NovelToon NovelToon

Cinta Beda Agama

Kisah Ridwan.

Kisah nya bermula dari Ridwan seorang anggota kepolisian yang tampan, gagah berani dan jujur, yang menganut agama Kristen, yang selalu sibuk dengan pekerjaannya di kepolisian. Andi adalah teman Ridwan yang paling akrab dan seperti saudara nya sendiri. Saat itu Ridwan yang lagi dinas di kantor sedang duduk di kursinya.

"Tuk...tuk.."tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.

"Masuk." ucap Ridwan dari dalam ruangan.

"Selamat pagi Ridwan." ucap Andi sambil berjalan dan duduk di kursi yang ada di depan meja Ridwan.

"Selamat pagi Andi." ucap Ridwan sambil menatap wajah Andi.

"Ridwan malam ini kita akan melakukan penangkapan bandar narkoba." ucap Andi sambil memberikan berkas yang di bawa Andi dari pak Harto atasannya.

Setelah itu Ridwan membaca berkas yang di berikan Andi kepada.

"Ok lah kalau gitu, kita akan beroperasi jam 8 malam, gimana Andi yang datang ke kost ku atau kita jumpa di tempat kejadian." ucap Ridwan sambil meletakkan berkas yang ada di tangan nya di atas mejanya.

"Aku aja yang datang ke kost Ridwan. Nanti kita sama berangkat." ucap Andi sambil menatap wajah Ridwan.

"Ok lah kalau gitu." ucap Ridwan.

"Kalau gitu aku pergi dulu, sampai ketemu nanti malam." ucap Andi sambil berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari ruangan Ridwan.

"Tik... tok."suara detik jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Andi dan Ridwan telah di tempat kejadian perkara. Lalu Ridwan dan Andi turun dari mobil sambil memegang pistol dan bersembunyi di balik pohon dan mengamati rumah tersangka.

"Ring.. ring.. " telepon Ridwan berbunyi panggilan masuk dari Joko orang suruhan Ridwan untuk menjadi mata - mata untuk menangkap pengedar narkoba.

"Pak gimana saya boleh masuk." ucap Joko sambil melihat tempat sekeliling nya.

"Iya, masuklah aku sudah disini di balik pohon." ucap Ridwan sambil melihat kan wajahnya pada Joko, lalu Ridwan mematikan HP nya, dan Joko berjalan masuk ke dalam rumah pengedar narkoba.

"Tok... tok..." Joko mengetuk pintu rumah Benny.

"Masuk cepat." ucap Benny seorang pengedar narkoba.

Setelah itu Ridwan dan Andi berjalan ke depan pintu rumah Benny sambil memegang pistol ditangan. Sedangkan Joko dan Benny melakukan transaksi jual beli narkoba.

"Mau berapa banyak sama mu?" ucap Benny

"Aku mau beli 2 juta." ucap Joko sambil mengeluarkan uang dari kantong celananya dan memberikan kepada Benny.

"Ambil ini." ucap Benny sambil memberikan dua bungkus kecil plastik yang berisi narkoba. Pada saat itu Ridwan dan Andi lalu mendobrak pintu rumah Benny.

"Angkat tangan ucap Ridwan." sambil mengarahkan pistolnya kepada Benny yang terkejut melihat kedatangan Ridwan dan Andi.

"Awas kau Joko aku gak akan melepaskan mu." ucap Benny sangat marah kepada Joko sambil mengangkat kedua tangannya.

Saat Andi berjalan mendekati Benny, tiba- tiba Benny mengeluarkan pistol dari kantong belakangnya lalu menembak ke arah Andi.

"Dor..Dor.." untung saja pada saat itu Andi bisa mengelak dari tembakan Benny.

"Gedebug!" Andi terjatuh dan tersungkur ke lantai, Lalu Benny berusaha untuk melarikan diri.

"Dor..."dengan cepat Ridwan menembak betis Benny.

"Aaaaaah!" teriak Benny kesakitan dan Benny pun terjatuh tersungkur ke lantai.

Lalu Ridwan berlari dan mengeluarkan sapu tangan dan mengambil pistol yang terletak di lantai. Andi pun menghampiri Benny dan memborgol kedua tangan Benny.

