NovelToon NovelToon

Alana Sang Queen Mafia

Bab 1

Suara baku tembak terdengar di seluruh penjuru bangunan yang terdapat di pinggiran kota serta teriakan,suara bising dan bau darah menyengat tak membuat gadis cantik yang memakai pakaian serba hitam juga topeng menutupi wajah cantik nya tak terganggu sama sekali,ia hanya menatap anak buah nya dari belakang membasmi musuh sesekali ikut menembak.

Dor

Dor

Dor

"Apa semua sudah mati?"tanya gadis cantik itu pada anak buah nya setelah suara tembakan berhenti.

"Ya Queen"jawab mereka di angguki gadis yang di panggil Queen tersebut.

"Ayo pergi dari sini jangan lupa bakar tempat ini"ujar nya melangkah kan kaki nya keluar dari tempat tersebut. Namun baru beberapa langkah ia mengangkat tangan nya yang sedang memegang pistol dengan cepat dan...

Dor

"Cih menyusahkan"gumam nya pelan melanjutkan langkah nya lagi setelah membunuh musuh yang bersembunyi tidak jauh dari mereka.

Gadis itu menaiki mobil sport hitam milik nya untuk kembali ke rumah meninggalkan anak buah nya untuk membereskan kekacauan yang tadi mereka buat.Tiba di rumah ia segera menuju kamarnya yang terhubung langsung dari garasi mobil karna biasa nya ia pulang tengah malam pasti akan ada bau darah dari tubuh nya agar tidak membuat takut para pekerja di rumah ia sengaja membuat jalan dari parkiran ke kamar nya langsung.

"Huhhh seminggu lagi aku akan kembali tunggu saja"gumam nya menatap dingin pada sebuah photo yang sengaja ia pasang di kamar nya namun berlumuran darah yang sudah lama mengering hanya menyisakan setengah wajah yang masih terlihat.

"Ma,pa,kak,Alana akan kembali kalian tenang saja di sana Alana pasti akan membalaskan dendam kalian,Alana berjanji akan membuat mereka membayar apa yang telah mereka lakukan pada keluarga kita"ujar nya dengan nada dalam menatap photo keluarga nya yang sedang tersenyum begitu bahagia sebelum kejadian mengerikan itu terjadi menimpa keluarga nya.

Ya,gadis cantik itu adalah Alana putri cantik dari pengusaha sukses di Indonesia.Dulu keluarga nya begitu bahagia dan hangat namun hanya karna harta ia harus kehilangan kebahagiaan nya tersebut terpaksa melarikan diri ke negara asing untuk menyelamatkan diri nya sendiri dari kejaran sang paman yang berniat membunuh nya. Kini lima tahun berlalu ia berada di negara asing untuk bertahan hidup serta untuk membangun kekuatan nya sendiri hingga ia bisa membalaskan dendam keluarga nya juga untuk mengambil kembali milik keluarga nya yang di ambil sang paman.

.........

Pagi yang cerah Alana bangun dari tidur nya menatap ponsel nya sebentar sebelum beranjak dari ranjang ke kamar mandi,setelah mandi dan berpakaian ia keluar kamar menuju meja makan di mana sarapan nya sudah di siapkan.

"Selamat pagi nona"sapa asisten rumah tangga yang bekerja di rumah nya.

"Pagi"jawab Alana mengangguk.

"Nona akan berangkat ke kampus sekarang".

"Ya".

Alana memang masih kuliah di salah satu Universitas bergengsi di negara tersebut,hari ini ia akan mengambil surat-surat pindah yang sudah di urus beberapa hari yang lalu. Setelah selesai sarapan ia langsung mengarahkan mobil nya menuju kampus lebih dulu sebelum pergi ke markas besar yang telah ia pimpin beberapa tahun belakangan.Alana sang Queen Mafia Black Rose yang telah ia dirikan dengan susah payah hanya untuk membalaskan dendam nya ia memilih jalan gelap tersebut.

Bab 2

Tiba di kampus Alana langsung mengambil surat pindah yang memang sudah siap dan tinggal mengambil saja. Baru saja ia tiba di parkiran mata tajam nya menatap beberapa orang yang sedang membully seorang gadis tidak jauh dari tempat nya berdiri.

"Ck aku paling benci melihat adegan seperti itu"gumam nya pelan melangkah cepat ke arah dimana ia melihat gadis itu sudah terluka.

Bruk

Tanpa kata kaki panjang Alana menendang mereka satu persatu hingga jatuh ke tanah dan membantu gadis tersebut berdiri.

"Kamu baik-baik saja?"tanya Alana.

"A-aku baik-baik saja,terimakasih"jawab gadis itu menunduk.

"Sekali lagi aku melihat kalian melakukan hal seperti ini kalian akan habis di tangan ku"ujar Alana menatap mereka tajam satu persatu karna Alana memang sudah mengenal siapa orang-orang tersebut karna saat ia baru masuk juga sudah pernah jadi sasaran namun ia melawan dengan mematahkan tangan mereka hingga sekarang tidak ada yang berani mengganggu nya.

"Ya,kami akan pergi"ujar mereka segera lari menjauh dari Alana.

Alana sendiri juga segera bergegas karna masih ada hal yang harus ia lakukan sebelum meninggalkan negera tersebut.Setelah masuk ke dalam mobil ponsel nya berbunyi.

"Katakan".

"Nona seperti nya posisi nona telah di temukan kami baru saja menemukan orang suruhan nya mencari nona dan sekarang ada di markas".

"Apa informasi nya sudah sampai ke sana?".

"Dia belum mengatakan nya nona".

"Aku akan ke sana".

