"Maaf!"
"Sepertinya kerja sama kita sampai disini saja."
"Kenapa?"
"Karena aku sudah bekerja sama dengan agen yang lebih baik dan lebih profesional."
.....
"Maafkan aku Kak, sepertinya aku tidak bisa memperpanjang kontrak agen denganmu lagi karena aku sudah bekerja sama dengan agen yang lain."
.....
"..."
"..."
.....
"Mari kita putuskan kontrak kerja sama kita, aku sudah menemukan agen yang lebih profesional di banding dirimu!"
.....
Di dalam kamar, seorang pria dengan kedua tangan yang mencengkram erat kepalanya itu merintih kesakitan di karenakan beberapa kejadian pahit sebelumnya terus menghantui dirinya melalui mimpi ketika dirinya tidur.
Dengan keringat yang sedikit demi sedikit muncul di dahi dan punggungnya, nafas pria itu juga berangsur angsur semakin berat yang sudah bisa di bayangkan betapa sakit dan tersiksanya momen ini.
"Hah!"
Tiba tiba helaan nafas panjang dan terasa lega keluar dari pria itu. Kedua tangannya sudah mengendur dan di turunkan kembali ke bawah. Rasa lemas menjalar dari otak menuju ke seluruh tubuhnya.
Dengan tangan yang di turunkan ke bawah, wajah pria itu akhirnya bisa terlihat dan menampakkan wajah yang sangat pucat dan tak terkendali. Kilauan motivasi seperti hilang dari matanya dan ada pancaran rasa lelah dari kedua matanya itu.
"Sial!"
"Kejadian menyedihkan itu terus muncul dalam mimpi ku beberapa hari belakangan ini."
"Kenapa ini bisa terjadi padahal aku memiliki kejadian yang lebih menyedihkan daripada ini?"
Pria itu bernama Jalu dengan nama lengkap Jalu Sundara. Jalu lahir di kota Bandung pada 10 November 1993. Jalu lahir dari keluarga yang sangat sederhana dan hanya di besarkan oleh Ibunya saja karena sosok Ayah yang tidak diketahui kemana pergi dan kabarnya.
Jalu merupakan seorang pria yang hidup dengan sebuah ambisi. Ambisi itu tidak lain adalah membawa Ibunya yang sudah berjuang sendirian untuk hidup lebih baik dan bahagia lagi.
Untuk mewujudkan ambisinya tersebut, Jalu belajar dengan sangat baik agar mendapatkan nilai nilai yang tinggi supaya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
Semua itu terbayar dengan Jalu yang akhirnya menerima beasiswa dari salah satu universitas yang ada di Jakarta dan Jalu mengambil jurusan jurnalisme penyiaran dan komunikasi dimana semua ini merujuk pada karir Jalu sendiri.
Karir atau pekerjaan yang sedang Jalu jalani sekarang adalah menjadi seorang agen sepak bola. Sebelum menjadi agen sepak bola, Jalu adalah seorang presenter olahraga dari sebuah stasiun televisi dengan beberapa program acara yang pernah di pimpinnya.
Kenangan dan kejadian yang menghantuinya dalam mimpi beberapa hari belakangan ini merupakan kenangan dan kejadian yang membuat karir Jalu sebagai seorang agen terhenti.
Karirnya sebagai seorang agen bisa terhenti karena saat ini Jalu sudah tidak memiliki klien atau pemain lagi yang berada di bawah naungannya.
"Semakin di pikirkan, semakin aneh rasanya mimpi buruk yang menimpa ku dalam beberapa hari belakangan ini."
"Jika di pikirkan dengan cermat, kejadian di putus kontrak oleh para pemain dan penolakan perpanjangan kontrak para pemain itu jelas tidak seberat kejadian yang menimpa saat aku menjadi presenter olahraga."
