Seorang pria turun dari sebuah mobil mewah di iringi beberapa pria berbadan tegap dengan memakai setelan jas rapi. Mereka siap siaga berdiri di belakang pria yang melangkah memasuki gedung pencakar langit yang dominan berdindingkan kaca hitam, tangan kanan yang tampak kekar membuka kaca mata hitam dari wajah tampan nan rupawan lalu menyimpan di saku jas yang di kenakan.
Wajah tampan dengan pesona luar biasa, dengan badan yang atletis, dada bidang di bungkus rapi dengan setelan jas yang harganya melebihi impian orang - orang berjiwa miskwin.
Kulitnya yang tidak terlalu putih (warna khas pria), rambut hitam legam yang di style sedemikian rupa menambahkan ketampanan yang hakiki, mata tajam bagai elang, hidung mancung serta bibir yang terlihat sensual dan sexy membuat para kaum hawa akan tergila-gila saat menatapnya.
Semua karyawan berdiri di lobi gedung langsung menyambut dengan memberi hormat kepada pria yang baru saja masuk ke dalam gedung itu.
“ Selamat datang tuan muda Daniel,” sapa mereka semua sambil sedikit membungkukkan tubuh memberi hormat.
Ya .... dialah Daniel Arsenio, CEO dari perusahaan Arebeon corp.
Perusahaan terbesar di negara IN yang mendulang kesuksesan di setiap bidang properti, perhotelan dan masih banyak lagi. Aerebeon Corp. Memiliki anak perusahaan yang tersebar di seluruh negara - negara maju dan pusat perusahaan itu berada di Kota J negara IN.
Karena telah berkutat lama dan merasa lelah dengan persaingan dalam dunia Bisnis ayah Daniel, Michael Arsenio menyerahkan tampuk kekuasaannya pada Daniel yang baru saja menyelesaikan S3 nya di luar negeri dengan nilai cum laude terbaik di H university. Di usianya yang menginjak 29 tahun, Daniel berhasil menjadikan Arebeon corp. Menjadi Perusahaan terbesar dan tersukses di negara IN. Di tangan dingin Daniel perusahaan Arebeon corp. semakin berkembang pesat dan maju, sehingga keluarga Arsenio menjadi keluarga yang paling di hormati dan di segani di negara IN.
Daniel merupakan anak kedua di keluarga arsenio, kakak Daniel, Darren Arsenio (anak tertua di keluarga Arsenio) lebih memilih melebarkan sayap perusahaan Arebeon corp. Di bidang pariwisata dan perhotelan dari pada harus menjadi CEO di perusahaan pusat yang seharusnya dia pegang. Darren menyadari jika dirinya tidak memiliki kemampuan serta minat untuk mengelola perusahaan itu, dia lebih memilih mengelola anak perusahaan Arebeon corp. Yang bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata. Dua bidang yang sangat di kuasai dan disenangi Darren, menyadari dengan potensi Daniel yang lebih baik darinya dia pun sangat setuju saat Michael mengangkat Daniel untuk menggantikannya. Dan anak ketiga dari keluarga Arsenio, Davira Arsenio putri bungsu dan juga adik perempuan satu – satunya Darren dan Daniel. Davira masih tengah melanjutkan pendidikan S3 nya untuk menjadi dokter ahli bedah di JL universitas terbaik di negara KO.
“ Ansel, apa saja jadwal ku hari ini?” tanya Daniel yang berjalan ke arah lift khusus untuk petinggi di perusahaan Arebeon.
“ Hari ini jam 9 pagi tuan muda ada meeting dengan pemegang saham, setelah itu makan siang dengan keluarga anda di rumah. Nyonya Aileen meminta anda untuk pulang makan siang hari ini” jawab Ansel yang merupakan tangan kanan Daniel dan juga sahabat Daniel.
Ansel merupakan tangan kanan serta asisten pribadi Daniel, memiliki wajah yang tampan, bersikap kaku dan dingin. Sebelas dua belas dengan sifat tuan mudanya yakni Daniel, dia juga sangat setia dan loyal pada keluarga Arsenio.
