Di sebuah Desa terpencil Di Desa A berdiri sebuah Vila mewah yang jauh dari pemukiman penduduk...
Tok tok tok bunyi pintu di ketok
" Wulan Aku tau kamu belum tidur keluarlah ada yang ingin ku bicarakan" ujar Rangga
Mendengar itu Wulandari menghela nafasnya dan bergegas bangun menemui Rangga
pintu di buka wulandari melangkah ke ruang tengah untuk bertemu Rangga
" Duduklah wulan"ujar Rangga
" Apa yang ingin kamu katakan kak?" tanya Wulan
Rangga menghela nafasnya lalu menatap perut wulan yang membesar menandakan bahwa wanita itu akan segera melahirkan anaknya lalu Rangga menatap mata wulan dengan tatapan yang sulit di artikan..
" mama menelfon ku dan meminta aku segera kembali ke kota perusahaan papa sedang mengalami masalah aku tidak bisa membiarkan papa mengurusnya sendiri dengan keadaan papa yang kurang baik ku harap kamu mengijinkan aku pergi "ujar Rangga
mendengar itu wulan tersenyum miris pada dirinya sendiri lalu menjawab rangga
" mengapa harus ijin kepadaku kak? Bukan kan sebelumnya kakak akan pergi tanpa meminta ijin dan perduli dengan keadaanku dan anak kita, tidak sama sekali kakak tidak memikirkan kami lantas mengapa sekarang kakak pergi dan meminta ijin Wulan ?" tanya Wulan dengan memandang tajam serta kecewa terhadap rangga
" berhenti mengatakan omong kosong itu wulan cobalah mengerti dengan keadaanku" ujar Rangga
" Kaka memintaku untuk mengerti kakak sudah kulakukan berkali kali kak, selama ini aku selalu menerima perlakuan kakak yang tidak peduli dengan keadaanku yang sedang mengandung kak, Jika aku bertanya apakah kakak perna memikirkan aku sedikit saja ? Tentu saja jawabannya tidak!! Kakak cuma memikirkan kesenangan kakak bersama jalang sialan itu " jawab Wulan mengeluarkan semua isi hatinya selama ini
Mendengar Wulan mengatakan kekasihnya jalang Rangga pun marah dan menampar wajah wulan..
Plakkkk
" Jangan perna menyebut Celsi jalang dengar wulan aku sudah berbaik hati memberi kamu tempat tinggal yang nyaman dan memenuhi kebutuhanmu apakah itu belum cukup untuk membayar pertanggung jawaban atas perbuatanku"ujar Rangga dengan emosi sampai matanya merah dan urat lehernya terlihat jelas menandakan bahwa rangga benar' emosi saat ini
" Semua itu tidak cukup kak, aku kehilangan mimpiku karena kamu semua harapan aku dari kecil sirna itu ulah kamu aku tak perna ingin terikat dengan kamu andai waktu bisa di ulang aku tak ingin mengenal kamu dan teman kamu yang brengsek itu kamu dan temanmu yang bersalah disini karena kalian menjebak ku sebagai wanita taruhan kalian dan kamu merampas mahkota yang ku jaga selama ini Aku membencimu seumur hidupku Rangga Atmaja" Ujar Wulan dengan lelehan air mata di pipinya sungguh sakit bagi wulan jika ia tidak mengandung saat ini kematian jauh lebih baik baginya dari pada harus hidup bersama bajingan seperti Rangga
Mendengar itu Rangga tertegun apa yang di katakan wulan semuanya benar tapi Rangga sangat mencintai Celsi dan tak berniat melepaskan kekasihnya yang sudah 3 tahun ia pacari lalu menatap Wulan
" Sekarang kamu berani membantahku wanita sialan harusnya kamu bangga perna tidur bersamaku yang tak semua wanita bisa mendapatkan tubuhku ini dan asal kamu tau kalau bukan karena taruhan itu aku pun tak sudi meniduri wanita miskin dan tak tau diri sepertimu" Ujar rangga seraya menatap marah ke arah wulan dan kemudian tersenyum licik di wajahnya
" Kamu cowo brengsek yang perna ku temui dengar ini Rangga aku Wulandari Cahaya bersumpah seumur hidupmu kamu akan merasakan penyesalan dan jika kita bertemu di kehidupan berikutnya aku tidak akan perna menganggap kamu Ayah dari anakku ,sekarang pergilah jika kamu ingin pergi jangan temui aku lagi tanggung jawabmu sampai disini saja aku membebaskan mu " ujar wulan dan berlalu pergi ke kamarnya meninggalkan Rangga yang menatapnya marah entah kenapa Rangga tak terima dengan perkataan Wulan ada rasa sakit di hatinya
Suara tangisan begitu pilu terdengar dari dalam kamar yang begitu luas seorang wanita menangis di pojokan kamar membenamkan kepalanya di lututnya
