Ting!
[Selamat datang di sistem super canggih. Selamat Anda terpilih oleh sistem ini. Sistem akan mengubah hidup Anda dari menantu sampah menjadi menantu luar biasa.]
"Ughhhh, apa ini di kepala ku, kenapa sakit sekali?" tanyanya sambil memegang kepalanya yang terasa nyeri.
Perlahan-lahan mata Alzahro terbuka, ia melihat ke atas hanya ada hamparan putih. Ia melihat sekeliling ada beberapa peralatan medis, tangannya di infus dan ia terbaring di atas brankar, ternyata saat ini ia berada di rumah sakit.
Alzahro melihat di sampingnya, istrinya tertidur dalam posisi duduk, ia mengelus rambut Istrinya dengan lembut.
Ia ingat jelas sebelum ia berada di rumah sakit, mertua dan kakak iparnya mendorongnya dari tangga dan jatuh ke lantai, kepalanya terbentur hingga mengeluarkan darah yang sangat banyak. Ia pikir ia sudah mati, ternyata masih terselamatkan.
Ia juga ingat jika mertua dan kakak iparnya sangat membencinya, karena ia hanya seorang tukang semir sepatu. Ia adalah aib bagi keluarga Istrinya karena istrinya seorang manager di sebuah perusahaan besar, dan rata-rata keluarga besar istrinya punya gelar dan bekerja tempat yang ber-AC.
Namanya adalah Alzahro yang berumur 26 tahun. Ia hidup sebatang kara, sebelumnya ayahnya meninggal saat ia masih duduk di kelas 1 SMP dan hingga akhirnya putus sekolah. Ibu sendiri sudah meninggal saat ia masih kecil. Ia bekerja sebagai semir sepatu, pekerjaan yang di ajarkan oleh Ayahnya saat ia masih SD hingga sekarang.
Ia juga menikah dengan Genisa istrinya karena suatu kebetulan. Saat itu ia sedang nongkrong tidak jauh dari sebuah acara pernikahan yang mewah tersebut. Karena saat acara berlangsung, Alzahro sedang menunggu pelanggan yang mungkin orang-orang kaya yang mau semir sepatu.
Ternyata itu adalah pernikahan Genisa, sayangnya, tunangan Genisa malah kabur di hari pernikahan mereka. Genisa bingung mencari pengganti pengantin pria agar tidak malu bersanding sendiri di acara pernikahan mewahnya itu, ia pun mendatangi Alzahro lalu menariknya ke dalam kamarnya dan meminta MUA segera meriasnya.
Dan akhirnya ia pun menikah dengan Genisa dan tak di sangka pernikahan mereka yang secara mendadak itu bertahan hingga dua tahun lamanya. Memang nasib tak ada yang tahu, ia hanya seorang pria rendahan bisa menikah dengan wanita cantik ini suatu anugrah.
Setelah dua tahun kemudian, Alzahro tinggal di rumah Genisa, tapi keluarga besar Genisa tidak pernah menganggapnya sebagai keluarga, ia di perlakukan oleh keluarga Genisa lebih rendah dari pembantu, di marahi, di maki dan setiap hari di usir.
Tapi Alzahro tidak mempermasalahkannya. Meskipun Genisa tidak mencintai dirinya, tapi Genisa tidak pernah memperlakukan dirinya seperti orang-orang yang memperlakukan dengan kasar, ia akan bertahan sampai Genisa sendiri yang meminta cerai. Toh dia hanya hidup sebatang kara, tiba-tiba memiliki istri itu adalah suatu anugrah baginya.
[Ting]
"Ah, suara aneh apa lagi itu? Sepertinya aku juga mendengar suara yang sama barusan," ucapnya bingung sambil memegang kepalanya.
[Ting]
Lagi-lagi suara itu terdengar lagi di telinganya dan kali ini lebih keras. Seketika ruangan itu menjadi gelap, ia seperti berada di tempat yang berbeda.
"Di mana ini? Apa aku sudah mati? Ini di syurga apa di neraka?" tanyanya bingung.
Sebuah cahaya menghampirinya, lama kelamaan cahaya itu menjadi terang di hadapannya, ia melihat panel hologram berwarna biru di hadapannya.
"Apa ini? Kenapa ada cahaya aneh di depan ku?" tanya Alzahro bingung.
WELCOME!
[Selamat datang di sistem super canggih, Anda adalah orang yang terpilih oleh sistem. Dengan bantuan sistem, Anda bisa mengubah hidup menjadi lebih baik. Apakah Anda menerima menjadi Tuan rumah?]