“Apa kamu sudah menyiapkan materi untuk meeting hari ini?” tanya Daniel berdiri di depan pintu lift, Ansel dengan cekatan menekan tombol lift.
Ting...
Terdengar bunyi pada lift perlahan - lahan pintunya terbuka, Daniel dan Ansel masuk ke dalam lift yang mengantar mereka ke lantai atas. Para bodyguard memilih standby di lobi sambil beristirahat sejenak,
“Sudah tuan muDa, semuanya sudah di persiapkan” jawab Ansel yang berdiri di samping Daniel.
Perlahan Pintu lift kembali tertutup, Daniel menatap sejenak ke arah Ansel. Dia merasa tidak nyaman saat Ansel berbicara dengan formal padanya,
“Ansel, sudah berapa kali aku memintamu untuk tidak memanggilku tuan muda. Kamu boleh saja memanggilku seperti biasanya ” Kata Daniel dingin yang membelakangi Ansel. Senyuman tipis tersungging di wajah tampan Ansel,
“ Maaf Tuan muda, tapi saya harus profesional. Anda adalah atasan yang harus saya hormati. Jadi saya akan tetap memanggil anda Tuan muda seperti yang lainnya, anda tentunya tahu bagaimana sifat saya, jadi...” belum selesai Ansel menjelaskan perihal sapaannya untuk Daniel, lift berhenti pada lantai yang di tuju dan pintu perlahan terbuka. Daniel sejenak menatap ke arah Ansel,
“ sigh ( menghela nafas ) Terserah kamu saja Sel” kata Daniel yang berlalu menuju ke ruangan CEO, Daniel sangat tahu bagaimana sifat Ansel akhirnya menyerah dan membiarkan Ansel melakukan apa yang terbaik baginya.
Di tempat lain, dari kejauhan tampak seorang gadis muda berlari-lari kencang dengan membawa gaun yang di bungkus rapi dengan pelindung plastik khusus yang di peluknya. Rambut hitam panjang bergelombang di kuncir kuda melambai-lambai ke kiri dan ke kanan saat gadis muda itu berlari,
“ astaga ....aku akan sangat terlambat” gumam gadis itu saat melihat lampu penyebrangan yang masih berwarna merah pertanda siapa pun belum boleh untuk menyeberang jalan. Sesekali gadis itu menatap jam di pergelangan tangan lalu kembali menatap ke arah lampu lalu lintas, tidak berapa lama Lampu penyebrangan yang berubah dari merah menjadi hijau menandakan bahwa pejalan kaki sekarang boleh menyeberang jalan. Biasanya, saat lampu hijau menyala, pejalan kaki akan mulai menyeberang jalan dengan hati-hati, memperhatikan kendaraan yang mungkin masih berada di sekitar.
Bergegas gadis itu berlari menuju ke arah taman kota J. Setibanya di taman kota J, mata indah dengan bulu mata panjang nan lentik milik gadis itu menyisiri setiap sudut taman itu.
“ Arindaaaa ... “ terdengar panggilan seseorang di belakang gadis muda yang masih memegang gaun. Pemilik mata indah itu melihat ke arah orang yang memanggil namanya.
Gadis cantik itu bernama Arinda Anindira (22 tahun), paras cantik bak artis Korea, kulit putih, mata bening nan indah, hidung mancung menambah kecantikan di wajah yang akan membuat siapa pun menatap akan terpana dan terpikat padanya.
Bibirnya yang mungil berwarna pink natural, membuat para lelaki tergoda untuk merasakan manis bibirnya. Arinda menatap pada seseorang pria yang memanggilnya, sosok pria kemayu dan centil memiliki paras tampan sedari tadi menunggu dengan cemas di taman kota. Taman yang akan di jadikan lokasi tempat pemotretan untuk pasangan prewedding yang menggunakan jasa WO dan EO tempat Arinda bekerja.
