Di puncak gedung tertinggi, Rara menatap langit yang biru. Matanya berkedip sedikit tanpa emosi sama sekali.
Hanya desa nafasnya yang terdengar. selebihnya hanya ada suara angin yang menderu.
Rara kembali berjalan dengan penuh percaya diri menuju sisi lantai yang paling tinggi. Hari ini dia sudah tidak mau lagi bertahan seperti sebelumnya.
"Mama papa, aku tidak kuat lagi maafkan aku"
Air matanya jatuh menetes tapi dia tidak berniat untuk menghapusnya sama sekali. Kehidupan ini sangat kejam sekali terutama pada dirinya Yang sudah jatuh tertimpa tangga.
Mama dan papa hanyalah pasangan pengusaha kelas menengah. Meskipun mereka tidak bisa katakan sebagai orang miskin tapi juga mereka tidak bisa disebut sebagai orang kaya.
Sejauh yang Rara ketahui mereka sangat bahagia. mama dan papa adalah orang tua yang bertanggung jawab selalu mengedepankan anak-anak di atas yang lain.
Tapi kenapa kebahagiaan itu sangat singkat .
Kenapa.
Setengah tahun yang lalu, keluarga mereka mengalami kecelakaan di jalan tol.
sebenarnya ini hanya sebuah kecelakaan.
Tapi dalam kecelakaan itu kedua orang tuanya koma dan sampai saat ini belum pernah membuka matanya sedikitpun.
Adapun Arya?
"Kakak maafin aku, aku tidak bisa bertanggung jawab, Aku... huhuhu ..
Arya baru berusia 21 tahun dan belum menyelesaikan S1 nya.
Tapi karena orang tuanya yang koma , dia langsung mengambil alih perusahaan.Rara adalah seorang gadis dan sangat mudah untuk diberikan tanggung jawab itu.
Arya awalnya selalu tersenyum dan mengatakan semuanya baik-baik saja. tapi dia hanyalah seorang pria muda yang hanya berkutat tentang kuliah. Bagaimana mungkin dia bisa mengendalikan sebuah perusahaan.
Karena keterbatasan inilah yang membuat perusahaan mereka yang awalnya baik-baik saja menjadi lumpuh total.
Arya tidak lagi bersemangat seperti sebelumnya.Dia menjadi pria yang berbeda dengan mencari bantuan di mana-mana.
Sangat menyedihkan sekali.
Rara menarik nafas panjang lagi dan menatap ke bawah. Ini adalah bangunan dengan 30 lantai. Dengan jarak seperti ini ketika dia dirinya jatuh bisa dipastikan tubuhnya langsung lebur.
"Mama Papa maafkan Aku, Aku tidak ingin menjadi beban, kak Arya,aku ...
Arya yang tidak tahu apa-apa, saat ini benar-benar sedang duduk di sebuah ruang karaoke. Seperti yang dibayangkan oleh Rara, Kakak laki-lakinya ini melayani beberapa pria. dia hilir mudik mencoba menyenangkan mereka dengan meneguk minuman beralkohol dan sesekali juga menuangkan untuk mereka.
Perusahaan yang baru saja dia pegang benar-benar kekurangan dana.
Dia hanyalah seorang pemuda yang tidak memiliki koneksi apapun.
Benar.
Beberapa kenalan papanya benar-benar menghindar saat ini. Mereka menghindar seperti sedang berlari melihat ular berbisa.
Begitulah kerabat jika berhadapan dengan yang namanya uang .
"Arya.. Arya..ckckck. percuma kau bertingkah seperti pelayan saat ini. jangankan 500 juta 500 aja belum tentu aku akan memberikannya kepadamu hahaha"kata seorang pria yang berusia sama dengan Arya.
Arya menatap pria ini seperti sedang menatap pria asing Padahal mereka dulunya adalah sahabat yang paling kental.
Justru kejadian yang berlaku membuat dia melihat siapa teman dan siapa lawan.
Tapi meskipun dia agak enggan tapi sebenarnya dia masih memerlukan suntikan dana.
Ini tidak kecil.
Lima ratus juta hanya biaya operasional perusahaan papanya yang harus dibayarkan sebelum waktu gajian.
Arya benar-benar tidak ingin menutup perusahaan papanya meskipun perusahaan itu sebenarnya sedang merugi. tidak ada proyek apapun setelah kemalangan yang terjadi.
Tapi para pegawai masih harus tetap dibayar.
