NovelToon NovelToon

Istri Tangguh Sang Mafia Kejam

Bab 1 Kedatangan Mafia

“Kita kedatangan bahaya kyai” Ucap Seseorang pengurus pesantren yang bernama Iman pada laki-laki bersorban yang duduk di ruang tamu. Laki-laki paruh baya itu terlihat tenang dan berwibawa. Dia bernama kyai Rozak Al Karim, seorang pemilik pondok pesantren As-Salam.

“Kamu duduk dulu, tenang !” Ucap Kyai Rozak mempersilahkan Iman duduk

“Na’am kyai” Jawab Iman sembari duduk di sofa, dia terlihat sangat wajahnya sangat panik karena ada sesuatu yang mengkhawatirkannya

“Ada apa Iman ?” Tanya Kyai Rozak

“I-itu kyai ee…. Jack Jatnika mafia yang terkenal kejam dan sadis itu membawa pasukannya ke pesantren kita” Jawab Iman gugup merasa terancam

“Untuk apa dia datang ke pesantren ?” Tanya Kyai Rozak dengan serius, dia merasa yang di katakana Iman bukan hal yang biasa.

“Pesantren ini akan di gusur kyai karena dia merasa wilayah ini miliknya” Jawab Iman dengan tangan yang gemetar

“Bukankah kita memilki suarat kepemilikan tanah dan lahan yang jelas ?” Tanya Kyai Rozak

“Maaf kyai, surat kepemilikkan pesantren kita di palsukan dan suart aslinya ada di tangan Jack” Jawan Iman

Kyai Rozak terdiam, terlihat ada beban yang dia pikirkan. Pesantren itu tidak mungkin akan di ambil alih oleh Jack untuk didirikannya sebuah tempat prostitusi dan diskotik.

“Biarkan dia masuk, katakana kalau kyai Rozak ingin berbicara dengannya” Ujar Kyai Rozak

“Naam kyai” Jawab Iman lalu pamit meninggalkan tempat itu.

Sedangakan kyai Rozak yang terdiam yang masih terdiam di tempatya, dia tidak menyangka surat kepemilikkan lahan miliknya di palsukan dan yang asli berada di tangan Jack sang mafia kejam.

Tak lama Jack masuk ke dalam ruang tamu ndalem, dia hanya di temani oleh 2 orang anak buahnya dan sisa anak buahnya berada di luar sedang mengepung pesantren. Di dalam ruang tamu kyai Rozak hanya sendirian karena kyai Rozak ingin berbicara empat mata dengan Jack sang mafia kejam itu.

“Selamat siang Kyai Rozak !” Sapa Jack dengan wajah garangnya jangan lupa dengan tato macam berwarna hitam yang ada di lengan kanannya, dia datang dengan kemeja pendek dan celana hitam panjang.

“Siang, silahkan duduk !” Jawab Kyai Rozak mempersilahkan

Jack dengan senyuman licik langsung duduk di sofa sdeangkan anak buahnya berdiri di belakangnya.

“Apa tujuan anda datang ke pesantren kami ?” Tanya Kyai Rozak, meski dia sudah tahu inti permasalahan tapi kyai Rozak ingin mendengar langsung dari mafia tersebut

“Bagini pak kyai, kedatamgan saya ke sini ingin kyai Rozak kau kosongkan tempat ini karena tempat ini akan aku bangun sebuah club malam dan tempat prostitusi milikku !” Jawab Jack tanpa malu

Jack sebagai mafia kejam dan sadis sudah terbiasa mengambil alih lahan yang dia suka untuk membangun kerajaan bisnisnya. Kali ini dia tertarik pada pesantren yang memiliki telak strategis dan luas, tentu akan memudahkan bisnis yang akan di kembangkan di tempat itu.

“Astagfirullah al’adzim, nak urungkan niat kamu. tempat ini digunakan untuk menimba ilmu agama yang akan mendatangkan keberkahan untuk semua orang. Sungguh bijaksana jika kamu tidak mengganggu tempat ini” Ujar Kyai Rozak berusaha menasehati dan membujuk Jack. Dia berharap ada setitik rasa iba yang tersisa di hati laki-laki tampan tapi sangar itu.