Jalu bisa berasumsi dan berpikir seperti ini karena saat Jalu menjadi presenter olahraga di sebuah stasiun televisi, Jalu yang saat itu karirnya sebagai presenter olahraga sedang naik daun dengan program acara yang di pimpinnya itu di pecat oleh stasiun televisi tanpa alasan yang jelas secara tiba tiba.
Dengan segala pencapaian dan hal baik yang Jalu bawa untuk stasiun televisi itu, Jalu akhirnya merasa sangat kecewa saat di pecat bahkan Jalu merasa hidupnya kehilangan arah dan tujuan.
Jalu seperti itu karena Jalu tidak tahu alasan dari pemecatan dirinya sendiri saat itu bahkan bertanya sana sini pun tidak ada jawaban sama sekali.
"Apakah akan ada hal baik yang terjadi padaku di balik semua kesulitan dan kesialan yang terjadi padaku belakangan ini?"
"Sepertinya begitu! Kalo begitu, ayo sambut beberapa hari kedepan dengan semangat juang yang tinggi."
.....
"Halo nak, apakah kamu sedang sibuk?"
Suara yang sedikit lemah dan sangat lembut terdengar dari speaker ponsel yang sedang Jalu pegang. Suara itu sudah jelas adalah suara Ibu Jalu sendiri yang bernama Husna.
Ibunya atau Husna merupakan seorang pedagang biasa di kantin sebuah sekolah yang ada di kota Bandung dan lebih tepatnya adalah kantin dari sekolah tempat Jalu dulu menempuh pendidikan SMA nya.
"Tidak Bu, apa ada sesuatu?"
"Pulanglah! Ibu akhir akhir ini merasakan banyak firasat buruk mengenai dirimu."
Mendengar perkataan Ibunya, Jalu langsung terdiam.
"Oke Bu, aku akan pulang sekarang."
Jalu segera menanggapinya dengan positif karena bukan hanya takut terjadi apa apa tapi karena Jalu memang selalu menuruti setiap perkataan yang Ibunya keluarkan.
Apalagi selain itu, Jalu sangat percaya bahwa intuisi seorang Ibu biasanya selalu benar.
"Kalo begitu hati hati di jalan!"
Dengan panggilan yang di akhiri secara sepihak oleh sang Ibu, Jalu segera merenungkan semuanya dan mencoba mencocokkan apa yang dikatakan Ibunya dengan kejadian kejadian yang menimpa dirinya belakangan ini.
'Pulanglah dan pikirkan nanti saja! Ku harap dengan mendengarkan perkataan Ibu sekarang, kejadian kejadian buruk yang menimpa ku segera hilang dan di gantikan dengan hal hal baik.'
Di dalam apartemen, Jalu segera merapikan barang barang pribadi dan beberapa pakaian formal miliknya ke dalam sebuah koper berukuran kecil.
Setelah lulus dari pendidikan kuliahnya, Jalu memang hidup sendiri karena kebutuhan dari pekerjaannya yang jauh dari rumah.
Sebelum tinggal di apartemen ini, Jalu dulu hanya tinggal di kost kostan biasa karena hanya menjadi seorang presenter olahraga saja tapi semenjak menjadi agen sepak bola dengan keuntungan yang lebih besar, Jalu mulai memperbaiki hidupnya sendiri.
Melihat ruangan apartemen yang sudah di tinggali nya dalam beberapa waktu ini, Jalu merasa sedikit emosional karena ini adalah tempat dimana dirinya bangkit dan juga hancur untuk kedua kalinya.
"Ku harap semua yang terjadi ini tidak akan memakan waktu terlalu lama."
"Akan ku pastikan bahwa saat aku bangkit lagi, aku akan mencapai ketinggian yang lebih tinggi dari sebelumnya."
Sore harinya, Jalu segera mengendarai mobil miliknya untuk pulang dari Jakarta ke Bandung. Sudah sangat jelas bahwa Jalu sama sekali tidak ingin menunda waktu atau apapun lagi.