Bulan kemaren dia menjual tanah dari papanya untuk menutupi biaya operasional. tapi bulan ini dia sudah kehilangan akal.
Sudah berapa banyak properti yang dia jual. Satu-satunya yang berharga adalah rumah yang dihuni saat ini.
Karena tidak ingin membuat kesulitan lagi .Jadi dia menebalkan wajah untuk menemukan teman lamanya untuk meminta bantuan.
Tapi bukan bantuan yang dia dapatkan tapi justru adalah sebuah hinaan.
"Wiguna , katamu kita adalah teman paling akrab. Dulu aku sering membantu kamu memberikan kau bantuan. Tapi sekarang aku sedang membutuhkan bantuan ,bisakah kau memberikan aku kesempatan untuk sedikit bernafas?"
"Yakinlah Aku akan membayarmu dua kali lipat jika aku memiliki uang di masa depan "kata Arya lagi dengan wajah pahit tapi di permukaan dia masih mencoba untuk tersenyum.
"Oh Wiguna, Arya juga benar. dulu berapa banyak uang yang dia pinjamkan kepadamu hun. Sekarang giliran mu untuk membantunya. Lagi pula kau memiliki uang nya kan?"
Kata-kata itu memang bagus tapi semuanya berujung pada tertawaan dan penuh hinaan.
Mereka tidak serius untuk membantunya. Hanya mengejeknya dengan sedemikian rupa.
"Hahaha aku lebih baik memberikan uang kepada pengemis daripada memberikannya kepadamu. 500 juta bukanlah uang yang kecil tapi kau berniat untuk meminjam tanpa berniat untuk mengembalikannya? Apa kau pikirkan Kami adalah orang yang bodoh?"
Hahaha ...
Arya tersedak.
Dia ingin membela diri tapi dia sendiri tahu kemampuannya yang tidak mungkin bisa membayar hutang dalam waktu dekat.
Tapi dia juga tidak bisa tidak memiliki pilihan lain selain daripada mengemis.
Lima ratus juta dari mana dia bisa mendapatkannya.
Papa dan Mama masih di rumah sakit dan mereka juga memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk menopang hidup.
Ditambah dengan properti yang sudah dijual dan sekarang dia juga harus ditekan dengan hutang yang segunung.
Rara saat ini masih perlu sekolah dan dia tidak perlu diberitahukan tentang kesulitan ini.
Rara...
Uh setidaknya dia masih memiliki harapan.
Arya mencoba tersenyum dan mengucapkan beberapa kata baik lagi kepada mantan temannya.
Tapi dia tidak tahu jika adik perempuan yang sedang dia pikirkan saat ini sedang memikirkan sesuatu yang mengerikan sekali.
"Mati... kakak jangan khawatir kakak.aku mati saja, aku membeli asuransi 2 tahun yang lalu. Jika Aku mati maka kau akan mendapatkan ratusan juta sebagai kompensasi kan. Kakak ini adalah jalan satu-satunya. Aku harap kau bisa bertahan hidup setelah ini"kata Rara dengan nada yang sedih.
Mati adalah sesuatu yang semua orang harus lalui.Tapi setelah seseorang mati dia tidak akan pernah mengalami namanya rasa sakit. dia akan aman dan damai Setelah mengalami kematian.
Tapi orang yang hiduplah yang akan terus menderita.
Hal inilah yang membuat Rara menitikkan air mata .
"Maaf kakak, aku meninggalkan kau dengan penderitaan. Mama Papa maafkan aku, aku yakin kalian akan mengerti dengan keputusan yang aku buat hari ini, aku... huhuhu aku tidak punya cara lain.
"mama papa selamat tinggal"
Cara dengan penuh kesedihan tapi masih belum penuh dengan percaya diri melangkah dengan hati-hati menuju tepianmu.
Dia sangat yakin jika kepergiannya akan memberikan sedikit cahaya dan kesempatan untuk kedua orang tua dan Kakak tersayang.
Tapi tepat sebelum dia benar-benar melangkah pada titik terakhir tiba-tiba ada sebuah suara yang bergaul di telinganya.
("Di ikat, sistem uang kaget sudah diikat. selamat kepada tuan rumah karena sudah terpilih menjadi peserta dari uang kaget")
("apakah tuan rumah bersedia mengikuti program uang kaget. jika bersedia tekan tombol ya")
Rara yang hampir saja terjun melihat ke kiri dan kekanan tadi tidak ada siapapun di atap bangunan itu selain dirinya sendiri.
