Malam sangat gelap dengan hembusan angin semakin dingin menusuk ke tulang.
terlihat seorang ibu setengah baya berumur sekitar empat puluh tahun dan masih nampak cantik membawa anak gadisnya yang berusia sekitar delapan belas tahun. mereka berjalan menyusuri jalanan sepi.
flashback story'
"Dasar perempuan tidak tahu diri, berani beraninya kau mengambil perhiasan milik Oma, teriak seorang lelaki pada perempuan setengah baya di hadapannya.
"Aku tidak mengambilnya, dan bagaimana perhiasan itu bisa ada di lemari ku, aku juga tidak tahu," elak perempuan setengah baya itu.
"Sekarang juga tinggalkan rumah ini, dan jangan pernah balik lagi ke rumah ini," ucap laki laki yang merupakan saudara ipar peremuan itu.
" siapa kau berani mengusirku dari rumahku dan mendiang suamiku,"teriak perempuan itu.
"Seorang perempuan tua dan bertampang dingin membawa tongkat yang membantunya berjalan mendekat.
"Usir dia dan anak perempuannya dari rumah, sekarang, aku tidak mau memelihara pencuri dan anak keturunannya," ucap tegas perempuan tua dengan mengarahkan tongkat ke perempuan setengah baya itu.
"Ibu... bukan Aku yang mengambil perhiasan ibu, ada orang lain yang berusaha memfitnahku," ucap perempuan itu berusaha membela diri sambil menangis namun perempuan tua itu tidak bergeming sedikitpun.
"Akan aku ingat ketidakadilan dan pengusiran ini ibu mertua yang terhormat,"
anak dari perempuan setengah baya itu mendengar setiap kalimat yang terucap dari mulut orang orang yang mengusir ibunya dan bergegas memasukan baju miliknya dan milik ibunya ke dalam tas. merekapun pergi meninggalkan rumah mereka
flashback off
"Louisa ... jadilah perempuan yang kuat dan berusahalah hidup dengan baik, mari kita mulai semuanya dari awal, ingat baik baik setiap penghinaan yang terucap dari mulut mereka, ucap perempuan setengah baya dengan penuh penekanan.
iya.. mamah, akan kuingat semuanya, tunggulah saatnya takdir berpihak pada kita mah, roda kehidupan itu selalu berputar kadang di atas dan kadang di bawah, ucap Louisa dengan tatapan penuh kebencian.
Mereka masih terus berjalan, walau letih tidak lagi dirasakan, jam di ponsel Louisa menunjukkan pukul satu malam. tidak ada satu mobil pun yang melintas.
"Mah... kalau mamah capai, kita istirahat dulu, itu di sana ada musholla, kita bisa mampir istirahat dulu ke sana." ajak Louisa pada mamahnya.
mereka memasuki tempat ibadah itu dan duduk beristirahat di terasnya. mereka terbangun saat seorang lelaki memanggil mereka.
maaf pak numpang istirahat sebentar." ucap mamah Louisa.
"non sama nyonya mau kemana?" tanya lelahi itu
"mau ke stasiun pak, karena masih gelap maka kami istirahat disini sebentar," terang mama louisa.
"oh.. nanti Mamang Ujang antar saja kalau sudah selesai sholat, Mamang ini supir angkot nyonya,
"makasih mang," ucap kami berdua.
Setelah kami selesai bersih bersih di kamar mandi di samping musholla, Mang Ujang mengantar kami ke stasiun.
"makasih mang Ujang," ucap mamah sambil menyodorkan uang Lima puluh ribuan namun yang ditolak mang Ujang,
"saya ikhlas nyonya, saya narik angkotnya nanti ," ucap mang Ujang.
Mamah kembali mengucapkan terima kasih pada mang Ujang dan bergegas menuju loket untuk membeli tiket jurusan Kota Surabaya.
Di sinilah kami, kota Surabaya tanah kelahiran mamah, tempat kami memulai hidup baru. mamah mencari rumah kontrakan yang murah untuk tempat tinggal kami.
Rumah sederhana dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi, dapur dan ruang tamu. kami mengontrak untuk satu tahun.
***
pagi ini mamah mengajak aku pergi ke pasar. mamah ingin membuka usaha jualan kue, jadi kami belanja keperluan membuat kue.
