Di sebuah rumah yang cukup mewah kini terdapat seorang ibu muda sedang kebingungan bagimana cara dia bisa pergi ke rumah sakit dia mencoba menghubungi sang suami nya tetapi tidak ada jawaban dan hujan semakin lebat jam sudah menunjukan pukul tiga dini hari tidak mungkin rasanya jika alena meminta bantu kepada para tetangga
“mas kenapa panggilan ku tidak di angkat mas bagiamana aku bisa membawa saka ke rumah sakit mas “ ucap elena sambil menggendong sang putra yang baru saja berusia dua bulan demam saka semakin tinggi
alena benar benar takut jika terjadi hal hal yang buruk terhadap saka karena baru saja mengalami kejang ponsel yang di miliki alena bukan lah ponsel android melainkan ponsel yang sangat jadul jadi dia tidak bisa memesan transportasi online
“bagaimana ini tubuh saka semakin demam “
Elena pun melihat sekeliling nya dan dia melihat sebuah plastik yang cukup besar akhirnya alena pun memutuskan untuk memakaikan plastik yang cukup besar itu ke tubuh saka anak berusia dua bulan itu dengan bagian muka sudah di lubangi oleh alena kini Alena dan saka pun berjalan menuju ke rumah sakit alena sama sekali tidak memperdulikan diri nya yang terkena hujan Hingga basah kuyup di tubuhnya
“sabar ya sayank ibu akan membawa mu ke rumah sakit bertahan lah demi ibu “ ucap alena sambil menitikan air mata hatinya sangat sakit dengan kejadian ini
“argh “ teriak alena di berhenti sebentar untuk melihat benda yang telah menusuk di kakinya ternyata sebuah pecahan kaca tanpa memperdulikan hal itu alena tetap berjalan menuju ke rumah sakit setelah hampir satu jam perjalanan alena sampai juga di sebuah rumah sakit dia seger menuju ke ugd
“permisi su tolong selamatkan anak saya sus"
“astaga ,mari bu “
Suster yang , melihat Alena basah kuyup pun segera menggendong tubuh saka sedangkan suster yang lain kini memberikan sebuah kain kepada alena
“bu pakai ini ya “
“saya gak papa sus”
“ibu kehujanan takut sakit jika hanya menggunakan baju itu “
“iya susu terimaksih “
“sama sama “
Dokter jaga pun segera menangangi saka yang saat ini sudah sangat kritis ,dokter tersebut pun segera keluar dari koridor
“permisi dok bagaiman anak saya dok “
“tunggu sebentar ya bu ,akan kami panggil kan dokter anak “
“baik dok”
Tak lama datanglah satu orang dokter lagi dia segera masuk kedalam tempat saka di letakan tak lama semua ruang ugd terlihat panik setelah dokter yang menangani saka memerintahkan agar saka di pindahkan ke icu
“sus ada apa dengan anak saya”tabya Alen terlihat sangat panik
“anak ibu sedang kritis “
“tolong bantu saya sus”
“iya bu ,ibu tenang dulu ya “
Saat ini dokter johan dan dokter jaga di ugd itu pun menatap ke arah alena
“sus kaki ibu itu sepertinya terluka ,tolong suruh dia berbaring di brankas biar saya periksa “ ucap dokter jaga itu
Dan dokter johan yang merupakan dokter spesialis anak itu seger menuju ke ruang icu
“sus saya tidak kenapa kenap ini hanya luka kecil terkena pecahan kaca saja “
“bu tunggu di sini dulu ya setelah ibu di obati baru ibu bisa melihat anak ibu,jika ibu sakit bagiamana dengan putra ibu” jelas sang dokter
Mendengar hal itu alena pun diam saja dia sama sekali tidak bisa berfikir jernih bahkan saat pecahan kaca yang ada di dalam kakinya di ambil pun alena hanya diam saja
“bu lihat ini ,ada kaca di dalamnya hal ini bisa menyebabkan infeksi dan kaki ibu mulai membiru bu jika di biarkan ini akan semakin parah “
“iya dok terimakasih ,apa ini sudah selesai”
