Di pagi hari dalam sebuah kamar yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil yang dihiasi dengan barang barang kuno baring lah seorang gadis yang sangat lemah.
"Ahhh kenapa kepala ku sakit banget dan dimana ini bukannya aku sudah mati tertembak."
Dan seketika kepalanya seperti dipenuhi oleh film film yang melayang diatasnya dan masuk kedalam kepalanya itu sangat menyakitkan tapi kemudian memudar barulah Via mengetahui bahwa ternyata dirinya telah berpindah dimensi. sekarang dia berada di kerajaan Qin, nama dia disini Yin Hua, usianya 14 tahun, dia anak yang di kucilkan oleh ayahnya karena dianggap telah membunuh Yin istri tercintanya atau ibu kandung Yin Hua karena setelah melahirkan dia ibunya meninggal. Gegenya pun sama tidak terlalu memperdulikannya karena memang sebagai putra mahkota kerajaan Qin sangat disibukan dengan pekerjaannya.
Dia ternyata meninggal karena perbutan selir ayahnya dan anaknya itu dengan mendorongnya ke dalam kolam karena mereka telah mengetahui bahwa Yin Hua tidak bisa berenang.
Yin Hua juga selalu di bully oleh Jia Na anak selir An karena dia tidak bisa berkultivasi dan sangat penakut.
"Ah kasihan banget kamu Yin Hua, tapi tenang saja karena aku sudah nempatin tubuh kamu aku akan balas dendam sama mereka" katanya dan tiba tiba ada yang masuk ke kamarnya.
"Putri kamu sudah sadar, aku sangat takut jika putri kenapa napa" kata seseorang dengan wajah sedihnya.
"Aku baik baik saja jangan sedih dan sekarang jangan panggil aku putri panggil nona aja."
"Tapi put-"
"Aku tidak menerima bantahan" katanya langsung memotong pembicaraan pelayannya.
Ya dia adalah Jingmi pelayannya, umurnya baru 13 tahun dan lebih muda dari dirinya dalam ingatan tubuh ini dia pelayan yang selalu bersamanya dan sangat setia.
"Jingmi tolong kamu persiapkan pemandiannya aku mau mandi beserta makanannya"
"baik put eh nona" kata Jingmi yang membuat via menggeleng gelengkan kepalanya karena ucapannya.
Selesainya mandi Via kaget melihat dirinya di pantulan cermin karena wajahnya sama persis seperti yang di dunia modernnya tapi ini lebih cantik shi wajahnya mungil, bibir semerah buah ceri, kulit halus dan sangat putih pokoknya kecantikannya bisa merusak seluruh kerajaan.
"Wah ternyata muka ku sangat cantik, imut dan putih lagi cuma sayangnya lemah enggak bisa belkultivasi, dan ternyata tubuh ini tidak bisa belkultivasi karena diracuni sama cabe cabean itu ya" katanya sambil terus melihat pantulan dirinya.
"Dan baru aku sadari ternyata kalung peninggalan ibunya ini juga sangat indah bentuknya bintang dan ada warna hitam ditengahnya kayak nama organisasi yang gue bentuk black star " katanya dalam lamunan sambil memegang kalung yang selalu ada di lehernya itu.
(Seperti itu ya guys gambarnya tapi ditengahnya warnanya hitam )
"Nona ini makanannya" kata Jingmi yang membuat via terbangun dari lamunannya.
"Oh ya Jingmi sini duduk ikut makan bareng aku" ajaknya.
"Ampun putri saya tidak berani" katanya sambil menempelkan kepalanya kelantai.
"Jangan bersujud seperti itu, berdiri dan ini perintahku ayo makan lagian makanannya banyak."
"Tapi put-" katanya takut.
"Kan aku sudah bilang jangan panggil aku putri kalau kita sedang berdua dan aku juga sudah mengganggap jingmi sebagai temanku ayo sini makan" kesalnya Via.
Jingmi merasa senang karena dia dianggap teman oleh majikannya sendiri.
"Baik nona"jawabnya pasrah.