Aku membawa belanjaan yang berat sedangkan mama membawa yang lebih ringan.
Saat kami hendak menyeberang jalan, sebuah mobil mewah melintas dengan kecepatan tinggi kearahku dan mamah.
Saat Aku menengok ke samping mobil sudah di depan kami , mamah berteriak dan berusaha mendorongku setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi denganku.
***
"Apa yang terjadi denganku? ada di mana Aku? Mengapa penampilanku berantakan seperti ini? kuedarkan pandanganku ke sekeliling, kulihat seorang tertidur dengan pulas di sebelahku. Ahh... bagaimana bisa aku ada diruangan kamar yang luas
Pengenalan Tokoh
LOUISA FRISKA WIJAYA
seorang gadis cantik berusia delapan belas tahun, anak tunggal dengan tinggi badan seratus enam puluh lima cm termasuk tinggi untuk ukuran orang Asia. kulit kuning Langsat, hidung mancung, berat badan 55 kg.
Awalnya Louisa adalah anak yang ceria, manja dan pintar. namun setelah kejadian pengusiran oleh keluarga besar ayahnya dia menjadi pribadi yang mandiri, tegas dan cuek.
Louisa baru lulus SMA, sebelum diusir sebenarnya dia sudah mendaftar kuliah di UI. namun setelah diajak ibunya pindah ke Surabaya dia bekerja sambilan di kafe dan di di beberapa resto, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mamah Louisa yang bernama Carissa lutfiana meninggal saat tertabrak mobil dua hari setelah tiba di Surabaya. dan Ayahnya bernama Bayu Anggara Wijaya meninggal lima tahun yang lalu karena sakit jantung
Keinginan terbesar saat ini menjadi orang kaya yang dengan kekayaan dia akan membalas setiap penghinaan, perlakuan tidak adil yang diterimanya terutama terhadap ibunya.
CHARLES ALEXSANDER BEIRD
Biasa dipanggil Charl atau Charles, lelaki blesteran Indo Inggris dengan tinggi badan seratus delapan puluh lima cm, tampan sudah pasti, biasalah darah campuran biasanya lebih tampan dari darah asli. Papinya asli Inggris bernama John Beird, dan ibunya wanita berdarah Jawa bernama Arina Subroto.
Anak pertama dari dua bersaudara. Berusia dua puluh enam tahun, sudah bekerja di perusahaan ayahnya sebagai wakil CEO perusahaan grup Beird. sikapnya dingin, berwibawa dan tegas.
Biasa keluar malam untuk dugem, di Club.
Prinsip hidupnya kalau ada yang mudah buat apa mempersulit diri.
REZA KHOIRIYADI
Bos kafe tempat Louisa bekerja, tinggi Seratus delapan puluh cm, kulit coklat muda, hidung mancung, berkacamata.
Berusia tiga puluh tahun, belum menikah, sempat pacaran, tapi putus karena pacarnya selingkuh.
KARISMA ASKA
Nama teman dekat Louisa di tempat kerja, gadis berusia 20 tahun dengan perawakan tinggi 160 cm, cantik, ceria ,humoris.
EXELINO EVANDER
Sahabat sekaligus sekertaris Charles.
lelaki yang tegas, cakap dan berwibawa. biasa dipanggil Evan. selalu mengikuti kemana saja Charles pergi, bahkan di rumah Charles di sediakan kamar buat Evan
Teman sekolah yang bergabung dengan group Beird atas keinginan Charles. lulusan UI jurusan management bisnis.
orang kepercayaan sekaligus tangan kanan Charles. berperawakan tinggi Seratus delapan puluh cm, wajah tampan, miskin senyum
ALEXABELLE BEIRD
Gadis cantik berperawakan tinggi Seratus tujuh puluh Lima cm, kulit putih bersih, cantik bak model, berusia dua puluh tahun, adik kesayangan Charles.
masih kuliah jurusan manajemen bisnis, berprofesi sebagai model.
Sebenarnya Alexa menyukai Evan, namun dia masih menyimpannya dengan rapat.