Alzahro kaget karena ada suara robot yang terdengar. "A-apa ini? Benda apa ini?" tanya Alzahro gugup karena bingung.
[Ini adalah Sistem. Sistem adalah suatu teknologi yang berbasis dari kecerdasan buatan yang telah di program dengah teliti dan efisien yang tidak akan merugikan pengguna. Anda cukup menjalankan misi yang sudah di tentukan, dan semuanya akan mendapatkan hadiah. Maka sistem bisa mengubah hidup menjadi lebih baik, menjadi menantu terpandang dan bisa membahagiakan istri Anda. Apa Anda menerimanya?]
Di depan panel hologram itu ada tulisan [Ya] dan [Tidak]
Alzahro terdiam sejenak, ia ragu-ragu untuk menerimanya. Ia perlu memastikan lagi. "Misi apa saja itu?"
[Misi banyak bentuknya, ada misi utama, misi tersembunyi, misi bonus misi susulan dan misi cadangan, semua misi akan di berikan secara acak, Anda hanya perlu menyelesaikan tugas, jika ingin menerima hadiah dari sistem]
Meskipun ia belum begitu paham, tapi karena sistem bilang akan merubah hidupnya dan ingin membahagiakan istrinya, maka ia akan mencobanya. Ia pun menekan tombol [Ya]
Ting!
[Selamat! Sekarang Anda adalah Tuan rumah sistem teknologi canggih ini."
[Pengenalan Tuan pemilik sistem]
Nama: Alzahro Ahzahlan
Umur: 26 tahun.
Tinggi: 170 cm.
Pekerjaan: Pengangguran
Jenis kelamin: Pria.
Status dalam keluarga: Menantu.
[Silakan menerima hadiah pengenalnya]
Alzahro menekan sebuah gambar berbentuk kotak hadiah.
Ting!
[Hadiah perkenalan]
[Saldo 100.000]
[Penampilan:1%]
[Pesona:1%]
[Kekuatan:1%]
[Kecepatan:1%]
[Kelincahan:1%]
[Pertahanan:1%]
[Kecerdasan:1%]
[Keberanian:1%]
[Poin:10]
Perlahan-lahan tempat itu kembali ke tempat semula melihat sekeliling kembali di rumah sakit.
"Apa aku sudah kembali ke dunia nyata?" tanya Alzahro masih kebingungan.
Alzahro melihat di sampingnya dan ia melihat Genisa yang saat itu sedang berada di sampingnya tertidur sambil memegang tangannya.
"Eh Genisa," ucap Alzahro berusaha untuk bangun, tapi kepala bagian belakangnya terasa nyeri.
Alzahro ingin mengelus rambut Genisa, karena ini pertama kalinya Genisa memegang tangannya setelah dua tahun menikah. Lagian pula kenapa Genisa tidak berangkat ke kantor? Kenapa Genisa ada di sampingnya sekarang?
Saat Alzahro mengelus rambut Genisa lagi, Genisa pun terbangun, ia mengucek matanya yang bengkak dan ada kantung mata, menandakan jika Genisa tidak tidur dengan nyenyak.
"Alzahro, kamu sudah bangun?" tanya Genisa tersenyum.
"Ah maaf, sudah merepotkan mu sudah menjaga ku, sekarang aku sudah merasa lebih baik, mending kita pulang saja," ucap Alzahro.
"Tidak! kamu baru saja bangun, bagaimana mungkin kita langsung pulang, istirahat sampai benar-benar sembuh. Aku panggilkan dokter ya," ucap Genisa hendak pergi, tapi tangannya di tahan oleh Alzahro.
"Ada apa lagi?" tanya Genisa mengangkat alisnya.
"Kenapa kamu di sini? bukannya kamu tadi pergi ke kantor untuk mengurus proyek atasan mu?" tanya Alzahro lembut.
Genisa menundukkan kepalanya, ia terlihat sedih. "Aku... Aku sudah di pecat," jawabnya datar.
"Kok di pecat? Kenapa?" tanya Alzahro terlihat panik.
"Karena... 3 hari yang lalu aku menemukan mu terluka parah, dan aku tidak menjawab panggilan dari atasan ku, dan membiarkan dia mengurusnya sendiri," jawab Genisa menarik nafas dalam.