“sudah bu “
“saya mau melihat keadaan anak saya dok “
“ibu sementara pakai kursi roda dulu ya bu karen kaki ibu baru saja di jahit "
“baik dok “
Suster pun membantu alena untuk menuju ke ruang icu sesampainya di sana alena sama sekali tidak bisa melihat ke dalam icu
“sus bagiamana anak saya sus”
'sabar ya bu anak ibu dalam penanganan dokter johan “ ucap suster yang menemani alena
Tak lama dokter johan keluar dengan muka yang sangat sedih dokter merasa tidak berguna jika pasien yang di tangani meninggal dunia walaupun ini baru yang ke pertama kalinya tetapi dokter Johan merasa gagal
“dok bagaimana anak saya “ tanya alena begitu melihat dokter Johan keluar dari ruangan icu
“maafkan kami bu ,kami sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi allah berkehendak lain “
“tidak tidak mungkin dok anak saya baik baik saja “
Setelah mengatakan hal itu alena pun pingsan dan dengan sigap dokter johan membawa Alena ke ugd
“sus urus jenazah bayinya “ perintah dokter johan
“baik dok “
Satu jam berlalu kini Alena sudah terbangun dari pingsan nya dia pun segera turun dari tempat tidurnya
“nyonya mau ke mana “
“saya mau menemui anak saya sus “
“anak ibu masih di kamar jenazah bu “
“antarkan saya kesana sus saya ingin melihat anak saya”
Suster pun mengantarkan alena menuju ke ruang jenazah sesampainya di sana Alena membuka kain putih yang menutupi tubuh saka
“hai sayank ,kamu terlihat tampan ayo bangun dek ini sudah hampir dua jam kamu belum minum susu “ ucap Alena
Suster dan para pengurus jenazah yang ada i sana saling pandang dan merasa iba salah satu suster pun mendekat ke arah alena
“bu ,adeknya ini sudah meninggal biar di mandikan dulu ya bu “
Di situ lagi lagi tangisan alena pecah mendengar perkataan suster dan tiba tiba Alena berhenti menangis
“jenazah anak saya tidak usah di mandikan biar saya mandikan di rumah saja “
“baik bu,saya kan membantu ibu menguruskan administrasinya nanti ibu kan di antarkan menggunakan ambulans ya “
“iya ,sus saya hanya memiliki uang segini dan ini cicin saya sebagai jaminan setelah pemakaman anak saya ,saya akan ke sini untuk mengambilnya sus”
“biak bu ,tunggu disini saja ya bu”
“iya sus”
Suster yang akan membantu menguruskan administrasi menitipkan Alena kepada temannya sekitar pukul enam pagi alena membawa saka menggunakan ambulan ke rumahnya saat masuk kedalam komplek perumahan para tetangga bingung kenapa ada ambulans ibu ibu yang sedang berkumpul berbelanja pun menghampiri rumah alena semua ibu ibu yang ada di situ sangat kasihan melihat nasib alena walaupun tinggal di rumah yang bagus tetapi kehidupan alena sangat miris
“alena “ ucap salah satu tetangga yang melihat alena turun dari ambulans dan menggendong saka
Alena hanya diam saja dengan tatapan kosong tidak seperti biasanya dia sangat ramah terhadap para ibu ibu yang ada di komplek itu bu rt pun mendekat ke arah petugas ambulans dan bertanya apa yang terjadi dengan alena
“kenapa itu pak “
“anak ibu itu meninggal dunia bu “
“innalillahwainalilahi Raji'un "
Semua ibu ibu pun Meninggalkan pedagang sayuran dan menuju ke rumah alena
“ya allah alena “
Ibu ibu dengan sigap membatu dan tak lama para bapak bapak pun yang kebetulan hari minggu berkumpul di rumah alena menyiapkan semuanya yang di butuhkan untuk pengurusan jenazah saka
“nak kenapa kamu ninggalin ibu sendirian nak,bangun nak ibu gak punya siap siap selain kamu “