Seperti permintaan dari Ibunya, Jalu mengemudi dengan sangat hati hati dan perlahan tanpa adanya emosi untuk mengemudi secara cepat agar bisa segera sampai di rumah nya yang ada di Bandung.
Dalam perjalanan yang di penuhi dengan kehati hatian tersebut, perasaan dan pikiran Jalu saat mengemudi mobil selalu tidak tenang dan tidak karuan.
Alasan dari perasaan dan pikiran ini tidak Jalu ketahui sama sekali alasannya dan Jalu selalu mencoba untuk tetap tenang dan memberikan sugesti positif pada dirinya sendiri.
'Kuharap dalam perjalanan pulang ini tidak ada kejadian buruk apapun yang berhubungan atau menimpa diriku.'
[Terdeteksi bakat pelatih sepak bola ★★★☆☆ dalam jarak 15 meter]
[Kondisi pengikatan sistem agen sepak bola terpenuhi]
[Sistem agen sepak bola memulai pengikatan otomatis pada host]
[Pengikatan berhasil! Sistem agen sepak bola bisa mulai di operasikan!]
Jalu yang sedang dalam perjalanan pulang setelah ke mini market untuk berbelanja sesuatu berhenti secara tiba tiba saat mendengar suara yang muncul dalam pikiran nya dan sebuah layar mengambang yang tiba tiba muncul di depannya.
'Apa ini?'
'Apakah ini nyata? Suara tadi mengatakan bahwa itu adalah sistem agen sepak bola, apakah ini ada kaitannya dengan ku dan merupakan hal baik yang sudah ku tunggu dalam beberapa waktu belakangan ini?'
'Kalo tidak salah, suara tadi mengatakan ada bakat pelatih sepak bola ★★★☆☆ dalam jarak 15 meter, apa artinya itu?'
Meski sedikit bingung dengan situasi yang terjadi padanya dan tidak tahu dengan jelas mengenai suara yang muncul di pikiran dan layar mengambang yang muncul tiba tiba ini, Jalu sudah sedikit bersemangat.
Melihat sekitarnya, Jalu hanya melihat beberapa orang saja dan tidak ada yang aneh sama sekali. Dengan kebingungan dan keresahan, Jalu menatap layar mengambang di depannya yang penampilannya sudah berubah.
[Nama : Victor Asmara Suhendi
Kebangsaan : Indonesia
Lahir : 18 Agustus 1985
Tinggi : 1,79 meter
Posisi : Pelatih kepala
Lisensi : B AFC
Kualitas : 54
Potensi : 72 - 77
Formasi/gaya bermain : ...
Klub : -
Kesetiaan : -
Catatan : ...]
'Hebat! Apakah ini adalah benar benar hal baik yang merupakan ganti dari kejadian kejadian buruk yang menimpaku beberapa waktu sebelumnya?'
Perasaan dan pikiran Jalu sudah sangat bersemangat dan berseri seri karena Jalu bisa tahu dengan jelas bahwa suara dan layar yang muncul ini merupakan kekuatan yang sangat hebat.
Bagaimana tidak hebat, Jalu cukup terkejut karena ternyata layar itu menampilkan informasi seseorang di tambah lagi yang membuat Jalu senang dan tak percaya adalah di jelaskan nya kualitas dan potensi pelatih tersebut.
'Lisensi kepelatihan nya cukup tinggi tapi tidak memiliki klub? Ada yang salah sepertinya.'
'Yang mana orangnya?'
Jalu segera mengedarkan pandangannya lagi ke sekitar dan akhirnya dengan bantuan sistem agen sepak bola tersebut, Jalu yang sedang melihat orang orang itu akhirnya di perlihatkan mana orang yang di maksud oleh sistem.
Tidak jauh dari Jalu sendiri, seorang pria berkumis dan penampilan acak acakan berjalan dengan kedua tangan yang di masukkan ke dalam kedua saku celana training nya.
