Autumn In Bloom | Nohyuck
Eps — 01 Awal September
Sebelum mulai, aku gatau ini bakal ngefeel atau engga, tapi aku mau ngasih tau kalo selama nulis CS ini aku full dengerin lagu ini secara berulang.
Awal September menjadi awal dimana memasuki musim baru, awal dimana beberapa bunga musim panas ia singkirkan dan di banting dengan bunga yang sering mekar di musim gugur.
Kebiasaan ini sudah berjalan beberapa tahun dan jelas ia sangat menyukai kegiatan ini.
Ia akan merawat dan menjaga semua tanaman yang jelas ia tanam sendiri, bahkan toko bunga yang ia jalani saja sudah berdiri lama.
Tak ada pekerja lain, hanya dirinya seorang disana.
Pepohonan di tepi jalan daunnya mulai mengering, ia jelas langsung membersihkan pot yang ada di luar untuk di pindahkan beberapa.
Ia terdiam sejenak setelah merapihkan beberapa pot bunga, hingga suara pintu terbuka bersamaan dengan suara lonceng yang berada di atas pintu.
Jerome menoleh dan tersenyum mendapati pelanggan pertama hari ini, benar ia baru saja membuka tokonya setelah membereskan beberapa tanamannya.
Pelanggan tersebut berjalan menuju Jerome dan menunduk memerhatikan beberapa pot bunga yang masih berantakan.
Jerome
Iya, perlu bunga apa?
Jeremiah menoleh kesana Kemari melihat isi di dalam toko bunga yang tengah ia kunjungi itu, lumayan luas pikirnya.
Jeremiah
Siapa pemiliknya?
Jeremiah
Bisa kita bicara sebentar?
Jerome hanya mengangguk, ia mengarahkan Jeremiah untuk duduk terlebih dahulu sementara ia akan mencuci tangannya.
Jeremiah masih menelisik hingga ia tersenyum senang saat pengamatannya mendapatkan kepuasan, tak lama Jerome datang dan duduk di hadapannya.
Jeremiah
Sebelumnya perkenalkan nama saya Jeremiah.
Jerome
Bicara santai saja.
Jeremiah
Aku mau minta ijin, bisa toko ini di gunain buat pemotretan?
Jeremiah
Aku suka sama desain yang kamu buat.
Ucapannya memang jujur, Jeremiah suka dengan dekoran yang sudah Jerome susun di tokonya, dengan dekoran santai dan beberapa bunga yang di tata rapih semestinya.
Jeremiah
Aku seorang fotografer dan sekarang lagi ada projek "Autumn in bloom" namanya.
Jeremiah
Kalau berkenan itupun.
Jeremiah
Aku bakal bayar berapapun.
Jeremiah
Besok, aku butuh besok.
Jerome
Oke, perlu aku tutup tokonya?
Jeremiah
Kalo gitu ayo tukar kontak, ah sekalian kirim no rekening biar langsung aku transfer.
Setelah mengobrol singkat setelah deal dealan, Jerome kembali melanjutkan pekerjaannya membersihkan beberapa tanah yang berserakan.
Pintu kembali terbuka, Jerome menoleh sesaat ke arah pintu toko dan terlihat ada seorang pelanggan yang kini tengah berdiri di beberapa rak bunga.
Jerome melanjutkan pekerjaannya hingga selesai, setelahnya ia berjalan menghampirinya pelanggan tersebut yang terlihat sangat kebingungan.
Jerome
permisi, ada yang perlu di bantu.
Pelanggan itu menoleh dan tersenyum, Jerome terdiam sesaat melihat senyuman yang entah kenapa membuat jantungnya terpacu lebih kencang dari biasanya.
satu kata yang bisa Jerome katakan.
Jerome langsung tersadar, ia langsung menatap Helio yang masih terdiam bingung dengan jawaban Jerome.
Awalnya ia menanyakan bunga apa yang cocok untuk di simpan di dalam ruangan.
Jerome
Tentu, aku kasih yang masih kuncup nanti tinggal tambah air di dalam potnya.
Jerome
Besok bunganya akan mekar.
Helio
Oke aku bungkus itu.
Helio tersenyum kembali membuat pikiran Jerome tak fokus, hingga akhirnya Jerome langsung menjauh dari Helio untuk membungkus pesanan yang Helio inginkan.
Setelah membungkusnya Helio hendak ingin membayarnya, tetapi Jerome langsung menahannya.
Helio
Aku pelanggan disini.
Helio
Kalau begitu makasih.
Helio
Nanti aku kesini lagi ya.
Helio
Oh, maaf boleh tau namanya?
Helio
Oke Jerome, terima kasih bunganya.
Helio
Nanti aku kesini lagi, sekalian ganti yang ini.