Ibu ibu yang ada di situ merasa kasihan dengan alena dia pun mendekat ke arah alena
“alena sabar ya saka sudah tenang di sana kamu sabar ya ,ayo kita mandikan saka semuanya sudah siap “
Lagi lagi tangisan alena pecah mendengar hal itu ibu ibu yang ada di dekat alena pun mencoba menenangkan alena
Tiba tiba saja Suami alena yang bernama romi datang bersama dengan ibu nya dan seroang wanita
“ada apa ini rame rema “ucap ibu mertua Alena yang bernama sari
Belum mendapat jawaban dari alena romi dan sang ibu melihat tubuh kecil saka di tutup kain putih
“kenapa saka sayank ,bagaiman bisa putra ku meninggal bukan kah satu minggu yang lalu aku tinggal dia baik baik saja “
"jangan sentuh putra ku dia anak ku “ ucap alena yang memeluk tubuh saka dan mendorong romi sari yang tidak terima sang putra di permalukan pun marah kepada alena
“dasar wanita udik ,wanita bodoh ini lah alasan ku kenapa tidak merestui hubungan kalian berdua merawat anak saja tidak becus sampai cucu ku meninggal dunia dasar gadis kampung sekarang kamu memperlakukan putra ku dengan seenak jidat mu ha”
Di situ tangisan alena semakin menjadi jadi dia memang menantu yang tidak di harapkan oleh keluarga romi karena status sosialnya bahkan menikah pun mereka hanya menikah secara siri ,ibu ibu yang merasa geram dengan bu sri pun hanya bisa memandang sinis dan bu rt pun mengajak alena untuk segera memandikan jenazah saka di sana romi hanya mematung dia Tidak bisa berbuat apa apa
“romi lebih baik kita sekarang pulang biarkan saja anak mu di urus sama wanita kampung itu"
“tapi ma romi ingin mengantarkan saka ke peristirahatan terakhirnya “
‘”terserah kamu, kamu mau tetap disini atau mama coret kamu dari daftar ahli waris “
Mendapatkan ancaman seperti itu membuat romi bingung ,ibu ibu yang ada di situ pun sangat geram dengan sikap romi
“udah mas kalau mau ikut mamanya pergi saja alena disini banyak yang sayang gak butuh suami macam kamu ,yang masih berlindung di ketiak orang tua “
Di situ muka rom terlihat merah bu sri tentu saja tidak terima anak nya di hina seperti itu
“bu jaga ya mulutnya “
“bu ini cucu ibu yang meninggal jangan buat keributan disni jika mau membuat keributan mari di luar sama saya “
tentang ibu ibu yang ada di situ Seketika bu Sari pun diam tanpa bisa menjawab perkataan ibu ibu yang ada di situ dan dia segera pergi meninggalkan rumah yang di tempati Alena bersama dengan romi dan juga alena
Sedangkan saat ini alena memandikan tubuh saka dengan sangat telaten dia pun membungkus tubuh saka dengan kain kafan di bantu oleh ibu ibu yang ada disitu hati Alena benar benar hancur saat seperti ini romi bener benar meninggalkan dirinya sendirian setelah selesai kini saka diantarkan oleh warga komplek menuju ke pemakaman setelah jenazah saka di makamkan kini Alena pun pingsan dia terbangun sudah berada di kamarnya disana ada sekitar empat orang tetangganya
“alena sudah sadar juga kamu”
“maaf ya ibu ibu telah merepotkan “
“udah gak papa jangan sungkan seperti tu kita ini tetangga alena sudah seharusnya saling membantu “
“iya benar apa yang di katakan bu rt ,kamu istirahat saja ya luka di kaki mu cukup parah sepertinya infeksi apa kamu mau di beri obat”
“gak papa bu ini gak sakit bu “
“elena kamu jangan seperti ini terus menerus nak kasihan saka melihat kamu seperti ini”
Lagi lagi alena menangis kini bu rt pun memeluk tubuh alena
“menangislah untuk luka ini alena setelah itu jangan pernah menangis kamu harus bangkit kamu masih cukup mudah nak “ucap bu rt
