NovelToon NovelToon

When The Law Is Not On Your Side

Bagian 1

Di sebuah ruangan seorang wanita sedang sibuk mengotak-atik komputernya,walaupun jam sudah menunjukkan jam sembilan malam,tapi dia tetap semangat dengan komputer yang ada di hadapannya.

Di sela-sela dia sedang fokus mengamati komputernya,tiba-tiba ponselnya berdering.

"Halo" kata si penelpon dari seberang sana.

"Iya ada apa" tanya wanita itu agak kesal karena telah mengganggu fokusnya.

"Santai,jangan langsung marah,aku ada kabar baik untukmu"kata si penelpon di seberang sana.

"Katakan" kata wanita itu penasaran.

"Aku sudah menemukan vidio CCTV di daerah kejadian,dan yang paling luar biasannya,di dalam rekaman ada wajah pelakunya" kata orang di seberang ponsel.

"Benarkah,dimana kau sekarang aku akan kesana" kata wanita itu yang sudah siap-siap membereskan meja kerjanya.

"Tidak perlu sekarang,aku hari ini sangat lelah mencari rekaman ini seharian,besok saja kita bertemu di kantor" kata sang penelpon.

"Kalau kamu mau memberikan buktinya besok,terus kenapa kamu menelpon ku sekarang,membuatku penasaran saja"kata wanita itu kesal.

"Supaya kamu pulang kerumah dan istirahat dengan tenang dan jangan lupa tidur dengan nyenyak,karena besok kita akan bertempur kembali" kata sang penelpon yang membuat wanita itu kesal.

"Bahkan kamu yang membuatku tidak bisa tidur karena penasaran" kata wanita itu kesal.

"Dan itu juga yang aku suka,membuatmu kepo dalam semalaman,yah sudah aku mau istirahat,cepatlah pulang bye" kata sang penelpon dan langsung mematikan sambungan telponnya.

"Dasar,selalu saja membuatku mati penasaran" kata wanita itu pada dirinya sendiri.

Disebuah tempat yang gelap,seorang pria sedang di siksa habis-habisan,bahkan wajahnya pun sudah tidak berbentuk lagi.

"Katakan siapa yang menyuruhmu" kata pria yang telah menghajar pria itu.

"Jawab bodoh,jangan hanya diam saja" kata pria itu lagi karena tersulut emosi.

"Bos sepertinya dia sudah tewas" kata bawahan dari pria yang sudah menghajar habis-habisan pria itu.

"Lemparkan dia ke dalam kandang peliharaan tuan Axel" perintah pria itu sambil berlalu dari ruangan itu.

"Baik bos" jawab para bawahan itu.

Di sebuah ruangan dengan pencerahan yang minim seorang pria sedang menghisap rokoknya,auranya yang dingin dengan wajah datar dan Arongan sangat terpancar dalam diri pria tersebut,mungkin kalau orang yang baru bertemu dengan pria tersebut akan langsung ketakutan dan nyalinya akan menciut.

"Katakan" kata pria itu setelah menyadari kedatangan asistennya.

"Dia tidak mengatakan sepatah kata pun tuan" jawan sang asisten.

"Menurutmu siapa dia" kata pria itu masih santai mengisap rokoknya.

"Menurut saya dia pasti suruhan dari Tommy tuan,karena saat dia di tangkap,saya menemukan pistol di dalam sakunya,dan saya sangat yakin bahwa itu pistol dari Tommy tuan" kata pria itu menyampaikan pendapatnya.

"Baiklah" kata pria itu dan langsung bangkit dari tempat duduknya dan langsung keluar dari ruangan tersebut.

"pantau dari jauh pergerakan naga saka" kata pria itu pada sang asisten sambil berjalan menuju mobilnya.

"Baik tuan" jawab sang asisten yang setia mengikuti sang tuan dari belakang.

"Bagaimana dengan Daniel "kata pria tersebut.

" Besok adalah sidang terakhir tuan" jawab sang asisten .

"Urus masalah ini".

"Baik tuan" jawab sang asisten sembari mengemudi.

Keesokan harinya seorang wanita sudah semangat untuk berangkat bekerja,tidak seperti hari-hari sebelumnya,tapi hari ini karena bukti dari kasus yang sedang dia tangani sudah ada di pihaknya,sehingga besok dia sudah siap untuk sidang.

