NovelToon NovelToon

Pernikahan Tanpa Hati

PERJODOHAN

Di sebuah wilayah surabaya berdiri lah pondok pesantren al- barokah yang  di pimpin oleh Ustad Zidan yang miliki anak perempuan yang bernama Fatimah,seorang gadis cantik.pada suatu pagi.

"Nak Abi ingin membicarakan sesuatu,"kata Ustad Zaidan yang sudah berada di ruang tamu.

"Membicarakan apa ya Abi?"tanya Fatimah sambil menatap ke arah abi nya.

"Nak Abi ingin menjodohkan kamu dengan salah satu anak dari teman Abi,"kata ustad Zaidan dengan tersenyum.

"Abi aku masih di bawah umur,"kata Fatimah dengan sopan kepada Abinya.

"Hanya perjodohan sayang jika kamu milih dia maka Abi akan bahagia tapi jika kamu tidak milih dia maka Abi tidak apa keputusan ada di tangan kamu nak,"ujar Ustad Zaidan sambil tersenyum lembut ke arah anak nya.

"Baiklah Abi aku akan berpikir,"kata Fatimah dengan sopan ke pada ayah ya.

Setelah 1 minggu berpikir akhir nya Fatimah pun ingin bertemu dengan orang yang di maksud oleh Abi nya.

Di kota jakarta ada seorang pemuda yang sedang membawa motor dengan ugal ugalan yang bernama Naim dan kekasih nya yang bernama Sendy.

"Sayang kamu kata nya mau di jodoh kan ya?"tanya Sendy yang berada di atas motor bersama Naim.

"Bener sayang tapi aku sudah berusaha untuk menolak nya",jawab Naim yang masih di atas motor.

"Terus katanya kamu mau ke sana minggu depan nya?"tanya Sendy kembali yang masih di atas motor.

"Iya karena ini perintah ayah jika tidak semua fasilitas yang ku miliki akan di sita,"ujar Naim yang masih berada di atas motor.

"Oh gitu,"ucap Sendy.

Akhir nya mereka pun sampai di sebuah cafe,mereka pun masuk ke cafe itu dan makan malam bersama. 1 minggu pun tiba mereka pun berangkat untuk menemui Fatimah dan Ustad Zidan. Sesampai nya di pondok mereka di sambut oleh anak santri dan group rebana.

"Assalamualaikum,"ucap ayah Naim yang sambil memeluk sahabat nya itu.

"Waalaikumsalam,"jawab Ustad Zaidan.

"Apa kabar kamu?"tanya ayah nya Naim ke Ustad Zaidan.

"Kabar ku baik,"jawab Ustad Zaidan dengan bahagia.

"Oh iya ini perkenalkan dia anak ku Fatimah,"kata Ustad Zaidan sambil memperkenalkan putri nya.

"Ini putri kamu cantik sekali,"kata Ayah Naim dengan tersenyum.

"Oh ya anak kamu yang satu nya mana?"tanya Ayah Naim karena dia tau kalau sahabat itu memiliki 2 orang anak.

"Dia lagi belajar di mesir 1 tahu lagi dia kan kembali ke sini,"jawab Ustad Zaidan .

"Oh begitu,"kata ayah Naim sambil melihat sahabat nya.

Di persilakan masuk ke rumah sahabatnya itu.

Akhir nya acara penyambutan untuk mereka pun sudah selesai di lanjutkan dengan pembicaraan untuk perjodohan anak mereka.

"Bagai mana apakah Fatimah mau menjadi menantu om,"kata ayah Naim sambil melihat ke arah Fatimah.

"Bismillah saya menerima perjodohan ini,"ucap Fatimah dengan sopan.

"Alhamdulilah,"ucap ayah Naim

"Kalau kamu bagai mana nak apakah kamu menerima perjodohan ini,"kata Ustad Zaidan sambil melihat ke arah Naim.

"Saya terima perjodohan ini,"kata Naim sambil tersenyum.

Mereka pun membicarakan tetang acara pernikahan anak mereka. Akan kah ada hal menegangkan saat acara itu, atau akan ada seseorang yang datang di saat acara

pernikahan itu tunggu bab berikutnya.