"Apa? 3 hari yang lalu? Jadi aku pingsan sudah 3 hari? Lalu kenapa kau tidak meninggalkan ku saja? Kenapa kau tidak pergi mengurus proyek atasan mu saja," ucap Alzahro merasa bersalah.
"Bagaimana bisa aku meninggalkan mu dalam keadaan terluka parah yang sudah sekarat ini? Meskipun pernikahan kita mendadak dan tanpa cinta, tapi... Kau adalah tetap suami ku," ucap Genisa lirih.
Alzahro tersenyum merasa terharu dengan ketulusan Genisa.
Ting!
[Misi Utama]
[Memeluk istri dan membuatnya tenang]
[Status misi sedang berlangsung]
"Eh, apakah ini misinya? apakah aku benar-benar harus memeluk istri ku?" tanya Alzahro dalam hati dan ia terlihat panik, karena selama dua tahun ini ia tidak pernah memeluk istrinya.
[Benar, ini adalah misi pertama Anda, Anda harus melakukannya jika Anda menginginkan hadiahnya]
Alzahro bingung bagaimana bisa memeluk istrinya, ia takut jika Istrinya marah, lalu menceraikannya, ia belum siap bercerai dengan istrinya. Tapi misi ini harus ia lakukan.
"Istri ku, mendekat lah," pinta Alzahro lembut sambil tersenyum tulus.
Genisa menekuk alisnya. "Kenapa?" tanya Genisa curiga.
"Mendekat lah, aku ingin berbicara sesuatu pada mu," ucap Alzahro lagi.
Meskipun Genisa merasa ragu, ia pun mendekat ke arah Alzahro.
"Genisa, boleh kah aku memeluk mu, sebentar saja," ucap Alzahro meminta izin.
"Kamu mau apa?" tanya Genisa dengan wajah datarnya.
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin memeluk mu, meskipun pun ini untuk yang terakhir kalinya," ucap Alzahro membuat Genisa menjadi panik.
"Kok ngomongnya gitu? Jangan bilang kau akan pergi untuk selama-lamanya!" teriak Genisa dengan mata membulat, biasanya kata-kata orang yang akan meninggalkan pasti mengucapkan kata "Terakhir".
Alzahro langsung memeluk Genisa dengan lembut. "Aku tidak akan pergi kemana-mana, aku akan ada selalu di sisi mu. Karena kau di pecat dari tempat kerja mu, sekarang gantian aku yang bekerja untuk menafkahi istri ku, aku adalah seorang pria, seorang kepala keluarga, aku tidak akan membiarkan istri ku kelaparan, tidak akan membuatnya menderita. Jadi izin kan aku menunjukkan jika aku lelaki sejati. Karena aku adalah suami mu," ucap Alzahro.
Genisa diam saja tidak menyahut, karena ia merasa sebaran jantungnya berdebar kencang di dalam pelukan Alzahro.
Ia merasa terharu dan merasa nyaman. "Apakah ini rasanya di lindungi? Kenapa aku nyaman di pelukannya? Apakah aku jatuh cinta?" tanyanya dengan wajah merona.
Seketika Genisa melepaskan pelukan Alzahro dan langsung membalikkan badannya agar Alzahro tidak melihat wajahnya yang memerah.
"Aku... aku Panggilkan dokter sekarang, kamu... Kamu istirahat lah," kata Genisa yang langsung berlari keluar dari ruang rawat inap.
"Eh, secepat itu dia kabur?" tanya Alzahro bingung.
Ting!
[Misi selesai]
[Selamat Anda mendapatkan hadiah uang sebesar 7.000.000]
[Selamat, Anda mendapatkan 10 poin]
[Saldo 7.100.000]
[Penampilan:2%]
[Pesona:2%]
[Kekuatan:2%]
[Kecepatan:2%]
[Kelincahan:2%]
[Pertahanan:2%]
[Kecerdasan:2%]
[Keberanian:2%]
[Poin: 20]
"Wah, aku mendapatkan uang?" tanya Alzahro tak percaya, dengan uang yang ia miliki saat ini, mungkin ia bisa membelikan sesuatu untuk istrinya untuk membahagiakannya.
"Istri ku, aku berjanji, aku pasti akan membuat mu bahagia," gumamnya senang.
Tak lama, dokter pun datang bersama Genisa. Dokter pun langsung memeriksa kondisi Alzahro dengan teliti.
Setelah di periksa beberapa saat, Dokter itu hanya mengangguk-angguk.