Sesampainya di kantor,wanita itu bergegas menemui temannya yang telah menelponnya tadi malam.

"Jes,Jes,Jessy dimana kamu" kata wanita itu sambil mencari temannya sehingga membuat wanita itu menjadi pusat perhatian para orang-orang yang ada di ruangan itu.

"Ada apa kamu berteriak seperti orang gila,membuat malu saja tau" kata Jessy kesal karena temanya yang satu ini selalu saja heboh kalau sudah menyangkut bukti.

"Tidak perlu banyak bicara,mana bukti yang sudah kau temukan itu" kata wanita itu tidak peduli dengan perkataan temannya,karena yang dia pedulikan hanya bukti yang ada di tangan temannya tersebut.

"Kamu selalu seperti ini" kata Jes sembari memberikan Flashdisk pada Ananda.

"Thanks" kata Ananda dan langsung masuk ke dalam ruangannya.

"Mari kita lihat siapakah pelaku sebenarnya" kata Ananda pada dirinya sambil memasukkan Flashdisk pada komputernya.

Saat sedang fokus menonton rekaman yang ada di komputernya,tiba-tiba Jes masuk ke ruangan Ananda tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Bagaimana,apa kamu sudah menemukannya" tanya Jes pada Ananda sambil duduk di kursi dengan santai.

"Ya,pria yang ada di rekaman ini jelas-jelas pelakunya,karena hanya dia yang masuk ke rumah itu dan setelah keluar dia memegang pisau yang berlumur darah,Jes akhirnya kita menemukan buktinya,setelah beberapa Minggu aku tidak bisa tertidur,akhirnya aku bisa tidur dengan nyenyak" kata Ananda pada Jes sambil meminum kopi yang sudah di bawa Jes tadi saat masuk ke ruangan Ananda.

"Yah ini sangat luar biasa,mengingat bagaimana kita mencari bukti mati-matian selama beberapa Minggu ini" kata Jes pada sang rekan kerja.

"Betul,tapi entah kenapa ada yang aneh dari vidio ini,tapi aku tidak terlalu yakin" kata Ananda mengatakan keraguannya.

"Sekarang kita sudah mendapatkan bukti yang kuat,kamu tidak perlu memikirkan hal-hal yang tidak penting sekarang,karena besok kita akan sidang,jadi persiapkan dirimu" kata Jessy menyemangati rekannya.

Setelah seharian sibuk bertempur dengan banyaknya kasus,akhirnya Ananda pulang ke rumah karena sudah saatnya untuk pulang kerja.

Disaat Ananda sedang fokus mengemudi,tiba-tiba ada mobil menyelip mobil Ananda.

Karena terkejut,Ananda tiba-tiba menginjak rem secara mendadak.

"Apa yang mereka lakukan,apakah mereka tidak tau caranya mengemudi" kata Ananda pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba seorang pria tampan,rapi dan berkarisma keluar dari mobilnya dan berjalan menuju mobil Ananda.

Saat Ananda melihat pria tersebut,Ananda juga keluar dari dalam mobilnya.

"Hei kamu,apakah kamu tidak tau cara menyetir,bisa-bisanya kamu meng rem mendadak di depan mobilku,bagaimana tadi kalau aku tidak sempat meng rem,bisa-bisa mobilku dan mobilmu akan rusak,dan mungkin kamu akan memeras ku kan" kata Ananda panjang lebar karena saking kesalnya pada pria tersebut.

"Maaf karena telah mengganggu acara mengemudi anda,tapi ada hal yang penting yang ingin saya bicarakan dengan anda" kata pria tersebut tidak lupa dengan wajah datar dan dinginnya.

Ananda memperhatikan pria tersebut dari atas sampai ke bawah,seperti mengamati pria tersebut.

"Baiklah" kata Kasandra pada akhirnya dan langsung mengikuti pria tersebut.

🌾🌾🌾🌾

Hai guys,selamat membaca karya aku yah,ini adalah karya pertama aku,kalau ada kesalahan dalam penulisan mohon di koreksi yah guys,semoga kalian suka dan semangat menunggu episode-episode berikutnya.