Maaf ya kalau ada typo ini karya pertamaku semoga suka. jangan lupa vote like and komen ya 😁
Salam dari Author😁
"Jingmi tolong jangan birkan siapapun masuk aku mau istirahat" katanya menyuruh
"Baik nona" langsung pergi dari kamar agar tidak mengganggu tuannya
Via langsung istirahat karena memang dia sangat lelah dan masih sedikit bingung dengan situasinya kenapa harus dia berpindah dimensi.
Didalam tidurnya "Dimana ini kenapa tempat ini sangat indah apakah aku mati lagi dan ini surga" pikirnya karena memang dia entah berada dimana.
"Tuan anda sudah datang" ucap sebuah suara entah dari mana.
"Siapa yang bicara" dalam hatinya.
"Tuan ini saya di bawah anda" katanya.
Via pun langsung melihat kebawah dan apa yang dia lihat ternyata itu adalah sebuah kucing yang sangat indah bulunya putih dan sangat cantik.
"Wah" kagumnya "Kamu sangat cantik dan indah, lihatlah bulu ini sangat lembut" dibelainya kucing itu yang mampu membuatnya sangat nyaman "Kamu ternyata suka ya dibelai" ucapnya terkekeh karena sikap kucingnya itu.
"Eh tunggu tunggu jadi tadi kamu yang bicara" ingatnya kembali sadar setelah terkagum kagum dengan kucingnya itu.
"Iya tuan, saya yang bicara" ucapnya.
"Kok kucing bisa bicara" bingung dengan yang terjadi.
"Karena saya binatang ilahi jadi saya bisa bicara dan berubah wujud tetapi suara saya hanya tuan yang mendengarnya" ucapnya membuat kaget via bisa berubah wujud pikirnya "Kecuali orang itu" lanjutnya dalam hati.
"Kalau gitu coba kamu berubah aku penasaran seperti apa bentuk kamu" ucapnya dengan mata berbinar binar, penasaran seperti apa wujudnya apakah sangat tampan atau malah...ya gitu lah.
"Tidak bisa tuan karena tuan belum kuat dan masih sangat lemah" jawabnya membuat Via sedikit kecewa karena tidak bisa melihatnya.
"Tapi jika tuan sudah kuat maka saya pasti akan bisa berubah jadi tuan harus kuat" lanjutnya menjelaskan karena melihat tuannya sedikit kecewa.
"Oh terus ini tempat apa kenapa sangat indah ada danau dengan air sejernih ini, ada air terjunnya. sungguh mengagumkan tempat ini pokoknya" ucapnya merasa kagum.
"Ini adalah ruang dimensi dan tumbuh - tumbuhan langka, danau, serta air terjun ini sekarang milik tuan, karena tuan adalah keturunan dari dewi bintang" jelasnya.
"Dewi bintang" bingungnya.
"Iya dewi bintang adalah ibunda tuan dan tuan adalah keturunan dari istana langit, istana langit ini adalah tempat ibunda tuan tinggal tidak ada yang mengetahui bahwa ibunda tuan berasal dari istana langit yang sangat kuat di dataran ini bahkan ayahanda tuan juga tidak mengetahuinya" jawabnya menjelaskan.
"Jadi ibunda dari istana langit tapi kenapa bisa berada di kerajaan Qin" ucapnya bingung karena ternyata banyak sekali misteri yang ada didalamnya.
"Tuan akan mengetahuinya jika tuan pergi ke istana langit tapi tuan harus berada di level surgawi tingkat 9 kecuali jika istana langit sendiri mengijinkan masuk maka tidak harus mencapai level surgawi tingkat 9" jawabnya " Tuan harus berendam di air terjun ini agar racun yang ada di tubuh tuan hilang dan dapat membuka semua dentian yang sudah lama tertutup dan tuan dapat berkultivasi" ucapnya.