Dan di benarkan oleh ibu ibu komplek lainya tak lama para ibu ibu yang lain datang membawa belanjaan untuk acara pengajian saka
“bu ini apa”
"udah ini buat acara pengajian nanti malam buat saka nak “
“ya allah bu bagaimana cara alena balas ini semua bu"
“udah alena jangan pikirkan hal itu ya "
"iya bu “
“alena badan mu demam kamu makan dan minum obat ya “
“dada alena terasa nyeri bu “
“apa kamu punya alat pumping alena itu sepertinya harus di pumping agar mengurangi rasa nyeri dan demam mu”
"alena gak punya bu”
“tunggu ya “
Salah satu ibu yang ada di situ pun pergi elena di suapi oleh bu rt setelah itu dia minum obat dan tak lama tetangga alena pun datang dengan membawa paperbag
“alena pumping asimu pakai ini nak “
“iya bu “
Di komplek perumahan alena di Antara ibu ibu yang lain Alena paling muda, sedangkan di rumah sakit kini ada seorang laki laki berwajah bule sedang berdiri di hadapan inkubator
“hai boy apa kabar maaf ya deddy baru mengunjungi siang ini” ucap bastian
laki laki tampan yang menjadi idola para suster penjaga ruangan bayi di rumah sakit tempat putra bastian di rawat saat bastian mengobrol dengan sang putra tiba-tiba ruangan bayi tersebut terbuka
“hia bastian apa sudah dari tadi “
“baru saja joh , bagiamana perkembangan putra ku “
‘”putra mu membutuhkan asi dia tidak bisa meminum susu formula dia alergi susu formula dan jika menggunakan susu soya tidak ada yang cocok untuk bayi prematur bastian “
“lal kau harus bagiamana “
“mencari ibu susu untuk putra mu bastian ,sudah satu minggu di rawat di inkubator berat badan putra mu masih 1,1ons tidak ada peningkatan apapun “
Di situ Bastian merasa kasihan dengan putra nya harus mengalami kejadian seperti ini
“apa kamu tidak bis membantu ku untuk mencarikan nya joh ,bukan kah kamu dokter spesialis anak “
“astaga jika ada pasti aku akan memberi tahu mu bastian tetapi ini aku tidak ada tidak mungkin aku tidak mau menyelamatkan anakmu,om macam apa aku jika seperti itu bukan kah di perusahan mu cukup banyak karyawan tanyakan saja kepda seluruh karyawan mu “
“baiklah baiklah aku akan kembali ke kantor sekarang “
“ya “
“hai boy deddy tinggal dulu ya besok deddy akan datang kesini lagi “
Bastian pun segera meninggalkan rumah sakit sedangkan johan memeriksa keadaan anak dari sahabatnya itu
“hai boy kasihan sekali nasib mu nak semoga usaha deddy mu tidak sia sia yang mencari ibu susu untuk mu “
Kini bastian telah sampai di kantor dia segera menghubungi pihak hrd
“selamat siang tuan “
“di perusahaan ini ada berapa ibu yang sedang menyusui “ tanya bastian
Tentu saja hal itu membuat hrd dan asisten dari bastian saling pandang tentu saja ahal itu membuat bastian sangat murka
“kenapa diam saja pak,apa kamu tuli ha “
"maaf tuan “
Hrd pun segera keluar dari rungan bastian sedangkan asisten bastian hanya diam saja dia merasa aneh dengan sikap sang bos
“kenapa kamu dewa”
“maaf bos jika boleh tahu untuk apa mengumpulkan pa ibu yang sedang menyusui”
“apa kamu lupa jika putra ku di rumah sakit dan sedang membutuhkan ibu susu pengganti dewa ,sudah ikut lama dengan ku tetap saja bodoh urusan begini “
mendengar ocean dari bastian dewa memilih untuk diam dia tidak ingin mengambil resiko,tak beberapa lama pihak hrd datang
“tuan ini datanya “
“kumpulan sepuluh orang ini dan aku tunggu di ruang meeting “
“baik tuan “