Happy reading everyone😊

Bagian 2

Di sebuah restoran Ananda sedang duduk saling berhadapan dengan seorang pria yang menyerempet mobilnya tadi.

"Langsung saja ke intinya,apa yang angin anda bicarakan dengan saya tuan,sampai-sampai anda hampir menabrak mobil saya" kata Ananda karena dia buru-buru untuk pulang.

"Untuk sidang besok saya harap anda menyerah saja" kata pria yang ada di hadapan Ananda dengan datar tanpa ekspresi menatap Ananda.

"Wah,ringan sekali mulut anda berbicara seperti itu,setelah beberapa Minggu saya tidak bisa hidup tenang karena kasus ini,tapi dengan gampangnya anda mengatakan untuk mundur,aku tidak mau" kata Ananda menolak dengan tegas.

"Sebenarnya tidak ada artinya saya berbicara dengan anda,tapi saya agak menghormati kerja keras anda selama beberapa Minggu ini" kata pria itu dengan sinis.

"Aku tidak peduli,yang pasti aku katakan tidak,tetap tidak,apapun yang terjadi aku tidak akan menyerah dan aku pastikan akan memasukkan pria itu ke dalam penjara" kata Ananda yang menaikkan volume suaranya,karena Ananda terbawa suasana.

"Baiklah,saya juga mau lihat,seberapa hebat anda" kata pria itu dan langsung pergi meninggalkan Ananda.

"Hah,dia pikir dia siapa,lihat saja besok akan ku pastikan akan tua di dalam penjara" kata Kasandra pada dirinya sendiri,karena saking kesalnya pada pria yang baru di temuinya.

Sedangkan di tempat lain,tepatnya di sebuah ruangan yang mewah dan elegan yang bernuansa hitam dan abu-abu,seorang pria sedang duduk santai di balkon sambil memegang gelas wine di tangannya.

"Bagaimana" kata pria tersebut sambil meneguk wine yang ada di tangannya.

"Dia tidak mau tuan,dia bersikeras akan memasukkan Daniel ke dalam penjara" kata pria tersebut pada sang bos.

"hhhhhh,nyalinya cukup berani,urus semuanya,aku mau lihat sehebat apa dia" kata pria tersebut memberi perintah.

"Baik tuan" setelah menjawab pria tersebut langsung keluar dari ruangan itu.

Di tempat lain seorang pria paruh baya baru saja sampai di rumahnya,tiba-tiba ada nomor baru yang menelponnya.

Walaupun merasa bingung,tapi pria tersebut tetap mengangkat telponnya,dia pikir mungkin dari klien.

"Halo"

"Halo,apakah ini dengan pak Anton" kata pria yang ada di seberang telpon.

"Oh iya,itu saya,maaf ini dengan siapa" tanya pria itu merasa heran dengan penelpon.

"Tidak perlu anda tau siapa saya,yang pasti sampaikan pesan ini kepada salah satu jaksa yang bekerja di kantor anda,yang akan bersidang besok agar menyerah saja" kata pria itu.

"Siapa kamu,apa kamu orang bodoh,siapa jaksa yang kamu maksud,begitu banyak jaksa yang akan sidang besok,dan aku tidak mau,kalau itu yang ingin kamu sampaikan aku matikan telponnya" kata Anton yang hampir mematikan sambungan telponnya.

"Kalau kamu tidak mau,keluarga,kekuasaan,kamu tidak akan melihatnya besok" kata pria tersebut mengancam.

"Brengsek,siapa kamu,kalau kamu berani jumpai saya,jangan menelpon seperti ini,seperti pengecut saja" kata Anton yang tersulut emosi.

"Saya akan memberi harga yang fantastis untukmu jika kamu menyetujui permintaanku,hubungi aku kalau kamu sudah berubah pikiran,jangan bermain-main denganku karena keluargamu sudah dalam genggamanku" kata pria tersebut dan langsung mematikan sambungan telponnya.

"Sial,siapa dia sebenarnya,berani-beraninya dia mengancam keluargaku" kata Anton pada dirinya sendiri.

Setelah berbicara dengan Anton,Samuel langsung beranjak dari tempat duduknya untuk menemui seseorang,ya dia Samuel,pria yang baru saja menemui bosnya,karena ada tugas penting yang akan dia kerjakan,sehingga dia akan menemui seseorang yang akan sangat berperan penting dalam sidak besok.