Sebenarnya apa yang terjadi.
Akhirnya menulis lagi.buat teman teman,harap enggak bosan bosannya memberikan aku semangat.Aku butuh energi nya.
Selamat membaca dan jangan lupa tips nya ya
********
Langit malam di atas kota tampak gelap pekat, hanya diterangi oleh gemerlap lampu-lampu gedung yang menjulang tinggi. Angin berembus kencang di puncak salah satu gedung tertinggi, membuat rambut panjang Rara berkibar liar. Dia berdiri di sana, menatap pemandangan kota dengan mata kosong.
Namun, kebingungannya bertambah ketika sebuah suara aneh tiba-tiba terdengar di telinganya,suara nya terdegar jernih, tetapi tidak berasal dari mana pun.
"Siapa?siapa itu?"panggil Rara dengan kencang.
Rara merinding untuk beberapa saat.Dia tidak takut mati tapi takut pada hantu.Is astaga, perlukah dia melihat sosok yang mengerikan sebelum benar-benar mati.
Selagi Rara kebingungan, suara itu terdengar lebih keras seolah-olah sedang menampak kaa ekstensi nya.
DING!
Sebuah layar transparan muncul di hadapannya, mengambang di udara dengan cahaya keemasan. Tulisan-tulisan yang tertulis di sana tampak seperti berasal dari sistem permainan.
"Eh hantu kok kayak gini?'pikir Rara dalam hati.
Tapi suara ini masih berlanjut.
[Selamat datang, Tuan rumah anda adalah pengguna aplikasi kami yang terpilih!]
("Sistem “Uang Kaget Bergetar” telah diaktifkan.)
("Anda adalah kandidat potensial untuk percobaan gratis selama 5 jam")
(Ketentuan: Anda dapat menghabiskan uang sebanyak yang Anda mau dalam waktu yang ditentukan.)
(Tahap awal: Rp100.000.000 akan diberikan. Jika jumlah ini habis, dana akan diperbarui secara otomatis.)
(Setiap 10% dari total uang yang dihabiskan akan masuk ke rekening resmi Anda di dunia nyata. Setelah waktu habis, saldo yang telah masuk ke rekening akan menjadi milik Anda secara sah.)
("Sistem akan menangani semua transaksi dan dokumen yang diperlukan agar semuanya tetap legal")
("Apakah Anda ingin mengikat kontrak dengan sistem ini?)
Rara menatap layar itu dengan mata membulat.
"Apa-apaan ini?" pikirnya.
Ini pasti semacam lelucon. Namun, tidak ada siapa pun di sekitar. Dan layar itu... tidak terlihat seperti tipuan biasa.
Jantungnya berdegup kencang.
Di saat dia sedang benar-benar membutuhkan uang, seseorang sedang membuat lelucon untuknya.
Tapi apakah ini sebuah lelucon atau hanya jebakan.
Namun entah bagaimana Rara menjadi tertarik.
"apa ini pembohong?"tanya Rara pada diri sendiri.
Lima jam untuk menghabiskan uang sebanyak yang dia mau? Dan 10% dari uang yang dia habiskan akan masuk ke rekeningnya secara nyata?
Ini... gila.
Tapi juga terlalu menggiurkan untuk dilewatkan.
Rara mengepalkan tangannya, pikirannya bergejolak. Dia sedang berada dalam kondisi sulit. Uang adalah hal yang sangat dia butuhkan saat ini.
Perusahaannya hampir bangkrut, Mama dan Papa masih koma dan mereka membutuhkan uang banyak untuk bertahan hidup. sedangkan saudara laki-lakinya tidak bisa dihandalkan.
("tuan rumah Apakah anda mengkonfirmasi. targetnya akan diganti dalam waktu 1 menit")
Arti nya, aplikasi ini akan mencari target baru secara acak. pada saat itu Rara tidak akan memiliki kesempatan apapun lagi.
Ah apa yang harus aku lakukan?
Hitungan mundur waktu 1 detik sudah dimulai.Rara masih bingung untuk membuat keputusan.Bagaimana jika ini hanya sebuah kebohongan publik di mana dia tidak akan pernah bisa bangkit lagi seumur hidupnya.
Tapi...