Helio langsung bergegas pergi sementara Jerome masih tersenyum menatap kepergian lelaki manis itu, seketika ia teringat oleh sesuatu.
Jerome
Astaga, lupa nanya nama dia.
Eps — 02 Pemotretan
Orion
Jere kemarin udah dapet lokasinya, sekarang kita janjian langsung di lokasi.
Orion yang awalnya fokus pada laptopnya kini menatap tajam Helio yang tengah bersiap siap di hadapan cermin, ia memang sibuk dengan tugas akhirnya tapi jelas ia tak bisa meninggalkan Helio.
Orion
Ikut, tugas bisa lanjut malam.
Helio
padahal gapapa aku sendiri.
Helio
Yaudah, katanya Jam berapa?
Helio melihat jam dinding dan terlihat sudah jam setengah 10 dengan cepat Helio menyelesaikannya begitupun Orion yang kini sudah terlihat siap.
Ia terdiam di dekat pintu dan tercium wangi yang asing, ia menoleh dan terlihat tulip yang sedang mekar.
Orion
Kapan kamu beli ini?
Helio
Kemarin, pemilik tokonya baik loh ngasih aku.
Helio
Tadinya aku mau beli, tapi katanya gapapa bawa aja.
Orion
Wanginya enak, yaudah ayo berangkat.
Helio terdiam saat Orion baru saja selesai memarkirkan mobilnya, ia memandang ke arah toko yang sangat ia kenali, meskipun baru sekali ia berkunjung.
Dan itupun kemarin, ia tak menyangka akan kembali kesini.
Terlihat Jeremiah keluar dari toko itu dan tersenyum kearahnya sebari melambaikan tangannya agar Helio menghampirinya.
Orion
Nah ini yang aku takuti, Si Jere berulah.
Yang Orion tau itu cuman Jeremiah yang tertarik sama Helio, selebihnya ia tak tau apapun tetapi ia sedikit risih dengan perilaku Jeremiah yang terang terangan itu.
Bukan tanpa alasan, tapi karna Orion gamau Jeremiah sama Helio, ayolah mau di kemanain hati Orion kalo beneran itu terjadi.
Singkatnya Orion suka sama Jeremiah.
Jeremiah
Semuanya udah siap, kamu bisa make up dulu aja di dalam.
Helio
Kalo gitu aku masuk dulu.
Helio langsung berlalu meninggalkan keduanya yang kini terdiam canggung, Sebenarnya keduanya jarang bertegur sapa jika tidak sedang bersama Helio.
Jeremiah
kamu boleh nunggu di dalem.
Dengan cepat Orion langsung masuk menyusul Helio sementara Jeremiah terdiam bingung dengan jawaban dingin Orion.
Jeremiah terkejut dengan kehadiran Jerome, ia menoleh dengan tatapan terkejutnya sementara Jerome hanya terdiam menatap bingung Jeremiah.
Jeremiah
Ini mau masuk, tadi modelnya baru Dateng.
Jerome
Beli kopi buat kalian.
Jeremiah
Astaga Jerome, itu biar jadi urusan aku.
Ini kali pertamanya Jerome dekat dengan orang lain, setelah ia lulus dari kuliahnya ia langsung berfokus pada toko bunganya yang membuatnya tak banyak memiliki teman.
Mungkin ia akan memanfaatkan momen ini.
Begitu masuk Jerome duduk di bangku panjang sementara Jeremiah langsung mengambil alih kameranya dan memfokuskan kepada Helio yang sudah duduk seperti arahan Jeremiah.
Jerome terdiam seketika saat melihat siapa model yang di maksud Jeremiah, itu adalah lelaki manis kemarin yang ia berikan bunga tulip.
Ia tak menyangka jika lelaki itu adalah seorang model, kedua pipinya memanas melihat senyumanya Helio.
Jeremiah
Coba senyum lagi.
Manis, kali ini benar benar manis.
Jerome terus menatap Helio tanpa sadar jika seseorang sudah duduk di sampingnya memandang ke arah yang sama dengan Jerome.
Gumamnya yang mampu terdengar oleh orang di sampingnya, jelas orang tersebut menoleh dan melihat Jerome yang tersipu malu memandangi Helio.
Orion
Helio, namanya Helio.
Jerome terkejut dengan kehadiran Orion yang kini tengah menatapnya dengan wajah datarnya, Apa gumamannya terdengar?
Orion
Kamu bukan staff si Jere, kamu pemilik tokonya?
Jerome hanya mengangguk, sementara Orion tersenyum rasanya ada sesuatu hal yang membuatnya senang.
Meskipun jawabannya begitu Orion bisa menangkap wajah merahnya Jerome disana, ah lelaki ini pasti tengah menolak perasaanya itu.
Lagian apa salahnya jika suka dengan seseorang?
Orion
Wajah kamu ga bisa bohong kayaknya.