Braaaakkk…..

Jack memukul meja dengan tangannya sampai meja tersebut retak.

“Pak kyai ! aku sudah berbicara baik-baik dan sabar padamu. Seharusnya kamu tahu siapa aku ini” Jawab Jack dengan teriaknya menatap tajam kyai Rozak, begitu pun kyai Rozak yang menatap Jack tanpa takut.

Tak lama kemudian …

“Assalamu’alaikum” Ucap Seseorang dengan suara lembut, Jack yang mendengar di buat terkejut dengan suara lembut itu. Dia langsung melihat ke samping. Seorang wanita bercadar memliki matakecoklatan sedang berdiri di depan pintu

“Wa’alaikumsalam” Jawab Kyai Rozak, emosinya langsung mereda saat melihat putri kesayangannya datang.

Jantung Jack berdebar tak karuan karena suara lembut serta tatapan mata sepersekian detik dari wanita bercadar itu membuatnya terhanyut dalam keindahan yang di pancarkannya.

“Abi” Ucap wanita bercadar itu bergegas menghampiri kyai Rozak lalu meraih tangan kanannya untuk di cium punggung tangannya.

“Kamu sudah pulang Marwa ?” Tanya Kyai Rozak pada putri kesayangannya.

Dia bernama Marwa Safira, putri semata wayang kyai Rozak. Dia memiliki wajah cantik, ramah, baik hati dan santun. Dia menjadi kebanggaan kedua orang tuanya.

“Alhamdulillah sudah abi” Jawab Marwa

“Kalau begitu masuk dan tolong buatkan dua cangkir kopi untuk abi dan tamu” Titak Kyai Rozak

Marwa mengangguk, tanpa melirik ke arah laki-laki di sebelahnya itu. Dia bergegas masuk ke dalam sedangkan Jack masih terpana mendengar suara lembut yang dapat menyejukkan hatinya itu.

“Anak muda bagaimana kalau aku menolak permintaanmu itu ?” Tanya Kyai Rozak kembali melanjutkan pembicaraan

“Aku akan menggusur paksa tempat ini beserta isinya, aku tidak peduli kamu suka atau tidak. Temap ini adalh milikku” Jawab Jack tegas tetap pada pendiriannya

“Baiklah, apakah ada acara lain agar kamu tidak menggusur tempat ini ?” Tanya Kyai Rozak meminta solusi agar pesantrennya tidak di gusur karena memikirkan para santri dan pendidiknya

“Ahahahahaha, apa pak kyai sedang bercanda ?” Tanya Jack menatap tajam Kyai Rozak

Di sela-sela pembicaraan, Jack tak sengaja melihat foto keluarga yang terpajang di dinding. Ada 1 wanita berjilbab tanpa cadar dia sangat cantik, matanya indah, bibir tipis berwarna merah delima serta hidungnya mancung. Jack memperhatikan wanita di foto itu seakan bidadari.

Tak lama, Marwa datang membawa dua cangkir kopi panas dan meletakkannya di atas meja yang retak itu. Jack menoleh ke arah Marwa.

“Apa dia wanita barcadar di foto itu atau bukan ?” Gumam Jack, dia penasaran siapa wanita cantik di foto.

Jack terus memperhatikan Marwa, dia pikir wanita bercadar itu mungkin wanita berhijab yang sangat cantik itu. Jack melihat Marwa mencocokkan matanya dengan wanita cantik tapi mata mereka berbeda. Marwa memiliki mata yang teduh sedangkan wanita cantik yang berada di foto matanya penuh ketegasan.

“Ekhem ! ekhem !” Kyai Rozak berdehem, dia sadar kalau Jack sedang memperhatikan putrinya

Jack langsung kembali menatap kyai Rozak, dia lupa denga napa yang akan di bicarakannya karena terhipnotis dengan foto wanita bercadar nan cantik yang berada di dinding.