bastian pun segera menuju ke ruang meeting di ikuti oleh dewa tak lama para karyawan pun datang di sana bastian memanggil satu persatu
“bu lina”
“ya tuan “
“anaknya umur berapa bu “
“satu tahun tuan “
“ful asi”
“tidak tuan soalnya asi saya Tidak banyak “
“baiklah,silakan keluar"
Kemudian berlanjut sepuluh pegawai hampir sama tidak memiliki cukup asi
“ah sial susah sekali mencari ibu susu untuk putra ku “ ucap bastian
Satu minggu berlalu kini alena sedang berada di makam sang putra
“assalamualaikum saka ,apa kamu baik baik saja nak maaf ya ibu jarang datang menjenguk saka “ucap alena sambil mengelus nisan Sang putra
“maafkan ibu ya nak belum bisa menjadi ibu yang baik untuk kamu nak ,ibu benar benar minta maaf oh ya nak sepulang dari sini ibu mau ke rumah sakit mau melunasi biaya saka biar saka bisa tenang di sana ya nak ,ibu juga mau mendonorkan asi ibu untuk adek yang membutuhkan asi ,maafin ibu ya nak ibu benar benar tidak tahu cara merawat anak dengan baik”
Setelah puas di makam sang putra kini alena berjalan agak jauh mencari pangkalan ojek untuk menuju ke rumah sakit setelah sampai rumah sakit dia segera menuju ke bagian administrasi
“siang sus”
“siang bu “
“sus saya mau bayar tagihan anak saya yang satu minggu lalu sus”
“oh iya bu”
Kini suster pun seger memberikan rincian biaya rumah sakit dan cincin milik alena
“sus ini uangnya “
"saya terima ya bu “
“oh ya sus disini apa bisa mendonorkan asi “
“tentu saja bisa bu ,nanti ibu langsung ke ruang bayi aja ya Bu"
“iya sus ,terimakasih banyak ya sus”
“sama sama bu”
Setelah selesai mengurus administrasi alena berjalan menuju ke ruangan bayi alena dulu melahirkan di rumah sakit ini jadi dia tahu di mana letak ruang bayi di rumah sakit itu
“siang sus"
“ya mbak ada yang bisa saya bantu”
“ehm saya mau mendonorkan asi saya apa bisa”
Suster yang ada di situ saling pandang dia tidak percaya jika di hadapan nya itu akan mendonorkan asi
“sus anak saya baru meninggal satu minggu yang lalu meninggalnya juga di rumah sakit ini kok sus”
“oh iya maaf bu,soalnya ibu terlalu mudah saya kira masih anak sma “
“suster bisa saja sus,oh ya sus ini asi saya ya sus sudah saya tulis tanggal nya oh ya sus apa boleh sya melihat calon anak susu saya “
“silakan bu ikut saya “
Suster pun menuju ke arah inkubator yang terdapat bayi laki laki yang sangat lemah
“hai nak cepat tumbuh besar ya biar ibu bisa menggendong mu “ ucap elena di depan inkubator tersebut
Seakan mengerti bayi dari bastian pun mengerjapkan mata dan melihat ke arah elena setelah selesai alena pun berpamitan untuk meninggalkan rumah sakit
Kini Alena berjalan melewati lorong lorong rumah sakit dengan beban pikiran yang cukup banyak sampai sampai dia tidak sadar akan kakinya yang terlihat bengkak
“alena” panggil seseorang
Mendengar namanya di panggil alena pun segera menoleh ke sumber suara dia sedikit bingung dengan laki laki yang memanggilnya
“alena benar kan itu nama mu “tanya dokter laki laki yang jaraknya sudah sekat dnegan dia
“ya dok,maaf dokter siapa”
“saya dokter joh yang menangani putra mu apa kamu lupa"
“maaf dok saya benar benar lupa “
“udah gak papa lupakan saja , kamu ngapain di sini “
“ini dok saya habis membayar administrasi anak saya”
“oh ,itu kaki mu kenapa kaki mu semakin bengkak”
"saya gak tahu dok “
“ayo ikut ke ruangan saya ,aku akan memeriksa keadaan kaki mu “
“tidak usah dok ,saya tidka kenapa kenapa”
“udah ayo”