Orion terkekeh sementara Jerome sudah menutup wajahnya malu, ini adalah kali pertamanya suka sama seseorang.
Dan jelas Jerome tidak bisa membohongi perasaannya meskipun mulutnya berkata tidak sekalipun.
Tak lama sesi pemotretan selesai Jeremiah dan Helio tengah melihat hasilnya dengan Helio yang duduk di depan monitor sementara Jeremiah yang menunduk di atas Helio.
Orion terlihat misuh melihat keduanya, sementara Jerome hanya terdiam menatap kedekatan keduanya.
Eps — 03 Sunflower
Ternyata Jeremiah menggunakan waktunya seharian untuk mengisi toko bunganya itu, beruntung jika Jerome menutup tokonya untuk hari ini.
Tapi bukan itu saja, Jeremiah bahkan membayar lebih untuk menyewa toko Jerome.
Ia masih terdiam menyaksikan pemotretan itu, bahkan di jam istirahat saja Jeremiah terlihat sibuk dengan hasil potretannya yang bahkan Jerome sendiri tidak mengerti.
Kopinya mulai dingin karna memang sudah beberapa jam ia duduk disana sementara Orion yang awalnya menemani juga terlihat mencoba membantu Jeremiah untuk mengedit fotonya.
Tiba tiba seseorang menyimpan cup kopi yang masih mengepul di hadapannya.
Helio
Yang kamu pasti udah dingin, tadi aku ke depan buat beli kopi dulu.
Helio tersenyum sebari meminum latte miliknya sementara Jerome terdiam menatap Helio.
Helio
Oh iya aku belum kasih tau nama aku.
Jerome menunjuk ke arah Orion dan Helio hanya mengangguk paham.
keduanya kembali hening, ayolah ini baru pertemuan keduanya dan tentu Tak akan banyak topik yang ingin keduanya bahas.
Helio menoleh menatap Jerome yang kini juga menatapnya, Helio jelas tersenyum mendengar pertanyaan Jerome.
Helio
Engga, aku suka kok.
Jerome
aku baru tau kalo kamu modelnya.
Helio
Aku juga baru tau kalo toko kamu yang jadi lokasi pemotretannya.
Helio
Kebetulan banget ya.
Helio terkekeh, Jeromepun ikut terkekeh agar mencairkan suasana keduanya ia tak ingin ada kecanggungan yang meliput.
Jeremiah
Helio balik ke tempat, aku bakal potret beberapa lagi.
Helio
Oke, kalo gitu aku kesana dulu.
Jerome kembali sendirian menyaksikan interaksi keduanya yang entah kenapa membuat Jerome emosi.
Astaga, kenapa cinta pandangan pertama itu sesulit ini, ia tak mengira akan menyukai Helio dengan sekali lihat.
Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, helaan nafas Frustasi terdengar.
Orion
kayak berat banget bebannya.
Jerome baru saja selesai mengerjakan beberapa buket pesanan, Musim Gugur ini entah kenapa banyak yang memesan buket mawar.
Mungkin karna Jerome lupa menghilangkan list bunga mawar di online, Setelahnya ia harus menghilangkannya sampai musim dingin berlalu.
inipun ia menghabiskan stok dan setelahnya ia tak akan menanamnya lagi.
Ia berdiri dan menepuk arponnya yang penuh dengan dedaunan, ia langsung berjalan menuju gudang untuk mengambil peralatan bersih bersihnya.
Saat ia kembali terlihat seorang lelaki tengah melihat lihat bunga yang terpajang.
Ia bisa mengenali lelaki itu.
Helio menyembulkan kepalanya dan tersenyum kearah Jerome.
Helio
Hai Jerome, tulip yang waktu itu kamu kasih udah layu.
Helio
Jadi aku niatnya mau beli lagi.
Jerome
Boleh, kamu mau bunga apa?
Helio
Apa aja yang cocok di aku.
Jerome terdiam sesaat menatap Helio yang kini sudah berdiri di hadapannya dengan senyuman yang entah sejak kapan Jerome sukai.
Jerome mengangguk, ia berlalu dan berjalan menuju rak yang berisikan Sunflower segar yang tinggal beberapa tangkai.
Ayolah, ini musim gugur dan beberapa bunga yang sering di beli sudah tak bisa Jerome buat stok lagi.
Helio terkekeh dan mengambil bunga tersebut di tangan Jerome dan mengangkatnya di samping wajahnya.
Helio
Apa yang mirip?ini ga mirip.
Jerome
Karna kamu indah kayak Sunflowers.
Kekehan Helio terhenti mendengar jawaban Jerome,. sementara Jerome sendiri terkejut dengan ucapannya itu dan segera menyimpan peralatannya dan dengan cepat menutup wajahnya.
Jerome
Astaga, lupakan lupakan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!