“Pak kyai aku memiliki pemawaran bagus untukmu” Ujar Jack

“Apa ?” Tanya Kyai Rozak

“Bagaimana kalau aku menjadikan putrimu istri sebagai gantinya ? jadi aku akan mengurungkan niatku untuk menggusur tempat ini” Ucap Jack, untuk pertama kalinya Jack tertarik pada wanita hanya dengan melihat wajahnya di ada di foto dan dia berpikr itu Marwa.

“Putriku bukan alat pembayaran atau alat tukar untuk di jual belikan atau pun kesepakatan. Jadi maafkan aku, aku tidak bisa menerima penawaran kamu” Ujar Kyai Rozak

Mata Jack terbelalak mendengar jawaban kyai Rozak, dia tidak bisa di tolak dalam hal apa pun. Itu sama saja berani menentang dan meremehkan kedudukannya sebagai mafia kejam.

“Bos, biar aku saja yang urus semua ini” Ucap Anak buahnya di belakang Jack yang tidak terima bosnya di remehkan dengan menolak keinginannya

Jack hanya mengangkat tangannya untuk menghentikan anak buahnya lalu menurunkan tangannya kembali.

“Kyai Rozak aku bukanlah orang yang bisa memaafkan orang yang menolak keinginanku” Ujar Jack lalu menggebrak meja dengan keras sehingga meja terbelah dua dan dua cangkit teh pecah

“Astagfirulloh” Ucap Kyai Rozak beristigfar sambil mengelus dada

*****

“Assalamu’alaikum” Ucap seorang wanita cantik yang memakai hijab menutup dada.

“Wa’alaikumsalam” Jawab Kyai Rozak

Wanita cantik itu menatap Jack dengan tatapan licik lalu melewatinya. Jack sekilas memperhatikan wanita cantik yang memiliki tatapan tajam seperti elang. Wanita yang mirip di foto, membuat Jasc terus menatap kearahnya

“Siapa dia ?” Tanya Jack dalam hati

Selama dia berkelana di dunia kegelapan baru kali ini melihat wanita secantik itu, bahkan dia lebih cantik dari pada di fotonya. Tapi Jack merasa kalau wanita itu memiliki sesuatu yang sangat berbeda, di lihat dari tatapan matanya.

Wanita cantik itu menghampiri kyai Rozak kemudian duduk di sofa yang berada di tengah-tengah kedua orang yang tengah bersitegang itu.

“Sepertinya ada tamu yang tidak di undang, ada urusan apa ? Jack Jatnika” Tanya wanita cantik itu menoleh ke arah Jack dengan berani sambil tersenyum licik pada laki-laki itu seperti pada musuhnya.

Bab 2 Istri atau Budak

“Siapa kamu ? seorang wanita lemah beraninya bicara seperti itu kepada seorang Jack Jatnika ?” Tanya Jack pada wanita cantik yang terlihat pemberani itu

“Wanita muda ini adalah putri angkatku, Khalisa Amira” Jawab Kyai Rozak memperkenalkan wanita cantik yang duduk bersama mereka

“Oh, namanya Khalisa. Jadi wanita cantik di foto itu” Gumam Jack dalam hati, sekarang dia tahu siapa wanita cantik di foto itu

“Sekarang kamu tahu namaku, jadi sopanlah pada kyai Rozak !. jangan berkata kasar apalagi membentaknya. Aku tak segan-segan akan mematahkan tulang-tulangmu itu Jack !” Ucap Khalisa dengan tatapan dingin menatap sang mafia yang berada di depannya

“Kau berani sekali dengan bosku ! biar ku beri perhitungan kamu wanita sombong sepertimu !” Sarkas salah satu anak buah Jack emosi lansung menghampiri Khalisa dan melayangkan kepalan tangannya ke arah Khalisa. Namun tangan laki-laki kekar itu langsung di cengkram tangan Khalisa dengan kuat, lalu tubuh anak buah Jack itu di banting begitu saja ke lantai

Brug …

“Aws…” Anak buah Jac meringis terkapar di lantau, dia hendak bangun dan kembali melawan tapi Jack menghentikannya lalu menyuruhnya keluar

“Baik bos” Jawab anak buah Jack keluar membawa rasa malunya karena tidak bisa mengatasi seorang wanita