"Aku berencana untuk membunuh diri, dari pada mati lebih baik mencoba dulu.Belum terlambat untuk bunuh diri besok pagi"
Rara menelan ludah, lalu menatap layar di depannya.Dia akhirnya membuat sebuah keputusan yang akan merubah hidup nya di masa depan.
Rara tidak tau ini,dia hanya mencoba keberuntungan nya saja.
("Tuan rumah, waktu tersisa hanya sepuluh detik,sembilanr, delapan....
“Iya,aku terima ,” ucapnya dengan suara bergetar seraya menyentuh tombol ya.
"DING!
[Konfirmasi diterima.]
("Kontrak telah diikat. Waktu dimulai setelah Tuan rumah siap , waktu kadaluarsa adalah satu jam dari sekarang sekarang")
Tiba-tiba, layar lain muncul, menampilkan saldo Rp100.000.000 yang berkilauan. Bersamaan dengan itu, sebuah ponsel canggih muncul di tangannya, layar ponsel menampilkan opsi pembelian yang tak terbatas.
Rara menelan ludah.
"Lima jam... aku harus mulai dari mana?"
Belum lagi Rara membuat keputusan, tiba-tiba telepon genggamnya bergetar.
Nomor yang ditampilkan adalah nomor yang asing.
Rara pikir ini ada hubungannya dengan aplikasi uang kaget bergetar jadi dia langsung mengangkat. siapa tahu jika itu adalah vicol.
Wajah seorang pria yang sudah tidak asing lagi membesar di layar HP.
"Doni?"
Pria di layar tersenyum cabul dan terkekeh geli. Kemudian layar beralih ke posisi lain. Betapa terwujudnya Rara melihat kakak laki-lakinya, saat ini berbaring di lantai harus dengan posisi yang menyedihkan.
Entah siapa yang melakukannya tapi sepasang kaki bersandar di wajah kakaknya tampan.
"Kakak...kakak ..
"Rara cantik, aku turut prihatin dengan kondisi kalian tapi kakakmu tidak begitu beruntung. Dia baru saja memecah sebotol minuman dengan harga rp12.000.000.Ah itu bukan uang kecil loh Rara sayangg "kata Doni yang akrab dipanggil kakak oleh Rara di hari kerja.
Tapi setelah kemalaman terjadi di dalam keluarga mereka hubungan persahabatan ini tidak lagi terjalin bahkan terkesan mengejek dan berbahagia di atas kejatuhan.
Sementara itu Arya sendiri mengalami pemecahan semacam itu.
Dia awalnya berpikir ingin meminjam sedikit uang dengan sahabat lamanya. Tapi siapa sangka dia di intimidasi dan semacam ini.
Rasa malu yang dihadapi saat ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan penghinaan yang dilihat secara langsung oleh adik perempuannya.
Tiba-tiba saja Arya mengalami rasa putus asa ekstrim.
Andai saja dia lebih mampu.
"Mama Papa maafkan aku ,putramu yang tidak kompeten aku ...aku mengecewakan kalian"kata Arya di dalam hati dengan hati yang gundah gulana.
Dia merasa seperti layang-layang sudah putus tali.
Akibatnya, Arya kepikiran untuk bunuh diri saja harga tidak menjadi beban untuk adik perempuannya.
Kesedihan Arya dilihat oleh Rara.
Dia sangat khawatir kakaknya akan berpikir buruk seperti yang sedang dia lakukan saat ini.
Jadi Rara ke arah buru-buru berkata"aku akan membayarnya ..aku akan membayarnya...
Arya tidak terkejut.
Masih ada beberapa juta di dalam rekening adik perempuannya ini. sebagai kakak laki-laki dia tidak pernah berniat untuk meminta sedikit uang itu. dia adalah laki-laki yang bisa menahan rasa sakit.
Tapi adik perempuannya berbeda.
Dia sangat lembut bahkan tidak pernah mencuci piring di rumah.
"Rara tidak jangan berikan itu adalah uangmu. Kakak bisa menangani ini!"kata Arya dengan cepat tapi kemudian kaki menginjaknya ditekan lebih keras.
Sehingga dia hanya bisa menanggung rasa sakit itu lebih dalam.
Rara tidak peduli dengan rengkan dari kakaknya. Dian tasma minta nomor rekening dari Doni dan langsung mengirimkan uang.
Tidak banyak uang yang tersisa di dalam rekeningnya.Tapi kakaknya adalah orang yang paling berharga dan dia tidak bisa menyerahkan kakaknya hanya gara-gara 12 juta.