Setelah perjalanan yang lumayan memakan waktu,akhirnya Samuel sampai di sebuah rumah mewah,dia sedang menunggu gerbang untuk di buka.

Sedangkan di dalam rumah,pemilik rumah merasa heran,karena tumben ada orang bertamu malam-malam.

"Biarkan dia masuk"kata pria paruh baya tersebut.

Setelah di persilahkan masuk,Samuel langsung masuk ke dalam dan bertemu dengan pria yang berperan penting tersebut.

"Maaf mengganggu waktu beristirahat anda" kata Samuel pada Adam sebagai pemilik rumah.

"Tidak apa-apa,tapi saya belum pernah bertemu anda sebelumnya" kata Adam bertanya siapa kira-kira pria yang ada di hadapannya itu,sampai-sampai dia bertamu selarut ini.

"Saya suruhan tuan Axel" jawab Samuel datar.

"Oh tuan Samuel,maaf karena tidak mengenali anda,saya sudah tua sehingga agak sulit bagi saya mengenali orang" kata Adam mulai gemetaran.

Yah Adam tau siapa Axel seorang pebisnis hebat di negara ini dan tidak lupa bahwa dia seorang mafia yang paling di takuti SE Asia,tidak ada yang berani menangkap klan yang di pimpin oleh Axel,karena itu adalah kesia-siaan,jadi kalau mereka ingin hidup damai jangan pernah mengusik kehidupan Axel.

Walaupun Banyak orang yang bertanya-tanya seperti apa sebenarnya wajah asli seorang pemimpin dari 'the devil human' ini,karena yang orang hanyalah Samuel,karena Samuel yang sering turun tangan untuk menangani semua,tapi mereka tidak mungkin menanyakan hal itu pada Samuel,bisa-bisa karirnya yang sudah di bangun selama bertahun-tahun bisa lenyap malam ini juga.

"Jadi apa yang bisa saya bantu tuan" tanya Adam sopan,walaupun di dalam dirinya ada ketakutan,dia takut siapa tau ada keluarga nya yang menyinggung perasaan tuan Axel.

"Menangkan sidang yang akan berlangsung besok,namannya Daniel" kata Samuel datar.

Di tempat lain Ananda sudah siap mandi dan akan siap-siap akan tidur,tapi tiba-tiba ponselnya berdering.

"Halo pak,tumben menelpon saya malam-malam" tanya Ananda pada Anton sebagai kepala kejaksaan di kantornya.

"Untuk sidang besok,menyerah lah,jangan mempersulit hidup saya,kalau kamu tidak mau,siap-siap besok hari terakhir kamu bekerja,mengerti" kata Anton di sebrang sana sambil marah-marah.

"Ada apa sih dengan dia,dulu dia yang menyuruhku mengambil kasus ini,sekarang dia yang menyuruhku berhenti,apa dia pikir aku takut,tidak sama sekali" kata Ananda berbicara pada dirinya sendiri karena kesal melihat tingkah atasannya.

Keesokan harinya,Ananda sudah rapih dengan baju kerjanya,Ananda tampak semangat,walaupun ada ancaman dari sang atasan tadi malam dan dari pria aneh kemarin,hal itu tidak akan mengubah keputusan Ananda sedikit pun,dia sudah bertekad akan menghukum orang-orang yang bersalah,itu adalah komitmen Ananda dari dulu,makannya dia menjadi seorang jaksa.

"Oke penampilan sudah oke,sekarang saatnya berangkat" kata Ananda pada dirinya sendiri setelah melihat penampilannya sudah rapih.

🌾🌾🌾🌾

Guys jangan lupa tungguin episode-episode berikutnya yah.

Jangan lupa like,komen,subscribe Everybody.

Happy reading😊

Bagian 3

Ananda buru-buru pergi ke kantor kejaksaan,karena ada berkas yang harus dia ambil dari kantornya.

Setelah itu Ananda buru-buru berangkat ke kantor peradilan,karena sebentar lagi sidang akan segera berlangsung.

