My Love [ Nomin ]
#1 หนึ่ง
Jaemin
"echan jangan jauh-jauh!!"
Jaemin
"kamu tuh pendek tau ga sih? nanti ke injek sama mereka gimana?"
Haechan
"ihh apasih! Mentang-mentang Nana lebih tinggal dari aku 6 centi, Nana jadi gituin Echan ya!"
Jaemin
"enggak! Nana ga gitu.. Tapi kan faktanya echan emang pendek."
Jaemin
"hahahaha iya maaf, yaudah ayo kita lanjut lagi cari ruangan kepseknya."
Haechan
"yaudah... Nana jalan duluan sana"
Jaemin
"ihh gitu! Udah barengan sini!" menggandeng lengan Haechan untuk berjalan beriringan, sedangkan si empu hanya mengerucutkan bibirnya kesal.
Kini mereka berdua kembali berjalan mencari ruangan kepala sekolah.
Di tengah-tengah koridor.
Jaemin dan Haechan tengah berlarian.
Haechan yang mengejar Jaemin, karena sosok itu mengambil permen gula miliknya yang tinggal satu.
Haechan
"Nana!! Ih! punya echann tauuuu!!"
Jaemin menabrak seseorang.
Tidak jatuh, hanya sedikit melenting ke belakang. Pria yang di tabrak Jaemin menahan pinggang itu yang seterusnya akan menjatuhkan mereka berdua.
Bertatapan, keduanya seolah menyelami netra masing-masing.
Hingga pada saat Haechan menghampiri.
Haechan
"Nana? Nana?! Nana gapapa kan?!" paniknya.
Sontak keduanya melepaskan diri. Jaemin memundurkan tubuhnya, begitupun pria itu yang nampaknya sedikit gugup.
Jaemin
"aduh... Iya Echan... Nana gapapa kok"
Jaemin
Menatap pria itu dan sedikit menundukkan kepalanya, "eumm maaf... Nana ga sengaja, Nana ga liat tadi... Maafin Nana ya?"
Sial. Sangat menggemaskan.
"a-ah ya... Tidak apa-apa, lain kali cukup hati-hati lagi."
Jaemin
"aku? Aku na Jaemin, panggil saja Nana! Aku dari kelas XII A" girangnya memperkenalkan diri.
Jeno
"Jung Jeno, pemilik sekolah ini"
Jaemin
"oh?!!" terkejutnya
Jaemin dan Haechan sama-sama terkejut. Haechan menutup mulutnya yang tenganga lebar begitupun Jaemin.
Haechan
"astaga, pak Jeno... Maaf karena tidak mengenali" menundukkan kepalanya sedikit.
Jaemin
"maaf karena kelakuan Nana tadi pak Jeno" menundukkan kepalanya.
Jeno
Terkekeh pelan, "tidak apa-apa, tidak semuanya harus mengenali siapa saya dan tidak semua orang harus menyalahkan diri."
Jeno
"panggil saja Jeno hyung"
Jaemin
"bukannya itu tidak sopan, terlebih—"
Jeno
"aku yang mengizinkan."
Cantik nan gemas, putra tunggalnya bunda Winwin dan Ayah Yuta.
Pemilik JJ company & JNeoct School. Putra kedua dari pasangan terkenal di kota yaitu Jung Jaehyun dan Lee Taeyong.
Si manis nan pendek, temannya si cantik Jaemin. Putra bungsunya Papi Seo Johnny dan Mae Ten.
#2 สอง
Jaemin
"hari ini mau beli apa ya? Humm.." pikirnya sambil berjalan menuju minimarket terdekat.
Sesampainya di dalam minimarket, ia berjalan menuju tempat Snack. Matanya memilah mana yang akan ia ambil.
Tangannya meraih beberapa Snack dan di letakkan di keranjang. Melangkahkan kakinya menuju tempat minuman dan mengambil beberapa susu dan teh.
Jaemin
"okee tinggal bayar!"
Namun saat akan berbalik, naas dirinya menubruk seseorang.
Jaemin
"maaf, maaf... Nana tidak sengaja" membungkukkan tubuhnya kepada orang tersebut.
"oh, na Jaemin?" panggilnya.
Jaemin
"loh?! Pak Jeno??!"
Jeno
"iya, kebetulan sekali kita bertemu di sini" ucapnya dengan terkekeh pelan.
Jaemin
"hehe iya, pak Jeno ngapain di sini?" tanyanya seolah basa-basi.
Jeno
"membeli minuman, dan bukankah aku sudah mengatakan untuk memanggil hyung saja?"
Jaemin
"o-oh iya, maaf... Nana lupa.." melengkungkan sudut bibirnya ke bawah.
Jeno
(sial! dia sangat menggemaskan)
Jeno
"a-ah... Tidak apa-apa, hanya panggil seperti itu saat kita sedang berdua"
Jaemin
"oh ya, Nana mau bayar ini dulu ya Hyung"
Jeno
"sekalian saja, aku juga mau bayar"
Jaemin pun mengangguk, hanya dengan begitu Jeno sudah dibuat gemas oleh si manis.
Mereka pun berjalan bersama menuju kasir.
"totalnya 500ribu" ucap si kasir.
Jeno lebih dulu mengeluarkan kartunya, membuat Jaemin melongo dibuatnya.