Arinda memiliki tinggi badan162 cm, badannya yang sexy nan indah di baluti baju kemeja wanita berwarna hijau dengan celana cropped high waist berwarna hitam dan sepatu heels yang tidak terlalu tinggi menghiasi kakinya yang indah menambah kecantikannya yang hakiki. Dengan mulut yang manyun, Arinda menghampiri pria kemayu yang memanggilnya tadi.
“ nih....lain kali jangan sampai lupa lagi.” Kata nya pada pria itu yang tersenyum manja seraya mengambil gaun yang di serahkan.
“ hehehe...maafin akikah deh, say, Akika terlalu sibuk ama tu hawa. banyak maunya, mau ini lah.... mau itu lah... pusiiiing ... jadinya akika lupita ama gaun yang musti di pakai ama ntu hawa” kata pria itu lagi yang sedikit memajukan bibirnya seraya menunjuk ke arah wanita yang akan melakukan prewed photoshoot hari itu.
“ hufff....untung aku masih di kantor tadi Maya. Kalo ga... ampun deh ... mana di jalanan lagi macet” Keluh Arinda menatap ke arah pria yang di panggil Maya, pria tampan bergaya kemayu, berbadan sedikit berisi dan berpipi chubby hanya bisa terkekeh menampakkan deretan giginya yang putih. Maya pria gemulai itu mengambil gaun yang di serahkan Arinda,
"yaaa maap my bunny, namanya juga akika lupita. jangan ngambek dong say. Akika traktir milkshake coklat deh ama pizza, gimana" rayu Maya yang tahu dengan kelemahan Arinda yang kini sudah terlihat badmood.
************
terus dukung Author
dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊
jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗
Maya tahu setiap wanita tidak akan ada yang menolak jika di tawari dengan makanan atau minuman kesukaan, termasuk Arinda yang akan luluh jika di beri minuman kesukaannya.
"hmm...iya deh, gue maapin, tapi pizzanya lo yang beliin ya. Soalnya gue hari ini mo pergi ke bank, kalo minuman biar gue yang beli" kata Arinda yang ingat tempat biasa mereka membeli pizza berlawanan arah dari bank yang akan di tujunya.
" oke deh cantik, sekalian akika nitip juice avocado ye " kata Maya sambil merogoh saku belakang celananya untuk mengambil uang.
"nggak usah may, pake duit gue aja. Itung itung beramal pada fakir miskin" ledek Arinda dengan tawa manisnya.
"iiiih....dasar ni pere sastra, untung aja Akika laki setengah jadi, kalo akika cowok tulen .. Hmm (gemas pada Arinda) udah abis tu bibir Akika cipokin" canda Maya pada Arinda yang tertawa mendengarnya. Arinda lalu melihat jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi,
" gue jalan sekarang may, takut ntar antriannya panjang"
" lo pergi pake apa rin?" tanya Maya yang melihat Arinda melenggang pergi.
" pake ojek online aja. biar cepat nyampenya " kata Arinda yang mengeluarkan ponselnya yang ada di dalam tas punggung yang selalu di pakainya bekerja.
" ya udah akika balik kesana dulu ya say, ntar tu hawa ngambek pula" ujar Maya yang pergi setelah mendapatkan lambaian tangan dari Arinda. Setelah memesan ojek online di ponselnya, Arinda melangkahkan kakinya menuju ke trotoar untuk menunggu ojek yang di pesannya.
Hari telah menunjukkan pukul setengah 11 siang, selesai meeting dengan beberapa Eksekutif perusahaan Daniel kembali ke ruangannya untuk memeriksa laporan dan file berkas yang telah ada di atas meja kerjanya. Daniel langsung meraih pena yang berada di atas meja dan mulai memeriksa file berkas itu dengan seksama.
Tok....tok...tok...
terdengar ketukan dari pintu ruangannya,
" masuk....” perintah Daniel.
Segera Setelah mendapat izin, Ansel melongok kan kepala dari balik pintu untuk mengintip bosnya.
“ maaf tuan muda...ada....” belum sempat Ansel memberitahu maksudnya, dua orang pria tampan langsung menerobos masuk keruang kerja Daniel.