***************
Akibat kecelakaan itu Louisa tidak sadarkan diri selama dua hari, sedangkan mamah Carissa meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit.
mamah Carissa di kuburkan di pemakaman umum tanpa kehadiran Louisa di sana.
Seorang lelaki bule paruh baya dan istrinya setia menjaga Louisa di rumah nya yang megah sebenarnya luka Louisa tidak parah, cuma shok akibat benturan menjadikan Louisa pinsan berhari hari.
Louisa tinggal di rumahnya. tuan Jhon merasa bersalah karena supirnya kurang hati-hati saat mengemudi, maka terjadilah Tabrakan yang menyebabkan Mamah Louisa meninggal.
Malam itu Charl pulang dalam kondisi mabuk, Evan tidak mengantar pulang ke apartemen mewah milik chatles tapi membawa ke kediaman orangtuanya agar ada yang merawat pikirannya.
Charl berjalan dengan sempoyongan menuju ke kamarnya, dia membuka semua baju dan celananya, yang tertinggal hanya celana boxer.
Charl menuju tempat tidur king size yang sangat empuk.
Charl merebahkan diri, saat memiringkan badannya ke kiri dia samar samar melihat perempuan Cantik tertidur dengan nyenyak, yang ada di benaknya perempuan itu adalah jalang, maka iapun mulai menggerayangi tubuh perempuan itu, karena terlalu capek maka charl langsung tertidur di atas tubuh perempuan itu.
saat pagi hari perempuan itu terbangun dari pinsannya, dia mulai menggerakkan jari tangan, kaki, dan kepalanya. rasa kepalanya agak berat. Louisa mencoba duduk dan menyeimbangkan posisinya.
" ah...apa yang terjadi denganku? ada dimana... aku? mengapa penampilanku berantakan seperti ini?" Louisa mengedarkan pandangannya dia berada di sebuah kamar mewah yang luas, rapi, lebih terkejut lagi saat terlihat seorang lelaki tidur disebelah, "ahhh ..."
Louisa mencoba berdiri, setelah beberapa saat dia teringat kecelakaan yang menimpa ibunya, dengan tenaga yang tersisa Louisa berlari keluar dari kamar...
...
ah...apa yang terjadi denganku? ada dimana... aku? mengapa penampilanku berantakan seperti ini?" Louisa mengedarkan pandangannya dia berada di sebuah kamar mewah yang luas, rapi, lebih terkejut lagi saat terlihat seorang lelaki tidur disebelah, "ahhh ..."
Louisa mencoba berdiri, setelah beberapa saat dia teringat kecelakaan yang menimpa ibu dan dirinya, dengan tenaga yang tersisa Louisa berlari keluar dari kamar. dia bingung melihat rumah yang begitu besar dan tidak tahu di mana pintu keluar.
Melihat ada pelayanan lewat, Louisa bertanya tentang pintu keluar dari rumah ini, sebelumnya Nana juga menanyakan mengapa dia bisa ada disini, si bibi yang memang kurang paham hanya menjawab setahunya bahwa," nona dibawa ke sini karena kecelakaan, Louisa juga menanyakan keberadaan Ibunya tapi si bibi juga tidak paham dia hanya menjawab tidak tahu.
"Bik... dimana orang yang punya rumah?"
" sedang ada bisnis mendadak di luar kota Non, baru tadi pagi mereka berangkat" ucap bibi.
"terus Lelaki yang ada di kamar tadi siapa?"
itu tuan muda non.
tolong nanti bibi bilang sama yang punya rumah, kalo saya mengucapkan banyak terimakasih sudah menolong saya. "bik boleh pinjam uang seratus ribu buat naik angkot? saya tidak bawa uang.
Bibi memberikan uang seratus ribu kepada Louisa, dan mengatakan untuk tidak usah mengembalikan.
Louisa pergi ke pasar tempat terjadi kecelakaan dan menanyakan pada pedagang disana kejadian kecelakaan beberapa hari yang lalu.
pedagang di sana mengatakan kalau perempuan setengah baya yang mengalami kecelakaan di bawa ke rumah sakit Hutama.
Louisa secepatnya menghentikan angkot menuju rumah sakit Hutama. sekitar lima belas menit sampailah Louisa di depan rumah sakit. Jantung Louisa benar benar berdetak cepat, dia bergegas masuk ke bagian lobi dan menemui resepsionis.
