku hanya tersenyum sambil memandang ke arah Ayahku,memberi isyarat untuk menjawab pertanyaan dari Pak Pram.
"Zelda mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2nya di London!"Jawab Ayah Zelda.
"Hebat...Masih muda,cantik dan pintar!"Jawab Pak Pram sambil tersenyum ke arahku.
Sedangkan Dirga masih tetap dengan terlihat acuh padaku...Dasar Pria sombong angkuh dan arogan!
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!