" yo...tuan muda....sibuk sekali sepertinya” salam salah seorang dari mereka. Daniel yang semula fokus dengan dokumen di mejanya, menatap datar langsung ke arah sumber suara yang sangat di kenalnya. Masih dengan wajah dinginnya, daniel menyambut ke dua teman-temannya yang datang berkunjung.
“ hi bro” sapa Sean (28 tahun) sahabat Daniel yang berprofesi sebagai Dokter pribadi keluarga Arsenio menggantikan ayahnya yang juga dokter pribadi keluarga Arsenio. Memiliki pesona dan wajah yang tampan serta badan yang atletis,
“ sorry kami datang kemari gangguin lo bro. “ kata Arvin (29tahun) sembari tersenyum tipis ke arah Daniel yang masih menatap dingin mereka. Arvin sendiri sama seperti Daniel seorang CEO yang lebih mengembangkan perusahaannya sendiri di bidang kuliner.
“ ada apa kalian datang kemari di jam sibuk, apa kalian semua tidak ada kerjaan?” tanya Daniel dingin yang pandangannya kembali ke file di atas mejanya. Ansel mempersilahkan ke dua sahabat tuan mudanya untuk duduk disofa yang ada di ruangan Daniel.
“ kami datang kemari mau mengajak lo dan Ansel makan siang, sekalian kita membahas proyek kerjasama kita bagaimana?” jelas Arvin.
Tangan Daniel yang masih memegang pena emas miliknya, mata elangnya beralih menatap kedua sahabatnya yang duduk di sofa ruangan kerja Daniel sambil berpikir.
“ tidak bisa hari ini, nyokap nyuruh gue makan siang di rumah” mata Daniel kembali menatap file berkas di mejanya.
“waaah kebetulan sekali,”tukas Sean yang melihat ponselnya berdering memperlihatkan nama tante Aileen yang menghubunginya. sean memperlihatkan ponselnya kepada teman-temannya dan langsung mengangkat telepon dari Aileen.
"halo tante" sapa sean dengan senyum ramahnya.
"….........."
"bisa tante, kebetulan hari ini kami ada di kantor Daniel sekarang"
"............"
" baiklah tante, kami akan ke sana sekarang" sean mengakhiri panggilan telepon dari Aileen.
”ada apa nyokap gue, menghubungi lo?" tanya Daniel yang masih fokus pada pekerjaannya perihal ibunya yang menghubungi sean.
Ansel berdiri di samping meja Daniel mengambil file file yang sudah di periksa dan di tanda tangani oleh Daniel.
"nyokap lo ngundang gue, arvin dan ansel makan siang di rumah lo, gimana Vin?"
" gue setuju, adik lo Davira di rumahkan Dan?" tanya arvin yang bermaksud menggoda daniel. Arvin memang senang menganggu Daniel yang bersikap dingin.
" kenapa kamu tanya Davira ada di rumah ato tidak?" mata Daniel menatap tajam dan menusuk ke arah Arvin.
"hehehe nyantai bro....gue becanda" ujar Arvin yang berniat untuk menggoda Danie, dia langsung terlihat ciut saat mendapat tatapan tajam dari Daniel.
"jadi gimana, berangkat bersama ato gue dan arvin berangkat duluan ke rumah lo?” tanya Sean yang mengalihkan pembicaraan, matanya menatap Daniel yang masih sangat sibuk dengan pekerjaannya.
"kalian duluan saja ke mansion, Aku dan Ansel akan menyusul" Daniel kembali menatap file berkas yang terbuka di atas mejanya.
"kalau begitu kami duluan ke mansion" Arvin dan Sean beranjak pergi meninggalkan ruang kerja sahabatnya.
Daniel kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda, dia begitu fokus dengan berkas laporan hingga dia tidak sadar dengan Ansel yang masuk ke ruangan.
"Tuan Muda?!" panggil Ansel yang kini berdiri di depan meja kerja Daniel.
Pemilik mata elang itu mengalihkan tatapannya ke arah Ansel, raut wajahnya terlihat tidak senang karena terganggu dengan sapaan dari Ansel.