"Baiklah" Via pun langsung masuk kedalam tempat air terjun dan seketika badannya terasa sangat sakit bagaikan banyak jarum yang menusuk kulitnya. Dan beberapa saat kemudian Via memuntahkan seteguk darah berwarna hitam. Ternyata racun dalam tubuh dirinya itu sudah sangat lama.
Selir dan anaknya itu memang sungguh sangat kejam. Racun yang diberikan memang tidak langsung bereaksi tapi jika selalu diminumnya itu dapat membuat dia mati. Pikir via saat ini.
Selesai berendam Via merasakan banyak energi yang masuk kedalam tubuhnya dan tubuhnya juga sangat ringan.
"Wah tuan semakin cantik" puji kucingnya itu.
Memang saat dia melihat dirinya dia sangat kaget wajah bertambah mulus, kulit putih, bibir tipis semerah ceri pokoknya perfect.
"Oh ya siapa nama kamu aku sampai lupa" tanya nya.
"Saya belum ada nama tuan"jawabnya.
"Oh biar ku kasih nama gimana kalau white karena bulumu putih jadi kukasih nama itu gimana"ucapnya.
"Terimakasih tuan saya sangat senang" ucapnya.
"Gimana cara kembali ke dunia asli ku?" tanyanya.
"Tuang hanya tinggal pusatkan pikiran untuk kembali kedunia asli dan jika tuan ingin kembali kesini tuan tinggal kembali memusatkan pikirannya dan waktu di sini 7 hari di dunia asli 1 jam" ucapnya.
"Oh jadi begitu kalau begitu aku mau kembali soalnya Jingmi kayaknya mau masuk kekamar ku" katanya dan langsung kembali ke dunia aslinya dan ternyata benar Jingmi mau masuk kekamar nya.
**Ok sampai disini maaf ya kalau ada typo jangan lupa vote, like, komen dan tunggu kelanjutannya😁
Salam dari Author😁**
" Nona bangun nona" ucapnya sambil menggoyang goyangkan tubuh Via.
"Ada apa Jingmi aku sangat lelah dan ingin istirahat" katanya malas.
"Nona kenapa tambah cantik" pikirnya dalam hati
"Ada apa JINGMI kenapa kamu diam saja" ucapnya karena melihat Jingmi ngalamun.
"Ah itu nona, nona disuruh makan malam bersama baginda raja di ruang makan" jawabnya membuyarkan lamunannya.
"Makan malam bersama tumben banget aki tua itu" katanya dalam hati "Tapi ini kesempatan gue, gue harus taklukan aki tua itu biar sayang ke gue dan membalaskan dendamnya dengan selir dan anak sialan itu" lanjutnya dan tentunya didalam hati.
sekarang Jingmi yang bingung karena nona nya tidak menjawab.
"Baiklah Jingmi tolong kamu siapkan aku mau mandi" ucapnya.
"Baik nona."
Selesai mandi Via merias dirinya dengan sederhana dan memakai hanfu berwarna biru muda.
(modelnya seperti ini ya guys)
"Nona sangat cantik" kagumnya Jingmi terhadap nonanya karena jarang nonanya mau berdandan.
Ya sebenarnya Yin Hua memang tidak pernah berdandan karena dipaksa oleh Jia Na agar dia tidak berdandan dan terlihat jelek.
"Ok ayo jalan jangan membiarkan mereka menunggu" ucap Via.
"Ok " bingung dengan ucapan nonanya itu.
mendengar itu Via pun menepuk jidatnya dia lupa kalau ini jaman kuno mana ada yang tau kata kata modern "Emm ok itu artinya, ah gitu lah bingung aku jelasinnya" ucapnya bingung bagaimana cara jelasinnya.
"Dan nona kenapa memakai cadar" katanya.
"Ini untuk menutupi kecantikan ku aku tidak mau bikin mereka terkejut" jawabnya dengan lebai.
"Sejak kapan nona lebai biasanya nona pendiam tapi syukurlah nonanya sekarang lebih ceria" ucap Jingmi dalam hatinya.
Mereka pun berangkat keruang makan memang jarak antara kamar Via dan ruang makan agak jauh.
Di lain sisi ruang makan.