Saat sedang fokus mengemudi,tiba-tiba ponsel Ananda berbunyi pertanda ada pesan masuk.Ananda langsung membuka pesan tersebut dan ternyata pesan itu masuk dari nomor baru.

"Jangan lupa apa yang saya sampaikan kemarin nona" kata Ananda membaca pesan yang masuk ke ponselnya.

"Hah pria kemarin,jangan harap hanya karena kata-katamu kemarin membuatku mundur,bahkan aku semakin semangat untuk memasukkan orang-orang seperti kalian ke dalam sel,tidak ada juga gunanya berkeliaran di dunia ini kalau tidak ada gunanya" Kata Ananda pada dirinya sendiri.

Sesampainya Ananda di depan gedung besar di depannya,Ananda langsung masuk.

Setelah menunggu beberapa waktu,akhirnya sidang pun di mulai.

"Apakah ada yang ingin anda sampaikan sebagai penuntut" Kata sang hakim sebagai pemimpin di persidangan tersebut.

"Ada yang mulia" kata Ananda sembari maju dan menunjukkan bukti-bukti yang sudah dia kumpulkan.

"Di dalam rekaman CCTV ini,pelaku keluar dari rumah korban tepat pukul 17:45,sambil memegang pisau yang sudah berlumuran darah,disaat saya tanya pada tetangga korban tidak ada satupun orang yang datang kerumah korban selama seharian itu,kecuali pelaku,dan saat tubuh korban di autopsi,tercatat bahwa korban mati pada pukul 17:35,ini adalah sebuah bukti nyata dan kuat bahwa dialah pelakunya" kata Ananda menerangkan apa yang sudah pelajari dari bukti yang ada.

"Bagaimana pendukung,apakah anda terima dengan tuduhan itu" kata sang hakim pada pengacara Daniel.

"Saya tidak terima yang mulia,kalau memang dia pelakunya,tidak mungkin dia keluar dari rumah tidak menggunakan penutup wajah dan kenapa dia memegang pisau yang sudah berlumur darah itu,kenapa dia tidak membuangnya saja agar menghilangkan bukti,bisa saja dia hanya di jebak" kata pengacara Daniel tetap membela walaupun tidak memiliki bukti.

"Maaf yang mulia,yang namannya persidangan harus menyertakan bukti,kalau hanya kata 'bisa saja' untuk apa kita perlu mengumpulkan bukti hanya buang-buang waktu saja" kata Ananda mengeluarkan pendapatnya,karena kesal melihat tingkah pengacara Daniel.

"Untuk penuntut,apakah ada lagi yang ingin anda sampaikan" kata sang hakim bertanya pada Ananda.

"Tidak ada lagi yang mulia" jawab Ananda,karena memang dia sudah menyerahkan semua bukti yang sudah dia temukan.

"Baiklah,kita istirahat sejenak,kita akan berkumpul kembali sekalian mengumumkan hasilnya" kata sang hakim pemimpin dan langsung keluar dari ruang persidangan.

Tak menunggu lama,akhirnya sidang pun di mulai kembali,Ananda merasa biasa saja,tidak ada ketakutan,atau rasa apapun,karena Ananda yakin dengan bukti yang sudah dia tunjukkan tadi, Daniel lah pelaku sebenarnya,yah siapa pun orang yang melihat,bahkan anak-anak pun pasti tau bahwa Daniel lah yang bersalah.

"Baik lah,setelah di sepakati,bahwa Saudara Daniel di nyatakan TIDAK BERSALAH kata hakim dan langsung mengetuk palu dan berlalu dari ruangan tersebut.

Disaat orang lain ada yang bahagia,ada juga yang sudah keluar dari ruang persidangan,lain halnya dengan Ananda yang masih mematung di tempat duduknya,Ananda masih mencerna kata-kata yang di keluarkan hakim tersebut.

Saat kesadaran Ananda sudah terkumpul,buru-buru Ananda berlari menjumpai hakim tersebut.

"Pak kim apa maksud anda,jelas-jelas pria itu bersalah bahkan bukti pun sangat kuat,kenapa bisa dia di nyatakan tidak bersalah" Kata Ananda mengeluarkan kata-kata yang bergejolak di dalam hatinya.