"Bagaimana keadaan dokter?" tanya Genisa cemas menunggu jawab dari dokter.
"Ini sangat luar biasa sekali, lukanya saat itu sangat parah dan banyak mengeluarkan darah, tapi sekarang dia sudah sembuh sepenuhnya," ucap dokter itu berdecak kagum.
"Oh benarkah Dok?" tanya Genisa tak percaya.
"Ya benar, karena dia sudah sembuh, maka dia boleh pulang hari ini," ucap Dokter tersebut.
"Terima kasih dokter," ucap Genisa tersenyum senang. Dokter itu pun langsung meninggalkan ruang rawat inap tersebut.
Genisa menatap Alzahro. "Kita pulang sekarang ya. Tapi aku mau ke kasir dulu buat bayar pengobatan kamu," kata Genisa datar.
"Oh, pake uang aku saja," ucap Alzahro berdiri dari brankar menatap istrinya tersenyum.
"Memangnya kamu punya uang?" tanya Genisa menatap Alzahro sayup, selama ini Alzahro hanya duduk di rumah, bagaimana bisa Alzahro memiliki uang, sementara ia tidak bekerja.
"Punya dong, kalau untuk bayar biaya rumah sakit aku punya kok, aku tidak ingin menyusahkan mu karena luka ku ini, kau menjaga ku saja sudah sangat merepotkan mu," ucap Alzahro tulus.
Saat pembayaran biaya rumah sakit tersebut, habis 4,5 juta.
Ting!
[Saldo Anda di kurang 4.500.000]
[Sisa saldo Anda 2.600.000]
"Hu hu hu hu, saldo ku yang malang," ucap Alzahro dalam hati.
Sesampainya di rumah, Genisa dan Alzahro turun dari mobil, mereka pun bersama-sama masuk ke dalam rumah.
Dari balik jendela, Gelisa melihat Genisa dan Alzahro masuk ke dalam rumah, Gelisa langsung berlari ke dalam kamar Gina.
"Ma, Ma, itu Genisa dan Alzahro pulang," ucap Gelisa merasa panik.
"Kok pria sampah itu di bawa pulang lagi sih? Apa dia cacat? Sekarat atau bagaimana?" tanya Gina penasaran yang tadinya ia sibuk bermain ponsel, langsung Melihat ke arah Gelisa
"Dia baik-baik saja malahan Ma. Jadi bagaimana ini Ma, bagaimana kalau dia mengatakan yang sebenarnya pada Genisa," ucap Gelisa Khawatir.
"Kenapa kamu cemas? Dia tidak punya bukti menuduh kita kalau kita yang sudah memukulnya hingga sekarat kan? Anggap saja kita pura-pura tidak tahu," ucap Gina.
Gina dan Gelisa pun masuk keluar untuk menyambut Genisa dan Alzahro.
"Wah, Alzahro, kamu sudah sembuh ya? syukurlah kalau begitu, aku sangat senang melihatnya," ucap Gina tersenyum yang di paksakan.
Alzahro menatap ke arah mertuanya dengan tajam, tapi seketika berubah menjadi senyuman manis. "Tunggu saja kau mertua jahat, aku akan balas mengerjai mu nanti," ucap Alzahro dalam hati.
"Terima kasih Buk, jika bukan karena Anda, mana mungkin aku bisa sedekat ini dengan istri ku. Aku benar-benar harus berterima kasih kepada mu," jawab Alzahro tersenyum membuat Gina menjadi kesal.
"Jadi Maksud mu, karena aku sudah memukul mu membuat Genisa perhatian menjaga mu di rumah sakit? Pria sampah ini benar-benar membuat ku kesal saja," ucap Gina dalam hati.
"He he he he, mungkin kali ini kamu selamat, jika lain kali mungkin kamu akan pindah alam," ucap Gina tersenyum yang tidak enak.
"Terima kasih buk, karena sudah mengingatkan saya, lain kali saya akan hati-hati agar tidak terjadi lagi hal seperti ini," jawab Alzahro tersenyum.
Meskipun Alzahro dan Gina sama-sama tersenyum, tapi keduanya punya dendam di dalam hati.
Alzahro dan Genisa masuk ke dalam kamar. "Langsung istirahat ya," ucap Genisa kepada Suaminya.
"Ah, aku sudah sembuh kok, kamu yang harus istirahat, kamu sudah 3 hari nggak tidur dan nggak istirahat karena menjaga ku di ruang sakit. Kamu yang tidur, nanti aku masakan makanan kesukaan mu," ucap Alzahro tersenyum.