" hiks hiks hiks Ayah Ibu wulan kangen wulan cape hiks mengapa dunia begitu kejam terhadap wulan bu wulan ingin pergi saja" ujar Wulan dengan tangisan yang semakin keras tanda bahwa wulan sudah lelah dengan kehidupannya menjadi wanita simpanan Rangga sebagai bentuk pertanggungjawaban menurut pria itu tapi nyatanya wulan semakin menderita
Diluar pintu sedang berdiri 2 orang parubaya suami istri yang mendengarkan tangisan sang nyonya yang begitu menyayat hati
" Kasian nona selama ini Tuan muda tak perna memperhatikan nyonya dan bayinya sehingga nona sering menangis sendiri aku tak tega melihat nona seperti ini pak "Ujar Bi Ami pembantu yang selama ini mengurus dan menemani Wulan
" Tuan muda sudah keterlaluan ya Bu suatu saat iyah pasti menyesal telah memperlakukan Nona dan bayinya seperti ini andaikan aku punya kekuasaan aku akan membawa nona keluar dari kehidupan yang membuatnya menderita" Ujar pak Andi supir pribadi di vila ini yang menjaga wulan dan membantu mengantarkan wulan untuk memeriksa kandungannya pak Andi sudah menggap wulan seperti anaknya sendiri
Bi Ami memberanikan diri mengetuk pintu kamar wulan karena khawatir dengan keadaan Wulan jika menangis terlalu lama dan kelelahan akan berdampak pada kandungannya..
tok tok tok
" Nona ini bibi tolong buka pintunya bibi ingin bicara dengan nona" ujar bi Ami
Wulan yang mendengar suara bi Ami bergegas bangun dan membukakan pintu selama ini jika wulan sedih selalu menumpahkan keluh kesahnya kepada bi Ami karena wulan hanya memiliki bi Ami dan pak Andi wulan menggap mereka seperti orang tua kandungnya sendiri
pintu di buka setelah itu wulan langsung memeluk erat bi Ami dan menangis di pelukan bi Ami
" hik hiks mengapa hidup wulan begitu berat bi wulan tidak kuat bi kak Rangga tidak peduli wulan dan anak di kandungan wulan bi " ujar Wulan sambil menangis di pelukan bi Ami
" Nona yang sabar nona harus kuat demi si kembar jika nona seperti ini akan berdampak pada si kembar sekarang nona dengerin bibi ya nona harus istirahat bibi temenin sampai nona tidur" Ujar bi Ami menenangkan wulan
" Istirahatlah nak jangan banyak pikiran biarlah Tuhan yang menghukum perbuatan Tuan Muda suatu saat nanti Tuan muda akan menyesal telah menyakiti nona,sekarang istirahatlah sudah larut malam " ucap pak Andi setelah itu pak andi berlalu pergi
Wulan berbaring sambil rambutnya di elus oleh bi Ami setelah beberapa menit wulan pun tertidur bi menatap sedih wajah wulan yang kelelahan tapi tetap terlihat cantik
" Kamu cantik dan anak yang baik nak entah kenapa nasibmu harus seperti ini istirahatlah bibi berharap tuan muda segera sadar dan melihat kehadiran mu di sisinya kasian si kembar tuan benar' bodoh menyiakan perempuan sebaik nona Wulan" ucap bi Ami setelah itu pergi meninggalkan kamar wulan setelah memastikan wulan telah tertidur
Sementara seorang pria beberapa kali menghela nafasnya sambil menyetir mobil menuju ke Jakartanya Rangga Atmaja setelah perdebatannya dengan Wulan Rangga memutuskan untuk pulang setelah urusannya selesai ia akan kembali ke desa menengok wulan dan anaknya bicara soal anak Rangga penasaran jenis kelamin anaknya karena selama ini ia hanya fokus bekerja dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan Celsi tanpa memikirkan wulan dan calon anaknya
" Maafkan Aku wulan ku harap perlahan kamu akan mengerti ,aku berharap kamu menjaga anakku dengan baik setelah ia lahir aku akan membawanya ke Jakarta dan melepasmu mencari kebahagiaanmu sendiri aku akan memberikan kamu kompensasi agar kamu bisa hidup tanpa kekurangan"ucap Rangga
Pukul 23.00 Rangga membunyikan klakson mobilnya satpam yang berjaga akhirnya membukakan gerbang setelahnya Rangga memasukan mobilnya
para pelayan membungkukkan badan saat Rangga melewati mereka dan menuju lantai 2 kamarnya berada setelah mandi Rangga memutuskan untuk tidur karena kelelahan setelah menyetir 3 jam lamanya
Seorang pelayan memasuki kamar Rangga menyiapkan air mandi dan perlengkapan Rangga setelah itu bergegas membangunkan Rangga..