Alana langsung mematikan sambungan telpon tersebut dan melajukan mobil nya meninggalkan kampus dengan kecepatan tinggi. Tiba di markas Alana memakai topeng lebih dulu dan keluar dari mobil masuk ke dalam dengan langkah cepat.

"Queen". Panggil mereka semua menatap Alana yang baru tiba.

"Ya". Alana mengangguk sedikit.

"Dimana orang itu?".tanya Alana menatap asisten nya.

"Di ruang introgasi Queen".

"Kalian menjauh lah aku akan menangani nya sekalian aku ingin bermain sudah lama aku tidak bermain dengan benda kesayangan itu"ujar Alana menyeringai di balik topeng hitam milik nya yang membuat bawahan nya merinding karna jika Alana sudah mengatakan ingin bermain maka kan di pastikan orang di dalam akan sangat menderita.

"Baik Queen" kata mereka semua.

Alana masuk ke dalam dan melihat seorang pria sudah terikat di kursi,ia mengambil kursi lain dan duduk di depan orang tersebut sembari mengeluarkan belati tajam dari balik jaket yang ia kenakan.

"Informasi apa yang telah kamu katakan pada bajingan itu?". Alana menatap tajam pria di depan nya sembari memainkan belati di tangan nya.

"Siapa kamu?".

"Aku orang yang kalian cari".

"Nona Alana?".

"Ya, aku Alana".

"Kenapa? Kamu terkejut jika orang yang kamu cari tepat di depan mu?"tanya Alana sambil terkekeh pelan.

"Lepaskan aku".

"Akan aku lepaskan jika kamu menjawab apa yang aku tanya tadi".

"Cih aku tidak akan mengatakan nya".

"Kalau begitu nikmati saja permainan dari benda kesayangan di tangan ku sudah beberapa hari ini ia belum menyentuh darah pasti ia akan sangat senang jika menyentuh darah"ujar Alana pelan dengan tangan yang mengelap belati tajam di tangan nya sembari mata nya menatap dingin orang di depan nya yang sudah gemetar melihat belati tajam di tangan Alana yang begitu mengkilap.

Bab 3

"Hahaha kamu belum mau juga menjawab nya". Kata Alana menatap dingin orang di depan nya yang kini kesabaran nya semakin menipis jika menyangkut orang-orang dari paman nya tersebut.

Tanpa kata Alana langsung memotong jari-jari pria di depan nya dengan perlahan tanpa buru-buru sama sekali.

Aaaa

Suara teriakan terdengar dari dalam ruangan yang cukup gelap karna hanya ada satu lampu yang redup di dalam nya.

"Semakin kamu berteriak semakin senang juga aku mendengar nya,teriakan mu itu seperti nyanyian merdu yang aku dengar"ujar Alana terkekeh pelan dengan tangan yang masih memotong jari-jari orang tersebut.

"Katakan".

"Aku mengatakan nya,aku akan mengatakan nya"ujar pria tersebut menatap tangan nya yang kini tidak ada jari lari karna Alana sudah motong semua jari tangan pria di depan nya.

"A-aku belum sempat mengirimkan informasi apapun karna aku kira bisa membawa anda sekalian ke sana"sambung pria itu menatap takut ke arah Alana.

"Berapa orang kalian berada di negara ini?".

"Hanya empat orang mereka berada di kota lain".

"Apa lagi yang di rencanakan tua bangka itu?".

"Sa-saya tidak tahu,kami hanya di perintahkan untuk mencari nona dan membawa kembali ke sana".

Alana mengangguk saja karna sebenarnya ia juga sudah tahu jika dari dulu setelah ia kabur memang anak buah paman nya itu selalu mencari nya hingga sekarang belum berhasil,Alana mengetahui hal tersebut dari anak buah yang ia pindahkan ke sana untuk mematai-matai musuh di sana bahkan anak buah nya juga berhasil menyusup ke markas paman nya itu yang ternyata bekerja sama dengan dunia bawah. Maka dari itulah Alana menjadikan diri nya semakin tak terkalahkan juga menjadi lebih kejam untuk membunuh setiap musuh yang berani mengusiknya.

Mafia yang ia dirikan kini menjadi salah satu Mafia terkejam hingga tak banyak yang berani menyinggung mereka, Meski begitu tidak ada yang tahu seperti apa rupa sang Queen Mafia Black Rose tersebut karna dimana pun Alana memang memakai topeng bahkan asisten nya juga tidak tahu seperti apa wajah asli Alana. Menurut nya menyembunyikan wajah nya adalah suatu keharusan karna tidak tahu seperti apa kedepan nya,apakah ada yang ber hianat melawan nya nanti nya juga untuk keamanan nya .

"Dengan siapa saja tua bangka itu bekerja sama?"tanya Alana.

"Saya tidak tahu nona".

Alana kembali mengangguk setelah tidak ada informasi yang berguna lagi yang ia dapat kan tangan nya langsung membunuh orang di depan nya secepat kilat hingga darah mengucur ke seluruh tubuh nya, Ia berdiri dan keluar dari ruangan tersebut.

"Bersihkan ruangan itu kembali dan cari tiga orang yang masih berkeliaran di kota itu dan langsung bunuh"ujar Alana pada anak buah nya,ia kembali melanjutkan langkah nya menuju ruangan nya untuk membersihkan tubuh nya.

"Sepertinya kalian sudah tidak sabar bertemu dengan ku lagi tenang saja sebentar lagi aku akan kembali,sebelum kita bertemu kita akan bermain-bermain sebentar pasti akan menyenangkan"gumam Alana menyeringai.

Setelah membersihkan tubuh nya Alana kembali memakai baju yang sama karna memang banyak baju yang ia simpan di dalam ruangan nya tersebut,jika ada misi ia tak sempat pulang ke rumah maka dari itu ia akan memilih istirahat di markas.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!