'Haruskah aku dekati? Tidak! Lebih baik aku pulang dulu dan pelajari dulu sistem ini baru temui pria ini.'
.....
[Sistem agen sepak bola memberikan hadiah awal untuk host karena telah terikat dengan sistem agen sepak bola, hadiah di berikan :
① 1000 koin
② Kemahiran 5 bahasa asing
③ Informasi pemain muda dengan potensi ★★★★☆]
Pada layar yang mengambang, Jalu di perlihatkan dengan tampilan tumpukan koin, 5 buku bertumpuk dengan berbeda beda warna dan terakhir sebuah gulungan kertas yang diikat dengan sebuah tali.
Sebelum bisa bertindak apa apa, memori otak Jalu tiba tiba menerima pengetahuan baru yang sangat Jalu yakini bahwa ini adalah pengetahuan dari 5 bahasa asing yang di dapatkan dari hadiah sebelumnya.
Dalam sekejap, Jalu langsung mengetahui bahasa apa saja yang di berikan oleh sistem ini dan bahasa bahasa asing itu di antaranya ada bahasa Prancis, Italia, Jerman, Spanyol, Portugis.
Mengenai kenapa tidak ada bahasa Inggris dan bahasa Belanda, Jalu tahu bahwa sistem sepertinya sudah mengetahui bahwa dirinya sudah memiliki kemahiran dalam kedua bahasa tersebut.
Bahasa Inggris Jalu sudah mahir sejak SMP sedangkan bahasa Belanda itu Jalu pahami saat dirinya mendapatkan kesempatan untuk bepergian ke sana saat ada pekerjaan sebagai presenter olahraga untuk melakukan siaran dan wawancara.
Di dalam kamar, Jalu mengoperasikan sistem agen untuk mempelajari sistem agen sepak bola dan mulai melihat lihat fitur fitur yang ada di dalam sistem agen sepak bola.
Sistem agen sepak bola ini memiliki 5 fitur dengan yang pertama yaitu fitur informasi pribadi miliknya.
[Nama : Jalu Sundara
Lahir : 10 November 1993
Tinggi/berat : 1,81 meter/72 kg
Agensi : Sundara
Jumlah pemain : -
Jumlah pelatih : -
Nilai pasar : -
Koin : 1000
Reputasi : ★☆☆☆☆]
Untuk fitur kedua dan ketiga yaitu informasi pemain dan pelatih yang berada di bawah naungan agensi milik Jalu yaitu agensi Sundara yang Jalu buat dan dirikan sebelumnya.
Untuk penjelasan dari fitur kedua yaitu penjelasan mengenai informasi pemain yang akan di tampilkan dengan cukup detail dengan meliputi riwayat karir, jumlah pertandingan yang di mainkan, jumlah gol, jumlah assist, jumlah trophy klub juga penghargaan individu.
Untuk penjelasan fitur ketiga yaitu penjelasan mengenai informasi pelatih yang akan di tampilkan dengan cukup detail dengan meliputi riwayat karir, jumlah pertandingan yang di pimpin, jumlah kemenangan, jumlah imbang, jumlah kekalahan, jumlah torehan point, jumlah gol yang tercipta, jumlah kebobolan, jumlah trophy juara dan penghargaan individu.
Untuk fitur keempat dan kelima ada fitur misi dan fitur toko.
Untuk fitur misi, misinya tidak akan berubah sama sekali dan akan tetap sama seterusnya.