“Tidak ku sangka anda memiliki putri yang cukup Tangguh. Tapi aku tidak akan mengubah keputusanku. Berikan anakmu atau pesantren ini akan rata menjadi tanah ?” Ancan Jack

“Anak muda aku tekankan sekali lagi, aku tidak akan memberikan anakku atau pun pesantern ini padamu !” Jawab Tegas Kyai Rozak

“Pak kyai ! anda berani sekali menilak penawaranku !” Bentak Jack melotot dan menujuk ke arah kyai Rozak

“Jack !, turunkan tanganmu. Beliau kyai di pesantren ini. Orang di segani, tak pantas kamu bersikap seperti itu padanya meski pun kau seorang iblis sekali pun” Ucap Khalisa

“Kau ! kali ini aku benar-benar marah padamu. Kau yang harus menjadi istriku ! budakku seumur hidupmu” Teriak Jack marah

“Anak muda …” Ucap Kyai Rozak akan bicara tetapi Khalisa menghentikannya

“Mohon izin abi, biarkan aku berbicara dengan Jack” Pinta Khalisa dengan sopan pada kyai Rozak

Kyai Rozak menrik nafas panjang lalu menghembuskan perlahan, dia berusaha tenang menghadapi Jack.

“Baiklah, abi memberimu kesempatan untuk berbicara dengannya nak” Jawab Kyai Rozak meski ada raut kecemasan di wajahnya dia berusaha tenang dan mempercayakan semuanya pada Khalisa.

Kyai Rozak meninggalkan ruang tamu, tersisa Jack, Khalisa berseta anak buah Jack yang berdiri di belakang bosnya.

“Jack Jatnika, kau ingin aku menjadi budakmu ?. ok, tapi berjanjilah kau tidak akan mengganggu pesantren Fisabilillah lagi” Pinta Khalisa, dia tahu Jack kesal kepadanya. Dia sengaja ingin menjadikan dirinya pelanpiasan kekesalannya.

Jack tersenyum licik lalu bangundari sofa mendekati Khalisa, dia duduk di dekat Khalisa. Dari dekat wajah Khalisa semakin cantik, kecantikan alami tanpa riasan.

“Kamut ahu artinya budak ?” Tanya Jack

“Tahu. Kamu ingin membalasku dengan menjadikanku budakmu iyakan ?” Jawab Khalisa dengan tatapan santai

“Cerdas, aku tidak akan melepaskanmu nona. Kamu akan menyesal setiap ucapanmu tadi dan memintaku untuk berbelas kasihan padamu” Ujar Jack, dia akan membalas hinaan Khalisa padanya

“Lakukan ! nikahi aku dan balas semuanya padaku ! aku tidak akan takut Jack !” Jawab tegas Khalisa

“Roy !” teriak Jack pada anak buahnya yang berada di belakng

“Iya bos” Jawabnya

“Aku akan menikah, siapkan tempatnya. Hari ini juga aku akan menikahi wanita ini, dan menjadikan budakku” Ucap Jack sambil menatap Khalisa yang seperti bidadari di medan perang

“Siap bos” Jawabnya kemudian keluar dari tempat itu

“Kamu akan menjadi budakku Khalisa Amira, apa yang kamu inginkan untuk mas kawainnya ?. aku berbaik hati sebelum membuatmu menderita” Ucap Jack

“Semua uang dan hartamu berasal dari bisnis harammu, baimana bisa aku menerimanya ?. Adakah satu barang yang benar-benar kau buat dari tanganmu sendiri ?. Meski itu adalah sebuah bongkahan batu, aku akan suka rela menerimanya” Jawab Khalisa, dia tidak ingin menerima apa pun yang berbau haram. Meski pun itu hanya sebuah batu, dia akan menerimanya.