Mendengar nada konfirmasi dari telepon genggam Doni membuat Arya patah hati.
Hatinya berdarah karena dia yang tidak pernah menangis mulai menitiskan air mata.
Rara buru-buru berteriak,"Kakak jangan khawatir aku sudah mendapatkan jalan. Jangan berpikir macam-macam dan tunggu Aku, tunggu aku Kakak.. aku serius"
"Doni demi masa lalu, lepaskan kakak. kelak kita tidak ada hubungan lagi. ingatkan kakakku dia tidak pernah mengganggu kalian. sebelumnya dia sudah banyak membantu kalian dan saat ini kalian hanya perlu melepaskannya saja,aku .. aku mohon" kata Rara pada akhirnya .
Doni ya mendengar itu mengkerutkan kening. Bukannya dia tidak ingat kebaikan keluarga Rara di masa lalu. Tapi semua orang berpikir untuk kepentingan diri sendiri.
Dan lagi...
"Oh Rara sayang, sebenarnya aku sudah lama menyukai mu. di masa lalu aku menahan diri tapi sekarang hehehe...
"Doni kau...
Kepala Arya ditekan lagi.
Doni tidak peduli dengan teriakan Arya tapi dia lantas tersenyum manis pada Rara dari layar HP.
Dia berkata,"aku akan melepaskannya hari ini tapi ingatlah. jika satu hari kau membutuhkan bantuan datang padaku dan jadilah budak seks ku untuk satu bulan. Mungkin 500 juta yang diinginkan kakakmu akan aku kirim Hahaha"
Rara terkejut mendengar kata-kata tidak tahu malu itu. di masa lalu dia pikir semua teman-teman kakaknya menganggap dia sebagai adik perempuan yang lucu.
Tapi siapa sangka sebenarnya mereka menyimpan pemikiran yang begitu tidak senonoh.
Tapi Rara masih menahan diri karena kakaknya di berada di sana.
"baik tapi lepaskan kakak"
Setelah beberapa patah kata lagi Rara langsung jatuh ke lantai. Hatinya merasa sedih dengan akhir dari keluarga mereka.
Padahal mama dan papa tidak pernah mengganggu keluarga orang lain tapi kenapa nasib mereka berubah menjadi seperti sekarang.
Kenapa.
Tiba-tiba saja Rara menatap kelayar yang masih berkedip di depannya.
Mau tidak mau dia menaruh harapan tinggi di sana.
Aplikasi uang kaget bergetar, Kau adalah harapanku.
Sementara itu,Rara saat ini sedang menatap angka Rp100.000.000 yang berkilauan di layar. Meski nominalnya besar, kenyataan bahwa ia hanya memiliki lima jam untuk menghabiskannya membuat otaknya berputar cepat.
Jika dia bisa menghabiskan 100 juta ini maka dia akan mendapat sepersepuluh dari 100 juta. Meskipun tidak sebanding dengan sebotol bir yang dipecahkan oleh kakaknya, tapi dia masih menaruh harapan besar kepada aplikasi uang kaget bergetar ini.
Meskipun kelihatannya mustahil dan tidak masuk akal tapi hanya inilah satu-satu harapannya.
Harapan agar kehidupan keluarganya tidak hancur.
Rara mulai mempelajari bagaimana cara untuk menghabiskan 100 juta itu untuk pertama kali.
Tangannya bergerak otomatis, merogoh tas sekolah yang masih tersandang di bahunya. Ia mengeluarkan buku catatan lusuh yang biasa dipakainya untuk mencatat PR atau rencana belanja kecil-kecilan. Namun, kali ini yang akan ia tulis jauh lebih besar dari sekadar daftar kebutuhan sehari-hari.
"bismillahirohmanirohim"kata Rara di dalam hati.
Dengan pensil mekanik yang sedikit patah ujungnya, ia mulai menulis di halaman kosong.
Rencana Penggunaan Dana (Sistem Uang Kaget Bergetar)
> - 100 juta pertama → kelipatannya setelah berhasil di habiskan.???
> - Target habis: sebanyak mungkin
> - Waktu: 5 jam
Jari-jarinya sedikit gemetar.Hanya lima jam. Jika sistem ini tidak berbohong, maka setelah matahari terbit, ia akan menjadi wanita kaya.
“10% dari 100 juta berarti… 10 juta masuk ke rekeningku.”