①. Dapatkan hadiah dari tanda tangan kontrak agen - pemain/pelatih, hadiah di berikan :
ⓐ. 50 poin potensial
ⓑ. 500 koin
ⓒ. +5 pada nilai kualitas pemain/pelatih
②. Dapatkan hadiah dari tanda tangan kontrak klub - pemain/pelatih, hadiah di berikan :
ⓐ. 30 poin potensial
ⓑ. 250 koin
ⓒ. Item peningkat pertumbuhan & Item penyembuhan/pengetahuan (pengetahuan khusus untuk pelatih)
③. Dapatkan hadiah dari tanda tangan kontrak sponsor - pemain/pelatih, hadiah di berikan :
ⓐ. 20 poin potensial
ⓑ. 250 koin
ⓒ. +3 pada nilai kualitas pemain/pelatih
Untuk fitur terakhir yaitu fitur toko, sistem telah menyediakan beberapa item yang bisa di beli dengan menggunakan koin yang tentu merupakan mata uang sistem dan tentu cara mendapatkan koin sudah di jelaskan sebelumnya dengan cara menyelesaikan misi.
Item yang di jual di toko sistem meliputi :
①. Item pertumbuhan : 750 koin.
②. Item penyembuhan : 750 koin.
③. Informasi pemain pemain muda dan pelatih dengan berbagai tingkatan yang berbeda :
ⓐ. Pemain muda - pelatih ★☆☆☆☆ : Memiliki nilai potensi antara 60 - 65 dengan harga 100 koin.
ⓑ. Pemain muda - pelatih ★★☆☆☆ : Memiliki nilai potensi antara 66 - 71 dengan harga 250 koin.
ⓒ. Pemain muda - pelatih ★★★☆☆ : Memiliki nilai potensi antara 72 - 77 dengan harga 500 koin.
ⓓ. Pemain muda - pelatih ★★★★☆ : Memiliki nilai potensi antara 78 - 83 dengan harga 1000 koin.
ⓔ.Pemain muda - pelatih ★★★★★ : Memiliki nilai potensi antara 84 - 89 dengan harga 2000 koin.
Item peningkat pertumbuhan ini memiliki durasi waktu 1 tahun. Selama 1 tahun, kualitas pemain/pelatih akan meningkat setiap bulan nya sebesar 1 nilai sehingga total nya adalah 12 peningkatan kualitas dalam 1 tahun.
Item penyembuhan, sistem memberitahu Jalu bahwa item penyembuhan memiliki efek 50% untuk menyembuhkan cedera pemain. 6 bulan cedera pemain jika di berikan item penyembuhan pemain maka akan sembuh dalam waktu 3 bulan saja yang cukup luar biasa manfaatnya.
"Luar biasa!" Jalu menepuk kedua pahanya dengan keras karena merasa sangat bersemangat dan semakin tidak sabar untuk segera memulai perjalanan nya lagi menjadi seorang agen dan kebangkitannya lagi.
Tapi sebelum itu, Jalu harus terlebih dulu memahami cara kerja dari sistem agen sepak bola ini secara lebih jelas, detail dan mendalam.
Dengan rasa ingin tahu yang amat besar, Jalu segera berkomunikasi dengan sistem untuk mengetahui cara kerja dari sistem yang terutama agar lebih mengetahui manfaat terpenting dari sistem agen sepak bola ini.
Menurut penjelasan sistem, cara kerja dan manfaat terpenting sistem agen sepak bola ini berada pada poin potensial itu sendiri dan cara penggunaannya.
Mengenai cara penggunaan poin potensial, 100 poin potensial dapat di gunakan untuk meningkatkan 10 nilai potensi atau bisa di bilang 10 poin potensial bisa di gunakan untuk meningkatkan 1 nilai potensi dari pemain/pelatih.
Yang harus di ingat atau di garis bawahi adalah setiap pemain/pelatih hanya memiliki 1 kesempatan mendapatkan hadiah dan itu adalah hadiah pertamanya saja. Jadi jika di kemudian hari atau masa depan pemain/pelatih berpindah klub atau menandatangani kontrak sponsor baru, hadiah tidak akan di berikan lagi.
Mengenai penggunaan poin potensial, sistem menerapkan peraturan yang sangat adil. Poin potensial hanya bisa di gunakan pada pemain/pelatih yang bersangkutan.