Kisah Sani

Setelah tangan Benny di borgol, lalu Ridwan bertanya kepada Benny. "Dimana lagi kau sembunyikan narkoba itu? " ucap Ridwan dengan nada marah sambil memegang kerah baju Benny.

"Gak ada pak, hanya itu saja," ucap Benny sambil kesakitan.

"Kau gak mau ngasih tau, atau kau ingin ku buat kau merasa tambah kesakitan lagi." ucap Ridwan sambil mengangkat kakinya dan menginjakkan nya ke kaki Benny yang telah tertembak.

"Ampun pak aku akan kasih tau." ucap Benny sambil merasa kesakitan.

"Ayo tunjukkan dimana." ucap Andi sambil mengangkat kerah baju Benny lalu membantu Benny berjalan menuju sebuah kamar.

"Di dalam kasur ini pak." ucap Benny sambil membuka kasur yang ternyata di dalam nya ada narkoba.

"Aku akan menelpon teman kita yang lain." ucap Ridwan kepada Andi

Setelah itu Ridwan mengeluarkan hp nya dan menelpon temannya yang lain. Setelah itu Joko datang menghampiri Ridwan.

"Pak apakah saya udah boleh pulang?" ucap Joko.

"Oh, iya silahkan ini untuk mu." ucap Ridwan sambil memasukkan uang kedalam kantong baju Joko.

"Terimakasih banyak ya pak." ucap Joko sambil tersenyum.

"Seharusnya aku yang berterima kasih kepada mu karena kamu telah membantu kami dalam kasus ini, dan kamu hati- hati pulang." ucap Ridwan.

"Iya pak." ucap Joko sambil berjalan keluar dari rumah Benny.

Setelah itu polisi yang lain datang untuk mengamankan barang bukti dan membawa Benny ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan.

Sedangkan Andi dan Ridwan kembali masuk kedalam mobil.

"Vroom...vroom.." Ridwan menghidupkan mobilnya dan kemudian menyetir pulang mengantar Andi.

"Makasih ya Ridwan." ucap Andi sambil turun dari mobil Ridwan.

"Iya." ucap Ridwan, setelah itu Ridwan kembali menyetir menuju ke kostnya. Setelah sampai di kostnya Ridwan memarkirkan mobilnya dan keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke kamarnya.

Setelah itu Ridwan mengganti pakaian nya dengan pakaian tidur lalu berbaring di tempat tidur nya sambil membuka aplikasi Tantan.

Di Aplikasi itu Ridwan melihat foto seorang cewek cantik yang membuat hati nya senang nama nya Sani.

Kisah pun bermula dari Sani seorang cewek tercantik di kuliahnya yang selalu no.1 setiap mengikuti lomba fashion show, sudah selesai kuliah Sani melanjutkan kerja di kantor kelurahan bukan di bagian kesehatan, seiring dengan waktu banyak lelaki yang mendekati tapi Sani terus menolak.

"Sani kapan lagi kau menikah usia udah tambah, tipe seperti apalagi yang kau mau Sani." ucap ibu Sani sambil berjalan kearah Sani dan duduk di samping Sani.

"Mamaku sayang gak usah cemas, kalau jodoh itu datang sendiri, kalau menikah itu gampang, sekarang boleh tapi jalaninya susah." ucap Sani

sambil merangkul pundak ibu Sani sambil tersenyum.

"Iyalah terserah mu." ucap ibu Sani sambil melihat wajah Sani.

"Mama aku ingin menikah dengan laki-laki cool, berwibawa, baik dan sopan." ucap Sani sambil membayangkan cowok idaman nya sambil tersenyum.

"Ya udah terserah mu aja Sani mama ngikut aja

makanya di cari, ini asyik kerja aja jalan -jalan sama teman pun gak pernah, kecuali kalau pesta pernikahan temannya, gimana mau dapat." ucap ibu Sani sambil menatap wajah Sani.

"Iya mama... Sani cari pun calon menantu mama." ucap Sani sambil mencium pipi ibu Sani, lalu Sani berjalan menuju ke kamarnya.