Louisa menanyakan keberadaan pasien kecelakaan tertabrak mobil atas nama Carissa lutfiana pada petugas resepsionis.
Petugas itu memberi informasi kalau pasien atas nama Carissa lutfiana sudah meninggal dunia sesaat setelah sampai di rumah sakit, kemudian si resepsionis terlihat mengambil barang dan menyerahkan barang itu kepada Louisa. barang itu merupakan barang peninggalan mamahnya
Louisa tertegun sejenak mendengar kabar meninggalnya mamah tercinta antara percaya dan tidak percaya, mamahnya yang kemarin bersamanya sekarang sudah tidak ada, tubuhnya mulai lemas dengan air mata berderai.
" Mengapa bisa begini kejadiannya Mah, apa mamah gak sayang sama lou, kenapa mamah tega meninggalkan Louisa sendirian di tempat yang Lou tidak kenal, Lou harus bagaimana Mah, apa yang harus Lou lakukan... hu...hu...hu?" gumam Louisa yang masih terus menangis tersedu-sedu.
Satu jam lamanya Lou menangis di lobi rumah sakit. Lou pun bangkit dan kembali bertanya di mana makam mamahnya.
Dengan membawa barang peninggalan mamahnya Lou bergegas menuju ke tempat pemakaman umum.
Lou menanyakan posisi makam Mamahnya pada penjaga makam, yang kemudian mengantarkan Lou ke makam mamah Carissa.
Louisa duduk tersungkur dihadapan makam mamahnya. tanganya meraih batu nisan dihadapannya dan mengusap batu nisan itu. air matanya langsung jatuh membanjiri pipi cantiknya.
"Mamah...apa sebegitu menderitanya dirimu sehingga meninggalkan Lou sendiri, ditempat asing mah... Apa yang harus Lou lakukan...? Kenapa Tuhan tidak sekalian mengambil nyawa Lou, dengan begitu Lou tidak akan sedih, Lou akan bahagia bersama mamah dan papi di langit sana...
Tuhan... mengapa Kau begitu tega memisahkan Lou dengan orang-orang yang Lou cintai Hua....hua...Hua," ucap pilu Louisa dengan tangisan yang membuat siapapun akan ikut merasakan kesedihan Lou.
"Mah... aku berjanji akan membalas berkali lipat pada orang yang menyebabkan kita jadi seperti ini, aku ingin menyusulmu saat aku berhasil membalaskan apa yang mereka perbuat pada kita," geram Lou dengan perasaan yang diliputi kemarahan dan dendam terlihat jelas di raut wajahnya.
" ah...apa yang terjadi denganku? ada dimana... aku? mengapa penampilanku berantakan seperti ini?" Louisa mengedarkan pandangannya dia berada di sebuah kamar mewah yang luas, rapi, lebih terkejut lagi saat terlihat seorang lelaki tidur disebelah, "ahhh ..."
Louisa mencoba berdiri, setelah beberapa saat dia teringat kecelakaan yang menimpa ibu dan dirinya, dengan tenaga yang tersisa Louisa berlari keluar dari kamar. dia bingung melihat rumah yang begitu besar dan tidak tahu di mana pintu keluar.
Melihat ada pelayanan lewat, Louisa bertanya tentang pintu keluar dari rumah ini, sebelumnya Nana juga menanyakan mengapa dia bisa ada disini, si bibi yang memang kurang paham hanya menjawab setahunya bahwa," nona dibawa ke sini karena kecelakaan, Louisa juga menanyakan keberadaan Ibunya tapi si bibi juga tidak paham dia hanya menjawab tidak tahu.
"Bik... dimana orang yang punya rumah?"
" sedang ada bisnis mendadak di luar kota Non, baru tadi pagi mereka berangkat" ucap bibi.
"terus Lelaki yang ada di kamar tadi siapa?"
itu tuan muda non.
tolong nanti bibi bilang sama yang punya rumah, kalo saya mengucapkan banyak terimakasih sudah menolong saya. "bik boleh pinjam uang seratus ribu buat naik angkot? saya tidak bawa uang." ucap Lou dengan wajah memelas
...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!