Suara pikirannya bergetar. 10 juta rupiah saja sudah cukup untuk menutup banyak kekhawatirannya saat ini. Tapi bagaimana jika dia menghabiskan 100 miliar? Atau 200 miliar? Bahkan... 1 triliun?
Rara hampir kehilangan napasnya.
Tangannya mencengkeram buku catatan itu erat. Jika ia memainkan ini dengan benar, hidupnya akan berubah selamanya.
Namun... masalahnya, bagaimana cara menghabiskan uang sebanyak itu dalam waktu singkat?"
Pemikiran Rara segera berputar dengan cepat seperti gasing.
Memborong Barang Mewah
- Membeli perhiasan emas atau berlian di toko perhiasan terdekat.
- Mengunjungi showroom mobil dan membeli beberapa mobil mewah.
- Membeli jam tangan branded dengan harga fantastis.
Menghabiskan di Dunia Digital
- Mengisi saldo game atau membeli item premium.
- Membeli mata uang kripto dalam jumlah besar.
- Memborong NFT atau aset digital lainnya.
Investasi Gila-Gilaan
- Membeli saham perusahaan besar dalam jumlah banyak.
- Membeli properti atau tanah tanpa menawar harga.
Sumbangan Dadakan
- Menyumbangkan dana ke berbagai yayasan dan panti asuhan.
- Membayar tagihan rumah sakit orang-orang secara acak.
Membuka Bisnis Instan
- Menyewa tempat usaha dan langsung membeli seluruh perlengkapannya.
- Memborong barang dagangan dari UMKM dan membagikannya gratis.
Menyewa Jasa Mahal
- Menyewa satu hotel bintang lima hanya untuk dirinya sendiri.
- Memesan seluruh menu di restoran mahal.
Pikiran Rara berputar semakin cepat. Waktu terus berjalan.
“Aku harus bertindak sekarang!”
Dengan buku catatan masih di tangannya, ia menatap ponsel yang diberikan sistem. Jari-jarinya mulai bergerak...
"Aku siap"
("baik lah, hitungan mundur dari lima jam ..3...2...1 mulai")
Rara langsung gugup.
Tapi tiba-tiba menghentikan gerakannya. Jantungnya masih berdegup kencang, tetapi pikirannya kini mulai jernih. Apa yang dia rencanakan barusan… semua itu adalah hal yang akan dia lakukan "jika dia sudah memiliki uang. Tapi kenyataannya? "Dia tidak memiliki banyak waktu!"
Dia menatap daftar yang baru saja ia tulis di buku catatannya. "Saham? Properti? Investasi? Itu semua butuh waktu dan proses panjang. Lima jam saja tidak akan cukup!
“Bodoh! Aku harus berpikir cepat!”
Apapun yang dia pikirkan semuanya sudah terlambat. hitungan mundur sudah dimulai dan dia hanya bisa bergerak lebih cepat dari yang seharusnya.
Ayo lebih cepat.
Tanpa membuang waktu lagi, Rara menutup bukunya dan bergegas turun dari atap gedung tertinggi itu. Langkahnya tergesa-gesa, nyaris seperti berlari. Setiap detik yang terbuang adalah kerugian besar baginya!
Ah ...ah...ah..
Rara berlari seperti orang kesetanan menuju ke arah lift. Untung saja lift itu sudah bergerak dan tidak menunggu lama untuk tiba.
Ding
Begitu lift terbuka Rara langsung meloncat ke dalamnya.
Saat memasuki lift, napasnya masih tersengal. Dia terus berpikir, "bagaimana cara menghabiskan uang dengan cepat sebelum batas satu jam berlalu?"
Lift sebenarnya turun dengan kecepatan biasa. Tapi bagi Rara kecepatan ini sangatlah lamban karena setiap detiknya sangat berharga untuk dia dan keluarganya.
Memanfaatkan sedikit waktu ini, Rara langsung memutar otaknya demi menghabiskan 100 juta pertama.
"ayolah apa yang harus aku beli?ah Kenapa jadi mampet sih?"
Tiba-tiba saja pikirannya menjadi buyar ketika seorang wanita cantik yang berdiri di sudut lift menatapnya dengan ekspresi aneh. mungkin reaksi Rara agak berlebihan sehingga wanita di depannya ini merasa sedang melihat orang gila.
Tapi jika dilihat lagi tidak seperti itu.