Pemain/pelatih A mendapatkan hadiah poin potensial, maka poin potensial itu harus di gunakan untuk pemain/pelatih A dan tidak bisa digunakan untuk pemain/pelatih B,C ataupun D.
Selain itu, sistem telah memberikan pencegahan untuk kekhawatiran yang Jalu pikirkan yaitu poin potensial bisa di tarik kembali jika pemain/pelatih berkhianat atau tidak berniat menandatangani kontrak agen lagi dengan Jalu.
Hal ini tentu membuat Jalu yang awalnya cemas dan khawatir langsung lega. Jalu paling tidak ingin melihat ini karena dia tidak ingin usaha awalnya sia sia apalagi Jalu tidak ingin lagi merasakan kekecewaan karena di buang.
Jadi, untuk mendapatkan poin potensial dan koin yang dimana adalah mata uang sistem, Jalu hanya bisa mendapatkannya dengan cara menyelesaikan misi saja yaitu menandatangani kontrak agen - pemain/pelatih, menandatangani kontrak klub - pemain/pelatih, menandatangani kontrak sponsor - pemain/pelatih.
Informasi pemain muda/pelatih ini yang ada pada toko sistem sebenarnya sangat menguntungkan karena jika di hitung dengan hadiah yang di dapatkan setiap pemain/pelatihnya, maka setiap pemain/pelatih akan mendapatkan 100 poin potensial yang sama saja dengan peningkatan 10 nilai potensi.
Pemain muda/pelatih bintang 1 dengan potensi 60 - 65 akan menjadi 70 - 75.
Pemain muda/pelatih bintang 2 dengan potensi 66 - 71 akan menjadi 76 - 81.
Pemain muda/pelatih bintang 3 dengan potensi 72 - 77 akan menjadi 82 - 87.
Pemain muda/pelatih bintang 4 dengan potensi 78 - 83 akan menjadi 88 - 93.
Pemain muda/pelatih bintang 5 dengan potensi 84 - 89 akan menjadi 94 - 99.
.....
"Sungguh! Sudah di pastikan bahwa aku akan bangkit dan mencapai ketinggian yang tak pernah ku pikirkan!"
"Dengan bantuan sistem ini, aku yakin sekali bahwa ambisi ku juga bisa terwujudkan dan masa depanku sangat terjamin."
"Untuk kalian yang sebelumnya membuang ku, aku pastikan kalian akan menyesal dan kecewa dengan keputusan yang telah kalian buat sebelumnya!"
"Mau kalian memohon sambil berlutut dan menangis darah pun, aku pastikan takkan menerima kalian lagi."
Dengan tekad yang bergelora, Jalu sudah menetapkan hukuman mati kepada para pemain yang sebelumnya telah membuang dirinya.
Jalu tidak ingin lagi memikirkan mereka dan segera memfokuskan kembali pada apa yang dirinya miliki saat ini.
"Sistem sebelumnya memberikan hadiah informasi pemain muda dengan potensi ★★★★☆ di tambah 1000 koin yang juga bisa di belikan untuk membeli informasi pemain muda/pelatih dengan potensi ★★★★☆."
"Dengan apa yang kumiliki saat ini, maka sudah di pastikan bahwa 2 pemain muda dengan potensi ★★★★☆ bisa di kantongi dengan segera."
"Mengandalkan hadiah dari penyelesaian misi 2 pemain muda ini dan pelatih sebelumnya, maka aku bisa mengumpulkan banyak koin lagi."
"Sebelum itu, haruskah aku membuka dulu hadiah informasi pemain muda dengan potensi ★★★★☆ ini?"
Dalam kamar, Jalu memegangi dagunya sambil berpikir.
Meski sangat penasaran dan sudah tidak sabar, Jalu tetap harus tenang dan memikirkan nya terlebih dulu mengenai keputusan yang akan di ambilnya ini.
Sebelum bisa memutuskan apa yang akan di putuskan nya, ponsel Jalu yang tersimpan di atas meja berdering tanda adanya panggilan masuk.