"Hoaam..." Genisa terlihat sangat mengantuk. "Baiklah kalau begitu, aku akan istirahat, tapi kamu juga jangan di paksakan bekerja dulu," ucap Genisa memang sangat mengantuk.
Alzahro membawa Genisa ke dalam kamar dan merebahkan tubuh Genisa di kasur, seketika Genisa terlelap. Sudah tiga hari itu tidak istirahat dengan baik karena menunggu Alzahro siuman.
Dengan kasih sayang, Alzahro menarik selimut dan menyelimuti Genisa dengan lembut.
"Selamat istirahat istri ku tercinta," bisiknya pelan.
Alzahro pun keluar dari kamar, ia akan memasak makanan kesukaan istrinya itu.
Ting!
[Misi Baru]
[Menyelamatkan diri dari jebakan mertua]
[Status misi, sedang berlangsung]
Alzahro melihat ke kiri dan kanan, ia ingin melihat jebakan apa yang di gunakan mertuanya itu untuk mencelakai dirinya lagi.
Dengan langkah gontai, Alzahro mendekati dapur. Baru saja gagang pintu disentuhnya, suara nyaring Gina, mertuanya, menggema di ruang itu.
"Alzahro!" pekiknya, penuh amarah.
Alzahro tersentak, tubuhnya berbalik. Ia berdiri tegar di hadapan Gina, mertuanya yang berwajah bengis. Wajah Gina, memerah menahan amarah.
"Masih berani pulang, ya? Harusnya kamu mati saja waktu aku pukul kemarin!" Kata-kata itu seperti pisau yang menusuk hati Alzahro.
Namun, ia berusaha tenang. "Aku diantar istriku, Bu," jawabnya datar tanpa merasa terbebani.
"Kamu itu masih saja tidak sadar diri, kamu itu hanya pemulung, nggak pantas menikah hidup dengan Genisa! Gara-gara kamu, Genisa dipecat! Harusnya kamu malu menumpang hidup dengan istri!"
"Apa pun yang terjadi, aku tidak ingin berpisah dengan Genisa. Ancaman apa pun yang Anda hujamkan kepadaku, aku tidak akan mundur. Dia istriku, aku tidak akan berpisah dengannya sampai dia sendiri yang meminta berpisah denganku," ucap Alzahro mengangkat wajahnya, tatapannya bertemu dengan tatapan tajam Gina, ia tidak akan pernah menyerah dan mundur.
"Oh, kamu masih tetap bertahan? Baiklah kalau begitu, rasakan ini!" Gina mengayunkan tangannya, berniat mendorong Alzahro ke belakang.
Ia mengira Alzahro akan jatuh terjerembab karena lantai yang telah ia siram dengan minyak goreng.
Namun, Alzahro, dengan refleks yang cepat dan tepat, menghindar. Gerakannya lincah, seperti kucing yang menghindari serangan tikus. Ia melihat lantai yang licin, dan dengan sigap menghindari jebakan mertuanya.
Brukkkk!
Suara tubuh yang jatuh membentur lantai memecah kesunyian. Bukan Alzahro, melainkan Gina yang tersungkur dengan keras. Wajahnya menghantam lantai yang dingin, dan darah segar mengalir deras dari hidungnya.
"Aaaaaaaaaaaaa!" jeritan Gina menggema di ruangan itu, suara penuh kepanikan dan kesakitan. Ia meringkuk di lantai, memegangi hidungnya yang berdarah. "Aaaaaaaaaaaaa! Hidungku!" Teriakannya pecah, campuran rasa sakit. Rencana jahatnya telah berbalik melawan dirinya sendiri.
Ting!
[Misi selesai]
[Selamat, Anda mendapatkan uang 5.000.0000]
[Selamat Anda mendapatkan 30 poin]
[Selamat, Anda mendapatkan sebuah ponsel model terbaru]
[Saldo 7.600.000]
[Penampilan:3%]
[Pesona:3%]
[Kekuatan:3%]
[Kecepatan:3%]
[Kelincahan:3%]
[Pertahanan:3%]
[Kecerdasan:3%]
[Keberanian:3%]
[Poin: 50]
"Wow, aku dapat uang dan ponsel, aku kaya, aku kayaaaaaaa!" teriak Alzahro kegirangan, ia lupa jika mertuanya yang terjatuh di lantai itu, yang penting sekarang, ia mendapatkan kekayaan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!