“Kamu banyak maunya, padahal kamu hanya budak” Ucap Jack kesal seraya memegang dagu Khalisa yang langsung menepis tangan Jack

“Jangan sentuh aku, kamu belum menjadi majikanku. Haram untukmu menyentuh budakmu !” Jawab Tegas Khalisa

“Budak yang sombong , aku akan membuatmu benar-benar menyesal sudah berani kepadaku” Sahut Jack

“Aku tidak takut kepadamu Jack, kamu hanya seorang mafia. Dia atas sana ada yang lebih berkuasa darimu. Jadi jangan berpikir hanya kamu yang merasa hebat” Jawab Khalisa

Jack tersenyum licik, merasa mendapatkan lawan yang seimbang. Wanita yang berani padanya, bahkan sebelumnya tidak ada yang berani padanya secara terang-terangan dan menentangnya.

*****

Pada sore harinya Khalisa duduk di depan cermin berdandan untuk menikah dengan seorang mafia kejam dan sadis itu. Tak banyak persiapan, pernikahannya dadakan dan hanya orang-orang inti di pesantren yang akan menghadirinya. Seluruh santri dan pengurus pesantren di tawan oleh anak buah Jack sampai acaranya selesai.

“Assalamu’alaikum” Ucap Marwa masuk ke dalam kamar Khalisa bersama seorang wanita paruh baya yang sama menggunakan cadar seperti Marwa. Dia Umi Habibah istri kyai Rozak, wanita yang begitu bijaksana dan sabar seperti suaminya

“Wa’alaikumsalam” Jawab Khalisa tersenyum melihat ibu dan adik sambungnya

Mereka berdua menghampiri khalisa dan memeluknya, pelukannya begitu hangat dan erat. Meski mereka tidak memiliki ikatan darah, Khalisa sudah dianggap seperti keluarga.

“Khalisa, umi dan abi tidak ingin membebankan masalah ini kepadamu. Abi akan mempuh jalan hukum untuk mempertahankan pesantern ini” Ucap Umi Habibah setelah memeluk Khalisa

“Umi, masalah ini sulit untuk di bawa ke jalur hukum. Jack memiliki surat kepemilikan tanah yang asli, dia juga bukan orang yang sembarangan. Di sudah kebal hukum, anak buahnya baiknya dan bersenjata. Kalau kita melawannya akan membahayakan kita semua, khususnya para santri” Jawab Khalisa

“Kalau begitu biar aku yang menjadi istrinya kak, bukankah dia menginginkan aku ?. aku tidak ingin kak menanggung beban ini sendirian” Ucap Marwa

Khalisa memegang kedua pipi Marwa sambil memberikannya senyuman.

“Marwa, menjadi istri Jack sangat berbahaya. Laki-laki itu kejam dan sadis, aku tidak ingin kamu terluka. Percayalah aku akan baik-baik saja” Jawab Khalisa karena dia tahu seperti apa Jack, dia tidak ingin Marwa tersakiti jika menjadi istrinya Jack

Marwa mengangguk sambil memegang tangan Khalisa, meski mereka bukan saudara kandung tapi rasa kasih sayang mereka begitu kuat.

“Kalau kamu sudah siap, umi dan Marwa akan mengantarkanmu ke aula” Ucap Umi Habibah

“Sudah umi” Jawab Khalisa

Mereka pun keluar dari kamar, lalu pergi ke aula. Beberapa orang sudah berkumpul yang berisikan keluarga pesantren beserta anak buah Jack yang menjaga tempat itu. Khalisa berjalan memasuki aula, wajah cantiknya tertutup cadar putih. Jack hanya menatapnya dingin sampai Khalisa sudah duduk di sebelahnya.

“Apai jab qobul ini bisa dimulai ?” Tanya Kyai Rozak pada Jack

“Silahkan Kyai” Jawab Jack

Ijab qobul pun dimulai kyai Rozak menyalami Jack dan membacakan Ijab dan langsung di sambut oleh Jack dengan sangat lantangnya, Jack memberikan Khalisa maskawin berupa batu.

“Bagaimana para saksi sah ?” Tanya Kyai Rozak

“Sah” Jawab Para Saksi

“Alhamdulillah”

Rasa syukur terucap dari mulut semua orang yang ada di tempat itu, kemudiankyai Rozak langsung membacakan doa untuk kedua mempelai pengantin dan semua orang mengaminkan semua lantunan doa untuk mereka.