Uhh!
Dengan sedikit desahan kesal, Jalu segera beranjak dari posisi nya untuk mengambil ponsel yang tersimpan di atas meja.
Melihat nama yang tertera di layar ponselnya, Jalu segera mengangkat kedua alisnya tanda bingung dan juga penasaran.
"Halo!"
"Jalu, bagaimana kabarmu?"
Baru saja panggilan masuk itu di terima, suara yang begitu keras dan bersemangat langsung keluar dari speaker ponsel Jalu.
Dengan penuh kekagetan dan dahi nya yang juga berkerut, Jalu segera menjauhkan ponselnya.
"Aku baik baik saja, tapi bisakah kamu melemahkan suaramu itu? Aku kaget!"
Orang yang menghubungi Jalu ini tidak lain adalah salah satu teman Jalu saat Jalu berkuliah di Jakarta dan sebenarnya, komunikasi antara Jalu dan teman temannya itu sudah terputus cukup lama.
Hal ini jugalah yang membuat Jalu cukup bingung dan penasaran mengenai kenapa temannya tiba tiba menghubungi dirinya.
"Oke oke maaf!"
"Ya ya! Beritahu aku ada apa kamu menghubungiku, Amir?"
"Begini, kudengar kamu sekarang menjadi seorang agen sepak bola bukan?"
"Itu benar, sekarang aku menjadi seorang agen sepak bola dan apa hubungannya dengan panggilan ini?"
"Begini, salah satu kenalanku baru saja membeli sebuah klub sepak bola di Liga 2 Indonesia dan baru beberapa hari yang lalu aku di tunjuk untuk menjadi Presiden Klub."
"Apa?!" Jalu merespon cepat atas perkataan Amir dengan penuh rasa kaget karena Jalu tak menyangka temannya justru memiliki pekerjaan dengan jabatan tinggi seperti ini.
"Apakah yang kamu katakan itu benar?"
Jalu kembali bertanya dengan otaknya yang segera bekerja dengan kecepatan tinggi untuk memikirkan segala keuntungan yang bisa di dapatkan di situasi seperti ini.
"Itu benar, sekarang aku menjadi Presiden Klub dan baru malam tadi, aku menyelesaikan tanda tangan kontrak kerja dengan temanku yang memiliki klub ini."
Obrolan antara Jalu dan Amir terus berlanjut dengan Amir yang menceritakan terlebih dulu seluk beluk dari temannya yang memiliki klub itu dan klub apa yang di belinya.
Amir juga menjelaskan ambisi dan keinginan dari pemilik klub itu yang tidak lain adalah klubnya bermain di Liga 1 Indonesia pada musim depan.
Klub yang di belinya itu tidak lain adalah klub PSG Gresik karena klub tersebut mengalami kesulitan finansial sehingga segera di beli oleh teman Amir yang bernama Benjamin Rajasa.
Benjamin Rajasa sendiri adalah seorang pria kaya raya yang saat ini umur nya sama persis dengan Jalu sendiri.
Jalu bahkan tertegun ketika mendengar bahwa pemilik klub tersebut adalah Benjamin Rajasa. Jalu bisa seperti itu karena nama belakang Benjamin sendiri yaitu Rajasa yang merupakan salah satu keluarga besar dan terpandang di Indonesia.
"Bisakah kita bertemu? Aku ingin meminta bantuanmu!"
"Oke, datanglah ke Bandung karena aku sudah pulang ke Bandung dan mari bertemu di sini untuk mengobrol lebih detail lagi."
Dengan permintaan dari Amir, tentu Jalu tidak akan menolaknya bahkan Jalu segera mengajukan pertemuan agar semuanya bisa di bahas lebih detail lagi.
Jalu sudah memikirkan bahwa ini adalah jalan pertama dan kesempatannya untuk bangkit.
"Oke, sore ini aku akan berangkat dan mari bertemu!"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!