"Maaf tuan muda, sudah saatnya makan siang" ujar Ansel mengingatkan Daniel pada jadwalnya.
Daniel menatap jam bertahtakan berlian di pergelangan tangan, lalu meletakkan laporan yang sudah di periksanya di atas meja. Ansel membantu merapikan file yang sudah di periksa Daniel, matanya tidak sengaja melihat ke arah layar ponsel milik tuan muda yang menyala sedari tadi.
"tuan muda, nyonya Aileen menghubungi anda" Ansel menyerahkan ponsel Daniel yang tergeletak di atas meja. karena ponsel dalam ke adaan silent, Daniel sama sekali tidak sadar jika ibunya telah menghubungi sedari tadi.
Tertera 10 panggilan tidak terjawab di layar smartphone keluaran terbaru miliknya. Kembali ponsel milik Daniel menyala dengan layar ponsel menampilkan nama Mommy di sana. Segera ibu jari Daniel menggeser icon tombol hijau untuk mengangkat telepon dari ibundanya,
" halo mom!" ujar Daniel datar.
" halo Dan sayang, kamu akan pulang makan siang bukan?"
" iya mom, aku baru akan berangkat pulang ke mansion sekarang"
"oh iya, Dan. tolong kamu mampir sebentar ya ke toko kue favorit oma. Tadi oma telepon jika dia sangat teringin memakan kue favoritnya, jadi mommy minta kamu belikan cheese cake ke sukaan oma"
" kenapa tidak menyuruh Davira atau maid yang lain mom?"
" Di sini sedang sibuk, jadi .... tolongin mommy mu yang imut dan cantik ini ya sayangku" rayu Aileen membuat Daniel memutar matanya jengah, wajahnya terlihat dingin saat mendengar kata rayuan dari ibu kandungnya.
" baiklah mom, aku akan mampir ke toko kue itu" Daniel mengakhiri panggilan dari ibunya begitu saja.
************
terus dukung Author
dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊
jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗
Hari telah menunjukkan pukul setengah 11 siang, selesai meeting Daniel kembali keruangannya untuk memeriksa laporan dan file berkas yang telah ada di atas meja kerjanya. Daniel langsung meraih pena yang berada di atas meja dan mulai memeriksa file berkas itu dengan seksama.
Tok....tok...tok...
terdengar ketukan dari pintu ruangannya,
" masuk....” perintah Daniel.
Segera Setelah mendapat izin, ansel melongokkan kepalanya dari balik pintu untuk mengintip bosnya.
“ maaf tuan muda...ada....” belum sempat Ansel memberitahu maksudnya, dua orang pria tampan langsung menerobos masuk keruang kerja Daniel.
" yo...tuan muda....sibuk sekali sepertinya” salam salah seorang dari mereka. Daniel yang semula fokus dengan dokumen di mejanya, menatap datar langsung ke arah sumber suara yang sangat di kenalnya. Masih dengan wajah dinginnya, daniel menyambut ke dua teman-temannya yang datang berkunjung.
“ hi bro” sapa Sean (28 tahun) sahabat daniel yang berprofesi sebagai Dokter pribadi keluarga Arsenio menggantikan ayahnya yang juga dokter pribadi keluarga Arsenio. Memiliki pesona dan wajah yang tampan serta badan yang atletis,
“ sorry kami datang kemari gangguin lo bro. “ kata Arvin (29tahun) sembari tersenyum tipis ke arah Daniel yang masih menatap dingin mereka. Arvin sendiri sama seperti Daniel seorang CEO yang lebih mengembangkan perusahaannya sendiri di bidang kuliner.
“ ada apa kalian datang kemari di jam sibuk, apa kalian semua tidak ada kerjaan?” tanya Daniel dingin yang pandangannya kembali ke file di atas mejanya. Ansel mempersilahkan ke dua sahabat tuan mudanya untuk duduk disofa yang ada di ruangan Daniel.
“ kami datang kemari mau mengajak lo dan Ansel makan siang, sekalian kita membahas proyek kerjasama kita bagaimana?” jelas Arvin.