Pertemuan Sani dan Ridwan

Setelah Sani sampai di kamar nya, Sani kemudian membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, sambil bermain aplikasi FB, pada saat bermain FB Sani melihat iklan aplikasi Tantan aplikasi untuk mencari jodoh.

"Wow.. aplikasi jodoh, oke.. aku akan coba aplikasi ini mana tau aku bisa ketemu sama cowok yang aku suka." ucap Sani sambil mendownload aplikasi Tantan.

Setelah itu Sani memasang fotonya di Tantan. Ridwan yang melihat foto Sani langsung minta pertemanan.

"PING." chatting Ridwan.

"Iya." balas chatting Sani.

"Boleh aku minta nomer WhatsApp." chatting Ridwan.

"boleh." ucap Sani sambil menulis kan nomer whatsapp nya.

Setelah itu Sani dan Ridwan mulai perkenalan dan saat ngobrol keduanya banyak kecocokan. Sehingga kedua nya memutuskan untuk saling bertemu.

"Sani mungkin dalam dua hari ini aku akan berangkat ke Medan ada acara keluarga, tapi aku akan singgah dulu di pelabuhan, di sana kita akan bertemu." ucap Ridwan.

"Iya kabari aja kalau kapal nya udah sandar, supaya aku jemput di pelabuhan." ucap Sani.

"Iya Sani, besok Sani kerja kan? ya udah kita istirahat ya." ucap Ridwan.

"Iya, selamat malam Ridwan." ucap Sani

"Selamat malam Sani." ucap Ridwan sambil memutuskan telponnya.

Pagi yang cerah seperti biasa Ridwan kembali masuk kantor, dan setelah apel pagi Ridwan berjalan masuk kedalam ruangan pak Harto,

"Tok..tok.." Ridwan mengetuk pintu ruangan pak Harto

"Masuk." ucap pak Harto.

"Selamat pagi pak." ucap Ridwan sambil berjalan masuk kedalam ruangan pak Harto.

"Selamat pagi Ridwan, selamat ya kamu dapat menangkap pengedar narkoba, kepolisian sangat bangga kepada mu." ucap pak Harto sambil tersenyum.

"Terima kasih pak." ucap Ridwan.

"Silahkan duduk Ridwan." ucap pak Harto.

"Siap pak." ucap Ridwan sambil duduk di kursi yang di sediakan.

"Pak saya minta izin mau berangkat ke Medan karena ada acara keluarga." ucap Ridwan

"Boleh silahkan." ucap pak Harto sambil tersenyum.

"Terimakasih pak." ucap Ridwan dengan hati yang bahagia, setelah itu Ridwan kembali masuk kedalam ruangan nya.

Pada hari Selasa pukul 17.00 WIB tibalah saatnya Sani dan Ridwan untuk bertemu. Sani udah menunggu di pelabuhan.

"Ring...ring.." telepon Sani berdering dan melihat panggilan masuk dari Ridwan.

Pada saat Sani ingin menjawab telepon itu Ridwan sudah berada di belakang Sani.

"Sani." ucap Ridwan sambil memegang pundak Sani.

Lalu Sani menoleh ke belakang." eh..iya.. Ridwan ya." ucap Sani sambil tersenyum melihat Ridwan.

"Sani." ucap Sani mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri.

"Ridwan." ucap Ridwan bersalaman dengan Sani dan gak melepaskan tangan Sani dan terus menatap wajah Sani.

"kita cari tempat makan yok." ucap Ridwan sambil berpegangan tangan dengan Sani.

"Iya kita makan yang didekat ini aja." ucap Sani sambil menatap wajah Ridwan.

Sampai di tempat rumah makan Sani duduk berhadapan.

"Dag..Dig..dug."detak jantung Ridwan saat bertatap dengan Sani.

"Dag..dig..dug." detak jantung Sani dan malu - malu entahlah bercampur aduk dengan kebahagiaan, melihat Ridwan yang tampan dan gagah dan apabila tersenyum

membuat Sani jatuh cinta.

"Sani aku mau pulang ke Medan Sani mau ikut ke Medan biar aku kenalkan sama orang tuaku, dan aku gak ingin kita pacaran, gimana pulang dari Medan kita berdua menghadap komandanku." ucap Ridwan sambil menatap wajah Sani.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!