BERSAMBUNG....♡♡♡♡♤

Jangan lupa mampir di novel saya 3sahabat.

Pengajuan sayarat sebelum nikah

Pagi nya tanpa sengaja dia menabrak Fatimah yang hendak ke dapur.

"Bruk"

"Aw," ringis Fatimah yang sudah terjatuh ke lantai.

"Jadi cewe lemah  banget sih,"kata Naim yang mulai tadi kesal  karena  satu hal.

"Maaf engga sengaja,"kata Fatimah sambil menunduk kan kepalanya.

"Hemm,"kata Naim yang berlalu begitu saja.

"Oh ya aku ingin bicara dengan  mu nanti,"sambung Naim lalu  berjalan pergi.

Keesokan pagi nya Naim pun bertemu Fatimah.

"Apa aku boleh bicara jujur pada mu,"kata Naim nada suara yang dingin.

"Jujur tentang apa?"tanya Fatimah dengan nada bicara yang sopan.

"Aku menikahi karena ingin semua Fasilitas ku kembali, bukan berati pernikahan ini didasari dengan cinta,"kata Naim dengan nada dingin nya.

"Baik lah,"ucap Fatimah  lalu pergi dari hadapan Naim dengan perasaan yang tidak bisa dia katakan.

Ayah Naim pun menelpon istrinya untuk mempersiapkan pernikahan mereka berdua.ibu ya pun menyiapkan apa yang di perlukan seperti gedung dan lain nya.

Kembali ke Fatimah dan Naim.

"Aku tidak akan menyentuh pun sedikit pun,"kata Naim dengan dingin.

"Baiklah,"ucap Fatimah dengan sopan.

"Aku ada syarat untuk mu jika kamu menikah dengan ku,"kata Naim dengan dingin.

"Apa syarat ya,"kata Fatimah dengan wajah penasaran nya.

"Pertama kita tidak tidur sekarang berdua,kedua kita tidak akan berhubungan layak nya suami istri,ketiga kita  walau hidup satu atap tapi kita  hidup secara masing-masing semua dengan keinginan kita,ke empat jangan marah saat aku membawa siapa pun kerumah,"ucap Naim dengan semua syarat itu.

"Baik lah," kata Fatimah dengan nada sopan.

Lalu mereka pun kembali ke ruangan  keluarga.

"Nak kita akan kembali ke jakarta besok nak,"kata Ayah Naim sambil menatap Naim yang berada tepat duduk di depan nya.

"Baik ayah,"ucap Naim dengan senang.

"Fatimah kamu ikut kami ke jakarta nya,"kata Ayah Naim sambil menetap ke arah Fatimah.

"Baik om,"kata Fatimah dengan lembut dan sopan.

Keesokan hari nya mereka semua pun pergi ke Jakarta untuk melangsungkan acara Akad nikah  minggu  depan. Sesampai nya di jakarta Ibu Naim menyambutnya di depan pintu.

"Selamat datang kalian semua,"ucap Ibu Naim.

"Terimakasih sudah menyambut kami ya Ibu Naim,"kata itu Fatimah sambil memeluk teman itu.

Kebetulan Ibu Fatimah dan Ibu Naim mereka adalah teman satu pondok saat sekolah begitu juga dengan Suami mereka berdua juga sama.

"Silahkan masuk,"kata Ibu Naim yang mempersilahkan masuk.

Ibu Naim pun melihat ke Arah Fatimah dan dia tersenyum.

"Kamu udah besar saja nak,"ucap Naim dengan tersenyum lembut.

"Apa kamu tau saat aku ke sana kamu masih kecil tapi sekarang kamu sudah besar cantik lagi,"sambung ibu Naim sambil tersenyum.

"Oh ya  nati kapan-kapan kita jalan-jalan ya,"kata ibu Naim ke pada ibu Fatimah.

"Iya,"kata ibu Fatimah sambil tersenyum.

Namun secara tiba-tiba datang seorang perempuan yang berpura-pura sebagai pembawa acara pernikahan untuk minggu depan siapa lah sosok perempuan itu dan apakah ini ada hubungan dengan Naim dan apa alasan dia untuk menyamar.

Akan kah ada sesuatu yang membuat mereka terkejut setelah hari acara pernikahan tunggu bab berikutnya.