Bab 3 Kandang Singa

Setelah ijab qobul selesai Khalisa berpamitan pada kyai Rozak, umi Habibah dan Marwa. Mereka tampak sedih melepas kepergian Khalisa yang harus mengikuti kemana pun Jack pergi.

“Khalisa jaga dirimu baik-baik ! abi dan umi selalu mendoakan kamu agar kamu selalu dalam lindungan Allah” Ucap Kyai Rozak

“Amin ya robal’alamin, terima kasih doanya abi umi. Insyaallah Khalisa akan jadi diri baik-baik” Jawab Khalisa

“Khalisa aku pasti merindukan kamu, semoga kamu bahagia di sana” Ucap Marwa sambil memeluk Khalisa, dia terharu terhadap pengorbanan Khalisa yang bersedia menjadi istri seorang mafia

Kalisa menganggukkan kepala, tersenyum kepada Marwa.

“Cepatlah ! waktu kamu tidak banyak. Sebagai budakku kamu harus mengikuti semua perintahku” Sarkas Jack yang tidak menyukai pemandangan yang memperlihatkan peroisahan itu

“Abi, umi, Marwa aku pamit ya. Assalamu’alaikum” Ucap Khalisa

“Wa’alaikumsalam” Jawab Ketiganya

Khalisa berjalan mengikuti Jack dan semua anak buahnya, mereka pergi dan masuk ke dalam mobilnya masing-masing. Khalisa duduk di belakang bersama Jack, tangannya langsung di borgol oleh mafia itu.

“Ternyata akau sudah menjadi tawananmu” Ucap Khalisa tersenyum kecut

“Kamu akan menangis dan merengek, meminta balas kasihan” Ujar Jack

“Oh ya ?, kita lihat nanti saja kau atau aku yang akan kalah lebih dulu” Jawab Khalisa

Jack menatap istrinya itu…

“Kamu menantangku sayang ?, aku suka wanita sepertimu yang pemberani karena musuhku sangat banyak. Aku tidak perlu takut meninggalkanmu di rumah” Ucap Jack

“Kamu akan menjadikan aku umpan ?” Tanya Khalisa

“Benar, musuh-musuhku akan berusaha membunuh orang-orang terdekatku. Jadi sekarang aku tidak akan khawatir karena mereka akan memburumu” Jawab Jack

“Sepertinya sebuah permainan yang menarik !” Ucap Khalisa tidak sedikit pun merasa takut

“Istriku ini memang tidak takut mati. Kamu selain menjadi budakku kamu juga akan menjadi sebuah tameng untukku” Sahut Jack

“Aku tidak akan pernah takut, kematian akan datang pada waktunya. Tinggal kapan dan dimana tempatnya” Ucap Khalisa

Jak tersenyum tipis, Khalisa menatap ke depan. Mobilnya terus melaju, Khalisa hanya diam begitu pun Jack yang sibuk menelpon dengan suruhannya.

Jack [Aku sudah menyuruhmu mencari orang itu, apakah kamu menemukan sebuah jejak ?]

Suruhannya [Sudah bos, tapi kami tidak menemukan jejak]

Jack [Aku tidak ingin dia menggagalkan operasiku lagi]

Suruhannya [Kami akan menggunakan jalur lain saja bos]

Jack [Awas aja gagal nanti ! aku tidak mau mendengarnya]

Suruhannya [Baik bos]

Jack lalu mematikan telponnya, di tampak marah.

“Sialan ! siapa orang itu ?. Dia berani sekali berurusan dengan seorang jack Jatnika” Batin Jack

Khalisa hanya diam, matanya fokus ke depan membiarkan Jack dengan kemarahannya.

*****

Setelah 1 jam, mobil berhenti di sebuah rumah besar. Rumah yang sangat mewah dan megah, Jack turun lebih dulu.

“Turunlah budakku !” Titah Jack

Khalisa turun, tangannya sudah tidak di borgol lagi. dia tampak tersenyum di balik cadarnya.

“Tanganmu ?” Tanya Jack terkejut melihat tangan Khalisa sudah lepas dari borgol

“Kenapa sayang ?, ada yang salah ?” Tanya Khalisa, dia berjalan melewati Jack dan menatap rumah besar itu.