Wajah wanita ini terlihat cemas, dan ada sedikit kesedihan di matanya. Namun ketika Rara menangkap tatapannya, wanita itu dengan cepat menundukkan pandangannya ke lantai.
Ehem... ehem...
Rara diam, wanita itu juga diam.
Suasana dalam lift terasa sunyi, sampai tiba-tiba wanita itu berbicara dengan suara ragu-ragu.
"Saudari yang cantik… Apakah kamu ingin membeli tas ini?"katanya dengan suara sepelan nyamuk.
Rara mengerutkan kening. "Tas?"
Wanita itu tampak gelisah, tetapi terus berbicara, suaranya semakin cepat seolah takut kehilangan kesempatan.
Rara tercengang.
Wanita itu terlihat sangat malu tapi entah kenapa dia memberanikan diri berbicara kepada Rara.
"Ini tas branded, mahal sekali! Aku..aku membelinya di luar negeri, harganya sangat mahal.. Tapi aku benar-benar kepepet dan butuh uang sekarang."
Rara tidak berpikir tentang penampilannya yang memalukan tapi berpikir tentang kata mahal. Jadi Rara dengan antusias berkata,"mahal? seberapa mahal?"
"Ini...li.. limited edition. tas ini limited edition , aku tidak ...aku tidak akan menjualnya jika tidak kepepet, sungguh"
Mata Rara langsung berbinar. Ini dia!
Tas limited edition kan.
Kesempatan emas!
Tanpa ragu, Rara menatap wanita itu dan bertanya dengan antusias, "Berapa harganya?"
Wanita itu terlihat sedikit ragu sebelum akhirnya menyebut, "50 juta…"
Dia menunduk sedikit, seolah sudah pasrah jika Rara menolaknya. Tetapi sebelum wanita itu bisa mengatakan lebih banyak, Rara malah tersenyum lebar dan berkata dengan nada bersemangat, "Kenapa murah sekali? katanya limited edition, Hem bisakah aku membayarmu 100 juta?"
"Ahh apa?"
Wanita itu terkejut, matanya membesar, mulutnya sedikit terbuka. Seolah dia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
"A-apa?"ulang nya lagi karena tidak percaya. di mana-mana orang itu cuman akan menawar untuk merendahkan harga satu produk. Tapi gadis di depan ini malah melakukan sebaliknya.
Apakah gadis ini masih waras.
Ada keraguan di wajahnya, seolah bertanya-tanya apakah Rara sedang mempermainkannya. Tetapi Rara tidak memberikan waktu untuk berpikir lebih lama. Dia langsung mengangkat ponsel dari sistem, lalu berkata dengan tegas, "Berikan nomor rekeningmu."
Ahh ini..
"Ahh lambat "
Rara tidak sabar dia langsung menarik tangan wanita itu yang saat ini sedang memegang ponselnya.
Dengan tangan gemetar, wanita itu seperti terpaksa memberikan nomornya.
DING!
Dalam hitungan detik, pembayaran dilakukan.
100 juta rupiah masuk ke rekening wanita itu.
Wanita itu benar-benar linglung. dia melihat lagi ke angka yang tertera di telepon genggamnya.
Itu tidak salah memang 100 juta rupiah
"Se... 100 juta?"
Dia bahkan tidak sempat berbicara. Awalnya dia hanya berharap mendapatkan 50 juta, tapi entah bagaimana berakhir dengan 100 juta dalam hitungan detik!
Sementara itu, ponsel asli Rara bergetar. Saat dia melihatnya, matanya membesar penuh kegembiraan.
> **[Notifikasi: 10% dari transaksi berhasil masuk ke rekening Anda – Rp10.000.000.]
Itu berhasil!
Senyuman Rara semakin lebar. Ini adalah bukti nyata bahwa sistem tidak berbohong!
Tanpa menunggu lebih lama, Rara melesat keluar begitu lift terbuka. Wanita itu hanya bisa berdiri di dalam lift, tercengang melihat kepergian Rara yang penuh semangat.
Di dalam pikirannya, dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.
"Orang itu… aneh sekali. Tapi… aku benar-benar dapat 100 juta…?"
Sementara itu, Rara yang kini sudah di lantai bawah masih berpikir keras. Dengan cara ini, dia baru saja mendapatkan tambahan 500 juta!
"Aku harus segera mencari cara lain untuk menghabiskan uang sebanyak mungkin!"
Lima kali lipat dari 100 juta tadi. Ini baru awal.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!