Bye

BERSAMBUNG.....♡♡♡♡♤

Acara pernikahan

1 minggu kemudia acara pernikahan  dilaksanakan di gedung mewah tersebut.

Acara akad di laksanakan jam 7.00 wib

"Anak mama akan menjadi seorang istri,"ucap ibu Fatimah sambil menatap anaknya yang begitu dalam seakan -akan  tidak ingin melepas kan anak nya tersebut.

Tak lama penghulu pun datang dan menikahkan Naim dan Fatimah.

"Aku nikah kan  engkau dengan Fatimah binti Zaidan dengan mas kawin  seperangkat alat sholat di bayar tunai,"ucap penghulu sambil menjabat tangan nya Naim

"Saya terima nikah nya Fatimah binti Zaida denga mas kawin,"ucap Naim namun ada yang menghentikan pernikahan itu.

"Berhenti aku tidak menyetujui pernikahan ini,"ucap seorang perempuan secara tiba-tiba.

"Siapa kamu mau menghentikan pernikahan anak saya,"kata ibu Naim yang dari tadi ada di sana.

"Aku pacar anak tante,"kata wanita itu dengan angkuh.

"Kamu hanya pacar bukan istri nya!"kata ibu Naim dengan marah

"Lanjutkan pernikahan ini ,"kata Ayah Naim yang berada di samping penghulu.

Namun Naim  dia berdiri hendak menghampiri perempuan itu  yang tak lain adalah Sendy pacar Naim yang menyamar sebagai penata rias agar dia bisa menghentikan pernikahan itu dengan mudah.

"Jika kamu menghampiri dia maka semua fasilitas yang sudah aku kembalikan akan ku ambil kembali,"kata Ayah Naim sambil menatap tajam ke arah anak nya.

Saat di ancam seperti itu Naim pun duduk di sebelah Fatimah dan melanjutkan akad nikah tersebut.

"Saya nikah kan engkau dengan Fatimah binti Zaidan dengan mas kawin  seperangkat alat sholat di bayar tunai,"ucap penghulu sambil menjabat  tangan Naim.

"Saya terima nikah nya Fatimah binti Zaidan dengan mas kawin  seperangkat alat sholat di bayar tunai,"ucap Naim dengan lantang.

"Bagai mana para saksi?"tanya penghulu sambil menatap ke arah saksi.

"Sah,"jawab para saksi.

"Alhamdulilah," ucap penghulu sambil membacakan doa setelah nikah.

Setelah  acara pernikahan mereka pun masuk ke rumah yang sudah di belikan oleh orang tua Naim sebagai hadiah .

"Nak ini rumah kamu sekarang kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau,"kata ibu Naim sambil tersenyum.

"Di sana juga ada lapangan yang luas,"sambung ibu Naim sambil memperlihatkan lapangan itu.

"Oh iya bu  terimakasih,"kata Fatimah dengan sopan.

"Iya sama sama nak,"jawab ibu  Naim sambil tersenyum.

Orang tua Naim dengan pun pulang dari rumah itu dan meninggalkan mereka berdua di rumah.

"Akhir nya orang tua ku pulang juga,"kata Naim dengan lega.

"Oh ya Fatimah walaupun kita tinggal di  rumah yang sama tapi jangan harap kamu akan aku cintai,"sambung Naim dengan suara dingin dan lansung menuju ke kamarnya.

"Oh apa kah aku boleh bertanya apakah kita satu kamar?"tanya Fatimah dengan sopan.

"Kita tidak sekamar kamu paham kita hanya di jodohkan untuk apa  aku harus  satu kamar dengan mu,"jawab Naim yang berada di lantai dua.

"Oh baik lah,"kata Fatimah sambil menarik koper nya menuju kamar yang  ada di bawah.

"Hah akhir bisa bebas juga dari  Abi dan Umi  apa lagi besok aku harus kerja dan membersihkan  rumah,"kata Fatimah  sambil memasukkan baju nya ke lemari.

Apakah yang  di maksud Fatimah dengan bebas dari ayah dan ibu nya dan apakah  dia berkerja di mana dan siapa dia sebenar nya. Tunggu bab berikut nya.

BERSAMBUNG...♡♡♡♡♤

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!