Tangan Daniel yang masih memegang pena emas miliknya, mata elangnya beralih menatap kedua sahabatnya yang duduk di sofa ruangan kerja Daniel sambil berpikir.
“ tidak bisa hari ini, nyokap nyuruh gue makan siang di rumah” mata Daniel kembali menatap file berkas di mejanya.
“waaah kebetulan sekali,”tukas Sean yang melihat ponselnya berdering memperlihatkan nama tante Aileen yang menghubunginya. sean memperlihatkan ponselnya kepada teman-temannya dan langsung mengangkat telepon dari Aileen.
"halo tante" sapa sean dengan senyum ramahnya.
"…..."
"bisa tante, kebetulan hari ini kami ada di kantor Daniel sekarang"
"........"
" baiklah tante, kami akan ke sana sekarang" sean mengakhiri panggilan telepon dari Aileen.
”ada apa nyokap gue, menghubungi lo?" tanya Daniel yang masih fokus pada pekerjaannya perihal ibunya yang menghubungi sean.
Ansel berdiri di samping meja Daniel mengambil file file yang sudah di periksa dan di tanda tangani oleh Daniel.
"nyokap lo ngundang gue, arvin dan ansel makan siang di rumah lo, gimana Vin?"
" gue setuju, adik lo davira di rumahkan dan?" tanya arvin yang bermaksud menggoda daniel. Arvin memang senang menganggu Daniel yang bersikap dingin.
" ngapain lo nanyain davira ada di rumah ato nggaknya?" mata Daniel menatap tajam dan menusuk ke arah Arvin.
"hehehe santai bro....gue becanda bro" arvin yang berniat menggoda daniel menjadi ciut saat mendapat tatapan tajam dari Daniel.
"jadi gimana, berangkat bersama ato gue dan arvin berangkat duluan ke rumah lo?” tanya Sean yang mengalihkan pembicaraan, matanya menatap Daniel yang masih sangat sibuk dengan pekerjaannya.
"kalian duluan saja ke mansion, gue dan Ansel akan menyusul" daniel kembali menatap file berkas di atas mejanya.
"kalau begitu kami duluan ke mansion" arvin dan sean beranjak pergi meninggalkan perusahaan daniel.
Daniel kembali melanjutkan pekerjaannya, hingga Ansel datang ke ruangan Daniel.
"tuan muda, sudah saatnya makan siang"
Daniel menatap jam bertahtakan berlian di pergelangan tangannya.
"tuan muda, nyonya Aileen menghubungi anda" Ansel menyerahkan ponsel Daniel yang tergeletak di atas meja kerjanya. karena ponselnya dalam ke adaan silent, Daniel tidak sadar jika ibunya telah menghubunginya.
Tertera 10 panggilan tidak terjawab di layar smartphone keluaran tebaru miliknya. Kembali ponsel Daniel bergetar,
" halo mom!" Daniel mengangkat telepon dari ibunya.
" halo daniel sayang, kamu akan pulang makan siang bukan?"
" iya mom, aku baru akan berangkat sekarang"
" kamu mampir sebentar ya ke toko kue favorit oma. Tadi oma telepon kalau oma hari ini akan ke mansion, jadi mommy minta tolong belikan cheese cake ke sukaan oma ya sayang ku"
" kenapa tidak menyuruh maid yang lain mom?"
" Di sini sedang sibuk sayang, tolongin mommy mu yang imut ini sayangku" Daniel memutar matanya jengah mendemgar kata imut dari ibu kandungnya.
" baiklah mom, aku akan mampir ke toko kue itu" Daniel mengakhiri panggilan dari ibunya.
Saat itu di mansion Arsenio, seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan segar tidak lain adalah Aileen ibu Daniel tampak sangat kesal setelah menghubungi Daniel. Seorang gadis menghampiri Aileen yang berada di ruang keluarga.
"mommy kenapa" tanya gadis itu yang melihat raut kesal di wajah wanita itu.
"davira sayang...."
************
terus dukung Author
dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊
jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!