" Tuan muda bangunlah keperluan Tuan sudah bibi siapkan Nyonya meminta agar tuan segera mandi nyonya dan Tuan menunggu di meja makan" ucap pelayan
Rangga bergegas menuju kamar mandi setelah memakai pakaiannya Rangga menuruni tangga menuju meja makan
" Pagi mah Pah" Ucap Rangga
" pagi sayang gimana proyek di desa itu yang kamu tangani apakah semuanya berjalan lancar" tanya Nyonya Tiara Atmaja
" Lancar mah " jawab Rangga jadi Rangga menyembunyikan tentang wulan karena tidak ingin orang tuanya tau Rangga tak ingin Celsi dan seluruh keluarganya tau Rangga menghamili wanita Yatim piatu yang miskin jadi Rangga beralasan sedang mengerjakan proyek di desa tersebut Orang tua Rangga percaya dan tak mencari tau kebenarannya karena terlalu mempercayai Rangga
" Papa harap kamu tidak membuat kesalahan Rangga karena papa mempercayai kamu , usiamu sudah dewasa dan sudah saatnya perusahaan di ambil alih oleh kamu" ucap Andra Atmaja karena Rangga anak Tunggal dari keluarga Atmaja
" Papa tenang aja Rangga tidak akan mengecewakan papa dan mama saatnya papa dan mama menikmati masa tua biarkan perusahaan Rangga yang menjalankan" Jawab Rangga
" Good Boy " ucap Andra menatap bangga kepada Anaknya
" O iyah Sayang gimana hubungan kamu dan Celsi kalian udah lama loh apa tidak ingin menikah " Ucap Tiara
" Huff Rangga udah coba mah mengajak Celsi untuk menikah tapi celsi menolak karena belum siap dan masih fokus pada karirnya sebagai model "jawab Rangga
" Hubungan kalian udah lama nak papa tidak ingin ada masalah nantinya antara kamu dan celsi apalagi jika karena orang ketiga " ucap Andra
" kenapa papa ngomong gitu aku tau celsi dan aku percaya dia setia dan tidak akan menyakiti perasaan Rangga " Jawab Rangga
" papa cuma tidak mau kamu mengalami patah hati nak bagaimana pun celsi adalah pacar pertama kamu dan kamu susah untuk di dekati wanita " ucap Andra
" yang di bilang Papa kamu ada benarnya sayang mama juga percaya cinta kalian tapi tidak ada salahnya kamu berjaga jaga " ucap Tiara
" Baiklah ma pah jika celsi kembali ke Indonesia bakalan Rangga bicarakan mungkin celsi akan setuju " jawab Rangga
Sementara itu Di Desa A terlihat Wulan sedang duduk di taman menatap pemandangan yang hijau serta udara yang sejuk pikiran wulan kembali ke masa Kuliahnya dulu...
Wulan membuka matanya saat mendengar pintu kosnya di ketok wulan terbangun dan membuka kan pintunya...
" pagi bu Anita" sapa wulan kepada pemilik kos tersebut dengan senyum ramahnya
" Wulan tidak perlu basa basi saya kesini ingin menagih uang kos kamu bulan lalu dan sekarang jadi mana uangnya" ucap bu Anita sambil menatap malas ke arah wulan karena gadis tersebut sering menunggak membayar kosan..
Wulan bergegas masuk ke kamar dan mengambil uang untuk membayar kos Wulan menyerahkan uang 750 rb kepada bu Anita
" ini bu uangnya" ucap wulan
" hah cuma 750 rb ini bayaran bulan lalu dan mana bayaran bulan sekarang wulan" teriak bu Anita sambil matanya melotot tajam ke arah wulan
" maaf bu wulan belum mendapatkan uang kemarin wulan baru di pecat dari kerjaan wulan tapi beri wulan waktu akan wulan usahakan membayarnya" Jawab wulan seraya memohon kepada bu Anita agar di beri keringanan waktu sambil Wulan mencari pekerjaan
" Baiklah aku memberi waktu kamu 2 minggu dalam 2 minggu kamu harus membayar kosannya jika tidak silahkan kamu angkat kaki dari sini sudah sering saya memberi waktu kamu yang sering menunggak membayar kos" jawab bu Anita sambil marah
" Terimakasih bu karena sudah memberi wulan waktu" ucap Wulan menunduk tak berani menatap bu Anita
Tanpa menjawab bu Anita pergi dari kosan wulan dengan kekesalannya
Wulan melihat jam yang menunjukan pukul 07.05 wulan bergegas mandi dan bersiap menuju ke kampusnya bersyukurnya wulan karena jarak kos ke kampusnya hanya 10 menit Wulan berjalan kaki menuju ke kampusnya sambil menikmati udara sejuk di pagi hari
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!