“Rumah haram kamu besar juga” Lanjut Khalisa

Jack yang mendengar itu langsung mengepalkan tangannya, dia tidak menyangkan Khalisa tidak seperti dalam bayangannya.

“Aku terkejut ternyata kamu sangat pintar, pantas saja kamu berani padaku” Sahut Jack sambil mendekati Khalisa

“Aku tidak akan sampai di sini kalau hanya sebuah ucapan saja” Jawab Khalisa menatap tajam Jack

“Untuk permulaan kamu sudah membuat aku terkesan” Ucap Jack

“Itu bagus, sekarang dimana kamarku tinggal ?” Tanya Khalisa

“Kamu tidak melihat di depa ada sebuah istana, aku akan menyiksamu di dalam sana” Jawab Jack

Khalisa melihat rumah besar itu

“Aku ingin rumah yang kecil, meski gubuk sekali pun asal rumah itu hasil jerih payahmu” Ucap Khalisa

“Kamu tidak ingin tinggal di rumah besar ku ?” Tanya Jack sambil mencengkran lengan Khalisa

“Aku hanya budak kan ?, tempatku di gubuk bukan di rumah besar dan mewah” Jawab Khalisa

“Oke, aku akan kabulkan permintaan kamu itu. Kamu memang pantas menderita” Ujar Jack

Dia langsung menarik tangan Khalisa, membawanya ke samping rumah besar itu lalu masuk ke taman bunga di sana ada sebuah gubuk.

“Ini rumah yang pantas untuk kamu” Sarkas Jack menunjuk gubuk reyot

Khalisa menatap gubuk tersebut

“Apa rumah ini memiliki kenangan yang sangat istimewa bagi kamu sayang ?” Tanya Khalisa menatap Jack

“Kenapa kamu bertanya seperti itu ?” Tanya Jack menatap tajam

“Rumah ini tetap berdiri padahal kamu memliki rumah yang sangat besar dan bagus, kamu juga tidak meronovasinya dan itu tandanya rumah ini sangat berharga bagi dirimu” Jawab Khalisa

Jack terdiam, apa yang di katakana Khalisa itu memang benar adanya.

“Aku akan di sini, di rumah hasil jerih payah suamiku” Lanjut Khalisa

Jack mendekati Khalisa dan menariknya ke dalam pelukannya.

“Malam ini kamu harus memuaskanku, mana mungkin kamu akan tidur di sini” Ujar Jack

“Oh iya aku lupa, malam ini kan malam pertama kita” Jawab Khalisa

“Akanku pastikan tidak ada satu bagian pun yang terlewatkan” Ucap Jack

“Dan akan aku pastikan kau akan merasa benar-benar puas” Balas Khalisa

Jack melepaskan pelukannya, dia menatap ke depan sedangkan Khalisa berjalan menghampiri gubuk itu. Khalisa melihat rumah dari kayu seadanya, rumah itu tampak sudah tua tapi bersih dan terawat. Banyak bunga-bunga di sekelilingnya.

“Rumah ini pasti menyimpan kenangan manis untuk Jack, tidak mengkin dia masih mempertahankan rumah ini” Batin Khalisa lalu mendekati bunga mawar merah di sana

“Jangan sentuh bung aitu !” Ucap Jack

Khalisa menghentikan tangannya yang sedikit lagi akan menyentuh bunga mawar merah itu.

“Kenapa ?” Tanya Khalisa sambil menaikkan alisnya

“Aku tidak akan segan-segan membunuhmu kalau kamu berani menyentuh bunga itu” Jawab Jack

Khalisa mengangguk sambil tersenyum tipis

“Bunga ini seperti nyawa kamu. Apa pemiliknya orang yang sangat kamu cintai Jack ?” Tanya Khalisa

Jack langsung menghampiri Khalisa, dia mencengkram tangan Khalisa dan menariknya menjauh dari bunga mawar merah itu.

“Jangan macam-macam denganku, kamu tahu siapa aku kan ? Tidak sulit bagiku untuk membunuhmu” Ujar Jack mengancam

Khalisa menatap tajam Jack begitu pun juga dengan Jack.