"ini tuan, terimakasih. Silahkan datang kembali"
Jaemin
"loh? Nana kan bisa bayar sendiri??!"
Jeno
"sudah tidak apa-apa."
Oke, selamatkan jantung Jeno karena mencoba menahan kegemasan nya pada pemuda cantik, manis, dan mungil dihadapannya.
Mereka pun berjalan keluar. Jeno pun membantu membawakan belanjaan Jaemin.
Jaemin
"eh? tidak usah hyung, Nana bisa kok sendiri. Lagipula dekat" tolaknya.
Jeno
"aku antar saja, tunjukkan alamat dan aku tidak menerima penolakan."
Jaemin
"ahh begitu ya, yasudah.."
Sesampainya di mansion Na.
Jaemin
"terimakasih sudah mengantarkan Nana ya Hyung?!" tersenyum manis.
Jeno
"iya, lain kali atau kapanpun kamu ingin di antar panggil hyung saja"
Jaemin
"tidak tidak... itu merepotkan hyung"
Jeno
"sama sekali tidak merepotkan, hyung akan senang jika kamu yang memintanya."
Jaemin
"baiklah kalau begitu"
Jeno
"yasudah, hyung pulang dulu ya?"
Jaemin
"umm!" mengangguk gemas.
Jaemin
"NONO HYUNG, HATI-HATI YAA!!" teriaknya kala mobil Jeno sudah agak menjauh.
Di dalam mobil, kendaraan yang semakin menjauh itu. Orang yang di dalamnya hanya bisa menampilkan senyumnya.
Jeno
"bisakah aku memilikimu? Sial, kamu sangat menggemaskan Na Jaemin!"
#3 สาม
Haechan
"jadi semalam, Nana beneran di antar pak Jeno??"
Jaemin
"semalam juga belanjaan Nana dibayarin sama pak Jeno"
Haechan
"wahh pak Jeno baik sekalii"
Jaemin
"umm!" mengangguk membenarkan.
Haechan
"oh Nana! Liat itu pak Jeno" tunjuknya.
Jaemin
"wahh iyaa, eh... Tapi untuk apa pak Jeno kemari?"
Haechan
"echan juga tidak tau"
Haechan
"kita ke kelas saja ayo Nana?"
???
"wahh nampaknya pak Jeno sangat senang sekali untuk ke sekolah ini ya pak?"
Jeno
"saya juga ingin memeriksa sekolah ini saja."
???
"oh begitu, mau saya atau guru lain yang menemani bapak untuk memeriksa pak?"
Jeno
"tidak perlu, saya bisa sendiri. Kamu pergilah mengajar murid-murid."
???
"baiklah kalau begitu pak, saya permisi."
Jeno menganggukkan kepalanya, tangannya yang seolah mengizinkan guru wanita itu pergi.
Jeno
"hah... Kamu terlalu menyita perhatianku manis."
Tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya, memilih berjalan dengan melihat sekitarnya.
Hingga jalannya berhenti di satu kelas, XII A. Pandangannya menelisik yang di dalam dan bertepatan dengan netra cantik milik orang itu.
Jeno
"Na... Jaemin..." gumamnya.
Jeno tersenyum tipis, melirik kembali sosok manis dalam kelas itu lalu melanjutkan kembali jalannya untuk memeriksa semua kelas.
Jeno baru menginjakkan kakinya di ruangan miliknya, lalu tak lama pintu terbuka cukup keras tampak seperti dobrakan.
Mark
"Jen, berhenti melimpahkan semua berkas padaku. Aku punya tugas sendiri!" desisnya.
Jeno
"Hyung, kamu tau kan aku sedang sibuk?"
Mark
"sibuk meneliti pria cantik itu maksudmu?" sindirnya.
Ya memang, sudah 4 hari ini Jeno meninggalkan pekerjaannya sebagai pemilik perusahaan.
Mark
"sudahlah, urusi tugas-tugas mu sendiri. Kamu pikir aku tidak lelah apa? Aku juga butuh liburan setelah 24 jam berhadapan dengan kertas-kertas itu."
Jeno
"kan itu kebiasaanmu."
Jeno
"sudahlah Hyung, kamu itu tidak punya rasa cinta makanya kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan saat ini."
Mark
"cinta membuatmu lupa akan tugasmu."
Mark
"bangkrut tau rasa kamu."
Jeno
"itu tidak akan pernah terjadi."
Mark masih mengepakkan kertas-kertas ke meja milik Jeno. Ya, dia tadi membawa kardus yang berisi pekerjaan Jeno.
Hanya tanda tangan tapi pria itu malas sekali dan memilih keluyuran di sekolah milik pria itu.
Mark
"sudah ya, jangan lupa di kerjakan. Kalau tidak kamu kerjakan, aku akan melaporkanmu ke dad."
Jeno
"kamu tega denganku menghadapi si tua itu?!"
Mark
"tega tega saja, selagi itu menyangkut nyawa ku agar tenang."
Jeno
"sial, ku buang juga hyung ke jurang."
Pemilik JM company. Putra pertama dari pasangan terkenal di kota yaitu Jung Jaehyun dan Lee Taeyong. Manusia yang akhir-akhir ini ditunjuk untuk mengurus JJ company, hingga mengurus dua perusahaan sekaligus.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!