"Kenapa buruk rupa itu belum datang datang shi udah lapar ini" ucap Jia Na kesal.
"Siapa yang kau panggil buruk rupa" ucap seseorang memasuki ruang makan.
"Siapa lagi kalau bukan kamu Yin Hua" jawabnya tanpa merasa salah.
Ya dia adalah Via dia tidak sengaja mendengar ucapan Jia Na saat baru sampai pintu dan dia juga menyuruh agar kasim tidak memberi tahu mereka karena berisik saat mendengar teriakan kasim. Via tahu karena pernah memerankan sebuah drama di dunia modern dan itu sangat membisingkan.
Via berjalan dan langsung duduk ketempat yang kosong dan itu langsung membuat mereka terkejut karena via tidak mengucapkan salam kepada ayahandanya.
"Tidak sopan kamu ya tidak memberi salam kepada baginda raja" ucap selir An.
Via tidak memperdulikan itu dia hanya asik makan dan itu membuat selir An merasa kesal serta membuat baginda raja dan putra mahkota menjadi bingung dengan sikapnya yang berubah bagaimana bisa dia bersikap seperti itu tidak seperti biasa pikirnya.
"Putri bagaimana kamu menjadi tidak sopan sekali ayahanda bahkan belum makan dan kamu sudah mendahuluinya" ucap baginda raja.
Brakkkk
Via menaruh sumpitnya kemeja dengan kasar dan membuat semua terkejut
"Apa perduli nya yang mulia raja" ucapnya menekan kata mulia raja.
Jederrrrr
Sontak itu membuat mereka terkejut bagaimana bisa dia tidak memanggil ayahandanya dengan sebutan ayahanda dan itu juga membuat baginda raja kesal dan ingin menghukumnya.
"Putri kenapa kamu tidak menyebut baginda raja dengan sebutan ayahanda bukannya itu tidak sopan" ucap pangeran Yuwen kakak Yin Hua.
"Memangnya yang mulia raja akan memperdulikan saya jika saya menyebutnya ayahanda, tidak. Yang mulia mupun pangeran selalu mengucilkan saya tidak memperdulikan saya dan bagi saya sekarang saya tidak punya ayah ataupun kakak" ucapnya kesal.
Jleppp
Bagaikan tertusuk pedang omongan Via dan itu membuat yang mulia raja marah.
"Putri kenapa anda tidak sopan menyebut ayahanda sudah tiada" ucap raja Qin marah " Sekarang memohon ampunlah pada ayahanda jika tidak zen akan menghukummu dengan 30 cambukan" lanjutnya yang membuat Jia Na dan selir An merasa senang karena Yin Hua akan dihukum.
"Silahkan yang mulia menghukum saya, saya tidak perduli dan saya tidak akan memohon kepada yang mulia karna saya tidak salah" ucapnya marah karena dia mau memainkan dramannya.
"Putri memohonlah" ucap raja Qin penuh penekanan.
"Tidak memangnya ucapan saya salah, memangnya ayahanda pernah memperhatikan saya, memberi kasih sayang kepada saya, saya selama ini merasa sendiri, sedih karena tidak ada yang menyayangi saya, sebagai orang tua bukankah harus menyayangi anak anaknya tapi apa ayahanda tidak pernah menyayangi saya, ayahanda selalu menyalahkan saya atas meninggalnya ibunda, apakah ibunda akan senang jika ayahanda mengucilkan anaknya sendiri" ucapnya dengan berteriak nan sesekali meneteskan air.
Via bingung kenapa dia menangis mungkin ini bawaan tubuh ini pikirnya.
Ucapan Via membuat yang lainnya bungkam memang ini salah mereka tapi dia tetap harus dihukum karena tidak sopan.
"Jika yang mulia mau menghukum saya silahkan saya tidak perduli lagi mau saya mati sekalipun karena sudah tidak ada harapan bagi saya" ucapnya dengan nada sedih.
**maaf ya kalau ada typo dan jangan lupa vote like komen😁
salam dari author😁**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!