"Inilah hukum,dan kamu juga harus mengerti konsepnya" jawab hakim yang memimpin sidang tadi dan langsung pergi meninggalkan Ananda sendirian.

Seperti orang bodoh,Ananda berjalan gontai ke dalam mobilnya,sesampainya di dalam mobilnya Ananda langsung menangis SE jadi-jadi nya,Ananda merasa ini tidak adil,kenapa dia yang sudah jelas-jelas bersalah malah di bebaskan,apakah seperti ini hukum yang sesungguhnya.

Di lain tempat,tepatnya di sebuah ruangan luas dan mewah,seorang pria sedang di sibukkan dengan dokumen-dokumen yang ada di hadapannya,di saat sedang sibuk dengan kegiatannya,tiba-tiba ada ketukan dari luar.

"Tuan persidangan sudah selesai dan Daniel sudah bebas" kata Samuel pada atasannya.

"Benarkah,kirim Daniel ke markas dan lakukan tugasmu" kata pria tersebut.

"Baik tuan" jawab Samuel dan langsung berlalu dari ruangan tersebut.

"Aku mau lihat seberapa kuat kamu bisa mengandalkan kekuatanmu" kata pria tersebut pada dirinya sendiri sambil mengeluarkan senyum yang menakutkan untuk orang yang melihatnya.

Di tempat lain Ananda sudah ada di kantornya,setengah jam dia menangis di mobilnya sudah cukup mengeluarkan kekesalan yang ada di hatinya,tapi jangan tanya bagaimana mood wanita itu,sangat hancur tidak seperti wajahnya yang cantik dan mempesona.

"Nanda kau mau memesan kopi tidak,kalau kau mau biar sekalian ku pesankan" tanya salah satu tim Ananda.

"Tidak" jawab Ananda singkat.

"kenapa..?,apa kamu sedang datang bulan atau kamu sedang sakit,oww ini tidak bisa,bagian mana yang tidak enak..? Biar ku panggilkan ambulan" kata pria tersebut,dan hal itu sangat menyebalkan di hati Ananda.

"Apakah kau mau mati" kata Ananda sambil melemparkan kasus yang sangat tebal ke wajah pria tersebut

Karena tidak fokus,kasus yang di lempar oleh Ananda mengenai wajah pria tersebut,dan tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah.

"Oww apa ini,hidungku berdarah"kata pria tersebut panik.

"Nanda apa-apaan ini,Jeremy hanya berbaik hati kepadamu,kamu malah melemparinya" kata seorang wanita yang bernama Clara.

"Aku tadi sudah katakan tidak mau apa-apa,dan aku sedang tidak mau di ganggu,kenapa dia malah menggangguku,aku juga melemparnya dengan pelan,memang dia saja yang anak mami" kata Ananda kesal dan kembali ke duduk.

"Apa karena kamu kalah di persidangan,makannya kamu bersikap seperti itu" tanya Jessy yang dari tadi selalu memperhatikan temannya itu.

"Entahlah,aku sangat benci dengan hukum"kata Ananda yang kembali kesal dengan kejadian di persidangan tadi.

"Makannya jangan terlalu banyak gaya,jangan sok udah pintar dan menguasai semuanya,padahal aslinya tidak tau apa-apa,bisa-bisanya kamu kalah padahal bukti sudah ada" kata Clara yang mengobarkan api di hati Ananda.

"Kalau tidak tau mendingan kamu diam,daripada kamu tidak pernah memenangkan sidang,bahkan kamu bisa di sini hanya karena pamanmu seorang kepala kejaksaan,sangat menyedihkan" kata Ananda jadi menghina Clara karena kesal pada wanita tersebut,padahal Ananda tak bermaksud mengatakan hal tersebut.

"Nanda jangan gitu,gimana pun kita kan tetap satu tim" Kata Jessy pada Ananda.

"Entahlah,aku terbawa emosi,mengingat bagaimana effort nya aku mencari bukti,hingga akhirnya kamu menemukan rekaman CCTV itu,tapi inilah hasilnya,aku tidak terima" kata Ananda kecewa.

🌾🌾🌾🌾

Hai guys segitu dulu yah,tetap semangat baca karya aku yah,jangan lupa di like, subscribe,kalau ada yang kurang langsung komen yah,biar aku perbaiki.

happy reading😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!