Setelah d paksa oleh dokter joh kini Alena pun bersedia menerima ajakan dokter joh menuju ke ruangannya sesampainya di dalam ruangan dokter joh segre menghubungi salah satu suster untuk membantu dia tak lama salah satu suster itu pun datang
“permisi dok”
“sus bantu aku ya soalnya aku mau ada tindakan ini “
“baik dok “
Alena pun di suruh berbaring di tempat tidur dokter joh pun memeriksa keadaan kaki alena
“ini sudah infeksi alena”
“maaf dok saya tidak sempat memikirkan diri saya sendiri” jawab alena dengan datar bahakan saat benang yang ada di kakinya di tarik pun dia sama sekali tidak merasakan sakit suster dan dokter yang melihat merasakan sangat ngilu
Johan pun segera membersihkan tangan nya kemudian meresepkan obat untuk alena
“sus tolong tebus kan obat ini “
“iya dok “
Suster pun segere keluar dari ruangan dokter johan sedangkan alena saat ini sudah duduk di depan dokter johan
“dok mana tagihannya saya mau ke kasir”
“tunggu dulu ya “
“baik dok “
“bagiamana keadaan mu aku minta maaf ya alena tidak bis menyelematkan putra mu”
“dokter tidak salah ini semua sudah takdir putra saya dok “
“dia anak surga yang akan menunggu orang tau nya disana “
“amin dok”
Tak lama suster pun datang memberikan obat yang di resepkan oleh jhon
“makasih ya sus”
“sam sama dok apa dad perlu lagi”
“gak kamu boleh pergi”
“baik dok “
Suster pun segere meninggalkan ruangan dokter johan dia pun segera memberikan obat kepada alena
“ini obat nya “
“baik dok ,tagihannya mana dok “
“udah gak papa gak usah “
“wah saya jadi gak enak dok”
“udah jangan kamu pikirkan tiga hari lagi kamu datang kontrol ya “
“baik dok jika begitu saya permisi dulu “
“iya silakan “
Alena pun segera keluar dari ruangan dokter Jhon Kini Alena pun perjalan menuju kerumah dia menggunakan gojek sesampainya di rumah alena segera membersihkan diri setelah selesai dia mengisi perutnya yang terasa sangat lapar saat sedang makan tiba tiba terdengar suara bell rumah Alena pun segere keluar dari rumah untuk melihat siapa tamu yang datang
Ternyata mobil sang suami yang datang alena segera membuka pagar rumah tersebut tetapi romi tidak memasukan mobil miliknya terlihat sang mertua dan satu perempuan turun bersama dengan sang suami
“alena “
“ya mas”
“buatkan minum untuk mama dan papa sama buatkan juga buat teman mas ini”
“iya mas”
merek semua pun masuk kedalam rumah sedangkan alena segera masuk kedalam dapur membuatkan minuman tak lama alena pun datang dan menghidangkan minuman dan snack yang ada di rumahnya
“hanya ini makanannya “
“maaf ma alena sudah gak ada uang lagi untuk membeli kebutuhan rumah “
“hala alasan saja bukan kah romi memberikan cukup uang “
“ma sudah hampir satu buan ini aku Tidak di berikan uang oleh mas romi ma”
“jangan membohongi ku, kamu Alena kamu pikir mama gak tahu ha dasar wanita kampung udik ya seperti ini lihat uang besar pasti sibuk utuk menghabiskannya bukan “
“maaf ma tapi ini benar “
“udahlah aku Tidak peduli dengan perkataan mu,aku disini hanya ingin memberi tahukan kamu”
“apa ma”
“kenalin ini risa putri teman mama saat ini dia sedang hamil dan mereka berdua sudah menikah secara sah satu bulan lalu dan rencananya merek akan mengadakan pesta pernikahan jadi mama minta tolong dengan kamu untuk membantu persiapan acara resepsi pernikahan romi dan risa “
Mendengar penjelasan sanga ibu mertua membaut alena bak di sambar petir dia pun diam saja hanya air mata yang keluar dari pelupuk mata nya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!