“Kamu terluka dan pemilik bunga mawar ini yang membuat kamu seperti ini ?” Tanya Khalisa

Jack menarik tangan Khalisa, dia menarik it uke belakang rumahnya. Di sana ada kendang singa yang dekat dengan sebuah kebun yang cukup luas yang di pagari oleh besi.

Jack memasukkan Khalisa ke dalam kendang singa.

“Singaku lapar, dia membutuhkan daging segar. Sebelum kamu memuaskan aku puaskan dulu singa kesayanganku dulu” Ucap Jack lalu dia meninggalkan Khalisa

“Jack, kamu kejam dan sadis” Teriak Khalisa

Jack meninghentikan langkah kakinya lalu menoleh ke belakang.

“Kamu sendiri yang menginginkan menjadi istriku, jadi nikmatilah sayang” Jawab Jack lalu melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu

Khalisa memukul besi kendang itu, tiba-tiba tiga singa besar mengepung Khalisa.

“Singa-singa ini benar-benar sedang kelaparan, Jack sengaja membiarkanku menjadi santapan ke tiga predator ini” Batin Khalisa, matanya menatap tajam ketiga singa yang tampak kelaparan itu

“Senjataku ?” Ucap Khalisa karena tidak menemukan senjata laser miliknya yang sengaja di bawa untuk berjaga-jaga

“Jack” Teriak Khalisa, dia teringat tadi Jack memeluknya. Pasti suami tak punya akhlaknya itu sudah mengambil senjata laser miliknya

Khalisa mengepalkan tangannya, tidak ada pilihan lain selain melawan singa-singa yang kelaparan itu.

Singa-singa itu mnegaung, seperti tampak senang melihat daging segar di depannya itu. Ke tiga singa-singa itu melompat kea rah Khalisa.

Bruuug …

Ketiga sing aitu kembali melompat ke arahnya, untungnya di sana ada ranting lalu dia mengambilnya untuk melawannya.

Bruuug…

Satu singa terjatuh ke bawah, tinggal satu lagi. khalisa kembali bersiap, tangannya mengacungkan ranting pohon ke depan lalu sing aitu melompat hingga mencakar lengannya.

Brek…

Legan baju Khalisa sobek dan lengannya tergores cakar sing aitu. Untungnya Khalisa berhasil memukul sing aitu dengan ranting pohon membuat sing aitu terjatuh ke bawah.

Bruuug…

Singa itu tergeletak di tanah, namun dua singa yang lain kembali bangun mereka hendak menyerang Khalisa. Di saar Khalisa mulai bersiap terdengar suara aungan singa yang lebi besar dari ketiga singa itu. Membuat bulu kuduk Khalisa berdiri, matanya mencari keberadaan singa yang mungkin lebih besar lagi.

“Singa itu pasti lebih besar dari tiga singa ini” Batin Khalisa

Ternyata benar dugaan Khalisa, muncul Singa yang lebih besar lagi. Singa itu berjalan mendekat, membuat Khalisa bersiap. Akan ada dua arah yang akan menyerangnya.

“Aku pernah berada di ambang kematian. Untuk apa Sekarang aku takut ?” Batin Khalisa

“Bismillahirrahmanirrahim” Ucap Khalisa

Tiga singa besar itu melompat bersamaan, Khalisa hendak melakukan perlawanan untuk menyerang tapi nyatanya singa besar itu melawan tiga singa sebelumnya membuat Khalisa tercengang.

Bruug…

Singa besar itu berhasil melumpuhkan tiga ekor singa itu, akhirnya ketiga sing aitu meninggalkan Khalisa. Tinggallah Khalisa dan singa besar di tempat itu.

Khalisa menatap kearah singa besar itu, singa yang terlihat sangat garang dan berkuasa. Dia menatap ke arah Khalisa dan berjalan perlahan-lahan.

“Lion” Panggil Khalisa

Singa itu langsung mengaung lalu menghampiri Khalisa, bermanja pada Khalisa dengan menempelkan kepalanya pada tubuh Khalisa.

“Aku merindukanmu, ternyata kamu di sini” Ucap Khalisa sembari mengelus singa besar itu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!